PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
A. Untuk mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi
Jembatan.
B. Untuk mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan pada Jembatan Beton.
C. Untuk mengetahui metode pelaksanaan yang digunakan pada Jembatan Rangka Baja.
2.1 Jembatan
Jembatan menurut fungsinya merupakan suatu konstruksi yang dapat meneruskan
jalan untuk melewati suatu rintangan yang berada lebih rendah,sehingga jembatan
dapat dikatakan sebagai alat penghubung suatu daerah kedaerah lain yang terpisah
akibat rintangan seperti sungai, selat, dan bahkan jalan lain yang memotong jalan yang
dimaksud. Suatu bangunan jembatan pada umumnya terbagi atas beberapa bagian-
bagian pokok, yaitu terdiri dari struktur bawah dan struktur atas.
C. Full Cantilever
Full cantilever adalah metode pelaksanaan jembatan rangka dengan
menggunakan pemberat pada bagian ujung atau counter weight. Pada tahapan
awal rangka dipasang didarat, setelah selesai pada bagian ujung ditambah beban
pemberat dengan tujuan sabagai penyeimbang kantilever pada saat ereksi.
Kemudian tahapan terahir adalah proses erection dimana jembatan yang telah
dirangkai diluncurkan menggunkan Link set, seperti terlihat pada gambar
berikut.
b. Pada bagian Ujung depan lantai dipasang Nose yang terbuat dari struktur
baja. Nose tersebut akan berfungsi sebagai tambahan lantai sedemikian
mengurangi momen yang besar yang terjadi ketika rangkaian pelat lantai
membentuk struktur Cantilever. Nose berfungsi mengurangi besarnya
momen kantilever yang terjadi. Nose didesign seringan mungkin untuk
mengurangi tambahan beban yang harus dipikul oleh struktur lantai
jembatan.
d. Permukaan pilar dikondisikan memiliki tahanan geser yang kecil. Hal ini
untuk memudahkan proses mendorong rangkaian segment lantai jembatan.
Dapat menggunakan suatu alat khusus dengan permukaan teflon.
Pelaksanaan Pelaksanaan
SELESAI Pekerjaan Struktur Pekerjaan
Atas Pylon
5) Precast Beam
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas mengenai metode pelaksanaan konstruksi
Jembatan didapat kesimpulan sebagai berikut:
a. Berdasarkan struktur metode pelaksanaan jembatan terdiri dari metodepelaksanaan
Jembatan Beton dan metode pelaksanaan Jembatan Rangka.
b. Metode pelaksanaan Jembatan Beton dibedakan menjadi 2 yaitu: Cast insitu dan
Precast segmental.
1) Metode Cast insitU terdiri dari :
MSS (Movable Scaffolding System
ILM (Increamental Launching Method)
Balanced Cantilever dengan FormTraveller
Cable Stayed dengan FormTraveller
2) Metode Precast Segmental terdiri dari :
Balanced Cantilever Erection With Launching Gantry.
Balanced Cantilever Erection With Lifting Frames
Span by Span Erection With Launching Gantry
Balanced Cantilever Erection With Cranes
Precast Beam
c. Metode pelaksanaan Jembatan Rangka ada 2 yaitu metode Temporary support dan
metode Cantilever
d. Metode Temporary support terdiri dari Full temporary support dan Semi
temporary support. Sedangkan metode Cantilever terdiri dari Full cantilever dan
Semi cantilever.
4.2 Saran
a. Setiap pembangunan Jembatan harus menggunakan metode pelaksanaan yang
tepat dan sesuai dengan standar yang berlaku.
b. Setiap pemilihan metode pelaksanaan harus disesuikan dengan kondisi alam di
lokasi pembangunan.
c. Keselamatan kerja menjadi hal penting dalam pemilihan metode konstruksi.
Struyk, J., Van der Veen, K.H.C.W., dan Soemargono. 1995 Jembatan . PT.Pradaya
Paramita. Jakarta.
Materi Kuliah Metode Konstruksi Jembatan. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin.
file:///C:/Users/User/Downloads/S%20E%20M%20E%20S%20T%20E%20R%20%205/M
%20P%20K%20ada%20tugas/makalah/dokumensaya.com_makalah-metode-pelaksanaan-
jembatan-beto.pdf