LAPORAN LENGKAP
MAWARDI
Oleh:
MAWARDI
E32121188
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Mawardi
NIM : E32121188
Kelas : AGB 4
Palu, ..........2022
Mengetahui
Disahkan Oleh,
iii
RINGKASAN
Tanah merupakan suatu lapisan permukaan bumi yang paling luas dimana
sebagai tempat naungan bagi mahluk hidup maupun benda mati. Dimana proses
terbentuknya tanah memerlukan waktu yang lama dengan membutuhkan jutaan
tahun sehingga menjadi tanah yang murni melalui proses pelapuan fisik,kimia,
serta pelapukan mekanik. Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisik
dan kimia tanah di desa Jono Oge, kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi,
Provinsi Sulawesi Tengah. Dan manfaat untuk praktikum dapat memahami materi
dan cara cara menganalisis sifat fisik dan kimia tanah. untuk pengamatan dan
pengambilan sampel tanah utuh dan tidak utuh di laksanakan di desa Jono Oge,
kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Pada tangal
16 oktober 2022 pukul 09.00 WITA sampai selesai dan untuk analisis sifat fifsik
dan kimia tanah dilaksanakan di laboratorium ilmu tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Tadulako. Yang di mulai pada tanggal , tanggal 27 oktober 2022
sampai selesai pada tanggal 10 November 2022 pukul 14.00 WITA sampai
selesai. Berdasarkan hasil praktikum di laboratorium maka di ketahui hasil
permeabilitas tanah dari sampel AGB-4 adalah 0,675cm/jam dengan kriteria
lambat. Hasil dari bulk density tanah sampel AGB-4 adalah 1,61gr/cm3 dengan
kriteria berat, hasil dari tekstur tanah sampel AGB-4 adalah pasir 63,6956%, liat
0,3137% dan debu 35,951% dengan kelas lempung berpasir. Hasil dari partikel
densitydari sampel AGB-4 adalah 2,2621 gr/cm3, hasil porositas sampel AGB-4
adalah 29% dengan kriteria sangat buruk, hasil reaksi tanah pada sampel AGB-4
larutan KCL sebesar 5,12 dan H2O sebesar 5,88 memiliki kriteria agak masam dan
masam, hasil penetapan C-Organik adalah 1,38% dengan kriteria rendah.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini yang
berjudul “Analisi sifat kimia dan fisik tanah pada area lahan likuifaksi di desa
jono oge kecamatan sigi biromaru kabupaten sigi” ini tepat pada waktunya.
Tujuan penulisan laporan lengkap ini adalah untuk melengkapi tugas akhir dari
praktikum dasar dasar ilmu tanah. Laporan ini disusun berdasarkan apa yang
berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat di selesaikan
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Abd. Rahim Thaha, MP selaku dosen penanggung jawab
Palu,..... 2022
Mawardi
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................iii
RINGKASAN ....................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................ix
I. PENDAHULUAN
vi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
vii
BAB I. PENDAHULUAN
Sifat fisika tanah adalah sifat tanah yang bias kita amati secara langsung
atau secara fisik. Sifat_sifat fisik dari tanah ini meliputi beberapa hal, berupa
tekstur tanah, warna tanah, suhu, lengas, permeabilitas tanah, porositas tanah, dan
Sifat kimia tanah mengacu pada sifat dasar tanah yang memiliki derajat
manusia dan kandungan organic serta mineral di dalam tanah itu sendiri. Sifat
kimia tanah berperan besar dalam menentukan sifat dasar tanah, (Sarwono, 2010).
Likuifaksi adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau
agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya
Adapun tujuan dari praktikum dasar dasar ilmu tanah adalah untuk
bobot isi tanah, penetapan tekstur tanah, penetapan partikel density, porositas,
penetapan ph tanah, penetapan c-organik, dan penetapan bahan organik pada lahan
bekas terjadinya bencana likuifaksi. Manfaat dari praktikum ini adalah dapat
mengetahui sifat fisik dan kimia tanah dari lahan bekas terjadinya likuifaksi
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme hidup
(mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama kurun waktu
yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari cirri-ciri bahan induk asalnya
Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas
solum tanah, horison O-A disebut lapisan tanah atas dan horison E-B disebut
lapisan tanah bawah. Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah
diubah oleh proses kimia dan lingkungan yang meliputi pelapukan dan erosi.
Tanah berbeda dari batuan induknya karena adanya interaksi antara Hidrosfer,
mineral yang dalam keadaan padat, cair dan gas yang selalu mengalami
melalui pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal.
Tanah adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan.
Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga
dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih rendah. Sifat tanah yang
permeabilitas tanah. Sifat ini berasal dari sifat alami granular tanah, meskipun
dapat dipengaruhi oleh faktor lain (seperti air terikat di tanah liat). Jadi, tanah
yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah
lebirendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka
pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar
lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus., (Hardjowigeno,
2010).
4
Tabel 1. Kriteria Permeabilitas Tanah
tanah (pasir, liat dan debu). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada
menembus tanah dan untuk pertumbuhan akar tersebut. Nilai bobot isi dapat
perakaran tanaman, pori makro tebatas dan penetrasi air terhambat. Bulk
Density adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume tanah
semakin tinggi, ini berarti makin sulit pula meneruskan air atau makin sulit
bentuk profil berasal dari suatu campuran yang berubah-ubah dari pecahan
meliputi bumi denga air memberikan kekuatan mekanik sebagai makanan bagi
6
Tekstur tanah dapat menentukan sifat fisik dan kimia serta mineral
berdasarkan ukuran partikel tanpa melihat komposisi kimia, warna, berat dan
sifat lainnya. Tanah dibagi menjadi dua belas kelas seperti yang tertera pada
segitiga tekstur tanah yang meliputi pasir, pasir berlempung, lempung berpasir,
lempung berdebu, debu, liat berpasir, liat berdebu dan liat (Sarma, 2015).
Gambar 2. Segitiga
TeksturSumber
: Madji, 2010
Berat jenis butiran tanah ditentukan oleh partikel padatan tanah (partikel
density) yang cenderung tetap untuk tiap jenis tanah, berat ringanya partikel
yangcukup lama, tetapi bahan organik dalam bentuk humus dapat meningkatkan
jenis butiran tanah. Berat jenis butiran tanah relatif tetap, ia akan berubah
7
dengan penanbahan humus, pelapukan dan hilangnya mineral-mineral penyusun
tekstur tanah, struktur tanah, topografi, dan bahan organik. Kelima faktor
berhubungan erat dengan satu sama lain dan faktor-faktor ini memiliki peranan
yang amat penting. Tanpa adanya pengaruh kadar air maka proses partikel
tanah, dan jika paertikel density tidak dipengaruhi oleh tekstur dan struktur maka
volume kepadatan tanah tidak kita ketahui karena tanah tersusun oleh fraksi
pasir, fraksi liat, farksi debu sehingga untuk mengetahui volume kepadatan
tanah tentulah sangat dipengaruhu oleh faktor tekstur dan struktur, selain itu
erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density), semakin padat
tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas semakin kecil.
Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air, maka tanah tersebut memiliki
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang
ditempati oleh air dan udara. Pada keadaan basah seluruh pori baik makro,
meso, maupun mikro terisi oleh air, pada keadaan kering pori makro dan
8
sebagian pori meso terisi oleh udara. Porositas merupakan gambaran aerasi dan
ruang pori tersebut penting karena masing-masing ruang terisi oleh air dan
udara. Jumlah air yang bergerak didalam pori-pori tanah berkaitan erat dengan
jumlah dan ukuran pori yang ada dalam tanah tersebut. Besar ruang pori tanah
bervariasi, dari satu horizon ke horizon lainnya, sama halnya dengan sifat tanah
lainnya dan keduanya dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah (Hanafiah,
2014).
9
2.7 Reaksi Tanah (pH)
Reaksi tanah (pH) merupakan sifat kimia yang penting dari tanah
disebabkan oleh adanya ion- ion H+ bebas didalam larutan tanah, sedang
pH Kelas
˂3,5 Sangat Kuat
Masam
3,5-4,4 Sangat Masam
4,5-5,0 Masam
5,6-6,0 Agak Masam
6,1-6,5 Sedikit Masam
6,6-7,3 Netral
7,4-7,8 Sedikit Alkalis
7,9-8,4 Agak Alkalis
8,5-9,0 Alkalis
˃9,0 Sangat Alkalis
2.8 C-Organik dan Bahan Organik Tanah
kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi baik berupa
kompleks dan dinamis. Yang besumber dari sisa tanaman atau binatang yang
terdapat didalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk karena
dipengaruhi fakrot biologis, kimia dan fisika. Kadar C-Organik dalam tanah
tanah gambut dan lapisan organik tanah hutan dapat mengandung 40-50% C-
Organik dan biasanya kurang dari 1% di tanah gurun pasir (Fadilah, 2010).
11
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
2022 jam 09.00 - selesai, praktikum ini dilaksanakan di desa jono oge, kecamatan
sigi biromaru, kecamatan sigi. Praktikum modul II - VII di laksanakan pada hari
tadulako.
meteran, papan tulis, sekop, alat tulis, klinometer, air, alat permeameter, ring
sampel, gelas ukur 25-500 ml, jangka sorong, timbangan dengan ketelitian 2
desimal, oven 105℃, wadah, cawan, petridish, tangkai penjepit, beaker glass
volume 1 dan 2 liter, erlenmeyer 500 ml, ayakan berukuran 20 µm 100µm 200µm
dan 500 µm,bak perendam, thermometer, pipet dengan volume 10 ml dan 50 ml,
pemanas listrik, pikno meter, labu semprot, botol kocok 100 ml, mesin pengocok,
Bahan yang di gunakan yaitu: Air, hidrogen peroksida (H2O2), HCL 0,2 N
tanah, H2O, KCL 1M, kalium dikromat (K2Cr2O7), asam sulfat pekat (H2SO4),
12
3.3 Cara kerja
bersihkan terlebih dahulu daerah yang ditetapkan sebagai tempat pegalian profil
dengan ukuran lubang galian 2×2×2 meter, kemudian tanah bekas galian
diangkut keatas menggunakan skop dengan tanah bekas galian tidak ditumpuk
terlebih dahulu rerumputan dan sampah. Meletakkan ring sampel pada tanah
dengan bagian runcing pada posisi bawah. Meletakkan balok kecil diatas
permukaan ring lalu dipukul menggunakan palu hingga ring rata dengan tanah.
Setelah itu, meletakkan ring kedua diatas ring pertama lalu ditutupi dengan
hentikan pemukulan lalu menggali tanah disekitar ring dengan hati-hati, jangan
sampai ring goyang. Setelah digali hingga ring paling bawah, angkat kedua ring
dengan hati- hati. Iris perbatasan kedua ring, dengan menggunakan cutter.
Setelah terpisahkan, ring bawah dibersih. Setelah itu membungkus kedua ujung
ring dengan plastik lalu diikat dengan karet agar tidak terganggu.
13
Pengambilan sampel tanah tidak utuh dilakukan dengan cara
agregat-agregat tanah jangan rusak atau hancur), contoh tanah diberi label
kemudian direndam dalam baki perendaman berisi air 3 cm dari dasar baki
mengetahui tebal tanah atau tinggi ring, luas permukaan sampel tanah, dan
dan tinggi permukaan air dari permukaan sampel tanah. Setelah contoh tanah
diairi, dan pengukuran jumlah air yang tertampung dilakukan selama 1 jam
yang dibagi dalam 3 waktu pengukuran yaitu 15 menit, 15 menit dan 30 menit,
setelah selesai, contoh tanah dikeluarkan dari ring sampel kemudian mengukur
tinggi dan diameter ring sampel serta tinggi head air, semua data diperoleh
14
Keterangan:
Q = banyak air yang mengalir setiap pengukuran (ml)
yang benar rata dengan permukaan ujung ring, meletakkan contoh tanah basah
berat tanah kering oven (g) dan Brg menyatakan berat ring, membersihkannya
volume ring yang digunakan sehingga diperoleh nilai Vtotal. Berat jenis volume
tana (Bulk Density) berdasarkan nilai Btko : Vtotal dalam satuan g/cm3 yang
beaker glass atau erlemeyer 150 ml, kemudian menambahkan 25 ml H2O2 30%
nampan atau bak berisi air untuk menghindari reaksi yang hebat dan aduk
secara hati-hati dan biarkan selama 30 menit, lalu panaskan di atas penangas
sambil diaduk sampai semua bahan organic habis (tandanya : tidak brbuih lagi),
beaker/erlemeyer, lalu diaduk secara hati-hati biarkan selama satu malam unuk
diaduk secara hati-ato hingga air yang tersisa tinggal 3 cm diatas permukaan
enapan. Ulangi perlakuan ini sampai 4 kali, pisahkan pasir dari debu dan liat
dengan menggunakan ayakan, selanjutnya fraksi debu dan liat yang telah
dipisahkan ditampung ke dalam gelas ukur 1000 ml. pindahkan fraksi pasir dari
ayakan tersebut ke dalam cawing aluminium dan keringkan dalam oven besuhu
16
Na-Heksametafosfat/Calcon ke dalam gelas ukur yang berisi fraksi debu dan liat
dan selanjutnya tambahkan aquades hingga batas tera lalu kocok secara hati-hati
–
FM(0) = x 100 FM(5) =
Keterangan :
BFO = Berat fraksi oven (g)
S = Waktu (menit)>
piknometer, kemudian timbang pikno kosong lalu masukkan air kedalam pikno
hingga penuh, catat masing-masing beratnya (Ww). Setelah itu keluarkan air
yangada pada pikno kurang lebih ¾ bagian, kemudian masukkan tanah pada
PD =
Keterangan:
18
mendidih lalu dinginkan. Siapkan pikometer, lalu menimbang pikno kosong
lalu memasukan air kedalam pikno hingga penuh, catat masing-masing beratnya
((Ww). Lalu keluarkan air yang ada pada pikno kurang lebih ¾ bagian,
Porositas : {(1,0 -
rol film yang berlabel H2O dan KCl lalu menambahkan 12,5 ml air bebas ion
(pH H2O), dan menambahkan 12,5 ml KCl 1 N (pH KCl), lalu dengan
mengocok rol film secara manual selama 30 menit kemudian didiamkan sampai
mengkalibrasi pH meter yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan
×C- Hal yang pertama yang dilakukan pada praktikum C-Organik dan
Bahan Organik tanah yaitu pertama-tama menimbang 0,5 gr contoh tanah yang
lolos ayakan 0,5 mm dan dimasukan kedalam erlenmeyer 250 ml. Kemudian
19
tambahkan 10 ml H2SO4 dan goyang secara perlahan-lahan. Setelah tercampur
titrasi larutan dengan fero sulfat 1 N. Pada tahap awal ion krom berwarna hijau
redup, biru kotor dan titik akhir penitaran adalah hijau terang. Kemudian
lakukan cara yang sama dan waktu yang sama untuk blanko, setelah nilainya di
% C – Organik =
Jadi:
20
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan I II III IV
Kedalaman 20 cm 30 cm 40 cm 50 cm
lapisan (cm)
Batas lapisan Sangat jelas Jelas Berangsur Kabur
Batas Tak beratur Berombak Patah Berombak
topografi
Tekstur Berdebu Pasir Liat Pasir
Pada tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap lapisan memiliki
kedalaman yang berbeda beda. Pada lapisan I memilki kedalaman 0-20cm yang
memiliki batas lapisan yang jelas, lapisan II memiliki kedalaman 20-30cm batas
lapisannya jelas, lapisan III batas lapisannya berangsur-angsur kabur, dan pada
21
Tanah berpasir terbentuk dari partikel kuarsa dan felospar tanah berkerikil
dan berpasir memiliki struktur lapisan yang menampung air cukup banyak dan
kedua tanah ini memiliki molekul berupa nitrogen sehingga tanah berkerikil atau
Semakin besar angka suatu permeabilitas maka semakin baik untuk produksi hal ini
biasannya terjadi pada jenis tanah dan krikil kecil yang kasar dan sebaliknya jika
tanahnya semakin halus produksinya juga berkurang dan hanya bisa ditumbuhin oleh
organik tanah, kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, dan
22
4.3 Bulk density
sebagai berikut.
Pada tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa sampel tanah memiliki
kriteria yang berat mencapai nilai 1,61 g/cm3, sehingga di ketahui setiap jenis
pertumbuhan tanaman. Pemadatan akan menurunkan sifat fisik tanah yang pada
(hidayat, 2010).
Bobot isi tanah adalah perbandingan antara berat dari volume suatu sampel
tanah, bobot isi tanah di gunakan untuk mengukur kemampuan tanah dalam
23
4.4 Tekstur Tanah
sebagai berikut.
Pada sampel di dapati hasil tekstur tanah pasir 63,6956%, liat 0,3431%,
dan debu 35,951% sehingga ketika si periksa pada tabel segitiga tekstur di ketahui
Tanah di bagi menjadi 12 kelas seperti pada segitiga tekstur tanah yang meliputi
pasir, pasir berlempung, lampung berpasir, lempung, lempung liat berdebu, lempung
berdebu, debu, liat berpasir, liat berdebu dan liat, (Sarman 2015).
24
4.5 Partikel Density Tanah
sebagai berikut.
1 AGB-4 2,2621
Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sampel tanah yang di amati
kategorikan sebagai tanah organik, karna pada umumnya tanah mineral memiliki
Berat jenis butiran tanah di tentukan oleh partikel padatan tanah yang cendrung
tetap untuk tiap jenis tana, berat ringannya partikel padatan tanah ditentukan oleh tingkat
pelapukan yang memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi bahan organk dalam bentuk
humus dapat meningkatkan jenis butiran tanah. Berat jenis butiran tanah relatif tetap, ia
penyusun tanah itupun memerlukan waktu yang cukup lama (Putinelia, 2011).
Partikel density sangat berhubungan erat dengan satu sama lain dan
25
4.6 Porositas (Ruang Pori Total Tanah)
sebagai berikut.
Pada tabel di atas dapat di simpulkan bahwa sampel tanah yang di amati
memiliki presentase volume total pori yang sangat buruk yaitu mencapai 29%.
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah
yangditempati oleh air dan udara. Pada keadaan basah seluruh pori baik makro,
meso, maupun mikro terisi oleh air, pada keadaan kering pori makro dan
porositas tanah. Selain itu, partikel density juga berpengaruh karena juga
waktu yang lama akan menyebabkan turunnya porositas. Oleh karena itu, untuk
2005).
26
4.7 Reaksi Tanah (pH)
sebagai berikut.
hasil bahwa tanah bersifat agak masam pada senyawa H2O, dan bersifat masam
serap oleh tanaman, pada umumnya unsur Hara akan mudah di serap oleh
tanaman pada ph 6-7, karena pada ph tersebut sebagian besar unsur hara akan
tumbuh atau tidak. Semakin rendah pH tanah maka semakin sulit tanaman untuk
Sebaliknya, jika pH tanah tinggi maka tanah bersifat basa dan mengandung
27
4.8 C-Organik dan Bahan Organik
sebagai berikut.
C-Organik B-Organik
B-Organik sedang
pada sampel rendah yaitu 1,3%, sedangkan untuk B-organik pada sampel
kadar karbon organik yang terdapat pada sampel tanah (Nurmahribi, 2021).
kompleks dan dinamis yang bersumber dari sisa tanaman atau binantang yang
terdapat didalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk karena
28
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai sifat fisik dan kimia tanah
pada areal lahan likuifaksin di desa jono oge kecamatan sigi biromaru kabupaten
1. Sifat fisik tanah adalah sifat tanah yang dapat diamati secara langsung atau
dapat dilihat dari fisik tanah tersebut. Sifat fisik tanah dari beberapa
porositas dan tekstur tanah berbeda berbeda dari sertiap lapisannya hal
pada daerah tersebut, Likuifaksi adalah fenomena yang terjadi ketika tanah
yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat
2. Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas
disebut solum tanah,horison O-A disebut lapisan tanah atas dan horison E-
melalui pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun
29
saling berhubungan. Rongga ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam
partikel melalui rongga dari satu titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih
rendah. Sifat tanah yang memungkinkan air melewatinya pada berbagai laju alir
tanah (pasir, liat dan debu). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada
5. Tekstur tanah merupakan sifat kasar halusnya tanah yang ditentukan oleh
6. Berat jenis butiran tanah ditentukan oleh partikel padatan tanah (partikel
density) yang cenderung tetap untuk tiap jenis tanah, berat ringanya
memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi bahan organik dalam bentuk
padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas semakin
kecil.
30
8. Keasaman (pH) adalah sifat tanah yang perlu diketahu karena
5.2 Saran
Saran saya adalah agar asisten dosen dapat selalu mengawal jalan
lebih baik lagi dan asisten dosen dapat memberikan materi dengan baik. Kesan
saya banyak ilmu dan pengalaman yg saya dapatkan selama mengikuti praktikum
31
DAFTAR PUSTAKA
Winarso, 2005. Pengertian dan Sifat Kimia Tanah. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Brady, 2006. Ilmu Tanah. Gajam Mada University Press, Yogyakarta.786 hal
Hanafiah, 2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah. PTRaja Grafindo Persada :Jakarta
Page2.31
32
Hidayat. 2010. Pengaruh bobot isi tanah terhadap sifat fisik tanah dan
perkecambahan benih kacang tanah dan kedeleai. Vol 15
no 3. Jurnal ilmu pertanian indonesia.
Irfan, muhammad. 2004. penentuan metode pengukuran bobot isi tanah basah
dan bobot isi kering yang terukur. No 15. Jurnal
penelitian sains.
Balai penelitian tanah. 2005. Analisis kimia tanah, tanaman air, dan pupuk.
Bogor. Pusat penelitian dan tanah agroklimat.
33
LAMPIRAN
34
1. Perhitungan
*Tidak usah cantumkan rumus lagi karena sudah ada di bab III, Jadi
langsung diketahui*
35
2. Dokumentasi Praktikum
44
Gambar 3. Sampel tanah tidak utuh
45
Gambar 6. Berat Ring Tanpa Sampel Tanah
46
Gambar 8. Foto Bersama Asisten Penaggung Jawab
Pratikum
47
48
3. Laporan Sementara
49
BIODATA PENYUSUN
50