LAPORAN LENGKAP
RUDIANTO
LAPORAN LENGKAP
Oleh:
RUDIANTO
E 321 21 114
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : “Analisis Beberapa Sifat Fisika dan Kimia Tanah Pada Area
Lahan Likuifaksi di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi
Biromaru Kabupaten Sigi”
Nama : Rudianto
NIM : E321 21 114
Kelas : AGB-02
Disahkan oleh,
Dosen Penanggung Jawab Praktiukum
Mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
iii
RINGKASAN
Rudianto (E321 21 114) Analisis Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah Pada
Area Lahan Likuifaksi di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru
Kabupaten Sigi.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
laporan ini dengan judul “ Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah”. Laporan
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Dasar -
praktikumdan penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
1. Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Thaha, MP. Selaku dosen penanggung jawab
Memberikan imbalan yang setimpal atas kebaikan dan jasa-jasa mereka, serta
penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ............................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
RINGKASAN ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix
I. PENDAHULUAN
vi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
vii
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
I. PENDAHULUAN
dengan massa bumi, lapisan ini sebenarnya tidak berarti, namun dari tanah inilah
segala makhluk hidup yang berada di muka bumi, baik tumbuhan maupun hewan
memperoleh segala kebutuhan mineralnya. Selain itu, antara tanah dan makhluk
hidup ini membentuk suatu hubungan yang dinamis. Dari tanah diperoleh
kebutuhan mineral makhluk hidup dan kedalam tanah akan dikembalikan residu
dari makhluk tersebut. Kehidupan vital bagi tanah dan tanah sangat vital bagi
Sifat fisik tanah merupakan ciriciri dari tanah tersebut yang dapat diamati di
lapangan. Sifat fisik tanah ini dilihat dari berbagai aspek dan sangat
mempengaruhi kinerja dari sifat kimia dan biologi tanah. Sifat fisik tanah terdiri
dari tekstur tanah, struktur tanah, warna tanah, porositas tanah, kerapatan isi tanah
nitrogen, rasio karbon dan nitrogen (C/N), kandungan fosfor tanah yang terdiri
dari: P-tersedia dan P-total tanah, kandungan kation asam, kejenuhan basa (KB)
dan kapasitas tukar kation (KTK). Selain sifat biologi dan kimia tanah,
kesuburan tanah juga sangat dipengaruhi oleh sifat fisik dari tanah
menjadi cair akibat meningkatnya tekanan air pori yang harganya menjadi sama
dengan tekanan total oleh sebab terjadinya beban dinamik, sehingga tegangan
efektif tanah menjadi nol. Likuifaksi adalah fenomena dimana tanah kehilangan
banyak kekuatan (strength) dan kekakuannya (stiffness) untuk waktu yang singkat
mengetahui analisis sifat fisika dan sifat kimia tanah pada lahan likuifaksi Desa
mahasiswa menjadi tahu sifat-sifat fisika dan sifat kimia serta karakteristik tanah
pada lahan likuifaksi Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi,
pertumbuhan.(Fitri 2013)
Profil tanah atau penampang tanah adalah bidang tegak dari suatu sisi
Dengan kata lain, profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh
tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dari permukaan tanah sampai
baikmelalui pori makro maupun poi mikro, baik kearah horizontal maupun
factor lain. Jadi tanah yang berbeda akan memiliki permeabilitas yang
atau ruang pori ialah rongga antar tanah yang biasanya diisi air atau udara.
pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat pula permeabilitas tanah
tersebut. (Hanafiah,2005).
4
Tabel 1. Klasifikasi Permebilitas Tanah
Nilai (cm/jam) Kelas
<0-0,125 Sangat Lambat
0,125-0,50 Lambat
0,50-2,00 Agak Lambat
2,00-6,25 Sedang
6,25-12,5 Agak Cepat
12,5-25,00 Cepat
>25,00 Sangat Cepat
Sumber: Hanafiah (2005)
kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka nilai dari Bulk Density juga
semakin tinggi, ini berarti makin sulit pula meneruskan air atau makin sulit
5
2.5 Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan sifat kasar halusnya tanah yang ditentukan oleh
Karakteristik tekstur tanah terdiri atas fraksi pasir, fraksi debu dan
fraksi liat. Suatu tanah disebut bertekstur pasir apabila mengandung minimal
85% pasir, bertekstur debu apabila berkadar minimal 80% debu dan bertekstur
Tekstur tanah dapat menentukan sifat fisik dan kimia serta mineral tanah.
berdasarkan ukuran partikel tanpa melihat komposisi kimia, warna, berat dan sifat
lainnya. Tanah dibagi menjadi dua belas kelas seperti yang tertera pada segitiga
tekstur tanah yang meliputi pasir, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung,
lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung berdebu,
6
Gambar 2. Segitiga Tekstur
Sumber: Hanafiah (2014)
Partikel density adalah berat suatu volume kepadatan tanah. Jelasnya yang
dimaksud dengan tanah disini adalah volume tanah saja, jadi tidak termasuk
besarnya bulk density dan partikel density maka dapat dihitung banyaknya
tekstur tanah, struktur tanah, topografi, dan bahan organik. Kelima faktor
berhubungan erat dengan satu sama lain dan faktor-faktor ini memiliki
peranan yang amat penting. Tanpa adanya pengaruh kadar air maka proses
kepadatan tanah, dan jika paertikel density tidak dipengaruhi oleh tekstur dan
7
struktur maka volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karena tanah
tersusun oleh fraksi pasir, fraksi liat, farksi debu sehingga untuk mengetahui
volume kepadatan tanah tentulah sangat dipengaruhu oleh faktor tekstur dan
struktur, selain itu kandungan bahan organic juga di dalam tanah sangatlah
Porositas merupakan ruang pori yang dapat dikuasi oleh air dan udara.
massa tanah dan ruang yang dapat dibentuk dan ditentukan olehnya. Apabila
ruang pori terlalu kecil, tanaman akan kekurangan oksigen. Jika tingkat
kekurangan oksigen itu semakin besar, maka defisiensi oksigen akan diderita,
dalam hal ini sama saja dengan memancing adanya defisiensi air. Berdasarkan
Pori-pori tanah dibagi menjadi lima kelas yaitu pori pengikat jika
berdiameter kurang dari 0,005 µm, pori residual jika berdiameter 0,005–0,1
µm, pori penyimpan jika berdiameter 0,1–50 µm, pori transmisi jika
8
Tabel 3. Kriteria Porositas
Porositas (%) Kelas
100 Sangat Porous
60 – 80 Porous
50 – 60 Baik
40 – 50 Kurang Baik
30 – 40 Buruk
< 30 Sangat Buruk
Sumber: Hanafiah, 2010
Reaksi tanah (pH) merupakan sifat kimia yang penting dari tanah
aktif disebabkan oleh adanya ion- ion H+ bebas didalam larutan tanah,
9
Tabel 4. Kriteria Reaksi Tanah (pH)
Ph Kelas
< 4,5 Sangat masam
yang sedang atau sudah mengalami proses dekomposisi baik berupa humus
Tingginya karbon tanah ini akan mempengaruhi sifat tanah menjadi lebih
baik, baik secara fisik, kimia dan biologi. Karbon merupakan sumber
10
Fisiognomi II kedalaman 0-10 cm kandungan C-organik adalah 5,00 %,
dengan harkat sedang sampai tinggi. Fisiognomi III pada kedalaman 0-10 cm
tanah. (Supriono,2009).
2 1-2 Rendah
3 2-3 Sedang
4 3-5 Tinggi
5 >5 Sangat Tinggi
Sumber: Sulaiman, 2015
11
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Pengambilan profil tanah pada sampel AGB-2 Pada Area Lahan likuifaksi di
Desa Jono Oge Kabupaten Biromaru Sigi Kecamatan Sigi, pada hari minggu
tanggal 16 Oktober 2022 pukul 07.00–10.00 WITA. Analisis sifat fisika dan kimia
spidol, karet gelang, ring sampel besi/baja, tangkai penekan ring sampel dari
besi/balok kayu, dan palu dari kayu atau papan, alat parameter, kran sumber air,
gelas ukur (25–500 ml), jangka sorong, dan headring, timbangan ketelitian 2 dan
4 desimal, ring sampel, tangkai penjepit (gegep) dan wadah, beaker glass/gelas
kimia volume 1 liiter atau erlenmeyer 500 ml, ayakan berukuran (0,09mm,
0,25mm, 0,5mm, dan 2,0mm), bak perendam, thermometer, pipet volume (10 ml,
25ml, 50ml), cawan aluminium, oven dan pemanas listrik, piknometer, labu
keadaan tidak terganggu dan tanah terganggu, aquades (air), hidrogen peroksida
(H2O2) 30% dan Na-Heksametafospat atau Calcon, dan data penetapan bobot isi
tanah, H2O2 KCL, 1 N, kalium dikromat (K2Cr2O7), asam sulfat pekat (H2 SO4),
terlebih dahulu rerumputan dan sampah. Meletakkan ring sampel pada tanah
dengan bagian runcing pada posisi bawah, kemudian buat lingkaran dengan pusat
yang sama dengan ring sampel dengan garis tengah 2 kali lebih besar. Meletakkan
balok kecil diatas permukaan ring lalu dipukul menggunakan palu hingga ring rata
dengan tanah. Setelah itu, meletakkan ring kedua diatas ring pertama lalu ditutupi
hentikan pemukulan lalu menggali tanah disekitar ring dengan hati-hati, jangan
sampai ring goyang. Setelah digali hingga ring paling bawah, angkat kedua ring
dengan hati-hati. Iris perbatasan kedua ring dengan menggunakan cutter. Setelah
terpisahkan, ring bawah dibersih. Setelah itu membungkus kedua ujung ring
galian sebanyak 4 lubang yang berjarak 1 meter dari pusat galian lalu mengambil
tanah dengan menggunakan tangan sebanyak satu genggam setiap lubang galian
13
3.3.2 Penetapan Permeabilitas Tanah
direndam dalam baki perendam di berisi air 3 cm dari dasar baki selama 24 jam
untuk penjenuhan. Setelah contoh tanah jenuh air, contoh tanah tersebut
yang tertampung dilakukan selama 1 jam yang dibagi dalam waktu pengukuran
yaitu 15 menit, 15 menit dan 30 menit. Setelah selesai contoh tanah dikeluarjan
dari ring sampel kemudian mengukur tinggi dan diameter ring sampel serta tinggi
head air. Semua data yang diperoleh kemudian diolah menggunahkan rumus :
Permeabilitas (K) =( )
Ket :
yang benar-benar rata dengan permukaan ujung ring. Setelah itu meletakkan
kedalam oven untuk dipanaskan selama 24 jam pada oven bersuhu 105ºC.
14
menggunakan tangkai penjepit (gegep) kemudian dimasukkan ke dalam eksikator
hingga dingin. Setelah itu menimbang contoh tanah beserta ringnya dengan
Brg), dimana Btko adalah berat tanah kering oven (g) dan Brg menyatakan berat
ring. Membersihkan contoh tanah dalam ring dan selanjutnya menimbang ringnya
sehingga didapatkan nilai Brg (berat ring). Mengukur volume ring yang
digunakan sehingga diperoleh nilai V total. Menetapkan berat isi tanah atau berrat
jenis volume tanah (Bulk density) berdasarkan nilai Btko : V total dalam satuan
Keterangan :
organik) dan selanjutnya simpan didalam bak berisi air untuk menghindari
terjadinya reaksi yang hebat. Setelah itu aduk secara hati-hati dan biarkan selama
pemanasan 2–4 jam. Pisahkan pasir dari debu dan liat dengan menggunakan
ayakan halus (0.09 mm) dan ayakan kasar(0,25mm), selanjutnya fraksi debu dan
15
liat yang telah terpisahkan dengan fraksi pasir ditampung ke dalam gelas ukur
1000 ml. Pindahkan fraksi pasir dari ayakan halus dan kasar tersebut ke dalam
cawan aluminium dan keringkan dalam oven bersuhu 105ºC selama 24 jam .
Na-heksametafospat/calcon ke dalam gelas ukur yang berisi fraksi debu dan liat
dan selanjutnya tambahkan aquades hingga batas tera lalu kocok secara hati-hati.
Lakukan pemipetan dari gelas ukur tersebut menurut waktu dan kedalaman
Volume Kedalamam
Ukuran Waktu
Pemipetan Pemipetan
fraksi (μm)
(ml) (cm) Jam Menit Detik
0 – 50 50 0 0 0 0
0 – 20 10 10 0 5 0
0 – 10 10 10 0 17 0
0-2 10 10 0 50 0
Catatan : Diperhitungkan sejak saat selesai pengocokan.
Setiap hasil pemipetan dituangkan ke dalam cawan aluminium untuk
dilakukan pengeringan dalam oven bersuhu 105ºC selama 24 jam ,lalu lakukan
( )
16
Keterangan:
S = Waktu (menit)
10 ml = 9,7668 g
lalu memasukan air kedalam pikno hingga penuh, catat masing-masing beratnya
17
(Ww). Keluarkan air yang ada pada pikno kurang lebih 3/4bagian. Masukan tanah
Keterangan:
menggunakan nilai bulk density dan nilai partikel density kemudian masukkan
dalam persamaan:
Porositas tanah = {(
kedalam botol kocok A dan B, ditambah 12,5 ml air bebas ion (pH H2O) kedalam
botol A dan 12,5 ml KCl (pH KCl) kedalam botol B (Volume air dan KCl bisa
18
Kalibrasi pH meter yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH 7,0
Menimbang 0,5 gr contoh tanah yang lolos ayakan 0,5 mm (0,05 – 0,1 gr
ammonium sulfat 0,5 N atau Ferro sulfat 1 N. Pada tahap awal ion krom
berwarna hijau redup, biru kotor dan titik akhir penitaran adalah hijau terang.
Lakukan cara yang sama dan waktu yang sama untuk blanko.
Perhitungan:
% C - Organik =
19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Lapisan 1 2 3
2 Sampel A B C
tanah, terlihat adanya lapisan yang terdiri dari lapisan 1, 2, dan 3. Setiap lapisan
memiliki tekstur yang berbeda-beda, dan di temukan perbedaan warna dari setiap
lapisan, lapisan 1 berwarna kuning gelap, lapisan 2 berwarna abu-abu kuning, dan
Warna tanah di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, bahan organik yang
menyebabkan warna gela atau hitam, kandungan mineral primer fraksi ringan
seperti kuarsa dan plagioklas yang memberikan warna putih keabuan, serta
oksidasi besi seperti goethite dan hematit yang memberikan warna kecoklatan
hingga merah. Makin coklat warna tanah umumnya makin tinggi kandungan
geothit, dan makin merah warna tanah makin tinggi kandunga hematit. Warna
tanah merupakan petunjuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi
Pada praktikum kali ini, digunakan sampel tanah utuh yang berada dalam ring.
Hasil pengukuran sampel tanah memiliki hasil permeabilitas tanah yang lambat
liat, debu, dan kompos. Memiliki pori-pori tanah kecil, sehingga alira air lambat
Ukuran pori dan adanya hubungan antar pori-pori sangat menentukan apakah
mungkin mendekati nol apabila pori-pori tanah sangat kecil, seperti pada tanah
21
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat permeabilitas tanah, terutama
Tanah bertekstur liat secara umum menghasilkan tanah yang memiliki nilai
permeabilitas lambat. Hal ini diakibatkan oleh ukuran pori pada tanah bertekstur
Dari hasil penetapan bobot isi tanah (Bulk density) didaptkan nilai1,70gr/cm3
dengan kriteria berat, dimana jenis tanah ini tergolong kedalam jenis tanah dengan
tekstur berpasir serta jenis tanah ini memiliki kandungan bahan organik yang
Bulk density yang berksar antara 1,2-1,8 gr/cm3 umumnya jenis tanah tersebut
merupakan tanah berpasir atau lempung. Faktor yang mempengaruhi Bulk density
adalah besarnya ruang pori, semakin besar ruang porinya maka semakin kecil nilai
Kandungan bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang
kompak akan menyebabkan nilai berat isi tanah tinggi. Karena Bulk density sangat
22
Tekstur tanah yang memilliki tekstur berliat mempunyai bobot volume tanah
yang kecil dan tanah bertekstur pasir mempunyai nilai bobot volume tanah yang
persentase pasir 74,3123%, debu 16,2698%, dan liat 9,4186%. Tanah lempung
berpasir bertekstur halus dan gembur, drainasenya kurang baik sebab pada tanah
gembur terdapat ruang pori-pori yang dapat diisi oleh air dan udara sehingga
tanah memiliki daya pegang atau daya simpan air yang rendah.
Apabila tanah mengandung terlalu banyak liat, maka tanah tersebut dapat
menyimpan air dalam jumlah yang besar, akan tetapi air tidak mudah meresap
kedalam tanah tersebut karena air akan mengalir pada permukaan tanah dan
menyebabkan erosi. Atau apabila tanah berpasir, air akan mudah meresap tetapi
tekstur yang kandungan liat, pasir, dan debunya seimbang disebut lempung
23
Kelembaban dan tekstur tanah adalah dua karakteristik lahan penting untuk
hasil dengan nilai 2,26gr/cm3, jadi dapat dipastikan bawha sampel yang digunakan
merupakan jenis tanah mineral. Tanah mineral ini biasanya memiliki kepadatan
bahan organik, struktur, bulk density, dan topografi. Bahan organik komposisinya
di dalam tanah memang sedikit berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar
24
Besar jenis rata-rata butiran tanah mineral biasanya dianggap 2,5gr/cm3
untuk kepentingan praktis. Sebagai bahan perbandingan berat jenis tanah organik
Pada umumnya kisaran partikel density tanah-tanah mineral keci adalah < 2,6
cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart, dan silikat koloida yang
dengan kriteria jelek, dimana dalam kriteria ini artinya tanah tidak poreus atau
tanah yang tidak cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan
udara.
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang
ditempati oleh air dan udara. Pada keadaan basah seluruh pori baik makro, meso,
maupun mikro terisi oleh air, pada keadaan kering pori makro dan sebagian
pori meso terisi oleh udara. Porositas merupakan gambaran aerasi dan drainase
25
Apabila didalam tanah memiliki pori-pori yang besar maka tanah akan
lebih mudah menyerap air. Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini sangat
berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanah tersebut. Tanah
yang memiliki tekstur pasir sehingga tanah yang memiliki tekstur pasir
umumnya lebih banyak menyerap air. Porositas atau ruang pori adalah rongga
antar tanah yang biasanya diisi air atau udara. pori sangat menentukan
permeabilitas tanah, makin besar pori dalam tanah,maka makin cepat pula
karena tanah yang berpori halus memiliki kemampuan untuk menahan air
berikut:
Dari hasil pengamtan reaksi tanah (pH), contoh sampel tanah yang digunakan
bersifat masam. Hal ini ditunjukkan dengan pH sampel yang berada dibawah 7.
Tanah masam adalah tanah yang memiliki nilai pH kurang dari 7 baik berupa
lahan kering maupun lahan basah. Kemasaman ditentukan oleh kadar atau
26
Nilai pH yang netral adalah 7, pada keadaan ini banyak unsur hara yang
dapat larut dalam air sehingga mempengaruhi absorsi unsur hara oleh tanaman,
sedangkan pada tanah masam (pH rendah < 7), tanah yang didominasi dengan ion
Tanah yang masam jauh lebih luas masalahnya dari pada tanah yang
memiliki sifat alkalinitas. Tanah masam terjadi akibat pelapukan yang lanjut dan
curah hujan yang tinggi serta akibat bahan induk yang masam pada
sampel tanah adalah 2,172% dengan persentase C-Organik yaitu 1,26%. Bahan
Organik pada sempel tanah dikategorikan rendah karena berada di sekitar 2,0 –
3,0%.
organik tanah di lahan kering Madura umumnya didominasi oleh kelas sangat
rendah (< 2%) sebanyak 88,57%, dan rendah (> 2%) sebanyak 11,43%
27
Bahan organik dapat berasal dari sisa-sisa tanaman yang kemudian
kurus (Hardjowigeno.,2007)
daerah. Semakin tinggi bahan organik tanaha, maka kemampuan tanah dalam
berbagai faktor antara lain, iklim, tipe penggunaan lahan, relief, land form,
aktivitas manusia. C/N adalah salah satu parameter yang dadapa digunakan
28
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahan mengenai sifat fisika dan kimia tanah di
gelap.
memiliki nilai bulk density 1,70 gr/cm3 yang memiliki kriteria berat.
tekstur berpasir.
4. Pada penetapan tekstur tanah dapat diketahui bahwa pada sampel tanah
pasir merupakan yang paling dominan di area lahan likufaksi Desa Jono
5. Sampel tanah partikel density yang memiliki nilai sampelnya, yaitu 2,26
porositas 0,24% dengan kriteria yaitu jelek porous. Hal ini menandakan
ruang pori dari sampel terlalu kecil, sehingga akan membuat tanaman
setiap larutan. pH pada larutan H2O adalah 6,43 dan larutan KCl 5,36
senyawa lain dan pH tanah yang netral sangat bagus untuk tumbuh
kembangnya tanaman.
8. Bahan organik tanah memiliki kriteria organic yang yaitu sangat rendah,
tersebut menandakan tanah yang ada pada lahan Likuifaksi di Desa Jono
Oge kurang subur karena memiliki klasifikasi bahan organik yang rendah.
5.2 Saran
dibeberapa tempat juga, jadi para praktikan tidak hanya mengamati sampel disatu
tempat saja dan hasil serta pengetahuan yang diperoleh bisa lebih bervariasi
Pesan saya terhadap praktikum ini yaitu semoga pada praktikum yang akan
dating asisten bias lebih seru lagi sepeti yang saya alami. Kesan saya, saya sangat
senang bisa mengenal dan melakukan praktikum ini karna para asisten sangat
30
DAFTAR PUSTAKA
33
BIODATA PENYUSUN
selesai pada tahun 2021. Kemudian pada tahun yang sama pula melanjutkan studi