NIM : 19050724032
Prodi : S1 TS 2019 A
Matkul : Prasarana Transportasi
Contoh lainnya adalah lainnya adalah zebra cross, zebra cross berperan penting untuk
pejalan kaki agar dapat menyebrangi jalan, namun apabila zebra cross pudar maka pejalan
kaki akan merasa kurang nyaman karena tidak dapat menyebrang dengan nyaman, seperti
zebra cross di depan SMAM Babat Lamongan Jawa Timur
Gambar Zebra Cross – Sumber Dokumentasi Pribadi Penulis
Kerusakan yang ditimbulkan oleh polusi kendaraan bermotor adalah timbulnya hujan asam,
penipisan lapisan ozon, perubahan cuaca. Pengaruh negatif yang ditimbulkan bagi kesehatan
yaitu seperti penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), batuk, kanker kulit,
kemandulan, turunnya IQ pada anak.
2. Polusi getaran
Karena alat transportasi merupakan sumber getaran, maka harus diperhitungkan dalam
perencanaan sarana transportasi yang baru. Karena polusi getaran sangat mempengaruhi
ketahanan suatu jalan yang dilewatinya.
Banyak jalan raya yang tidak layak namun tetap dipertahankan. Berlobang dan penuh
genangan air jika hujan adalah pemandangan yang dijumpai pada beberapa ruas jalan.
Kejadian ini bisa diakibatkan jenis transportasi yang terlalu berat atau kualitas jalan yang
tidak memenuhi standard.
3. Polusi Suara
Berikutnya adalah polusi suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi. Suara itu
menimbulkan kebisingan dan suasana yang tidak menyenangkan.
Selanjutnya akan muncul pengendara yang memiliki tingkat stress tinggi karena suasana
jalanan yang tidak menyenangkan. Larinya bisa kepada kesehatan pengendara yang tidak
stabil.
Mesin bis yang sudah tua dan sering mogok. Badan dan kursi bis juga reyot, atap bis yang
bocor masih bisa dijumpai. Pemilik transportasi seperti kurang melakukan perawatan yang
baik dan berkala.
Meski saat ini sudah lahir moda transportasi online, namun sepertinya malah melahirkan
masalah baru. Konflik sosial terjadi antara pengemudi transportasi konvensional dengan
modern.
Pengguna jalan seperti pengendara motor & pengemudi mobil (pribadi dan umum) masih
banyak yang melanggar peraturan. Seperti: angkot ngetem, angkot ke lajur kiri untuk
berhenti masih ada yang berhenti tiba-tiba tanpa menyalakan lampu sein.
3. Prasarana transportasi adalah segala hal sesuatu yang digunakan untuk menunjang sarana
transportasi. Prasarana merupakan fasilitas penunjang agar sarana yang digunakan dapat
memiliki fungsinya masing-masing. Jika prasarana tidak tersedia, maka keberadaan sarana
transportasi tidak akan berfungsi dengan maksimal.
4. Analisa regresi adalah suatu metode statistik yang mempelajari bagaimana suatu peubah
tidak bebas (respon) berhubungan dengan satu atau lebih peubah tidak bebas (prediktor).
Tujuan pokok penggunaan metode ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari
suatu variabel dalam hubungannya dengan variabel lain yang diketahui (Sugiyono dan Eri
Wibowo, 2004).
5. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, maka sesuai dengan
kewenangan/status, maka jalan umum dikelompokkan sebagai berikut:
1. Jalan Nasional
2. Jalan Provinsi
3. Jalan Kabupaten
4. Jalan Kota
5. Jalan Desa
c. Jalan Tol
Sesuai dengan kewenangannya, maka ruas-ruas jalan nasional ditetapkan oleh Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Menteri
PUPR.
2. Jalan Provinsi
a. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten
atau kota
b. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten atau kota
Ruas-ruas jalan provinsi ditetapkan oleh Gubernur dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur.
3. Jalan Kabupaten
a. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi.
b. Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan,
ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan dengan
desa, dan antar desa.
c. Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi dan jalan sekunder dalam kota.
Ruas-ruas jalan kabupaten ditetapkan oleh Bupati dengan Surat Keputusan (SK) Bupati.
4. Jalan Kota
Jalan Kota adalah jalan umum pada jaringan jalan sekunder di dalam kota, merupakan
kewenangan Pemerintah Kota. Ruas-ruas jalan kota ditetapkan oleh Walikota dengan Surat
Keputusan (SK) Walikota
5. Jalan Desa
Jalan Desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang tidak termasuk jalan
kabupaten di dalam kawasan perdesaan, dan merupakan jalan umum yang menghubungkan
kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa.