LAPORAN LENGKAP
ADITIA HIDAYAT
i
ANALISIS BEBERAPA SIFAT FISIKA DAN KIMIA
TANAH PADA AREAL LAHAN LIKUIFAKSI DI DESA
JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU
KABUPATEN SIGI
LAPORAN LENGKAP
Oleh
ADITIA HIDAYAT
E 281 21 196
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
ii
Judul : “Analisis Sifat Fisik Dan Kimia Tanah Pada Areal Lahan Likuifaksi
Di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi”
Nama : Aditia Hidayat
Nim : E 281 21 196
Kelas : Agt 03
Mengetahui,
Disahkan Oleh,
iii
RINGKASAN
Tanah merupakan suatu lapisan permukaan bumi yang paling luar dimana
sebagai tempat naungan bagi mahluk hidup maupun benda mati. Di mana proses
terbentuknya tanah memerlukan waktu yang begitu lama dengan membutuhkan
jutaan tahun sehingga menjadi tanah yang murni melalui proses pelapukan fisik,
kimiawi, serta pelapukan mekanik. Tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui
sifat fisika dan kimia tanah pada area bekas likufaksi. Manfaatnya yaitu kita data
mengetahui karakteristik tanah tersebut. Profil tanah merupakan penampang
vertical yang terdiri atas horizon-horizon atau lapisan-lapisan yang dibedakan atas
solum, bahan induk dan batuan induk. Penggamatan profil tanah dan pengambilan
sampel tanah di laksanakan di areal lahan likuifaksi di Desa Jono Oge Kec. Sigi
Biromaru Kab. Sigi pada tanggal 2 Oktober 2022. Penetapan permeabilitas tanah
dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah, Fakultas Universitas Tadulako
pada tanggal 25 Oktober 2022 dengan menggunakan dasar hukum darcy.
Penetapan bobot isi tanah (Bulk Density), Penetapan Partikel Density dan
Porositas Tanah dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako pada tanggal 1 November 2022. Bulk Density
adalah perbandingan antara berat suatu massa tanah dalam keadaan kering mutlak
dengan volumenya, dimana tanah tersebut harus dalam keadaan tidak terganggu
(utuh). Satuan bobot isi tanah dinyatakan dalam dalam g/cm3. Tanah-tanah
mineral memiliki nilai bobot isi berkisar antara 0,7 – 1,5 g/cm3. Penetapan tekstur
tanah dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako pada tanggal 7 November 2022 dengan menggunakan
metode pipet dan metode hidrometer. Penetapan reaksi tanah (pH) dan C-Organik
(BO) Tanah dilaksanakan di Laboratorium Unit Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian
Universitas Tadulako pada tanggal 7 November 2022 dengan metode Walkley and
black. Tanah bekas likuifaksi memiliki tanah dengan agregat yang lemah, nilai
permeabilitas sampel agt 3 yaitu 2.09 cm/jam, nilai dari bulk density yaitu 1,808
gr/cm3, sampel tanah agt 3 bertekstur lempung liat berdebu, nilai partikel density
nya sebesar 2,432 gr/cm3, nilai porositasnya yaitu 26%, nilai reaksi tanah (pH)
memiliki pH H2O 3,54 dengan kriteria sangat masam, dan nilai dari bahan
organiknya yaitu 9,997%.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan lengkap
Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah. “Analisis Beberapa Sifat Fisik
Kimia Tanah Pada Areal Lahan Likuifaksi Di Desa Jono Oge Kecamatan
Sigi Biromaru Kabupaten Sigi”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar –besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusun laporan
ini, terutama kepada:
1. Dr. Ir. Abd Rahim Thaha. MP Selaku Dosen Penanggung Jawab
Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
2. Fahrurrozi, Selaku Koordinator Asisten Praktikum Mata Kuliah Dasar-
Dasar Ilmu Tanah
3. Tribuana Tovabi S.P, Selaku Asisten Penanggung Jawab Praktikum Mata
Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
Penyusun telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan
ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kekehilafan. Oleh
karena itu dengan penuh rasa rendah hati penulis menerima kriktikan dan saran
yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada
pembacanya, Aamiin.
penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... viii
I. PENDAHULUAN
vi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
I. PENDAHULUAN
Sifat kimia tanah merupakan semua peristiwa yang bersifat kimia yang
tejadi pada tanah baik di permukaan ataupun di dalamnya. Sifat kimia tanah terdiri
dari reaksi tanah (pH tanah) yaitu reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau
alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Perubahan sifat kimia
menyebabkan ketersediaan hara dalam tanah menjadi lebih baik atau berada
padatan, cairan dan udara jarang berada dalam kondisi setimbang. Tanah
merupakan lapisan yang menyelimuti bumi dengan ketebalan yang bervariasi dari
beberapa sentimeter hingga lebih deri 3 meter, tanah selalu berubah mengikuti
perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh suhu
pemberntuk tanah secara pasif dan faktor pembentuk tanah secara pasif. Faktor
massa dan keadaan yang mempengaruhi masa yang meliputi bahan induk,
topografi dan waktu atau umur. Sedangkan faktor pembentuk tanah secara aktif
1
merupakan faktor yang menghasilkan energi yang bekerja pada massa tanah yaitu
produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar didalam tanah,
retensi air, drainase, aerasi dan nutrisi tanaman. Sifat fisika tanah juga
tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan dan komposisi mineral dari
meningkatnya tekanan air pori yang disebabkan oleh beban dinamik berupa
gempa. Likuifaksi dipengaruhi oleh banyak faktor, salahg satunya adalah jenis
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat fisika dan kimia
Ilmu Tanah adalah mahasiswa menjadi tahu sifat-sifat fisika dan sifat kimia serta
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
tanaman. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa
bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau di
dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat juga air dan udara. Air dalam tanah
berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat
lain. Disamping percampuran bahan mineral dengan bahan organik, maka dalam
Definisi tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang
(Hardjowigeno, 2011).
Tanah tidak utuh adalah tanah yang sudah terbongkar dan terpecah
sehingga terpisah satu persatu dan tidak sama dengan bongkahan. Pengangkutan
contoh tanah terutama untuk kerapatan, pH, dan permeabilitas harus hati-hati.
Waktu penyimpanan tanah perlu diperhatikan, contoh tanah yang terlalu lama
yang dsimpan dalam keadaan panas atau suhunya panas maka akan mengalami
tanah tidak utuh ini perlu diperhatikan, saat pengambilan semua yang terambil
3
2.2 Profil tanah
terhadap horizon tanah. Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh
tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk di bawah tanah.
Tanah dengan konsistensi baik mudah diolah dan tidak mudah melekat
lapisan tanah yang telah dilakukan, lapisan tanah yang memiliki konsistensi tanah
yangbaik pada keadaan basah adalah lapisan tanah yang ketiga. (Hanafiyah, 2004)
permeabilitas adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui
pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan.
Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga
dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih rendah.
yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
4
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah
lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka
pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar
dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung
dan liat). Bobot isi tanah bervariasi tergantung pada perekatan partikel-partikel
tanah itu sendiri. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas
tanah dalam membatasi kemampuan akar untuk menembus tanah dan untuk
pertumbuhan akar tersebut. Nilai bobot isi tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa
5
Bobot isi tanah sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman karena
berhubungan bahan organik dalam tanah, Dimana semakin banyak bahan organik
dalam tanah maka semakin tinggi bobot isi tanahnya dan semakin besar
pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu, bahwa bobot isi tanah
mempunyai hubungan timbal balik dengan porositas (Islami & Utomo, 1995).
paling kecil adalah butir liat, diikuti oleh butir debu (slit), pasir, dan kerikil. Selain
itu, ada juga tanah yang terdiri dari batu-batu. Tekstur tanah dikatakan baik
apabila komposisi antara pasir, debu, dan liatnya hampir seimbang. Tanah seperti
ini disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir tanah (semakin banyak butir
liatnya), maka semakin kuat tanah tersebut memegang air dan unsur hara. Tanah
yang kandungan liatnya terlalu tinggi akan sulit diolah, apalagi bila tanah tersebut
basah maka akan menjadi lengket. Tanah jenis ini akan sulit melewatkan air
sehingga bila tanahnya datar akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng
erosinya akan tinggi. Tanah dengan butir-butir yang terlalu kasar (pasir) tidak
dapat menahan air dan unsur hara. Dengan demikian tanaman yang tumbuh pada
6
Tekstur tanah merupakan suatu sifat fisik yang penting karena dapat
memperbaiki peredaran air, udara dan panas, aktivitas jasad hidup tanah,
tersedianya unsur hara bagi tanaman, perombakan bahan organik, dan mudah
tidaknya akar dapat menembus tanah lebih dalam. Tanah yang memiliki tekstur
kadar air, tekstur tanah, struktur tanah, topografi dan bahan organik. Kelima faktor
ini sangat berpengaruh dalam proses partikel density dan sangat berhubungan erat
satu sama lainnya, faktor-faktor ini memiliki peran yang amat penting, sehingga
7
kita dapat menarik kesimpulan bahwa semua tanpa adanya pengaruh kadar air
maka proses partikel density tidak berlangsung karena air sangat mempengaruhi
volume kepadatan tanah, dan jika partikel density tidak di pengaruhi oleh tekstur
dan struktur maka volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karena tanah
tersusun oleh fraksi pasir, liat dan debu sehingga untuk mengetahui volume
kepadatan tanah tentulah sangat di pengaruhi oleh tekstur dan struktur, selain itu
Partikel Density adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang
antar partikel, kerapatan ini definisikan sebagai massa (bobot) perunit volume
persentimeter
erta kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah, semakin padat tanah berarti
semakin mudah tanah menyerap air, maka tanah tersebut memiliki porositas yang
didalam tanah terdapat sejumlah ruang pori yang saling berkaitan satu dengan
yang lainnya. Tanah yang mempunyai tingkat porositas yang akan mendatangkan
8
aerasi dan drainase yang lebih lancar bila dibandingkan dengan tanah yang
Ruang pori total adalah volume dari tanah yang ditempati oleh udara dan
air. Persentase ruang pori total disebut Porositas. Untuk menentukan Porositas
”Cores”, tanah ditempatkan pada tempat berisi air sehingga jenuh dan kemudian
diantaranya adalah keadaan tekstur tanah. Tanah yang bertekstur ganuler atau
remah memiliki tingkat Porositas yang lebih tinggi daripada tanah yang bertekstur
massive (pejal) dengan tingkat Porositas tanah yang kecil. Kedua tipe tekstur
tanah tersebut memiliki perbedaan dalam hal ruang/pori yang didalamnya terdapat
air dan udara. Tanah yang bertekstur ganuler memiliki ruang/pori tanah yang
besar berisi udara dan kadar air yang lebih sehingga menunjung tanaman dalam
lebih kecil serta kandungan air yang sedikit dan sangat mudah untuk hilang
reaksi asam atau basa dalam tanah. Sejumlah proses dalam tanah dipengaruhi oleh
reaksi tanah dan biokimia tanah yang berlansung spesifik. Reaksi tanah secara
organik dan anorganik serta H+ dan Al3+ dapat tukar pada misel tanah.
Sedangkan tanah alkalis dapat bersumber dari hasil hidroksil dari ion dapat tukar
9
atau garam-garam alkalis seperti belerang dan sebagainya (Hadayanto
suling untuk mendapatkan tanah dan air samapai mendekati keseimbangan dan
terkandung dalam tanah, konsentrasi ion H+ dan ion OH-, mineral tanah, air
hujan dan bahan induk. Bahan induk tanah mempunyai nilai pH yang bervariasi
tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, semakin masam tanah tersebut.
Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain, ditemukan pula ion OHˉ. Sedangkan
pada taah alkalis kandungan OHˉ lebih banyak daripada H+. bila kandungan
H+ sama dengan OHˉ, maka tanah bereaksi netral, yaitu mempunyai pH 7. Bila
tanah terlalu masam atau terlalu basa maka tanaman akan tumbuh kurang
sempurna sekalipun masih bisa tumbuh dan menghasilkan buah. Memang ada
beberapa tanaman yang senang di tanah asam ataupun basa. Ketersediaan unsur
hara makro di dalam tanah ini sedikit sedangkan hara mikro seperti besi dan
10
alumunium tinggi. Hal itu mengakibatkan tanaman kekuranagn hara dan
jumlah air yang dapat ditahan didalam tanah dan jumlah air yang tersedia pada
tanaman. Akhirnya bahan organik merupakan sumber energi bagi jasad mikro.
Tanpa bahan organik semua kegiatan biokimia akan terhenti (prapti 2013).
memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Disamping itu, bahan organik tanah
memiliki fungsi–fungsi yang saling berkaitan, sebagai contoh bahan organik tanah
tanaman berupa akar, batang, ranting dan daun. Jaringan tanaman ini akan
11
mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta
sebagai satu kesatuan yang menyeluruh, tetapi unsur pokok kimianya dirombak
bebas satu sama lain. Dalam pembentukan humus dari sisa-sisa tanaman terjadi
penurunan yang cepat dari unsur-unsur pokok yang larut dalam air, suatu
peningkatan relatif dalam persentase lignin dan kompleks lignin, dan suatu
dengan meningkatnya unsur hara tanaman yang tersedia dalam tanah akumulatif
bahan organik meningkat. Kondisi ini terus menerus terjadi sampai sautu
Tanah yang banyak mengandung humus atau bahan organik adalah tanah-
tanah lapisan atas atau Top soil. Semakin ke lapisan bawah tanah maka
12
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
sampel tanah yaitu pada areal lahan likuifaksi di desa Jono Oge, kecamatan sigi
Sulawesi Tengah.
tanggal 28 Oktober sampai 11 November 2021 pukul 07:00 sampai selesai untuk
Alat yang digunakan dalam praktikum ilmu tanah yaitu ring sampel,
cangkul, linggis, cutter, meteran, balok-balok, sekop, alat tulis, kantong plastic es,
dan karet gelang, alat permeameter, kran sumber air, gelas ukur (25-500 ml),
sorong, pisau tipis tajam, oven bersuhu 105º, eksikator, tangkai penjepit (gegep),
kimia volume 1 dan 2 liter atau erlemeyer 500 ml, ayakan halus (0,09 mm),
ayakan kasar (0,25 mm), bak perendam, thermometer, pipet volume 10 ml dan 50
ml, oven, pemanas listrik, pikno meter, labu semprot, botol kocook 100 ml, pH
meter, buret 25 ml, pengaduk magnit, labu ukur 1000, 500, 100 ml, gelas ukur 100
13
Bahan yang digunakan dalam penetapan tekstur tanah yaitu contoh tanah,
(H2SO4), Ferro ammonium sulfat (FeSO4 (NH4)SO4.6 H20) atau Ferro sulfat
penggalian profl tanah. Buatlah galian dengan meggunakan cangkul yang telah
tersedia dengan ukuran lubang galian yaitu 2 x 2 x 2 meter. Kemudian tanah bekas
galian diangkut ke atas menggunakan sekop dengan tanah bekas galian tidak
bersikan dahulu dari rerumputan dan sampah sampah lainnya, tanah kemudian di
14
rusak atau hancur. Contoh tanah diberi label di bagian luar dan dalam dari
Contoh tanah diambil dari lapang dengan ring sampel kemudian direndam
dalam baki perendam berisi air 3 cm dari dasar baki selama 24 jam untuk
penjenuhan. Setelah contoh tanah jenuh air, contoh tanah tersebut dipindahkan
kea lat permeameter kemudian dialiri air (gambar 2). Pengukuran jumlah air yang
tertampung dilakukan selama 1 jam yang dibagi dalam 3 waktu pengukuran yaitu
30 menit, 15 menit dan 15 menit. Setelah selesai, contoh tanah dikeluarkan dari
ring sampel kemudian mengukur tinggi dan diameter ring sampel serta tinggi head
(K) =( )
Ket :
yang benar-benar rata dengan permukaan ujung ring. Meletakkan contoh tanah
15
untuk dipanaskan selama 24 jam pada oven bersuhu 105ºC. Mengeluarkan contoh
ketelitian 2 desimal hingga didapatkan nilai (Btko + Brg), dimana Btko adalah
berat tanah kering oven (g) dan Brg menyatakan berat ring. Membersihkan contoh
tanah dalam ring dan selanjutnya menimbang ringnya sehingga didapatkan nilai
Brg (be rat ring).Mengukur volume ring yang digunakan sehingga diperoleh nilai
V total. Menetapkan berat isi tanah atau berrat jenis volume tanah (Bulk density)
berdasarkan nilai Btko : V total dalam satuan g/cm3 yang dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
organik) dan selanjutnya simpan didalam bak berisi air untuk menghindari
terjadinya reaksi yang hebat. Aduk secara hati-hati dan biarkan selama 1 malam.
– 4 jam. Pisahkan pasir dari debu dan liat dengan menggunakan ayakan halus(0.09
mm) dan ayakan kasar(0,25mm), selanjutnya fraksi debu dan liat yang telah
terpisahkan dengan fraksi pasir ditampung ke dalam gelas ukur 1000 ml.
16
Pindahkan fraksi pasir dari ayakan halus dan kasar tersebut ke dalam cawan
aluminium dan keringkan dalam oven bersuhu 105ºC selama 24 jam . Setelah
Naheksametafospat/calcon ke dalam gelas ukur yang berisi fraksi debu dan liat
dan selanjutnya tambahkan aquades hingga batas tera lalu kocok secara hati-hati.
Lakukan pemipetan dari gelas ukur tersebut menurut waktu dan kedalaman
FM (0) = FM FM (17) =
% Pasir Kasar =
Keterangan :
BPK = Berat Pasir Kasar (g) BPH = Berat Pasir Halus (g)
BFA = Berat Fraksi Antara < 50u sampai > 50u (g)
10 ml=9,7668 g
17
3.3.5 Partikel Density
lalu memasukan air kedalam pikno hingga penuh, catat masing-masing beratnya
(Ww). Keluarkan air yang ada pada pikno kurang lebih 3/4bagian. Masukan tanah
Porositas tanah = {(
Ket:
18
3.3.6. Porositas tanah
berikut:
Porositas tanah = {(
Ket :
dimasukkan kedalam botol kocok A dan B, ditambah 50 ml air bebas ion (pH
H2O) kedalam botol A dan 50 ml KCl (pH KCl) kedalam botol B (Volume air dan
KCl bisa berubah sesuai rasio pengukuran yang digunakan). Kocok dengan mesin
Kalibrasi pH meter yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH 7,0
19
3.3.8 C-organik dan bahan organik tanah
Menimbang 0,5 gr contoh tanah yang lolos ayakan 0,5 mm (0,05 – 0,1 gr
ammonium sulfat 0,5 N atau Ferro sulfat 1 N. Pada tahap awal ion krom
berwarna hijau redup, biru kotor dan titik akhir penitaran adalah hijau terang.
Lakukan cara yang sama dan waktu yang sama untuk blanko. Perhitungan :
% C - Organik =
Jadi :
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
contoh tanah yang telah kami lakukan maka diperoleh sebagai berikut:
Kedalaman
lapisan 0-70 cm 70-95 cm 95-135 cm 135-200 cm
Batasan
lapisan Abrubs Abrubs Abrubs Abrubs
Topografi
batasan Wavy Wavy Wavy Wavy
lapisan
Tekstur Sand Sand Clay Clay
Struktur Kasar Kasar Sedang Halus
- Basah : - Basah : SS - Basah : S - Basah : VS
Nonsticky (Slighty (Sticky) (Very Sticky)
Sticky)
Konsistensi - Lembab F
-Lembab: - Lembab :
- Lembab : (Fryble)
L (loose) VF (Very
VF (Very - Kering : SH Fryble
Fryble)
- Kering : (Sle hylin - Kering : SH
S (Shot) - Kering : SH Heard) (Sle hlyn
(Sle hlyin Heard)
Heard)
21
Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada percobaan profil
tanah di lapangan, bahwa terlihat adanya lapisan yang terdiri dari lapisan 1, 2, 3,
dan 4. Pada pengamatan profil tanah, lapisan 1 dengan kedalaman 0-70 cm,
cm, dan pada lapisan 4 memiliki kedalaman 135-200 cm. pada batas lapisannya,
topografinya wavy, dan lapisan 3 dan 4 sama seperti lapisan 1 dan 2. Topografi
Tanah dengan konsistensi baik mudah diolah dan tidak mudah melekat
lapisan tanah yang telah dilakukan, lapisan tanah yang memiliki konsistensi tanah
Tanah tidak utuh adalah tanah yang sudah terbongkar dan terpecah
sehingga terpisah satu persatu dan tidak sama dengan bongkahan. Pengangkutan
contoh tanah terutama untuk kerapatan, pH, dan permeabilitas harus hati-hati.
Waktu penyimpanan tanah perlu diperhatikan, contoh tanah yang terlalu lama
yang dsimpan dalam keadaan panas atau suhunya panas maka akan mengalami
tanah tidak utuh ini perlu diperhatikan, saat pengambilan semua yang terambil
22
4.2 Permeabilitas Tanah
sebagai berikut:
permeabilitas tanah yang diamati adalah sebesar 2.0916, permeabilitas tanah juga
dipemgaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, bahan organik. Permeabilitas yang
pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat pula permeabilitas tanah tersebut.
Sehingga kita dapat mengetahui bahwa tanah sampel tersebut memiliki pori–pori
yang kecil yang menyebabkan air susah menembus karena tanah yang berpori
halus memiliki kemampuan untuk menahan air dalam tanah (Masria dkk, 2018).
tekstur tanah, bahan organik tanah, kerapatan massa tanah (Bulk density),
kerapatan partikel tanah (partikel density), porositas tanah, dan kedalam efektif
23
4.3 Bulk Density Tanah
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum penetapan bobot isi tanah
Berdasarkan hasil data yang tertera dapat diketahui nilai 1,808 gr/cm3
termasuk kedalam kriteria tanah mineral, tanah mineral itu sendiri merupakan
tanah yang terbentuk dan berkembang dari bahan mineral melalui proses
pelapukan baik secara fisik maupun kimia, dibantu oleh pemgaruh iklim.
1,6 gr/cm3. Selain itu, nilai bulk density disebabkan oleh kandungan bahan
organik yang lebih tinggi di lapisan atasnya dan memiliki pori-pori yang
persatuan volume dan tanah padat memiliki bobot tinggi persatuan volume
bahan organik, dan tekstur. Bahan organik lebih ringan dari pada bahan mineral.
Di samping itu bahan organik akan memperbesar pori tanah (Septyarini, 2015).
24
4.4 Partikel Density Tanah
sebagai berikut:
Pada tabel partikel density diperoleh nilai dari sampel AGT 3 yaitu 2,432
gr/cm3. Nilai berat isi sangat bervariasi antara satu titik dengan titik lainnya karea
perbedaan kandungan bahan organic, tekstur tanah, kedalaman tanah dan kadar air
tanah.
Partikel Density adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang
antar partikel, kerapatan ini definisikan sebagai massa (bobot) perunit volume
gr/cm3.dan untuk tanah organik 0,5 – 0,8 gr/cm3. Perbedaan kerapatan tanah
diantara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, dengan kandungan bahan organik dan
komposisi mineral Partikel density dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kadar
air, tekstur tanah, struktur tanah, topografi dan bahan organic Nilai partikel
density yang semakin besar terhadap nilai bulk density, maka kandungan ruang
25
4.5 Porositas Tanah
Pada tabel partikel density diperoleh nilai dari sampel AGT-3 yaitu 26%,
dengan kriteria sedang.Ukuran pori–pori liat kecil dan dapat menahan air,tetapi
tetapi daya menahan airnya kurang. Ruang pori total pada tanah berpasir mungkin
rendah, tetapi sebagian besar tersusun dari pori-pori besar yang sangat efisien
Faktor yang mempengaruhi ruang pori adalah tekstur tanah. Faktor yang
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan turunnya porositas. Oleh
karena itu, untuk memperbesar porositas tanah tindakan yang perlu di lakukan
tanah. Nilai porositas dapat diperoleh jika diketahui nilai bulk density dan nilai
26
Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro,
didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro. Makin dominan fraksi
pasir akan makin kecil daya taha nya untuk menahan tanah sebagai perbandingan
proporsi (%) relatif antara fraksi pasir, fraksi debu, dan fraksi liat
Hal ini berbanding terbalik dengan luas permukaan yang terbentuk, luas
energi atau bahan lain, sehingga makin dominan fraksi pasir akan makin kecil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan megenai reaksi tananh (pH)
pasir BPK=7% dan BPH=6%, kandungan liat 31,69% dan pada kandungan debu
Karakteristik tekstur tanah terdiri atas fraksi pasir, fraksi debu dan fraksi
liat.Suatu tanah disebut bertekstur pasir apabila mengandung minimal 85% pasir,
27
bertekstur debu apabila berkadar minimal 80% debu dan bertekstur liat apabila
liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro. Makin dominan fraksi pasir akan
makin kecil daya tahan nyauntuk menahan tanah sebagai perbandingan proporsi
(%) relatif antara fraksi pasir, fraksi debu, dan fraksi liat
Hal ini berbanding terbalik dengan luas permukaan yang terbentuk, luas
energi atau bahan lain, sehingga makin dominan fraksi pasir akan makin kecil
Dari hasil praktkum yang telah dilakukan mengenai reaksi tanah (pH)
H2O KCL
bahwa PH H2O = 3,54 dan KCL= 3,68 dengan kriteria masam. Faktor faktor yang
mempemgaruhi PH tanah adalah sitem tanah yang dirajai oleh ion ion H, akan
bersuasana masam.
28
Nilai PH tanah dipengaruhi oleh sifat misel dan macam kation yang
komplit antara lain kejenuhan basa, sifat misel dan macam kation yang terserap.
Semakin kecil kejenuhan basa, maka semakin masam tanah tersebut dan PH nya
semakin rendah. Sifat misel yang berbeda dalam mendisosiasikan ion H+ beda
walau kejenuhan basanya sama dengan koloid yang mengandung Na lebih tinggi
mempunyai PH yang lebih tinggi pula pada kejenuhan basa yang sama pada tanah
reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalis (Rukmana dkk, 2022)
terjadinya fiksasi P oleh Al dan FE dalam bentuk Al-P dan FE-P (Firnia, 2018).
bahan organic pada sampel AGT 3 adalah 9,997% dengan kriteria rendah, hal ini
disebabkan karena bahan organic yang terdapat pada sampel berasal dari hasil
29
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa tumbuhan dan
binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan aktif dan menjadi mangsa
jasad mikro. Sebagai akibat bahan itu perubahan turus dan tidak mantap, dan
(Yohanis, 2015).
Bahan organik dalam tanah terdiri darai bahan organik kasar dan bahan
organik halus atau humus. Humus terdiri dari bahan organik halus berasal dari
tanah. Tanah yang banyak mengandung bahan organik adalah tanah lapisan atas.
30
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
berbeda serta lapisan memiliki kedalaman dan batas lapisan yang hampir
sama.
yang digunakan merupakan tanah mineral yang memiliki nilai bobot isi
semua jenis tanah memiliki tekstur yang berbeda. pada tanah yang
yang disebabkan dari faktor topografi, kadar air tanah, bahan organik, dan
tekstur tanah.
31
6. Berdasarkan hasil penetapan porositas tanah dapat disimpulkan bahwa,
kecepatan udara dan zat cair masuk ke dalam tanah, begitupun sebaliknya.
yang mempengaruhi pH tanah adalah sistem tanah yang dirajai oleh ion-
ion H+.
disimpulkan bahwa, bahan organik yang terdapat pada sampel berasal dari
hasil dekomposisi atau penguraian oleh berbagai zasad renik atau zasad
5.2 Saran
laboratorium harus lengkap seperti AC, karena faktor kepanasan, praktikan bisa
Pesan saya untuk para asisten terimakasih telah membimbing kami dengan
baik, kesan saya tidak bisa di ungkapkan pakai kata kata kecuali harus di
32
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, F. N., Siswanto, B., & Nuraini, Y. (2017). Pengaruh pemberian berbagai
jenis bahan organik terhadap sifat kimia tanah pada pertumbuhan dan
produksi tanaman ubi jalar di Entisol Ngrangkah Pawon, Kediri. Jurnal
Tanah dan Sumberdaya Lahan, 2(2), 237-244.
Arifin, M. (2010). Kajian sifat fisik tanah dan berbagai penggunaan lahan dalam
hubungannya dengan pendugaan erosi tanah. Mapeta, 12(2).
Ardiansyah, R., Banuwa, I. S., & Utomo, M. (2015). Pengaruh Sistem Olah Tanah
Dan Residu Pemupukan Nitrogen Jangka Panjang Terhadap Struktur
Tanah, Bobot Isi, Ruang Pori Total Dan Kekerasan Tanah Pada
Pertanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Jurnal Agrotek Tropika,
3(2).
Bachtiar, B., Ghulamahdi, M., Melati, M., Guntari, D., & Sutandi, A. (2016).
Kebutuhan nitrogen tanaman kedelai pada tanah mineral dan mineral
bergambut dengan budi daya jenuh air. Jurnal Penelitian Pertanian
Tanaman Pangan, 35(3), 124293.
Darlita, R. D. R., Joy, B., & Sudirja, R. (2017). Analisis beberapa sifat kimia
tanah terhadap peningkatan produksi Kelapa Sawit pada tanah pasir di
Perkebunan Kelapa Sawit Selangkun. Agrikultura, 28(1).
Hesti Kusuma, A., Izzati, M., & Saptiningsih, E. (2013). Pengaruh penambahan
arang dan abu sekam dengan proporsi yang berbeda terhadap
permeabilitas dan porositas tanah liat serta pertumbuhan kacang hijau
(Vigna radiata L). Anatomi Fisiologi , 21 (1), 1-9.
Håkansson, I., & Lipiec, J. (2000). Tinjauan tentang kegunaan nilai kerapatan
curah relatif dalam studi struktur dan pemadatan tanah. Penelitian
Tanah dan Pengolahan Tanah , 53 (2), 71-85.
33
Hanafiah. 2004. Dasar-dasar ilmu tanah. Raja grafindo persada, Jakarta
Masria, M., Lopulisa, C., Zubair, H., & Rasyid, B. (2018). Karakteristik pori dan
hubungannya dengan permeabilitas pada tanah Vertisol asal Jeneponto
Sulawesi Selatan. Jurnal Ecosolum, 7(1), 38-45.
Madjid, 2011. Sifat dan ciri tanah. fakultas pertanian institute pertanian bogor,
Bogor.
Nurmaida. 2011. Laporan ilmu tanah tentang C-Organik. Diakses pada tanggal
25 oktober 2016.
Prapti. 2013. Laporan reaksi tanah. Diakses pada tanggal 25 oktober 2016.
Rukmana, A., Susilawati, H., & Galang, G. (2020). Pencatat pH Tanah Otomatis.
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Teknik Elektro Telekomunikasi
Indonesia, 10(1).
Sembiring, N., Iswan, I., & Jafri, M. (2016). Studi Perbandingan Uji Pemadatan
Standar dan Uji Pemadatan Modified Terhadap Nilai Koefisien
Permeabilitas Tanah Lempung Berpasir. Jurnal Rekayasa Sipil dan
Desain, 4(3), 371-380.
Supriyadi, S. (2008). Kandungan bahan organik sebagai dasar pengelolaan tanah
di lahan kering Madura. Embryo, 5(2), 176-183
Surya, J. A., Nuraini, Y., & Widianto, W. (2017). Kajian porositas tanah pada
pemberian beberapa jenis bahan organik di perkebunan kopi robusta.
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 4(1), 463-471.
Tarigan, B., Sinarta, E., Guchi, H., & Marbun, P. (2015). Evaluasi status bahan
organik dan sifat fisik tanah (bulk density, tekstur, suhu tanah) pada
lahan tanaman kopi (coffea sp.) di beberapa kecamatan kabupaten
Dairi. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 3(1),
103124.
34
Ulfiyah 2012. Laoran praktikum profil tanah. Fakultas pertanian universitas
hasanudin makassar
Sakti. 2013. laporan praktikum bulk density. Fakultas pertanian universitas
hasanudin, makassar
Septyarini. 2015. Laporan apraktikum bulk density. Diakses pada tanggal
Setiawan, G. 2014. Karbon dan Bahan Organik Tanah. html. Diakses pada
tanggal 5 November 2016.
Yulina, H., Devnita, R., & Harryanto, R. (2019). Hubungan Porositas Tanah Dan
Air Tersedia Dengan Biomassa Tanaman Jagung Manis Dan Brokoli
Setelah Diberikan Kombinasi Terak Baja Dan Bokashi Sekam Padi
Pada Andisol, Lembang. Agro Wiralodra, 2(2), 36-42.
Zulkarnain, M., Prasetya, B., & Soemarno, S. (2013). Pengaruh kompos, pupuk
kandang, dan custom-bio terhadap sifat tanah, pertumbuhan dan hasil
tebu (Saccharum officinarum L.) pada Entisol di Kebun Ngrangkah-
Pawon, Kediri. The Indonesian Green Technology Journal, 2(1), 45-52.
35
LAMPIRAN
36
2. Dokumentasi Praktikum
37
BIODATA PENYUSUN
38