LAPORAN LENGKAP
1
ANALISIS SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH PADA
BEBERAPA LAPISAN TANAH
DI DESAPOMBEWE KECAMATAN SIGI BIROMARU
KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAPORAN LENGKAP
Oleh
2
HALAMAN PENGESAHAN
Kelompok : 6
Kelas : AGT 5
Menyetujui,
Disahkan oleh,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
I’IN APRIANY LALUSU (E 281 18 435) Analisis Sifat Fisik Dan Kimia
Tanah Pada beberapa lapisan tanah di desa POMBEWE kecamatan SIGI
BIROMARU kabupaten SIGI provinsi SULAWESI TENGAH.
Tanah merupakan suatu lapisan permukaan bumi yang paling luar dimana
sebagai tempat naungan bagi mahluk hidup maupun benda mati. Di mana proses
jutaan tahun sehingga menjadi tanah yang murni melalui proses pelapukan fisik,
kimiawi, serta pelapukan mekanik. Tanah adalah alat atau faktor produksi yang
produksi adalah tanah sebagai tempat berdirinya tanaman, tanah sebagai gudang
tempat unsur – unsur hara yang di perlukan tanaman, sebagai tempat persediaan air
bagi tanaman.
Pengambilan contoh tanah utuh dan contoh tanah tidak utuh kami di
laksanakan di Desa Pombewe, Dalam pengambilan contoh tanah itu harus hati–
untuk menggunakan wadah khusus yang besarnya lebih dari ring yang digunakan.
Sehingga hasil analisis kimia dan analisa sifat fisik tanah kami mendapat kan hasil
memuaskan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dengan judul “ Laporan Praktikum Dasar- Dasar Ilmu Tanah”. Laporan ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Dasar - Dasar Ilmu
Tanah.
praktikum dan penulisan laporan ini dapat terselesaikan yang insyaallah baik
dan benar. Oleh karenanya, dengan kerendahan hati saya ingin mengucapkan
1. Dr. Ir. Abd. Rahim Thaha, MP. selaku dosen penanggung jawab
imbalan yang setimpal atas kebaikan dan jasa-jasa mereka, serta tulisan ini
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM...................................................................... ii
HALAMAN MENGESAHAN.......................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
ix
I. PENDAHULUAN
i
New Roma
DAFTAR TABEL
Salah satu faktor penunjang tumbuhnya tanaman adalah tanah. Tidak semua tanah
sesuai untuk ditanamai semua jenis tanaman. Ada tanaman tertentu yang hanya bisa
tumbuh jika ditanaman pada tanah yang memiliki jenis dan kandungan mineral tertentu.
Tanah merupakan suatu tubuh alam yang memiliki morfologi sebagai hasil dari iklim,
organisme hidup, bahan induk, rlief dan waktu. Setiap tanah yang ada di Indonesia pasti
klasifikasi dan karakteristik suatu tanah kita harus paham mengenai morfologi tanah itu
sendiri. Morfologi dari setiap tanah itu sendiri bisa dikenali dari irisan vertikal tanah
tersbut. Dengan mengiris tanah secara vertikal akan nampak lapisa-lapisan tanahyang biasa
Tanah merupakan salah satu komponen lahan yang mempunyai peranan penting
terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi tanaman, karena tanah selain berfungsi
sebagai media tumbuh tanaman juga berperan dalam menyediakan unsur hara yang
tanah merupakan sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Keadaan fisika
tanah meliputi kedalaman efektif, tekstur, struktur, kelembaban dan tata udara tanah. Sifat
fisika tanah ditunjukkan dengan tekstur dan struktur tanahnya. Ada tanah yang bertekstur
kasar sampai halus. Semakin halus tekstur tanah semakin banyak air yang dapat diikat.
Struktur tanah ada yang keras sampai remah/gembur. Tanah yang gernbur akan
berhubungan erat dengan kegiatan pemupukan. Dengan mengetahui sifat kimia tanah akan
didapat gambaran jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan. Sifat kimia adalah Semua
peristiwa yang bersifat kimia yang terjadi pada tanah baik di permukaan ataupun di
dalamnya. Sifat kimia tanah meliputi kadar unsur hara tanah, reaksi tanah (pH), C-organik
kapasitas tukar kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), dan kemasaman (Sativani,
2011).
Apabila diperhatikan lebih seksama tanah bukanlah terdiri dari benda padat yang
pejal melainkan ternyata tersusun dari 2 bagian penyusun tanah yaitu bahan mineral an-
organik bahan-bahan organik atau sisa tanaman dan hewan air tanah dan udara tanah
keempat bagian penyusun tanah tersebut bergabung satu samalain membentuk suatu sistem
yang kompleks yaitu tanah yang merupakan mediayang baik bagi perakaran tanaman
sebagai gudang unsur hara dan sanggupmenyediakan air serta udara bagi keperluan
Tujuan dari praktikum mata kuliah dasar-dasar ilmu tanah yaitu untuk dapat
membedakan horizon atau lapisan tanah pada profil tanah untuk mengetahui cara
pengambilan contoh tanah utuh dan tanah tidak utuh/ terganggu, membedakan warna
tanah, untuk mengetahui, nilai kadar air pada tanah, nilai permeabilitas tanah, nilai Bulk
density, nilai porositas pada tanah, tekstur tanah, nilai reaksi (pH) dan mengetahui besar
Manfaat dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat membedakan horizon-
horizon tanah pada profil yang diamati dan untuk membantu mahasiswa dalam
pengambilan contoh tanah utuh dan tanah tidak utuh, mengetahui cara menetapkan warna
tanah, cara menetapkan nilai kadar air tanah, menetapkan nilai permeabilitas tanah, cara
menetapkan nilai bobot isi tanah (Bulk Density), menetapkan nilai ruang pori total
(Porositas) tanah, menetapkan nilai tekstur tanah cara menetapkan nilai reaksi (pH) tanah,
menetapkan nilai C-organik dan bahan organik tanah dan untuk mengetahui nilai fisik,
Pengambilan contoh sampel tanah utuh (tanah tidak terganggu) dan sampel tanah tidak
utuh (tanah terganggu) dilaksanakan di Desa Pombewe Paneki Kacamatan Sigi Biromaru
Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah di sebuah kebun milik warga yang jauh dari
pemukiman. Letak daerah pengambilan sampel tanah ini adalah sebelah timur dari
permukaan warga, sebelah barat pegunungan pombewe paneki, sebelah selatan peternakan
sapi dan kambing. Adapun tanaman yang hidup disekitar daerah pengambilan sampel
Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya
tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa
bahan organic dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup diatasnya atau didalamnya.
Selain itu didalam tanah terdapat pula udara dan air. Dalam definisi ilmiah tanah (soil)
adalah kumpulan dari benda alam dipermukaan bumi yang tersusun dalam horizon-
horizon, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan
secara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalaman yang
tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitiannya. Dalam hal ini
misalnya untuk keperluan ganesa tanah pada obsisol yang solumnya tebal pembuatan profil
proses tertentu, umum terdapat dalam perkembangan profiltanah. Dengan kata lain, profil
tanah merupakan suatu irisan melintang padatubuh tanah yang menunjukkan susunan
horizon tanah, dari permukaan tanahsampai lapisan bahan induk di bawahnya. selain
dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga terbentuk
Permeabilitas adalah , cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui
pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertical Tanah adalah
kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan rongga ini
memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga dari satu titik yang
lebih tinggi ke titik yang lebih rendah sifat tanah yang memungkinkan air melewatinya
pada berbagai lalu alir tertentu disebut permeabilitas tanah ini berasal dari sifat alami
granular tanah meskipun dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti air terikat ditanah liat
Jadi tanah yang berbeda akan memiliki permeabilitas yang berbeda (Winda, 2010)
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin
tinggu bulk density. Yang berarti makin sulit meluruskan air atau ditembus akar tanaman.
Pada umumnya bulk density berkisar dari 1,1-1,6 g/cc. Beberapa jenis tanah mempunyai
bulk density kurang dari 0,90 g/cc (misalnya tanah andisol), bahkan ada yang kurang dari
Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran
lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragment batuan (rock fragment)
atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang lebih halus (< 2 mm)
disebut fraksi tanah halus (fine earth fraction) dan dapat dibedakan
menjadi :
Tekstur tanah menunjukan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (< 2mm).
Berdasar atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat maka tanah
Partikel density adalah suatu tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi
menurut jumlah ruang partikel ini didefinisikan sebagai masa setiap unit volume
kandungan bahan organik dari komposisi mineral yang terdapat didalam mineral tanah
tersebut. Pada tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah
dibandingkan lapisan bawah, dikarekan lapisan atas mengandung banyak bahan organik
(Foth, 1993).
Porositas tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan pada tanah (terisi oleh udara
dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro pore) dan pori-
pori halus (micro pore). Porositas tanah dipengaruhi kandungan bahan organik, struktur
tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanah
dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang tinggi dari pada tanah-
tanah dengan struktur massiv (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan
tanah.makin tinggi kadar air H+ didalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Didalam
tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding
terbalik dengan banyaknya H+. pada tanah-tanah yang masam jumlah ion H + lebih tinggi
daripada H+. bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah bereaksi netral yaitu
besar, hanya sekitar 3-5 persen, tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali.
Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap
Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahn organuik halus
atau humus. Humus terdiri dari bahan organik halus bersal dari hancuran bahan organik
tersebut melalui kegiatan miroorganisme di dalam tanah. Humus merupakan senyawa yang
resisten (tidak mudah hancur) berwarna hitam atau coklat dan mempunyai daya menahan air
dan unsur hara yang timggi. Tanah yang banyak mengandung humus atau bahan organik
berkurang,sehingga tanahs semakin kurus. Oleh karena itu, lop soil perlu dipertahankan.
Kandungan bahan ortganik tanah dihitung dari kandungan C-organik dengan rumus :
linggis, cangkul, sekop, penggaris, meteran, Daftar Isian Profil (DIP), dan
sampel besi/baja, tangkai penekan ring sampel dari besi/balok kayu, dan palu
dari kayu atau papan. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum
pengambilan contoh tanah utuh dan contoh tanah tidak utuh yaitu sampel
tanah lapang yang dalam keadaan tidak terganggu dan tanah terganggu.
berikut ; alat parameter dan ring sampel, kran sumber air, gelas ukur (25–500
ml ), dan jangka sorong. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu contoh sampel tanah utuh (Undisturbed soil simple) dan aquades (air ).
3.2.3 Penepatan bobot isi tanah (Bulk Density)
sampel dan jangka sorong, cangkul atau sekop dan pisau tipis tajam, oven
wadah/cawan/petridish.
dan 2 liter atau erlemeyer 500 ml, Ayakan berukuran 50 µm, 100 µm, 200 µm,
dan 500 µm. Dan apabila tidak dilakukan pemisahan fraksi pasir untuk analisis
cawan aluminium, oven dan pemanas listrik. Dan bahan-bahan yang lainnya
3.2.5 Penetapan partikel density dan ruang pori total tanah (Porositas)
Untuk menetapkan penetapan partikel density dan ruang pori total tanah
beaker glass, labu semprot dan bahan-bahan lainnya yaitu sampel tanah, air,
neraca analitik ketelitian 2 desimal, botol kocok 100 ml, pipet ukur/volume dan
gelas kimia, mesin pengocok, labu semprot dan pH meter dan tambahan bahan-
magnetic stirrer, buret 25 ml dan pengaduk magnit, labu ukur 1000, 500, 100
ml dan gelas ukur 100 ml, erlemeyer 250-500 ml dan bahan lainnya digunakan
kalium dikromat (K2Cr2O7), asam sulfat pekat (H2SO4), ferro amonium sulfat
kurang lebih 1.0 kg (tanah usahakan dalam keadaan utuh jangan hancur) dan
tanah diberi label di bagian luar dan dalam agar tidak tertukar.
diperlukan berbagai Analisa sifat fisik tanah seperti penentuan bobot isi tanah,
ruang pori total tanah, permeabilitas, penentuan pF, distribusi pori, kandungan/
diletakkan pada tanah dan bagian yang runcing dibagian bawah, kemudian buat
lingkaran dan titik yang sama dengan ring sampel garis tengah 2 kali lebih
besar. Terlebih dahulu ring dan tutupnya ditimbang dan di catat, kemudian
lingkaran diluar ring sampel ini diggali sehingga membentuk lubang lingkaran
sedalam kurang lebih 30cm, hal ini ditujukan agar sampel dapat dengan mudah
sampel yang terbuat dari besi, maka ring sampel ini ditekan vertical secara
hati-hati, kalau ternyata sudah keras sedangkan ring masih harus dimasukkan
terus maka bisa dipukul-pukul dengan palu kayu secara perlahan setelah tanah
berada di dalam ring sampel kira kira muncul diatas bibir ring bagian atas
Dipotong dengan pisau atau dengan sekop atau dengan benang nilon
halus lalu ring yang sudah berisi tanah kemudian diratakan dengan pisau tajam
dan tipis sehingga kedua permukaan betul-betul rata dengan kedua bibir ring
sampel tadi dan setelah itu kedua bagian muka tanah tersebut ditutup dengan
tutup ring yang terbuat dari plastic terakhir ring sampel yang sudah berisi tanah
utuh ini kemudian dimasukkan ke dalam kotak agar aman dalam pengangkutan
kemudian direndam dalam baki perendam berisi 3 cm dari dasar baki selama
24 jam untuk penjenuhan, setelah itu contoh tanah jenuh air,contoh tanah
pengukuran sejumlah air yang tertampung dilakukan selama 1 jam yang dibagi
selesai, contoh tanah dikeluarkan dari ring sampel kemudian mengukur tinggi
dan diameter ring sampel serta tinggi head air dan yang terakhir semua data
ring.Setelah itu contoh tanah basah kami letakkan kedalam cawan alumunium
atau satu hari pada oven bersuhu 105oC dan mengeluarkan contoh tanah secara
itu kami menimbang contoh tanah besrta ring nya dengan menggunakan neraca
Btko yang berarti tanah kering oven (g) dan Brg yang berarti berat
peroleh nila V total.Tahap trakhir kita menetapkan berat isi tanah atau berat
jenis volume tanah (Bulk density) berdasarkan nilai Btko:V total dalam satuan
dimasukkan kedalam beaker glass atau erlemeyer lalu tambahkan 100ml H202
air di dalam bak yang berisi air untuk menghindari terjadinya reaksi yang
hebat. Aduk secara hati-hati dan biarkan selama satu malam setelah itu
30% sedikit demi sedikit sambal diaduk sampai semua bahan organic habis
setengah bagian beaker glass. Kemudian kami didihkan selama 20 menit dan
beakaer lalu kami mengaduknya secara hati-hati. Setelah itu kami biarkan
semalam untuk megendapkan butiran lalu keluarkan aquades dari beaker glass
secara hati-hati hingga air yang tersisa tinggal 3cm di atas permukaan
kami memisahkan pasir dari debu dan liat dengan menggunakan ayakan
50mm, selanjutnya fraksi debu dan liat yang Telah kami pisahkan ditampung
kedalam gelas ukur 1000 ml. kemudian pindahkan fraksi pasir dari ayakan
tersebut kedalam cawan alumunium dan keringkan dalam oven bersuhu 105 oC
setelah itu keringkan lalu ditimbang dengan neraca analitik. Lalu masukan 50
ml Na-heksametafospat/calcon kedalam gelas ukur yang berisi fraksi debu dan
liat dan selanjutnya tambahkan aquades hingga batas tera lalu kocok secara
hati-hati dan lakukan pemipetan dari gelas ukur tersebut menurut waktu dan
kedalaman pemipetan seperti pada tabel berikut :Lalu setiap hasil pemipetan
oven bersuhu 105oC lalu ditimbang. Dan terakhir kami melakukan hasil
(POROSITAS)
setelah itu panaskan aquades hingga mendidih lalu dinginkan dan siapkan
piknometer lalu kami menimbang pikno kosong lalu memasukkan air kedalam
pikno hingga penuh, catat masing-masing beratnya (Ww) lalu keluarkan air
yang ada pada pikno kurang lebih ¾ bagian dan kami memasukka tanah
kedalam pikno meter dan tambahkan air hingga penuh. Bersihkan pikno meter
bebas ion (pH H2O) kedalam botol A dan 50 mil KCL (pH KCL) kedalam
botol B ( volume air dan KCL bisa berubah sesuai rasio pengukuran yang
digunakan ) lalu kami mengocok dengan mesin pengocok selama 30 menit
kalibrasi pH meter yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH
7,0 dan kemudian kami mengukur pH larutan contoh tanah nilai pH dilaporkan
dalam 1 desimal.
difenilamin. Lalu titrasikan larutan dengan ferro ammonium sulfat 0,5 N atau
ferro sulfat 1 N pada tahap awal ion krom berwarna hijau redup, biru kotor,dan
titik akhir penitaran adalah hijau terang lalu yang terakhir lakukan cara yang
Berdasarkan hasil dari praktikum yang kami lakukan mengenai pengambilan sampel
utuh yang kami lakukan didesa pombewe, kecamatan sigi biromaru, kabupaten sigi,
sulawesi tangah. dapat dikatakan tanah yang kami ambil banyak mengandung liat, dan
pada saat pengambilan sampel tersebut agak susah karena bagian tanah sangat kering
sehingga mudah pecah. Dalam pengambilan tanah utuh ini digunakan alat dan bahan
seperti ring, dan pengambilan tanah ini dengan kedalam 30 cm. Dari pengambilan contoh
tanah utuh ini dapat dikatakan bahwa tanah utuh adalah tanah yang sama sekali belum
Sampel tanah utuh merupakan sampel tanah yang diambil dengan menggunakan ring,
hal ini dilakukan agar mendapatkan sampel tanah yang kondisinya sesuai dengan
mengetahui laju pergerakan zat cair melalui suatu media yang berpori- pori dan di sebut
Berdasarkan hasil dari praktikum yang kami lakukan mengenai pengambilan sampel
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan mengenai pengambilan sampel tanah tidak
utuh yang di lakukan didesa pombewe sehari sebelum praktikum dilaksanakan kami
mengambil tanah tidak utuh dengan mengikuti arah mata angin dengan ukuran 5 cm.
Sehingga dapat di katakan bahwa tanah tidak utuh adalah dimana tanah tersebut sudah
diperbaharui atau sudah tersentuh oleh tangan manusia, pengambailan contoh tanah biasa
cara kerjanya kita ingin membertahu dulu tentang apa itu permeabilitas tanah.
Permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk meloloskan air, erat hubungannya dengan
porositas. Porositas mempresentasikan pori-pori tanah, poripori tanah terbagi atas dua ada
makro dan mikro. Pertama kita mengambil sampel tanah utuh yang telah direndam dalam
baki perendam berisi air 3cm yang sudah direndam kurang lebih 24 jam untuk proses
penjenuhan. Kemudian sampel tanah tersebut kita letakan kedalam alat permeameter
yang dialiri oleh air dan dibawahnya diletakkan gelas untuk menampung air saringan
yang lolos dari sampel tersebut. Dengan waktu 1 jam, dibagi dengan 15 menit pertama
dan 15 menit kedua serta menit terakhir. Lalu diukur jumlah air yang tertampung pada 15
Jumlah air yang ditahan oleh suatu tanah dapat dinyatakan atas dasar beratatau isi
Dasar penentuan adalah pengukuran kehilangan dari berat dari suatu,ontoh tanah yang
lembab setelah dikeringkan pada suhu 105°C selama 24 hingga 48 jam. kehilangan berat
sama dengan berat air yang terdapat dalam , contoh tanah berat ini dikonversikan
Berdasarkan hasil pengamatan dari kami , pertama kami mengambil contoh tanah
utuh dari lapangan dengn menggunakan ring sampel lalu ujung atas bawah ring harus
benar-benar rata dengan permukaan ujung ring. Untuk mendapatkkan hasil pengamatan
Bulk Density kami menimbang contoh tanah dengan menggunakan nerasa analitik
ketelitian 2 desimal hingga didapatkan nilai (Btko + Brg), dimana Btko adalah berat tanah
kering oven (g) dan Brg menyatakan berat ring. Kemudian contoh tanah yang dalam ring
kami bersihkan dan selanjutnya menimbang ringnya sehingga didapatkan nilai Brg (berat
ring). Dan mengukur volume ring yang digunakan sehingga diperoleh nilai V total .
Terakhir kami menetapkan berat isi taah atau berat jenis volume tanah (bulk density)
berdasarkan nilai Btko : V total dalam satuan g/cm 3 yang dapat dihitug dengan persamaan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel I : Hasil Analisis Ukuran Partikel (Tekstur) tanahpada Lapisan I dan II dan III
I
Lapisan 1,3338% 1,0620 41,0124% 54,5915% Liat berdebu
III
Sumber : Data primer setelah diolah, 2011
Berasadrkan tabel hasil pengamatan pada tekstur tanah bahwa pada lapisan I
diperoleh % pasir kasar sebesar 1,2135%, pasir halus sebesar 1,1673% debu sebesar
42,0805% dan persen liat sebesar 55,5419%. Sedangkan pada lapisan III diperoleh 1,3338
% pasir kasar dan pasir halus sebesar 1,0620%, debu sebesar 41,0124%, dan liat sebesar
54,5915%. Hal ini menunjukkan tekstur pada lapisan I dan II bertekstur Liat berdebu
Lapisan I memiliki persentase fraksi liat lebih besar daripada persentase fraksi
debu dan liat, karena lapisan ini komposisi tanahnya masih berasal dari serasah (sisa-sisa
tanaman) dan mengandung banyak bahan organik. Hal ini sesuai pendapat
Hanafiah(2005), yang menyatakan bahwa pada lapisan atas tingkat kesuburan tanah
fraksi debu dan liat, karena liat memiliki permukaan luas dan bermuatan listrik yang
memberi kemampuan untuk mengikat unsur hara dan air pada tanaman untuk
pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai pendapat Foth(1988), yang menyatakan bahwa
kapasitas berbeda untuk menahan air dan unsur hara melawan tarikan gravitasi yang
berliat. Bahan organik membantu mengikat butiran liat membentuk ikatan lebih besar
sehingga memperbesar ruang-ruang udara diantaranya ikatan butiran. Hal ini sesuai
dengan pendapat Foth(1988), bahwa selain daya simpan air, hara tertentu dapat digunakan
, dismipan pada permukaan partikel tanah liat. Oleh karena itu, tanah liat bertindak
ukuran partikel-partikelnya ditentukan oleh besarnya butiran tanah Tekstur tanah adalah
kasar atau halusnya tanah dari fraksi tanah halus %mm berdasarkan perbandingan
banyaknya butir butir pasir debu dan liat Tekstur tanah menunjukkan kasar dan halusnya
tanah tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir butir pasir debu dan liat Teksur
tanah dibedakan berdasarkan presentase kandungan pasir debu dan liat (Hadjowigeno,
2003)
0,0001 g (Wt), lalu panaskan aquades hingga mendidih lalu siapkan piknometer kosong
(Ww) lalu timbang piknometer kosong tersebut lalu catat beratnya kemudian isi air yang
tela[h didihkan kedalam pikno hingga penuh kemudian hasilnya kami catat. Kemudian
keluarkan air yang ada dipikno kurang lebih ¾ bagian lalu masukkan tanah kedalam
piknometer dan tambahkan air hingga penuh lalu bersihkan piknometer menggunakan tisu
pw X Wt
PD=
Wt−(Waw −Ww)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan penetapan reaksi tanah (pH) dilakukan
dengan cara mengambil tanah yang diayak dan tanah akan ditimbang sebanyak 2 kali dan
Aktual = H2O
Potensial = Kcl
ditambahkan air sebanyak 25 ml air bebas ion (pH H 2O) kedalam botol A dan 25 ml Kcl
(pH Kcl) kedalam botol B. Setelah itu kami akan mengocok botol tersebut selama 30
menit dan setelah di kocok botol tersebut didiamkan sampai tanahnya mengendap agar
bisa mendapatkan hasil dari tanah tersebut. Kemudian tanah yang sudah mengendap akan
di ukur menggunakan alat kalibrasi memakai buffer pH 7 dan pH 4, kegunaan dari buffer
untuk menstabilkan pH meter sehingga kami bisa mendapatkan hasil dari pengukuran
tersebut.
o
1 Lapisan 1 7,00 6,09
2 Lapisan 3 6,67 5,03
memungkinkan tumbuhan bisah tumbuh dengan baik hal ini sesuai dengan pendapat yang
mengemukakan bahwa tanaman dapat tumbuh pada kisaran pH 4,0 sampai 8,0 (Hanafiah,
2014)
Berdasarkan hasil pengamatan dari kami menimbang tanah sebanyak 0,5gr, tanah
yang lolos ayakan 0,5mm ( 0,05 – 0,1 gr untuk tanah organik/gambut) dan dimasukkan
kemudian tambahkan 10ml H2SO4 dan goyang secara perlahan-lahan. Setelah tercampur
ml NaF , 5 ml H3PO4 dan 15 tetes air indikator difenilamin . Selanjutnya titrasi larutan
dengan Ferro ammonium sulfat 0,5 N atau Ferro sulfat 1 N . Pada tahap awal ion krom
berwarna hijau redup , biru kotor dan titik akhir penitraan adalah hijau terang. Terakhir
lakukan cara yang sama dan waktu yang sama untuk blanko .
O Organik (%)
1 Lapisan 1 0,5791 gr 1,7024 Rendah 2,93
2 Lapisan 3 0,5090 gr 0,6042 Sangat rendah 1,04
C-Organik (bahan organic) merupakan bagian dari tanah yang merupakansuatu sistem
kompleks dan dinamis yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat
di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh
faktor biologi, fisika dan kimia C-0rganik juga merupakan bahan organik yang
terkandung di dalam maupun pada permukaan tanah yang berasal dari senyawa karbon di
alam dan semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah termasuk serasah
fraksi bahan organik ringan biomassa mikroorganisme bahan organik terlarut di dalam air
5.1 Kesimpulan
sifat fisik dan kimia tanah yang dimiliki tanah di daerah Jalan Nambo,
menggunakan buku warna standar dari Munsel soil colour chart (MSCC). Presentasi
kadar air tanah di daerah tersebut yaitu sebesar 20,23 % dengan permeabilitas tanah
sebesar 0,87 cm/jam. Sehingga kemampuan tanah dalam meloloskan air pada tanah
tersebut termasuk dalam kriteria yang agak lambat. Untuk Bulk Density nya sendiri
sebesar 1,13 gr/cm3 yang termasuk dalam kriteria tanah mineral. Nilai Porositas tanahnya
sebesar 58% dengan tekstur tanah yang diketahui yaitu lempung berdebu.
2.
3.
4.
5.2 Saran
Pelaksanaan praktikum sesuai dengan apa yang terdapat pada modul dengan begitu
praktikan lebih mudah mengaplikasikan ilmu yang didapat pada modul, namun terdapat
beberapa praktikan yang terkesan enggan berbaur dengan tanah sehingga sangat
menghambat jalanny praktikum juga kekurangan alat seperti altimeter karena hanya
perwakilan yang mencoba dan praktikan lain pasti juga ingin bisa menggunakannya
DAFTAR
PUSTAKA
Hanafiah, 2004. Dasar dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Hanafiah, 2009. Dasar dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada :
Jakarta. Hanafiah, 2014. Dasar dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada
: Jakarta.
K = Q x l x 1 cm/jam t
h A
Keterangan :
t = waktu pengukuran (jam)
I = tebal tanah (cm)
A = luas perrmukaan tanah (cm2)
Q = banyaknya air yang mengalir setiap pengukuran
I’IN APRIANY LALUSU
Pada tahun yang sama melanjutkan studi di SMPN 1 PAGIMANA ,dan selesai pada tahun
2015. Setelah itu, pada tahun yang sama melanjutkan studi di SMAN 1 PAGIMANA dan
selesai pada tahun 2018. Kemudian pada tahun yang sama pula melanjut kan studi di
Universitas Tadulako, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi, Palu.