Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN EKSKURSI GEOLOGI FISIK

GEOPARK MERANGIN 2022

DISUSUN OLEH :

Rency Mivauliza

F1D122069

DOSEN PEMBIMBING :

Wahyudi Zahar, S.T., M.T.

199008032018031001

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan berkah-Nya, yang telah melimpahkan
kesehatan akal pikiran dan jasmani kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Eskursi Geologi Fisik guna
memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Geologi Fisik yang
merupakan mata kuliah wajib semester I mahasiswa Teknik
Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi.

Ucapan Terimakasih sebesar-besarnya kepada para dosen


serta Kakak/Abang Asisten yang telah membimbing rombongan
mahasiswa Teknik Pertambangan selama tiga hari yang terhitung
pada tanggal 11-13 November 2022 pada pelaksanaan kegiatan
ekskursi Geologi fisik sehingga kegiatan tersebut berjalan lancar
walaupun sangat melelahkan namun begitu menyenangkan bagi
penulis pribadi khususnya selama berada dilapangan. Tidak lupa
pula saya ucapkan Terimakasih kepada penduduk desa Air Batu
Kabupaten Merangin, karena telah sudi menyediakan serta
menyempatkan ruang dan waktu dengan sangat baik dan selayak-
layaknya untuk mahasiswa Teknik Pertambangan, Univesitas
Jambi serta para dosen dan asisten sehingga ekskursi tahun ini
bisa berjalan dengan aman dan lancar.

Penulis menyadari betul bahwa laporan ini masih jauh dari


sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari berbagai
pihak yang bersifat membangun akan selalu saya harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Jambi, 22 November 2022

Penulis

Rency Mivauliza
F1D122069

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................ii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...........................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................1

I.1 Latar Belakang..............................................................1

I. 2 Maksud Dan Tujuan.....................................................3

I. 3 Lokasi Kegiatan Ekskursi.............................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................8

3.1 Museum Geopark Merangin..........................................8

3.2 Jeram Ladeh…………………………………………………...10

3.3 Teluk Gedang.............................................................12

3.4 Muara Karing..............................................................12

3.5 Goa Tiangko................................................................13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.....................................15

4.4 Kesimpulan................................................................15

4.5 Saran.........................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................17

LAMPIRAN...............................................................................

ii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1. 1 Lokasi Kegiatan Ekskursi Geologi Fisik.........................3

Gambar 3. 1 Keragaman Flora Hutan Jambi.................................5


Gambar 3. 2 Fosil Kayu Sungkai...................................................6

Gambar 3. 3 Awetan Fauna Khas Jambi........................................6

Gambar 3. 4 Peninggalan Kuno Kabupaten Merangin....................7

Gambar 3. 5 Peta Topografi Desa Air Batu.....................................8

Gambar 3. 6 Bentang Alam Jeram Ladeh......................................8

Gambar 3. 7 Batu Granudiorit.......................................................9

Gambar 3. 8 Bentang Alam Teluk Gedang.....................................9

Gambar 3.9 Batu Bara...............................................................10

Gambar 3. 10 Fosil Kerang..........................................................11

Gambar 3. 11 Bentang Alam Air Terjun Muara Karing.................12

Gambar 3. 12 Fosil Pakis.............................................................12

Gambar 3. 13 Stalagmit...............................................................13

Gambar 3. 14 Stalaktit................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Geologi Fisik adalah salah satu cabang ilmu geologi yang


mempelajarai bumi dari sifat fisiknya. Ruang Lingkup geologi
fisik meliputi bahan pembentuk bumi, atmosfer bumi, Hidrosfer
serta Proses-proses yang menerima pengaruh dari energi surya
dan gravitasi. Sebagian besar kajian geologi fisik berkaitan
dengan proses pelapukan, erosi dan sedimentasi.
Fenomena geologi adalah wujud fisik alami yang terbentuk
akibat proses geologi yang menghasilkan bentukan yang khas
baik secara morfologi maupun batuan, seperti: pegunungan,
gumuk, pasir, karst, air terjun, dan lain-lain.
Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur
geologi dimana masyarakat setempat diajak berperan serta
untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam,
termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada
didalamnya. Istilah Geopark singkatan dari “Geological Park”
yang diterjemahkan kedalam bahasa indonesia sebagai Taman
Geologi atau Taman Bumi.
Merangin salah satu daerah yang memiliki fenomena geologi
yang sangat unik. Salah satu fenomena geologi terletak di
sepanjang sungai Mengkarang, Desa Air Batu Kecamatan Renah
Pembarap,Kabupaten Merangin,Jambi. Menjadi Lokasi Ekskursi
Geologi Fisik yang berguna untuk mengetahui keadaan
dilapangan yang berbeda dengan yang ada di
Laboratorium.Keragaman batuan ditemukan disepanjang sungai
Mengkarang yang termasuk ke dalam Formasi Mengkarang, Ada
Beberapa fenomena geologi yang terdapat di Mengkarang
sampai saat ini belum terawat dengan baik sebab jalur untuk
menuju ke lokasi masih sulit dilalui.

1
Geopark Merangin Jambi merupakan salah satu bentuk
pariwisata alam di Indonesia yang berusia 350 juta tahun, dan
salah satu yang tertua di dunia. Geopark Merangin Jambi baru
resmi menjadi anggota geopark nasional pada 23 September
2013. Pengembangan Geopark Merangin Jambi dapat mendidik
mahasiswa dan wisatawan tentang perlindungan lingkungan,
pengembangan ekonomi lokal dan sumber ilmu pengetahuan
tentang sumberdaya warisan geologi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan dari Ekskursi Geologi Fisik antara lain :

1. Untuk bisa mendeskripsikan batuan pada saat dilapangan.


2. Untuk bisa mengetahui bagaimana langkah yang akan
dilakukan jika menemukan singkapan.
3. Untuk mengetahui cara penulisan di laporan sementara
lapangan.
4. Untuk mengetahui cara pengukuran strike dan dip.
5. Untuk bisa mengetahui cara penggunaan alat kompas
geologi,GPS, dan peta topografi.

2
1.3 Lokasi Kegiatan Ekskursi

Berikut ini tabel 1.3 tentang ekskursi Geologi Fisik Geopark


Merangin dilaksanakan pada tanggal 11-13 November 2022.

Hari / Titik
Lokasi Tempat
Tanggal Koordinat

Museum
Lokasi Geopark Jum’at, 11
Pengamatan Merangin, Kota November -
Pertama Bangko, 2022
Merangin.

Lokasi Kawasan Jeram Sabtu, 12


X = 0182068
Pengamatan Ladeh, Desa Air November
Y = 9759679
Kedua Batu,Merangin. 2022

Lokasi Kawasan Teluk Sabtu, 12


X = 0182813
Pengamatan Gedang, Desa Air November
Y = 9160780
Ketiga Batu, Merangin 2022

Lokasi Air Terjun Muara Sabtu, 12


X = 0183391
Pengamatan Karing, Desa Air November
Y = 9761823
Keempat Batu, Merangin 2022

Lokasi Goa Tiangko, Minggu, 13


X = 0183369
Pengamatan Desa Tiangko, November
Y = 9761813
Kelima Merangin 2022

Tabel 1. 1 Lokasi Kegiatan Ekskursi Geologi Fisik

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan atau Ilmu Geologi didasarkan kepada studi
terhadap batuan. Diawali dengan mengetahui bagaimana batuan
itu terbentuk, terubah, kemudian bagaimana hingga batuan itu
sekarang menempati bagian dari pegunungan, dataran-dataran di
benua hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut. Dari
sejarah pembentukan Bumi, diperoleh gambaran bahwa pada
awalnya seluruh bagian luar dari Bumi ini terdiri dari batuan
beku. Dengan perjalanan waktu serta perubahan keadaan, maka
terjadilah perubahan-perubahan yang disertai dengan
pembentukan kelompok-kelompok batuan yang lainnya. Proses
perubahan dari satu kelompok batuan ke kelompok lainnya,
merupakan suatu siklus yang dinamakan “daur batuan”
Pengetahuan atau Ilmu Geologi didasarkan kepada studi terhadap
batuan. Diawali dengan mengetahui bagaimana batuan itu
terbentuk, terubah, kemudian bagaimana hingga batuan itu
sekarang menempati bagian dari pegunungan, dataran-dataran di
benua hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut. Dari
sejarah pembentukan Bumi, diperoleh gambaran bahwa pada
awalnya seluruh bagian luar dari Bumi ini terdiri dari batuan
beku. Dengan perjalanan waktu serta perubahan keadaan, maka
terjadilah perubahan-perubahan yang disertai dengan
pembentukan kelompok-kelompok batuan yang lainnya. Proses
perubahan dari satu kelompok batuan ke kelompok lainnya,
merupakan suatu siklus yang dinamakan “daur
batuan”( DevitaFitri dkk, 2017).

Batuan merupakan material yang mengandung satu atau


beberapa mineral dan berbentuk padatan. Mendefinisikan batuan
sebagai gabungan dari beberapa zat yang terjadi secara alami,
dapat terdiri dari mineral, potongan batu lainnya serta bahan-

1
bahan fosil, seperti kerang atau tanaman. Seluruh batuan yang
ada di permukaan bumi berasal dari magma yang meleleh ke arah
permukaan. Suhu permukaan bumi yang jauh lebih rendah dari
suhu di bawah permukaan bumi mengakibatkan terjadinya
pembekuan magma yang membentuk batuan.( Sari dkk,2018) .

Batuan beku adalah batuan sebagai hasil krisalisasi dari


larutan magma yang mendingin Magma adalah batuan pijar yang
terdiri dari tiga atau lebih komponen lelehan cair silikat, kristal
padat, dan gelembung gas. Magma yang membeku di bawah
permukaan bumi akan menghasilkan batuan intrusi, sedangkan
magma yang membeku di permukaan bumi menghasilkan batuan
ekstrusif( Afri, 2020 ).

Batuan beku terbentuk oleh pembekuan magma. Batuan


beku dibagi menjadi batuan plutonic dan batuan vulkanik. Batuan
plutonik atau intrusive terbentuk ketika magma mendingin dan
terkristalisasi perlahan didalam kerak bumi. Salah satu contoh
batuan beku plutonikadalah granite. Sedangkan batuan beku
vulkanik atau extrusive membeku dan terbentuk pada saat magma
keluar kepermukaan bumi sebagai lava atau fragment bekuan.

Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada


batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur
ukuran butir, yaitu: Fanerik atau fanerokristalin dan
afanitik.Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran)
pada batuan beku. Hubungan antar kristal atau disebut juga
relasi didefinisikan sebagai hubungan antara kristal/mineral yang
satu dengan yang lain dalam suatu batuan. Secara garis besar,
relasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Ekuigranular dan
Inekuigranular.Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi
didefinisikan sebagai hubungan antara kristal/mineral yang satu
dengan yang lain dalam suatu batuan.

2
Batuan sedimen terbentuk karena endapan dari hasil
pelapukan material-material batuan. Material hasil lapukan ini
bisa berupa zat organik maupun mineral.Batuan sedimen
terbentuk karena endapan dari hasil pelapukan material-material
batuan. Material hasil lapukan ini bisa berupa zat organik
maupun mineral.

Litifikasi atau pembatuan adalah proses perubahan material


sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Misalnya, pasir
mengalami litifikasi menjadi batupasir. Proses diagnesis adalah
proses yang menyebabkan perubahan pada sediment selama
terpendamkan dan terlitifikasikan, sedangkan litifikasi adalah
proses perubahan material sediment menjadi batuan sediment
yang kompak.(Zuhdi,2019).

Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah malu satu


himpunan utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau
ubahan dari suatu tipe batuan yang telah hadir sebelumnya,
protolith, oleh suatu bagian yang dinamakan metamorfisme, yang
berfaedah "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih
akbar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem akan merasakan
perubahan fisika dan atau kimia yang akbar. Protolith dapat
berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain
yang semakin tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah
gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.

Batuan metamorf menyusun beberapa akbar dari kerak


Bumi dan digolongkan berlandaskan tekstur dan dari susunan
kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh
dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang akbar dari batuan
diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk
oleh intrusi batu lebur, dinamakan magma, ke dalam batuan
padat dan terbentuk terutama pada kontak selang magma dan
batuan yang bersuhu tinggi.Penelitian batuan metamorf (saat ini

3
tersingkap di permukaan bumi dampak erosi dan pengangkatan)
memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu
dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.

Beberapa contoh batuan metamorf :

Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses


metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone
(batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki
struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butirbutir yang
sangat halus (very fine grained). Asal : Metamorfisme Shale dan
Mudstone Warna : Abu-abu, hitam, hijau, merah Ukuran butir :
Very fine grained Struktur : Foliated (Slaty Cleavage) Komposisi :
Quartz, Muscovite, Illite Derajat metamorfisme : Rendah Ciri khas :
Mudah membelah menjadi lembaran tipis.

Kuarsit Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan


kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan
dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis
menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan
biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh
proses metamorfosis . Asal : Metamorfisme sandstone (batupasir)
Warna : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah Ukuran butir :
Medium coarse Struktur : Non foliasi Komposisi : Kuarsa Derajat
metamorfisme : Intermediate – Tinggi .

Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk


oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang
mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-
butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.
Asal : Metamorfisme dinamik Warna : Abu-abu, kehitaman, coklat,
biru Ukuran butir : Fine grained Struktur : Non foliasi.
( Ensiklopedia Dunia. Batuan metamorf).

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Museum Geopark Merangin

Museum geopark Merangin merupakan lokasi tujuan Pertama


dalam pelaksanaan eskursi Geologi Fisik, Lokasi Museum
dikantor Dinas Pariwisata, Pemuda, Seni dan Budaya
Kabupaten Merangin.

Museum ini terdiri dari sebuah ruangan berdenah U dengan


tiga segmen : geodiversity, biodiversity dan cultural diversity.
Segmen geodiversity menjelaskan tentang sejarah bumi
terutama sejak zaman Perm awal dan Jura (260 juta tahun yang
lalu).

Temuan batuan di tepi sungai Batang Merangin


mengindikasikan bahwa bumi Jambi terbentuk sekitar 300 juta
tahun yang lalu. Adapun Koleksi yang disimpan meliputi benda
biologi, geologi, arkeologi, dan numismatika. Benda Biologi
terdiri dari fosil-fosil flora dan fauna yang diawetkan serta
peninggalan kuno khas Merangin, diantaranya yaitu :

Gambar 3. 1 Keragaman Flora Hutan Jambi

5
Hutan Jambi menyimpan kekayaan flora yang langka dan
enedemik diantaranya Pohon Jelutung(Dyera sp.) dan lain-lain.

Gambar 3. 2 Fosil Kayu Sungkai

Gambar fosil diatas merupakan salah satu icon Geopark


Merangin Jambi. Sebab fosil ini merupakan fosil yang berumur
sekitar 300 juta tahun lalu.

Gambar 3. 3 Fauna Khas Jambi

Selain flora, keragaman fauna juga tak kalah


ragamnya,gambar diatas merupakan hewan-hewan yang
diawetkan yang dijumpai disekitar Geopark Merangin.

Hutan Jambi merupakan habitat fauna yang digolongkan


sangat terancam punah(endagered), langka (vulnerable) dan jenis
yang digolongkan terbatas penyebarannya (restricted range).

6
Provinsi Jambi memiliki keanekaragaman fauna langka yang
dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 dan Nomor 7
tahun 1999.

Gambar 3. 4 Peninggalan Kuno Kabupaten Merangin

Peralatan rumah tangga kuno yang digunakan masyarakat


Merangin terdahulu dapat dilihat pada gambar diatas.

3.2 Jeram Ladeh

Gambar 3. 5 Peta Topografi Desa Air Batu

Lokasi Pengamatan Kedua dilakukan di Jeram Ladeh


Kawasan Sungai Batang Merangin yang bersumber dari Danau
Kerinci dan merupakan sungai terbesar di Merangin Jambi.
Pengamatan ini dilakukan pada Hari Sabtu, 12 November
2022, Kegiatan pertama adalah memploting lokasi atau

7
melakukan pemetaan wilayah Jeram Ladeh dengan
menggunakan Global Position System (GPS), Kawasan Jeram
Ladeh mempunyai Titik Koordinat (X=0182068, Y=9759679).

Gambar 3. 6 Bentang Alam Jeram Ladeh

Kawasan ini juga terdapat Formasi Granit Tantang. Formasi


ini terdiri dari beberapa liologi yaitu : Granit, dan Granudiorit.

Gambar 3. 7 Batu Granudiorit

Berikut merupakan deskripsi batuan :


Warna batuan

a) Fresh : Abu-abu
b) Lapuk : Kecoklatan

Jenis Batuan : Plutonik

Struktur : Masif

Tekstur

8
a) D. Kristalisasi : Holokristalin
b) Granualitas : Fanerik
c) Relasi : Equigranular
Komposisi Mineral : Plagioklas, Kuarsa Feldspar,
kuarsa, homblande

Genesa : Terbentuk dari magma yang


membeku di permukaan bumi.

Nama Batuan : Granodiorit

3.3 Teluk Gedang


Lokasi pengamatan ketiga dilakukan dikawasan Teluk
Gedang, Sungai Mengkarang. Kegiatan dilakukan pada hari
Sabtu, 12 November 2022 dengan kondisi cuaca cerah berawan.
setelah dilakukan ploting peta, kawasan ini memiliki titik
koordinat yaitu(X=0182813, Y=9160780).

Gambar 3. 8 Bentang Alam Teluk Gedang

Gambar 3.9 Batu Bara

9
Berikut merupakan deskripsi batuan :
Warna batuan

a) Warna fresh : Abu-abu


b) Warna lapuk : Kecoklatan

Tekstur

a) Ukuran butir : Pasir sangat halus


b) Pemilahan : Baik
c) Kebundaran : Membundar
d) Kemas : Tertutup

Fragmen : Quartz

Matriks : Batu pasir

Semen : Sedimen silik

Struktur sedimen : Perlapisan

Prositas : Buruk

Nama Batuan : Batu pasir meta sedimen

Genesa : Batu pasir meta sedimen adalah


batuan yang mengalami proses
metamorfosis tapi belum terbentuk
menjadi batu metamorf

Dikawasan Teluk gedang mempunyai bentuk bentang alam


fluvial yag artinya dikawasan itu dialiri oleh sungai besar dan
sungai kecil dan dikelilingi bukit terjal dan berbagai formasi-
formasi batuan.
Di Teluk Gedang terdapat batuan sedimen (batuan berlapis)
yang kemiringannya kearah Timur Laut dan Barat Laut., Fosil

10
Kerang berumur sekitar 250 sampai dengan 299 juta tahun
atau yang bisa disebut dengan Zaman Fermien.
Adapun Fosil dan Batuan yang ditemukan diderah Teluk
Gedang sebagai berikut :

Gambar 3. 10 Fosil Kerang

Fosil ini terdapat di bebatuan di kawasan Geopark Merangin


sepanjang aliran sungai batang merangin tepatnya di Desa Air
Batu dan Desa Buku Tanjung. Fosil ini telah berumur 300 juta
tahun.

3.4 Muara Karing


Air Terjun Muara Karing merupakan lokasi keempat dalam
spot penelitian yang dilakukan di Desan Air Batu kawasan
Sungai Mengkarang, setelah melakukan ploting area dengan
menggunakan Global Position System (GPS) lokasi ini berada
pada koordinat (X=0183391, Y=9761823).

Gambar 3. 11 Bentang Alam Air Terjun Muara Karing

11
Gambar 3. 12 Fosil Pakis

Di lokasi Muara Karang terdapat Fosil daun dan kemiringan


batuan didaerah tersebut mengarah ke Timur Laut dengan aliran
airnya berasal dari ketinggian Bukit Barisan. Fosil Pakis terbentuk
karena proses percetakan oleh magma akibat erupsi gunung api.

3.5 Goa Tiangko

Goa Tiangko merupakan Lokasi kelima dalam spot


penelitian yang dilakukan di Desa Tiangko, Kecamatan Sungai
Manau, Kabupaten Merangin, Jambi. Lokasi goa ini berjarak
kurang lebih 50 kilometer dari Kota Bangko, dan bisa ditempuh
dengan menggunakan kendaraan motor ataupun mobil selama
satu jam. Dengan titik koordinat (X=0183369 , Y=9761813).

Suasana gelap gulita, dan lembab pun mulai terasa saat tiba
di mulut Goa Tiangko. Dengan bantuan headlamp serta alat
penerangan seadanya, saat masuk ke dalam goa. Terkadang suara
kelelawar, akan terdengar memecah sunyi dan heningnya perut
goa, Di dalam Goa Banyak lubang-lubang yang diakibatkan dari
erosi, Retakan-retakan tersebut yang ada dalam goa diakibatkan
oleh lempeng tektonik yang bergerak.

Morfologi Karst terbentuk dari karbonat biasanya yang


terdapat di Laut Dangkal dan Laut Dalam. Namun sekarang Karst
tidak berada di daerah Laut disebakan karena Keadaan Aktivitas
Lempeng tektonik.

12
Gambar 3. 13 Stalagmit

Stalagmit Terbentuk dari kumpulan Kalsit (Mineral


Karbonat) yang berasal dari air yang menetes (Bentuknya Lancip
Keatas). Fungsi dari endapan yang menjadi Stalagmit dapat
dibuat menjadi tempat wisata dan tempat pembelajaran.

Bentuk stalagmit berbeda-beda. Ada yang lebar, pendek,


tinggi, kurus dan juga menjulang seperti menara. Bentuknya
ditentukan oleh tingkat menetesnya air di daerah tropis yang
mempunyai tingkat karbondioksita tinggi dan di daerah kering.
Sehingga pengendapan dapat dipercepat oleh penguapan.

Gambar 3. 14 Stalaktit

Stalaktit Terbentuk dari Kalsium Karbonat yang mengendap


serta mineral-mineral lainnya yang terendap dalam larutan air
bermineral (Bentunya Lancip kebawah). Air yang menetes dari
stalaktit yang langsung masuk keretakan nanti akan langsung

13
dialiri dengan air sungai yang dapat membuat sungai bawah tanah
langsung membentuk endapan atau yang disebut Trapertin.

Stalaktit merupakan suatu jenis speleothem atau mineral


sekunder yang letaknya menggantung di langit-langit gua. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, jenis gua yang paling sering
ditumbuhi oleh stalaktit adalah gua kapur. Stalaktit memiliki
tekstur cukup keras yang termasuk dalam golongan batu
tetes.Stalaktit adalah formasi berkapur yang terbentuk melalui
proses sedikit demi sedikit dan melakukannya melalui infiltrasi
air. Ketika perpindahan bawah tanah terjadi, air melarutkan
kalsium karbonat yang dimiliki oleh batuan sedimen dan berhasil
menyaring celah-celah gua.Batu kapur adalah batuan kalsium
karbonat, yang dilarutkan oleh air yang mengandung karbon
dioksida, sehingga membentuk larutan kalsium bikarbonat
CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(aq) → Ca(HCO3)2(aq).

14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan

Berdasarakan hasil lapangan ekskursi geologi fisik, geopark


merangin yang dilakukan pada tanggal 11-13 November 2022,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dapat diketahui Geopark Merangin memiliki koleksi berupa
fosil-fosil dari daun, kayu, akar, hewan, dan juga kerang-
kerangan. Fosil tersebut diperkirakan berumur lebih dari
300 juta tahun dan tersebar di sepanjang aliran Sungai
Batang Merangin dan Sungai Mengkarang.
2. Dengan menggunakan alat Global Position System (GPS)
dapat ditentukan koordinat tiap-tiap lokasi penelitian yang
kemudian di plotting ke dalam peta topografi.
3. Terdapat beberapa jenis batuan yang ada di kawasan sungai
Mengkarang, Geopark Merangin yaitu : batu granit, batu
kongomerat, batu granudiorid, batuan fosil paku, dan
batuan fosil kerang bercangkang dua, batu stalagmit dan
batu stalagtit.
4. Morfologi kawasan ini didominasi oleh dataran
menggelombang, dengan undulasi yang tidak begitu kasar.
Secara morfologi dan stratigrafi kawasan Geopark Merangin
didominasikan oleh bentang alam berupa fluvial atau
perairan berupa sungai serta dikelilingi perbukitan yang
terjal dan curam.
5. Batuan dari yang tertua adalah terletak pada stopside 1
(Teluk gedang) yaitu batuan sedimen konglomerat,stopside
2(Muara karing)yaitu fosil pakis,stopside3(Jeram ladeh)yaitu
batuan beku granudiorit dan yang termuda batuan di goa.

15
4.2 Saran

Adapun Pesan yang ingin disampaikan adalah perlunya


pemetaan fenomena geologi di sekitar sungai Mengkarang
dengan tujuan untuk mengetahui jumlah objek fenomena
geologi serta bentukan topografi yang ada di daerah tersebut
guna pengembangan tempat tujuan wisata masyarakat.
Sebab Geopark Merangin saat ini sudah mulai dikunjungi
baik dari Universitas sebagai lembaga pendidikan, dan
masyarakat umum yang ingin melihat fenomena geologi
secara langsung. Hal ini akan menjadi masalah di kemudian
hari jika terjadi kerusakan pada objek yang dijadikan wisata
maupun pencurian atau penghilangan seperti fosil – fosil
kerang maupun tumbuhan. Dan diharapkan mahasiswa
mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dan
mengantisipasi diri agar kegiatan Ekskursi berjalan dengan
lancar dan sesuai rencana.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedia Dunia. “Batuan metamorf”.

Fitri dkk.(2017).”Klasifikasi Jenis Batuan Sedimen Berdasarkan


Tekstur Dengan Metode Gray Level Co-Occurrence Matrix dan
K-NN”.Jurnal Geologi. Vol 4 No(2).

Sari dkk.(2018)”Analisis Struktur Batuan Berdasarkan Data


Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger dan
Konfigurasi Dipole-Dipole Di Kecamatan Malalak Kabupaten
Agam”.Jurnal Geologi.Vol 11 No(2).

Krustanto dkk.(2020).”Analisis Protogenesa Batuan Beku Sebagai


Tinjauan Keterpadatan Mineral Ekonomis Di Daerah
Wukirharjo”.Jurnal Geologi.Vol 01 No(1).

Zuhdi.(2019).”Buku Ajar Pengantar Geologi”. Lombok-NTB

17

Anda mungkin juga menyukai