DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Yang merupakan salah satu syarat ketentuan mata pelajaran agama islam di
Universitas Islam Riau. Selama melaksanakan pembuatan makalah dan dalam
menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan ,
petunjuk, dan saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan
laporan ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membantu, meskipun dalam makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tetap kami harapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya pondasi terbagi menjadi dua, yaitu pondasi dangkal yang
mana termasuk di dalamnya adalah pondasi telapak dan pondasi rakit. Dan pondasi
dalam yang mana termasuk di dalamnya termasuk pondasi tiang pancang, tiang bor,
pondasi sumuran dan pondasi strauss. Melalui skripsi ini penulis ingin
merencanakan penggunaan pondasi sumuran pada proyek pembangunan gedung
Apartement Riverside Malang.
LANDASAN TEORI
Didalam ilmu teknik sipil pondasi dapat didefinisikan sebagai suatu struktur
atau lapisan tanah padat (keras) yang mempunyai daya dukung cukup dan berfungsi
sebagai penerus beban ke lapisan tanah dibawahnya, maka jelas pondasi sangat
penting untuk suatu system rekayasa yang harus mampu menjamin kestabilan
bangunan terhadap beban yang bekerja.
Untuk memilih pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu
cocok untuk keadaan tanah di lapangan dan apakah pondasi itu dapat diselesaikan
tepat waktu. Sebelum menentukan tipe pondasi yang akan digunakan, ada beberapa
factor yang dijadikan sebagai pertimbangan, antara lain : (Sardjono HS; 1991 : 7)
2.2.Pondasi Sumuran
Beton silinder yang digunakan pada jenis pondasi ini berukuran beragam.
Antara 80, 250, 300, 350, sampai 400 cm. Sedangkan kedalaman pondasi bisa
sampai delapan meter.
Karena ukurannya yang beragam dan kedalamannya yang cukup dalam, jenis
pondasi ini sangat cocok bangunan bertingkat. Selain itu, tidak semua karakteristik
tanah kedalamannya lebih dari tiga meter.
Tentu menggunakan jenis pondasi langsung pada kedalaman tanah kurang
dari tiga meter akan mengakibatkan pemborosan. Sebab, penggalian tanah akan
terlalu dalam.
Termasuk untuk lahan yang mengandung air permukaan dalam posisi cukup
tinggi, pondasi sumuran bisa menjadi solusi jitu. Penggunaan pondasi ini akan
membuat pembangunan pondasi pada jenis lahan ini menjadi lebih mudah. Sebab,
pekerja tidak perlu membuang air terus menerus.
1. Dengan cara menggali hingga kedalaman alas pondasi dan sumuran dibuat di
dalam lubang tersebut. Bila tanah dapat dipotong tegak tanpa terganggu
stabilitasnya maka kondisi sumuran ini dapat dilaksanakan tanpa casing,
sedangkan kondisi sebaliknya berarti perlu casing.
a.Tanpa casing
Umumnya casingnya terbuat dari beton buis (beton sumuran), sehingga casing
ini berfungsi juga sebagai bagian struktur. Beton buis ini diturunkan dengan
cara menggali tanah di bagian dalam buis, dan beton buisnya diturunkan
sampai mencapai elevasi yang ditetapkan, secara bertahap. Kemudian lubang
diisi dengan material yan ditetapkan, misalnya beton cyclop. Proses
pelaksanaan jenis pondasi ini terkadang sudah harus menghadapi air tanah.
Gambar 2.3 : Proses Pondasi Sumuran dengan Cassing Ditinggal
2. Dengan penggunaan caisson, yakni sebuah corong atau kotak yang dibenamkan
hingga posisi yang diinginkan, yang kemudian akan merupakan bagian luar
sumuran. Biasanya untuk pondasi sumuran dalam air. Prosedur ini dikenal
sebagai metode udara tertekan yang memungkinkan pembersihan gangguan –
gangguan di bawah pinngiran caisson dan memudahkan pembersihan bagian
bawah
1. Tidak adanya getaran sehingga cocok untuk pekerjaan pada daerah yang
padat penduduk.
2. Karena tanpa sambungan, dapat dibuat tiang yang lurus dengan diameter
yangbesar dan juga untuk tiang yang panjang dapat dilakukan dengan
mudah.
3. Diameter biasanya lebih besar dari pada tiang pracetak dan daya dukung
tiap tiang juga lebih besar sehingga tumpuan dapat di buat lebih kecil.
1. Dalam banyak hal, beton dari tubuh tiang yang berada dibawah air
kualitasnya setelah selesai lebih rendah dari tiang pracetak. Disamping itu,
pemeriksaan kualitas hanya dapat dilakukan secara tidak langsung.
4. Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton sehingga
biaya yang di butuhkan jaga cukup besar.
5. Pengecoran beton sulit bila dipengaruhi air tanah karena dapat mengurangi
mutu beton tersebut.
6. Pembesaran ujung bawah tiang tidak dapat dilakukan bila tanah berupa
pasir.
Daya dukung pondasi mesti lebih besar dari beban yang dipikul.
Penurunan yang terjadi mesti sesuai batas yang toleransi. Yakni sebesar 1
inchi atau 2,45 cm.
Tanah keras berada sekitar 3 meter. Biasanya jika menggunakan plat kaki
atau pondasi langsung jatuhnya justru tidak hemat karena galian terlalu
dalam.
Jika permukaan air pada tanah agak tinggi, penggunaan konstruksi beton
akan sulit karena mesti dilakukan pemompaan air dan dibuang ke lubang
galian. Maka pondasi sumuran merupakan pilihan tepat.
Setelah mengenal apa dan bagaimana karakter pondasi ini, sudah bisa
dibayangkan apa kelebihannya jika dibanding dengan jenis pondasi lain.
Diantaranya:
Jika kamu sedang mencari pondasi dalam, pondasi ini dapat menjadi alternatif
yang bisa anda coba. Penerapannya pun lebih mudah karena selain tanpa alat
berat, materialnya juga bisa dikondisikan.
Bahkan jika lebih banyak material batu untuk mengisi bagian dalam pondasi,
hal tersebut masih bisa dilakukan.
Tanpa memerlukan alat berat, kamu bisa mendapatkan pondasi kokoh dengan
jenis sumuran seperti ini. Tentu saja jenis pondasi ini merupakan solusi terbaik
jika lokasi bangunan sulit dijangkau alat berat.
Hanya saja, meski memiliki banyak kelebihan. Jenis pondasi ini juga bukanya
tanpa kekurangan. Berikut beberapa kekurangan pondasi sumuran:
Proses pemasangan pondasi tipe ini begitu bergantung pada cuaca. Apabila
musim hujan, maka pengerjaannya harus dihentikan terlebih dahulu. Sebab,
tanah akan lebih lunak sehingga penggalian pun lebih sulit.
Hal ini akan berdampak pada kurang pasnya kekuatan pondasi karena tidak
memiliki tulangan.
4. Boros bahan
Meskipun dari segi peralatan lebih simple, namun pembuatan pondasi ini juga
memerlukan bahan ekstra. Misalnya jika diameter tiang pancangnya cukup
besar, maka material beton pengisinya haruslah lebih banyak.
Segiempat
Lingkaran/octagonal ganda
Sumuran ganda
Bentuk D ganda
Lingkaran tunggal
Metode yang bisa kamu pertimbangkan dalam membangun pondasi satu ini pun
ada beragam caranya. Diantaranya:
Jika tanah tidak rata, maka diperlukan casing agar tidak terjadi longsor.
Namun jika tanah rata dan stabil, penggunaan casing tidak perlu
diterapkan.
Kamu bisa menggunakan caisson atau corong yang dibuat dengan cara
membenamkannya sampai posisi yang dikehendaki. Nantinya bagian
tersebut akan menjadi bagian luar pondasi. Penggunaan metode ini
umumnya dilakukan untuk pondasi yang terbenam di air.
Pelaksanaan pembangunan dapat menggunakan alat berat maupun
tanpa alat berat.
Jadi yang namanya pondasi itu tidak hanya pondasi cakar ayam ya. Meski jenis
pondasi ini sangat familiar, tetapi ada daerah tertentu yang tidak cocok
menggunakan pondasi ini. sehingga perlu jenis pondasi lainya, salah satunya
adalah pondasi sumuran.
Bila tanah keras terletak lebih dari 3 meter, maka jika digunakan pondasi plat
kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian
tanahnya terlalu dalam dan lebar)
Bila air dipermukaan tana terletak tinggi, konstruksi pada pelat beton akan
sulit dilaksanakan karena air harus di ppompa keluar lubang galian.
Ada
beberapa metode pelaksanaan pondasi dilapangan, salah satunya adalah metode
dengan menggunakan cincin. Dengan metode ini sumuran terdiri dari pipa / cincin-
cincin besar yang terbuat dari beton biasa atau beton bertulang dan biasa dikenal
sebagai gorong-gorong. Tebal cincin umumnya 812 cm. Ukuran garis tengah
bagian dalam cincin bervariasi antara 70-150 cm. Ukuran yang digunakan
tergantung kebutuhan luas dasar pondasi hasil perhitungan beban bangunan dan
kekuatan tanah.
Ada pipa/cincin beton pada siap pakai dengan ukuran tinggi -+ 100cm dengan
garis tengah bermacam-macam. Jumlah cincin pada satu titik tergantung pada
kedalaman tanah kerasnya. Cincin beton dapat pula dibuat sendiri. Bila dibuat
sendiri, sebaiknya dinding bagian bawah dibuat runcing untuk memudahkan
penurunan pipa kedalam tanah.
3. Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah, tumpangi dengan cincin
perlahan-lahan melesak menusuk
4. Bila tanah berair, air dibuang keluar (dipompa)
5. Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir
yang di padatkan setebal 5-10cm, lalu kemudian diisi dengan cyclopen dan
batu kali dimana cyclopen adalah beton yang menggunakan batu-batu besar
atau puing bangunan (pecahan beton) untuk meminimalkan area permukaan
dan menghemat pemakaian semen.
7. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof. Dibeli pembesian untuk
mengikat sloof.
5. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof, diberi pembesian untuk
mengikat sloof.
Kelebihan:
Alternatif pengginaan pondasi dalam, jika material batu banyak dan bila tidak
dimungkinkan pengangkutan tiang pancang
Tidak diperlukan alat berat B
iaya lebih murah untuk tempat tertentu
Kekurangan:
Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol (karena batu
dan adukan dilempar/dituang dari atas)
Pemakaian bahan boros
Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada tulangan)
Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena susah dalam
penggalinya.
Pondasi tiang bor atau kaison adalah pondasi yang berbentuk kotak, bulat atau
konbinasi bentuk-bentuk tersebut dengan tampang melintang melintang yang relatif
besar. Karena tampangnya yang besar ini, bagian dalam fondasi sering terbagi-
bagi dalam ruangan-ruangan. Pondasi kaison yang berbentuk silinder atau kotak
beton dibuat dengan membenamkan silinder beton ditempatnya, bersamaan
dengan penggalian tanah. Pondasi ini dimaksudkan untuk mengirimkan beban
besar yang harus melaalui air atau material jelek sebelum mencapai tanah
pendukung yang kuat. Pekerjaan pembuatan kaison memerlukan banyak alat-alat
berat. Dalam tiap-tiap pelaksanaan sering ditemui masalah-masalah umum dan
yang tidak bias dilakukan. Berikut ini akan cara pelaksanaan pekerjaan pembuatan.
Tipe-tipe kaison dibagi menurut cara pembuatannya, yaitu :
1. Kaison terbuka (open caisson)
2. Kaison pneumatic (pneumatic caisson)
3. Kaison apung (floating caisson)
Qs = 0,1 x N x As
= 0,1 x 3,93 x 7,28
= 2,861 ton
500,909
=
2,5
= 200,363 ton
1. Er/Ec = 0,5
2. Poisson ratio rock = soil = 0,25
3. Q allowable (rock) =200 kg/cm2
4. δ allowable = 4 kg/cm2
5. σ beton ijin = 350 Kg/cm2
6. Sudut geser batu dengan beton = 270
Rencanakan kedalaman (L) sumuran (pier) tersebut diatas dan tentukkan
pula besarnya kekuatan tarik tiang pada kedalaman tersebut apabila menerima
beban tarik akibat socket.
Penyelesaian :
Langkah 1. Menentukan perkiraan diameter pondasi
Q 100000 kg
D=
√ =
√
( π4 ) ( 0,25) fc ( π4 ) ( 0,25 ) 350 kg /cm 2
p total 2Vc μ y
σ=
[ 0,25 π D2 ]
exp
[ 1−V c + [ 1+V r ]
Ec a
Er ]
( 2 )( 0,25 ) ( tan 270 ) 80 cm
σ y=
{ 100000 kg
0,25 π (38,146 cm)
2
exp
} [
1−0,25+
1 38,146 cm2
0,4 ]
kg
σ y =87,5 ×0,77=62,982 ¿ 200 kg / cm2 (Q allowable rock ) .(ok )
cm 2
Langkah 3. Melakukan cek terhadap tegangan geser antara batuan
dengan beton
σy=l 2 1
[(
τ = 1−
σ max )
P total
]
π 2 al 2
kg
[( ) ]
τ = 1−
62,982
87,5
cm2
kg
cm
2
100000 kg
1
π 38,146 cm 80 cm
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyatmo,H.C. 2002. Teknik Pondasi 1. Beta Offset:Yogjakarta.
Pamungkas, A., dan Erni, H. 2013. Desain Pondasi Tahan Gempa. Andy Offset:
Yogyakarta
Peck, R.B., W.E. Hanson., T.H. Thornburn. 1966. Teknik Fondasi. Gadjah Mada
University: Yogyakarta.
Sardjono.H.S. 2011. Analisis dan Perancangan Fondasi II.Sinar Wijaya: Surabaya.
Sardjono. H.S. 1984. Pondasi Tiang Pancang Jilid 1.Sinar Wijaya: Surabaya.