Disusun Oleh:
20.25.044
MALANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kerja Praktek Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini Diajukan
untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan dalam Mencapai Gelar
Sarjana (S.T) Strata Satu (S-1) Teknik Geodesi
Oleh:
20.25.044
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing Kerja Praktek
Teknik Geodesi S-1 Teknik Geodesi S-1
Ir. Dedy Kurnia Sunaryo, M.S. Tis Adkha Yulianandha M, S.T., M.T
NIP.Y. 1039500280 NIP.P. 1031700526
i
LEMBAR ASISTENSI
NIM : 20.25.044
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
kegiatan penulisan laporan kerja praktek yang berjudul “PENGAMATAN GPS
DAN PENGUKURAN DETAIL SITUASI UNTUK PEMBUATAN PETA
ASET TANAH DAN BANGUNAN PEMERINTAH”. Dalam pelaksanaan
penulisan laporan, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
Penulis
iv
DAFTAR ISI
COVER
2.3. Poligon...........................................................................................................5
v
3.1. Lokasi Pekerjaan .........................................................................................14
4.1. Data Pengukuran GPS dan Total Station SDN Mulyorejo 01 .....................37
4.3.1. Peta Detail Aset Tanah dan Bangunan SDN Mulyorejo 01 ................39
LAMPIRAN ..........................................................................................................45
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 3.16. Memilih Total Station ......................................................................24
viii
Gambar 3.41. Pilih Kertas ......................................................................................33
Gambar 4.1. Peta Detail Situasi Aset Tanah dan Bangunan ...................................40
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bagaimana proses pengambilan data detail bangunan dan apa saja alat yang
digunakan?
2. Bagaimana pengolahan, penggambaran data, serta rekapitulasi data dari
bangunan?
1
1.3. Tujuan
1. Agar dapat memperoleh data pengukuran detail situasi dari setiap bangunan.
2. Agar dapat melakukan pengolahan terhadap data lapangan dan
menghasilkan peta detail situasi aset tanah dan bangunan.
1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan
1. Fokus pekerjaan ini yaitu pengukuran dan pemetaan detail situasi bangunan.
2. Pengukuran yang dilakukan menggunakan metode terestris menggunakan
GPS dan Total Station.
3. Daerah pengukuran yaitu Aset bangunan Pemerintah Kota Malang.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Global Positioning System (GPS) adalah sebuah alat atau suatu sistem
navigasi yang memanfaatkan satelit dan bisa digunakan untuk menginformasikan
penggunanya dimana dia berada (secara global) di permukaan bumi yang
berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital.
GPS ini menerima atau memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit
bumi. Jumlah satelit yang mengorbit bumi ialah 24 susunan satelit untuk orbit
pendek ini, sedangkan satelit aktif ialah 21 buah satelit dengan 3 buah satelit sebagai
cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, sehingga satelit GPS dapat menerima
sinyal di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 buah satelit sampai
dengan 8 buah satelit. GPS bisa memberika informasi waktu dan letak suatu titik di
permukaan bumi dengan ketelitian sangat tinggi (Abidin, 2007).
3
akurasi yang diberikan oleh GPS akan semakin tinggi. Adapun langka-langkah
kerja GPS yaitu:
Total Station bisa membaca serta mencatat sudut vertikal dan horizontal
secara bersama-sama sekaligus untuk jarak miringnya. Total Station ini juga
dilengkapi dengan mikroposessor, sehingga bisa melakukan berbagai macam
operasi perhitungan matematis seperti merata-rata hasil sudut ukuran dan jarak
ukuran, menentukan ketinggian objek dari jauh, menghitung koordinat (x, y, z),
menghitung jarak antara objek-objek yang diamati, koreksi alat dan koreksi
atmosfer (Basuki, 2006).
4
titik per hari), dua kali lebih banyak dari data titik detail yang bisa diambil dengan
alat Electronic Distance Measurement (EDM) dan alat theodolite biasa (stadia).
Dalam peningkatan produktifitas, hal tersebut sangat berarti serta akan menjadikan
metode ini bisa berkompetisi dengan teknik survei survei udara dan fotogrametri,
apalagi dapat disambungkan langsung dengan plotter atau komputer (Basuki,
2006).
Menurut (Kavanagh & Slattery, 2010), total station ditinjau dari metode
targeting-nya dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu berbasis reflektor dan
reflectorless. Metode targeting pada Total Station berbasis reflektor membutuhkan
prisma yang dipakai sebagai backsight dan sebagai target pada titik detail situasi.
Adapun metode targeting pada total station berbasis reflectorless tidak
membutuhkan prisma pada target di titik detail. Ditinjau dari sisi spesifikasi
ketelitian jarak pada total station, maka total station berbasis reflektor lebih
memiliki ketelitian jarak yang lebih baik dari pada yang reflectorless, meskipun dari
sisi daya jangkaunya lebih baik total station reflectorless (Kavanagh & Slattery,
2010; Schofield & Breach, 2007). Total station reflectorless mampu menghasilkan
data koordinat detail situasi tanpa perlu bantuan pemegang target di titik tersebut.
Dalam hal ini untuk pemetaan topografi secara teliti, maka perlu ditekankan
penggunaan total station berbasis reflektor.
2.3. Poligon
5
kesederhanaan hitungannya. Fleksibel dalam arti bahwa poligon dapat mengikuti
berbagai bentuk medan pengukuran, mulai dari yang paling sederhana, misalnya
berupa segitiga, sampai bentuk kompleks misalnya segi n dengan variasi loop (n
adalah jumlah titik poligon yang tak terbatas). Hitungannya sederhana dalam arti
bahwa seorang Surveyor dapat menghitung koordinat ukuran poligon hanya dengan
menggunakan kalkulator dan pengetahuan matematiks dasar setingkat SMU dan
sedikit pelatihan.
Poligon terbuka adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya
merupakan titik yang berlainan (tidak bertemu pada satu titik).
(Sumber Gambar: Irmawan, 2012).
6
2. Poligon Tertutup
Poligon tertutup atau kring adalah poligon yang titik awal dan titik
akhirnya bertemu pada satu titik yang sama. Pada poligon tertutup,
koreksi sudut dan koreksi koordinat tetap dapat dilakukan walaupun
tanpa titik ikat. (Sumber Gambar: Irmawan, 2012).
7
2.3.2. Poligon Menurut Titik Ikatnya
1. Poligon Terikat Sempurna
Suatu poligon yang terikat sempurna dapat terjadi pada poligon
tertutup ataupun poligon terbuka, suatu titik dikatakan sempurna
sebagai titik ikat apabila diketahui koordinatnya dan jurusannya
minimun 2 buah titik ikat dan itngkatnya berada di atas titik yang
akan di hasilkan.
a. Poligon tertutup terikat sempurna: Poligon tertutup yang
terikat oleh azimuth dan koordinat.
b. Poligon terbuka terikat sempurna: Poligon terbuka yang
masing-masing ujungnya terikat azimuth dan koordinat.
2. Poligon Tidak Terikat Sempurna
Suatu poligon yang terikat tidak sempurna dapat terjadi pada poligon
tertutup ataupun poligon terbuka, dikatakan titik ikat
tidaksempurnya apabila titik ikat tersebut diketahui koordinatnya
atau hanya jurusannya.
a. Poligon tertutup tidak terikat sempurna: Poligon tertutup
yang terikat pada koordinat atau azimuth saja.
b. Poligon terbuka tidak terikat sempurna:
Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh
azimuth saja, sedangkan ujung yang lain tidak terikat
sama sekali. Poligon semacam ini dapat dihitung dari
azimuth awal dan yang diketahui serta sudut-sudut
poligon yang diukur, sedangkan koordinat dari
masing-masing titiknya masih lokal.
Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh
koordinat saja, sedangkan ujung yang lain tidak
terikat sama sekali. Poligon semacam ini dapat
dihitung dengan cara memisalkan azimuth awal
sehingga masing-masing azimuth sisi poligon dapat
dihitung. Sedangkan koordinat masingmasing titik
dihitung berdasarkan koordinat yang diketahui. Oleh
8
karena itu pada poligon bentuk ini koordinat yang
dianggap betul hanyalah pada koordinat titik yang
diketahui (awal) hingga poligon ini tidak ada
orientasinya.
Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh
azimuth dan koordinat, sedangkan ujung yang lain
tidak terikat. Poligon jenis ini dapat dikatakan satu
titik terikat secara sempurna namun belum terkoreksi
secara sempurna baik koreksi sudut maupun koreksi
koordinat, tetapi sistem koordinatnya sudah benar.
Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat oleh
azimuth. Pada poligon jenis ini ada koreksi azimuth,
sedangkan koordinat titik-titik poligon adalah
koordinat lokal.
Poligon terbuka yang kedua ujungnya terikat oelh
koordinat. Jenis poligon ini tidak ada koreksi sudut
tetapi ada koreksi koordinat.
Poligon terbuka yang salah satu ujungnya terikat oleh
azimuth dan koordinat saja, sedangkan ujung yang
lain terikat koordinat. Jenis poligon ini tidak ada
koreksi sudut tetapi ada koreksi koordinat.
9
2.4. Disto Meter
Laser Distance meters atau Disto Meter adalah alat yang berfungsi untuk
mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser
ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari
pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya. Jarak ukur dari laser meter
sangat fariatif dari 0~50M sampai 250M bahkan ada yang lebih. selain kemudahan
dalam menggunakannya alat ini juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi. alat ini
juga dapat menyimpan hasil pengukuran jarak. jadi sangat praktis dan efektif.
(Inggit Dwi Lestari, 2017)
10
2.5. Microsoft Excel
11
7. Membuat daftar nilai sekolah maupun universitas.
8. Konversi mata uang.
9. Membuat grafik persamaan matematika.
10. Membuat program Excel dengan Visual Basic.
11. Melakukan penelitian dengan berbagai metode penelitian.
12. Sarana pembelajaran komputer dan logika.
13. Dan lain-lain. (Advernesia, 2020)
2.6. AutoCad Map 3D 2012
2.7. Peta
Peta adalah gambaran atau Lukisan sebagian atau seluruh permukaan bumi
pada bidang data dengan perbandingan tertentu, yang berisi suatu jenis informasi-
informasi tentang muka bumi (Erwin, 1948). Sebuah peta harus memiliki 3 syarat
pokok yaitu:
12
2. Peta Harus Sesuai Jaraknya (Equidistant). Bahwa dengan skala tertentu
yang dipergunakan maka jarak-jarak dan posisi-posisi dari segala
kenampakannya
3. Peta Harus Sesuai Luasnya (Equivalent/Equal Areal). Maksudnya
bahwa dengan skala yang dicantumkan dibawah judul peta, apabila
jarak dikalikan dengan skala peta hasilnya harus sesuai dengan jarak
sesungguhnya dilapangan (Erwin, 1948).
13
BAB III
METODE PEKERJAAN
14
3.3. Diagram Alir
Keterangan:
: Mulai dan Selesai
: Proses
: Proses Seleksi
15
3.4. Penjelasan Diagram Alir Pekerjaan
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan dalam studi ini adalah persiapan personil dan
alat-alat yang akan digunakan untuk pengukuran topografi diantaranya
adalah: Total Station, Statif, Disto Meter, prisma target, stik, dan alat
tulis.
16
Gambar 3.8. Alat Tulis
17
alat GPS, Pengamatan Geodetik dengan metode Real-Time Kinematic
(RTK) tahapan pengoperasian alat diantaranya sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan Alat
Lakukan Centering terlebih dahulu pada Tribach sampai alat
benar-benar siap digunakan.
Pasang antena Internal dan Eksternal
Pasang base receiver ke tripod atau tiang dengan benar
Aturlah base receiver
Putar base receiver hingga tombol menghadap utara
Alat siap digunakan.
b. Pengoperasian Front Panel
Tekan tombol On/Off selama 1 detik dan lepas untuk
menghidupkan base receiver.
Ketika tombol rekam file ditekan selama 1,5 detik, base receiver
beralih dari pengumpulan data menjadi tidak mengumpulkan
data. LED File (kuning) akan berhenti berkedip saat perekaman
berhenti.
Saat base receiver tidak merekam, tekan tombol rekam lagi
selama 1,5 detik untuk membuka file pengamatan baru dan
mulailah mengumpulkan data observasi (dalam file baru) lagi.
Jika tombol Serial atau file berkedip: Serial (hijau) maka base
receiver sedang merekam, jika serial (kuning) maka base
receiver tidak sedang mereka.
c. Pengoperasian Rover
Pasang Antena UHF ke bagain bawah perangkat Rover,
Masukkan baterai di bagian bawah perangkat Rover,
Pasang Rover ke tiang Rover, kemudian pasang braket Data
Collector ke tiang Rover,
Nyalakan Rover receiver (ON).
Koneksikan dengan perangkat Data Collector.
d. Pengoperasian Data Collector
18
Data pengukuran dibaca melalui data collector. Data collector
dilengkapi dengan aplikasi LandStar.
Nyalakan Data collector, tunggu sampai boot.
Pilih aplikasi LandStar atau tekan tombol biru “App”.
Koneksikan dengan Bluetooth, jalankan aplikasi Landstar.
Pilih project, Lalu klik pada New.
Isikan nama project, klik coordinate system.
Pilih CS, atau klik Add jika belum ada.
Klik Accept kemudian pilih config – connect.
Langkah selanjutnya pilih SN alat, klik connect lalu oke.
e. Konfigurasi RTK-UHF BASE External Modem
Pilih config – Work mode, lalu klik New.
Isikan konfigurasi Base – SAVE.
Ketikkan nama modenya – OK.
Setelah Work mode tersimpan, Klik Accept.
Masukkan tinggi perangkat base sampai permukaan tanah BASE
– klik OK.
f. Konfigurasi RTK UHF – ROVER
Pilih config – connect, lalu SN Rover – connect.
Kembali ke config – work mode, lalu pilih New.
Isikan konfigurasi Rover dan nama work mode lalu OK.
Setelah Work mode Rover tersimpan, Klik Accept.
Klik Yes – OK.
g. Surveying
Pilih Survey – PT Survey (panel indikator solusi hijau
menunjukkan fix/float/sbas/single).
Ketikkan nama point.
Klik icon kotak untuk mengambil titik lokasi.
Proses pengambilan titik dimulai Cat: Titik lokasi diambil saat
status “FIX”.
h. Eksport Data
19
Project – Export.
Pilih customize untuk menentukan data output.
Pilih tipe file (*.csv atau *.txt).
Beri nama file, kemudian simpan format data output.
Pilih direktori Penyimpanan – Export.
i. Report Data (Format Lain)
Project – Report.
Pilihan format report (KML, SHP, DXF, HTML, CHC, RAW).
Klik format yang diinginkan, lalu Export.
Pilih folder, lalu OK.
4. Pengukuran Poligon
Pengukuran Poligon dilakukan untuk mendapatkan data ukuran
posisi,jarak dari detail-detail yang dapat dijangkau misalnya kanopi,
atap, dl.
A. Pengoperasian Alat
Lakukan Centering atau levelling terlebih dahulu alat Total Station
sampai alat benar-benar siap digunakan.
a) Tekan tombol POWER
b) Tekan tombol MENU
c) Tekan F1:DATA COLLECT
d) Buat nama PROJECT pengukuran,setelah itu tekan ENTER
[F4]
e) Setelah itu akan muncul menu: [F1]: OCC.PT# INPUT, [F2]:
BACKSIGHT, [F3]: FS/SS
f) Tekan [F1]: OCC.PT# INPUT, kemudian isi data posisi berdiri
alat di project yang sudah kita buat, misalkan P2 (BM2),
kemudian masukan tinggi instrumen, E
͢ NTER [F4]
g) Tekan [F2]: BACKSIGHT, masukan nama titik posisi target
/backsight, misalkan P1 (BM1), masukan tinggi target dan
arahkan/bidik target dengan tepat pada tengah reflector, tekan
[F2]: OSET, kemudian tekan [F3]: MEAS
h) kembali ke display data utama data collect.
20
i) Tekan [F3]: FS/SS, masukan nama titik target/foresight
misalkan P3 (BM3), masukan tinggi target dan arahkan/bidik
target dengan tepat pada tengah reflector, tekan [F3]: MEAS /
[F4]: ALL (bila tekan ALL data sama jarak langsung terekam,
tapi kalau tekan MEAS operator alat bisa mengecek data
tembakan jarak pada target)
j) Setelah selasai foresight alat di matikan dengan cara tekan ESC.
B. Pengukuran Poligon Tertutup
21
C. Pengukuran Poligon Terbuka
22
6. Pengolahan Data Ukur
A. Pengolahan Data GPS
a) Membuka data raw/excel yang telah di export dari Aplikasi
Survey Master.
23
Gambar 3.15. Memilih File
Setelah tekan menu ok maka akan muncul menu selanjutnya
yaitu, masuk ke menu total station
24
Gambar 3.18. Export Data
Menu tampilan excel coordinate
25
Gambar 3.21. Menambahkan Point
b) Setelah itu akan muncul jendela, Aturlah Format data sesuai dengan
data Notepad yang telah disiapkan. Disini format yang digunakan
26
Gambar 3.24. Point Muncul Pada Jendela
e) Hasil import point tampak seperti di bawah ini
27
Gambar 3.27. Menghubungkan Point
h) Untuk membuat daerah arsiran misalnya musholla, ketik hatch pada
command
28
Gambar 3.30. Pattern di Setting
k) Berikut tampilan hasil kerja tanpa citra
29
Gambar 3.33. Memilih Data Foto Udara
c) Setelah muncul jendela image correlation, klik ok
30
Gambar 3.36. Proses Draw to Order
f) Maka Tampilan,setelah dimasukkan foto udara seperti di bawah ini
31
Gambar 3.39. Jendela Page Setup Manager
c) Setting page-nya, Pada name pilih DWG To PDF Pc3
32
Gambar 3.42. Tampilan Setelah di Setting
f) Untuk membuat judul peta, legenda, dan informasi lainnya yakni
awali mengkotak-kotakan dengan menggunakan rectangel. Lalu
isilah informasi-informasinya
33
tarik dari ujung atas layout ke bawah lalu centang center the plot
agar bisa disesuaikan ukurannya, lalu klik ok
34
a) Pada project yang telah dibuat, klik pada objek bangunan, misalnya
bangunan B lalu klik kanan dan pilih properties
35
Gambar 3.51. Select Area
e) Lalu properties untuk melihat lausan areanya, lalu inputkan ke excel
36
BAB IV
37
2. Data RAW Pengukuran Total Station
Data RAW hasil pengukuran berbentuk file format csv yang kemudian
dijadikan data dalam format notepad untuk pengolahan biasanya hanya
membutuhkan koordinat x dan y serta code dari titik tersebut.
Tabel 4.2. Data RAW Pengukuran Total Station
NO X (meter) Y (meter)
1 681996.056 9123421.384
2 682043.473 9123402.162
3 682069.792 9123464.442
4 682068.727 9123466.415
5 682056.867 9123471.004
6 682055.537 9123467.579
7 682018.054 9123483.784
8 682010.042 9123464.998
9 682012.686 9123463.985
10 682004.679 9123444.900
11 682002.111 9123445.872
12 681998.209 9123436.374
13 681999.134 9123435.994
14 681995.803 9123428.905
15 681998.724 9123427.665
16 682051.239 9123435.221
17 682009.859 9123427.350
18 682030.745 9123418.578
19 682038.783 9123469.302
20 682065.407 9123461.447
21 682014.253 9123467.775
22 682041.601 9123412.831
23 682004.236 9123439.900
24 682045.450 9123417.257
25 682039.354 9123417.863
26 682056.925 9123436.703
27 682060.983 9123445.298
28 682061.754 9123467.763
29 682057.194 9123468.103
38
4.2. Data Rekapitulasi Luas Bangunan SDN Mulyorejo 01
KELAS 2A 49.001
KELAS 2B 41.301
3 C 140.074
KELAS 6 42.002
RUANG PRAMUKA 7.770
PERPUSTAKAAN 30.161
UKS 8.120
2111.029
4 D 45.821 GUDANG 2.600
KM.SISWA PEREMPUAN 2.470
KM.SISWA PEREMPUAN 2.470
KELAS 4A 53.201
5 E 161.124 KELAS 4B 53.961
KELAS 5A 53.961
CAFETARIA 11.650
6 F 15.170
KM.SISWA PEREMPUAN 3.520
MUSHOLLA 84
8 H 85
KM. SISWA LAKI-LAKI 1
39
Gambar 4.1. Peta Detail Situasi Aset Tanah dan Bangunan
4.3.2. Peta Bidang Keseluruhan
Pada Peta ini disajikan ukuran-ukuran mulai dari bidang
tanah,bangunan lantai 1.
40
Gambar 4.3. Peta Bidang Tanah
4.3.4. Peta Bangunan
Pada peta ini menyajikan bangunan-bangunan yang berada di lantai
1 serta keterangan-keterangan bangunan- bangunannya.
41
Gambar 4.5. Peta Foto Udara
42
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pekerjaan ini yakni
1. Pengukuran lapangan dilakukan menggunakan GPS comnav T300 dan
Total Station Sokkia untuk mendapatkan data koordinat dan juga detail-
detial bangunan seperti atap, kanopi, dan batas-batas lahan
2. Pengolahan data menggunakan Software AutoCad Map 3D 2012
sebagai alat bantu penggambaran peta detai situasi
3. Luasan bangunan tanah SDN Mulyorejo 1 seluas 1093.166m², luas
bangunan lantai 1 seluas 850.490m² dan luas bangunan lain-lain
264.676 m²
4. Luas Tanah SDN Mulyorejo 1 seluas 2111.029m²
5.2. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan yaitu:
1. Pengukuran harus dilaksanakan dengan teliti dan cermat.
2. Perlu diteliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keakuratan dan
ketelitian hasil pengukuran dengan alat Total Station dengan
menggunakan prisma.
43
DAFTAR PUSTAKA
Hary, Yusuf., Muryamto, Rochmat. & Atunggal, Dedi. (2017). Pemetaan Dan
Pembuatan Peta Situasi Metode Terestris Skala 1:500 Dusun Degan Ii Desa
Banjararum Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Provinsi D.I.
Yogyakarta. Yogyakarta.
44
LAMPIRAN
45