JALAN RAYA
ARMAT
11160100
SUHARNO
111601094
RASMIN B
111601091
SUDIRMAN
111601086
111601096
PENDAHULUAN
Jaringan Jalan Raya yang merupakan prasarana transportasi darat yang memegang
peranan penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang
dan jasa. Jalan Raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu
tempat ke tempat lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah yang diperkeras atau
jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu-lintas adalah semua benda dan makhluk hidup
yang melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun
hewan.
Jalan raya sebagai prasarana transportasi harus memenuhi tingkat kelayakan yang baik
guna memberikan tingkat layan kepada pengguna jalan. Namun pada kenyataanya banyak
kondisi jalan yang tidak memenuhi tingkat layan kepada para pengguna jalan. Hal ini
menimbulkan gangguan terhadap transportasi, dengan adanya gangguan ini maka akan
berpengaruh terhadap sektor lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak
langsung akan terasa pada sektor ekonomi terutama pada distribusi barang dan jasa. Dengan
adanya hambatan ini maka akan menimbulkan ketidakseimbangan pada ketersediaan barang
dan jasa di suatu daerah sehingga akan berpengaruh pada keadaan harga barang dan jasa
sehingga akan mengakibatkan kemerosotan ekonomi pada suatu daerah.
Gangguan transportasi yang diakibatkan oleh keadaan jalan yang tidak memberikan
tingkat layan yang baik salah satunya adalah karena adanya kerusakan jalan. Kerusakan jalan
ditimbulkan karena berbagai faktor, baik dari faktor internal maupun eksternal. Faktor
internal bisa terjadi karena kondisi jalan itu sendiri, seperti struktur jalan yang tidak mampu
menahan beban kendaraan yang melintas, kondisi drainase jalan yang buruk, hingga keadaan
jalan yang telah melewati masa layan jalan itu sendiri. Adapun faktor eksternal berupa faktor-
faktor diluar struktur jalan itu sendiri seperti bencana alam.
Untuk mengatasi keruskan jalan tersebut maka diperlukan analisia pada kerusakan jalan
dan menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Adapun dalam laporan ini akan
dilakukan tinjauan secara umum pada kerusakan jalan yang berlokasi di Jalan Otto
Iskandardinata, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
1.2 Tujuan
Adapun dari kajian ini adalah melakukan analisa kerusakan pada Jalan Otto
Iskandardinata kemudian menemukan pemecahan permasalahan pada kerusakan jalan
tersebut.
DASAR TEORI
1) Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan
jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis
nasional, serta jalan tol.
2) Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau
antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
Gambar 2.3 Jalan Provinsi
3) Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang
tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota
kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan
lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan
sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
4) Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan
antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.
Gambar 2.5 Jalan dalam Kota
Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi,
dengan persyaratan yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan
dapat bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan
tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu
lintas.
Bahan-bahan yang umum digunakan sebagai lapisan permukaan :
1) Aspal campuran panas (Hot Mix) dengan jenis A TB, A TS8, HRS, HRSS I AC
2) Aspal campuran dingin (Cold Mix) dengan jenis slurry seal, DGEM, OGEM, dan
macadam emulsion
3) Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN)
4) Laburan Batu Satu Lapis (BURTU)
5) Laburan Batu Dua Lapis (BURDA)
6) Laburan Aspal (BURAS)
7) Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR)
8) Lapis Asbuton Campuran Dingin (LASBUTAG)
9) Retak refleksi (reflection crack) yaitu retak memanjang, melintang, diagonal, atau
membentuk kotak. Terjadi pada lapis tambahan (overlay) yang menggambarkan pola
retakan di bawahnya. Retak refleksi dapat terjadi jika retak pada perkerasan lama tidak
diperbaiki secara baik sebelum pekerjaan overlay dilakukan.
Pada umumnya perbaikan kerusakan jenis retak dilakukan dengan mengisi celah retak
dengan campuran pasir dan aspal. Bila retak telah meluas dan kondisinya cukup parah
maka dilakukan pembongkaran lapisan yang retak tersebut untuk kemudian diganti
dengan lapisan yang lebih baik.
B. Distorsi (distortion)
Distorsi adalah perubahan bentuk yang dapat terjadi akibat lemahnya tanah dasar,
pemadatan yang kurang pada lapis pondasi, sehingga terjadi tambahan pemadatan akibat
beban lalu lintas. Distorsi beberapa diantaranya :
1) Alur (ruts)
2) Keriting (corrugation)
3) Sungkur (shoving)
4) Jembul (upheaval)
5) Amblas (grade depressions), terjadi setempat, dengan atau tanpa retak. Amblas dapat
terdeteksi dengan adanya air yang tergenang. Air tergenang ini dapat meresap ke dalam
lapisan perkerasan yang akhirnya menimbulkan lubang. Penyebab amblas adalah beban
kendaraan yang melebihi apa yang di rencanakan, pelaksanaan yang kurang baik, atau
penurunan bagian perkerasan dikarenakan tanah dasar mengalami settlement.
Peminda
-han
hasil
galian
Pencamp
Persiapan -uran
aspal Asbuton
Pemadat-
Elevasi Pemada-
an overlay
dan tan Finish
dan
kemiring- Ulang
semen
an
• Penyelidikan lapangan boring, coring, test pit untuk mengetahui ketebalan jalan aspal
(melintang dan membujur), mengetahui kondisi material existing, memeriksa daya
dukung.
2) Pelaksanaan recycling
• Galian Lapisan Beraspal dengan Cold Milling Machine (CMM)
Lapisan aspal yang sudah mengalami kerusakan digali secara mekanis dengan
menggunakan Cold Milling Machine dan material RAP hasil galian di stok di suatu
tempat yang kemudian digunakan untuk campuran dengan Asbuton (MS.744) yang
baru.
Pengaturan :
Kecepatan alat CMM dalam pelaksanaan pengupasan lapisan eksisting harus diatur
dengan baik agar menghasilkan gradasi baik untuk digunakan dengan Asbuton yang
baru.
Peralatan :
a. Cold Milling Machine
b. Dump truck
Pemadatan overlay dengan Vibratory Roller sesuai dengan ketebalan overlay yang
direncanakan.
Pemadatan overlay recycling dan semen dengan Vibratory Roller sesuai dengan ketebalan
overlay yang direncanakan.
Pembentukan elevasi dan kemiringan overlay recycling dengan alat Motor Grader.
Pemadatan ualang overlay recycling dan semen dengan Pneumatic Tire Roller.
Gambar 4.7 Pneumatic Tire Roller
Merk : Volvo
Seri : PT125
Rolling Width : 1.727 mm
Operating Weight : 4.125-12.424 kg
.
4.1 Kesimpulan
1) Kerusakan jalan khususnya di daerah DKI Jakarta disebabkan oleh beberapa faktor
utama seperti faktor lalu lintas , sistem drainase, dan pelaksanaa serta pemeliharaan
jalan.
2) Metode perbaikan jalan dilakukan dengan pelapisan ulang (overlay) pada lapis
perkerasan. Adapun dilakukan dengan tindakan perbaikan dan pencegahan guna
meminimalisir terjadinya kerusakan.
3) Adapun untuk teknis perbaikan overlay pada ruas jalan ini adalah dengan metode
setengah ruas jalan, metode ini dilakukan agar ruas jalan ini tidak sampai ditutup
sehingga akses jalan tersebut tetap dapat digunakan. Resikonya adalah terjadinya
kemacetan yang sangat padat pada ruas jalan tersebut. Untuk meningkatkan efisiensi
dalam perbaikan jalan maka dilakukan overlay metode recycling.
5) Tahap metode recycling dilakukan dengan pengujian awal sebelum memulai
recycling, pelaksanaan recycling, penghamparan dan pemadatan lapisan tambah dari
recycling.
6) Adapun pencegahan dilakukan seperti pemeliharaan secara berkala pada waktu yang
telah ditentukan, regulasi diberlakukan pada pembatasan berat sumbu kendaraan yang
melintasi ruas jalan tersebut, pemberlakuan regulasi ini harus disertai dengan
pengawasan yang berkesinambungan dari berbagai pihak guna mengawasi dan
menumbuhkan rasa memiliki terhadap sarana transportasi yang digunakan bersama-
sama.
4.2 Saran
1) Sistem drainase Jakarta harus diperhatikan, dipelihara serta diperbaiki bila ada sistem
drainase yang tidak terawat. Karena dari sistem drainase yang tidak terawat akan
membuat air masuk ke area jalan dan akan menggenag dipermukaan jalan. Hal ini
akan membuat lapisan jalan menjadi mudah berlubang.
2) Untuk perbaikan jalan yang dilakukan haruslah diperhatikan standar kualitas dari
pekerjaan overlay. Karena jika hanya asal memperbaiki tanpa ada standar kualitas dari
pekerjaan overlay, maka perbaikan overlay yang dihasilkan akan kurang baik dan
tidak akan bertahan lama hasil pekerjaan overlay.
DAFTAR PUSTAKA
Marketbook,http://www.marketbook.web.id/listingsdetail/detail.aspx?OHID=120671
05&LP=MAT
Academia.edu Asri Maharani, Identifikasi Informasi Alat Berat
Cat, Produk http://www.cat.com/id_ID/products/new/equipment/compactors/tandem-
vibratory-rollers/18502194.html
Ritchiespecs
http://www.ritchiespecs.com/specification?type=Co&category=Motor+Grader&make=Koma
tsu&model=GD511A-1&modelid=91837
CMW Equipment, http://cmw-equip.com/rentals/volvo-pt125-pneumatic-tire-roller/