Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AGROKLIMATOLOGI

ALAT PEREKAM RADIASI ACTINOGRAPH


Dosen Pengampu : Maryana, IR., MP.

Disusun Oleh :
1. Isna Fauziyah (135200056)
2. Alma Dayini Selgi (135200057)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan tanpa kendala suatu apapun dan dapat menyelesaikan dengan
baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Maryana, IR., MP. selaku
dosen mata kuliah Agroklimatologi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan program studi yang
penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan membagi sebagian pengetahuannya demi kelancaran dalam
penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas
Agroklimatologi dengan judul “Alat Perekam Radiasi Actinograph”. Penulis
menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini mungkin kurang sempurna,
untuk itu segala masukan, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini. Meskipun makalah ini
terdapat beberapa kekurangan, tetapi memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi serta wawasan yang
lebih luas kepada para pembaca. Demikian atas segala perhatian, kritik, serta
saran dari para pembaca saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................1

B. Tujuan ..........................................................................................................2

C. Manfaat ........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3


A. Definisi Actinograph...................................................................................3

B. Jenis Actinograph ........................................................................................3

C. Fungsi Actinograph .....................................................................................4

D. Komponen-Komponen Actinograph..........................................................4

E. Prinsip Kerja ................................................................................................6

F. Cara Pemasangan Actinograph ..................................................................7

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 8


A. Kesimpulan ..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tampak Luar Actinograph................................................................. 3


Gambar 2. Tampak Dalam Actinograph.............................................................. 4
Gambar 3. Sensor pada Actinograph ................................................................... 5
Gambar 4. Glass Dome pada Actinograph .......................................................... 5
Gambar 5. Posisi Actinograph ............................................................................ 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cuaca dan iklim merupakan faktor lingkungan yang besar pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia. Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu saat
dalam periode yang pendek. Iklim adalah rata-rata dari cuaca dalam periode
yang panjang. Informasi serta data-data mengenai cuaca dan iklim ini sangat
diperlukan untuk perencanaan-perencanaan yang didasarkan pada informasi
cuaca dan iklim seperti ilmu pengetahuan alam, penerbangan, pelayaran,
pertanian, perkebunan, dan sebagain sebagainya (Sashiomarda dan Djoko,
2016).
Pengetahuan tentang cuaca dan iklim sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Data dan informasi cuaca yang diperoleh melalui
analisa meteorologi dan klimatologi akan memberikan penjelasan tentang
gejala serta perilaku cuaca serta keadaan iklim setempat, dan membuat usaha
yang optimal dalam melakukan aktivitasnya. Manusia saat ini sudah dapat
mengetahui perkiraan cuaca sebagai usaha untuk mendekatkan kehidupan
manusia dengan keadaan iklim dan cuaca serta unsur-unsurnya yang terdiri
atas radiasi matahari, lama penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban
udara, dan lain-lainnya untuk kebaikan bersama. Sinar matahari yang jatuh
ke permukaan permukaan bumi sangat berpengaruh berpengaruh pada
aktifitas sehari-hari manusia. manusia. Pengaruh yang ditimbulkan dari sinar
matahari diantaranya, lama penyinaran matahari serta intensitas radiasi
matahari yang diterima oleh bumi setiap harinya. Lama penyinaran matahari
dan intensitas radiasi matahari tersebut akan mempengaruhi iklim dan cuaca
di suatu daerah, apalagi disaat solstice atau posisi semu matahari tepat diatas
garis katulistiwa. Perbedaan panjang waktu malam dan siang mencapai
maksimum, ketika matahari berada di titik-titik solstice, sehingga penyinaran
matahari sangat panjang dan terik serta intensitas radiasi matahari yang besar.
Pengaruh sinar matahari saat solstice ini, mempengaruhi juga dengan lama

1
penyinaran matahari, dan intensitas radiasi matahari. Lama penyinaran
matahari dapat direkam melalui kertas pias di dalam alat bernama bernama
Campbell Campbell Stokes, sedangkan untuk intensitas radiasi matahari dapat
direkam melalui alat bernama Actinograph (Handoko, 2017).

B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi Actinograph
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Actinograph
3. Untuk mengetahui fungsi Actinograph
4. Untuk mengetahui komponen-komponen Actinograph
5. Untuk mengetahi cara pemasangan dan pengoperasian Actinograph
6. Untuk mengetahui prinsip kerja Actinograph

C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa mengetahui apa itu Actinograph
2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis Actinograph
3. Mahasiswa mengetahui fungsi alat Actinograph
4. Mahasiswa mengetahui apa saja komponen-komponen pada Actinograph
5. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara pemasangan dan pengoperasian
alat Actinograph
6. Mahasiswa mengetahui bagimana prinsip kerja alat Actinograph

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Actinograph

Gambar 1. Tampak Luar Actinograph


Actinograph merupakan suatu alat meteorologi yang digunakan oleh
pengamat cuaca. Actinograph termasuk alat pengukur intensitas radiasi
matahari total yang mencatat sendiri berapa intensitas radiasi yang
dipancarkan. Actinograph menggunakan dua buah logam bimetal sebagai
sensornya. Logam akan bertambah panjang seiring dengan meningkatnya
intensitas radiasi matahari. Perbedaan panjang logam yang kecil akan
diperbesar oleh sistem tuas karena adanya pergerakan pena yang sebanding
dengan perubahan intensitas radiasi matahari. Actinograph kadang dikenal
dengan sebutan mechanical pyranograph dipergunakan untuk mengukur total
intensitas dari radiasi matahari langsung. Radiasi matahari yang dipantulkan
atmofer dan radiasi difusi dari langit dalam satu hari yang dapat dihitung
(Handoko, 2017).

B. Jenis Actinograph
Actinograph hanya memiliki satu jenis yaitu actinograph bimetal.
Actinograph bimetal adalah alat yang digunakan untuk mengukur radiasi
matahari dan lamanya penyinaran matahari (Hendayana, 2003 dalam Astuti,
et.al, 2019). Alat ini menggunakan sensor bimetal dengan satuan K Cal/cm2 .

3
Logam bimetal akan memuai apabila terjadi perubahan suhu dan pena yang
ada didalam Actinograph Bimetal akan bergerak dan melukis kertas pias
karena adanya perbedaan suhu. Keeping bimetal terdiri dari dua lempeng
logam yang memiliki perbedaan koefisien muai dan memiliki kepekaan yang
tinggi terhadap perubahan suhu (Prasoedjo,2006 dalam Astuti, et.al, 2019).
Prinsip kerja alat ini adalah bila kedua lempengan logam berada pada
temperatur yang sama maka pena akan menunjukkan angka nol. Lempengan
yang berwarna hitam berukuran lebih panjang karena menyerap panas apabila
terkena radiasi matahri. Diantara lempengan tersebut ada pena yang akan
bergerak naik turun. Besarnya intensitas radiasi matahari yang menguasai
lempengan logam berbanding lurus dengan perbedaan temperatur logam dari
perbedaan panjang yang akan menggerakkan pena.

C. Fungsi Actinograph

Gambar 2. Tampak Dalam Actinograph

Fungsi actinograph yaitu sebagai alat pengukur intensitas radiasi


matahari total yang mencatat sendiri berapa intensitas radiasi matahari yang
dipancarkan. Alat ini digunakan oleh pengamat cuaca untuk mengukur
intensitas radiasi matahari total.

D. Komponen-Komponen Actinograph
Komponen-komponen utama actinograph adalah :

4
1. Sensor
Sensor pada actinograph terdiri dari dua buah sensor yaitu strip bimetal
ber-cat putih dan hitam. Sensor actinograph terdiri dari tiga komponen
yang dipasang horizontal pada tengah-tengah bulatan bola gelas.
Lempengan logam yang di tengah dicat hitam sedangkan yang lainnya
dicat putih. Bimetal-bimetal harus terletak ke arah timur barat dengan
jendelannya terlihat ke jurusan utara di lintang selatan dan sebaliknya.

Gambar 3. Sensor pada Actinograph

2. Glass Dome

Gambar 4. Glass Dome pada


Actinograph

3. Plat pengatur bimetal


4. Mekanik pembesar
5. Tangkai dan pena pencatat

5
6. Drum clock
7. Pengatur level (perata-rata air)
8. Kontainer silica-gel (penyerap uap air)
9. Bagian dasar
10. Penutup/cover

Gambar 5. Posisi Actinograph

E. Prinsip Kerja
Actinograph bekerja dengan prinsip perbedaan temperatur antara dua
strip paralel bimetal bercat putih dan hitam. Perbedaan temperatur terjadi
karena radiasi matahari yang sampai ke bimetal bercat putih akan dipantulkan
maka strip ini hanya respon terhadap temperatur ambang sedangkan radiasi
yang sampai ke bimetal hitam, akan diserap atau diabsorbsi sehingga strip ini
akan respon terhadap temperatur ambang dan radiasi yang datang akibatnya
terjadi distorsi atau menggeliat terhadap strip bimetal putih. Masing-masing
satu sisi strip putih dan strip hitam dihubungkan dan sisisisi dari bimetal putih
dihubungkan ke peti instrumen serta sisi-sisi lain bimetal hitam dihubungkan
ke tangkai pena melalui sistem tuas sehingga masing-masing akan saling
meniadakan kondisi ambang dengan meninggalkan keluk (curvature) yang
merepresentasikan intensitas radiasi yang datang dan secara proporsional
ditunjukkan oleh posisi pena dan kertas pias.
Glass dome akan mentransmisikan 90% energi elektromagnetik, dengan
panjang gelombang antara 0,3 s.d. 3,0 micron dan silika-gel akan menyerap

6
uap air agar tidak terjadi kondensasi pada permukaan glass-dome (BMG,
2006:74 dalam Yuliatmaja, 2009). Total intensitas radiasi matahari adalah
merupakan luas area yang berbeda dibawah kurva yang termasuk selama
periode pengukuran. Total intensitas ini 27 dapat dihitung dengan mengalikan
faktor kalibrasi alat (K) dengan luas curva yang terbentuk (Manan, 1986:88
dalam Yuliatmaja, 2009:).

F. Cara Pemasangan Actinograph


Instalasi atau cara pemasangan alat perekam intensitas radiasi matahari
yaitu actinograph dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Meletakkan actinograph pada permukaan datar atau rata diatas permukaan
tanah. Lokasi pemasangan harus bebas dari pohon maupun bangunan
yang dapat menghalangi sinar matahari ke arah alat dan bebas dari bahan-
bahan yang dapat memantulkan sinar kuat ke arah alat.
2. Mengatur posisi bimetal persegi-persegi searah utara-selatan dan kaca
jendela kearah timur,
3. Mengatur leveling alat melalui kaki-kaki yang dapat diatur atau diputar,
4. Kebersihan alat harus selalu diperhatikan terutama bagian glass dome,
5. Silika gel harus diganti secara periodik sesuai iklim dimana alat
ditempatkan,
6. Seal karet yang terletak pada bagian dasar secara periodik juga harus
diganti terutama jika sudah kurang elastis atau rusak.
Untuk metode pengoperasiannya dimulai saat matahari terbit, kemudian
membuka cover dan melepaskan drum-clock dari shaftnya. Memasang kertas
pias yang terhimpit di penjemput drum-clock. Setelah matahari terbenam pias
diambil untuk pias harian (Manan,1986:94 dalam Yuliatmaja, 2009:26).

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
1. Actinograph merupakan salah satu alat meteorologi yang digunakan oleh
pengamat cuaca untuk mengukur intensitas radiasi matahari total yang
masuk.
2. Actinograph hanya memiliki satu jenis yaitu actinograph bimetal.
3. Fungsi actinograph yaitu sebagai alat pengukur intensitas radiasi
matahari total yang mencatat sendiri berapa intensitas radiasi matahari
yang dipancarkan.
4. Komponen-komponen utama actinograph yaitu sensor, glass dome, plat
pengatur bimetal, mekanik pembesar, tangkai dan pena pencatat, drum
clock, pengatur level, kontainer silica-gel, bagian dasar, dan
penutup/cover.
5. Cara pemasangan atau penggunaan actinograph yaitu letakkan
actinograph pada permukaan rata yang bebas dari pepohonan atau
bangunan. Kemudian atur posisi bimetal persegi-persegi searah utara-
selatan sedangkan kaca jendela kearah timur dan atur leveling alat.
Kebersihan glass dome harus diperhatikan. Silica gel dan seal karet harus
diganti secara periodik. Sedangkan metode pengoperasiannya dimulai
saat matahari terbit, kemudian membuka cover dan melepaskan drum-
clock dari shaftnya. Memasang kertas pias yang terhimpit di penjemput
drum-clock. Setelah matahari terbenam pias diambil untuk pias harian
6. Actinograph bekerja dengan prinsip perbedaan temperatur antara dua
strip paralel bimetal bercat putih dan hitam.

8
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Yuli, Langgengyoga Wicaksono, Maharani Rizky Pratiwi. 2019. Alat


Ukur Actinograph. Makalah. (Diakses pada tanggal 23 Maret 2021
melalui link URL : file:///C:/Users/ok/Downloads/433352531-
Actinograph.pdf).

Firmansyah, M. Reza. 2014. Actinograph. Diakses pada tanggal 19 Maret


2021 melalui link URL : http://blog.ub.ac.id/reza04ub/actinograph/).

Handoko. 2017. Klimatologi Dasar : Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer


dan Unsur-Unsur Iklim. Bogor : PT Penerbit IPB Press.

Sashiomarda, Jihand Aulia, dan Djoko Prabowo. 2016. Perancangan


Peralatan Untuk Pengukuran Radiasi Gelombang Pendek Matahari.
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Vol 3(3): 52-59.

Yuliatmaja, Mochamad Reza. 2009. Kajian Lama Penyinaran Matahari Dan


Intensitas Radiasi Matahari Terhadap Pergerakan Semu Matahari Saat
Solstice Di Semarang (Studi Kasus Badan Meteorologi dan Geofisika
Stasiun Klimatologi Semarang Pada Bulan Juni dan September Tahun
2005 Sampai Dengan 2007). Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang : Semarang.

Anda mungkin juga menyukai