Oleh:
MUH ALPIANSYAH
F12118045
Disusun Oleh
Muh Alpiansyah
F12118045
Telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah
Metode Penelitian pada Program Studi S1 Teknik Geologi Universitas
Tadulako
Menyetujui
Dosen Pembimbing
NIP.195905171984031012
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan alam semesta dan
manusia atas seluruh nikmat dan karunia-Nya serta tak henti-hentinya
memberikan kenikmatan kepada manusia di muka bumi yang tak dapat diukur
dengan nilai, sehingga penulis memiliki kesempatan, kemauan, dan kesanggupan
untuk menyusun, menulis dan menyelesaikan Laporan Teknik Komunikasi
Geologi dengan judul “Analisis Daya Dukung Batuan dan Tanah Untuk
Konstruksi Bangunan Di Desa Sidera,Kecamatan Sigi Biromaru,Kabupaten
Sigi,Sulawesi Tengah”
ii
Dengan selesainya penyusunan Laporan Teknik Komunikasi Geologi ini,
penulis berharap dapat memberikan manfaat yang baik, serta mampu menjadi
arahan dalam perjalanan pengetahuan. Penulis menyadari bahwa penyusunan ini
masih jauh dari sempurna, maka sangat besar keinginan penulis untuk
mendapatkan saran dan kritik yang kontruktif guna memperluas wawasan penulis
sebagai proses pembelajaran diri.
Penulis
MUH ALPIANSYAH
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan........................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................... iv
Daftar Tabel ...................................................................................... v
Daftar Gambar................................................................................... vi
Abstrak.............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
ANALISIS DAYA DUKUNG BATUAN DAN TANAH UNTUK
KONSTRUKSI BANGUNAN DI DESA SIDERA,KECAMATAN SIGI
BIROMARU,KABUPATEN SIGI,SULAWESI TENGAH
ABSTRAK
Desa Sidera merupakan salah satu desa terdampak bencana gempa yang
terjadi pada tanggal 28 September 2018 dengan kekuatan 7,4 Skala Richter,hal ini
mengakibatkan terjadinya kerusakan konstruksi bangunan maupun jalan di daerah
tersebut. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan
Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah terdampak lainnya perlu
menyusun rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Dalam
kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana perlu adanya Pendekatan
geologi, maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk membuat model litologi yang
akan mempermudah dalam menganalisis kemampuan lapisan untuk menopang
bangunan (daya dukung tanah), seperti penentuan kedalaman dasar pondasi,
pengkajian yang detail tentang daya dukung tanah untuk kontruksi bangunan.
Tujuan dari penelitian ini ialah (1) Untuk mengetahui daya dukung batuan dan
tanah terhadap pondasi bangunan. (2) Untuk mengetahui bentuk pondasi yang
tepat pada daerah penelitian yang terdampak gempa. Adapun metode yang
digunakan dalam mencapai tujuan ialah metode penelitian lapangan, metode UCS
dan analisis laboratorium.
Kata Kunci : Daya Dukung, UCS, Desa Sidera
vii
ANALYSIS OF ROCK AND SOIL CARRYING CAPACITY FOR THE
CONSTRUCTION OF BUILDINGS IN DESA SIDERA,KECAMATAN
SIGI BIROMARU,KABUPATEN SIGI,SULAWESI TENGAH
ABSTRACT
Sidera Village is one of the villages affected by the earthquake that occurred
on September 28, 2018 with a magnitude of 7.4 on the Richter Scale, this
resulted in damage to building and road construction in the area. Based on
Presidential Instruction Number 10 of 2018 concerning the Acceleration of Post-
Earthquake and Tsunami Rehabilitation and Reconstruction in the Province of
Central Sulawesi and other affected areas, it is necessary to develop a plan for
post-disaster rehabilitation and reconstruction activities. In post-disaster
rehabilitation and reconstruction activities, it is necessary to have a geological
approach, therefore this research was conducted to create a lithological model
that will make it easier to analyze the ability of the layers to support the building
(soil bearing capacity), such as determining the depth of the foundation base, a
detailed study of the bearing capacity of the soil. for building construction. The
purpose of this study is (1) To determine the bearing capacity of rock and soil to
the building foundation. (2) To find out the exact shape of the foundation in the
research area affected by the earthquake. The methods used in achieving the
objectives are field research methods, UCS methods and laboratory analysis.
Keywords: Carrying Capacity, UCS, Sidera Village
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
kontruksi bangunan sipil. Pada kondisi tersebut, tanah memiliki fungsi sebagai
penahan beban kontruksi di atas tanah yang harus bisa memikul seluruh beban
bangunan dan beban yang lain (Williy dkk,2015 dalam Bundang,S 2020).
sebab itu, perencanaan suatu fondasi harus dilakukan evaluasi daya dukung tanah
Desa Jono Oge di sebelah Utara dan Desa Karawana di sebelah Barat. Desa
Sidera merupakan salah satu desa terdampak bencana gempa yang terjadi pada
daerah tersebut.
1
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan
maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk membuat model litologi yang akan
pengkajian yang detail tentang daya dukung tanah untuk kontruksi bangunan.
Oleh karena itu analisis tentang daya dukung tanah sangat diperlukan untuk
pembangunan.
terdampak gempa?
2
1.3 Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
bangunan.
2. Untuk mengetahui bentuk pondasi yang tepat pada daerah penelitian yang
terdampak gempa.
pondasi bangunan
Sigi,Sulawesi Tengah” dengan batasan masalah yaitu kuat tekan batuan pada
Sigi,Sulawesi Tengah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari lempeng Asia yang stabil, lempeng Australia yang bergerak ke Utara serta
Secara regional daerah penelitian masuk dalam Peta Geologi lembar Palu
skala 1:250.000 (Rab Sukamto dkk., 1973), yang diterbitkan oleh pusat penelitian
Gambar 2.1 Peta Geologi Regional Lembar Palu (Modifikasi dari Rab Sukamto
dkk., 1973).
4
2.1.1 Geomorfologi
oleh lembah palu (Fossa Sarasina).Pematang barat didekat palu hingga lebih dari
mukalaut.Pematang timur dengan tinggi puncak dari 400 meter hingga 1900
Kerikil, Pasir, lumpur, dan batu gamping koral terbentuk dalam lingkungan
sungai, delta dan laut dangkal merupakan sedimen termuda didaerah lokasi
(1934)
lingkungan laut.
Didekat intrusi terdapat sabak, dan lebih dekat pada persentuhan terbentik
philit dan kuarsit. Bagian barat pematang barat mengandung lebih banyak batu
5
pasir rijang daripada tempat lain. Diabas, spilit, dan andesit diselatan donggala
dan selatan kasimbar dipetakan dengan endapan itu. Endapan batuan gunung api
Sp, menunjukan akan umur Eosen. Pekerjaan selanjutnya oleh Socal ( Standar Oil
rombakan dari Formasi Kapur.Batuan itu serupa dengan Formasi Tinombo Yang
Batuan ini terdapat pada ketinggian lebih rendah pada sisi-sisi kedua
pematang, menindih secara tidak selaras Formasi Tinombo dan Kompleks batuan
yang semuanya hanya mengeras lemah. Di dekat kompleks batuan metamorf pada
bagian barat pematang timur endapan itu terutama terdiri dari bongkah-bongkah
6
beralih-alih jadi batuan klastika berbutir lebih halus. Di dekat Donggala sebelah
Utara Enu dan sebelah Barat Labea batuannya terutama terdiri dari batugamping
dan napal dan mengandung Operculina sp, Cyclopclypeus sp, Rotalia sp, Orbulina
Palecipoda dan Gastropoda. Sebuah contoh yang dipungut dari tenggara Laebago
tambahan yang dikenali oleh socal meliputi :planorbulina sp, salenomeris sp,
textularia sp, acervolina sp, spiroclypeus sp, reusela sp, lethoporella, lithophylum
miosen tengah, dan pengendapan di dalam laut dangkal.Pada kedua sisi teluk palu,
dan kemungkinan juga di tempat lain, endapan sungai kuarter juga dimasukkan ke
Struktur daerah ini didominasi oleh lajur sesar Palu yang berarah utara
dibatasi oleh sesar sesar hidup, diantaranya yang bermata air panas di sepanjang
sejajar dengan arah lajur Palu terdapat di pematang timur.Banyak sesar dan
kelurusan lainnya yang kurang penting lebih tegak lurus pada arah ini,
kompleks batuan metamorf dan dalam Formasi Tinombo menunjukkan akan sifat
pemampatan pada beberapa diantaranya sesar yang lebih tua. Sesar termuda yang
7
tercatat terjadi pada tahun 1968 didekat Tambo, timbulsetelah ada gempabumi,
meter.Pada bagian yang menurun, daerah pantai yang seluas kira-kira 5 kilometer
2.2 Pondasi
bagian bagian dari system rekayasa yang membawa beban kepada pondasi atau
struktur dibawahnya. Istilah struktur atas mempunyai arti khusus untuk bangunan-
bertindak sebagai alas atau papan iklan dan sejenisnya. Karena sebab inilah maka
lebih baik menggambarkan pondasi sebagai bagian dari satu system rekayasa
8
2.2.2 Macam-macam Pondasi
bebannya secara langsung, atau pondasi yang digunakan apabila lapisan tanah
pada kedalaman yang dangkal umumnya kedalaman lebih kecil dari panjang/lebar
pondasi, seperti: pondasi telapak, pondasi memanjang, dan pondasi rakit. Pondasi
keras atau batu yang relative jauh dari permukaan, contohnya pondasi sumuran
dan pondasi tiang. macam –macam contoh tipe pondasi diberikan dalam gambar
dibawah ini.
9
Gambar 2.2 Macam-macam Pondasi (Hardiyatmo,2014 dalam
a. Pondasi memanjang
b. Pondasi telapak
c. Pondasi rakit
d. Pondasi sumuran
e. Pondasi tiang
10
1. Beban Statis
tergantung dari beban pikul dan luas pondasinya. Pada tekanan sama,
11
Gambar 2.3 Distribusi Tegangan Di bawah Pondasi (Verhoef 1994
2. Beban Dinamis
bangunan tersebut.
12
2.3 Kekuatan Material Tanah
material penyususn tanah yang akan dilakukan pemasangan pondasi. Hal tersebut
suatu lapisan tanah dapat menopang bangunan, bisa dilakukan dengan metode
uji kuat tekan. Adapun alat dari uji kuat tekan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Uji kuat tekan (UCS) merupakan pengujian yang paling penting dalam
13
Gambar 2.5 Mengeluarkan sampel tanah Nurdian,S.(2017).
ambil sebagian tanah yang tidak terpakai untuk pemeriksaan kadar air.
volume.
14
Gambar 2.7 Menimbang Sampel Tanah Nurdian,S.(2017).
sampel tanah.
tanah.
15
8) Membaca dial beban dan mencatat pada regangan 0,5%, 1%,s 2% dan
dari makin beban walaupun regangan semakin besar. Bila regangan 0,5%
Dibawah ini merupakan persamaan untuk menghitung kuat tekan suatu material:
𝑃
𝑓𝑐′ =
𝐴
Dimana:
16
Menurut Arif (2016) dalam Bundang,S (2020), perbandingan ukuran tinggi
dan diameter contoh batuan (L/D) akan mempengaruhi nilai kuat tekan batuan.
Jika digunakan perbandingan (L/D) =1, kondisi tegangan triaxial saling bertemu
sehingga akan memperbesar nilai kuat tekan batuan. Sesuai denga ISRM (1981),
pengujian kuat tekan menggunakan rasio (L/D) antara 2-2,5 dan sebaiknya
diameter (D) contoh batu uji paling tidak berukuran tidak kurang dari ukuran NX,
atau tidak kurang dari 54 mm. Semakin besar antara tinggi dan diameter contoh
batuan yang digunakan, kuat tekan yag dihasilkan akan semakin kecil.
oleh massa tanah tanpa kehilangan ketahanannya. Daya dukung aman adalah
gaya pikul maksimal bagi suatu faktor aman. Apabila sebuah beban melebihi
kemampuan tanah, maka tanah bisa kehilangan ketahanannya. Karena itu untuk
diketahui, sehingga dapat diperkirakan gaya pikul yang aman berupa angka-
angka.
17
Menurut Wesley (2017) dalam Utami,G.S. dan Damayanti D.A.(-),
perencanaan suatu pondasi gedung atau bangunan lain, ada dua hal utama yang
1. Daya dukung tanah : apakah tanah cukup kuat untuk menahan beban fondasi
2. Penurunan yang akan terjadi : hal ini bergantung pada jenis tanah. Bilamana
beban diatas sebuah pondasi ditambah sedikit demi sedikit maka pondasi
dapat diukur sehingga dapat dibuat grafik penurunan terhadap beban, seperti
18
Besarnya kapasitas daya dukung direpresentasikan atas tiga bagian yang
yaitu kohesi tanah, berat tanah diatas dasar pondasi dan berat tanah dibawah dasar
pondasi.
Daya dukung tanah umunya dapat diketahui dengan cara mengambil contoh
tanah asli untuk dilakukan pengujian kuat geser. Kemudian nilai dari hasil
pengujian kuatan geser digunakan untuk menghitung daya dukung tanah dengan
menggunakan salah satu dari beberapa teori daya dukung yang sudah cukup
atau beban bangunan pada tanah dengan aman tanpa menimbulkan keruntuhan
geser dan penurunan berlebihan yang tergantung pada kekuatan geser tanah
Daya dukung yang diizinkan (q) bergantung pada besar faktor keamanan (F)
yang dipilih. Pada umumnya nilai F yang dipilih adalah 2 hingga 5; nilai daya
qa= 𝑞𝑢
𝐹
dimana :
F = Faktor Keamanan
19
Tabel 2.2 Klasifikasi Daya Dukung Tanah yang Diizinkan (Peraturan
penurunan. Nilai sebesar ini berarti penurunan yang akan terjadi adalah akibat
kekuatan geser tanah (Wesley, 2017) dalam Utami,G.S. dan Damayanti D.A. (-).
disebabkan oleh patahan, kekar, oleh karena itu harus orientasi gaya geser
20
3. Pondasi harus dipasang di atas tanah, karena batuan terletak terlalu dalam.
tidak terkonsolidasi oleh konstruksi sebuah balok atau pondasi pelat dan
pondasi diatas tiang-tiang dimana struktur dipikul oleh lapisan kokoh pada
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1 Lokasi
penelitian ± 38 menit.
22
3.1.2 Waktu
Analisis mengenai daya dukung batuan khususny kuat tekan batuan pada
tahapan yang dilakukan dalam waktu 3 bulan yang dijabarkan pada tabel 3.1.
Survey Pustaka
Survey Lapangan
Pengolahan Hasil
Lapangan
Penarikan Kesimpulan
- Waktu Bersifat Kondisional
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian yang berfungsi
a. Peralatan Lapangan
23
Gambar 3.2 GPS (Prasetya,Y,A. 2012)
2. Kompas Geologi
3. Palu Geologi
24
ramping dan palu beku yang ujungnya runcing, panjang pegangan
4. Kamera
25
5. Alat Tulis
lapangan.
6. Lup
26
b. Peralatan Laboratorium
2. Alat tulis
4. Buku Lapangan
5. Kantong Sampel
dibawah ini:
27
Mulai
Identifikasi
Batasan Masalah
Tujuan
1. Sampel Penelitian
Batuan (Sifat
Fisik Batuan dan
Pengumpulan Data
mekanik)
2. Peta Geologi
3. Peta
Gambar 3.8Kesampaian Daerah
Diagram Alir Penelitian
Selesai
28
1. Studi Literatur
mengenai topik yang ditentukan. Studi literatur berupa kondisi geologi daerah
penelitian dan mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau
permasalahan yang telah ditentukan yaitu analisis daya dukung batuan dan
2. Survey lapangan
yang mana meliputi pembuatan peta topografi daerah penelitian dan peta
3. Pengumpulan Data
sedangkan sampel yang diambil adalah sampel batuan pada lokasi penelitian.
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini ialah penelitian
lapangan.
29
4. Pengelolahan Data dan Analisis Laboratorium
yang dihadapai sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Pada pengolahan
Kuat tekan batuan utuh dapat diperoleh dari uji kuat tekan uniaksial (
Uniaxial Compressive Strength, UCS ) dan uji point load ( point Load Test,
PLI ). UCS menggunakan mesin tekan untuk menekan sampel batuan dari
satu arah ( uniaxial ). Sampel batuan yang diuji dalam bentuk silinder (
semakin kecil.
30
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
antara lain adalah analisis kuat tekan. Analisis kuat tekan batuan dilakukan
5. Kesimpulan
disajikan dalam bentuk tulisan dimana tulisan ini merupakan hasil olah data
Penarikan kesimpulan ini adalah bagian akhir dari tahapan penelitian sifat
fisik batuan penyusun lereng serta nilai kuat tekan batuan penyusun lereng di
daerah penelitian.
31
DAFTAR PUSTAKA
Kusumah,H dan Hartono. (2016). Analisa daya dukung dan penurunan tanah
terhadap Pondasi telapak di pembangunan ruko Jl pelabuhan ii kota
sukabumi.
Nurhakim, dkk. (-).Studi Daya Dukung Batuan Vulkanik Formasi Pitanak Untuk
Pemanfaatan Jalan Tambang.
Santi,N dkk. (2019). Analisis Daya Dukung Bored Pile Pada Pembangunan
Pondasi Jembatan Kali Kentendan Kali Serang Segmen Susukan di Ruas
Jalan Tol Salatiga-Kartasura, PT.Waskita Karya (Persero), Kabupaten
Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
ix
Utami,G.S. dan Damayanti D.A. (-).Pengaruh muka air tanah terhadap daya
dukung Tanah di bawah pondasi dangkal.