Oleh :
FIQRI HAIKAL
F1D316007
UNIVERSITAS JAMBI
2017
LAPORAN EKSKURSI PENGANTAR GEOLOGI
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Geologi pada prodi Teknik
Geofisika
FIQRI HAIKAL
F1D316007
i
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan Ekskursi Merangin.
Laporan ini merupakan bentuk penyajian padat, ringkas, dan jelas dari materi
dalam mata kuliah ekskursi pengantar geologi. Laporan ini merupakan hasil praktikum
lapangan penulis di kawasan Geopark Merangin, Jambi, Indonesia.
Dasar dari pembuatan laporan ini tidak hanya sebagai pemenuhan nilai tugas
dengan dosen pembimbing, namun laporan ini diharapkan dapat menjadi bacaan yang
menginspirasi mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi secara umum.
Harapan kami, semoga laporan ini bermanfaat dan mendapatkan nilai yang baik
untuk kami maupun dari pembaca. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih.
Fiqri Haikal
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
Daftar isi
ii
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
iii
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
BAB I
PENDAHULUAN
Awal tujuan Geopark adalah untuk melindungi warisan geologi yang berada di
negara-negara Eropa oleh organisasi non pemerintah bernama EGN (Europe Geopark
Network) pada tahun 2001. Keberadaan Geopark oleh Badan dunia UNESCO (United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) dikembangkan dan
difasilitasi dengan membentuk organisasi GGN (Global Geopark Network) pada tahun
2004 agar mampu menampung anggota lebih banyak lagi dari negara-negara yang ada
di dunia. Selain itu tujuan Geopark lebih dikembangkan lagi, bukan hanya sekedar
melindungi warisan geologi. Menurut GGN UNESCO (2004), tujuan Geopark adalah
mengambil manfaat, menggali, menghargai dan mengembangkan warisan geologi
tersebut seperti halnya pelestarian bioma.
Untuk menjadi anggota GGN UNESCO ada persyaratan tertentu yang harus
dipenuhi. Wilayah tersebut sudah ditetapkan sebagai Geopark nasional di negaranya
dengan memiliki batas-batas yang ditetapkan oleh pemerintah setempat dengan jelas
dan memiliki kawasan yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal serta
minimal ada tiga kegiatan yang berlangsung yaitu konservasi , pendidikan, dan
geowisata.
1
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
penemuan fosil kayu itu, Para ahli memperkirakan zaman dahulu gunung berapi
meletus 5 kali dalam rentang waktu 20 juta tahun. Akibat letusan itu debu vulkanik
letusan lava yang akhirnya membentuk proses pembekuan disekitar pohon purba
dengan nama latin Araucarixylon yang telah tertimbun endapan vulkanik setebal 7
meter dengan akar menjulur kurang lebih 7 meter yang berasal dari Zaman Perem.
Hal inilah yang menjadikan geopark merangin menjadi daerah yang tepat bagi
mahasiswa teknik kebumian untuk melakukan pembelajaran maupun penelitian.selain
itu daerah geopark merangin masih termasuk dalam kawasan TNKS ( taman nasional
kerinci sebelat ) yang menjadikan kawasan tersebut memiliki keaslian alam masih
terjaga.sehingga warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada
di dalamnya masih bisa diamati hingga saat ini.
2
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
3
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
II.1.1 Morfologi
4
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
II.1.2 Stratigrafi
Batuan berumur Perem tersebut yang diterobos oleh granit horblenda berumur
Trias Akhir-awal Jura, memperlihatkan kontak tektonik dengan Formasi Asai (Ja)
berumur Jura Tengah yang berupa batuan sedimen-meta dengan sisipan batugamping
dan Formasi Peneta (KJp) berumur Jura Akhir-Kapur awal, yang tersusun oleh
runtunan batuan sedimen klastika halus-kasar dan sisipan batugamping, umumnya
termalihkan derajat rendah.
5
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
kalsit, dan klorit merupakan komponen utama batupasir, dengan massa dasar lempung,
6iorite6 dan kalsit.
Batulanau, kelabu gelap, tufan, agak pasiran, mengandung fosil tumbuhan, tebal
lapisan antara 0,2 – 3,0 m, berlapis kurang baik – baik. Batulempung, kelabu
kecoklatan – kehijauan.Serpih, kelabu gelap kehitaman, berlapis baik, mengandung
fosil brakhiopoda dan tumbuhan; tebal setiap lapisan 1 – 15 m, setempat mengandung
lapisan batubara tipis-tipis. Tuf, kelabu gelap, bersusunan basa – asam; klastika,
setempat berselingan dengan batugamping dan sisipan batubara setebal 15 cm;
berlapis baik; terdapat juga kepingan kayu tekersikkan dan Stigmaria; tebal lapisan tuf
ini berkisar dari 0,5 – 1,5 m. Konglomerat, anekabahan,kelabu kehijuan dan
kecoklatan; komponen yang berukuran 0,5 – 20 cm dominan terdiri atas batuan
gunungapi (basal dan trakhit), serpih, batupasir halus, dan granit; setempat berselingan
dengan tuf bersusunan dasit; tebal runtunan 0,15 – 10 m.
6
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
konglomerat berupa kepingan basal dan andesit yang terkloritkan, batupasir, batuan
tekersikkan, granit (monzonit/monzodiorit), batugamping, dan kuarsa. Di dalam
lapisan batupasir terdapat bongkah batugamping.
Formasi ini yang tebalnya 7ior mencapai 200 m, dan diduga terendapkan di
lingkungan darat – laut dangkal, telah terubah dan termalihkan lemah.Sebarannya di
Sungai Merangin 7iorite hulu dan hilir Telukwang, Sungai Mengkarang bagian hilir,
dan Sungai Salamuku.
Bagian bawah formasi ini tersusun oleh batulanau, serpih, dan batupasir berbutir
halus – menengah yang termalihkan lemah; sisipan batugamping malih, dan setempat
batusabak.7iorite atas, satuan berangsur menjadi batupasir kasar dan konglomerat,
mengandung sisipan batupasir kuarsa.
7
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
Satuan batuan sedimen ini terdiri atas perselingan batupasir, batupasir dan
batulempung tufan, sisipan batubara, dan tuf pada bagian atas satuan.8iorite atas,
satuan kaya akan bahan asal gunungapi.
Batupasir terdiri atas kuarsa, glokonit, mineral hitam, dan kepingan batuan;
mengandung damar dan sisipan lignit.Setempat, bagian paling atas runtunan
mengandung sisipan tipis bahan karbonan dan oksida besi. Fosil foraminifera kecil,
moluska, dan fosil daun yang terkandung dalam batulempung, terutama menempati
bagian bawah formasi.
Satuan batuan ini berlapis baik dan mengalasi secara tidak selaras Formasi Kasai;
terendapkan di lingkungan laut dangkal yang 8iorite atas secara cepat berubah menjadi
peralihan dan darat.Ketebalan formasi ini umumnya mencapai 200 m. Umurnya
diduga akhir Miosen Akhir – awal Pliosen Akhir.Satuan batuan ini tersingkap
secarasetempat di hulu Sungai Mengkenan, kea rah timur Desa Bedengrejo.
Formasi Kasai tersusun oleh tuf dan tuf berbatuapung (pumis); dengan sisipan
batupasir, batulempung, dan batulanau, yang umumnya tufan; setempat ditemukan
konglomerat, breksi tuf, serta sisipan lignit dan gambut; kayu tekersikkan sangat
umum, dan oksida besi pada bagian bawah formasi.
8
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
Satuan berlapis baik – pejal, struktur silang-siur pada batuan berbutir kasar sangat
umum.Lingkungan pengendapan darat, bahan yang terendapkan adalah hasil kikisan
dan erosi dari Geantiklin Barisan.Formasi ini dapat mencapai ketebalan 450 m, dan
umurnya adalah Plio-Plistosen.Singkapannya cukup luas dikawasan sebelah barat dan
utara Sungai Merangin, sebelah timur Sungai Mengkarang, serta wilayah antara
Sungai Merangin dan Mengkarang.
Batuan ini terdiri atas granit, granodiorit, dan aplit. Granit biotit-horenblenda,
terubah, sebagian plagioklas terubah menjadi klorit dan epidot; hipidiomorfis –
subporfiritik; fenokris K-Na feldspar sebagian terkloritkan dan terkaolinkan; sebagian
plagioklas, ortoklas, dan kuarsa membentuk tekstur granofir.
Aplit, aplogranit biotit, terubah, epidot ubahan dari mineral mafik.Tonalit diorit
kuarsa), terubah, piroksen dan hornblenda sebagian terubah menjadi epidot, klorit, dan
serisit.
Satuan batuan umumnya tergerus dan tersesarkan, serta terlapuk kuat; menerobos
Formasi Mengkarang dan Telukwang, dan bersentuhan tektonik dengan Formasi
Peneta. Umur mutlak satuan batuan adalah 171,50 + 1,30 jtl. Dan 200 + 10,0 jtl. Atau
Trias Akhir – Jura Awal. Singkapannya terdapat di kiri dan kanan Sungai Merangin
sekitar Dusun Airbatu.
9
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
Struktur yang hadir berupa sesar, perlipatan, kelurusan, perdaunan, dan kekar,
yang secara regional berarah barat laut – tenggara dan barat barat laut – timur
tenggara.Jenis sesar berupa sesar mendatar menganan dan sesar naik, yang menempati
batuan sedimen malihan Formasi Mengkarang dan Peneta, serta terobosan berumur
Pratersier.Perlipatan setempat terdeteksi di dalam Formasi Telukwang dengan arah
kemiringan yang rendah.Kelurusan hanya terdeteksi pada batuan sedimen Formasi
Kasai yang berumur Plio-Plistosen.Sementara itu, perdaunan umumnya dijumpai pada
batuan sedimen malih Formasi Mengkarang dan Peneta, sedangkan kekar terdapat baik
pada batuan sedimen malih maupun terobosan yang semuanya berumur Pratersier.
Pada akhir Trias – awal Jura, terjadi penerobosan Granit Tantan terhadap batuan
berumur Perem, yang disertai dengan pencenanggaan pemalihan regional berderajat
rendah.Kegiatan penurunan yang berlangsung dari Jura Tengah sampai Kapur Awal,
pada kala Jura Akhir-awal Kapur ditandai dengan terendapkannya batuan sedimen
klastika halus Formasi Peneta.
Penerobosan oleh Granit Arai, pada Kapur Tengah, terhadap Formasi Peneta,
diikuti oleh pencenanggaan, pengangkatan, dan pemalihan berderajat rendah pada
batuan formasi tersebut. Kegiatan tektonika ini, diikuti oleh penggabungan
(amalgamasi) antara Blok Mengkarang-Palepat dan Blok Peneta dalam bentuk kontak
tektonik/sesar naik, yang diduga berlangsung pada Kapur Akhir.
10
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
11
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
miring ini secara berkala dilepaskan melalui sesar menganan kea rah tepi lempeng
(Fitch, 1972) dan menghasilkan system sesar utama Sumatra, yang menjajar
memanjang pulau dan memotong busur magmatic/gunungapi. Dengan demikian
geologi lembar ini meliputi batuan alas pra-Tersier, lapisan sedimen dan gunungapi
Tersier dan Kuarter yang menutupinya.
12
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
BAB III
HASIL LAPANGAN
Praktikan sampai pada jeram ladeh pada pukul 08:10 wib,segera setelah semua
praktikan sampai dilokasi ,dosen mengumumkan titik koordinat yaitu X:182058 dan
Y: 9759674.praktikan langsung memplot titik koordinat tersebut pada peta kontur
masing-masing.
Bentang alam pada jeram ladeh adalah berupa sungai,hutan dan batuan.berikut
adalah bentang alam di jeram ladeh.
Pada jeram ladeh didapatkan data sebagai berikut,formasi yang terdapat pada
jeram ladeh adalah granit tantan,jenis batuannya adalah granit diorit dan
granodiorit.terdapat kekar yang berupa kekar tegak (koolumnar joint ).pada seberang
13
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
Bentang alam pada teluk gedang sama dengan bentang alam pada jeram ladeh
yaitu berupa sungai , hutan dan batuan.berikut adalah bentang alam pada jeram ladeh.
Pada stop site teluk gedang terdapat fosil kayu yang di fosilkan secara insitu
atau di fosilkan pada tempat dimana ia hidup ,dengan kata lain kayu tersebut hidup
dan mati di daerah tersebut (teluk gedang).hal ini dibuktikan dengan fosil kayu yang
tegak lurus terhadap perlapisan batuan dan terdapat akar yang terlihat jelas.nama latin
14
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
kayu yang terfosilkan di teluk gedang adalah araucaryoxylon.Tinggi fosil ini adalah
sekitar 2,40 m dari akarnya dengan diameter sekitar 1,6 m.
selain itu pada stopsite teluk gedang juga terdapat fosil pandan ( cordaites),fosil
pandan tersebut difosilkan secara tercetak.
Pada tempat ini praktikan bisa mengamati adanya kontak formasi dan kontak
litologi.kontak formasi yang terdapat pada teluk gedang adalah antara formasi
mengkarang dan formasi kasai.yang mana bagian bawah adalah formasi mengkarang
dan bagian atas adalah formasi kasai.kontak litologi yang terdapat pada tempat ini
adalah antara sedimen dan meta sedimen.
Keistimewaan pada stop site ini adalah semuanya difosilkan secara mendadak
diakibatkan letusan gunung api purba.yaitu ketika aliran pyroklastik mengaliri daerah
mengkarang yang berisikan muatan batuan vulkanik ,gas panas dan abu vulkanik.suhu
dan tekanan aliran pyroklastik inilah yang mengakibatkan daun pandan tercetak secara
mendadak.
15
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
Fosil pada Geopark merangin tidak terjadi pembusukan melainkan secara tiba-tiba
(paleogeokimia).
Pada stopsite muara karing praktikan bisa mengamati adanya kekar turun yaitu
kekar yang terjadi apabila suatu bidang mengalami penurunan sedangkan bagian yang
lain tidak.hal ini dibuktikan dengan aliran sungai yang berbentuk anak tangga.
Fosil yang ditemukan pada muara karing adalah fosil tunggul kayu,fosil pakis
dan fosil daun pandan.koordinat fosil daun pandan yang ditemukan adalah X:183379
dan Y : 9761791.
16
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
Geopark menurut UNESCO adalah sebuah daerah dengan batasan yang sudah
ditetapkan dengan jelas dan memiliki kawasan permukaan yang cukup luas untuk
pembangunan ekonomi lokal. Geopark terdiri dari sejumlah tapak geologi yang
memiliki kepentingan ilmiah khusus, kelangkaan, atau keindahan. Geopark tidak
hanya berhubungan dengan geologi, tetapi juga arkeologi, ekologi, nilai sejarah, atau
budaya. Geopark merupakan kawasan yang memiliki keragaman geologi
(geodiversity) bernilai warisan geologi (geoheritage) yang dilindungi secara nasional
karena berisikan sejumlah peninggalan bersejarah penting, langka atau memiliki
penampakan yang indah.
17
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
Berikut adalah beberapa fosil yang terdapat pada museum geopark merangin
Gambar3. 4 fosil yang terdapat pada museum geopark merangin (a)fosil pakis,(b) fosil kayu mersawah,(c) fosil
kayu sungkai,(d)fosil batuan granit,(f)fosil kayu sungkai.
18
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
BAB IV
KESIMPULAN
Hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :
1. Orientasi medan merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan
disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan.
Ketika akan melakukan orientasi medan, diperlukan beberapa kemampuan, antara
lain:
1. Kemampuan untuk membayangkan (imagination power), artinya dengan
melihat symbol yang ada dapat membayangkan bagaimana keadaan medan
yang sebenarnya.
2. Ketajaman menganalisa (aksen sense of analisys), yaitu dapat menganalisa
setiap kenampakan yang digambarkan di dalam peta baik secara sendiri-
sendiri maupun secara keseluruhan.
3. Latihan yang teratur (regular training), disamping mempelajari dan
membaca peta di ruangan, juga harus berani di medan untuk mengecek
kebenaran daripada pembacaan dan interpretasinya.
4. Pengetahuan umum, hal ini perlu karena peta dapat memuat berbagai
kenampakan sedang maksud pembacaan sesuai dengan kepentingan
tertentu sering harus memperhatikan berbagai hal.
2. Mendeskripsikan batuan bisa dilihat dari beberapa aspek yaitu tekstur, besar
butiran, tingkat kelengkungan, ukuran besar butiran dll
3. Menentukan bentang alam yaitu dengan melihat sekitar dan disesuaikan dengan
peta topografi
19
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
BAB V
KESAN
Saya merasa kegiatan ekskursi lapangan merupakan kegiatan yang
meningalkan kesan yang mendalam bagi saya,hal yang paling saya ingat adalah
ketika saya melakukan tracking bersama rekan-rekan yang lain,saat itu
beriringan dengan perasaan lelah dan letih kami terus belajar dan mengamati
bagaimana peristiwa geologi terjadi.
Sebagai mahasiswa teknik yang memang pada dasarnya adalah orang
lapangan ,saya rasa hal ini adalah merupakan salah satu kepingan kecil yang
kami butuhkan untuk menyusun seorang engineer yang utuh.hal ini juga
merupakan sebuah pengenalan tentang bagaimana keadaan yang kami lalui
kedepannya.
PESAN
Pesan saya terhadap ekskursi merangin adalah tentang perencanan
kegiatan atau rute yang dilalui,pada ekskursi kali ini ada tempat yang
seharusnya dikunjungi namun tidak terlaksana,hal ini disebabkan oleh waktu
yang tidak mencukupi.saya bisa mengerti bahwa hal ini terjadi dikarenakan
kecepatan pergerakan peserta yang terbilang lamban.
Saya berharap kegiatan ekskursi kedepannya bisa berjalan dengan jauh
lebih baik.sehingga semua peserta bisa mempelajari peristiwa yang terjadi
denagn baik.
20
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
BAB VI
DOKUMENTASI
21
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
22
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin
23