Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan diploma tiga (D-3)
Program Studi Teknik Konstruksi Sipil Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung
Pandang
PROGRAM STUDI
TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3
Teknik Kontruksi Sipil
i
HALAMAN PENERIMAAN
Pada hari Rabu, 7 September 2022, tim penguji seminar proposal tugas akhir
telah menerima hasil seminar proposal tugas akhir oleh mahasiswa Ali Topan
Abdullah NIM 31119510 dan Andi Nurhayati NIM 31119515 dengan judul
ii
KATA PENGANTAR
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini tidak sedikit hambatan yang
penulis alami. Namun, berkat bantuan berbagai pihak terutama
pembimbing, hambatan tersebut dapat teratasi. Sehubungan dengan itu,
pada kesempatan dan melalui lembaran ini penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan kepada:
1. Orang tua penulis, yang telah memberikan dukungan berupa
doa, materil dan moril.
2. Bapak Prof. Ir. Muhammad Ansar, M.Si., Ph.D., selaku
Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang.
3. Dr. Andi Muh. Subhan, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang.
4. Ashari ibrahim, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi D3
Teknik Konstruksi Sipil. PDD Bone
5. Sugiarto, S.T., M.T.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing 1.
6. Abdullah Latip,S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing 2.
7. Seluruh dosen, staf dan karyawan Politeknik Negeri Ujung
Pandang, khususnya Jurusan Teknik Sipil.
8. Keluarga dan teman-teman seperjuangan yang memberi
dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini belum sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan tugas akhir ini dan demi perbaikan pada masa mendatang.
Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................i
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................ix
RINGKASAN..........................................................................................................x
iv
2.5. Keaslian Penelitian yang Dilakukan..........................................16
4.3.2 Penurunan.........................................................................28
5.1 Kesimpulan................................................................................30
5.2 Saran..........................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
LAMPIRAN...............................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.9 Kontrol daya dukun ijin tiang pada beban maksimum...........................30
Tabel 4.10 Kontrol daya dukun ijin tiang pada beban minimun............................30
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
SURAT PERNYATAAN
NIM.: 31119515
Andi Nurhayati
31119515.
ix
PERENCANAAN PONDASI SUMURAN PADA PILAR JEMBATAN
RINGKASAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
INDONESIA
TONASA
Jembatan ini terdiri dari satu buah jembatan yang akan dibebani kereta
api dua arah yang menjadi sarana dan prasarana. Panjang bentang jembatan
adalah 120 meter dan lebar 6 meter.
Hasil penyelidikan tanah yang dilakukan dilokasi jembatan yang
dibangun merekomendasikan bahwa untuk konstruksi jembatan bentang
panjang disarankan untuk menggunakan pondasi tiang berupa pondasi
sumuran, dimana dimensi pondasi disarankan menggunakan dimensi kecil
sehingga dapat menembus lensa pasir pada kedalaman -2,80 meter sampai -
8,00 meter.
Setelah memperhatikan latar belakang tersebut seperti: karakteristik
tanah di lokasi yang akan dibangunnya jembatan tersebut, struktur bangunan,
lingkungan sekitar proyek dan sebagainya, maka pada Proyek Jembatan Tabo
– Tabo ini penulis mencoba untuk mempelajari dan menganalisis kapasitas
dukung dan penurunan yang terjadi pada pondasi eksisting, dan
2
merencanakan pondasi di jembatan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimana distribusi pembebanan yang diterima oleh pondasi sumuran
pada pilar jembatan,
2. Bagaimana daya dukung pondasi sumuran pada pilar jembatan dengan
dimensi yang efektif (diameter dan kedalaman),
3. Beban arus air tidak diikutkan melainkan ikut pada perhitungan beban
momen M3 dan M2
4. Analisis tidak meliputi penulangan dan kebutuhan tulangan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Maka suatu sumuran dapat dianggap sebagai suatu struktur di dalam
dirinya sendiri. Untuk menghindari kerancuan, maka pengertian tiang
sumuran akan digunakan untuk mengartikan bagian di atas pondasi.
(Bowles, 1997).
1 2 3
Gambar 2.1. Proses Pondasi Sumuran tanpa casing
5
1 2 3 4
1 2 3
Gambar 2.3. Proses Pondasi Sumuran dengan Cassing Ditinggal
6
2.1.2 Dasar Perencanaan Pondasi Sumuran
Pondasi tiang digunakan bilamana lapisan-lapisan bagian atas dari
tanah tidak cukup kuat, sehingga tidak cukup kuat untuk memikul
bangunan dengan memakai pondasi langsung.
Bentuk tampang pondasi sumuran dapat bermacam – macam sesuai
dengan beban yang akan bekerja dan kuat dukungan tanah dasar pondasi,
tetapi pada umumnya mempunyai bagian – bagian yang sama.
(Sosrodarsono, 2000)
Bentuk tampang pondasi dapat berupa :
a. Lingkaran tunggal,
b. Segi empat,
c. Lingkaran/hexagonal/octagonal ganda,
d. Sumuran ganda,
e. Bentuk d ganda
7
Cara pengerjaan pondasi tiang sumuran adalah sebagai berikut:
(Hardiyatmo, 2011)
1. Pertama, umumnya casingnya terbuat dari beton buis (beton
sumuran), sehingga casing ini berfungsi juga sebagai bagian
struktur. Beton buis ini diturunkan dengan cara menggali tanah di
bagian dalam buis, dan beton buisnya diturunkan sampai mencapai
elevasi yang ditetapkan, secara bertahap.
2. Kemudian lubang diisi dengan material yan ditetapkan, misalnya
beton cyclop. Proses pelaksanaan jenis pondasi ini terkadang sudah
harus menghadapi air tanah.
1 2 3
Gambar 2.5. Proses Pondasi Sumuran dengan Cassing Ditinggal
8
2.2 Perancangan Pondasi Sumuran
2.2.1 Daya Dukung Pondasi Tunggal
Daya dukung (bearing capacity) adalah kemampuan tanah di bawah
dan sekitar pondasi untuk menahan beban yang bekerja dari struktur di
atasnya. Daya dukung pondasi dalam dan besarnya penurunan pondasi
dapat dihitung berdasarkan data tanah dari pengujian laboratorium atau
pengujian di lapangan.Pengujian tanah di laboratorium dilakukan untuk
memperoleh nilai sifat fisis (index properties) dan sifat mekanis
(engineering properties) tanah.Pengujian dilapangan yang sering
dilakukan untuk mengetahui besarnya daya dukung tanah adalah pengujian
pembebanan (loading test). Berdasarkan pengujian pembebanan tersebut,
besarnya daya dukung ultimit dan penurunan dapat diperkirakan. Pengujian
lapangan lain yang dapat digunakan untuk mencari daya dukung tanah
adalah pengujian SPT. Terdapat beberapa grafik yang dapat digunakan
untuk menentukan parameter tanah yang harus dicari melalui pengujian
laboratorium. Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa pengujian di
lapangan. Data pengujian lapangan yang digunakan adalah N-SPT dan
pembebanan siklik (cyclicloading test) pada tiang bor. Data N-SPT
akan dikorelasikan dengan sifat fisis dan mekanis tanah. Daya dukung dan
penurunan pondasi dalam dapat dihitung dengan metode Meyerhof.
Dalam perencanaan pondasi sumuran ini, daya dukung tiang dan daya
dukung selimut tiang menggunakan rumus pondasi sebagai berikut :
1. Analisis Data Lapangan
Qd = Qu (2.1)
Qb = Luas Penampang (Ab) x Qd (2.2)
Keterangan :
Ab = Luas Penampang Boredpile
Qd = Unit Tahanan Ujung (ton/m2)
Qb = Daya Dukung Ujung Tiang
Qu = Kapasitas Daya Dukung Ultimit
Besarnya nilai perkiraan qd untuk pondasi yang dicor ditempat
9
pada Tabel 2.1. dipengaruhi pula oleh besarnya nilai N.
Tabel 2.1. Perkiraan Nilai qd untuk Tiang yang Dicor Ditempat.
Intensitas Jenis Tanah Syarat Nilai Qd (t/ m2)
daya N ≥ 50 750
dukung Lapisan kerikil 1) 50 > N ≥ 40 525
ultimit 40 > N ≥ 30 300
pada Lapisan berpasir 1) N ≥ 30 300
ujung Lapisan lempung
3 qu 2)
tiang (qd) keras
(Sumber : Sosrodarsono dan Nakazawa, 1981)
2. Analisis Data Laboratorium
Persamaan metode Meyerhof, menggunakan rumus:
Nb = 15 + ½ (N-SPT – 15) (2.3)
Cu = ⅔ x N’ x 10 (2.4)
Qb = 40*Nb*Ab (2.5)
Qu = Qb (2.6)
Qa = Qu/sf (2.7)
Keterangan :
N-SPT = Tahanan SPT (30 cm terakhir)
Nb = Korelasi Nilai SPT
Cu = Nilai Kohesi
Ab = Luas Penampang Sumuran
Qb = Daya Dukung Ujung Tiang
3. Rekapitulasi Hasil Kapasitas Daya Dukung Pondasi
( m−1 ) n' + ( n' −1 ) m
Eq = 1−∅ (2.8)
90.m . n'
Pijin = Qa * Eq (2.9)
Keterangan :
Qa = Kapasitas Daya Dukung Ijin Pondasi
Eq = Efisiensi kelompok tiang
m = Jumlah baris pondasi
n = Jumlah pondasi dalam satu baris
∅ = Arc tg d/s (o)
Untuk menentukan faktor keamanan dapat digunakan struktur
bangunan sebagai berikut :
10
Tabel 2.2. Faktor Keamanan Untuk Pondasi Tiang
Klasifikasi Faktor Aman
Struktur Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol
Baik Normal Jelek Sangat Jelek
Monumental 2.3 3 3.5 4
( Soft Clay )
11
Gambar 2.7. Skema End Bearing Pile
(2.16)
Dimana :
M = Pertengahan dalam lapisan tanah
N = Pertengahan panjang pondasi
Z = Tebal lapisan
B = Diameter pondasi
L = Tinggi Pondasi
Q = Beban merata pondasi
S = Settlement (penurunan)
∆h = Penurunan akibat tambahan tekanan P0 menjadi P1
h = Tebalnya contoh dilaboratorium
12
H = ½ dari total lapisan
∆e = Penurunan angka pori pada tegangan P1 dan P0
e0 = Angka pori pada tegangan P0
e = Angka pori pada tegangan P1
P0 = Tegangan efektif semula
P1 = Tegangan efektif pembangunan selesai
∆P = Tambahan tegangan akibat adanya bangunan.
t90 = Waktu penurunan 90 %
Cv = Kofisien Konsolidasi (cm²/sec)
13
Xmax = Faktor Kapasitas Dukung
ΣX2 = Luas Jarak antar Sumuran
Mx = Momen 2
Ymax = Faktor Kapasitas Dukung
ΣY2 = Luas Jarak antar Sumuran
14
Data penyelidikan tanah (data SPT dll)
Data pondasi (gambar detail pondasi)
2.4.3 Jurnal TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 56/Agustus 2011 (Oleh :
Roski R.I. Legrans dan Sesty Imbar)
Judul penelitian ini adalah “ Tinjauan Daya Dukung Pondasi Tiang
Pancang Pada Tanah Berlapis Berdasarkan Hasil Uji Penetrasi Standar
(SPT).
Tujuan penulisan ini adalah menentukan kapasitas daya dukung
tiang pancang berdasarkan hasil Uji Penetrasi Standar (SPT), dengan
batasan yakni daya dukung ditinjau terhadap pondasi tiang pancang
tunggal dengan beban vertikal statis. Perhitungan daya dukung dilakukan
terhadap variasi penampang tiang pancang tunggal dari material beton
dan baja. Uji SPT ini dilakukan di lokasi pembangunan Jembatan Lahar
Naha. Dari hasil penulisan akan diperoleh variasi penampang tiang
pancang terhadap daya dukung tiang yang dapat dijadikan acuan dalam
menentukan ukuran penampang tiang pancang pada pekerjaan jembatan
sesuai dengan beban kerja yang direncanakan.
Penyelidikan tanah dengan uji penetrasi standar (SPT) dilakukan di
3 titik dimana pada ke-3 titik tersebut akan dipancang pondasi tiang. Uji
SPT dilakukan sampai kedalaman 9 m. Seluruh lapisan tanah berada di
bawah muka air.
2.5. Keaslian Penelitian yang Dilakukan
Sebelumnya terdapat penelitian – penelitian yang telah dilakukan dengan
subjek dan parameter yang relatif hampir sama. Penelitian yang akan dilakukan
memiliki subyek penelitian berupa pondasi jembatan dan juga menggunakan
metode yang sama yaitu metode Meyerhof dan hasil pengujian tanahnya
dengan menggunakan Uji Penetrasi Standar (SPT). Selain itu subyek pada
penelitian sebelumnya relatif berbeda baik dari segi struktur atasnya maupun
jenis pondasi.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Schedule Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama Enam bulan yaitu selama
bulan Januari 2022 sampai dengan Juli 2022
Bulan Ke -
Jenis Kegiatan Ma Juli
Jan Feb Apr Mei Jun
r
Pengumpulan Data
Analisis Data
Hasil dan Pembahasan
Pembuatan Laporan
Tabel 3.1. Schedule Penelitian
Berikut ini adalah uraian pelaksanaan penelitian.
1. Tahapan Pengumpulan Data dan Studi Literatur.
Pada tahapan ini yang nantinya menentukan hasil dari penelitian ini dan
akan menjadi dasar untuk mencapai maksud, tujuan, manfaat serta batasan
penelitian. Data yang diperlukan antara lain: Gambar DED (Detail
Engineering Design), hasil pengujian propertis tanah, data perencanaan dan
data – data lainnya yang berguna untuk mendukung perencanaan
jembatan,serta literatur dari berbagai sumber.
16
dan penurunan yang terjadi untuk selanjutnya dapat digunakan untuk
merencanakan pondasi agar kuat menopang struktur atas serta penurunan
yang terjadi perlu dianalisis. Digunakan berbagai metode sebagai
pertimbangan dan pembanding.
3. Tahapan Hasil dan Pembahasan.
Hasil dari analisis kapasitas daya dukung pondasi dan penurunannya
akan dibahas secara mendetail dalam tahapan ini, didapatlah keluarlah
berupa jenis pondasi hingga dimensi pondasi yang akan digunakan.
4. Tahapan Pembuatan Laporan
Hasil analisis yang telah diperoleh dari tahapan hasil dan pembahasan
akan ditarik kesimpulannya, sehingga hasil analisis dapat dimudah dimengerti
secara singkat dan jelas. Untuk selanjutnya dapat digunakan peneliti sebagai
dasar untuk memberikan saran dan masukkan untuk mempermudah penelitian
yang selanjutnya, sehingga menambah pemahaman dalam menganalisis daya
dukung pondasi.
17
3.2 Bagan Alir Penelitian (Flow Chart)
Langkah langkah yang akan dilakukan selama proses penelitian Tugas
Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Mulai
Tidak Aman
Cek Kapasitas Daya
Dukung Pondasi
Aman
Selesai
18
Gambar 3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian
Berikut ini adalah uraian proses penelitian Tugas Akhir.
1. Mulai.
Proses dimana Proposal Peneliti diterima dan sudah siap untuk memulai
penelitian.
2. Pengumpulan Data Sekunder.
Dalam metode ini, sering disebut juga metode penggunaan bahan
dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara langsung mengambil
data sendiri. Tetapi meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang
dihasilkan oleh pihak proyek. (Sugiarto, 2001 : 19 – 21).
3. Analisis Pembebanan Jembatan.
Dalam metode ini, peneliti akan melakukan analisis jembatan pada data
sekunder, dengan menganalisis data tersebut peneliti akan mengetahui arah
atau momen yang terjadi pada pilar tersebut yang akan digunakan nantinya.
4. Analisis Daya Dukung Tanah.
Dalam metode ini, peneliti akan melakukan analisis atau mengurai daya
dukung tanah yang akan digunakan nantinya. Data yang akan digunakan
nantinya, yaitu : SPT, ℽ (Berat Volume), ϕ (Sudut Geser), dan c (Kohesi).
5. Diperoleh Hasil Daya Dukung Dan Penurunan Yang Terjadi Pada
Pondasi Sumuran.
Pada bagan ini dari semua data yang sudah dianalisis sebelumnya dan
akan diketahui penurunan yang akan terjadi dengan menggunakan metode
Showers.
6. Menghitung Daya Dukung Pondasi Sumuran Sesuai Data SPT.
Ketika telah mengetahui data pembebanan jembatan, data SPT, ℽ
(Berat Volume), ϕ (Sudut Geser), dan c (Kohesi). Selanjutnya, dihitunglah
daya dukung pondasi sumuran menggunakan metode Mayerhorf.
7. Pemilihan Dimensi Pondasi (Diameter Dan Kedalaman) Masing –
Masing Ukuran.
Pada bagan ini akan dicocokkan / dibuatkan macam – macam dimensi
pondasi sumuran baik diameter maupun kedalamannya.
8. Cek Kapasitas Daya Dukung Pondasi Sumuran.
19
Jika sudah dibuat macam – macam dimensi sumuran, dan akan
dimensinya maka akan dicek kapasitas daya dukung tanah dengan dimensi
pondasi.
Jika iya = Maka akan dibuatkan gambar kerjanya.
Jika tidak = Maka akan dicek kembali dimensi pondasi sumuran.
9. Gambar Kerja.
Gambar kerja akan berupa Pilar (Tampak Depan, Tampak Samping,
Tampak Atas), dan Detail Pondasi sumuran.
10. Kesimpulan Dan Saran.
Pada tahap ini, akan diambil kesimpulan apakah pondasi sumuran ini
cocok didaerah tersebut dan efisiensi waktu dan dana. Serta berupa saran
dari Peneliti.
11. Selesai.
Selanjutnya, akan dibuat laporan dan siap untuk diseminar hasilkan.
20
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Jembatan
Berikut ini adalah data – data dari Proyek Pembangunan Sarana Dan
Prasarana Perkeretaapian Umum Makassar Pare Pare Segmen F Arah Tonasa Sta
10 + 600 dari beberapa sumber yang akan digunakan dalam penelitian ini.
21
4.2. Data Lapangan dan Laboratorium Properties Tanah
Berikut ini adalah data lapangan serta data laboratorium yang digunakan
dalam penelitian ini.
22
4.2.2. Data Laboratorium
Data laboratorium digunakan untuk menganalisis kapasitas daya
dukung dengan metode tertentu berdasarkan data – data laboratorium
tersebut.
1. Data Properties Tanah
Data properties tanah digunakan untuk menganalisis kapasitas
daya dukung dengan metode tertentu berdasarkan hasil pengujian dari
laboratorium dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Data Properties Tanah
No Uraian Simbol Nilai Satuan
1 Kadar Air w 28.19 %
2 Berat Isi Basah γ 2.46 gram/cm3
3 Berat Isi Kering γd 1.92 gram/cm3
4 Berat Jenis Gs 2.58 -
5 Angkat Pori e 0.64 -
6 Sudut Geser Dalam θ 5.960 °
23
Gambar 4.1 Grafik Hasil Konversi N SPT ke Kohesi
24
Pondasi
0
1 boudle, coklat tua
lempung, pasir, padat,
2 coklat tua 41 4
batuan keras, putih
3
4
lempung, sisipan pasir,
5
kohesif, coklat
6 boulder, putih
lempung, sisipan pasir,
47 3
7 kohesif, coklat
boulder, putih
8
Lempung padat sedang,
9 sedikit pasir, kohesif, 42 3,4
coklat tua
10,4
Gambar 4.3 Skema Kedalaman dan Dimensi Pondasi
25
Berdasarkan data yang diperoleh analisis kapasitas dukung pondasi
tunggal dibagi menjadi dua yaitu analisis data lapangan dan analisis data
laboratorium.
26
Berdasarkan gaya yang terjadi, analisis kapasitas dukung pondasi
yaitu analisis kapasitas tahanan ujung (end bearing).
Sebelum mengetahui analisis diatas, diketahui terlebih dahulu nilai
korelasi SPT (Nb) dan kohesi (Cu) pada persamaan (2.3) dan (2.4).
Nb = 15 + { ½ (41 - 15)}
= 28
a. Analisis Kapasitas Tahanan Ujung (End Bearing).
Metode ini mengacu pada persamaan (2.5), (2.6), dan (2.7),
yang digunakan dalam menganalisis kapasitas tahanan ujung
suatu pondasi yaitu Meyerhoff Method.
Qb = 40*28*3,80
= 4255,33 Ton
Qu = 42553,28 kN
SF = 2 (dapat dilihat pada Tabel 2.5)
42553,28
Qa =
2
= 21277 kN
= 2127,664 Ton
27
m = 2
n = 2
d = 5m
s = 5m
2,2
= arc tg
5
= 23,75°
( 2−1 ) 2+ ( 2−1 ) 2
Eg = 1 – 23,75 { }
90 x 2 x 2
= 0,736
Pijin = 21277 * 0,736
= 15662 kN
Berdasarkan perhitungan dari kapasitas dukung ijin tekan (Pijin)
tersebut maka diambil yang paling kecil sebagai dasar untuk analisis pondasi,
yaitu sebesar 15662 kN.
4.3.2. Penurunan
Analisis penurunan pondasi dilakukan untuk mengantisipasi
penurunan pondasi yang berlebihan sehingga dapat mencegah terjadinya
kegagalan struktur bangunan yang diakibatkan beban yang berlebih. Berikut
adalah persamaan (2.8) dengan data yang diperlukan untuk menganalisis
penurunan pondasi.
Diketahui :
B = 2.2 m
L = 2.8 m
q = 13252.4 kN/cm²
= 1351.36 kg/cm²
H1 = 400 cm
H2 = 300 cm
28
H3 = 340 cm
e0 1 = 0.64 mm
e1 = 0.510 mm
Cv = 5.1381 detik
H = 520 cm
Tabel 4.6 Analisis Penurunan Pondasi
m=B/ s(cm
Lapis Z (m) Z h= L/Z Iσ 4Iσ ∆p= 4Iσq P0 P1 ∆h (mm) )
1 4 0.55 0.7 0.10 0.40 540.54 0.826 541.370 0.130 2.60
1081.91
2 3.0 0.73 0.9 0.20 0.80 1081.09 0.826 4 0.410 6.15
1622.45
3 3.4 0.65 0.82 0.30 1.20 1621.63 0.826 8 0.240 4.08
44627.2
t90 = 4 detik Jumlah 12.83
= 1.4 tahun
29
Kontrol daya dukung ijin tiang beton terhadap beban maksimum
KOMBINASI Pmax Pijin Ketera-
No
PEMBEBANAN (kN) (kN) ngan
1 KOMBINASI-1 13252,40 15662 AMAN
Tabel 4.9 Kontrol daya dukun ijin tiang pada beban maksimum
Kontrol daya dukung ijin tiang beton terhadap beban minimum
KOMBINASI Pmin Pijin Ketera-
No
PEMBEBANAN (kN) (kN) ngan
1 KOMBINASI-1 576,69 15662 AMAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan analisis dan pembahasan pada penelitian
tentang Perencanaan Pondasi Sumuran pada Pilar Jembatan pada Proyek
Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perkeretaapian Umum Makassar Pare Pare
Segmen F Arah Tonasa Sta 10 + 600 yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan, hasil analisis kapasitas dukung dengan menggunakan data
lapangan maupun data laboratorium dapat disimpulkan bahwa,
30
5.2. Saran
Kritik dan saran sangat diperlukan sebagai masukkan dalam suatu penelitian,
tanpa terkecuali penelitian ini. Nantinya diharapkan bahwa kritik dan saran
tersebut dapat membantu dalam penelitian selanjutnya dengan tema yang sama,
adapun masukkan – masukkan tersebut sebagai berikut.
1. Pemberi data diharapkan memberi data yang signifikan supaya
mempermudah peneliti,
2. Pengujian dan analisis data laboratorium sebaiknya dilakukan hingga
kedalaman pondasi yang direncanakan agar data karakteristik tanah yang
diperoleh lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA
31
Djendoko, Dwi and Sugiarto, Jimmy (2001) Pengaruh jumlah susunan preloaded
bulp mortar terhadap daya dukung keseluruhan. Bachelor thesis, Petra
Christian University.
Y. Lastiasih, M. Irsyam, I. D. Sidi, and F. Toha (2015) Reabilitas Daya Dukung
Pondasi Tiang Bor Berdasarkan Formula Reese & Wright dan Usulan
Load Resistance Factor Design dalam Perencanaan Pondasi Tiang Bor
Studi Kasus Proyek Jakarta, Media KOmunikasi Teknik Sipil, vol. 19, no.
2, pp. 135-140, Apr. 2015.
Andrianto, A., Junaidi, A., & Irawan, B. B. (2021). Evaluasi Jaringan Drainase
Kampus Universitas Dharma Andalas (UNIDHA) Menggunakan Software
Storm Water Management Model (SWMM). JURNAL RIVET, 1(01), 13-
25.
Bowles, J. E. (1997). Analisis dan Desain Pondasi edisi ke-4 Jilid 1.
Hardiyatmo, H.C., (2002), Teknik Fondasi II, Beta Offset, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., ( 2011). Analisis dan Perancangan Fondasi II, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Hartanto, D., Winarto, S., & Candra, A. I. (2018). Perencanaan Pondasi Tiang
Pancang Pada Gedung Sekretariat Dewan DPRD Kabupaten
Kediri. Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil, 1(2), 303-312.
Meyerhof, G. G. (1976). Bearing capacity and settlement of pile
foundations. Journal of the Geotechnical Engineering Division, 102(3),
197-228.
Legrans, R. R., & Imbar, S. (2011). Tinjauan Daya Dukung Pondasi Tiang
Pancang Pada Tanah Berlapis Berdasarkan Hasil Uji Penetrasi Standar
(Spt)(Studi Kasus Lokasi Pembangunan Jembatan Lahar Naha). TEKNO,
9(56).
SIRAIT, A. S. (2014). Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang Pada
Proyek Apartement Grand Dhika City Bekasi Sektor 2A (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Sosrodarsono, I. S., Kazuto, N., & Taulu, I. L. (2000). Mekanika Tanah & Teknik
Pondasi.
Yuliawan, E., & Rahayu, T. (2018). Analisis daya dukung dan penurunan pondasi
tiang berdasarkan pengujian SPT dan Cyclic Load Test. Konstruksia,
9(2), 1-13.
Sosrodarsono, S., & Nakazawa, K. (1981). Mekanika tanah dan teknik pondasi.
PT Pradnya Paramita.
Wesley, L. D. (2012). Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Tanah
Residu. : Penerbit Andi, Yogyakarta. (Versi dalam Bahasa Indonesia buku
diatas yang diterbitkan oleh John Wesley and son)
32
L
33
I
34
LAMPIRAN 1
SKETSA GAMBAR
LAMPIRAN 2
DATA – DATA LABORATORIUM