Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

ANALISA PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG


1. Perhitungan Tinggi Banjir Rencana di Bendung (Tail Water)
Untuk menghitung tinggi air maksimum pada bendung digunakan rumus:

1 2 / 3 1/ 2
nR S

A
R
P

(Manning)

Q v A

Dimana:
v
= kecepatan aliran (m/det)
Q
= debit (m3/det)
R

= jari-jari hidrolis

= luas penampang basah (m2)

= keliling basah (m)

= kemiringan sungai rata-rata

= koefisien kekasaran bahan

Diambil n = 0,035 (untuk saluran tidak beraturan)


Kemiringan dasar sungai rata-rata ditinjau sejauh 2 km dari lokasi bendung.
- Elevasi hulu
: 579 m
- Elevasi hilir
: 165 m
Elevasi HuluElevasi Hilir
- Kemiringan dasar sungai =
jarak
579 m165 m
4m

0.0025

=
Maka :
Bn

1
m
b

Direncanakan lebar sungai, b = 25 m dan m = 1.


LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS
Untuk penampang sungai trapezium :
A= ( b+mh ) h=( 25+h ) h
P=b+ 2 h 1+m2=25+2 h 2
R=

A
P

(m)

(m2)

(m)

(m)

54

2.2

59.84

2.3

62.79

2.4

65.76

2.4045
3

65.879
22
65.895
01

30.656
85
31.222
54
31.505
38
31.788
23
31.799
54
31.801
04

1.7614
33
1.9165
64
1.9929
93
2.0686
91
2.0717
04
2.0721
03

(m)

(m2)

(m)

(m)

54

2.2

59.84

2.3

62.79

2.4

65.76

30.656
85
31.222
54
31.505
38
31.788
23
31.799
54
31.801
04

1.7614
33
1.9165
64
1.9929
93
2.0686
91
2.0717
04
2.0721
03

2.404

2.404
2.4045
3

65.879
22
65.895
01

(m/det
)
6.2507
77
6.6125
98
6.7872
48
6.9580
4
6.9647
94
6.9656
89

(m/det
)
6.2507
77
6.6125
98
6.7872
48
6.9580
4
6.9647
94
6.9656
89

Q
(m3/det)
337.542
395.698
426.171
457.561
458.835
459.004
Q
(m3/det)
337.542
395.698
426.171
457.561
458.835
459.004

Syarat Q coba-coba = Q rencana = 459.001673 m3/det, sehingga dari cara coba-coba


diperoleh:

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS
h = 2.40453 m = 2.4 m
Dari tabel diperoleh tinggi muka air maksimum di sungai sebelum di bendung = 2.4 m
2. Perhitungan Hidrolis Bendung
a. Penentuan tinggi elevasi mercu bendung
Menentukan tinggi elevasi mercu bendung, oleh beberapa faktor ,sebagai patokan dapat
digunakan angka-angka sebagai berikut:
-

Elevasi sawah tertinggi

= 333 m

Tinggi muka air sawah

= 0,10 m

Kehilangan tekanan air dari saluran tersier ke sawah

= 0,10 m

Kehilangan tekanan air dari saluran sekunder ke saluran tersier = 0,10 m

Kehilangan tekanan air dari saluran primer ke saluran sekunder= 0,10 m

Kehilagan tekanan air akibat kemiringan

= 0,15 m

Kehilangan air dari sungai ke saluran primer

= 0,20 m

Kehilangan Tekanan air akibat Eksploitasi

= 0,10 m

Kehilangan tekanan air pada alat-alat ukur

= 0,40 m

Kehilangan tekanan untuk Bangunan-bangunan lain

= 0,25 m

Elevasi mercu bendung

= 334.5 m

b. Perhitungan tinggi bendung


Tinggi bendung adalah jarak antara lantai muka bendung sampai pada puncak bendung:
Diketahui:
-

Elevasi sawah tertinggi

= 333 m

Elevasi dasar sungai di lokasi bendung

= 330 m

Elevasi mercu bendung

= 334.5 m

Tinggi mercu bendung = elevasi mercu elevasi dasar sungai


= 334.5 330 = 4,5 m

c. Perhitungan lebar efektif bendung (Be)

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS
Lebar efektif bendung adalah lebar bendung yang bermanfaat untuk melewatkan debit.
Lebar efektif bendung lebih kecil dari lebar bendung dikarenakan adanya pilar dan pintu
penguras.
Rumus:
B e =B n2(n K p + K a) H 1
Di mana:

Be
n
Kp
Ka
H1

= lebar efektif mercu, m


= jumlah pilar
= koefisien kontraksi pilar
= koefisien kontraksi pangkal bendung
= tinggi energi, m

Harga-harga koefisien Ka dan Kp diberikan pada tabel 4.1 (KP 02 Bab 4), sebagai
berikut:

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS

n=3
Untuk pilar berujung bulat = 0,01
Untuk pangkal tembok segi empat dengan tembok hulu pada 90 derajat ke arah aliran
= 0,20
Bn = 25
B e =B n3(n K p + K a) H 1
= 25 3( 2 * 0,01 + 0,2) H1
Be = 25 0,66H1

d. Tinggi muka air maksimum di atas mercu bendung (h1)


Mercu Bulat

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS
Q=Cd x

2
x
3

( 23 ) x g x Be x H

1,5
1

Dimana :
Q

= Debit (m3/det)

Cd

= Koefisien debit ( Cd = C0 x C1 x C2 )

= Gravitasi (m/det2)

Be

= Lebar efektif mercu (m)

H1

= Tinggi Energi (m)

Diketahui
Dicoba

:
:

Q = 459.01673 m3/det
P = 4,5 m
H1 = 4.2174 m
r = 0,2 * 4.2174 = 0.84348 m

Sehingga :
Be = 25 0,66 * 4.2174
Be = 22.21651 m
H1/r = (3.709 /0.68596) = 5,0

C0 = 1,48

(dari grafik)

P/H1 = (4.5/3.709) = 1.212

C1 = 0,95

(dari grafik)

P/H1 = (4.5/3.709) = 1.212

C2 = 0.995

(dari grafik)

Cd = C0 x C1 x C2
Cd = 1,48 x 0.95 x 0.995
Cd = 1,4

Q=Cd x

2
x
3

Q=1,4 x

( 23 ) x g x Be x H
2
x
3

1,5
1

( 23 ) x 9,8 x 22.21651 x 4.2174

1,5

= 459.01673 m3/det

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS
Dari perhitungan tersebut didapat hasil :
H1

= 4.2174 m

= 4.3 m

= 0.85 m

Be

= 22.21651 m

Tinggi muka air di atas mercu :


h 1=H 1

V 12
2g

h 1=4.3

6.96562
29,8

h 1=1.8245 m

e. Perhitungan tinggi muka air di hilir bendung (h2)


Perhitungan dalam menentukan tinggi muka air di hilir bendung ditentukan berdasarkan
rumus kontinuitas dan rumus Strickler, sebagai berikut:
Q = v. A
V=

K . R2 /3 . S 1/ 2

R=

A
P

Diketahui:

= 459.01673 m3/det

= 25 m

= 0,025

= 35 (dari table koeff)

=1

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS

Tabel coba-coba perhitungan tinggi muka air di hilir bendung (h2)

Dari cara coba-coba diperoleh tinggi muka air di hilir bendung (h2)
h2 = 2.129 m 2.2m
Elevasi dasar sungai

= + 330 M

Elevasi muka air di hilir bendung

= + 330 + 2.2 = +332.2 M

f. Dimensi kolam olak


Kolam olakan yang digunakan dalam tugas ini adalah kolam olakan tipe Vlugter
z

= (elevasi tinggi muka air di hulu + H1) (elevasi tinggi muka air di hilir)
= (334.5 + 4.3) 332.2

= 6.6 m

Q 200
Be

459.01673
22.21651

= 20.661 m3/d/m

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS
hc

= kedalaman kritis =

hc

= 3.52 m
6.6

= 3.52 =1,875
z
hc

Untuk 0,5 <


t

q2
g

20.6612
9,8

hc

z
hc

2,0

= 2,4 hc + 0,1 z = 2,4 * 3.52 + 0,1 * 6,6 = 9.106 m 10m


z
H1

Untuk

=
4
3

<

z
H1

10

D = R = L = H1 + 1,1 z = 4.3 + 1,1 * 6,6 = 11,56 12 m

H1
z

= 0,20 H1

= 0,20 * 4.3

= 0,7238 m 1,0 m

4.3
6,07

g. Perhitungan lantai muka


Lantai muka berfungsi untuk mengurangi tekanan air ke atas pada bidang kontak
antara pondasi bangunan dengan dasar pondasi dan juga untuk memperpanjang jalannya
aliran air (creep line). Makin pendek creep line makin kecil pula hambatannya, sehingga
konstruksi lantai muka air semakin panjang demikian pula sebaliknya.
Perbadaan tinggi air dihilir dan diudik bendung mengakibatkan adanya aliran
dibawah bendung sebagai akibat dari perbedaan tekanan pada dasar bendung. Hal ini
lama-kelaman akan menimbulkan penggerusan, terutama di ujung belakang bendung.
LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS
Cara yang sering digunakan yaitu dengan membuat dinding vertikal dari beton atau besi
dimuka sebelum bendung itu agar jalan yang ditempuh aliran adalah jalan hambatannya
paling kecil.

Menghitung panjang lantai muka


- Teori Bligh
LV + LH C . H
Dimana :
LV
= panjang vertikal bidang kontak
LH
= panjang horisontal bidang kontak
C
= creep ratio menurut Bligh
H
= perbedaan tekanan
H = 6.6
C = 9 = (material bolder,batu-batu kecil dan kerikil)
Lmin = C . H = 9 x 6.6 = 59.4 m

Teori Lane
H

1
LV + L H
3
C

1
L V + LH
3

> C . H

Lmin 3,5 . 6.6


Lmin 23.1 m

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS

Dari hasil perhitungan diatas, didapat L min (Teori Bligh) = 59.4 m dan L min (Teori
Lane) = 23.1 m. Jadi diambil Lmin terbesar yaitu 59.4 m

Titik

Garis

LV

Rembesan
LH
1/3 LH

A
A-B

B
B-C

12

0.67

0.67

0.67

C
C-D

D
D-E
E
E-F

F
F-G
G
G-H

H
H-I
I
I-J

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS
J
J-K

0.67

0.67

0.67

0.67

12

2.67

0.67

44

14.67

K
K-L

L
L-M
M
M-N

N
N-O
O
O-P

P
P-Q
Q
Q-R

R
R-S
S
S-T

T
T-U
U
U-V

1.5

V
V-W
W
Jumlah

Teori Bligh
LV + LH C . H

17.5

17,5+44 59.4 m

61.5 5 9.4 m ok

Teori Lane

1
LV + L H
3
H=
C
L=LV +1 /3 LH C H

LV + 1/3 LH 3,56.6

17,5+14.67 23.1 m
32.17 m 23.1 m . ok LARIS

P. SITUMORANG ( 120211114)

TUGAS

Maka panjang lantai muka diambil yang terpanjang yaitu teori Bligh
L = 59.4 m

LARIS P. SITUMORANG ( 120211114)

Anda mungkin juga menyukai