Mawardi E32121188, analisis sifat fisik dan kimia tanah pada areal lahan
likuifaksi di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
Tanah merupakan suatu lapisan permukaan bumi yang paling luas dimana
sebagai tempat naungan bagi mahluk hidup maupun benda mati. Dimana proses
terbentuknya tanah memerlukan waktu yang lama dengan membutuhkan jutaan
tahun sehingga menjadi tanah yang murni melalui proses pelapuan fisik,kimia,
serta pelapukan mekanik. Tujuan praktikum ini untuk menganalisis sifat fisik dan
kimia tanah di desa Jono Oge, kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi
Sulawesi Tengah. Dan manfaat untuk praktikum dapat memahami materi dan cara
cara menganalisis sifat fisik dan kimia tanah. untuk pengamatan dan pengambilan
sampel tanah utuh dan tidak utuh di laksanakan di desa Jono Oge, kecamatan Sigi
Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Pada tangal 16 oktober
2022 pukul 09.00 WITA sampai selesai dan untuk analisis sifat fifsik dan kimia
tanah dilaksanakan di laboratorium ilmu tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Tadulako. Yang di mulai pada tanggal , tanggal 27 oktober 2022 sampai selesai
pada tanggal 10 November 2022 pukul 14.00 WITA sampai selesai. Metode
yang di gunakan pada pengamatan yaitu hukum darcy, metode walkley and black.
Berdasarkan hasil praktikum di laboratorium maka di ketahui hasil permeabilitas
tanah dari sampel AGT-3 adalah 0,675 cm/jam dengan kriteria lambat. Hasil dari
bulk density tanah sampel AGT-3 adalah 1,61gr/cm3 dengan kriteria berat, hasil
dari tekstur tanah sampel AGT-3 adalah pasir 63,6956%, liat 0,3137% dan debu
35,951% dengan kelas lempung berpasir. Hasil dari partikel densitydari sampel
AGT-3 adalah 2,2621 gr/cm3, hasil porositas sampel AGT-3 adalah 29% dengan
kriteria sangat buruk, hasil reaksi tanah pada sampel AGT-3 larutan KCL sebesar
5,12 dan H2O sebesar 5,88 memiliki kriteria agak masam dan masam, hasil
penetapan C-Organik adalah 1,38% dengan kriteria rendah.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini yang
berjudul “Analisis sifat kimia dan fisik tanah pada area lahan likuifaksi di
desa jono oge kecamatan sigi biromaru kabupaten sigi” ini tepat pada
waktunya. Tujuan penulisan laporan lengkap ini adalah untuk melengkapi tugas
akhir dari praktikum dasar dasar ilmu tanah. Laporan ini disusun berdasarkan apa
praktikum . berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat di
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Thaha, MP selaku dosen penanggung jawab
Mawardi
v
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
vi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
x
BAB I. PENDAHULUAN
akan tetapi tanah subur tidak selalu berarti produktif ( Pratiwi, 2019)
Sifat fisika tanah adalah sifat tanah yang bias kita amati secara langsung
atau secara fisik. Sifat_sifat fisik dari tanah ini meliputi beberapa hal, berupa
tekstur tanah, warna tanah, suhu, lengas, permeabilitas tanah, porositas tanah, dan
dalah sebutan yang berarti sesuatu wujud dan dapat terlihat oleh
kasatmata, yang juga merupakan terdefinisi oleh pikiran. Kata fisik biasanya
digunakan untuk suatu benda yang berwujud yang terlihat oleh mata. Fisik bisa
Sifat kimia tanah mengacu pada sifat dasar tanah yang memiliki derajat
manusia dan kandungan organic serta mineral di dalam tanah itu sendiri. Sifat
kimia tanah berperan besar dalam menentukan sifat dasar tanah, (Sarwono, 2010).
Sifat kimia tanah antara lain ph tanah dan kandungan unsur hara seperti
kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan bahan organik (Dotulong et al, 2014).
Likuifaksi adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau
agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya
Likuifaksi hanya bisa terjadi pada tanah yang jenuh air (saturated), air
tersebut terdapat di antara pori pori tanah dan membentuk apa yang sering kali
Adapun tujuan dari praktikum dasar dasar ilmu tanah adalah untuk
bobot isi tanah, penetapan tekstur tanah, penetapan partikel density, porositas,
lahan bekas terjadinya bencana likuifaksi. Manfaat dari praktikum ini adalah
dapat mengetahui sifat fisik dan kimia tanah dari lahan bekas terjadinya likuifaksi
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup
(mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu
yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya
Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas
solum tanah, horison O-A disebut lapisan tanah atas dan horison E-B disebut
3
lapisan tanah bawah. Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah
diubah oleh proses kimia dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi.
Tanah berbeda dari batuan induknya karena adanya interaksi antara Hidrosfer,
mineral yang dalam keadaan padat, cair dan gas yang selalu mengalami
Pengamatan I II III IV
Kedalaman 20 cm 30 cm 40 cm 50 cm
lapisan (cm)
Batas lapisan Sangat jelas Jelas Berangsur Kabur
Batas Tak beratur Berombak Patah Berombak
topografi
Tekstur Berdebu Pasir Liat Pasir
melalui pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan.
Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga
dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih rendah. Sifat tanah yang
4
memungkinkan air melewatinya pada berbagai laju alir tertentu disebut
permeabilitas tanah. Sifat ini berasal dari sifat alami granular tanah, meskipun
dapat dipengaruhi oleh faktor lain (seperti air terikat di tanah liat). Jadi, tanah
yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah
lebirendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka
pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar
rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka
pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar
5
2.4 Bulk Density
tanah (pasir, liat dan debu). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan
nilai batas tananh dalam membatasi kemampuan akar untuk menembus tanah dan
untuk pertumbuhan akar tersebut. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa
perakaran tanaman, pori makro tebatas dan penetrasi air terhambat. Bulk Density
adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume tanah termasuk
Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah persatuan volume tertentu,
dimana volume kerapatan tanah termasuk didalamnya adalah ruang pori. Yang
Makin padat suatu tanah maka nilai dari Bulk Density juga semakin tinggi, ini
berarti makin sulit pula meneruskan air atau makin sulit ditembus oleh akar
6
Tabel 3. Klasifikasi Bobot Volume Tanah
Bobot Volume Tanah (g/cm) Kriteria
Tekstur tanah merupakan sifat kasar halusnya tanah yang ditentukan oleh
dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir, fraksi liat
bentuk profil berasal dari suatu campuran yang berubah-ubah dari pecahan
mineral yang mengalami pelapukan dan sisa-sisa bahan organik yang meliputi
bumi denga air memberikan kekuatan mekanik sebagai makanan bagi tumbuha
(Soegiman, 2007).
Tanah yang di dominasi liat akan memiliki pori-pori yang kecil (tidak
porous), tanah di dominasi oleh pasir akan memiliki pori-pori besar (lebih porous)
sedangkan tanah yang di dominasi debu akan memilki pori-pori sedang (agak
7
Tekstur tanah dapat menentukan sifat fisik dan kimia serta mineral tanah. Partikel-
ukuran partikel tanpa melihat komposisi kimia, warna, berat dan sifat lainnya.
Tanah dibagi menjadi dua belas kelas seperti yang tertera pada segitiga tekstur
tanah yang meliputi pasir, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung
liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung berdebu, debu, liat
Berat jenis butiran tanah ditentukan oleh partikel padatan tanah (partikel
density) yang cenderung tetap untuk tiap jenis tanah, berat ringanya partikel
yangcukup lama, tetapi bahan organik dalam bentuk humus dapat meningkatkan
jenis butiran tanah. Berat jenis butiran tanah relatif tetap, ia akan berubah dengan
tanah, struktur tanah, topografi, dan bahan organik. Kelima faktor tersebut sangat
berpengaruh dalam proses partikel density dan sangat berhubungan erat dengan
satu sama lain dan faktor-faktor ini memiliki peranan yang amat penting. Tanpa
adanya pengaruh kadar air maka proses partikel density tidak berlangsung karena
air sangat mempengaruhi volume kepadatan tanah, dan jika paertikel density tidak
dipengaruhi oleh tekstur dan struktur maka volume kepadatan tanah tidak kita
ketahui karena tanah tersusun oleh fraksi pasir, fraksi liat, farksi debu sehingga
faktor tekstur dan struktur, selain itu kandungan bahan organic juga di dalam
erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density), semakin padat
tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas semakin kecil.
Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air, maka tanah tersebut memiliki
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang
ditempati oleh air dan udara. Pada keadaan basah seluruh pori baik makro, meso,
maupun mikro terisi oleh air, pada keadaan kering pori makro dan sebagian pori
meso terisi oleh udara. Porositas merupakan gambaran aerasi dan drainase pada
9
Lapisan-lapisan tanah dengan sejumlah ruang pori, dimana keberadaan
ruang pori tersebut penting karena masing-masing ruang terisi oleh air dan udara.
Jumlah air yang bergerak didalam pori-pori tanah berkaitan erat dengan jumlah
dan ukuran pori yang ada dalam tanah tersebut. Besar ruang pori tanah bervariasi,
dari satu horizon ke horizon lainnya, sama halnya dengan sifat tanah lainnya dan
Porositas tanah adalah ruang volume seluruh pori-pori makro dan mikro
dalam tanah yang dinyatakan dalam persentase volume tanah di lapangan, dengan
kata lain porositas tanah adalah bagian dari volume tanah yang tidak di tempati
oleh padatan tanah, Porositas tanah ada karena bentuk dan ukuran agregat tanah
yang tidak dapat saling merapat merupakan dasar dari pori-pori tanah disebut pori-
10
2.7 Reaksi Tanah (pH)
Reaksi tanah (pH) merupakan sifat kimia yang penting dari tanah sebagai
dengan pH = - Log [H+]. Kemasaman tanah dibedakan atas kemasaman aktif dan
ion H+ bebas didalam larutan tanah, sedang kemasaman cadangan disebabkan oleh
11
2.8 C-Organik dan Bahan Organik Tanah
kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi baik berupa
Bahan organik bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks
dan dinamis. Yang besumber dari sisa tanaman atau binatang yang terdapat
dipengaruhi fakrot biologis, kimia dan fisika. Kadar C-Organik dalam tanah
tanah gambut dan lapisan organik tanah hutan dapat mengandung 40-50% C-
Organik dan biasanya kurang dari 1% di tanah gurun pasir (Fadilah, 2010).
12
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
2022 jam 09.00 - selesai, praktikum ini dilaksanakan di desa jono oge, kecamatan
sigi biromaru, kecamatan sigi. Praktikum modul II - VII di laksanakan pada hari
tadulako.
meteran, papan tulis, sekop, alat tulis, klinometer, air, alat permeameter, ring
sampel, gelas ukur 25-500 ml, jangka sorong, timbangan dengan ketelitian 2
desimal, oven 105℃, wadah, cawan, petridish, tangkai penjepit, beaker glass
volume 1 dan 2 liter, erlenmeyer 500 ml, ayakan berukuran 20 µm 100µm 200µm
dan 500 µm,bak perendam, thermometer, pipet dengan volume 10 ml dan 50 ml,
pemanas listrik, pikno meter, labu semprot, botol kocok 100 ml, mesin pengocok,
Bahan yang di gunakan yaitu: Air, hidrogen peroksida (H2O2), HCL 0,2 N
tanah, H2O, KCL 1M, kalium dikromat (K2Cr2O7), asam sulfat pekat (H2SO4),
terlebih dahulu daerah yang ditetapkan sebagai tempat pegalian profil tanah,
ukuran lubang galian 2×2×2 meter, kemudian tanah bekas galian diangkut keatas
menggunakan skop dengan tanah bekas galian tidak ditumpuk diatas sisi
tanah.
terlebih dahulu rerumputan dan sampah. Meletakkan ring sampel pada tanah
dengan bagian runcing pada posisi bawah. Meletakkan balok kecil diatas
permukaan ring lalu dipukul menggunakan palu hingga ring rata dengan tanah.
Setelah itu, meletakkan ring kedua diatas ring pertama lalu ditutupi dengan balok
pemukulan lalu menggali tanah disekitar ring dengan hati-hati, jangan sampai ring
goyang. Setelah digali hingga ring paling bawah, angkat kedua ring dengan hati-
terpisahkan, ring bawah dibersih. Setelah itu membungkus kedua ujung ring
14
Pengambilan sampel tanah tidak utuh dilakukan dengan cara
tanah jangan rusak atau hancur), contoh tanah diberi label dibagian luar dan
kemudian direndam dalam baki perendaman berisi air 3 cm dari dasar baki selama
tebal tanah atau tinggi ring, luas permukaan sampel tanah, dan dan tinggi
permukaan air dari permukaan sampel tanah. Setelah contoh tanah jenuh air,
pengukuran jumlah air yang tertampung dilakukan selama 1 jam yang dibagi
dalam 3 waktu pengukuran yaitu 15 menit, 15 menit dan 30 menit, setelah selesai,
contoh tanah dikeluarkan dari ring sampel kemudian mengukur tinggi dan
diameter ring sampel serta tinggi head air, semua data diperoleh kemudian diolah
menggunakan rumus :
15
Keterangan:
Q = banyak air yang mengalir setiap pengukuran (ml)
yang benar rata dengan permukaan ujung ring, meletakkan contoh tanah basah
dipanaskan selam 24 jam pada oven bersuhu 105˚ C, mengeluarkan contoh tanah
desimal hingga didapatkan nilai (Btko+Brg), dimana Btko adalah berat tanah
kering oven (g) dan Brg menyatakan berat ring, membersihkannya menimbang
ringnya sehingga di dapatkan nilai Brg (berat ring), mengukur volume ring yang
digunakan sehingga diperoleh nilai Vtotal. Berat jenis volume tana (Bulk Density)
berdasarkan nilai Btko : Vtotal dalam satuan g/cm3 yang dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
beaker glass atau erlemeyer 150 ml, kemudian menambahkan 25 ml H2O2 30%
atau bak berisi air untuk menghindari reaksi yang hebat dan aduk secara hati-hati
dan biarkan selama 30 menit, lalu panaskan di atas penangas listrik sambil
sampai semua bahan organic habis (tandanya : tidak brbuih lagi), tambahkan hcl
6 N setara untuk menentralkan 1 % Caco3 dan tambahkan 100 ml Hcl 0,2 N untuk
lagi aquades sampai batas perempat bagian beaker/erlemeyer, lalu diaduk secara
aquades dari beaker gelass/erlemeyer, lalu diaduk secara hati-ato hingga air yang
tersisa tinggal 3 cm diatas permukaan enapan. Ulangi perlakuan ini sampai 4 kali,
pisahkan pasir dari debu dan liat dengan menggunakan ayakan, selanjutnya fraksi
debu dan liat yang telah dipisahkan ditampung ke dalam gelas ukur 1000 ml.
pindahkan fraksi pasir dari ayakan tersebut ke dalam cawing aluminium dan
keringkan dalam oven besuhu 105˚ C.setelah kering lalu ditimbang dengan neraca
17
berisi fraksi debu dan liat dan selanjutnya tambahkan aquades hingga batas tera
lalu kocok secara hati-hati lakukan pemipetan. Setiap hasil pemipetan dituangkan
ke dalam cawan aluminium untuk dilakukan pengeringan dalam oven bersuhu 105˚
–
FM(0) = x 100 FM(5) =
Keterangan :
BFO = Berat fraksi oven (g)
S = Waktu (menit)>
18
3.3.5 Partikel density
kemudian timbang pikno kosong lalu masukkan air kedalam pikno hingga penuh,
catat masing-masing beratnya (Ww). Setelah itu keluarkan air yangada pada pikno
persamaan :
PD =
Keterangan:
19
mendidih lalu dinginkan. Siapkan pikometer, lalu menimbang pikno kosong lalu
((Ww). Lalu keluarkan air yang ada pada pikno kurang lebih ¾ bagian,
Selanjutnya masukan tanah kedalam piknomter dan tambahkan air hingga penuh,
Porositas : {(1,0 -
film yang berlabel H2O dan KCl lalu menambahkan 12,5 ml air bebas ion (pH
H2O), dan menambahkan 12,5 ml KCl 1 N (pH KCl), lalu dengan mengocok rol
film secara manual selama 30 menit kemudian didiamkan sampai contoh tanah
yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH 7,0 kemudian
×C- Hal yang pertama yang dilakukan pada praktikum C-Organik dan
Bahan Organik tanah yaitu pertama-tama menimbang 0,5 gr contoh tanah yang
lolos ayakan 0,5 mm dan dimasukan kedalam erlenmeyer 250 ml. Kemudian
20
10 ml H2SO4 dan goyang secara perlahan-lahan. Setelah tercampur sempurna,
fero sulfat 1 N. Pada tahap awal ion krom berwarna hijau redup, biru kotor dan
titik akhir penitaran adalah hijau terang. Kemudian lakukan cara yang sama dan
waktu yang sama untuk blanko, setelah nilainya di peroleh maka di masukkan ke
dalam persamaan:
% C – Organik =
Jadi:
21
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Lapisan I II III
2 Sampel A B C
Pada tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap lapisan memiliki
kedalaman yang berbeda beda. Pada lapisan I memilki kedalaman 0-20cm yang
memiliki batas lapisan yang jelas, lapisan II memiliki kedalaman 20-30cm batas
lapisannya jelas, lapisan III batas lapisannya berangsur-angsur kabur, dan pada
Tanah berpasir terbentuk dari partikel kuarsa dan felospar tanah berkerikil
dan berpasir memiliki struktur lapisan yang menampung air cukup banyak dan
kedua tanah ini memiliki molekul berupa nitrogen sehingga tanah berkerikil atau
22
4.2 Permeabilitas Tanah
gravitasi. Semakin besar angka suatu permeabilitas maka semakin baik untuk
produksi hal ini biasannya terjadi pada jenis tanah dan krikil kecil yang kasar dan
sebaliknya jika tanahnya semakin halus produksinya juga berkurang dan hanya
bahan organik tanah, kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas
23
4.3 Bulk density
sebagai berikut.
Pada tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa sampel tanah memiliki
kriteria yang berat mencapai nilai 1,61 g/cm3, sehingga di ketahui setiap jenis
pertumbuhan tanaman. Pemadatan akan menurunkan sifat fisik tanah yang pada
(hidayat, 2010).
Bobot isi tanah adalah perbandingan antara berat dari volume suatu sampel
tanah, bobot isi tanah di gunakan untuk mengukur kemampuan tanah dalam
Makin padat maka makin tinggi bobot isinya yang berarti maka makin
sulit tanah meneruskan air atau di tembus akar tanaman, kedalaman penetrasi akar
24
4.4 Tekstur Tanah
sebagai berikut.
Pada sampel di dapati hasil tekstur tanah pasir 63,6956%, liat 0,3431%,
dan debu 35,951% sehingga ketika si periksa pada tabel segitiga tekstur di ketahui
perbandingan antara fraksi pasir, fraksi debu dan fraksi liat (hardjowigeno, 2004).
Tanah di bagi menjadi 12 kelas seperti pada segitiga tekstur tanah yang meliputi
pasir, pasir berlempung, lampung berpasir, lempung, lempung liat berdebu, lempung
berdebu, debu, liat berpasir, liat berdebu dan liat, (Sarman 2015).
antara fraksi liat dan fraksi debu namun memiliki fraksi pasir yang lebih banyak
25
4.5 Partikel Density Tanah
sebagai berikut.
1 AGT-3 2,2621
Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sampel tanah yang di amati
kategorikan sebagai tanah organik, karna pada umumnya tanah mineral memiliki
Berat jenis butiran tanah di tentukan oleh partikel padatan tanah yang cendrung
tetap untuk tiap jenis tana, berat ringannya partikel padatan tanah ditentukan oleh tingkat
pelapukan yang memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi bahan organk dalam bentuk
humus dapat meningkatkan jenis butiran tanah. Berat jenis butiran tanah relatif tetap, ia
penyusun tanah itupun memerlukan waktu yang cukup lama (Putinelia, 2011).
Partikel density sangat berhubungan erat dengan satu sama lain dan faktor-
26
4.6 Porositas (Ruang Pori Total Tanah)
sebagai berikut.
Pada tabel di atas dapat di simpulkan bahwa sampel tanah yang di amati
memiliki presentase volume total pori yang sangat buruk yaitu mencapai 29%.
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah
yangditempati oleh air dan udara. Pada keadaan basah seluruh pori baik makro,
meso, maupun mikro terisi oleh air, pada keadaan kering pori makro dan sebagian
nya. Secara tidak langsung Bulk Density tersebut mempengaruhi porositas tanah.
Selain itu, partikel density juga berpengaruh karena juga dipengaruhi dengan
keberadaan mineralnya. Tanah dengan struktur lemah atau kersai pada umumnya
dapat memperbesar porositas, namun dalam jangka waktu yang lama akan
tanah tindakan yang perlu dilakukan dengan penambahan bahan organik atau
27
4.7 Reaksi Tanah (pH)
sebagai berikut.
hasil bahwa tanah bersifat agak masam pada senyawa H2O, dan bersifat masam
serap oleh tanaman, pada umumnya unsur Hara akan mudah di serap oleh
tanaman pada ph 6-7, karena pada ph tersebut sebagian besar unsur hara akan
tumbuh atau tidak. Semakin rendah pH tanah maka semakin sulit tanaman untuk
tumbuh karena tanah bersifat masam dan mengandung racun. Sebaliknya, jika pH
tanah tinggi maka tanah bersifat basa dan mengandung kapur, (Rusdiana, 2012).
28
4.8 C-Organik dan Bahan Organik
sebagai berikut.
C-Organik B-Organik
B-Organik sedang
sampel rendah yaitu 1,3%, sedangkan untuk B-organik pada sampel memiliki
kadar karbon organik yang terdapat pada sampel tanah (Nurmahribi, 2021).
Bahan organik bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks
dan dinamis yang bersumber dari sisa tanaman atau binantang yang terdapat
29
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai sifat fisik dan kimia tanah
pada areal lahan likuifaksin di desa jono oge kecamatan sigi biromaru kabupaten
1. Sifat fisik tanah adalah sifat tanah yang dapat diamati secara langsung atau
dapat dilihat dari fisik tanah tersebut. Sifat fisik tanah dari beberapa
porositas dan tekstur tanah berbeda berbeda dari sertiap lapisannya hal
pada daerah tersebut, Likuifaksi adalah fenomena yang terjadi ketika tanah
yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat
2. Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas
disebut solum tanah,horison O-A disebut lapisan tanah atas dan horison E-
melalui pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun
30
saling berhubungan. Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di
dalam partikel melalui rongga dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang
tanah (pasir, liat dan debu). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada
5. Tekstur tanah merupakan sifat kasar halusnya tanah yang ditentukan oleh
6. Berat jenis butiran tanah ditentukan oleh partikel padatan tanah (partikel
density) yang cenderung tetap untuk tiap jenis tanah, berat ringanya
memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi bahan organik dalam bentuk
berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas semakin kecil.
31
8. Keasaman (pH) adalah sifat tanah yang perlu diketahu karena
5.2 Saran
Saran saya adalah agar asisten dosen dapat selalu mengawal jalan
lebih baik lagi dan asisten dosen dapat memberikan materi dengan baik. Kesan
saya banyak ilmu dan pengalaman yg saya dapatkan selama mengikuti praktikum
32
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, 2010. Konservasi Tanah Dan Air. Institut Pertanian Bogor Press.
Balai penelitian tanah. 2005. Analisis kimia tanah, tanaman air, dan pupuk.
Bogor. Pusat penelitian dan tanah agroklimat.
Brady, 2006. Ilmu Tanah. Gajam Mada University Press, Yogyakarta.786 hal
Dariah, A., Yusrial, Mazwar. 2006. Penetapan konduktifitas hidrolik tanah dalam
keadaan jenuh: Metode laboratorium sifat fisik tanah dan metode
analisanya. Balai besar litbang sumberdaya lahan pertanian. Badan
penelitian dan pengembangan pertanian.
Hanafiah, 2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah. PTRaja Grafindo Persada :Jakarta
Page2.31
33
Hidayat. 2010. Pengaruh bobot isi tanah terhadap sifat fisik tanah dan
perkecambahan benih kacang tanah dan kedeleai. Vol 15 no 3. Jurnal
ilmu pertanian indonesia.
Imam. 2018. The Nature and Properties of soil. Bharata Karya Aksara. Jakarta.
Irfan, muhammad. 2004. penentuan metode pengukuran bobot isi tanah basah dan
bobot isi kering yang terukur. No 15. Jurnal penelitian sains.
Matagaran,J. R.C. Wibowo dan U. Suwarna. 2010. Pertumbuhan semai segon dan
magium pada tanah padat. Jurnal ilmu pertanian indonesia. 15 (3): 153-
157.
Sarma, 2015. Keberadaan fungi pelarutt fosfat pada tanah bekas kebakaran
hutandi kabupaten samosir : Peronema Forestry, 4(2) 1-7.
Sarwono, 2010. Ilmu Tanah. Terjemahan dari Buckman, H. O dan Brady, N. C.t
34
Soegiman, 2007. Tanah dan Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan
TinggiDepartemen Pendididikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Winarso, 2005. Pengertian dan Sifat Kimia Tanah. Gadjah Mada University.
Winda, 2010. Dasar-dasar ilmu tanah.Balai Penelitian Tanah;. Biolog Tanah
dan Strategi Pengolahannya.Yogyakarta Graha Ilmu.
35
LAMPIRAN
36
gambar 2. Lubang profil tanah yang telah di buat gambar 3. Pengambilan sampel tanah utuh
gambar 4. Pengambilan sampel tanah tidak utuh gambar 5. Menimbang berat ring sampel kosong