Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN EKSKURSI PENGANTAR GEOLOGI

GEOPARK MERANGIN JAMBI 2023

Oleh :
ERWIN SAPUTRA
F1D223048

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2023

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN EKSKURSI PENGANTAR GEOLOGI
GEOPARK MERANGIN JAMBI 2023

Disusun untuk memenuhi mata kuliah PTG211 Geologi Dasar pada prodi
Teknik Geologi

ERWIN SAPUTRA
F1D223048

Disetujui Oleh :
Asisten Lapangan

Aria Topan Firdaus


NIM. F1D221060

Diketahui Oleh

Dosen Lapangan Dosen Lapangan

Bagus Adhitya, S.T., M.T. Rakhmatul Arafat, M.T.


NIP. 198906202019031010 NIP. 199106212022031008

Dosen Lapangan Dosen Lapangan

Ir. Hari Wiki Utama, S.T., M.Eng. Anggi Deliana S, S.T., M.T
NIP. 199103162019031019 NIP. 198912172019032014

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas laporan saya
dapat menyelesaikan Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Dasar ini dalam tepat
pada waktunya. Tujuan pembuatan laporan ini guna memenuhi tugas praktikum
pada mata kuliah Geologi Dasar. Selain itu penyusunan laporan ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca dan penulis.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada para dosen serta
Kakak dan Abang asisten yang telah membimbing selama pelaksanaan ekskursi
pengantar geologi dasar sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan lancar. Tidak
lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada penduduk desa Air Batu Kabupaten
Merangin, karena telah menyediakan serta menyempatkan ruang dan waktu
dengan sangat baik dan selayak- layaknya untuk mahasiswa Teknik Geologi
Universitas Jambi serta para dosen dan asisten sehingga ekskursi tahun ini bisa
berjalan dengan aman dan lancar.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna , maka dari itu
kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat membangun akan selalu saya
harapkan demi kesempurnaan dalam laporan ini.

Jambi, 21 November 2023

ERWIN SAPUTRA
F1D223048

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
....................................................................................................................................
i

Kata Pengantar
....................................................................................................................................
ii

Daftar Isi
....................................................................................................................................
iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................
2
1.3 Waktu dan tempat....................................................................................
3
BAB II. GEOLOGI REGIONAL
2.1 Morfologi......................................................................................................
3
2.2 Statigrafi........................................................................................................
4
2.3 Struktur Geologi............................................................................................
5
2.4 Geomorfologi................................................................................................
6
BAB III. HASIL LAPANGAN
3.1 Air Terjun NengNong
6
3.2 Jeram Ladeh

3.2 Teluk Gedang


7

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 3


3.3 Muara Karing
8

BAB IV. KESIMPULAN.......................................................................................................9

BAB V. KESAN DAN PESAN


5.1 Kesan
10
5.2 Pesan
11

Daftar Pustaka
....................................................................................................................................
12
Lampiran 1 Dokumentasi
..................................................................................................................................
iv
Lampiran 2 Tabel Tabulasi
....................................................................................................................................
v
Lampiran 3 Peta
....................................................................................................................................
vi
Lampiran 4 Catatan lapangan dan Sketsa Singkapan
....................................................................................................................................
vii

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 4


BAB I
PENDAHULUAN

Geologi adalah salah satu cabang ilmu kebumian yang mempelajari tentang
Bumi dan segala isi di dalamnya. Kajian di dalam geologi meliputi sejarah
terbentuknya Bumi beserta dengan bahan, struktur dan proses yang menyertainya.
Ruang lingkup objek kajian geologi mulai dari sesuatu yang sekecil atom hingga
sesuatu yang sebesar benua atau samudera. Pengetahuan geologi digunakan untuk
memenuhi berbagai keperluan rumah tangga, konstruksi bangunan, pertambangan
hingga rekayasa. Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang
mempelajari segala sesuatu mengenai planit Bumi beserta isinya yang pernah ada.
Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan
yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam
maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Geologi
dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai
pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang
ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari
benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan
rangkaian pegunungan.
Indonesia terletak di antara tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng
samudera pasifik yang bergerak ke arah barat- barat laut dengan kecepatan sekitar
10 cm pertahun, lempeng samudera india- benua Australia (Indo-Australia) yang
bergerak kearah Utara-Timur laut dengan kecepatan sekitar 7cm per tahun, serta
lempeng benua Eurasia yang relatif diam, namun resultan sistem kinematiknya
menunjukan gerakan ke arah barat daya dengan mencapai 13 cm per tahun.
Geopark adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan
keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya
keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya, yang
dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan
pengembangan ekonomi lokal. Geopark Merangin berada di Kabupaten Merangin
tepatnya di Desa Air Batu dan Dusun Baru, kecamatan pemberap provinsi Jambi.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 5


1.1 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan diadakannya Ekskursi geologi dasar ini
adalah :
1. Untuk mengetahui formasi apa saja yang ada di desa air batu
2. Untuk mengetahui fosil apa saja yang terdapat di desa air batu
3. Untuk menentukan cara mengukur strike dan dip
1.2 Waktu dan Tempat

NO Hari, Tanggal Waktu (WIB) Keterangan


1. Jum’at, 17 November 09.00 – 18.00 1. Perjalanan Dari Muaro
2023
Jambi, Jambi Menuju
pusat informasi geopark
Merangin Desa Air
Batu Merangin
20.00 – 22.00 2. pembekalan atau kuliah
2. Sabtu, 18 November 08.00 – 08.20 1.Perjalanan Dari Homestay
2023
Menuju Ke Air Terjun
NengNong

08.40 – 09.20 2. Jeram ladeh


09.40 – 12.00 3. Teluk gedang
12.15 – 14.20 4. Muara karing
3. Minggu, 19 November 09.00 – selesai 1. Goa Ulu Tiangko
2023

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 6


BAB II
GEOLOGI REGIONAL
2.1 Fisiografi
Wilayah kajian, secara fisiografi termasuk ke dalam kawasan peralihan antara
iorite Pegunungan Barisan dan Daerah Rendah Sumatra Bagian Timur
(Verstappen, 1973). Morfologi kawasan ini didominasi oleh dataran
menggelombang dengan undulasi yang tidak begitu kasar. Rangkaian punggungan
topografi yang menempati wilayah ini umumnya searah dengan sumbu Pulau
Sumatra, yaitu Barat laut Tenggara, namun sebagian ada juga yang memotong
arah jurus perlapisan batuan sedimen. Ketinggian wilayah yang dimulai dari
kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat di wilayah Kerinci, batuan sedimen
terlipat kuat, kawasan intrusi dan kawasan batuan sedimen terlipat lemah adalah
dari 2800 m 400 mdpl. Vegetasi bervariasi dari mulai hutan hujan hutan produksi
yang cukup rimbun, kawasan-kawasan budidaya yang umumnya tidak lebat, serta
setempat berupa iorit dan semak belukar kebun karet, kebun kopi, serta kelapa
sawit.

2.2 Statigrafi
Menurut Sumarwa 1998 daerah Geopark Merangin tersusun oleh beberapa
formasi tua yang berumur dari Permian sampai Holosen. Dilihat dari stratigrafi
regionalnya daerah pengamatan berada di dalam lembar Peta Geologi Regional
Sarolangun (Bangko). Batuan tertua di kawasan ini adalah Formasi Mengkarang
(Pm) yang berumur Perem Awal-Tengah. Formasi Mengkarang ini menjemari
dengan Formasi Palepat, tersusun oleh batuan sedimen klastika halus-kasar
bersisipan batuan klastika gunung api dan batuan karbonat. Sementara itu,
Formasi Palepat terdiri atas batuan gunung api dengan sisipan batuan sedimen
klastika halus-kasar dan batu gamping.Batuan berumur Perem tersebut yang
diterobos oleh granit horenblenda berumur Trias Akhir – awal Jura,
memperlihatan kontak tektonik dengan Formasi Asai (Ja) berumur Jura Tengah
yang berupa batuan sedimen-meta dengan sisipan Batu gamping dan Formasi
Peneta (KJp) berumur Jura Akhir – Kapur Awal, yang tersusun oleh runtunan
batuan sedimen klastika halus-kasar dan sisipan batugamping, umumnya
termalihkan derajat rendah. Runtunan batuan sedimen Pratersier tersebut telah

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 7


mengalami proses ubahan dan pemalihan tingkat rendah. Meskipun demikian,
struktur sedimen masih terlihat jelas; dan juga kandungan fosil fauna dan flora
yang dapat dipakai sebagai penentu umur. Lingkungan pengendapannya berkisar
dari lingkungan darat sampai laut dangkal.
Formasi Mengkarang (pm)
Merupakan satuan batuan berupa perselingan batupasir, batulanau,
batulempung, serpih, tuf, dan konglomerat; umumnya tekersikkan; serta sisipan
batugamping dan batubara. Batupasir, kelabu terang-gelap, berbutir halus-kasar,
membundar tanggung dan terpilah buruk, tebal setiap lapisan antara 0.5 2,5 m.
Kuarsa, iorite, lempung, kalsit, dan klorit merupakan komponen utama batupasir,
dengan massa dasar lempung, iorite dan kalsit. Batu lanau, kelabu gelap, tufan,
agak pasiran, mengandung fosil tumbuhan, tebal lapisan antara 0,2- 3,0 m,
berlapis kurang baik baik. Batulempung, kelabu kecoklatan kehijauan. Serpih,
kelabu gelap. berlapis baik, mengandung fosil brakhiopoda dan tumbuhan; tebal
setiap 1-15 m, setempat mengandung lapisan batubara tipis- tipis. Tuf, kelabu
gelap, bersusunan basa asam; klastika, setempat. berselingan dengan batugamping
dan sisipan batubara setebal 15 cm; berlapis baik; terdapat juga kepingan kayu
tekersikkan dan Stigmaria; tebal lapisan tuf ini berkisar dari 0,5-1,5 m.
Konglomerat, aneka bahan, kelabu kehijuan dan kecoklatan; komponen yang
berukuran 0,520 cm. dominan terdiri atas batuan gunungapi (basal dan trakhit),
serpih, batupasir halus, dan granit; setempat berselingan dengan tuf bersusunan
dasit; tebal runtunan 0,15-10 m. Formasi Mengkarang ini secara keseluruhan
diduga terendapkan di lingkungan darat laut dangkal, berlumpur, dalam kondisi
rezim Diorit rendah, berdekatan dengan suatu busur kepulauan bergunung api.
Dapat disimpulkan bahwa umur kumpulan fosil tersebut berkisar dari Sakmarian –
Artinskian (awal Perem – akhir Perem). Formasi Mengkarang ini secara
keseluruhan diduga terendapkan di lingkungan darat – laut dangkal, berlumpur,
dalam kondisi rezim energi rendah, berdekatan dengan suatu busur kepulauan
bergunung api. Sebarannya terletak di Sungai Mengkarang, Karing, Merangin,
dan Titi Meranti.
Formasi Granit Tantan (TR Jgr)

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 8


Formasi ini adalah formasi yang termuda yng menutupi sebagian dari
Formasi karing, Formasi Mengkarang, dan batolit Air Batu. Secara Litologi,
satuan batuan ini terdiri atas Batuan ini terdiri atas granit,granodiorit, dan aplit.
Granit biotit- horenblenda, terubah, sebagian plagioklas terubah menjadi klorit
dan epidot; subporfiritik; fenokris K-Naiorite sebagian. terkloritkan dan
terkaolinkan, sebagian plagioklas, ortoklas, dan kuarsa membentuk tekstur
granofir. Granodiorit biotit-horenblenda, terubah, sebagian horenblenda terubah
menjadi biotit dan klorit; serisit berupa ubahan dari plagioklas dan ortoklas,
sedangkan kaolin berasal dari ortoklas; mengandung senolit iorite-kuarsa. Aplit,
aplogranit biotit, terubah, epidot ubahan dari mineral mafik.. Tonalit (iorite
kuarsa), terubah, piroksen dan horenblenda sebagian terubah menjadi epidot,
klorit, dan serisit, Satuan batuan umumnya tergerus dan tersesarkan, serta terlapuk
kuat; menerobos Formasi Mengkarang dan Telukwang, dan bersentuhan tektonik
dengan Formasi Peneta. Umur mutlak satuan batuan adalah Trias Akhir – Jura
awal. Singkapan dari batuan ini banyak ditemukan di kiri dan kanan sungai
Merangin di sekitar desa Air Batu.
Formasi kasai (QTk)
Formasi ini terdiri dari Formais Kasai tersusun oleh tuf dan tuf berbatu apung
(pumis); dengansisipan batu pasir, batu lempung, dan batu lanau yang umumnya
tufan;setempat ditemukan konglomerat sangat umum dan oksida besi bagian
bawah formasi. Tuf umumnya bersusun asam (riolitan) dan seringkali
terkaolinkanserta mengandung pumis berukuran 0,5-5 cm; umumnya berasosiasi
dengan fosil kayu terkersikkan berdiameter sampai 1 meteran.Batu pasir, tufan,
mengadung lensa-lensa konglomerat, setempatstruktur selang-siur mangkok. Batu
lempung dan batu lanau, tufan, tebal sekitar3 meter, struktur perairan sejajar.
Konglomerat aneka bahan, komponennyadikuasai olehpumis, sedikit obsidian,
andesit, basal, kuarsa, dan batuanterkersikkan. Lignit dan gambut, tersisip diantara
batu lempung dan batu pasir.Satuan berlapis baik pejal, struktur silang siur pada
batuan berbutir kasar sangan umum. Lingkaran pengendapan darat, bahan yang
terendapkanadalah hasil kikisandan erosi dari Geantiklin Barisan. Formasi ini
dapatmencapai ketebalam 450 meter, dan umurnya adalah plio-
plistosen.singkapannya cukup luas di kawasan sebelah barat dan utara Sungai

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 9


Merangin, sebelah timur Sungai Mengkarang, serta wilayah antara Sungai
Merangin dan sungai Mengkarang.
2.3 Struktur Geologi
Struktur yang hadir berupa sesar, perlipatan, kelurusan, dan kekar Struktur
yang hadir berupa sesar, perlipatan, kelurusan, perdaunan, dankekar, yang secara
regional berarah barat laut tenggara dan barat laut timur tenggara, jenis sesar
berupa sesar mendatar menganan dan sesar naik, yangmenempati batuan sedimen
malihan formasi mengkarangdan paneta, serta terobosan berumur berumur
pratersier. Perlipatan setempat terdeteksi di dalam formasi Teluk uwang dengan
arah kemiringan yang rendah. Kelurusan hanya terdeteksi pada batuan sedimen
formasi kasi yang berumur pilo-plistosen. Sementara malih formasi mengkarang
dan peneta, sedangkan kekar terdapat baik pada batuan sedimen malih maupun
terobosan yang semunya berumur pratersier. Pada akhir Trias awal jura, terjadi
penerobosan granit tantan terhadapterhadap batuan berumur perm, yang disertai
dengan pencenanggan pemalihanregional berderajat rendah. Kegiatan penurunan
yang berlangsung dari jura tengahsampai kapur awal, pada kala jura akhir awal
kapur ditandai dengan terendapkan batuan sedimen klastika halus formasi paneta.
Penerobosan oleh granit aria, pada kapur tengah, terhadap formasi paneta,diikuti
oleh oleh pencanangan, pengangkatan, dan pemalihan berderajat rendah pada
batuan formasi tersebut. Kegiatan tektonika ini, diikuti oleh penggabungan antara
blok mengkarang palepat dan blok paneta dalam bentuk kontak tektonik atau
sesarnaik, yang diduga berlangsung pada kapur akhir ( Utama dkk, 2018)
2.4 Geomorfologi
Secara umum geopark merangin air batu berada di Provinsi Jambi di pesisir
sungai batang merangin yang memiliki bukit dengan ketinggian yang rendah,
letaknya hampir berada di tengah Pulau Sumatera yang membentang dari barat
sampai ke timur tepat berada di bawah garis ekuator bumi dengan kondisi kondisi
topografi yang bervariasi mulai dari ketinggian 0 mdpl di bagian timur sampai
pada ketinggian di atas 1.000 mdpl. Provinsi Jambi yang memiliki topografi
wilayah yang bervariasi dengan ketinggian 100 m dpl hingga 3.805 m dpl dengan
bentang alam rata-rata bergelombang hingga terjal yang terdiri atas 2 kelompok
morfologi, yaitu daerah rendah dan perbukitan lemah 0.0 1.000 m, berada di

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 10


wilayah timur sampai tengah, terdapat Kabupaten Tanjung Jabung Merangin.
Daerah perbukitan sedang sampai kuat 1.000-2.000 m. pada wilayah tengah,
terdapat di Kabupaten Bungo, bagian barat Kabupaten Sarolangun. serta bagian
selatan dan barat Kabupaten Merangin serta sebagian Kabupaten Kerinci
Merangin, serta bagian Selatan-Utara Kabupaten Merangin. Merangin, serta
bagian Selatan-Utara Kabupaten Merangin. Pada dataran rendah didominasi oleh
tanah-tanah yang penuh air dan rentan terhadap banjir pasang surut serta
banyaknya sungai besar dan kecil yang melewati wilayah ini. Wilayah ini
didominasi jenis tanah clay humus rendah dan andosol yang bergambut. Daya
dukung lahan terhadap pengembangan wilayah sangat rendah sehingga
membutuhkan input teknologi dalam pengembangannya. Di bagian tengah
didominasi jenis tanah podsolik merah kuning yang kesuburannya relatif rendah.
Daya dukung lahan cukup baik terutama pada lahan kering dan sangat potensial
untuk pengembangan tanaman keras dan perkebunan (Syaifullah, 2021).

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 11


BAB III
HASIL LAPANGAN

Titik koordinat lokasi ploting pertama (sebagai titik start) yaitu di ab-1
dengan koordinat X= 0181578, Y= 97959371 dengan elevasi 121 mdpl.

Gambar 1. Singkapan Batuan Beku. Azimuth N325°N, diambil oleh Moris

3.1 Air Terjun NengNong


Lokasi pengamatan pertama di lakukan di Desa Air Batu kawasan Air Terjun
NengNong. Titik Koordinat lokasi Air Terjun NengNong X= 0181578 dan Y=
97959371 dengan elevasi 121 mdpl. Lokasi pengamatan pertama yaitu kawasan
Air Terjun NengNong yang berlokasi sekitar 10 menit dari penginapan di desa
Air Batu. Pada stopsite 1 terdapat dua jenis batuan beku yang diamati yaitu
Granodiorit dan Diorit. Batu Granodiorit terbentuk karena pendinginan magma di
alam bumi dan memiliki silika yang tinggi. Mineral yang terkandung dalam batu
granodiort seperti kuarsa, k feldspar dan plagioklas. Batuan Diorit adalah batuan
yang termasuk kedalam jenis batuan beku yang terbentuk karena pendinginan
magma dibawah permukaan bumi. Batu diorit termasuk batuan yang terbentuk
dari proses instrudi magma dikerak benua, yang memiliki tekstur kasar dan
memiliki warna abu-abu hingga hijau keabu- abuan. Mineral yag terkandung
seperti plagioklas, biotit, dam kuarsa. Batuan Granodiorit dan Diorit tersingkap
karena adanya setting tektonik yang terjadi.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 12


3.2 Jeram Ladeh
Titik koordinat ploting kedua yaitu di AB-2 dengan kordinat X= 0182066, Y =
9759682, Elevasi 123 mdpl.

Gambar 2. Crosscutting batuan andesit dan granit. Azimuth N 339 ° E, diambil


oleh Azra
Lokasi pengamatan yang kedua dilakukan di Jeram Ladeh kawasan sungai
Batang Merangin yang bersumber dari Danau Kerinci dan merupakan sungai
terbesar di Merangin Jambi.
Kegiatan pertama adalah memploting lokasi atau melakukan pemetaan
wilayah Jeram Ladeh dengan menggunakan Global Position System (GPS),
Kawasan Jeram Ladeh mempunyai Titik Koordinat X = 0182066 Y= 9759682
dengan elevasi 123 mdpl. Pada stopsite keduua terdapat dua jenis batuan beku
yang diamati yaitu, Diorit dan Andesit. Diorit termasuk kedalam jenis batuan
beku plutonik asam karena banyak mengandung mineral Feldspar. Selain mineral
Feldspar, ia juga mengandung mineral Kuarsa dan Muskovit. Batuan Granit ini
memiliki warna putih keabuan. Batuan ini termasuk ke dalam batuan intrusi dalam
karena mineralnya besar-besar (Fanerik).
Batuan Diorit terbentuk memebeku jauh dibawah permukaan sedangkan
Andesit adalah batuan yang muda bersifat intermedit. Crosscutting adalah batuan
yang muda ( Andesit) menerobos batuan diorit batuan yang lebih tua.
Intrusi Andesit-Basal menerobos batuan formasi granit tantan yang
terdapat di jeram ladeh. Intrusi adalah magma yang menerobos ke permukaan

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 13


melalui celah lemah. Intrusi ini memiliki kesamaan umur dengan Intrusi Diabas.
Ganesa batuan adalah asal usul batuan terbentuk dari proses pembekuan magma
yang terjadi di dalan bumi.
Andesit merupakan jenis batuan beku intrusi dangkal yang bersifat
intermediet, warnanya abu-abu. hadirnya massa dasar gelas dan kristal
(Hipocrystalin) menandakan bahwa ia terbenuk didekat permukaan, karena suhu
pendinginan nya yang relatif tinggi, sehingga proses pendinginan nya berlangsung
cepat dan ukuran dari kristalnya yang terbentuk kecil-kecil (Afanitik). Komposisi
mineral andesit yaitu Plagioklas, Biotit dan Hornblend.
Satuan batuan intrusi granit pada stopsite ini termasuk kedalam formasi Granit
Tantan. Didalam skala waktu geologi, secara relatif formasi Granit Tantan
berumur Trias akhir-Jura awal dan formasi ini berumur 199-250 juta tahun yang
lalu. Intrusi sebuah peristiwa penerobosan magma yang tidak sampai ke
permukaan, batuan pada sungai ini bisa sampai ke permukaan karena adanya
proses pengangkatan yang disebabkan oleh tenaga endogen, sehingga
menyebabkan batuan pada sungai ini tersingkap ke permukaan.
3.3 Teluk Gedang
Titik koordinat ploting kedua yaitu di AB-3 dengan kordinat X= 0182817, Y =
9760765, Elevasi 112 mdpl.

Gambar 3. Singkapan Batuan Beku. Azimuth N111°E, diambil oleh Moris


Lokasi pengamatan yang ketiga dilakukan dikawasan Teluk Gedang ,
Sungai Mengkarang. Setelah dilakukan ptoting peta, kawasan ini memiliki titik

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 14


koordinat X= 0182817 , Y= 9760765 dengan elevasi 112 mdpl.
Dikawasan Teluk gedang mempunyai bentuk bentang alam fluvial yag
artinya dikawasan itu dialiri oleh sungai besar dan sungai kecil dan dikelilingi
bukit terjal dan berbagai formasi- formasi batuan. Di Teluk Gedang terdapat
batuan sedimen (batuan berlapis) yang kemiringannya kearah Timur Laut dan
Barat Laut., Fosil Kerang berumur sekitar 250 sampai dengan 299 juta tahun atau
yang bisa disebut dengan Zaman Fermien.
Pada stopsite ini ditemukan singkapan batuan sedimen forması Mengkarang
berupa pasir tufaan yang berselingan dengan batu lempung batu sedimen ini
memiliki struktur primer yaitu pelapisan struktur primer adalah struktur yang
terbentuk secara bersamaan dengan pembentukan batuan. Teksktur batuan pada
singkapan batuan sedimen ini adalah butir dengan bentuk pembundarannya agak
membundar. Batuan sedimen memiliki ciri yaitu mempunyai lapisan karena
pendendapan laut dangkal.
Di kawasan ini terjadi kontak formasi, yaitu antara formasi Mengkarang dan
formasi Kasai dan dimana formasi Kasai berada di atas formasi Mengkarang.
Pengamatan yang dilakukan pada objek batuam beku, batuan sedimen dan fosil
kayu. Selain terdapat batuan beku dan batuan sedimen, pada stop site 2 ini juga
terdapat fosil kayu araucarioxylon yang proses terbentuknya yaitu terfosilkan atau
terbatukan disitu atau tetap dilokasi dimana ia tumbuh, biasanya proses seperti ini
disebut dengan proses in-situ.
Fosil kayu araucarioxylon terbentu karena terawetkan yang makin lama
tertimbun dan terendapkan tidak mengalami reaksi dengan oksigen. Pada Formasi
ini juga terdapat jenis Fosil Fauna jenis kerang. Fosil kerang sendiri merupakan
penciri lingkungan pengendapan Laut Dangkal.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 15


3.4 Muara Karing
Titik kordinat lokasi ploting keempat yaitu di ab-4 dengan koordinat
X=0183352, Y= 9761038 dengan elevasi 130 mdpl.

Gambar 4. Stopsite Muara Karing, diambil oleh Erwin


Air Terjun Muara Karing merupakan lokasi keempat dalam spot penelitian
yang dilakukan di Desa Air Batu kawasan Sungai Mengkarang, setelah melakukan
ploting area dengan menggunakan Global Position System (GPS) lokasi ini berada
pada koordinat (X=0183352, Y=9761038).Dengan elevasi 130 mdpl.
Terbentuk air terjun yang menandakan bahwa pada stopsite ini terdapat
struktur , yaitu berupa sesar turun. Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk
rekahan pada lapisan batuan yg menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif
terhadap blok yang lain. Pergerakan bisa relatif turun, relatif naik, ataupun
bergerak relatif mendatar terhadap blok yang lain.
Batuan Meta-sedimen adalah batuan metamorf yang belum terubah
sepenuhnya, karena masih mempunyai butir seperti pada batuan sedimen. Pada
batu Metasedimen ini terdapat berbagai macam fosil yaitu fosil paku (pakis) dan
fosil pandan. Syarat terbentuknya fosil terendapkan, terlapukan, terbatukan dan
berumur lebih dari 10.000 tahun. Di lokasi Muara Karang terdapat Fosil daun dan
kemiringan batuan didaerah tersebut mengarah ke Timur Laut dengan aliran
airnya berasal dari ketinggian Bukit Barisan. Fosil Pakis terbentuk karena proses
percetakan oleh magma akibat erupsi gunung api. Fosil di Muara Karing biasanya
berumur diatas atau sama dengan permian.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 16


BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan ekskursi lapangan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa :
1. Formasi yang terdapat pada desa Air Batu Kabupaten Merangin merupakan
target penelitian yang terdiri dari Formasi Mengkarang, Fomasi Granit Tantan,
dan Formasi Kasai. Formasi Mengkarang merupakan salah satu formasi tertua
yang ada di merangin dan terdapat batubara yang berumur permian.
2. Fosil yang terdapat pada desa air batu yaitu mulai dari Fosil araucarioxylon,
Fosil kerang, fosil kayu sungkai yang berada di Teluk Gedang. Fosil pakis atau
paku, Fosil daun pandan yang berada di Muara Karing.
3. Hal yang pertama kali dilakukan ketika mencari atau mengukur strike dan dip
yaitu terlebih dahulu mencari arah sudut kemiringan (dip) kemudian
dilanjutkan sama dengan sisi strike.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 17


BAB V
KESAN DAN PESAN

5.1 Kesan
Selama 3 hari proses ekskursi ini dilakukan banyak kesan dan pelajaran
yang saya dapatkan. Mulai dari pembelajaran di museum mengenai sejarah
jenis fosil-fosil yang terdapat di desa air batu, dan kebudayan masyarakat
setempat. Pada saat melakukan tracking saya merasa capek karena untuk
mencapai setiap stopsite diperlukan tenaga, akan tetapi saya sangat
menikmati proses tersebut karena setelah sampai pada stopsite-stopsite nya
pemandangan yang disuguhkan sangat indah terutama pada stopsite air terjun
Muara Karing serta mendapat pengalaman baru yang sebelumnya belum
pernah saya rasakan serta ilmu-imu baru mengenal jenis fosil yang terdapat
disana yang sangat bermanfaat yang sebelumnya belum pernah saya pelajari
dan dapatkan.
5.2 Pesan
Pelaksanaan eksrkursi ini berjalan dengan baik, diharapkan ketka hendak
melakukan tracking di lapang harus memiliki kekuatan yang cukup atau
badan dalam keadaan kondisi sehat, karena tracking atau jalan menuju ke
setiap stopsite cukup terjal. Dengan ilmu baru dan pengaman ini bisa beruna
dan bermanfaat yang sebelumnya belum pernah saya pelajari dan dapatkan.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 18


DAFTAR PUSTAKA
Utama, H. W., Said, Y. M., Ritonga, M., Kurniantoro, E., Deliana, A., & Siregar,
B. A. (2018). Potensi Geowisata berbasis Edu-Wisata sebagai Laboratorium
Alam di Daerah Panas Bumi Kerinci, Jambi "Geotourism potential based on
Edu-Tourism as nature laboratory on the Kerinci Geothermal Area, Jambi".
Vol.1.
Utama, H. W., 2023. Panduan Lapangan Pengantar Geologi Geopark Merangin.
Jambi : Universitas Jambi.
Syaifullah, M., & Utama, H. W. (2021). Petrogenesis Intrusi Granitoid Langkup
di Desa Rantau Kermas dan Sekitarnya, Kecamatan Jangkat, Kabupaten
Merangin, Provinsi Jambi. Jurnal Geosains dan Remote Sensing, 2(1), 41-
48.
Wibowo, Y. G., Zahar, W., Syarifuddin, H., & Ananda, R. (2019). Pengembangan
Eco-Geotourism Geopark Merangin Jambi. IJEEM-Indonesian Journal of
Environmental Education and Management, 4(1), 23-43.
Verstappen, H.Th. 1973. A geomorphological reconnaissance of Sumatra and
adjacent Islands. Amsterdam : Netherlands Wolters-Noordhoff.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 19


LAMPIRAN

Lampiran 1.

Dokumentasi Kegiatan Ekskursi Pengantar Geologi

Gambar 1. Fosil pakis


Gambar 2. Fosil pandan

Gambar 3. Air Terjun NengNong Gambar 4. Jeram Ladeh

Gambar 5. Teluk Gedang Gambar 6. Muara Karing

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 20


Gambar 7. Desa Air Batu Gambar 8. Goa Ulu Tiangko

Gambar 9. Museum Geopark

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 21


Lampiran 2

Tabel Tabulasi Kegiatan

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 22


Lampiran 4
Peta Topografi Ekskursi Pengantar Geologi

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 23


Lampiran 4
Catatan lapangan dan sketsa singakapan

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 24


MARGIN 4333

FONT TIMES NEW ROMAN

FONT SIZE BAB 14 (BOLD) , sub Bab 12 (BOLD), NARASI


12

Spacing 0 pt

Line and paragraph

spacing 1,5 FOTO

COVER 3 X4

CANTUMKAN FOTO / DOKUMENTASI SEPANJANG


MARGIN, LEBAR MENYESUAIKAN.

HALAMAN:

- Lembar pengesahan sampai daftar isi


menggunakan huruf romawi
- Dari bab 1 hingga lampiran menggunakan number format
angka

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 25

Anda mungkin juga menyukai