I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertanian untuk memenuhi kebutuhan tentu untuk memperoleh hasil dengan mutu yang
setinggi-tingginya dalam usaha tani seekonomis mungkin. Keberhasilan pertanian tanaman
mulai dari proses hidup, tumbuh, berkembang, dan bereproduksi tidak lepas dari kondisi fisik
dan lingkungan (atmosfer) tempat tumbuh tanaman. Dengan lingkungan yang sesuai, maka
tujuan untuk memperoleh hasil yang optimal dapat tercapai. Namun, untuk mengetahui
keadaan-keadaan tersebut kita perlu melakukan pengamatan terhadap kondisi fisik dan
lingkungan (atmosfer). Mulai dari curah hujan, kecepatan angin, suhu tanah, hingga intensitas
penyinaran. Untuk mengetahui itu semua dibutuhkan alat-alat pengamatan cuaca yang
memiliki fungsi dan prinsip-prinsip yang berbeda satu sama lain dengan ketelitian yang
berbeda-beda pula. Oleh karena itu, perlunya kita mengenal berbagai macam alat pengamatan
cuaca agar dapat menentukan pertanianyang cocok untukkeadaan fisik maupun lingkungan
(atmosfer).
B. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam peralatan pengamatan cuaca
2. Mengenal prinsip kerja dan fungsi masing-masing alat-alat meteorologi
3. Mengenal cara penggunaan alat-alat meteorologi
III. METODOLOGI
Praktikum Klimatologi Dasar Acara 1 yaitu Pengenalan Stasiun Meteorologi
Pertanian Khusus Dan Peralatan Pengamatan Cuaca dilaksanakan pada Hari Kamis , 7
November 2013 di Laboratorium Agroklimatologi Pertanian, Jurusan Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pada praktikum ini diperkenalkan alat-alat meteorologi manual dan AWS (Automatic
Weather Station). AWS yang diamati terdiri atas wind speed (anemometer), wind direction,
solar radiation, relative humidity, air temperature, barometer pressure, rain gauge dan soil
temperature. Alat-alat meteorologi manual yang diamati adalah alat pengukur curah hujan
(ombrometer tipe observatorium), alat pengukur kelembaban nisbi udara (psikrometer sangkar,
sling psikrometer, psikrometer assman, hygrometer, dan higrograf), alat pengukur suhu udara
(termomter biasa dan termometer maksimum, termometer minimum, termometer maksimum-
minimum Six Bellani), alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara (termohigrometer dan
termohigrograf), alat pengukur suhu tanah (termometer permukaan tanah, termometer
selubung kayu, termometer bengkok, termometer Simons, stick termometer dan termometer
maksimum-minimum tanah), alat pengukur suhu air (termometer maksimum minimum
permukaan air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (solarimeter tipe Jordan dan
solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur intensitas penyinaran matahari (aktinograf dwi
logam), alat pengukur kecepatan angin (cup anemometer, hand anemometer, dan anemometer),
dan alat pengukur evaporasi (panci evaporasi kelas A dan Piche evaporation).Alat- alat
meteorologi manual yang ada diamati, kemudian dicatat nama alat, kegunaan, satuan,
ketelitian, prinsip kerja, cara kerja, cara pengamatan, dan cara pemasangan alat sehingga
diketahui perbandingan kelebihan dan kekurangannya terhadap alat-alat meteorologi manual.
Pada hasil pengamatan, tertera uraian singkat mengenai alat-alat meteorologi manual dan
AWS(Automatic Weather Station).
2. Ombrograf
Bagian-bagiannya:
a. Mulut penakar
b. Corong sempit
c. Tabung penampung
d. Tabung penampung utama dengan kapasitas setara dengan 60 mm CH
e. Saluran pembuangan air dengan system bejana berhubungan
f. Silinder kertas grafik Gambar 1.2 Ombrograf
g. Pelampung
Satuan alat : millimeter (mm)
Satuan ukur : millimeter (mm)
Ketelitian : 2 mm
Prinsip kerja : system pelampung.
Fungsi : digunakan untuk mengukur curah hujan di suatu daerah.
Jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung yang berpelampung melalui
corongnya, air yang masuk ke dalam tabung mengakibatkan pelampung beserta tangkainya
terangkat (naik ke atas). Pada tangkai pelampung terdapat tangkai pena yang bergerak
mengikutu tangkai pelampung, gerakan pena akan menggores pias yang diletakkan/digulung
paa silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya. Penunjukkan pena pada pias sesuai
dengan jumlah volume air yang masuk ke dalam tabung, apabila pena telah menunjuk angka
10 mm, maka air dalam tabung akan keluar melalui gelas siphon yang bentuknya melengkung.
Seiring denga keluarnya air maka pelampung akan turun dan dengan turunnya pelampung
tangkai penapun akan bergerak turun sambil menggores pias berupa garis lurus vertical. Setelah
airnya keluar semua, pena akan berhenti dan akan menunjuk pada angka 0, yang kemudian
akan naik lagi apabila ada hujan turun.
Cara kerja ombrograf adalah alat ini digunakan untuk mencatat jumlah hujan atau
intensitas hujan secara kumulatif. Di dalam bak terdapat pelampung yang dihubungkan dengan
pena pencatat, sehingga air yang ditampung dan pena ikut bergerak mencatat pada kertas
grafik.
Cara pemasangan :
1. Syarat penempatan alat sama seperti ombrometer type observatrium.
2. Alat dipasang di atas permukaan tanah dengan tinggi permukaan corong 40 cm dari permukaan
tanah.
Cara pengamatan :
1. Kertas grafik dipasang pada silinder yang berputar secara otomatis.
2. Penggantian kertas grafik dilakukan seminggu sekali.
3. Pencatatan curah hujan bersifat kumulatif, dengan kaasitas maksimum penampung 60 mm.
satuan pencatatan dalam mm.
4. Banyaknya curah hujan dan terjadinya hujan (waktu dan intensitasnya) dapat dibaca pada
kertas grafik.
Cara pengamatan :
1. Sebelum digunakan, kain kasa pada TBB ditetesi air secukupnya.
2. Pegas kipas diputar sehingga kipas akan mengalirkan udara dengan kecepatan 5 m.s pada
bagian reservoir termometernya.
3. Setelah suhu termometer konstan, dilakukan pembacaan pada psikrometer sangkar.
4. Higrograf
Bagian-bagiannya:
a. Rambut
b. System tuas
c. Pena/penera grafik
d. Silinder kertas grafik
Satuan alat : persen (%)
Satuan ukur : persen (%)
Ketelitian : 1% Gambar 1.6 Higrograf
Prinsip kerja : berdasarkan sifat kembang kerut benda higroskopis
Fungsi : mengukur kelembaban nisbi udara sesaat.
Untuk mengukur kelembaban udara digunakan higrograf. Alat ini bekerja secara
otomatis yaitu mencatat sendiri hasil pengukurannya. Kelembaban udara adalah kadar uap air
udara, dimana hasil perbandingan antra tekanan uap air yang ada di udara dengan tekanan uap
air maksimum.kelembaban uara sangat dipengaruhi oleh temperature. Semakin tinggi
temperature semakin besar daya tamping udara terhadap uap air, yang akhirnya pada suhu dan
tekanan tertentu akan tercapai kondisi jenuh. Cara kerja alat ini yaitu, kelembaban udara akan
mempengaruhi rambut untuk mengkerut jika kering dan memanjang jika basah, hal ini
menggerakkan system tuas yang dihubungkan pada pena. Dan pena akan menghasilkan grafik
pada silinder kertas grafik.
Cara pemasangan : dipasang di dalam sangkar meteo
Cara pengamatan :
1. Kertas grafik dpasang pada bagian silinder yang dapat berputar secara otomatis.
2. Penggantian kertas grafik dilakukan seminggu sekali.
3. Kelembaban nisbi udara dalam satuan persen (%) dapat dibaca pada kertas grafik.
4. Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui ayunan kelembaban nisbi udara selama seminggu.
III. ALAT PENGUKUR SUHU UDARA
1. Termometer biasa
Bagian-bagiannya:
a. Reservoir
b. Pipa kapiler berisi air raksa / alkohol
Satuan alat : oC
Satuan ukur : oC
Ketelitian : 0,5 oC
Prinsip kerja : muai ruang zat cair Gambar 1.7 Termometer Biasa
Fungsi : mengukur suhu udara
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (derajat panas atau
dingin) suatu benda. Termometer menggunakan zat yang mudah berubah sifat akibat
perubahan suhu (sifat termometrik benda). Termometer memiliki dua elemen penting, yaitu
sensor suhu dimana beberapa perubahan fisik terjadi dengan suhu, ditambah beberapa cara
mengkonversi perubahan fisik ke dalam nilai numeric biasanya menggunakan gelas kaca. Cara
kerja alat ini yaitu kenaikan suhu akan mempengaruhi reservoir sehingga air raksa
mengembang dan panjang kolom air raksa dalam tabung bertambah. Sebaliknya jika suhu
turun, air raksa mengkerut dan kolom air raksa akan memendek.
Cara pemasangan : dipasang sekaligus sebagai TBK pada psikrometer sangkar.
Cara pengamatan :
1. Suhu udara dapat dibaca pada skala termometer dengan ketelitian pembacaan 0,1 oC.
2. Mata pengamat harus tegak lurus terhadap kolom air raksa.
3. Pengamatan dilakukan 3 kali sehari, yaitu pada pukul 07.00, 13.00 atau 14.00, dan 18.00.
Cara pengamatan :
1. Suhu maksimum dapat dibaca tepat pada permukaan kolom air raksa.
2. Setelah pengamatan, alat dipasang pada posisi bagian reservoir di sebelah luar dan dikibaskan
sampai tidak terdapat pemutusan kolom air raksa pada celah sempit. Selanjutnya, alat dipasang
untuk pengamatan selanjutnya.
3. Pengamatan dilakukan pada pukul 16.00.
3. Termometer minimum udara
Bagian-bagiannya:
a. Reservoir
b. Index penunjuk suhu minimum
c. Pipa kapiler berisi alkohol
Satuan alat : oC
Satuan ukur : oC
Ketelitian : 0,5 oC
Prinsip kerja : muai ruang alkohol yang dimmodifikasi dengan adanya indeks.
Fungsi : mengukur suhu udara
Gambar 1.9 Termometer minimum udara
Termometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara
yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi disbanding air raksa,
sehingga cocok untuk penukuran suhu minimum. Prinsip kerja termometer minimum adalah
dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu
menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka
indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu, peletakan termometer harus miring sekitar 20
30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk
mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu
minimum). Untuk mengembalikan indeks ke posisi actual dapat dilakukan dengan
memiringkan/membalikkan posisi termometer hingga indeks bergerak ke ujung alkohol.
Cara pemasangan : Alat dipasang pada sangkar meteo dengan posisi tegak.
Cara pengamatan :
1. Ssuhu udara minimum dapat diketahui dengan membaca tepat pada skala yang ditunjuk oleh
ujung ideks yang berdekatan dengan ujung kolom alkohol.
2. Ujung kolom alkohol menunjuk suhu udara sesaat.
3. Pengamatan dilakukan pada pukul 16.00
4. Setelah pengamatan, indeks harus dikembalikan tepat pada ujung kolom alkohol untuk
pengamatan berikutnya.
Satuan alat : oC
Satuan ukur : oC
Ketelitian : 0,5 oC
Prinsip kerja : muai zat cair
Fungsi : mengukur suhu tanah kedalaman 0 cm
Gambar 1.14 Termometer permukaan tanah
Termometer permukaan tanah adalah alat pengukur suhu permukaan tanah. Kelebihannya
yaitu mudah dan praktis dibawa, sederhana dalam pengoperasiannya, hanya saja tanah yang akan diukur
udaranya harus ditata terlebih dahulu. Kekurangannya yaitu kemampuannya terbatas hanya untuk
mengukur suhu di atas permukaan tanah. Cara kerja alat ini adalah kenaikan atau menurunnya suhu tanah
mempengaruhi reservoir yang terhubung ada air raksa dalam termometer. Panjang muai pada zat cair pada
skala tertentu dibaca sebagai suhu tanah.
Cara pemasagan : jinjing (portable), alat diletakkan di atas permukaan tanah.
Cara pengamatan : Setelah stabil, suhu tanah diamati dengan membaca skala yang
ditunjukkan saat pencatatan pada suhu udara harian.
2. Termometer tanah selubung kayu
Bagian-bagiannya:
a. Ujung sensor sampai jeluk 5 cm
b. Termometer zat cair
c. Pegangan tangan
d. Selubung kayu pelindung termometer
Satuan alat : oF
Satuan ukur : oC
Ketelitian : 1 oF
Prinsip kerja : muai zat cair
Fungsi : mengukur suhu tanah pada kedalaman 0-10 cm Gambar
1.15 Termometer selubung kayu
Termometer tanah selubung kayu adalah alat yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besar panas yang diserap oleh tanah dengan jeluk 5 - 10 cm. penggunaan selubung
kayu supaya penyerapan panas seminimum mungkin hingga tidak mempengaruhi pemuaian
Hg. Cara kerja alat ini adalah termometer ditancapkan pada kedalaman yang diinginkan (0-10
cm), atau yang akan diamati, perubahan panas yang diterima oleh sensor akan memuaikan air
raksa menunjukan skala tertentu pada saat itu.
Cara pemasangan : jinjing (portable), baian ujung ditancapkan ke dalam tanah sesuai
dengan jeluk yang akan diamati.
Cara pengamatan : Setelah stabil, suhu diamati dengan membaca pada skala yang ditunjuk.
3. Termometer tanah tipe bengkok
Bagian-bagiannya:
a. Reservoir untuk jeluk tanah 20 cm
b. Pipa kapiler berisi air raksa
Satuan alat : oC
Satuan ukur : oC
Ketelitian : 0,1 oC
Prinsip kerja : muai zat cair Gambar 1.16 Termometer tanah tipe bengkok
Fungsi : mengukur suhu tanah kedalaman 20 cm
Termometer tanah selubung kayu adalah alat yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besar panas yang diserap oleh tanah dengan jeluk 20 cm. Kelebihan alat
ini yaitu mudah dilihat skalanya setelah ditanam karena bentuknya bengkok.
Kekurangannya yaitu harus menggunakan bor untuk melubangi tanah 20 cm karena hanya
dapat mengukur pada kedalaman tersebut. Penggunaan bor ini dimaksudkan karena alat bisa
rusak jika dipaksa masuk ke dalam tanah secara langsung. Tanah digali pada kedalaman yang
diinginkan (20 cm) setelah ujung reservior dimasukan kenaikan suhu tanah
menyebabkan air raksa memuai dan akan mengisi kolom hampa udara sampai pada skala
tertentu.
Cara pemasangan :
1. Dibuat lubang tanah dengan jeluk tertentu menggunakan bor
2. Bagian reservoir termometer dimasukkan ke dalam lubang, kemudian ditimbun kembali
dengan tanah bekas galian
Cara pengamatan : Setelah stabil, suhu tanah diamati dengan membaca skala yang
ditunjukkan saat pencatatan pada suhu udara harian.
Cara Pemasangan
Pemasangan peralatan AWS cukup mudah. Persyaratan dalam melakukan pemasangan
AWS tidak berbeda jauh dengan pemasangan ARG. Detail pemasangan AWS dapat dilihat
pada modul presentasi pemasangan AWS, Secara berurutan, garis besar yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut :
- Memasang tripod atau kaki penyangga AWS dan mengatur ketinggian tripod serta
mengarahkan solar panel ke arah Selatan
- Memasang sensor-sensor, serta pengkabelannya
- Memasang baterai atau power supply dan menghubungkannya dengan solar panel
- Menghubungkan AWS dengan Komputer untuk melakukan kalibrasi sensor angin
Gambar 1.28 Peralatan AWS dengan komponen sensor yang terpasang
Cara Pengamatan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk proses pengambilan data adalah sebagai berikut
:
Kabel konektor antara Logger AWS dengan Komputer. Komputer atau Laptop yang
sudah di install program MAWS terminal untuk proses pengambilan data. Urut-urutan berikut
adalah prosedur pengambilan data dari logger AWS ke Komputer :
Memastikan kabel konektor MAWS dan Komputer telah terpasang dengan baik.
Jalankan program MAWS Terminal. Menu MAWS Terminal akan terbuka dengan keterangan
Port Opened di bagian pojok kiri bawah, ini menunjukkan bahwa hubungan antara MAWS
dengan Komputer.
Dilakukan download dengan klik menu Tools dan dilanjutkan dengan Download
Log Files. Muncul menu yang berfungsi untuk memilih file-file mana yang ingin kita
download. Di panel sebelah kiri adalah daftar file data yang ada di dalam logger AWS, dan
panel sebelah kanan adalah daftar file data yang telah kita pilih untuk di download. Klik tombol
Add > untuk memilih file satu persatu, tombol add all >> untuk memilih semua file,
sementara tombol remove untuk menghapus file yang telah dipilih. Klik Start Download
untuk memulai proses download data.
Sebelum proses dimulai, secara default akan muncul menu download preferences. Di
dalam menu ini ada opsi yang harus dalam kondisi terpilih (cek), yaitu Delete log files from
MAWS after download (Menghapus data yang ada di dalam logger setelah proses download
selesai) dan Convert log file to CSV format (merubah format data dari binari menjadi ascii).
Juga perhatikan direktori hasil download dan hasil konversi. Dilanjutkan dengan klik Start
Download untuk memulai proses download.
Setelah proses download selesai, akan muncul menu konfirmasi apakah data di dalam
logger akan di hapus atau tidak. Klik OK untuk konfirmasi penghapusan.Setelah semua proses
download selesai, di layar MAWS Terminal akan muncul prompt yang menandakan MAWS
Terminal dalam posisi service mode. Ketik close (tanpa tanda kutip) dan dilanjutkan
dengan menekan tombol enter untuk merubah service mode menjadi monitoring mode.
Putuskan hubungan antara AWS dengan Komputer dengan melakukan klik pada menu
Connection dan dilanjutkan dengan Hangup. Di pojok kiri bawah akan tampil keterangan
Port closed yang menunjukkan bahwa hubungan antara AWS dan Komputer telah terputus.
Lalu klik menu Tools dan Exit untuk menutup program MAWS Terminal. Data yang
terekam di simpan menjadi file harian, contoh L2010326.dat adalah file binary dengan aturan
penamaan sbb :Semua log file di awali dengan nama kelompok log (log group), maksimum 2
karakter, diikuti dengan tanggal. Nama Log group biasanya terdiri dari huruf diikuti dengan
angka.Contoh di atas mempunyai arti, L2 = log group nomor 2, 010326 = tahun 2001 bulan 03
tanggal 26 (YYMMDD).
Format data dari masing-masing file dengan jelas dapat dibaca dari header yang
menyertainya di tiap file data. Gambar 2 di bawah ini adalah contoh header dan arti dari
masing-masing kolom.
Gambar 1.29 Tampilan contoh data AWS yang dibuka di Microsoft Excel
Dari Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Header data terdiri dari 2 baris :
- Baris pertama : memo
- Baris kedua : Nama variabel
- Baris ketiga, dan seterusnya : Nilai Variabel
- Nama variabel antara satu AWS dengan AWS yang lainnya dapat berbeda tergantung setting
yang kita persiapkan. Berikut adalah penjelasan masing-masing nama variabel dari contoh
gambar.
- Time : Tanggal dan Jam perekaman data, nilai ini mempunyai interval yang tetap sesuai
dengan setting yang kita lakukan, untuk contoh diatas memiliki interval perekaman setiap 1
menit.
- Status : Kondisi dari perekaman data, dapat bernilai valid atau invalid.
- PR1M_SUM : Nilai akumulasi curah hujan dalam 1 menit
- RH1M_AVG : Nilai rata-rata kelembaban relatif dalam 1 menit
- SR1M_AVG : Nilai rata-rata radiasi matahari dalam 1 menit
- TA1M_AVG : Nilai rata-rata suhu udara dalam 1 menit
- W1dAve1m : Nilai rata-rata arah angin dalam 1 menit
- W1sAve1m : Nilai rata-rata kecepatan angin dalam 1 menit.
- Berikut adalah contoh tampilan dari AWS di komputer :
V. KESIMPULAN
1. Alat yang menghasilkan data matang adalah ombrograf, ombrometer, higrograf, termometer biasa,
termometer maksimum, termometer maksimum minimum Six- Bellani, termohigrometer, termohigrograf,
termometer permukaan tanah, termometer tanah tipe bengkok, termometer tanah tipe Simons, stik
termometer, termometer tanah maksimum minimum, hand anemometer, panci evaporasi kelas A, dan
termometer maksimum-minimum permukaan air.
2. Alat yang menghasilkan data mentah adalah psikrometer sangkar, sling psikrometer, psikrometer tipe
Assman, termometer selubung kayu, solarimeter tipe Jordan, solarimeter tipe Combell-Stokes,aktinograf
dwi logam, cup anemometer, biram anemometer, piche evaporimeter.
3. Prinsip kerja
Ombrometer Type Observatorium: penampungan curah hujan
Ombrograf: system pelampung
Psikometer sangkar: berdasarkan hokum termodinamika
Sling psikometer, psikometer tipe Assmann, dan psikometer sangkar: berdasarkan hokum
termodinamika
Termometer biasa, termometer maksimum-minimum air, termometer permukaan tanah,
termometer tanah selubung kayu, termometer tanah tipe bengkok, termometer tanah tipe
Symons,stick termometer (bertekanan pada tabung bejana)termometer maksimum-minimum
tanah(pada tabung Bourdan), Termometer maksimum udara(dimodifikasi dengan adanya
penyempitan pipa kapiler), Termometer minimum udara (yang dimodifikasi dengan adanya
indeks), Termometer maksimum minimum Six Bellani: muai ruang zat cair (alcohol dan air
raksa): muai ruang zat cair
Termohigrometer dan termohigrograf: termometer muai dwi logam dan hygrometer
higroskopis rambut
Solarimeter tipe Jordan: reaksi foto khemis
Solarimeter tipe Compbell-Stokes: pemfokusan sinar matahari
Aktinograf Dwi Logam: beda muai logam hitam dan putih
Cup Anemometer: system mekanik (gir)
Hand anemometer: system GGL induksi
Biram anemometer: mengukur kecepatan angin
Piche evaporimeter: pengukuran selisih tinggi permukaan angin
Panci evaporasi kelas A: mengukur selisih tinggi permukaan air
AWS (Automatic Weather station:mengumpulkan data parameter cuaca otomatis melalui
sensor melalui jaringan GPRS)
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, A. R., Litasari, dan Djuniadi. 2009. Alat Ukur Kecepatan dan Arah Angin Berbasis
Komputer.Jurnal Teknik Elektro Vol.1 No.1: Hal 30-37
Pasaribu, H., A. Mulyadi, S. Tarumun. 2012. Neraca air di Perkebunan Kelapa Sawit di PPKS sub
unit Kalianta Kabun Riau.Jurnal Ilmu Lingkungan:6 (2): Hal 22-25