LAPORAN LENGKAP
i
ANALISIS SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH PADA
BEBERAPA LAPISAN TANAH
DI DESAPOMBEWE KECAMATAN SIGI BIROMARU
KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAPORAN LENGKAP
Oleh
2
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Disahkan oleh,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
I’IN APRIANY LALUSU (E 281 18 435) Analisis Sifat Fisik Dan Kimia
Tanah Pada beberapa lapisan tanah di desa POMBEWE kecamatan SIGI
BIROMARU kabupaten SIGI provinsi SULAWESI TENGAH.
Tanah merupakan suatu lapisan permukaan bumi yang paling luar dimana
sebagai tempat naungan bagi mahluk hidup maupun benda mati. Di mana proses
jutaan tahun sehingga menjadi tanah yang murni melalui proses pelapukan fisik,
kimiawi, serta pelapukan mekanik. Tanah adalah alat atau faktor produksi yang
produksi adalah tanah sebagai tempat berdirinya tanaman, tanah sebagai gudang
tempat unsur – unsur hara yang di perlukan tanaman, sebagai tempat persediaan air
bagi tanaman.
Pengambilan contoh tanah utuh dan contoh tanah tidak utuh kami di
laksanakan di Desa Pombewe, Dalam pengambilan contoh tanah itu harus hati–
untuk menggunakan wadah khusus yang besarnya lebih dari ring yang digunakan.
Sehingga hasil analisis kimia dan analisa sifat fisik tanah kami mendapat kan hasil
memuaskan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dengan judul “ Laporan Praktikum Dasar- Dasar Ilmu Tanah”. Laporan ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Dasar - Dasar Ilmu
Tanah.
praktikum dan penulisan laporan ini dapat terselesaikan yang insyaallah baik
dan benar. Oleh karenanya, dengan kerendahan hati saya ingin mengucapkan
1. Dr. Ir. Abd. Rahim Thaha, MP. selaku dosen penanggung jawab praktikum
imbalan yang setimpal atas kebaikan dan jasa-jasa mereka, serta tulisan ini
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM...................................................................... ii
HALAMAN MENGESAHAN.......................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
i
New Roma
DAFTAR TABEL
penting terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi tanaman, karena tanah selain
berfungsi sebagai media tumbuh tanaman juga berperan dalam menyediakan unsur
2011).Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di
kelembaban dan tata udara tanah. Sifat fisika tanah ditunjukkan dengan tekstur dan
struktur tanahnya. Ada tanah yang bertekstur kasar sampai halus. Semakin halus
tekstur tanah semakin banyak air yang dapat diikat. Struktur tanah ada yang keras
akar tanaman (Syaqra, 2009).Sifat kimia tanah berhubungan erat dengan kegiatan
pemupukan. Dengan mengetahui sifat kimia tanah akan didapat gambaran jenis dan
jumlah pupuk yang dibutuhkan. Sifat kimia adalah Semua peristiwa yang bersifat
kimia yang terjadi pada tanah baik di permukaan ataupun di dalamnya. Sifat kimia
tanah meliputi kadar unsur hara tanah, reaksi tanah (pH), C-organik kapasitas tukar
kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), dan kemasaman (Sativani, 2011).
Tujuan dari praktikum mata kuliah dasar-dasar ilmu tanah yaitu untuk dapat
membedakan horizon atau lapisan tanah pada profil tanah untuk mengetahui cara
pengambilan contoh tanah utuh dan tanah tidak utuh/ terganggu, membedakan
warna tanah, untuk mengetahui, nilai kadar air pada tanah, nilai permeabilitas
tanah, nilai Bulk density, nilai porositas pada tanah, tekstur tanah, nilai reaksi (pH)
Manfaat dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat membedakan horizon-
horizon tanah pada profil yang diamati dan untuk membantu mahasiswa dalam
pengambilan contoh tanah utuh dan tanah tidak utuh, mengetahui cara menetapkan
warna tanah, cara menetapkan nilai kadar air tanah, menetapkan nilai permeabilitas
tanah, cara menetapkan nilai bobot isi tanah (Bulk Density), menetapkan nilai ruang
pori total (Porositas) tanah, menetapkan nilai tekstur tanah cara menetapkan nilai
reaksi (pH) tanah, menetapkan nilai C-organik dan bahan organik tanah dan untuk
Pengambilan contoh sampel tanah utuh (tanah tidak terganggu) dan sampel
kebun milik warga yang jauh dari pemukiman. Letak daerah pengambilan sampel
tanah ini adalah sebelah timur dari permukaan warga, sebelah barat pegunungan
pombewe paneki, sebelah selatan peternakan sapi dan kambing. Adapun tanaman
yang hidup disekitar daerah pengambilan sampel tanaman tomat, tanaman kacang
tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur
dengan sisa-sisa bahan organic dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup
diatasnya atau didalamnya. Selain itu didalam tanah terdapat pula udara dan air.
Dalam definisi ilmiah tanah (soil) adalah kumpulan dari benda alam dipermukaan
bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral,
bahan organik, air dan udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman.
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan secara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan
kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan
penelitiannya. Dalam hal ini misalnya untuk keperluan ganesa tanah pada obsisol
yang solumnya tebal pembuatan profil tanah dapat mencapai kedalam tanah sekitar
3-3,5 meter.
3.3 Permeabilitas tanah
Permeabilitas adalah sifat yang menyatakan laju pergerakan zat cair melalui
suatu media yang ber pori-pori dan disebut juga konduktifitas hidrolik. Dalam hal
ini cairan adalah air tanah dan media berpori adalah tanah itu sendiri. Permeabilitas
terbagi 2 macam yaitu pada tanah jenuh air dan permeabilitas tanah tidak jenuh air.
larutan jenuh dilaboratorium dengan dasar hukum darcy dapat dilakukan dengan
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah
makin tinggu bulk density. Yang berarti makin sulit meluruskan air atau ditembus
akar tanaman. Pada umumnya bulk density berkisar dari 1,1-1,6 g/cc. Beberapa
jenis tanah mempunyai bulk density kurang dari 0,90 g/cc (misalnya tanah andisol),
bahkan ada yang kurang dari 0,10 g/cc (misalnya tanah gambut).
Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Bagian tanah yang
berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragment batuan
(rock fragment) atau bahan kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang
lebih halus (< 2 mm) disebut fraksi tanah halus (fine earth fraction) dan dapat
dibedakan
menjadi :
Tekstur tanah menunjukan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (<
2mm). Berdasar atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat maka
Partikel density adalah suatu tanah merupakan suatu tetapan dan tidak
bervariasi menurut jumlah ruang partikel ini didefinisikan sebagai masa setiap unit
volume kandungan bahan organik dari komposisi mineral yang terdapat didalam
mineral tanah tersebut. Pada tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density
yang lebih rendah dibandingkan lapisan bawah, dikarekan lapisan atas mengandung
Porositas tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan pada tanah (terisi oleh
udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro
pore) dan pori-pori halus (micro pore). Porositas tanah dipengaruhi kandungan
bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan
porositas yang tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massiv (pejal). Tanah
dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan
air.
di dalam tanah.makin tinggi kadar air H+ didalam tanah, semakin masam tanah
tersebut. Didalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang
masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada H+. bila kandungan H+ sama dengan
OH- maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7. Konsetrasi H+ atau OH-
tidak besar, hanya sekitar 3-5 persen, tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah
besar sekali. Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan
Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahn
organuik halus atau humus. Humus terdiri dari bahan organik halus bersal dari
Humus merupakan senyawa yang resisten (tidak mudah hancur) berwarna hitam
atau coklat dan mempunyai daya menahan air dan unsur hara yang timggi. Tanah
yang banyak mengandung humus atau bahan organik adalah tanah-tanah lapisan
berkurang,sehingga tanahs semakin kurus. Oleh karena itu, lop soil perlu
cangkul, sekop, penggaris, meteran, Daftar Isian Profil (DIP), dan Alat bahan yang
digunakan yaitu
besi/baja, tangkai penekan ring sampel dari besi/balok kayu, dan palu dari kayu atau
papan. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum pengambilan contoh tanah
utuh dan contoh tanah tidak utuh yaitu sampel tanah lapang yang dalam keadaan tidak
alat parameter dan ring sampel, kran sumber air, gelas ukur (25–500 ml ), dan jangka
sorong. Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu contoh sampel tanah
Untuk menetapkan penepatan bobot isi tanah (Bulk Density) alat-alat sebagai
berikut : alat pertama timbangan dengan ketelitian 2 desimal, ring sampel dan jangka
sorong, cangkul atau sekop dan pisau tipis tajam, oven bersuhu 105oC dan eksikator,
neraca ketelitian 2 desimal, beaker glass/gelas kimia volume 1 dan 2 liter atau
erlemeyer 500 ml, Ayakan berukuran 50 µm, 100 µm, 200 µm, dan 500 µm. Dan
apabila tidak dilakukan pemisahan fraksi pasir untuk analisis yang lebih teliti maka
thermometer, pipet dengan volume 10 ml dan 50 ml, cawan aluminium, oven dan
pemanas listrik. Dan bahan-bahan yang lainnya adalah Hidrogen peroksida (H2O2)
3.2.5 Penetapan partikel density dan ruang pori total tanah (Porositas)
Untuk menetapkan penetapan partikel density dan ruang pori total tanah
(Porositas) alat-alat yang digunakan : pikno meter, ayakan, timbangan analitik, beaker
glass, labu semprot dan bahan-bahan lainnya yaitu sampel tanah, air, data penetapan
analitik ketelitian 2 desimal, botol kocok 100 ml, pipet ukur/volume dan gelas kimia,
mesin pengocok, labu semprot dan pH meter dan tambahan bahan-bahan lainnya H2O,
KC1 1M.
Untuk menetapkan penetapan C-Organik dan bahan organic (Bo) tanah alat-alat
yang digunakanan : timbangan analitik ketelitian 3 desimal dan magnetic stirrer, buret
25 ml dan pengaduk magnit, labu ukur 1000, 500, 100 ml dan gelas ukur 100 ml,
asam sulfat pekat (H2SO4), ferro amonium sulfat (FeSO4(NH4)SO4. 6 H2O) atau
ferro sulfat (FeSO4). 7 H2O), asam fospat (H3PO4) dan natrium florida (NaF).
tanah atau horizon/lapisan lainnya untuk kepentingan analisa kimia dan kestabilan
dimasukkan ke dalam kantong plastic sebanyak kurang lebih 1.0 kg (tanah usahakan
dalam keadaan utuh jangan hancur) dan tanah diberi label di bagian luar dan dalam
diperlukan berbagai Analisa sifat fisik tanah seperti penentuan bobot isi tanah, ruang
pori total tanah, permeabilitas, penentuan pF, distribusi pori, kandungan/ kadar air
diletakkan pada tanah dan bagian yang runcing dibagian bawah, kemudian buat
lingkaran dan titik yang sama dengan ring sampel garis tengah 2 kali lebih besar.
Terlebih dahulu ring dan tutupnya ditimbang dan di catat, kemudian lingkaran diluar
ring sampel ini diggali sehingga membentuk lubang lingkaran sedalam kurang lebih
30cm, hal ini ditujukan agar sampel dapat dengan mudah ditekan masuk ke dalam
tanah dengan menggunakan tangkap penekan ring sampel yang terbuat dari besi, maka
ring sampel ini ditekan vertical secara hati-hati, kalau ternyata sudah keras sedangkan
ring masih harus dimasukkan terus maka bisa dipukul-pukul dengan palu kayu secara
perlahan setelah tanah berada di dalam ring sampel kira kira muncul diatas bibir ring
Dipotong dengan pisau atau dengan sekop atau dengan benang nilon halus lalu
ring yang sudah berisi tanah kemudian diratakan dengan pisau tajam dan tipis
sehingga kedua permukaan betul-betul rata dengan kedua bibir ring sampel tadi dan
setelah itu kedua bagian muka tanah tersebut ditutup dengan tutup ring yang terbuat
dari plastic terakhir ring sampel yang sudah berisi tanah utuh ini kemudian
dimasukkan ke dalam kotak agar aman dalam pengangkutan dan sependapat mungkin
segera dianalisa.
Pertama contoh tanah diambil dari lapang dengan ring sampel kemudian
direndam dalam baki perendam berisi 3 cm dari dasar baki selama 24 jam untuk
penjenuhan, setelah itu contoh tanah jenuh air,contoh tanah tersebut dipindahkan ke
alat permeameter, kemudian dialiri air lalu pengukuran sejumlah air yang tertampung
dilakukan selama 1 jam yang dibagi dalam 3 waktu pengukuran yaitu 30 menit,15
menit,dan 15 menit setelah selesai, contoh tanah dikeluarkan dari ring sampel
kemudian mengukur tinggi dan diameter ring sampel serta tinggi head air dan yang
Pertama,kami mengambil contoh tanah utuh dari lapang dengan menggunakan ring
sampel.Lalu meratakan ujung atas-bawah ring sehingga di dapatkan permukaan tanah yang
benar-benar rata dengan permukaan ujung ring.Setelah itu contoh tanah basah kami
letakkan kedalam cawan alumunium dan selanjutnya di masukkan kedalam oven untuk di
panaskan selama 24 jam atau satu hari pada oven bersuhu 105oC dan mengeluarkan contoh
tanah secara hati-hati Bersama dengan wadahnya dengan menggunakan tangkai penjepit
menimbang contoh tanah besrta ring nya dengan menggunakan neraca analitik ketelitian 2
desimal hingga di dapatkan (Btko + Brg),yang dimana Btko yang berarti tanah kering oven
(g) dan Brg yang berarti berat ring.Selanjutnya kami mengukur volume ring yang digunakan
sehingga di peroleh nila V total.Tahap trakhir kita menetapkan berat isi tanah atau berat
jenis volume tanah (Bulk density) berdasarkan nilai Btko:V total dalam satuan g/cm3 yang
(𝐵𝑡𝑘𝑜+𝐵𝑟𝑔−𝐵𝑟𝑔)
Bul density (BD)= (
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
) 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
Pertama kami menimbang 20gr contoh tanah yang telah lolos ayakan 2mm
dengan menggunakan neraca analitik dan selanjutnya dimasukkan kedalam beaker glass atau
erlemeyer lalu tambahkan 100ml H202 30% (untuk menghancurkan bahan organic) dan
selanjutnya kami menyimpan air di dalam bak yang berisi air untuk menghindari terjadinya
reaksi yang hebat. Aduk secara hati-hati dan biarkan selama satu malam setelah itu panaskan
diatas kompor listrik sambal ditambahkan 15ml hydrogen feroksida 30% sedikit demi
sedikit sambal diaduk sampai semua bahan organic habis ( tandanya: tidak berbuih lagi).
Kami Tambahkan HCl 6N menggunakan pipet untuk menentukan presentase CaCO3 (setiap
0,5 ml HCl 6N setara untuk menetralkan 1% CaCO3) dan kami tambahkan 100ml HCl 0,2N
setengah bagian beaker glass. Kemudian kami didihkan selama 20 menit dan kami
menambahkan kembali aquades sampai batas tiga perempat bagian beakaer lalu kami
mengaduknya secara hati-hati. Setelah itu kami biarkan semalam untuk megendapkan
butiran lalu keluarkan aquades dari beaker glass secara hati-hati hingga air yang tersisa
tinggal 3cm di atas permukaan pengendapan, lalu kami mengulangi perlakuan ini sampai 4
kali kemudian kami memisahkan pasir dari debu dan liat dengan menggunakan ayakan
50mm, selanjutnya fraksi debu dan liat yang Telah kami pisahkan ditampung kedalam gelas
ukur 1000 ml. kemudian pindahkan fraksi pasir dari ayakan tersebut kedalam cawan
alumunium dan keringkan dalam oven bersuhu 105oC setelah itu keringkan lalu ditimbang
yang berisi fraksi debu dan liat dan selanjutnya tambahkan aquades hingga batas tera lalu
kocok secara hati-hati dan lakukan pemipetan dari gelas ukur tersebut menurut waktu dan
kedalaman pemipetan seperti pada tabel berikut :Lalu setiap hasil pemipetan dituangkan
kedalam cawan alumunium untuk dilakukan pengeringan dalam oven bersuhu 105oC lalu
ditimbang. Dan terakhir kami melakukan hasil penimbangan diolah dengan menggunakan
persamaan-persamaan.
3.3.5 Penetapan Partikel Density Dan Ruang Pori Total Tanah (POROSITAS)
gram menggunakan timbangan dengan ketelitian 0,0001 g (Wt). setelah itu panaskan
aquades hingga mendidih lalu dinginkan dan siapkan piknometer lalu kami menimbang
pikno kosong lalu memasukkan air kedalam pikno hingga penuh, catat masing-masing
beratnya (Ww) lalu keluarkan air yang ada pada pikno kurang lebih ¾ bagian dan kami
memasukka tanah kedalam pikno meter dan tambahkan air hingga penuh. Bersihkan pikno
meter dengan menggunakan tissue lalu timbang beratnya (Wsw) lalu hitunglah partikel
masing dimsukkan kedalam botol kocok A dan B,Ditambah 50 mil air bebas ion (pH H2O)
kedalam botol A dan 50 mil KCL (pH KCL) kedalam botol B ( volume air dan KCL bisa
berubah sesuai rasio pengukuran yang digunakan ) lalu kami mengocok dengan mesin
pengocok selama 30 menit kemudian kami mendiamkan sampai contoh tanah mengendap
dan terakhir kalibrasi pH meter yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH
7,0 dan kemudian kami mengukur pH larutan contoh tanah nilai pH dilaporkan dalam 1
desimal.
Pertama-tama kami menimbang 0,5 gr contoh tanah yang lolos ayakan 0,5 mm (0,05-
0,1 gr untuk tanah organic / gambuk) dan dimasukkan kedalam erlemeyer 250 mil lalu
dan goyang secara perlahan-lahan. Setelah tercampur sempurna, larutan didiamkan selama
tetes indikator difenilamin. Lalu titrasikan larutan dengan ferro ammonium sulfat 0,5 N atau
ferro sulfat 1 N pada tahap awal ion krom berwarna hijau redup, biru kotor,dan titik akhir
penitaran adalah hijau terang lalu yang terakhir lakukan cara yang sama dan waktu yang
Berdasarkan hasil dari praktikum yang kami lakukan mengenai pengambilan sampel
utuh yang kami lakukan didesa pombewe, kecamatan sigi biromaru, kabupaten sigi,
sulawesi tangah. dapat dikatakan tanah yang kami ambil banyak mengandung liat, dan
pada saat pengambilan sampel tersebut agak susah karena bagian tanah sangat kering
sehingga mudah pecah. Dalam pengambilan tanah utuh ini digunakan alat dan bahan
seperti ring, dan pengambilan tanah ini dengan kedalam 30 cm. Dari pengambilan contoh
tanah utuh ini dapat dikatakan bahwa tanah utuh adalah tanah yang sama sekali belum
Sampel tanah utuh merupakan sampel tanah yang diambil dengan menggunakan ring,
hal ini dilakukan agar mendapatkan sampel tanah yang kondisinya sesuai dengan
mengetahui laju pergerakan zat cair melalui suatu media yang berpori- pori dan di sebut
Berdasarkan hasil dari praktikum yang kami lakukan mengenai pengambilan sampel
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan mengenai pengambilan sampel tanah tidak
utuh yang di lakukan didesa pombewe sehari sebelum praktikum dilaksanakan kami
mengambil tanah tidak utuh dengan mengikuti arah mata angin dengan ukuran 5 cm.
Sehingga dapat di katakan bahwa tanah tidak utuh adalah dimana tanah tersebut sudah
diperbaharui atau sudah tersentuh oleh tangan manusia, pengambailan contoh tanah biasa
cara kerjanya kita ingin membertahu dulu tentang apa itu permeabilitas tanah.
Permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk meloloskan air, erat hubungannya dengan
porositas. Porositas mempresentasikan pori-pori tanah, poripori tanah terbagi atas dua
ada makro dan mikro. Pertama kita mengambil sampel tanah utuh yang telah direndam
dalam baki perendam berisi air 3cm yang sudah direndam kurang lebih 24 jam untuk
proses penjenuhan. Kemudian sampel tanah tersebut kita letakan kedalam alat
permeameter yang dialiri oleh air dan dibawahnya diletakkan gelas untuk menampung air
saringan yang lolos dari sampel tersebut. Dengan waktu 1 jam, dibagi dengan 15 menit
pertama dan 15 menit kedua serta menit terakhir. Lalu diukur jumlah air yang
Berdasarkan hasil pengamatan dari kami , pertama kami mengambil contoh tanah
utuh dari lapangan dengn menggunakan ring sampel lalu ujung atas bawah ring harus
benar-benar rata dengan permukaan ujung ring. Untuk mendapatkkan hasil pengamatan
Bulk Density kami menimbang contoh tanah dengan menggunakan nerasa analitik
ketelitian 2 desimal hingga didapatkan nilai (Btko + Brg), dimana Btko adalah berat tanah
kering oven (g) dan Brg menyatakan berat ring. Kemudian contoh tanah yang dalam ring
kami bersihkan dan selanjutnya menimbang ringnya sehingga didapatkan nilai Brg (berat
ring). Dan mengukur volume ring yang digunakan sehingga diperoleh nilai V total .
Terakhir kami menetapkan berat isi taah atau berat jenis volume tanah (bulk density)
berdasarkan nilai Btko : V total dalam satuan g/cm3 yang dapat dihitug dengan persamaan
(𝐵𝑡𝑘𝑜+𝐵𝑟𝑔−𝐵𝑟𝑔)
berikut : Bul density (BD)= (
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
) 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
No Lapisan Massa Tanah Volume Tanah Density
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel I : Hasil Analisis Ukuran Partikel (Tekstur) tanahpada Lapisan I dan II dan III
III
Berasadrkan tabel hasil pengamatan pada tekstur tanah bahwa pada lapisan I
diperoleh % pasir kasar sebesar 1,2135%, pasir halus sebesar 1,1673% debu sebesar
42,0805% dan persen liat sebesar 55,5419%. Sedangkan pada lapisan III diperoleh
1,3338 % pasir kasar dan pasir halus sebesar 1,0620%, debu sebesar 41,0124%, dan liat
sebesar 54,5915%. Hal ini menunjukkan tekstur pada lapisan I dan II bertekstur Liat
berdebu
Lapisan I memiliki persentase fraksi liat lebih besar daripada persentase fraksi
debu dan liat, karena lapisan ini komposisi tanahnya masih berasal dari serasah (sisa-sisa
tanaman) dan mengandung banyak bahan organik. Hal ini sesuai pendapat
Hanafiah(2005), yang menyatakan bahwa pada lapisan atas tingkat kesuburan tanah
fraksi debu dan liat, karena liat memiliki permukaan luas dan bermuatan listrik yang
memberi kemampuan untuk mengikat unsur hara dan air pada tanaman untuk
pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai pendapat Foth(1988), yang menyatakan bahwa
kapasitas berbeda untuk menahan air dan unsur hara melawan tarikan gravitasi yang
berliat. Bahan organik membantu mengikat butiran liat membentuk ikatan lebih besar
sehingga memperbesar ruang-ruang udara diantaranya ikatan butiran. Hal ini sesuai
dengan pendapat Foth(1988), bahwa selain daya simpan air, hara tertentu dapat digunakan
, dismipan pada permukaan partikel tanah liat. Oleh karena itu, tanah liat bertindak
ketelitian 0,0001 g (Wt), lalu panaskan aquades hingga mendidih lalu siapkan piknometer
kosong (Ww) lalu timbang piknometer kosong tersebut lalu catat beratnya kemudian isi
air yang tela[h didihkan kedalam pikno hingga penuh kemudian hasilnya kami catat.
Kemudian keluarkan air yang ada dipikno kurang lebih ¾ bagian lalu masukkan tanah
kedalam piknometer dan tambahkan air hingga penuh lalu bersihkan piknometer
𝑝𝑤 𝑋 𝑊𝑡
𝑃𝐷 =
𝑊𝑡 − ( 𝑊𝑎𝑤 − 𝑊𝑤)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan penetapan reaksi tanah (pH) dilakukan
dengan cara mengambil tanah yang diayak dan tanah akan ditimbang sebanyak 2 kali dan
Aktual = H2O
Potensial = Kcl
Tanah akan dimasukkan kedalam botol kocok A dan B dan selanjutnya akan
ditambahkan air sebanyak 25 ml air bebas ion (pH H2O) kedalam botol A dan 25 ml Kcl
(pH Kcl) kedalam botol B. Setelah itu kami akan mengocok botol tersebut selama 30
menit dan setelah di kocok botol tersebut didiamkan sampai tanahnya mengendap agar
bisa mendapatkan hasil dari tanah tersebut. Kemudian tanah yang sudah mengendap akan
di ukur menggunakan alat kalibrasi memakai buffer pH 7 dan pH 4, kegunaan dari buffer
untuk menstabilkan pH meter sehingga kami bisa mendapatkan hasil dari pengukuran
tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan dari kami menimbang tanah sebanyak 0,5gr, tanah yang
lolos ayakan 0,5mm ( 0,05 – 0,1 gr untuk tanah organik/gambut) dan dimasukkan
kemudian tambahkan 10ml H2SO4 dan goyang secara perlahan-lahan. Setelah tercampur
ml NaF , 5 ml H3PO4 dan 15 tetes air indikator difenilamin . Selanjutnya titrasi larutan
dengan Ferro ammonium sulfat 0,5 N atau Ferro sulfat 1 N . Pada tahap awal ion krom
berwarna hijau redup , biru kotor dan titik akhir penitraan adalah hijau terang. Terakhir
lakukan cara yang sama dan waktu yang sama untuk blanko .
Organik (%)
5.1 Kesimpulan
sifat fisik dan kimia tanah yang dimiliki tanah di daerah Jalan Nambo,
menggunakan buku warna standar dari Munsel soil colour chart (MSCC). Presentasi kadar
air tanah di daerah tersebut yaitu sebesar 20,23 % dengan permeabilitas tanah sebesar 0,87
cm/jam. Sehingga kemampuan tanah dalam meloloskan air pada tanah tersebut termasuk
dalam kriteria yang agak lambat. Untuk Bulk Density nya sendiri sebesar 1,13 gr/cm3
yang termasuk dalam kriteria tanah mineral. Nilai Porositas tanahnya sebesar 58% dengan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, 2004. Dasar dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Hanafiah, 2009. Dasar dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Hanafiah, 2014. Dasar dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
K = Q x l x 1 cm/jam t
h A
Keterangan :
t = waktu pengukuran (jam)
I = tebal tanah (cm)
A = luas perrmukaan tanah (cm2)
Q = banyaknya air yang mengalir setiap pengukuran
I’IN APRIANY LALUSU
Pada tahun yang sama melanjutkan studi di SMPN 1 PAGIMANA ,dan selesai pada tahun
2015. Setelah itu, pada tahun yang sama melanjutkan studi di SMAN 1 PAGIMANA dan
selesai pada tahun 2018. Kemudian pada tahun yang sama pula melanjut kan studi di
Universitas Tadulako, Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi, Palu.