Tugas ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan mata kuliah
SIA-306 Metode Konstruksi Dasar Program studi Teknik Sipil
Dosen:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
BANDUNG
2022
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangunan merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah /
air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya.
Sekarang ini perkembangan dibidang konstruksi sangat pesat ditandai oleh
banyaknya proyek berskala besar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, maupun
gabungan dari keduanya. Dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi, mempunyai
serangkaian aktivitas aktivitas yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Penggunaan
metode yang tepat, praktis, cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian
pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan
pekerjaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan beserta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur,
mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan, beserta kelengkapannya masing - masing
dalam mewujudkan suatu bangunan.
Dalam sebuah pekerjaan konstruksi aspek teknologi berperan penting. Umumnya,
aplikasi teknologi banyak diterapkan pada metode – metode pekerjaan konstruksi.
Penggunaan metode yang tepat, cepat, praktis dan aman, sangat membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan pada suatu proyek konstruksi, sehingga target waktu, mutu dan
biaya dapat tercapai.
Dalam menunjang metode pelaksanaan kontruksi, pekerjaan pertama yang harus
dilaksanakan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan merupakan tahap
pekerjaan yang harus direncanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek
konstruksi. Bahkan pekerjaan ini harus telah dipersiapkan pada saat tender proyek dan
dijadikan bagian dari penawaran tender proyek yang bersangkutan. Setelah menerima
paket penawaran tender, diadakan pengkajian dan pendalaman terhadap pekerjaan
persiapan yang hendak dilaksanakan.
1. Pembersihan lapangan
2. Pemasangan bouwplank
3. Pembuatan pagar sementara
Cara mengukur GSB baik depan, belakang atau samping adalah jarak dari
garis batas lahan ke sisi terluar bangunan atau struktur tambahan lainnya.
Sehingga apabila sebuah rumah berada di sisi jalan, maka garis sempadannya
dapat diukur dari as atau garis tengah jalan tersebut sampai dengan sisi terluar
dari bangunan rumah.
KDB adalah persentase dari perbandingan antara luas area lantai dasar
bangunan gedung yang dapat dibangun dan luas lahan/bidang tanah yang
dikuasai. Jika suatu rumah dengan luas lahan yang dibangun sebesar 200 m2
dan berada pada kavling dengan lahan seluas 1600 m2, maka Koefisien Dasar
Bangunan (KDB) sebesar (200 m2:1600 m2) x 100% = 12,5%.
2.3 Pembuatan Gambar Kerja
Gambar kerja atau shop drawing merupakan komunikasi visual antara design
konsultan dan pelaksanaan dilapangan, dan juga gambar adalah merukapan bahasa teknik
paling sederhana yang di harapkan dapat di mengerti oleh orang awam sekalipun, oleh
karena itu hendaknya membuat shop drawing yang betul-dapat di mengerti agar proyek
dapat berjalan lancar.
Pada tahapan pembuatan gambar kerja atau shop drawing adalah hasil dari
pengembangan rancangan yang telah disepakati guna menejemahkan konsep rancangan
dalam bentuk gambar terperinci dan uraian-uraian teknis sehingga dapat menjelaskan
proses pelaksanaan dan pengawasan kontruksi.
Material bouwplank terdiri dari beberapa bahan bangunan sederhana yang bisa
dibeli di toko bangunan terdekat. Material bouwplank tergantung dari variasi bahan yang
ingin digunakan namun biasanya sama. Berikut adalah daftar material untuk bouwplank
sesuai dengan PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016.
1. Pekerja
2. Tukang kayu
3. Kepala tukang
4. Mandor
Kedua fasilitas tersebut dibangun tanpa dinding (los) tetapi tetap diberi penutup
atap. Bentuk, ukuran dan konstruksi dari los kerja besi dan kayu harus dapat menjamin
keselamatan dan ketentraman para pekerja yang bekerja di tempat tersebut.
2.11 Mobilisasi dan Demobilisasi
Kegiatan mobilisasi adalah suatu pekerjaan untuk mempersiapkan sumber daya
yang digunakan dalam seluruh pelaksanaan suatu proyek. Sumber daya yang harus
dipersiapkan adalah alat yang digunakan, material, serta tenaga kerja.
Sedangkan kegiatan demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa
pada saat akhir kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan
perlengkapan dari tanah milik pemerintah atau masyarakat dan pengembalian kondisi
tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.
BAB III ANALISIS TEKNIS PEKERJAAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai sekenario tata letak bangunan dengan
peraturan-peraturan atau izin-zin yang diperlukan , peralatan yang digunnakan, syarat –
syarat pelaksanaan dari setiap sub pekerjaan.
Barat : Perumahan
2. Mobil pengangkut
Papan Nama proyek merupakan suatu tata tertib yang harus dilakukan oleh
kontraktor bangunan, yaitu sebagai tanda sedang melaksanakana pekerjaan proyek. Papan
nama dipasang ditempat yang strategis atau sesuai petunjuk Direksi Teknik. Papan nama
juga harus menunjukkan nama proyek, tahun anggaran sumber anggaran, nilai proyek dan
nama kontraktor pelaksana.
-Kayu patok
-Paku
-Benang
-Palu/hammer
-Gergaji tangan
-Selang waterpass
Los kerja besi merupakan tempat untuk pemotongan maupun pembelokan besi
beton sesuai gambar kerja (shop drawing) yang ada. Sementara itu, los kerja kayu
digunakan sebagai tempat pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainnya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi, pekerjaan pertama
yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan ini, baik untuk
proyek-proyek pembangunan gedung bertingkat, proyek pembangunan airport, jembatan,
jalan, pelabuhan, dermaga maupun proyek lainnya, secara umum tidak banyak berbeda.
Besar kecilnya, mudah atau sulitnya tergantung pada masing-masing proyek yang akan
dikerjakan.
Pekerjan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek
konstruksi. Bahkan pekerjan ini harus telah disiapkan pada saat tender proyek dan
dijadikan bagian dari penawaran tender dari proyek bersangkutan. Perencanaannya dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh suatu hasil perencanaan yang efisien, namun
bisa mencakup segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek konstruksi
tersebut.
4.2 Saran
Adapun dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan untuk
itu penulis menyarankan agar pembaca dapat mencari dan memahami kembali terkait
dengan pekerjaan persiapan.