Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN EKSKURSI PENGANTAR GEOLOGI

GEOPARK MERANGIN JAMBI 2023

Oleh :
M.AHDAL TRIANDANI
F1D223006

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN EKSKURSI PENGANTAR GEOLOGI
GEOPARK MERANGIN JAMBI 2023

Disusun untuk memenuhi mata kuliah (PTG211) Geologi Dasar pada prodi Teknik
Geologi

M.Ahdal Triandani
F1D223006

Disetujui Oleh :
Asisten Lapangan

Farhan Asyrowi
NIM:F1D219020

Diketahui Oleh

Dosen Lapangan Dosen Lapangan

Bagus Adhitya, S.T., M.T. Rakhmatul Arafat, M.T.


NIP.198906202019031010 NIP.199106212022031008

Dosen Lapangan Dosen Lapangan

Ir. Hari Wiki Utama, S.T., M.Eng. Anggi Deliana S, S.T., M.T
NIP. 199103162019031019 NIP. 198912172019032014

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmat dan syaafaat-Nya lah kita dapat menyelesaikan ekskursi yang berlangsung
3 (tiga) hari terhitung mulai 17-19 november 2022 dan dapat pulang dengan
keadaan sehat dan selamat.
Kegiatan ekskursi sangat besar manfaatnya bagi mahasiswa, proses
pembelajaran melalui studi ekskursi bertujuan untuk mengenalkan kepada
mahasiswa untuk melihat secara langsung lapangan dan geomorfologi daerah yang
akan dikunjungi, serta dapat menambah ilmu yang tidak bisa didapatkan didalam
kelas. Studi ekskursi sendiri menjadi kebutuhan lain bagi mahasiswa, mahasiswa
tidak hanya cukup membaca buku dikelas namun juga perlu terjun secara langsung
kelapangan untuk lebih memahami dan mengenal apa yang akan mereka hadapi
terutama untuk mahasiswa teknik geologi.
Terima kasih saya ucapkan kepada kakak/abang asisten lab dan teman
sekelompok yang telah membantu saya baik secara moral maupun materi,
membantu saya selama tiga hari perjalanan ekskursi dan tentunya juga mendukung
saya sehingga dapat pulang dengan selamat dan menulis laporan ini.
Saya menyadari dangan sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini tidak
terlepas dari bantuan dan pertolongan serta doa, saran dan kritik dari semua pihak
baik teman sekelompok hingga kakak/abang asisten lab sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Saya menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dan
saya nantikan untuk menyempurnakan laporan ini.

Jambi, 18 November 2023

M.AHDAL TRIANDANI
F1D22306

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ……………………………………………………………….i

Kata Pengantar…………………………………………………………………….ii

Daftar Isi………………………………………………………………………….iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..1
1.2 Maksud dan Tujuan……………………………………………..5
1.3 Waktu dan tempat……………………………………………….5
BAB II. GEOLOGI REGIONAL
2.1 Fisiografi …………………………………………………………..6
2.2 Statigrafi……………………………………………………………6
2.3 Struktur Geologi……………………………………………………8
2.4 Geomorfologi……………………………………………………....9
BAB III. HASIL LAPANGAN
3.1 Museum Geopark merangin……………………………………….10
3.2 Air Terjun Neng-Nong…………………………………………….12
3.3 Jeram Ladeh……………………………………………………….13
3.4 Teluk Gedang………………………………………………………14
3.5 Muara Karing……………………………………………………....15
3.6 Goa Ulu Tiangko…………………………………………………..17
BAB IV. KESIMPULAN...........................................................................................18
BAB V. KESAN DAN PESAN
5.1Kesan……………………………………………….…………..19
5.2 Pesan…………………………………………………………...19
Daftar Pustaka……………………………………………………………………20
Lampiran 1 Dokumentasi……………………………………………………….21
Lampiran 2 Tabel Tabulasi………………………………………………………22
Lampiran 3 Peta …………………………………………………………………23
Lampiran 4 Catatan lapangan dan Sketsa Singkapan…………………………...24

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin iii


BAB I
PENDAHULUAN

Geologi merupakan bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dengan mempelajari


berbagai sesuatu mengenai isi bumi. Geologi juga merupakan kelompok ilmu yang
membahas mengenai sifat-sifat dan bahan-bahan pembentuk bumi, struktur, proses-
proses baik bekerja di dalam maupun di atas permukaan bumi serta kedudukannya
di alam semesta. Geologi dapat digolongkan menjadi suatu limu pengetahuan yang
komplek. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga samudra,
ukuran benua cekungan serta rangkaian pegunungan, dan geologi ini tidak hanya
mempelajari isi bumi tetapi juga fenomena alam.
Geopark adalah suatu kawasan yang memiliki arti sebagai sebuah warisan alam,
dan menjadi tempat implementasi strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan
yang dilakukan melalui struktur manajemen yang baik dan realistis Geopark yang
merupakan warisan geologi yang mempunyai nilai ilmiah, jarang memiliki
pembanding di tempat lain atau langka, serta mempunyai nilai estetika dalam
berbagai skala. Nilai-nilai itu menyatu membentuk kawasan yang unik. Selain
menjadi tempat kunjungan dan objek rekreasi alam budaya, geopark juga berfungsi
sebagai kawasan lindung dan sebagai situs pengembangan ilmu pengetahuan
kebumian. Geopark menjadi peluang bagi terciptanya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat setempat.
Geopark Merangin merupakan situs warisan peninggalan zaman purba yang ada
di Kabupaten Merangin. Geopark Merangin Jambi terletak di Desa Air Batu,
Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Untuk dapat sampai ke Desa Air Batu dapat
di tempuh melalui jalur darat. Geopark Merangin Jambi merupakan salah satu
bentuk pariwisata alam di Indonesia yang berusia 350 juta tahun, dan salah satu
yang tertua di dunia. Geopark Merangin memiliki koleksi berupa fosil- fosil dari
daun, kayu, akar, hewan, dan juga kerang-kerangan. Fosil tersebut diperkirakan
berumur lebih dari 300 juta tahun dan tersebar di sepanjang aliran Sungai Batang
Merangin dan Sungai Mengkarang. Geopark Merangin diperkirakan memiliki
koleksi yang jauh lebih lengkap dari geopark di negara lain.

1 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 1


1.1 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan diadakannya Ekskursi geologi dasar ini
adalah :
1. Untuk mengetahui jenis batuan yang ada di Geopark merangin
2. Untuk mengetahui kondisi geologi di Desa Air Batu Merangin
3. Mengetahui berbagai formasi batuan yang ada di Desa Air Batu
Merangin
Waktu dan Tempat

NO Hari, Tanggal Waktu (WIB) Keterangan


1. Jum’at,17 November 09.00 – 15.10 1. Perjalanan Dari Muaro
2023
Jambi, Jambi Menuju
Pusat Informasi
Geopark Merangin
20.17 – 23.00 2. pembekalan atau kuliah
2. Sabtu,18 November 07.22 – 07.50 1.Perjalanan Dari Homestay
2023
Menuju Ke Air Terjun
Neng-Nong.

08.00-09.00 2 Perjalanan Dari Air terjun


Neng-Nong menuju jeram
ladeh.
10.00-10.39. 3.Perjalanan Dari jeram
ladeh Menuju ke Teluk
Gedang

11.30 – 13.00 4.Perjalanan Dari Teluk


Gedang menuju Muara
Karing
3. Minggu,19 November 08.30 - selesai 1. Goa Ulu Tiangko
2023

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 2


2
BAB II
GEOLOGI REGIONAL

Gambar 1.Peta Regional Sarolangun-Bangko Lembar Bangko – Sarolangun Daerah Pengamatan


(PSG)
Peta topografi merupakan peta yang memiliki informasi tentang ketinggian
permukaan tanah pada suatu tempat terhadap permukaan laut, yang di gambarkan
dengan garis-garis kontur. Informasi topografi yang tedapat pada peta topografi
dapat digunakan untuk membuat tiga dimensi dari permukaan tanah pada peta
tersebut. Dengan model tiga dimensi maka objek pada peta dilihat lebih hidup,
seperti pada keadaan sesungguhnya di alam, sehingga untuk menganalisa suatu peta
topografi dapat lebih mudah dilakukan.
2.1 Fisiografi
Wilayah kajian, secara fisiografi termasuk ke dalam kawasan peralihan antara
mendala Pegunungan Barisan dan Daerah Rendah Sumatera Bagian Timur.
Morfologi kawasan ini didominasi oleh dataran menggelombang, dengan undulasi
yang tidak begitu kasar. Rangkaian punggungan topografi yang menempati wilayah
ini umumnya searah dengan sumbu Pulau Sumatera, yaitu Barat laut Tenggara,
namun sebagian ada juga yang memotong arah jurus perlapisan batuan sedimen.
Ketinggian wilayah yang dimulai dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat di

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 3


3
wilayah Kerinci, batuan sedimen terlipat kuat, kawasan intrusi, dan kawasan batuan
sedimen terlipat lemah adalah dari 2800 m sampai 400 mdpl. Vegetasi bervariasi
dari mulai hutan hujan hutan produksi yang cukup rimbun, kawasan kawasan
budidaya yang umumnya tidak lebat, serta setempat berupa ladang dan semak
belukar kebun karet, kebun kopi (Verstappen, 1973).
Zona sesar sumtera atau zona sesar semangko adalah zona yang memiliki pola
memanjang dimana pola zona ini mengikuti fisiografi dari bukit baris, dimana zona
ini merupakan geoantlikin yang memanjang dengan bentuk depresi, zona ini
memanjang dimulai dengan semangko (sumatera selatan- lampung). Daerah puncak
dari zona ini hingga kebagian barat laut di kota radja aceh yang merupakan suatu
lembah batas akhir dari zona ini. Sesar sianok yang merupakan segmen dari zona
sesar ini, terekam didaerah ngarai sianok, bukittinggi, sumatera barat. Sisi barat dari
Barisan baris geantik yang membentang kebarat zona semangko agak teratur
terbentuk di daerah pegunungan selatan, padang selatan. Dibagian selatan ini
sepanjang sisi barat terbentuk oleh blok kerak yang telah miring ke arah Samudra
hindia, sementara tepi lautnya yang tinggi terbentuk disepanjang zona semangko.
Blok yang miring ini, yang di sebut blok benkulen, dapat dibandingkan dengan
gunung selatan jawa, yang merupakan blok-blok yang miring ke arah lautan dan
membentuk tebing.
2.2 Statigrafi
Statigrafi kawasan ini diisi dengan empat buah formasi yang saling
berhubungan baik itu selaras yaitu tidak adanya jarak waktu antara dua formasi
sedangkan tidak selaras artinya terdapat jarak waktu antara formasi untuk
formasinya sendiri yaitu Pm, TRjgdt, Ptab dan QTk. Hubungan pertama yaitu
formasi Pm dengan TRjgdt yang memiliki hubungan yang selaras dikarnakan dari
permian menuju trias tidak ada jarak waktu untuk hasil batuannya sendiri pada
perem menghasikan batuan sedimen seperti batu bara, batupasir dan batu lempung
sedangkan trias menghasilkan batuan beku seperti granit, sedangkan hubungan
antara formasi TRjgdt dengan formasi QTk tidak selaras dikarnakan terdapat jeda
waktu antara trias dengan quarter sehingga termasuk dalam hubungan tidak selaras
untuk hasil batuannya QTk menghasilkan batuan piroklastik danTRjgdt
menghasilkan batuan beku seperti granit. Terkahir hubungan antara Trjgdt dengan

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 4


4
Ptab termasuk hubungan yang selaras, disebut hubungan selaras dikarenakan tidak
adanya jeda waktu untuk hasil batuan kedua formasi ini sama-sama menghasilkan
batuan beku untuk Ptab menghasikan batu andesit dan formasi TRjgdt
menghasilkan batu granit.

2.2.1Formasi Mengkarang (Pm)


Satuan batuan ini berupa perselingan batupasir, batulanau, batulempung,
serpihan tuf, dan konglomerat umumnya terkersikkan, serta sisipan atau gamping
dan batubara. Batupasir, kelabu terang-gelap, berbutir kasar, membundar tanggung
dan terpilah buruk, tebal setiap lapisan antara 0,5-2.5 meter. Kuarsa, felsper,
lempung, kalsit, dan klorit merupakan komponen utama batupasir, dengan massa
dasar lempung, felsper, dan kalsit.
Batulanau, kelabu gelap, tufan, agak pasir, mengandung fosil tumbuhan, yang
memiliki tebal lapisan antara 0,23,0 meter, yang berlapis kurang baik Batulempung,
kelabu kecoklatan kehijauan. Serpih, kelabu gelap kehitaman, berlapis baik,
mengandung fosil brachiopoda dan tumbuhan, tebal setiap lapisan 1-15 meter,
setempat mengandung lapisan-lapisan batubara tipis. Dengan tuf, kelabu gelap,
bersusunan basa asam, klastika setempat berselingan dengan batu gamping dan
sisipan batu bara setebal 15cm yang berlapis dengan baik, terdapat juga kepingan
kayu terkersikkan dan stigmaria tebal lapisan tuf ini berkisar dari 0.5 1.5 meter.
Konglomerat, aneka bahan kelabu kehijauan dan kecoklatan, komponen yang
berukuran 0.5-2.0 cm dominan terdiri atas batuan gunung api (basal dan trakhit),
serpih, batupasir halus, dan granit; setempat berselingan dengan tuf bersusunan
dasit; tebal runtunan 0,15-10 meter (Anderson, 1972).
Batu gamping jenis wackstone, kelabu gelap kehitaman sebagai sisipan di dalam
serpih, setempat dolomitan, termalihkan lemah, terlipat kuat, dan berseling dengan
tuff basa. Fosil-fosil yang terkandung di dalamnya adalah Fusulina, Fusulinella,
Bellerophon, Pseudoschwagerina Meranginensis Thompson, Schwagerina Rutsci
Thompson, dan ivalvia. Selain itu ditemukan juga fosil lain berupa ganggang,
ganggang pseudo foraminifora kecil, fusulinoid dan koral yang menunjukkan umur
asselian (Perem Awal). Dapat disimpulkan bahwa umur kumpulan fosil tersebut
berkisar dari sakmarian artinskian. (Awal Perem Akhir) Formasi Mengkarang ini

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 5


5
Secara keseluruhan diduga terendapkan di lingkungan rawa - laut dangkal,
berlumpur (Ritonga, 1979).
2.2.2Formasi Granit Tantan (TR Jgr)
Formasi batuan intrusi ini tersingkap di Jeram Ladeh Desa Air Batu Kecamatan Renah
Pembarap. Batuan ini disusun oleh granodiorit, granit, dan adamelit yang mengintrusi lava
andesit-basal yang diinterpretasi sebagai bagian dari produk Formasi Pelepat. Tubuh intrusi
ini membentuk Menara yang diakibatkan oleh pengkekaran yang juga dikontrol oleh
keberadaan Sesar Jeram Ladeh yang merupakan pergerakan sesar naik. Batuan ini
mengintrusi batu lempung dari Formasi Mengkarang, sehingga secara tempat ditemukan
hornfels. Batuan ini memiliki tubuh intrusi batholit yang mengintrusi batuan alas dari
Cekungan Bangko dan diinterpretasi sebagai sumber sedimentasi dari batuansedimen
penyusun stratigrafi cekungan sedimen Tersier ini. Berdasarkan keterdapatannya yang
mengintrusi Formasi Mengkarang, sehingga dapat disimpulkan formasi ini berumur Trias-
Jura Tengah (Tjia, 1987).
2.2.3Formasi kasai (QTk)
Formasi ini disusun oleh produk vulkanik Plio-Plistosen meliputi tur batuapung
sisipan batupasir tufan, batu lempung tufan setempat konglomerat dan kayu
terkersikkan (silicified wood/charcoal), Produk vulkanik ini menutupi secara tidak
selaras sedimen Tersier di Cekungan Bangko, tertuama pada zona lipatan sinklin
atau lembah antiklin, dan pada aliran sungai yang tersesarkan, seperti di Sungai
Telukwang, Biukutanjang (Verstappen, 1973).
2.3 Struktur Geologi
Struktur yang hadir berupa sesar (fault), perlipatan (folding), kelurusan.
peluruhan, kekar (fracture) dan rekahan (crack), yang secara regional berarah barat
laut tenggara dan barat barat laut timur tenggara. Sesar adalah struktur rekahan yang
telah mengalami pergeseran. Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti
lipatan, rekahan dan lainnya. Jenis sesar berupa sesar turun dan sesar naik, yang
menempati batuan sedimen malihan Formasi Mengkarang dan Peneta serta
terobosan berumur Pratersier. Perlipatan setempat terdeteksi di dalam Formasi
Telukwang dengan arah kemiringan yang rendah. Lipatan adalah deformasi lapisan
batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari
kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya
lipatan dapat dibagi dua, yaitu pertama lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 6


6
cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke
arah atas Kelurusan hanya terdeteksi pada batuan sedimen Formasi Kasai yang
berumur Plio-Plistosen. Sementara itu, peluruhan umumnya dijumpai pada batuan
sedimen malih Formasi Mengkarang dan Peneta. Kekar merupakan struktur
rekahan yang terdapat pada batuan namun tiak mengalami pergeseran. Selain itu
kekar tidak hanya berupa bidang datar namun juga dapat berupa bidang lengkung.
Kekar secara geometri terbagi yaitu kekar jurus yaitu kekar yang hampir sejajar atau
sejajar dengan lapisan batuan sedimen.
2.4Geomorfologi
Secara umum, geopark merangin air batu berada di kabupaten Merangin desa
Air Batu dan dusun baru Geopark ini memiiki luas 20.360 kilometer persegi Secara
umum, provinsi Jambi hampir berada di tengah pulau Sumatera yang membentang
dari barat sampai ke timur tepat berada di bawah garis ekuator bumi dengan kondisi
topografi yang bervariasi mulai dari ketinggian 0 mdpl di bagian timur sampai pada
ketinggian di atas 1.000 mdpl. ke arah barat morfologi lahannya semakin tinggi
dimana di bagian barat merupakan kawasan pegunungan bukit barisan yang
berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat Kawasan Geopark
Merangin berada pada bagian selatan tengah hingga barat Provinsi Jambi yang
memiliki topografi wilayah yang bervariasi dengan ketinggian 100 mdpl hingga
3.805 mdpl dengan bentang alam rata-rata bergelombang hingga terjal yang terdiri
atas dua kelompok morfologi, yaitu pertama adalah daerah rendah dan perbukitan
lemah 0.0 1.000 m, berada di wilayah timur sampai tengah, terdapat kabupaten
Tanjung Jabung Barat, bagian timur Kabupaten Sarolangun dan bagian selatan
kabupaten Merangin. Lalu untuk yang kedua adalah Daerah perbukitan sedang
sampai kuat 1.000-2.000 m. pada wilayah tengah, terdapat di Kabupaten Bungo,
bagian barat Kabupaten Sarolangun. serta bagian selatan dan barat Kabupaten
Merangin serta sebagian Kabupaten Kerinci. Merangin, serta bagian Selatan-Utara
Kabupaten Merangin. Pada dataran rendah didominasi oleh tanah-tanah yang penuh
air dan rentan terhadap banjir pasang surut serta banyaknya sungai besar dan kecil
yang melewati wilayah ini. Wilayah ini didominasi jenis tanah clay humus rendah
dan andosol yang bergambut.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 7


7
BAB III

HASIL LAPANGAN

3.1 Museum Geopark Merangin

Gambar 2 Pusat Informasi Geopark


Sebelum melakukan kegiatan ekskursi, kami semua memulai perjalanan
pertama yaitu ke Museum Geopark Merangin. Museum Geopark Merupakan
tempat penyimpanan fosil-fosil flora atau fauna khas Merangin, serta berbagai
benda- benda kuno peninggalan nenek moyang terdahalu. Museun ini terdiri dari
sebuah ruangan berdenah U dengan tiga segmen geodiversity, biodiversity dan
cultural diversity. Segmen geodiversity menjelaskan tentang sejarah bumi terutama
sejak zaman Permian awal dan Jura (260 juta tahun yang lalu). Temuan batuan di
tepi sungai Batang Merangin mengindikasikan bahwa bumi Jambi terbentuk sekitar
300 juta tahun yang lalu. Setelah dilakukan pengamatan di Museum Geopark
Merangin, dapat ditemukan berbagai jenis batuan fosil, awetan flora dan fauna serta
peninggalan kuno khas merangin dan juga fosil batuan yang akibat dari letusan
gunung api dan juga peninggalan sejarah budaya masyarakat.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 8


8
Gambar 3 Fosil hewan

3.2 Air terjun Neng Nong


Titik koordinat lokasi ploting pertama yaitu dengan titik koordinat X=
0181578, Y= 9759371 dan dengan elevasi 121 Mdpl.

Gambar 4 Singkapan Batuan Beku. Diambil oleh AndiAzimuth = N


314° E.
FOTO SINGKAPAN
Pada hari pertama kami melakukan pengamatan di Sungai Air Terjun Neng-
Nong yang terletak di Desa Air Batu dengan jarak jauh dan dekat. Akses untuk
menuju LP 1 dilakukan pengamatan dari jarak jauh dan jarak dekat, hal ini
dikarenakan pada LP 1 terletak di pinggir Sungai yang dangkal sehingga mudah
untuk melakukan pengamatan dari jarak dekat. Dengan cuaca yang cerah pada LP
1, arus Sungai terbilang cukup deras dan terdapat banyak vegetasi dan bongkahan

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 9


9
batuan di sekitar daratan pinggiran Sungai. Memiliki Formasi Granodiorite dan
Granite. Tantan dengan umur Trias Akhir dengan litologi batuan beku Intrisif. Pada
saat tiba di lokasi pertama dilakukan pengamatan dari jarak jauh dan jarak dekat di
sungai air terjun Neng-Nong yang terletak di Desa Air Batu Geopark Merangin.
Jalan masuk untuk menuju stopsite 1 dilakukan pengamatan dari jarak jauh dan
jarak dekat, dikarenakan pada stopsite 1 terletak di pinggir Sungai yang dangkal
sehingga mudah untuk melakukan pengamatan dari jarak dekat. Pada stopsite 1
terdapat titik koordinat X=0181578, Y=5759371 dan elavasi 121 Mdpl di atas
permukaan bumi. Di bagian utara terdapat batuan granidiorit yang memiliki warna
fresh abu-abu keputihan, sedangkan pada warna lapuknya berwarna abu-abu
kekuningan memiliki tekstur holokristalin dan granulitas fenerik. Arus Sungai di
Air Terjun Neng-Nong cukup deras dan terdapat vegetasi serta bongkahan batuan
di sekitar daratan pinggiran Sungai. Lokasi ini memiliki Formasi Granite Tantan
dengan umur Trias Akhir dengan litologi Batuan Beku Intrusif

Gambar 5 Lokasi penelitian 1 jarak dekat diambil oleh andi


Secara pengamatan jarak dekat, objek pada lokasi ini memiliki jenis litologi berupa
lapisan batuan Batuan Beku Intrusif. Warna lapuk dari batuan beku intrusive ini
adalah abu kekuningan, disebabkan karena adanya vegetasi serta aliran mata air
yang mngekibatkan batuan ini lapuk, selain itu warna segar dari batu ini berwarna
abu keputihan. Intrusif merupakan salah satu bagian batuan beku yang terjadi di
dalam permukaan magma. Pada LP ini jenis batuan masuk ke dalam kelompok
plutonik dengan struktur massif, dengan tekstur kristaisasi Holokristalin,
granularitas fanerik, relasi equigranular, dan komposisi quartz, plagioclase, dan
biotite. Lokasi ini memiliki Azimuth N 314° E.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 10


10
3.3 Jeram Ladeh
Titik Koordinat lokasi ploting kedua yaitu dengan titik koordinat X= 0182066,
Y= 9759682 dan dengan elevasi 121 Mdpl.

Gambar 6 Singkapan Batuan Beku, N2870 (Diambil oleh Andi )


Pada stop site kedua Bentang alam pada Jeram Ladeh yang terlihat adalah berupa
sungai, bebatuan serta hutan. Titik Koordinat lokasi ploting ketiga yaitu dengan titik
koordinat X= 0182817, Y= 9760765 dan dengan elevasi 112 Mdpl.
Bentang alam pada Jeram Ladeh yang terlihat adalah berupa sungai, bebatuan serta
hutan. bentukan yang berasal vulkanik dengan bentukan lahan intrusi yang berada
pada zona fisiografi dataran bergelombang. Disini lebih diajarkan tentang
bagaimana pendekskripsian batuan dan penamaan batuan. Penamaan batuan
diawalin dengan mencari warna yang fresh pada batu beku, warna lapuk, stuktur,
derajat, komposisi mineral, penamaan dan ganesa batuan. Ganesa batuan lebih
kearah penceritaan batuan. Pada kawasan ini ditemukan juga Formasi Trias jura
Granit Tantan dengan Formasi Pra-Tersier Andesit Basalt (PTab). Kedua formasi
tersebut memiliki beberapa hasil batuan yaitu granit, diorit dan juga andesit dengan
dominan batuan beku. Pada Jeram Ladeh membentuk Formasi Granit Tantan,
dengan jenis batuannya yaitu granit diorit serta andesit.
Pada lokasi pengamatan kedua di Teluk Gedang terdapat fosil kayu yang
terfosilkan secara insitu artinya hidup disitu, mati disitu dan terfosilkan disitu. Hal
ini dibuktikan dengan fosil kayu yang tegak lurus terhadap perlapisan batuan dan
terdapat akar. Namun pada saat itu tidak kelihatan karena debit air yang sedang
naik. Dilokasi ini terdapat tiga formasi yaitu Formasi Mengkarang, Formasi Kasai,

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 11


11
dan Formasi Pelepat. Dilokasi ini juga ditemui hubungan mejemari antara Formasi
Mengkarang dengan Formasi Pelepat. Terdapat juga proses lecing, yaitu proses
kimiawi yang menggantikan kayu menjadi batuan-batuan beku. Fosil yang terdapat
diteluk gedang ini adalah fosil kerang dan fosil batang kayu sungkai. Di teluk
gedang ini terdapat juga formasi granit tantan. Granit tantan yang berusia lebih
muda (Jura) sekitar 200 juta tahun yang lalu antara trias akhir sampai jura awal.
Granit tantan ini dikatakan muda karena menerobos.
Pada lokasi pengamatan kedua di Teluk Gedang terdapat fosil kayu yang
difosilkan secara insitu artinya hidup disitu, mati disitu dan terfosilkan disitu. Hal
ini dibuktikan dengan fosil kayu yang tegak lurus terhadap perlapisan batuan dan
terdapat akar. Namun pada saat itu tidak kelihatan karena debit air yang sedang
naik. Pada tempat ini praktikkan dapat mengamati kontak formasi dan kontak
litologi. Kontak formasi yang terdapat pada teluk gedang yaitu antara formasi
mengkarang dan formasi kasai. Yang mana pada bagian bawah adalah formasi
mengkarang dan formasi kasai. Yang mana pada bagian bawah adalah formasi
mengkarang dan bagian atas adalah formasi kasai. Kontak litologi pada tempat ini
adalah antara sedimen dan meta sedimen.
3.4 Teluk Gedang
Titik Koordinat lokasi ploting ketiga yaitu dengan titik koordinat X= 0182817,
Y= 9760765 dan dengan elevasi 112 Mdpl.

Gambar 7 Foto Pengamatan Jarak Jauh Fosil Araucarioxylon N 1210 E


(diambil oleh Andi)
Pada lokasi pengamatan kedua di Teluk Gedang terdapat fosil kayu yang
terfosilkan secara insitu artinya hidup disitu, mati disitu dan terfosilkan disitu. Hal
FOTO
ini dibuktikan dengan fosil kayu yang tegak lurus terhadap perlapisan batuan dan
SINGKAP
AN

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 12


12
terdapat akar. Namun pada saat itu tidak kelihatan karena debit air yang sedang
naik. Hubungan pm dan TRJgdt yaitu Cross cutting adalah hubungan kejadian
antara satu batuan yang dipotong atau diterobos oleh batuan lainnya, dimana batuan
yag diterobos terbentuk lebih dahulu dibandingkan dengan batuan yang menerobos.
Hubungan Pm dan QTK tidak selaras. Formasi yang terdapat di Teluk Gedang ini
diantaranya yaitu Formasi Mengkarang, Formasi Kasai serta juga termasuk Formasi
Granit Tantan. Berikut ini beberapa fosil yang berada di Teluk Gedang.
Fosil kayu dengan jenis araucarioxylon umurnya Permian, termasuk di
Formasi Mengkarang. Fosil kayu ini terbatukan secara in-situ yang artinya fosil
kayu ini lahir, tumbuh, mati, hingga terfosilkan pada satu tempat yang sama
Kemudian terdapat pula fosil kerang pada lokasi pengamatan kedua ini, fosil im
merupakan fosil yang terbatukan secara ex-situ yang berarti fosil ini hidup pada
tempat yang berbeda dengan tempat fosil ini mati. Fosil Kerang yang berada di
Teluk Gedang, ini terfosilkan setelah tertransportasi dari tempat hidupnya. Setelah
terbentuk, fosil tersebut terangkat sehingga sekarang dapat terlihat dipermukaan
3.5 Muara Karing
Titik Koordinat lokasi ploting keempat yaitu dengan titik koordinat X=
0183373, Y= 9761852 dan dengan elevasi.

Gambar 8 . Foto Pengamatan Jarak Jauh Muara Karing dengan Azimuth 3300.
Foto diambil oleh Andy
Pada lapangan penelitian muara karing ini terdapat titik koordinat
x=0183373, Y=9761852. Di Muara Karing kami menemui formasi yang saling
berhubungan tidak selaras yaitu Formasi FOTO
Permian Mengkarang (Pm) dan Formasi
SINGKAPAN

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 13


13
Kasai (Kuarter). Sesar adalah rekahan bergerak dan kekar adalah rekahan diam,
dengan kebanyakan jenis batuannya adalah sedimen. Dan disana juga terdapat
sebuah sesar turun. Sesar turun adalah sebuah patahan yang mengakibatkan atau
menyebabkan sebuah air terjun tersebut. Di Muara Karing juga terdapat fosil.
Berikut ini gambar fosil yang kami temui di Muara Karing.

Gambar 9 Fosil Daun Pandan

Gambar 10 Fosil Daun Pakis


Gambar tesebut merupakan fosil pandan dan fosil pakis. Fosil daun pakis dan
pandan tersebut tercetak dibatuan yang ada di pinggir Sungai Batang Merangin.
Fosil tersebut terbentuk karena akibat dari letusan gunung berapi berjuta juta tahun
yang lalu, kemudian abu vulkanik dan letusan lava yang dihasilkan letusan gunung
berapi membentuk proses pembekuan pada tumbuhan secara alami maka
terdapatlah fosil tersebut di Muara Karing.
Pada LP ini terdapat strike/dip dimana adanya kekar gerus/berpasangan dan kekar
Tarik, yang sendiri itu kekar tarik.
Strike Dip
N 164° E 53°
N 224° E 66°

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 14


14
N 232° E 65°
N 231° E 66°
3.6 Goa Ulu Tiongko

Gambar 11 Foto Jarak Jauh Goa Ulu Tiangko


Kawasan Cagar Alam Gua Ulu Tiangko, berdasarkan Peta Kawasan
Konservasi Dinas Kehutanan Merangin, seluas 3,25 Ha. Secara geografis terletak
antara 101o 58’ 51” BT s/d 101o 59’ 04” BT dan 02o 05’ 20” s/d 02o 05’ 30” LS.
FOTO SINGKAPAN
Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan termasuk Desa Tiangko,
Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi dan termasuk
Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari Sub DAS Batang Merangin-Tembesi.
Adapun fungsinya, menurut Paduserasi Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
dengan TGHK Propinsi Jambi, Kawasan Konservasi Gua Ulu Tiangko merupakan
areal penggunaan lain (APL).
Cagar alam Gua Ulu Tiangko berbatasan langsung dengan sawah milik warga
setempat. Batas utara, barat, selatan hingga batas timur Cagar Alam Gua Ulu
Tiangko ialah persawahan warga. Batas-batas kawasan cagar alam hanya berupa
patok kayu yang baru dibuat dalam 3 tahun terakhir, yaitu sebelum tahun 2006.
Pintu masuk menuju cagar alam ini hanya ada satu, yakni di sebelah timur yang
juga merupakan sawah. Secara ekologi, Cagar Alam Gua Ulu Tiangko merupakan
habitat walet dan kelelawar dan memiliki peranan penting baik bagi masyarakat
sekitar maupun makhluk hidup lain yang terdapat di dalamnya. Kawasan ini

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 15


15
memiliki Potensi pada kawasan Cagar Alam Gua Ulu Tiangko adalah sarang
burung wallet yang memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan.
Ada banyak sekali fauna di sekitar Goa Ulu Tiangko Kelelawar, Walet, Macan
dahan (Neopelis nebulosa), Kijang (Muntiacus muncak), Rusa (Cervus timorensis),
Kijang hutan (Felis bengalensis), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis),
Babi hutan (Sus serova), Ungko (Hylobates agilis), Siamang (Symphalagus
syndactilus), Beruk (Macaca fascicularis).
Akses untuk mencapai lokasi kegiatan di Kawasan CA. Gua Tiangko dapat
ditempuh dengan menggunakan bus umum dari Bangko menuju Sungai Manau
dengan jarak tempuh ± 48 Km. Dari kota Kecamatan Sungai Manau perjalanan
dapat dilanjutkan menuju Desa Tiangko menggunakan kendaraan bermotor dengan
waktu tempuh ± 30 menit, yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki dari
Desa Tiangko menuju lokasi yaitu Kawasan CA. Gua Ulu Tiangko. Jalan dari
Sungai Manau menuju Desa Tiangko masih berupa jalan tanah dengan pengerasan
batu koral yang memiliki kondisi kurang baik, apalagi ketika musim hujan tiba.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 16


16
BAB IV
KESIMPULAN
1.Mendeskripsikan batuan bisa dilihat dari beberapa aspek yaitu tekstur, besar
butiran, tingkat kelengkungan, serta ukuran besar butiran dari batuan tersebut.
2. Formasi yang terdapat pada Desa air batu adalah Formasi mengkarang (Pm)
dengan umur permian, Formasi Kasai (Qtk) dengan umur kuarter, Formasi
Granit Tantan (TRgt) dengan umur Trias Jura, dan Formasi PTab.
3. Struktur geologi yang terdapat di Desa Air Batu berupa sesar, kekar dan intrusi.

Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 17


17
BAB V
KESAN DAN PESAN
5.1 Kesan
Dalam eksekursi saya kali ini saya mendapatkan pengalaman yang yang
sungguh berkesan dimana saya melakukan eksekursi ini bersama teman-
teman dan kakak pendamping kelompok tiga. Mengikuti ekskursi Geologi
Dasar Geoprak Merangin ini memang cukup melelahkan, tetapi semua itu
terbayar oleh keberagaman geologi di situs Geopark Merangin ini dan ilmu
ilmu yang bermanfaat selama ekskursi ini dan ekskursi ini adalah
meningkatkat keakraban antara mahasiswa program studi satu dengan
lainnya. Ekskursi ini memang langkah ke lapangan yang pertama, karena
semester semester berikutnya masih banyak lapangan yang harus dipelajari,
maka ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin ini dapat menjadi
pelajaran kita mengenai apa saja kesalahan yang terjadi di lapangan agar
tidak terulang pada kegiatan-kegiatan dilapangan berikutnya.
5.2 Pesan
Dari eksekursi ini sebaiknya melakukan penelitian maupun pengamatan
dengan baik dan serius agar data yang didapat lengkap Pelaksanaannya
cukup lancar akan tetapi perlu ditinjau lagi keadaan ruang dan juga waktu.
Ruang, perlu ditinjau lagi keadaan tempat yang akan dikunjungi baik medan
jalan ataupun spot penelitian. Ucapan terima kasih kepada tim dosen, asisten
dosen, dan panitia atas kerja samanya sehingga ekskursi Geologi Dasar di
Geopark Merangin ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

18 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 18


DAFTAR PUSTAKA

Fitch, T. J. 1972. Plate convergence, transcurrent faults, and internal deformation


adjacent to Southeast Asia and Western Pacific, J. Geophys. Vol 77, no 4432-
4460.
Katili, J.A., 1972, Volcanism and Plate Tectonics in Indonesian Island Arc,
Tectonophys.vol.26, no. 165 - 188,
Tjia, H.D. 1987.Geomorfologi. Kuala Lumpur :Mas'adah.
Verstappen, H.Th. 1973. A geomorphological reconnaissance of Sumatra and
adjacent Islands. Amsterdam: Netherlands Wolters-Noordhoff.

19 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 19


LAMPIRAN

Lampiran 1.

Dokumentasi Kegiatan Ekskursi Pengantar Geologi

Gambar 12. Fosil Daun Pakis Gambar13.Fosil Teluk Gedang

Gambar 14.Fosil Daun Pandan


Gambar 15.FotoKegiatan

20 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 20


Lampiran 2

Tabel Tabulasi Kegiatan

Data Lokasi Pengamatan


Foto Lapangan Kode Lokasi Stopsite 1

Hari / Tanggal Sabtu / 18 Nov 2023

Jam 8.00-09.00

Koordinat 0181578
Lintang

Koordinat Bujur 975937

Elevasi 121 mdpl

Satuan Batuan Batuan Beku

KETERANGAN
Pada stop site 1 ini dibagian utara terdapat
sebuah batuan granidiorit yang memiliki
warna fresh abu-abu keputihan dan pada
warna lapuknya terdapat warna abu-abu
kekuningan yang memiliki sebuah struktur
holokristalin, granulitas fenerik. Air Terjun
Neng-Nong terdapat vegetasi serta
bongkahan pada batuan disekitar sebuah
daratan pinggiran sungai. Dan Kawasan ini
terdapat formasi granit tantan.

21 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 21


Data Lokasi Pengamatan
Foto Lapangan Kode Lokasi Stopsite 2

Hari / Tanggal Sabtu / 18 Nov 2023

Jam 10.00-11.00

Koordinat 0182066
Lintang

Koordinat Bujur 9759682

Elevasi 123 mdpl

Satuan Batuan Batuan Beku

KETERANGAN
Pada stop site 2 ini terdapat formasi granit
tantan dengan umur trias akhir danmemiliki
dua litologi yang berbeda yaitubatu andesit
dan granotoid tantan. Padabatuan granotoid
tantan terdapat warna lapuk abu-abu
kemerahan yang di akibatpengaruh suhu dan
tekanan sedangkan pada warna freshnya
berwarna bau-abu kehijauan yang memiliki
sebuah struktur granulitas fenerik, derajat
kristalisasi holokristalin, dan relasi
equigranular. Terdapat pada komposisi
mineral quartz, biotit, hornblende,
orthoclase.

22 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 22


Data Lokasi Pengamatan
Foto Lapangan Kode Lokasi Stopsite 3

Hari / Tanggal Sabtu / 18 Nov 2023

Jam 11.30-12.30

Koordinat 0182817
Lintang

Koordinat Bujur 9760765

Elevasi 112 mdpl

Satuan Batuan Batuan Sedimen

KETERANGAN
Pada stop site 3 ini Teluk gedang dengan
formasi mengkarang, umur 290 Masehi. Di
lokasi ini juga dilalui oleh Sungai Merangin
di sebelah timur dan baratnya. Singkapan ini
diawali dengan pembentukan dari batuan
vulkanik dari aglomerat, metabatupasir dan
tufan, metabatu lempung yang terhubung
dengan fosil kayu tersebut. Fosil ini
merupakan fosil flora penciri khas dari
formasi mengkarang.

23 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 23


Data Lokasi Pengamatan
Foto Lapangan Kode Lokasi Stopsite 4

Hari / Tanggal Sabtu / 18 Nov 2023

Jam 14.00-15.00

Koordinat 0183373
Lintang

Koordinat Bujur 9761852

Elevasi 115 mdpl

Satuan Batuan Batuan Meta-Sedimen

KETERANGAN
Batuan Meta-sedimen adalah batuan
metamorf yang belum terubah sepenuhnya
atau batuan sedimen yang akan menjadi
batuan metamorf tetapi tidak mencapaisyarat
untuk menjadi batuan metamorf, karena
masih mempunyai butir seperti pada batuan
sedimen. Pada batu Metasedimen initerdapat
berbagai macam fosil. Fosil adalah sisa-sisa
makhluk hidup yang telah mengalami proses
pembatuan atau terendapkan, Dan pada
stopsite ini terdapat fosil pakis, pandan dan
tunggul kayu.

24 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 24


Lampiran 3
Peta Topografi Ekskursi Pengantar Geologi

Gambar 16. Peta topografi

25 Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin 25

Anda mungkin juga menyukai