Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG II

Dosen Pengampuh : Suyitno, S.S.T

Disusun Oleh :
Nama : Rachmatika
Nim : 3202024044
Kelas : TSI 4B

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
PDD POLNEP KAPUAS HULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan karunia-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalahini. Pada makalah kali kami akan
membahas mengenai Konstruksi Bangunan Gedung II, yang mana telah dijelaskan pada
mata kuliah "Konstruksi Bangunan Gedung”.
Makalah ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, selayaknya penulis mengucapkan terima kasih.Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna.Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
berbagai pihak demikesempurnaan makalah ini di kemudian hari.Akhir kata penulis berharap
semoga makalah tentang Pondasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi
pembaca.

Putussibau , Rabu 25 Mei 2022


Penulis

Rachmatika
(3202024044)
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Apa itu konstruksi bangunan?
Konstruksi bangunan adalah sebuah cara/teknik untuk mendirikan objek bangunan agar
sesuai dengan beberapa syarat yaitu kuat, indah, awet, ekonomis, dan fungsional. Kata
konstruksi juga bisa diartikan sebagai satuan bangunan atau infrastruktur pada suatu area
tertentu. Selain pengertian di atas, konstruksi juga bisa disebut sebagai model, tata letak,
atau susunan sebuah bangunan. Kata “bangunan” sendiri bukan hanya bentuk gedung,
tapi dalam dunia teknik sipil juga bisa disebut sebagai keseluruhan struktur suatu
bangunan.

1.2 Tujuan Pembahasan


1). Mengetahui apa itu Konstruksi Bangunan Gedung
2). Mengetahui metode Pekerjaan Bangunan Gedung
3) Mempermudah pembaca untuk memilih konstruksi dan bahan apa yang akan di
gunakan dalam Konstruksi Bangunan Gedung
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pekerjaan Persiapan


2.1.1 Definisi
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi, pekerjaan
pertama yang harus dilakukan adalah “pelaksanaan pekerjaan persiapan”.
Pekerjaan persiapan pada pekerjaan konstruksi bangunan yang berbeda-beda
seperti gedung bertingkat, infrastruktur, pelabuhan, irigasi, atau besar kecilnya
pekerjaan atau tingkat kesulitan pada pekerjaan, secara umum tidak banyak
perbedaan.
Pekerjaan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek
konstruksi, bahkan pekerjaan ini harus telah disiapkan pada waktu tender proyek
dan dijadikan bagian dari penawaran tender proyek bersangkutan.
Berikut ini adalah pekerjaan yang perlu dilakukan sebagai kegiatan persiapan
diantaranya adalah :
1. Pembersihan Lapangan
Lahan yang akan dibangun dibersihkan dari sampah, kotoran dan sebagainya
yang akan mengganggu jalannya pekerjaan
2. Pekerjaan Pengukuran
Setelah kegiatan pembersihan, selanjutnya dilakukan pengukuran lahan yang
akan dibangun.Perlu diingat bahwa tanah tidak selamanya datar, oleh karena
itu maka perlu cara tersendiri dalam pengukuran bila ingin mendapatkan
luasan yang diinginkan, karena bangunan yang akan dibuat pasti direncanakan
datar dengan ukuran tertentu.
Agar mendapatkan hasil pengukuran lahan yang sebanding dengan bidang
lahan maka dapat digunakan alat bantu ukur seperti waterpass atau pesawat
theodolit untuk bangunan yang lebih besar dan luas.
Sementara untuk luas bangunan yang kecil seperti rumah tinggal cukup
menggunakan selang plastik yang diisi dengan air.
Selang plastik yang berisi air ini juga dapat difungsikan sebagai waterpass.
Pengisian air di dalam waterpass tidak perlu diisi penuh, namun perlu
diperhatikan di dalam selang plastik tidak terdapat gelembung udara.
Untuk cara pengukuran dengan waterpass sederhana tersebut cukup dengan
membuat hingga permukaan air kepada kedua ujung selang menjadi diam.
Dimana pada posisi diam itulah dianggap kedua titik pada batas permukaan air
di masing-masing unjung selang memiliki ketinggian yang sama atau akan
membentuk bidang datar, kemudian berilah tanda pada masing-masing titik
untuk bidang datar tersebut.
3. Pekerjaan Bowplank
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pemasangan papan pada lokasi as atau
sumbu atau center line dari struktur bangunan.
Pekerjaan bowplank dilakukan setelah pekerjaan pengukuran tanah dan titik-
titik batas selesai dilakukan.
Bowplank di pasang pada patok-patok kayu membentuk bidang datar
(Waterpass).
Titik-titik pada bowplank diberi tanda dengan paku yang cukup kuat dan tidak
mudah lepas, karena paku akan digunakan untuk menarik benang.
Agar kedudukan paku mudah dikontrol, dibagian dalam paku untk menarik
tarikan benang diberi tanda dengan cat meni.
Papan-papan bowplank ke arah panjang dan ke arah lebar harus bertemu
saling tegak lurus, ini harus diperhatikan karena dinding tembok nantinya
harus membentuk sudut siku.
2.1.2 Fungsi
Pekerjaan Persiapan sangat penting dan menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan berawal dari tahapan ini.
Adanya keterlambatan pada tahap Pekerjaan Persiapan maka akan
mempengaruhi urutan kegiatan berikutnya, sesuai dengan urutan kegiatan pada
Critical Path Method (CPM).
2.1.3 Tujuan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi, pekerjaan pertama
yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan ini, baik
untuk proyek-proyek pembangunan gedung bertingkat, proyek pembangunan
airport, jembatan, jalan, pelabuhan, dermaga maupun proyek lainnya, secara
umum tidak banyak berbeda. Besar kecilnya, mudah atau sulitnya tergantung pada
masing-masing proyek yang akan dikerjakan.
2.1.4 Manfaat
Pekerjan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek
konstruksi. Bahkan pekerjan ini harus telah disiapkan pada saat tender proyek dan
dijadikan bagian dari penawaran tender dari proyek bersangkutan.
Perencanaannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh suatu hasil
perencanaan yang efisien, namun bisa mencakup segala pekerjaan yang
diperlukan untuk pelaksanaan proyek konstruksi tersebut.
2.1.5 Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan yang harus dilakukan dalam
pelaksanaan konstruksi antara lain :
1. perencanaan site plan
2. perhitungan kebutuhan sumber daya
3. pembuatan shop drawing
4. pengadaan material untuk pekerjanan persiapan
5. mobilisasi peralatan
6. pelaksanaan di lapangan
Perencanaan site plan pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak atau lay out
dari fasilitas-fasilitas yang di perlukan selama pelaksanaan proyek.
Gambar diatas, foto siteplan waktu kondisi progress pekerjaan 90%, masih
terdapat mess / pekerja, kantor dan gudang material, pagar precast beton dan akses
jalan terbuat dari lantai beton.
Waktu membuat lay out untuk pekerjaan persiapan ini perlu diperhitungkan secara
cermat penempatan masing-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk
pelaksanaan proyek.
Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan disesuaikan dengan desain
layout proyek akan dikerjakan penempatan fasilitas dan sarana proyek nantinya
akan dapat berfungsi optimal sesuai perencanaan.
Namun demikian yang tetap harus diperhatikan bahwa seluruh fasilitas dan sarana
proyek yang dibangun untuk pekerjaan persiapan tersebut adalah bersifat
sementara dan nantinya akan dibongkar setelah pelaksanaan proyek selesai.
2.2 Pekerjaan Pondasi
Definisi ,Fungsi ,Tujuan ,Manfaat ,dan Jenis-Jenis Pondasi
2.2.1 Definisi
Pekerjaan Pondasi merupakan bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang
terletak di bawah muka lantai yang ada dalam tanah. Bangunan lain yang
berafiliasi dengan pondasi, menyerupai balok beton (sloof) dan pondasi
(pondamen) sanggup juga digolongkan pada bangunan basah, tetapi pada
prakteknya pekerjaan tersebut masuk dalam pekerjaan bangunan sipil kering.
Pondasi sebagai bangunan bawah ini dimaksudkan untuk menahan seluruh berat
bangunan yang berada diatasnya termasuk berat pondasi itu sendiri dan berat
tanah yang eksklusif diatas pondasi. Dengan demikian pondasi mempunyai
hubungan eksklusif dengan dasar tanah keras dibawahnya. Karena pondasi harus
memikul beratnya sendiri dan berat bangunan bab atas, maka konstruksi pondasi
harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut;
1)  Konstruksi pondasi harus terletak diatas lapisan tanah keras yang tidak
mengandung humus.
2)  Konstruksi pondasi harus mempunyai ukuran yang sesuai, sehingga tanah
cukup berpengaruh menahan beban. Untuk bangunan sederhana dasar pondasi
harus terletak pada kedalaman 60- 80 cm dibawah muka tanah.
3)  Konstruksi pondasi harus cukup kuat, sehingga tidak akan pecah alasannya
yaitu muatan yang bekerja pada pondasi. Dan untuk bangunan-bangunan yang
berat harus dihitung secara cermat dengan ilmu pondasi.
2.2.2 Fungsi
2.2.3 Tujuan
2.2.4 Manfaat
1. Menguatkan dan Mempertahankan Masa Bangunan
Salah satu item yang dapat dijadikan bahan untuk pertahanan sebuah bangunan
adalah semen. Manfaat semen yang dapat menahan bangunan selama puluhan
tahun tentunya dengan kualitas semen yang cukup baik, sehingga rumah akan
tetap kokoh meski terkena panas maupun air hujan.
2.2.5 Jenis-Jenis Pondasi
2.2.6 Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
2.3 Pekerjaan Kolom
Definisi ,Fungsi ,Tujuan ,Manfaat ,dan Jenis-Jenis Kolom
2.3.1 Definisi
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996).

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan


yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi
yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom
adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan,
kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan
berdiri.
Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis
pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-
benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan
meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk
konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila
tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan
tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan, sloof dan balok bisa
menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

2.3.2 Fungsi
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain
seperti beban hidup (manusia dan barang), serta beban hembusan angin. Kolom
berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.
Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban
yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan
ke permukaan tanah di bawahnya.
2.3.3 Tujuan
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996).
2.3.4 Manfaat
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain
seperti beban hidup (manusia dan barang), serta beban hembusan angin. Kolom
berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.
Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban
yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan
ke permukaan tanah di bawahnya.
2.3.5 Jenis-jenis Kolom
Kolom di klasifikasikan berdasarkan bentuk dan susunan tulangnya, cara
pembebanan, posisi beban pada penampang dan panjang kolom dan hubungannya
dengan dimensi lateral.
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis- jenis kolom ada tiga:
1. Kolom ikat (tie column)
2. Kolom spiral (spiral column)
3. Kolom komposit (composite column)
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga
jenis kolom beton bertulang yaitu:
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral.

Kolom ini merupakan kolom brton yang ditulangi dengan batang


tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan
pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk
memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada
tempatnya.
2. Kolom menggunakan pengikat spiral.

Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat


tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan
keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.
Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap
deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya
kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan
terwujud.
3. Struktur kolom komposit.

Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah


memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa
diberi batang tulangan pokok memanjang.
2.3.6 Pelaksanaan Pekerjaan Kolom
Pengerjaan dimensi kolom struktur berdasarkan standar tim teknik PT Citra
Amanah Property Kota Madiun. Standar dibuat berdasarkan efektivitas dan
efisiensi material dan pekerja. Pengerjaan standar dilakukan melalui riset dan
pengalaman di lapangan. SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah
komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial
tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali
dimensi lateral terkecil.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan
tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua
material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural
lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan.
Kolom struktur utama berfungsi untuk menopang balok dan lantai bangunan
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Kolom praktis
adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat
dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada
pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut).
1. Kesikuan dan jarak as sesuai dengan gambar kerja
2. Mutu beton sesuai dengan spesifikasi, diuji dengan Hammer Test untuk
mengecek kuat tekan
3. Jumlah tulangan sesuai dengan standar dan spesifikasi,
Kolom utama untuk rumah 2 lantai, besi tulangan 6 biji (4 besi pojok 12”, 2 besi
tengah 10”)
Kolom praktis untuk rumah 2 lantai, besi tulangan 4 besi pojok (4 biji besi 10”)
Kolom utama untuk rumah 1 lantai, besi tulangan 4 besi pojok (2 biji besi 10”, 2
biji besi 8”)
Kolom praktis untuk rumah 1 lantai, besi tulangan 4 besi pojok (menggunakan
besi 8”)
4. Standar ukuran begel,
Kolom utama untuk rumah 2 lantai, ukuran begel 8 x 20
Kolom praktis untuk rumah 2 lantai, ukuran begel 8 x 12
Kolom utama untuk rumah 1 lantai, ukuran begel 8 x 12
Kolom praktis untuk rumah 1 lantai, ukuran begel 8 x 10
5. Jarak sengkang 20 cm (digunakan pada kolom berpenampang segi empat dan
lingkaran)
2.4 Pekerjaan Plat Lantai
2.4.1 Definisi
Plat Lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, melainkan
merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang
lain.
Plat lantai tersebut di dukung oleh balok balok yang bertumpu pada kolom
bangunan.
Plat lantai beton merupakan lantai yang dibuat dengan pengecoran tulangan dan
bagian pendukung lainnya.
Bagian yang memperkuat lantai beton adalah plat lantai beton yang di pasangan
tulangan baja. Tulangan baja ini membentuk pada kedua arah ,guna menahan
momen Tarik dan lentur.
2.4.2 Fungsi
Fungsi plat lantai sebagai berikut:
1. Sebagai pemisah ruangan bawah dan ruangan atas,
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas,
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah,
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah,
5. Menambah kekuatan bangunan pada arah horizontal
2.4.3 Tujuan
1. Mampu menahan beban besar
2. Untuk keindahan bangunan
3. Kedap suara dan air
2.4.4 Manfaat
1. Mampu menahan beban hidup dan beban mati
2. Memperindah bangunan
3. Membantu menahan bangunan di atasnya
4. Sebagai tempat berpijak
2.4.5 Jenis-Jenis Plat Lantai
1. Plat Lantai Kayu
Plat lantai kayu ialah plat lantai yang terbuat dari kayu. Papan kayu yang dipakai
umumnya memiliki ukuran lebar 20-30 cm, tebal 2-3 cm, dan panjang
menyesuaikan. Papan-papan ini didukung oleh balok yang berukuran 8/12, 8/14,
atau 10/14 dengan jarak 60-80 cm. Untuk bentangan 3-3,5 cm, balok kayu ini bisa
dipasang di atas pasangan bata 1 batu atau balok beton agar daya dukung dan
kekuatannya semakin tinggi.
Kelebihan plat lantai kayu di antaranya anggaran yang dikeluarkan relatif murah,
gampang dibuat, dan bobotnya cukup ringan. Di sisi lain, kekurangannya yaitu
hanya bisa diterapkan di konstruksi sederhana, bersifat permeable, gampang
terbakar, tidak bisa dilapisi ubin, cenderung tidak awet, dan terpengaruh cuaca.
2. Plat Lantai Beton
Persyaratan plat lantai yang dibuat dengan beton bertulang tercantum dalam buku
SNI I beton 1991 yang meliputi ukuran ketebalan minimal plat untuk lantai
adalah 12 cm dan plat untuk atap yaitu 7 cm. Plat beton harus diisi tulangan baja
lunak atau baja sedang yang ditumpuk silang dengan diameter minimum 8 mm.
Plat lantai yang mempunyai ketebalan lebih dari 25 cm wajib disokong tulangan
baja rangkap di atas dan bawah.
Perhatikan jarak ideal tulangan pokok berkisar antara 2,5-20 cm atau 2 kali tebal
plat. Untuk melindunginya dari korosi, tulangan-tulangan baja tersebut juga harus
terbungkus beton dengan ketebalan minimal 1 cm. Beton terbuat dari campuran
semen, pasir, kerikil, air, dan admixture dengan perbandingan tertentu.
3. Plat Lantai Kayu Semen
Dinamakan plat kayu semen karena plat ini dibuat dari potongan-potongan kayu
berukuran 80-90 cm yang dicampur dengan semen. Karena tergolong bahan
bangunan yang baru, material ini masih jarang digunakan sebagai bahan pembuat
struktur plat lantai.

Pembangunan plat kayu semen dimulai dengan memasang kayu bangkirai 5/7 dan
berjarak 40 cm. Berikutnya susunan kayu tersebut dipasangi ring balk di atasnya,
lalu dicor memakai beton. Terakhir lembaran-lembaran kayu semen ini dipasang
secara berjejeran dan rapat di atas beton, kemudian ditancapkan baut agar
terpasang sempurna.
2.4.6 Pelaksanaan Pekerjaan Plat Lantai
Saat ini telah banyak berkembang metode-metode yang dapat digunakan untuk
membuat plat lantai yang berkualitas bagus dalam waktu singkat. Seperti kita
tahu, metode konvensional dilakukan dengan mengerjakan seluruh pembangunan
plat lantai di lapangan. Biarpun mutu struktur bisa terkontrol, tetapi hal ini
menyebabkan waktu pengerjaannya lama sehingga biaya pembangunan pun
membengkak.
Metode half sulb yakni membangun separuh struktur di lapangan dan
setengahnya lagi dibuat di pabrik memakai sistem precast. Setelah itu bagian-
bagian tersebut dikirimkan ke lokasi proyek untuk dipasang sesegera mungkin.
Kelebihan dari metode ini ialah estimasi waktu pengerjaan menjadi berkurang.

2.5 Pekerjaan Dinding


2.5.1 Definisi
Pekerjaan pasangan dinding bata dilaksanakan setelah pekerjaan sloff beton.
Pasangan dinding berfungsi Sebagai pembagi atau penyekat antara ruangan satu
dengan yang lainnya yang di rencanakan .setelah pemasangan dinding selesai di
lanjutkan,pekerjaan plesteran dinding supaya dinding terlihat rapi dan
mempunyai permukaan rata.
Pasangan dinding batapada umumnya di pasang dengan perbandingan adukan 1
semen : 3 pasir atau 1 semen : 5 pasir. Adukan 1 semen : pasir di pakai pada
tempat-tempat yang kedap air, seperti dinding KM (WC) setinggi 150 cm dari
lantai.
Batu bata yang seringkali digunakan untuk pasangan dinding yaitu Bata Merah,
Batako/Bata Semen Pres, dan Bata Ringan/Hebel.
2.5.2 Fungsi
1). Membantu menahan beban aktif dan beban mati
2). Membantu menahan bangunan dari beban atas (atap/lantai atas)
2.5.3 Tujuan
1). Melindungi kita dari hal berbahaya di luar bangunan
2). Meredam suara dari dalam keluar atau sebaliknya
3). Untuk bersandar
2.5.4 Manfaat
1). Membantu menahan beban aktif dan beban mati
2). Membantu menahan bangunan dari beban atas (atap/lantai atas)
2.5.5 Jenis–Jenis Dinding
1). Dinding Rumah Dengan Susunan Horizontal
Pilihan dinding dengan model seperti ini cocok untuk kamu penyuka gaya rumah
kolonial atau tradisional.
Karena model rumah-rumah seperti ini cocok untuk bangunan yang sederhana.
Biasanya kamu akan menemui jenis dinding ini terbuat dari kayu,
aluunium, vinyl, dan semen fiber. Bentuknya yang kotan dan memiliki komponen
yang disusun simetris dapat juga kamu hingga bagian sisi-sisi rumah
2). Dinding Dengan Panel Semen Fiber
Dinding Dengan material semen fiber bias tahan lebih lama dari material lainnya,
selain itu dinding dengan material semen fiber lebih tahan api dan air.
Lembaran besar dari panel semen fiber bisa menciptakan suatu permukaa yang
datar dan bisa digunakan untuk di dalam dan luar ruangan. Pemakaian material
ini bisa menimbulkan kesan rumah kontemporer.
3). Material Papan pada Dinding Rumah
Bila kamu ingin membuat rumah bergaya tradisional, pemakaian material papan
merupakan pilihan yang tepat. Dinding ini disusun secara vertikal untuk
menciptakan tampilan rumah yang tinggi dengan bagian sisinya terdapat plank.
4). Dinding Sirap
Kamu bisa menemui jenis dinding sirap dalam bentuk vinyl (polymer), kayu, dan
semen fiber.
5). Dinding rumah dengan Material Bata dan Plester
Dinding batu bata sangat umum dipilih oleh masyarakat, Sebab, batu bata bisa
membuat rumah tahan lama dan pemeliharaannya pun tidak sulit.
6). Dinding Kaca
Bagi kamu yang menginginkan cahaya maksimal dari matahari, gunakan saja
material dinding kaca.
Fungsi dindingnya mudah sekali digunakan karena kamu dapat menanamnya pad
alantai atau dipasang dengan kusen sehingga dapat dibuka atau digeser.
2.5.6 Pelaksanaan Pekerjaan Dinding
Untuk material yang dibutuhkan antara lain bata merah, semen, pasir, dan air.
Untuk peralatan tidak diperlukan alat yang khusus, hanya diperlukan peralatan
sederhana seperti saringan pasir, cangkul, sekop, ember, sendok semen, dolak,
meteran, waterpass, jidar aluminium, profil kayu, dan benang nylon.
Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata dapat diuraikan sebagai
berikut :
1). Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan
dipasang dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan
material yang dibutuhkan.
2). Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda
posisi kolom praktis, ring balok, dan lubang kusen.
3). Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum
dipakai untuk mengurangi penyerapan air.
4). Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah
dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai
setinggi 1 m dengan menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding
biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa
berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan).
5). Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara
merata ke permukaan bata merah.
6). Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus
diperiksa kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai
mencapai elevasi yang diinginkan.
7). Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan
dengan cor beton kolom praktis.
8). Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi
maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu
dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai
elevasi yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar
2.6 Pekerjaan Rangka Atap
2.6.1 Definisi
Atap adalah sebuah faktor krusial untuk rumah Anda. Fungsinya adalah
melindungi Anda dan barang-barang Anda dari panas matahari maupun hujan
deras. Agar atap bisa terpasang di sebuah bangunan, sebelumnya dipasang
terlebih dulu kerangka atap. Kerangka atap rumah mempunyai fungsi lain berupa
penguat atau penahan beban, dan juga untuk struktur dalam menempatkan atap.
Pada jaman dulu, hampir semua rumah menggunakan rangka atap dari kayu.
Namun dengan makin majunya perkembangan teknologi, rangka atap mulai
menggunakan material lain.
Rangka atap adalah salah satu komponen bangunan yang berfungsi sebagai
penopang atap permukaan dan menyalurkannya ke struktur bangunan bagian
bawah. Secara umum, rangka atap memiliki sejumlah bagian, yang antara lain
adalah sebagai berikut:
1). Kuda-kuda
2). Reng
3). Penutup Atap
4). Talang Jurai
5). Rabung
6). Bracing (Pengakuhan)
2.6.2 Fungsi
1). Menguatkan atap
2). Mempermudah pemasangan atap
3). Mempermudah pemasangan dek rumah
2.6.3 Tujuan
Tujuan pembuatan rangka atap ialah menahan beban atap, serta melindungi kita
dari perubahan cuaca.
2.6.4 Manfaat
1). Menguatkan atap
2). Mempermudah pemasangan atap
3). Mempermudah pemasangan dek rumah
2.6.5 Jenis-Jenis Rangka Atap
1). Kerangka Atap Rumah Kayu
Bentuk paling mayoritas dan lazim. Mudah dibentuk
dan customizable  merupakan alasan utama kayu dipilih. Namun pada
masa seperti sekarang, material kayu berkualitas makin sulit dicari, dan
berimbas pada harganya yang terus naik. Kayu memang masih dapat
diandalkan sebagai rangka atap. Namun kayu butuh perlakuan khusus
agar terlindung dari kelembaban, jamur, serangga, dan kelapukan. Seluruh
resiko ini dapat menyebabkan rangka atap patah dan rusak. Dari segi
bentuk, material kayu dapat menghasilkan bentuk yang bermacam-
macam. Meski demikian, bentuk atap miring atau segitiga adalah bentuk
yang paling sering dipakai.
2). Kerangka Atap Beton Bertulang
Kerangka atap kayu memang bagus, namun dapat jadi lapuk dan rusak. Hal
tersebut tidak terjadi pada kerangka atap beton bertulang. Kerangka jenis ini
dapat dibentuk jadi bermacam-macam bentuk. Anda bisa membuatnya miring,
datar, dan bisa juga dibentuk kubah. Material yang digunakan untuk membuat
kerangka atap beton adalah semen, batuan split, pasir, yang kemudian dituang
dalam cetakan dengan tulang baja. Selain itu ia kuat.
Kekurangan kerangka atap jenis ini adalah sangat berat, sehingga butuh struktur
bangunan dan pondasi yang memadai untuk menahannya. Selain itu,
pengerjaannya rumit dan kurang praktis. Butuh banyak waktu untuk membuat
cetakan, memasangkannya dengan kerangka baja, dan menunggu betonnya
kering.
3). Kerangka Atap Baja Ringan
Jika berat menjadi alasan Anda untuk tidak memilih kerangka atap beton, Anda
bisa menggunakan kerangka atap baja ringan. Rangka ini dibuat dari campuran
baja, aluminium, dan zinc, yang dicetak dalam bentuk-bentuk tertentu. Hasilnya
adalah rangka yang ringan dan tipis. Karena ringan, maka struktur dan pondasi
jadi tidak banyak terganggu. Selain itu penyusutan dan pemuaian karena cuaca
juga minim terjadi, dan juga rangka ini tahan api. Sehingga, apabila bangunan
terbakar, kerangka dan atap tidak banyak terganggu. Memiliki lapisan fire
resistant yang membuat material baja ringan memiliki kemampuan untuk
menahan api agar tidak menyebar jika terjadi kebakaran. Dengan ketahanan
terhadap cuaca dan kelembaban dan aman dari gangguan rayap atau serangga,
membuat biaya perawatan menjadi lebih murah. Meski demikian, jangan ragukan
kekuatannya. Dan juga pemasangannya yang cukup memotong dan merangkai
susuan rangka tersebut dengan baut dan skrup, sehingga lebih praktis
dibandingkan rangka-rangka lain. Dari segi bentuk rangka, kerangka atap baja
mirip dengan kerangka atap kayu. Namun kerangka atap baja minim estetika,
sehingga jika dibangun tanpa ditutup plafon akan menciptakan kesan kurang
menaik.
Selain itu rangka atap baja belum sepopuler material rangka atap lainnya. Baik
perencanaan, perhitungan, dan desain konstruksi hingga pemasangannya tidak
daat dilakukan sembarang orang. Hal ini membuat biaya perencanaan dan
pemasangan jadi membengkak. Maka, jika ingin menggunakan rangka atap baja
untuk rumah Anda, memepekerjakan jasa instalasi rumah bisa jadi solusi terbaik.
Dan juga, rangka atap baja ringan sudah memiliki profil dengan bentuk yang
sudah paten. Sehingga sulit jika Anda ingin memiliki bentuk bangunan yang unik.
Bukan berarti mustahil jika Anda ingin memperolah hasil yang indah dengan
kerangka aluminium. Namun, proses modifikasi dan penyesuaiannya ini akan
membutuhkan waktu lebih lama lagi. Akibatnya akan memakan biaya lebih
banyak.
4). Kerangka Atap Baja
Rangka atap baja adalah rangka atap yang cocok untuk bangunan panjang dan
lebar seperti pabrik atau gudang penyimpanan. Material ini punya bentangan
yang panjang dan kuat, jadi cocok dengan bangunan besar. Memiliki daya tahan
yang kuat dan bisa diandalkan, membuat rangka atap baja sering digunakan pada
bangunan-bangunan lebar. Namun jika Anda sebagai pemilik rumah ingin
memiliki rumah dengan desain melebar, rangka atap baja juga bisa jadi pilihan.
Meski demikian, ada kemungkinan rangka atap baja Anda menjadi berkarat.
Sebagai cara mengantisipasinya, rangka atap baja Anda bisa dilapisi dengan
antikarat.
5). Kerangka Atap Bambu
Kerangka atap bambu sudah banyak digunakan sejak pada jaman dulu, dan sering
juga dipadupadankan dengan menggunakan material kayu. Namun saat ini
bangunan klasik dengan paduan natural di arsitektur rumah, sehingga rangka atap
bambu kini menjadi tren kembali. Terutama untuk pendopo atau joglo dengan
atap rumbia, rangka atap bambu dapat memperkuat sentuhan natrual tersebut.
Namun rangka atap bambu punya kelemahan yang sama dengan rangka kayu,
yakni rawan rayap, lapuk, dan bambu. Namun saat ini banyak trik untuk membuat
rangka bambu menjadi lebih awet, membuat bambu lebih tahan raya, hama, dan
tahan lapuk.
2.6.6 Pelaksanaan Pekerjaan Rangka Atap
2.7 Pekerjaan Finishing
2.7.1 Definisi
Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu
bangunan. Pada umumnya finishing dilakukan dengan melapisi material dengan
cat, politur, pelindung air, atau bahan lain. Fungsi finishing: Memberi
perlindungan pada material Menambah nilai estetik dari suatu bangunan
Menunjukkan suatu komunikasi FINISHING.
2.7.2 Fungsi
1). Memperindah bangunan tersebut
2). Mempermudah penggunaannya
3). Agar sesuai dengan yang diinginkan pada gambar kerja
2.7.3 Tujuan
Agar bangunan terlihat lebih indah dan nyaman di gunakan sesuai fungsinya.
2.7.4 Manfaat
1). Memperindah bangunan tersebut
2). Mempermudah penggunaannya
3). Agar sesuai dengan yang diinginkan pada gambar kerja
2.7.5 Jenis-Jenis Pekerjaan Finishing
1). Plesteran dan Acian
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan pasangan dindng bata merah
sebagai pelapis pasangan dinding bata agar tampak lebih rapi. Pekerjaan peteran
dilakukan dengan system yang benar ,baik dan padat sehingga hasilnya terlihat
lurus dan memiliki permukaan yang merata. Hal ini dilakukan agar di dalam
pekerjaan pengacian (ACI) menjadi mudah.

pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan plesteran pada
sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan bantuan
unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding
dengan bantuan benang.
Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram / dibasahi
dengan air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata,
menggunakan adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc :
3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung
dari persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang
ditentukan.
Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian
dilanjutkan dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah
pekerjaan acian selesai, permukaan dinding difinish dengan plamur tembok.
Untuk dasaran/plamur tembok jika diperlukan dan hanya dipergunakan pada
ruangan interior yang permukaannya tidak rata atau retak-retak. Dinding yang
telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga memberikan permukaan
dinding tembok yang halus, licin dan rapi.
2). Pengecatan
Pengecatan adalah tahapan finishing setelah tembok selesai di aci. Pengecatan
bertujuan untuk memberikan warna pada tembk supaya lebih tampak estetik jika
dibandingkan dinding acian semata. 
3). Pemasangan Atap
Atap, menurut pengertian umum. Adalah komponen dari suatu bangunan, yang
memiliki fungsi untuk menutup sebagian atau seluruh ruangan yang ada di
bawahnya. Menurut pengertian lainnya, atap merupakan mahkota yang berfungsi
untuk menambah kecantikan dan keindahan dari sebuah bangunan.
4). Pemasangan Pintu dan Jendela
Jendela Rumah secara sederhana dapat diartikan sebagai salah satu lubang
terdapat penutupnya juga yg biasanya dipasangkan didalam dinding Rumah atau
Bangunan lainnya dan Jendela Rumah sendiri mempunyai bentuk yg berbeda -
beda seperti berbentuk Segitiga, Persegi Panjang, Persegi, Lingkaran ataupun
bentuk Jendela Rumah tak beraturan lainnya. Tetapi pemilihan Bentuk Jendela
Rumah itu sendiri tentunya dipilih atas dasar para pemilik Rumah tersebut karena
Bentuk Jendela Rumah tidak akan mempengaruhi Fungsi dan Keutamaan Jendela
Rumah itu sendiri, hanya saja untuk pemanis saja.
5). Pemasangan Instalasi Listrik
Instalasi listrik memiliki pengertian sebagai sebuah perangkat yang dipergunakan
untuk mengalirkan energi listrik dari sumber listrik ke berbagai alat elektronik
yang memerlukan listrik. Kemudian, terdapat berbagai macam jenis sumber
listrik. Sebut saja aki, genset, baterai, solar cell, dan lainnya. Namun, sumber
listrik yang umum digunakan pada kebutuhan rumah tangga berasal dari
pembangkit listrik yang dikelola oleh PLN.
6). Pemasangan Instalasi Air
1). Membantu keperluan rumah tangga, misalnya minum, memasak, mandi,
mencuci, dan pekerjaan lainnya.
2).Berperan dalam kepentingan umum, misalnya membantu menjaga kebersihan
jalan dan mengangkut limbah
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemilihan Konstruksi pada pembangunan gedung/rumah harus sesuai dengan prosedur dan
sesuai dengan keinginan. Kita bias memilih konstruksi mana yang ingin kita gunakan ,agar
terbangun gedung/rumah sesuai dengan keinginan dan susuai dengan fungsi yang kita
inginkan. Kesimpulan dari makalah yang saya buat adalah berisi Metode Konstruski
Bangunan. Mulai dari Bahan apa yang ingin digunakan sampai saran yang terbaik untuk
digunakan oleh pembaca sekalian.
3.2 Saran
Saran saya sebagai pembuat makalah ini adalah pilihlah metode dan konstruksi yang sesuai
dengan bangunan/rumah yang ingin anda bangun. Bangunan/rumah dalam arti Arsitektur
adalah ketika kita merasa aman dan nyaman berada di dalam nya. Jadi pilih lah metode dan
konstruksi yang terbaik untuk bangunan anda. Saya tau makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan saya ,tapi saya berharap makalah ini bias
bermanfaat dan membantu pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mustikaland.co.id/news/instalasi-listrik-syarat-manfaat-komponen-jenisnya/
https://kumparan.com/kabar-harian/manfaat-air-bagi-manusia-dan-ketersediaan-air-bersih-di-
indonesia-1wHLAcvQz8G/4
https://sgcka.co.id/dnews/90008/pengertian-fungsi-dan-manfaat-jendela-rumah-bagi-
kesehatan-manusia.html
https://www.kontraktorbangunandibali.com/jenis-atap-rumah/
https://jasaindonesia.id/apa-itu-konstruksi-bangunan-pengertian-jenis-fungsi-dan-bagiannya/
https://bangunan22.blogspot.com/2014/02/pengertian-dan-macam-macam-pondasi.html 
https://slideplayer.info/slide/2611154/
http://makeadreams.blogspot.com/2015/12/pengertian-ring-balk-dan-fungsi-dari-ring-balk- p
ada-bangunan.html
http://arafuru.com/sipil/apa-itu-struktur-dan-konstruksi-bangunan.html 
http://arafuru.com/sipil/pengertian-balok-beton-pada-bangunan-secara-lengkap.html 
http://makeadreams.blogspot.com/2015/12/pengertian-dan-fungsi-rangka-atap-pada-
bangunan.html 
http://makeadreams.blogspot.com/2015/12/struktur-rangka-atap-pada-bangunan-dan-
fungsinya.html 
https://septanabp.wordpress.com/tag/kuda-kuda-baja/
 

Anda mungkin juga menyukai