Oleh :
Silvia Dwi Indah
F1D222031
Disusun untuk memenuhi mata kuliah (PTG211) Geologi Dasar pada Program
Studi Teknik Geologi
Disetujui Oleh :
Asisten Lapangan Asisten Lapangan
Diketahui oleh,
Ketua Program Studi Teknik Geologi
KATA PENGANTAR
Bissmilahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ekskursi geologi dasar geopark merangin pada kali ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada bapak/ibu dosen dan kakak asisten
lapangan yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari bahwa laporan ekskursi yang kami buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi
di masa mendatang.
Semoga laporan jenis taporan ini bisa menambah wawasan para pembaca
dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
iii
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.................................................................................................I
Kata Pengantar.........................................................................................................II
Daftar Isi..................................................................................................................III
BAB I. PENDAHULUAN
2.1Fisiografi.............................................................................................4
2.2 Statigrafi.............................................................................................6
2.3 Struktur Geologi.................................................................................8
2.4 Geomorfologi.....................................................................................9
4.1 Kesan…………………………………………………………........18
4.2 Pesan………………………………………………………….........18
Lampiran…...........................................................................................................IV
1
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi berasal dari kata “geos” dan “logos”. “Geos” berarti bumi dan
“logos” yang berarti pengerahuan. Geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan
kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet bumi beserta isinya
yang pernah ada. Geologi merupakan tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun
diatas permukaan bumi. Geologi dapat diartikan pula sebagai ilmu yang geologi
akan mempelajari semua yang mencakup tentang bumi termasuk bagaimana bumi
berevolusi dari dulu hingga sekarang ini. Geologi dapat digolongkan sebagai
suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai pembahasan materi yang
beraneka ragam namun juga merupkan suatu bidang ilmu pengetahuan yang
menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom
hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan rangkaian pegunungan.
Provinsi Jambi memiliki sumber daya alam yang melimpah salah satunya
potensi keanekaragaman geologi yang terdapat di Kabupaten Merangin
Kecamatan Bangko Darat Provinsi Jambi. Sebagai mahasiswa Jurusan Kebumian
sudah seharusnya mengenal potensi-potensi geologi yang terdapat di provinsi
jambi. Mahasiswa juga harus dapat mengaplikasikan materi perkuliahan yang
telah dipelajari, yang mana seperti diketahui bahwasanya geologi memiliki
hubungan erat dengan alam sehingga untuk memenuhi mata kuliah pengantar
geologi dilakukanlah pratikum lapangan pengantar geologi agar mendapatkan data
yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu diadakanlah
ekskursi pengantar geologi di merangin serta kunjungan museum geopark
merangin, yang mana ekskursi dan kunjungan museum yang dilakukan dapat
memberikan pengalaman serta pengetahuan kepada mahasiswa tentang bagaimana
kegiatan yang di lakukan pada saat pratikum lapangan serta kunjungan
memberikan pengetahuan tentang keadaan geomorfologi, litologi dan struktur di
merangin, mengetahui dan mengindentifikasi jenis-jenis batuan dan fosil yang
terdapat di merangin, dan juga dapat mempergunakan alat-alat geologi seperti
GPS dan kompas untuk menentukan koordinat serta kompas geologi.
2
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
3
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
4
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
2.2 Statigrafi
5
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
6
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
Struktur yang hadir berupa sesar, perlipatan, kelurusan, dan kekar, yang
secara regional berarah barat laut – tenggara dan barat barat laut – timur
tenggara. Jenis sesar berupa sesar mendatar menganan dan sesar naik, yang
menempati batuan sedimen malihan Formasi Mengkarang dan Peneta, serta
terobosan berumur Pratersier. Kelurusan hanya terdeteksi pada batuan sedimen
Formasi Kasai yang berumur Plio-Plistosen. Sementara itu, perdaunan
umumnya dijumpai pada batuan sedimen malih Formasi Mengkarang dan
Peneta, sedangkan kekar terdapat baik pada batuan sedimen malih maupun
terobosan yang semuanya berumur Pratersier. Dimana proses bisa terjadinya
hal tersebut dikarenakan pada saat pengendapan sedimen klastik dan batu
gamping terumbu Formasi Mengkarang dengan sisipan-sisipan batuan klastika
gunung api. Bersamaan dengan kegiatan gunung api andesit – basal, yang
selain menghasilkan lava juga batuan klastika gunung api. Kegiatan ini
ditafsirkan terjadi di busur kepulauan bergunungapi dengan rangkaian terumbu.
Berdasarkan analisis kemagnetan purba, Formasi Mengkarang terendapkan
pada posisi 30o LU dan telah mengalami rotasi searah jarum jam sejak Perem.
Pada akhir Trias Jura, terjadi penerobosan Granit Tantan terhadap batuan, yang
disertai dengan pencenanggaan pemalihan regional berderajat rendah.
Lingkungan pengendapan satuan satuan batuan tersebut berada di tepi benua
sampai laut dangkal bersamaan dengan kegiatan gunung api andesit
7
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
8
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
BAB III
HASIL LAPANGAN
Ekskursi yang dilakukan di Merangin mengunjungi 5 tempat terdiri dari :
Air terjun nengnong, jeram ladeh, teluk gedang, air terjun muara karing dan
terakhir mengunjungi museum geopark Merangin.
3.1 Jeram Ladeh
Lokasi pengamatan pertama dilakukan di Jeram ladeh. Pengamatan
dilakukan sekitar pukul 08:30 WIB dengan keadaan cuaca yang mendung dan
sedikit grimis. Kagiatan yang dilakukan ketika tiba dilokasi adalah plotting peta
dengan koordinat yang diberikan (X = 0,182044, Y = 9759682 dan dengan elevasi
131 MDPL) dengan menggunakan GPS dengan satuan waktu UMT. Setelah itu
menentukan azimuth dengan menggunakan kompas geologi. Azimuth yang
didapat yaitu N 292° E.
LP 1
9
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
Hari pertama pada saat ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin di mulai
dari desa Air Batu. Menemukan formasi TRJGDT di lokasi pengamatan pertama
dengan 127 m dpl yaitu kawasan Jeram Ladeh yang berlokasi sekitar 15 menit
dari penginapan peserta ekskursi. Kelompok 2 melakukan pengamatan pada Jeram
ladeh terdapat 2 jenis batuan yaitu andesit dan diorit yang terbentuk secara
plutonik. Ada juga singkapan batuan beku yang terdiri dari batuan plutonik dan
batuan beku vulkanık yaitu batuan beku yang membuku di atas permukaan bumi,
sedangkan batuan batuan plutonik adalah batuan beku yang membeku jauh
dibawah permukaan laut. Proses dari terbentuknya batuan tersebut adalah
terjadinya terobosan dan salah satu batu ke batu yang lainnya (batu yang lebih
muda menerobos batu yang lebih tua) Sehingga terdorong ke permukaan.
10
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
LP2
11
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
12
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
LP 3
13
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
gerus,yaitu shear 1 : N 45° E / 60° , shear 2 : N 105° E / 64° , shear 1 : N 48° E / 62°
, shear 2 : N 116° E / 63° , shear 1 : N 44° E / 60° , dan shear 2 : N 100° E / 62° .
Disini terdapat batuan meta sedimen. Batuan mengalami perubahan belum
sempurna yang biasanya disebut dengan batuan metamorf. Metasedimen terbentuk
karena tekanan suhu yang rendah. Metasedimen termasuk dalam batuan pasir.
Pada batuan ini kami melihat batuan dengan formasi mengkarang yang terdapat
fosil pandan dan dengan tekstur silt dan termasuk batu lanau. Fosil pandan
terbentuk karena pulau sumatera merupakan iklin tropis dan fosil tersebut menjadi
fosil yang tidak terganggu dan lissing (karbonnya terganti mineral) dan fosil
pandan dengan tekstur silt . Lokasi ini merupakan pertemuan antara sungai batang
merangin. Fosil pandan terbentung karena pulau Sumatra benklim tropis dan
pandan tersebut menjad fosil karena tidak terganggu.
3.4 Museum Geopark Merangin
Museum Geopark Merangin merupakan tujuan akhir pada saat perjalanan
pulang. kunjungan yang terakhir dilakukan dari praktikum geologi adalah
mengunjungi Museum Geopark Merangin, pada minggu 09 oktober 2022.
Museum Geopark Merangin (atau Pusat Informasi Geopark Nasional Merangin)
adalah museum tentang informasi taman bumi di Kabupaten Merangin. Lokasi
museum di Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda, Seni dan Budaya Kabupaten
Merangin. Kepemilikan museum diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jambi,
sedangkan pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten
Merangin. Pemerintah tengah berupaya menjadikan Geopark Merangin sebagai
salah satu situs warisan dunia UNESCO. Jenis koleksi yang disimpan meliputi
benda biologi, geologi, arkeologi, dan numismatika. Benda biologi terdiri dari
fosil-fosil flora dan fauna. Sedangkan koleksi benda geologi berupa bebatuan
yang berusia 200 hingga 250 juta tahun.
Di museum ini terdapat banyak sekali fosil dan batuan yang berasal dari
Gopark Merangin. Fosil tersebut berupa fosil-fosil kayu, fosil binatan, fosil daun
yang sudah diawetkan. Fosil kayu yang terdapat di Geopark Merangin merupakan
fosil dengan ukuran terbesar yang terdapat disana, ukurannya melebihi ukuran
kepala manusia pada umumnya. Sedangkan untuk fosil binatang, terdapat fosil
kerang jenis Calamites sp yang berukuran kecil dan biasanya skala
14
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
15
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari laporan eksekursi pengantar geologi, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Untuk menentukkan sebuah titik koodinat di setiap lokasi penelitian dapat
dilakukan dengan menggunakkan alat geologi berupa GP (Global Position
System).
2. Dari praktikum kali ini kami mepelajari tiga formasi, yaitu mengkarang,
kasai, dan granit tantan. Formasi ini berbeda umur dan lingkungan nya,
formasi yang paling tua adalah formasi mengkarang dengan umur
Permian.
3. Batuan ada 4 jenis yaitu batuan beku, sedimen, metamorf dan pirokalstik.
Batuan beku adalah batuan hasil dari pendinginan magma yang dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu plutonik dan vulkanik, plutonik adalah jenis
batuan beku yang pendinginan nya terjadi di dalam bumi dan vulkanik
adalah jenis batuan yang pendinginannya terjadi diluar.
16
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
BAB V
KESAN DAN PESAN
4.1 KESAN
Setelah mengikuti kegiatan ekskursi ini, saya jadi lebih mengetahui
bagaimana bentuk batuan secara jelas. Mengetahui bagaimana tekstur, berat,
warna, keseluruhan secara fisik dari batuan yang sudah dipelajari sebelumnya.
Serta mengetahui apa yang harus dan tidak harus dilakukan dilapangan.
Bagaimana medan dilapangan yang harus dilalui.
4.2 PESAN
Untuk eksekursi atau praktikum lapangan yang akan datang semoga
pemberitahuannya tidak dilakukan secara mendadak agar kami sebagai mahasiswa
dapat lebih banyak mempersiapkan diri kami agar benar-benar siap untuk
menghadapi praktikum serta dapat memahami lebih banyak lagi dengan
pembekalan yang lebih baik yang dilakukan sebelum hari keberangkatan baik
secara fisik, materi pengetahuan, maupun kelengkapan lain dalam praktikum
lapangan.
17
Laporan Ekskursi Geologi Dasar Geopark Merangin
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, N.R., Clarke, M.C.G., Aldiss, D.F., Aspden, J.A., & Djunuddin, A.,
1980. The geological evolution of nortern sumatera, Indonesian Petroleum
Association, Proceedings 9th annual convention, / Jakarta, 1980.
Cobbing, E.J., Ph'field, P.E.J., Darbyshire, D.P.F & Mallick, D.I.J. 1992. The
granites of the Southeast Asian Tin Belt. Overseas Memoirs of the British
Geological Survey, 10.
Pulunggono, A. dan Cameron, N.R., 1984, Sumatran Microplates, Their
Characteristics and Their Role in the Evolution of the Central and South
Sumatra Basins, Proceedings Indonesian Petroleum Association (IPA)
13th Annual Convention, hlm. 121-143.
Suwarna, dkk. 1992. Peta Geologi Lembar Sarolangun Bangko. Bandung : Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Tjia, H.D. 1977. Tectonic Depression Along the Trunscurrent Sumatra Fault
Zone. Geologi Indonesia, J 4(1) : 13- 27.
Van Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of Indonesia Vol 1 A: Government
Printing Office, The Hauge, Netherlands. 732 halaman.
18