Anda di halaman 1dari 9

OBSERVASI AMDAL

Andi Nurhayati
31119515
Jalan Tol Layang A.P Pettarani Makassar
Pengertian AMDAL

Analisis dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah


pembahasan mengenai dampak suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat suatu
perencanaan proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya.  Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang “Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan
pengganti PP No. 27 Tahun 1999 tentang Amdal. (https://habibifaisal.wordpress.com/2015/01/10/amdal-
pengertian-fungsi-dan-prosedur-contoh/)
Contoh Observasi Amdal
Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani

Jalan Tol
Layang A.P. Pettarani yang
dibangun sejak April 2018
tersebut dilakukan tanpa
adanya pembebasan lahan
dan menggunakan teknologi
mutakhirbidang konstruksi 
serta inovasi perencanaan
dan pelaksanaan. Jalan Tol
Layang A.P. Pettarani
Bernilai Rp2,24 Triliun
Proyek jalan tol
layang AP Pettarani ini
dioperasikan oleh PT
Bosowa Marga Nusantara,
dengan kontraktor
pelaksana konstruksi 
adalah PT Wijaya Karya
Beton.
(https://sulawesi.bisnis.com/rea
d/20180516/539/.)
Dampak
Proyek Jalan Tol Layang A.P Pettarani

 Dampak Negatif
1. Berkurangnya Daerah Resapan Air : Tentu saja jalan tol bukan langsung simsalabim menjadi jalan tol, melainkan dahulunya bisa saja
merupakan daerah persawahan yang merupakan daerah resapan air yang bermanfaat bagi warga-warga yang ada di wilayah sana. Jika tol dibangun
maka secara otomatis daerah resapan tersebut menjadi hilang. Hal seperti ini pernah terjadi di Daerah Kramas yang dahulunya terdapat resapan air
yang berupa sawah tadah hujan, namun setelah adanya jalan tol justru mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air di daerah tersebut.

2. Tarif Tol Dianggap Terlalu Mahal : Menurut sebagian orang, terutama para supir-supir truk tarif tol saat ini dianggap terlampau mahal
dan memberatkan bagi pengendara. Sekalipun Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah berupaya semaksimal mungkin agar tarif tol menjadi lebih
terjangkau namun pada faktanya, hingga saat ini masih ada saja keluhan dari masyarakat mengenai biaya restribusi harus mereka bayarkan. Tarif yang
terlalu mahal secara otomatis membuat pendapatan warga menjadi berkurang.

3. Warga Bisa Kehilangan Rumah Mereka : Pembangunan jalan tol juga bisa menimbulkan kerugian dari sisi perumahan. Karena bisa
saja rumah yang mereka tinggali bukan tidak mungkin bakalan di gusur untuk digantikan dengan jala tol. Bukan sekadar itu saja, bahkan jarak 500
meter dari pembangunan jalan tol tersebut pasti juga bakal merasakan dampaknya. Terutama gangguan kebisingan klakson dan deru mesin dari
kendaraan-kendaraan tol yang membuat waktu istirahat menjadi terganggu terutama pada siang hari.

4. Menimbulkan Ketimpangan Sosial : Berikutnya, kerugian jalan tol dapat menimbulkan ketimpangan sosial antara masyarakat
perkotaan dan pedesaan. Memang tol dibangun agar bisa digunakan oleh siapa saja. Tak peduli masyarakat kota maupun desa. Namun, jika dipikir-
pikir logikanya jika tol hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda empat maka kemungkinan besar bahwa pengendara tersebut adalah orang kota,
meskipun di zaman sekarang orang desa pun bisa saja memiliki mobil. Tentu hal ini menimbulkan ketimpangan sosial dan saling iri antara masyarakat
desa dan kota. Masyarakat desa menganggap jika jalan tol hanya berguna untuk kaum urban, sama sekali tak berguna untuk masyarakat desa yang
belum tentu bisa merasakan jalan tol yang sudah dibangun. Padahal seperti itu tak seharusnya terjadi lagi karena berpotensi menimbulkan konflik.
Pembangunan infrastruktur jalan tol memang tak sepenuhnya salah. Pemerintah pun bertujuan baik agar tingkat kemacetan di Indonesia menjadi
menurun. Selain itu dengan dibangunnya jalan tol diharapkan waktu tempuh perjalanan menjadi jauh lebih cepat. Namun jika melihat fakta yang ada,
tak selalu kehadiran jalan tol menimbulkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Seperti apa yang sudah dijelaskan di atas, bahwa pada
kenyataannya juga banyak masyarakat terutama dari golongan bawah yang merasakan kerugian atas pembangunan jalan tol yang sudah dilakukan.
Mulai dari kehilangan lapangan pekerjaan, kehilangan tempat tinggal, hingga menimbulkan potensi konflik yang berkepanjangan.
Dampak
Proyek Jalan Tol Layang A.P Pettarani

 Dampak Negatif
1. Berkurangnya Daerah Resapan Air : Tentu saja jalan tol bukan langsung simsalabim menjadi jalan tol, melainkan dahulunya bisa saja
merupakan daerah persawahan yang merupakan daerah resapan air yang bermanfaat bagi warga-warga yang ada di wilayah sana. Jika tol dibangun
maka secara otomatis daerah resapan tersebut menjadi hilang. Hal seperti ini pernah terjadi di Daerah Kramas yang dahulunya terdapat resapan air
yang berupa sawah tadah hujan, namun setelah adanya jalan tol justru mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air di daerah tersebut.

2. Tarif Tol Dianggap Terlalu Mahal : Menurut sebagian orang, terutama para supir-supir truk tarif tol saat ini dianggap terlampau mahal
dan memberatkan bagi pengendara. Sekalipun Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah berupaya semaksimal mungkin agar tarif tol menjadi lebih
terjangkau namun pada faktanya, hingga saat ini masih ada saja keluhan dari masyarakat mengenai biaya restribusi harus mereka bayarkan. Tarif yang
terlalu mahal secara otomatis membuat pendapatan warga menjadi berkurang.

3. Warga Bisa Kehilangan Rumah Mereka : Pembangunan jalan tol juga bisa menimbulkan kerugian dari sisi perumahan. Karena bisa
saja rumah yang mereka tinggali bukan tidak mungkin bakalan di gusur untuk digantikan dengan jala tol. Bukan sekadar itu saja, bahkan jarak 500
meter dari pembangunan jalan tol tersebut pasti juga bakal merasakan dampaknya. Terutama gangguan kebisingan klakson dan deru mesin dari
kendaraan-kendaraan tol yang membuat waktu istirahat menjadi terganggu terutama pada siang hari.

4. Menimbulkan Ketimpangan Sosial : Berikutnya, kerugian jalan tol dapat menimbulkan ketimpangan sosial antara masyarakat
perkotaan dan pedesaan. Memang tol dibangun agar bisa digunakan oleh siapa saja. Tak peduli masyarakat kota maupun desa. Namun, jika dipikir-
pikir logikanya jika tol hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda empat maka kemungkinan besar bahwa pengendara tersebut adalah orang kota,
meskipun di zaman sekarang orang desa pun bisa saja memiliki mobil. Tentu hal ini menimbulkan ketimpangan sosial dan saling iri antara masyarakat
desa dan kota. Masyarakat desa menganggap jika jalan tol hanya berguna untuk kaum urban, sama sekali tak berguna untuk masyarakat desa yang
belum tentu bisa merasakan jalan tol yang sudah dibangun. Padahal seperti itu tak seharusnya terjadi lagi karena berpotensi menimbulkan konflik.
Pembangunan infrastruktur jalan tol memang tak sepenuhnya salah. Pemerintah pun bertujuan baik agar tingkat kemacetan di Indonesia menjadi
menurun. Selain itu dengan dibangunnya jalan tol diharapkan waktu tempuh perjalanan menjadi jauh lebih cepat. Namun jika melihat fakta yang ada,
tak selalu kehadiran jalan tol menimbulkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Seperti apa yang sudah dijelaskan di atas, bahwa pada
kenyataannya juga banyak masyarakat terutama dari golongan bawah yang merasakan kerugian atas pembangunan jalan tol yang sudah dilakukan.
Mulai dari kehilangan lapangan pekerjaan, kehilangan tempat tinggal, hingga menimbulkan potensi konflik yang berkepanjangan.
Rona Lingkungan
Proyek Jalan Tol Layang A.P Pettarani

Fungsi rona lingkungan sangat penting sebelum menjalankan rencana kegiatan


pembangunan. Fungsi rona lingkungan adalah untuk menduga keadaan lingkungan tanpa
proyek dan keadaan lingkungan pada saat proyek berjalan. Rona lingkungan berguna bagi
pengambil keputusan atau instansi atau tim yang mengevaluasi rencana proyek atau
kegiatan tersebut.
 Iklim, meliputi komponen : Temperatur dan kelembaban udara, Kualitas udara (gs dan debu),
Kebisingan, Getaran.
 Fisiologi, meliputi komponen : Topologi bentuk lahan, struktur geologi dan jenis tanah,
Indikator lingkungan hidup Keunikan, keistimewaan dan kerawanan bentuk lahan.
 Hidrologi, meliputi komponen : Kondisi daerah resapan air permukaan dan air tanah disekitar
lokasi, Fluktasi potensi dan kualitas air tanah, Tingkat penyediaan dan kebutuhan air.
 Ruang, lahan dan tanah,meliputi komponen : Tata guna lahan dan potensi perkembangan ke
depan, Penentuan lokasi pembangunan.
(https://habibifaisal.wordpress.com/2015/01/10/amdal-pengertian-fungsi-dan-prosedur-contoh/)
Metode Evaluasi Dampak
Proyek Jalan Tol Layang A.P Pettarani

Metode prakiraan dan Penentuan Dampak Besar dan Penting


Metode yang digunakan dalam identifikasi dampak adalah matriks dan diagram air. Penetapan
Penetapan kedua metode tersebut dianggap sesuai dengan objek studi,karena sifatnya yang saling
menunjang dan komprehensif. Untuk prakiraan dampak dasar dan penting menggunakan metode formal
dan informal. Pada metode formal dengan penghitungan matematis, sedangkan metode informal dengan
pendekatan “profesional judgement“.Evaluasi Dampak Besar Dan Penting Setelah diketahui hubungan
sebab akibat antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan, selanjutnya akan dievakuasi
besaran serta tingkat kepentingan dampaknya secara holistis atas komponen lingkungan yang
diperkirakan mengalami perubahan yang mendasar akibat rencana kegiatan pembangunan perumahan,
baik matematis maupun profesional judgement.
(https://habibifaisal.wordpress.com/2015/01/10/amdal-pengertian-fungsi-dan-prosedur-contoh/)
Contoh Metode Dampak AMDAL
Pada Proyek Lain

(https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/02/e010d_PENYUSUNAN_DOKUMEN_AMDAL.pdf)
Sesi QnA dan Diskusi
• Solusi apa yang dapat diberikan untuk memperkecil Dampak negatif
yang ditimbulkan dari proyek Jalan Tol A.P Pettarani Makassar?
• Bagaimana keadaan Iklim, fisiologi, hidrologi, ruang lahan dan tanah
yang ditimbulkan setelah pembangunan Jalan Tol A.P Pettarani
Makassar?

Anda mungkin juga menyukai