Anda di halaman 1dari 49

KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya ucapkan kepada Tuhan Yang


Maha Esa atas segala rahmat dan berkah-Nya, yang
telah melimpahkan kesehatan akal pikiran dan jasmani
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Eskursi Geologi Fisik guna memenuhi
persyaratan kelulusan mata kuliah Geologi Fisik yang
merupakan mata kuliah wajib semester I mahasiswa
Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Jambi.

Ucapan Terimakasih sebesar-besarnya kepada


para dosen serta Kakak/Abang Asisten yang telah
membimbing rombongan mahasiswa Teknik
Pertambangan selama tiga hari yang terhitung pada
tanggal 11-13 November 2022 pada pelaksanaan
kegiatan ekskursi Geologi fisik sehingga kegiatan
tersebut berjalan lancar walaupun sangat
melelahkan namun begitu menyenangkan bagi
penulis pribadi khususnya selama berada
dilapangan. Tidak lupa pula saya ucapkan
Terimakasih kepada penduduk desa Air Batu
Kabupaten Merangin, karena telah sudi
menyediakan serta menyempatkan ruang dan
waktu dengan sangat baik dan selayak- layaknya
untuk mahasiswa Teknik Pertambangan,
Univesitas Jambi serta para dosen dan asisten
dosen sehingga ekskursi tahun ini bisa berjalan
dengan aman dan lancar.

JAMBI, 16 November 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................i

DAFTAR ISI..........................................................ii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR............................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................1

I.1 Latar Belakang..............................................1

I. 2 Maksud Dan Tujuan....................................3

I. 3 Lokasi Kegiatan Ekskursi.............................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................8

3.1 Museum Geopark Merangin..............................8

3.2 Jeram Ladeh.............................................10

3.3 Teluk Gedang..................................................12

3.4 Muara Karing..................................................12

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................15

4.4 Kesimpulan.....................................................15

4.5 Saran..........................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................17

LAMPIRAN .................................................
..........................

ii
DAFTAR GAMBAR

Tabel 1. 1 Lokasi Kegiatan Ekskursi Geologi Fisik.......3

Gambar 3. 1 Keragaman Flora Hutan Jambi............5

Gambar 3. 2 Fosil Kayu Sungkai.................................6

Gambar 3. 3 Awetan Fauna Khas Jambi...................6

Gambar 3. 4 Peninggalan Kuno Kabupaten Merangin. .7

Gambar 3. 5 Peta Topografi Desa Air Batu...................8

Gambar 3. 6 Bentang Alam Jeram Ladeh..................8

Gambar 3. 7 Batu Granudiorit....................................9

Gambar 3. 8 Bentang Alam Teluk Gedang...................9

Gambar 3.9 Batu Bara.............................................10

Gambar 3. 10 Fosil Kerang........................................11

Gambar 3. 11 Batu Konglomerat................................12

Gambar 3. 12 Bentang Alam Air Terjun Muara Karing


...................................................................................12

Gambar 3. 13 Fosil Pakis...........................................12

Gambar 3. 14 Stalagmit.............................................13

Gambar 3. 15 Stalaktit..............................................14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi Fisik adalah salah satu cabang ilmu geologi yang


mempelajarai bumi dari sifat fisiknya. Ruang Lingkup geologi fisik meliputi
bahan pembentuk bumi, atmosfer bumi, Hidrosfer serta Proses-proses yang
menerima pengaruh dari energi surya dan gravitasi. Sebagian besar kajian
geologi fisik berkaitan dengan proses pelapukan, erosi dan sedimentasi.

Fenomena geologi adalah wujud fisik alami yang terbentuk akibat


proses geologi yang menghasilkan bentukan yang khas baik secara
morfologi maupun batuan, seperti: pegunungan, gumuk, pasir, karst, air
terjun, dan lain-lain

Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi


dimana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan
meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan
budaya yang ada didalamnya. Istilah Geopark singkatan dari “Geological
Park” yang diterjemahkan kedalam bahasa indonesia sebagai Taman
Geologi atau Taman Bumi.

Tanpa kita sadari, bumi kita selalu bergerak.Kenampakan-


kenampakan geologi yang terbentuk di bumi semua diakibatkan oleh tenaga
yang dihasilkan oleh bumi.Daerah jambi memiliki banyak kenampakan-
kenampakan yang dapat di kaji guna memperdalam ilmu kebumian kita.
Olehkarena itu, maka dilaksanakan praktikum lapangan untuk
mempelajari tentang geomor fisik dasar, stratigrafi dasar, struktur geologi
dasar, serta petologi dasar di daerah merangin dan sekitarnya.Daerah
merangin dan sekitarnya dipilih sebagai lokasi praktikum lapangan
dikarenakan pada daerah ini kita dapat menemukan banyak kenampakan-
kenampakan geologi seperti singkapan batuan beku intrusi, ketidak
selarasan(unconformity) pada batuan, singkapan batu gamping berlapis,
dan strukturgeologi. Serta kita juga belajar tentang geomorfologi dari
iv
daerah tersebut.Pada praktikum lapangan mata kuliah Geologi fisik dan
Dinamik kali ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan geologi dasar
bagi kami sehingga kedepannya kami dapat menjalankan proses
perkuliahan dengan lancer sekaligus untuk memenuhi persyaratan untuk
mata kuliah Geologi Fisik .

Tujuan dilaksanakannya ekskursi geologi antara lain untuk


membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan sehingga mampu
melakukan analisis geologi secara tepat di Lapangan, serta mampu
menganalisis data geofisika dan geologi secara terintegrasi. Selain itu,
kuliah lapangan ini adalah untuk melihat secara langsung sebagai bentuk
implementasi dari Kuliah Sedimentologi, Kristalografi & Mineralogi, dan
Geologi Fisik, untuk Angkatan 2016 yang dipelajari selama perkuliahan

Jambi adalah salah satu provinsi yang berada di negara Indonesia dan
juga memiliki keunikan-keunikan tersendiri di negerinya.Struktur
penyusun bumi Jambi berdasarkan masa lalunya sangatlah unik.Jambi
dulunya memiliki sebuah gunung purba yang terletak didaerah Merangin.
Merangin salah satu daerah yang memiliki fenomena geologi yang
sangat unik. Salah satu fenomena geologi terletak di sepanjang sungai
Mengkarang, Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap,Kabupaten
Merangin,Jambi.
Keanekaragaman hayati di Jambi memang beraneka ragam dilihat dari
fosil-fosil tumbuhan tersebut. Fosil-fosil tersebut dapat terbentuk dari lava
gunung api ataupun tanaman tersebut terendapkan hingga bisa terfosilkan.
Sungai yang berada di daerah Merangin juga terbentuk akibat adanya
letusan gunung berapi.Banyaknya bebatuan dipinggiran sungai membuat
sungai dijadikan sebagai objek wisata maupun objek pembelajaran bagi
warga setempat.Bebatuan yang ada disungai tersebut bukanlah sembarang
batuan.Namun batuan tersebut memiliki nilai sejarah dan juga kandungan
mineral yang tinggi didalamnya sehingga tepat sekali untuk dijadikan objek
pembelajaran apalagi untuk ahli di bidang kebumian.
Bentuk-bentuk yang unik didaerah Geopark Merangin ini membuat
para ahli dibidang kebumian selalu meneliti tempat ini untuk mengetahui
apa-apa saja struktur pembentuknya dimasa lalu dan apa yag terkandung
didalamnya.

v
1.2 Tujuan Ekskursi Lapangan

Adapun diadakannya ekskursi lapangan Geologi Fisik yaitu :

1. Mengetahui struktur geologi


2. Mendeskripsikan batuan beku dan sedimen
3. Mengetahui cara penggunaan Kompas geologi dan GPS
4. Mengetahui penggunaan peta geologi dan peta topografi serta
cara memplotnya
5. Mengetahui pengukuran strike and dip

vi
1.3 Lokasi Kegiatan Ekskursi
Tabel 1.3 lokasi kegiatan
Lokasi Tempat Hari/Tanggal Titik
Koorint
Lokasi Museum Jum’at 11
Pengamatan Geopark November -
Pertama Merangin, 2022
Kota
Bangko
Lokasi Jeram Sabtu, 12
Pengamatan ladeh, November X=
Kedua Desa Air 2022 0182068
Batu, Y= 7596799
Merangin
Lokasi Kawasan Sabtu, 12
pengamatan Teluk November X
Ketiga Gedang, 2022 =0182813
Desa Air Y=9760780
Batu ,
Merangin
Lokasi Air Terjun Sabtu, 12
Pengamatan Muara November X=0183301
keempat Karing, 2022 Y= 9761832
Desa Air
Batu,
Merangin
Lokasi Goa Minggu,13 X=0183369
kelima tiangko NOV 2022 Y=9761813

vii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Batuan-batuan yang terdapat di permukaan bumi sangat bervariasi


jenis dan kepadatannya.Batuan beku merupakan penyusun utama kerak
bumi, tetapi batuan sedimen merupakan penyusun permukaan bumi yang
paling hluas penyebarannya secara horizontal. Penyebaran batuan
metamorf tidak seluas batuan beku dan sedimen karena batuan ini
terbentuk jauh di bawah permukaan bumi dan hanya berhubungan dengan
proses tektovulkanisme. Batuan terjadi dalam kondisi berbagai
pembentukan. Lingkungan pembentukan batuan dipengaruhi oleh ph,
komposisi magma asal (batuan beku), komposisi batuan asal (sedimen dan
metamorf), temperatur pembentukan, proses dekomposisi (rekristalisasi,
lithifikasi), tekkanan dan waktu. Pembentukan dan penyebarannya di
permukaan bumi memerlukan berbagai proses geologi (Browne, 1991 dalam
Corbett dan Leach 1996).

Batubara merupakan salah satu bahan galian dari alam. Batubara


dapat didefinisikan sebagai Batuan sedimen yang terbentuk dari
dekomposisi tumpukan Tanaman selama kira-kira 300 Juta tahun.
Dekomposisi tanaman ini terjadi karena proses biologi dengan mikroba
dimana banyak oksigen dalam selulosa diubah menjadi karbondioksida
(CO2) dan air (H2O). Perubahan yang terjadi dalam kandungan bahan
tersebut disebabkan oleh adanya tekanan, pemanasan yang kemudian
membentuk lapisan tebal sebagai akibat pengaruh panas bumi dalam
jangka waktu berjuta-juta tahun, sehingga lapisan tersebut akhirnya
memadat dan mengeras (Mutasim, 2007).

Pola yang terlihat dari proses perubahan bentuk tumbuh – tumbuhan


hingga menjadi batubara yaitu dengan terbentuknya karbon.. Dimana
tingkatan batubara yang paling tinggi adalah antrasit,sedangkan tingkatan
vii
i
Yang lebih rendah dari antrasit akan lebih banyak mengandung hidrogen
dan oksigen (Yunita, 2000).

Menurut proses terbentuknya batuan dibagi menjadi 3 jenis batuan :


1.Batuan Beku, 2.Batuan Sedimen, 3.Batuan Metamorf. Berdasarkan
batuan yang terdapat di Kecamatan Muara Siau, Kabupaten Merangin
Provinsi Jambi merupakan batuan yang termasuk jenis batuan beku dan
batuan sedimen.

1. Batuan Beku (Igneous Rocks)


Kata Igneous berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ignis yang
berarti api atau pijar. Karena magma merupakan material atau bahan
yang pijar dan sangat panas maka batuan beku disebut dengan Igneous
Rock, yang termasuk jenis batuan beku adalah lava dan scoria (terak)
(Doddy S.G,1987).
a. Lava termasuk kelomok batuan ekstrusi yaitu material yang
dikeluarkan ke permukaan bumi baik di daratan maupun di bawah
permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat, bentuknya
padat, debu/ suatu larutan yang kental dan panas.
b. Scoria atau yang disebut juga Terak merupakan lava yang sebagian
besar terdiri dari lubang-lubang yang bentuknya tidak beraturan,
karena mengandung gas-gas. Lava tersebut membentuk rongga-
rongga yang dulunya ditempati oleh gas pada saat lava membeku.
Gas-gas yang keluar menghasilkan lubang-lubang berbentuk bulat,
elip, silinder ataupun bentuknya tidak beraturan.
c. Lahar merupakan aliran material vulkanik yang biasanya berupa
campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi
di lereng gunung (gunung berapui). Di Indonesia khususnya, aktivitas
aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya
intensitas curah hujan. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di
lereng gunung berapi. Aliran lahar sangat berbahaya terutama bagi
penduduk yang tinggal di perkampungan yang berada di leher
gunung atupun bagi para penambang pasir yang sering berada di
daerah aliran lahar ini. (Anonim,2013)

2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks) ix


Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan
bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini
berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami
pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara,
atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam
cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material
sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi,
dan terbentuklah batuan sedimen.
Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi.
Diperkirakan batuan sedimen mencakup 8% dari total volume kerak
bumi.
Disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan asal batuan
sedimen disebut sedimentologi. Sedimentologi adalah bagian dari baik
geologi maupun geografi fisik dan tumpang tindih sebagian dengan
disiplin lain dalam ilmu bumi, seperti pedologi, geomorfologi, geokimia
dan geologi struktur.
Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi
hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis
partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga
yang ringan.

x
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Museum Geopark Merangin

Museum geopark Merangin merupakan lokasi tujuan Pertama


dalam pelaksanaan eskursi Geologi Fisik, Lokasi Museum
dikantor Dinas Pariwisata, Pemuda, Seni dan Budaya
Kabupaten Merangin.

Museum ini terdiri dari sebuah ruangan berdenah U dengan


tiga segmen : geodiversity, biodiversity dan cultural diversity.
Segmen geodiversity menjelaskan tentang sejarah bumi
terutama sejak zaman Perm awal dan Jura (260 juta tahun yang
lalu).

Temuan batuan di tepi sungai Batang Merangin


mengindikasikan bahwa bumi Jambi terbentuk sekitar 300 juta
tahun yang lalu. Adapun Koleksi yang disimpan meliputi benda
biologi, geologi, arkeologi, dan numismatika. Benda Biologi
terdiri dari fosil-fosil flora dan fauna yang diawetkan serta
peninggalan kuno khas Merangin, diantaranya yaitu :

xi
Gambar 3. 1 Keragaman Flora Hutan Jambi

Hutan Jambi menyimpan kekayaan flora yang langka dan


enedemik diantaranya Pohon Jelutung(Dyera sp.) dan lain-lain.

Gambar 3. 2 Fosil Kayu Sungkai

Gambar fosil diatas merupakan salah satu icon Geopark


Merangin Jambi. Sebab fosil ini merupakan fosil yang berumur
sekitar 300 juta tahun lalu.

xii
Gambar 3. 3 Fauna Khas Jambi
Selain flora, keragaman fauna juga tak kalah
ragamnya,gambar diatas merupakan hewan-hewan yang
diawetkan yang dijumpai disekitar Geopark Merangin.

Hutan Jambi merupakan habitat fauna yang digolongkan


sangat terancam punah(endagered), langka (vulnerable) dan jenis
yang digolongkan terbatas penyebarannya (restricted range).

Provinsi Jambi memiliki keanekaragaman fauna langka yang


dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 dan Nomor 7
tahun 1999.

Gambar 3. 4 Peninggalan Kuno Kabupaten Merangin

Peralatan rumah tangga kuno yang digunakan masyarakat


Merangin terdahulu dapat dilihat pada gambar diatas.

3.2 Jeram Ladeh

Gambar 3. 5 Peta Topografi Desa Air Batu

Lokasi Pengamatan Kedua dilakukan di Jeram Ladeh


Kawasan Sungai Batang Merangin yang bersumber dari Danau
Kerinci dan merupakan sungai terbesar di Merangin Jambi.
xii
i
Pengamatan ini dilakukan pada Hari Sabtu, 12 November
2022, Kegiatan pertama adalah memploting lokasi atau
melakukan pemetaan wilayah Jeram Ladeh dengan
menggunakan Global Position System (GPS), Kawasan Jeram
Ladeh mempunyai Titik Koordinat (X=0182068, Y=9759679).

Gambar 3. 6 Bentang Alam Jeram Ladeh


Kawasan ini juga terdapat Formasi Granit Tantang. Formasi ini terdiri
dari beberapa liologi yaitu : Granit, dan Granudiorit.

Gambar 3. 7 Batu Granudiorit

Berikut merupakan deskripsi batuan :

Warna batuan
xi
v
a) Fresh : Abu-abu kehitaman
b) Lapuk : Kecoklatan

Jenis Batuan : Batuan beku intrusif

Struktur : Masif

Tekstur

a) D. Kristalisasi : Holokristalin
b) Granualitas : Fanerik
c) Relasi : Equigranular

Komposisi Mineral : Plagioklas, Kuarsa Feldspar,kuarsa,


homblande
Genesa : terbentuk dari magma yang membeku di
permukaan bumi

Nama Batuan : Granit

Berikut merupakan deskripsi batuan :


xv
Warna batuan
a) Fresh : Abu-abu kehitaman
b) Lapuk : Kecoklatan

Jenis Batuan : Batuan beku intrusif

Struktur : Masif

Tekstur

a) D. Kristalisasi : Holokristalin
b) Granualitas : Fanerik
c) Relasi : Equigranular

Komposisi Mineral : Plagioklas, Kuarsa Feldspar,kuarsa,


homblande
Genesa : terbentuk dari magma yang membeku di
permukaan bumi

Nama Batuan : Granit

xv
i
3.3 Teluk Gedang

Lokasi pengamatan ketiga dilakukan dikawasan Teluk


Gedang, Sungai Mengkarang. Kegiatan dilakukan pada hari
Sabtu, 12 Oktober 2022 WIB dengan kondisi cuaca cerah
berawan. setelah dilakukan ploting peta, kawasan ini memiliki

titik koordinat yaitu(X=0182813, Y=09760780)

Gambar 3. 8 Bentang Alam Teluk Gedan

Gambar 3.9 Batu Bara

xv
ii
Berikut merupakan deskripsi batuan :

Warna batuan : Hitam, coklat

Jenis batuan
: Batuan sedimen non klastik

Struktur
: Fosiliferous

Tekstur
: Amorf

Granularitas
: Fanerik

Derajat kristalisasi
: Hipokristalin

xv
iii
Berikut merupakan deskripsi batuan :

Warna batuan : Hitam, coklat

Jenis batuan
: Batuan sedimen non klastik

Struktur
: Fosiliferous

Tekstur
: Amorf

Granularitas
: Fanerik

Derajat kristalisasi
: Hipokristalin

Komposisi mineral : Vitrinit (68%-91%), pyrite (0.9%-


9 6,6%), lignit (Ro=0,39%-0,44%), dan
karbon.

Genesa : Batu bara adalah tumbuhan purba


yang mengendap didalam tanah
yang prosesnya berlangsung sejak
periode kurang lebih 350 juta tahun
yang lalu.

Nama batuan : Batu bara

xi
x
Dikawasan Teluk gedang mempunyai bentuk bentang alam
fluvial yag artinya dikawasan itu dialiri oleh sungai besar dan
sungai kecil dan dikelilingi bukit terjal dan berbagai formasi-
formasi batuan.

Di Teluk Gedang terdapat batuan sedimen (batuan berlaps)


yang kemiringannya kearah Timur Laut dan Barat Laut., Fosil
Kerang berumur sekitar 250 sampai dengan 299 juta tahun
atau yang bisa disebut dengan Zaman Fermien.

Adapun Fosil dan Batuan yang ditemukan diderah Teluk


Gedang sebagai berikut :

Gambar 3. 10 Fosil Kerang

Fosil ini terdapat di bebatuan di kawasan Geopark Merangin sepanjang


aliran sungai batang merangin tepatnya di Desa Air

xx
Batu dan Desa Buku Tanjung. Fosil ini telah berumur 300 juta tahun.

Gambar 3. 11 Batu Konglomerat

Berikut merupakan deskripsi batuan :


Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik

Warna : Abu-abu kecoklatan

Struktur : Perlapisan Tipis

Tekstur

a. Uk. Butir :4-6,4 mm


b. Derajat Pemilahan : Pemilah Buruk
c. Derajat Kebundaran : Membundar Sedang
d. Relasi : Equigranural

Komposisi Mineral

a. Matrik : Kuarsit
b. Semen : Silika

Nama Batuan : Batu Konglomerat


: Batu terbentuk dari hasil
transportasi material
Genesa sedimen yang diangkut arus

xx
i
3.4 Muara Karing

Air Terjun Muara Karing merupakan lokasi keempat dalam


spot penelitian yang dilakukan di Desan Air Batu kawasan
Sungai Mengkarang, setelah melakukan ploting area dengan
menggunakan Global Position System (GPS) lokasi ini berada
pada koordinat (X=0182816, Y=9760780).

Gambar 3. 12 Bentang Alam Air Terjun Muara Karing

Gambar 3. 13 Fosil Pakis

Di lokasi Muara Karang terdapat Fosil daun dan kemiringan


batuan didaerah tersebut mengarah ke Timur Laut dengan aliran
airnya berasal dari ketinggian Bukit Barisan. Fosil Pakis terbentuk
karena proses percetakan oleh magma akibat erupsi gunung api.

3.5 Goa Tiangko

Goa Tiangko merupakan Lokasi kelima dalam spot


penelitian yang dilakukan di Desa Tiangko, Kecamatan Sungai
Manau, Kabupaten Merangin, Jambi. Lokasi goa ini berjarak
xx
kurang lebih 50 kilometer dari Kota Bangko, dan bisa ditempuh ii
dengan menggunakan kendaraan motor ataupun mobil selama
satu jam.

Suasana gelap gulita, dan lembab pun mulai terasa saat tiba
di mulut Goa Tiangko. Dengan bantuan headlamp serta alat
penerangan seadanya, saat masuk ke dalam goa. Terkadang suara
kelelawar, akan terdengar memecah sunyi dan heningnya perut
goa, Di dalam Goa Banyak lubang-lubang yang diakibatkan dari
erosi, Retakan-retakan tersebut yang ada dalam goa diakibatkan
oleh lempeng tektonik yang bergerak.

Morfologi Karst terbentuk dari karbonat biasanya yang


terdapat di Laut Dangkal dan Laut Dalam. Namun sekarang Karst
tidak berada di daerah Laut disebakan karena Keadaan Aktivitas
Lempeng tektonik.

Gambar 3. 14 Stalagmi
Stalagmit Terbentuk dari kumpulan Kalsit (Mineral Karbonat) yang
berasal dari air yang menetes (Bentunya Lancip Keatas). Fungsi
dari endapan yang menjadi Stalagmit dapat dibuat menjadi tempat
wisata dan tempat pembelajaran.

Bentuk stalagmit berbeda-beda. Ada yang lebar, pendek,


tinggi, kurus dan juga menjulang seperti menara. Bentuknya
ditentukan oleh tingkat menetesnya air di daerah tropis yang

mempunyai tingkat karbondioksita tinggi dan di daerah kering.

Sehingga pengendapan dapat dipercepat oleh penguapan.

xx
iii
Gambar 3. 15 Stalaktit

Stalaktit Terbentuk dari Kalsium Karbonat yang mengendap


serta mineral-mineral lainnya yang terendap dalam larutan air
bermineral (Bentunya Lancip kebawah). Air yang menetes dari
stalaktit yang langsung masuk keretakan nanti akan langsung
dialiri dengan air sungai yang dapat membuat sungai bawah tanah
langsung membentuk endapan atau yang disebut Trapertin.

Stalaktit merupakan suatu jenis speleothem atau mineral sekunder


yang letaknya menggantung di langit-langit gua. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, jenis gua yang paling sering ditumbuhi oleh
stalaktit adalah gua kapur. Stalaktit memiliki tekstur cukup keras
yang termasuk dalam golongan batu tetes.Stalaktit adalah formasi
berkapur yang terbentuk melalui proses sedikit demi sedikit d
melakukannya melalui infiltrasi
air. Ketika perpindahan bawah tanah terjadi, air melarutkan
kalsium karbonat yang dimiliki oleh batuan sedimen dan berhasil
menyaring celah-celah gua.Batu kapur adalah batuan kalsium

xx
iv
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarakan hasil lapangan ekskursi geologi fisik,


geopark merangin yang dilakukan pada tanggal 11-13
November 2022, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Struktur geologi merupakan salah satu cabang ilmu


geologi yang masuk dalam jenis geologi dasar. Kajian
dalam geologi melalui prosoes - proses geologi dan
mekanismemya
2. Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari
magma yang membeku di dalam bumi,dan terdiri
dari kristal . sedangkan batuan sedimen merupakan
batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi
yang dapat terjadi di permukaan bumi, dibawah
tanah dalam air
3. Kompas geologi digunakan untuk mengukur arah
(azimuth) pada suatu titik ataupun kelurusan
struktur , mengukur kemiringan lereng , maupun
mengukur jurus ataupun kedudukan perlapisan dan
kemiringan lapisan batuan. Sedangkan penggunaan
GPS adalah dapat memberikan informasi
posisi/lokasi di permukaan bumi dapat diselesaikan
dengan bantuan GPS
4. Peta topografi memiliki fungsi menampilkan
informasi tentang keberada lokasi,dan jarak,seperti
lokasi penduduk, rute perjalanan dan
komunikasi.sedangkan peta geologi untuk keperluan
perencanaan, pemantauan haingga hasil – hasil
xx
pembangunan v
5. Pengukuran strike and dip menggunakan kaidah
tangan kiri. Srike and dip untuk mengukur
kelurusan sedangkan dip untk mengukur
kemiringan.

4.2 Saran

Adapun Pesan yang ingin disampaikan adalah perlunya


pemetaan fenomena geologi di sekitar sungai Mengkarang
dengan tujuan untuk mengetahui jumlah objek fenomena
geologi serta bentukan topografi yang ada di daerah tersebut
guna pengembangan tempat tujuan wisata masyarakat.

Sebab Geopark Merangin saat ini sudah mulai dikunjungi


baik dari Universitas sebagai lembaga pendidikan, dan
masyarakat umum yang ingin melihat fenomena geologi
secara langsung. Hal ini akan menjadi masalah di kemudian
hari jika terjadi kerusakan pada objek yang dijadikan wisata
maupun pencurian atau penghilangan seperti fosil – fosil
kerang maupun tumbuhan.

Dan diharapkan mahasiswa mematuhi peraturan yang


telah ditetapkan dan mengantisipasi diri agar kegiatan
Ekskursi berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.

Pada fasilitas terdapat seperti pada mengkarang

xx
vi
DAFTAR PUSTAKA

Bates, R.L., dan J.A., Jackson, .1990, Glossary of Geology, edisi

Ludman, Allan. (1982). Physical Geology . New York : McGraw-Hill

Palmer, T. J., and Wilson, MA (1988) Parasitism of Ordovician bryozoans


and the origin of pseudoborings. Palaeontology 31, 939–949

Palmer, Douglas. Buku saku:Fosil;alih bahasa,Yulin Lestari.


Jakarta:Erlangga,2002

Zuhdi. Buku Ajar Pengantar Geologi. Mataram: Duta Pustaka Ilmu Lombok-
NTB 2019

LAMPIRAN

xx
vii
Gambar 3.12 Peta Topografi

Gambar 3.1 3 Peta Geologi

xx
vii
Gambar 3.14 fofil pakis

Gambar 3.1 5 fosil kayu sungkai

xx
Gambar 3.16 foto saat berada du muara karing
ix
Gambar 3. 17 foto saat berad

xx
x
6

xx
xi
xx
xii
4.2 Saran

Adapun Pesan yang ingin disampaikan adalah


perlunya pemetaan fenomena geologi di sekitar
sungai Mengkarang dengan tujuan untuk
mengetahui jumlah objek fenomena geologi serta
bentukan topografi yang ada di daerah tersebut
guna pengembangan tempat tujuan wisata
masyarakat.

Sebab Geopark Merangin saat ini sudah mulai


dikunjungi baik dari Universitas sebagai lembaga
pendidikan, dan masyarakat umum yang ingin
melihat fenomena geologi secara langsung. Hal ini
akan menjadi masalah di kemudian hari jika terjadi
kerusakan pada objek yang dijadikan wisata
maupun pencurian atau penghilangan seperti fosil –
fosil kerang maupun tumbuhan.

Dan diharapkan mahasiswa mematuhi peraturan


yang telah ditetapkan dan mengantisipasi diri agar
kegiatan Ekskursi berjalan dengan lancar dan
sesuai rencana.

Pada fasilitas terdapat seperti pada mengkarang

i|Geologi Fisik
LAMPIRAN

Gambar 3.12 Peta Topografi

Gambar 3.13 Peta Geologi

ii | G e o l o g i F i s i k
Gambar 3.14 fofil pakis

Gambar 3.1 5 fosil kayu sungkai

iii | G e o l o g i F i s i k
Gambar 3.16 foto saat berada du muara karing

Gambar 3. 17 foto saat berad

iv | G e o l o g i F i s i k
v|Geologi Fisik
vi | G e o l o g i F i s i k
vii | G e o l o g i F i s i k
viii | G e o l o g i F i s i k
ix | G e o l o g i F i s i k
x|Geologi Fisik
BAB I 0 pt
PENDAHULUAN

10 pt
1.1 Latar Belakang
5 pt
Contoh awal paragraf

Latar belakang sepanjang garis panah yakni 1 lembar


atau lebih

1|Geologi Fisik
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun …….:
1. ….
2. ….. dst
1.3 Lokasi Kegiatan Ekskursi

Buat table yang berisi:

*Contoh

Lokasi Tempat Hari/Tanggal Koordinat

Lokasi pengamatan pertama Museum Jumat,….. X:……

Y:…...

2|Geologi Fisik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ilmu Geologi merupakan ………… (Budi, 2019).

Menggunakan caki APA min 2 lembar full

3|Geologi Fisik
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan min 4 lembar full


(Berisi hasil pada setiap stopsite dan terlampir gambar gambar )

4|Geologi Fisik
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun …. :

1. …
2. …

4.2 Saran

5|Geologi Fisik
DAFTAR PUSTAKA

Sumber min 5 dari 3 jurnal dan 2 buku

6|Geologi Fisik
LAMPIRAN

-Lampirkan Peta topografi dan peta geologi yang koordinatnya


sudah di plot pada peta tersebut

- Lampirkan Lembar Deskripsi Batuan

- Lampirkan dokumentasi pada setiap stopsite

7|Geologi Fisik

Anda mungkin juga menyukai