Anda di halaman 1dari 17

36

Perhitungan Hidraulik Bendung


1. Badan Bendung
1.1

Perhitungan Penentuan Elevasi Mercu Bendung


Perhitungan penentuan elevasi mercu bendung dengan memperhatikan
faktor ketinggian elevasi sawah tertinggi yang akan diairi.
Cara perhitungan dilakukan seperti berikut :
-

Tinggi sawah yang akan diairi berelevasi

112.0m
-

Tinggi genangan di sawah diambil

0.10m
-

Kehilangan tekanan dari sawah ke saluran


tersier

Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke saluran


sekunder

: 0.10m

Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke saluran


induk

: 0.10m

: 0.10m

Kehilangan tekanan akibat kemiringan saluran induk ke


sediment :0.15m

Kehilangan tekanan akibat bangunan


ukur

:0.40m

Kehilangan tekanan dari sediment trap ke intake


:0.25m

Kehilangan tekanan pada


intake

:0.20m

Kehilangan tekanan akibat eksploitasi


:0.10m
Jadi ketinggian elevasi mercu bendung

1.2

: +99m

Penentuan Panjang Mercu Bendung


Panjang mercu bendung ditentukan 1.2 kali lebar sungai rata-rata. Lebar
sungai direncana lokasi bendung bervariasi antara 20 m sampai dengan 30

37

m. Lebar sungai rata-rata diambil 25 m. Panjang mercu bendung yaitu


1.2x25 m = 30 m. Panjang mercu ditetapkan 30 m
1.3

Penentuan Lebar Lubang dan Pilar Pembilas


Lebar bangunan pembilas diambil sepersepuluh kali lebar sungai rata-rata
yaitu 1/10x30 m = 3.00 m. Pembilas dibuat 2 buah masing-masing 1.50 m.
Lebar pilar pembilas ditetapkan 2 buah dengan lebar masing-masing pilar
1m

1.4 Perhitungan Panjang Mercu Bendung Efektif


Panjang mercu bendung efektif dihitung dengan menggunakan rumus:
B = Bb-2(n k + k )He
Dimana:
B = panjang mercu bendung efektif, m
Bb= panjang mercu bendung bruto = 30 m
k = jumlah pilar pembilas, m
k = koefisien kontraksi pilar = 0.01
k = koefisien kontraksi pangkal bendung = 0.10
He = tinggi energi
Perhitungan panjang mercu bendung efektif, yaitu;
B = Bb 2 (n kp + ka )He
B = 30 2 ( 2 x 0.01+0.1) He
B = 30 - 0.24 He
1.5

Perhitungan Tinggi Muka Air Banjir di udik bendung


Elevasi muka air banjir di udik bendung dapat diketahui dengan menghitung
tinggi energi dengan menggunakan persamaan seperti berikut:
Q = C.B .H
Dimana:

38

Q = debit banjir sungai rencana = 12,8509 m/detik


C = koefisien debit pelimpah
B = panjang mercu bendung = 30 m
H = tinggi energi, m

Koefisien debit pelimpah, C, nilainya dihitung dengan menggunakan


persamaan:
C = 3.97 (H /H ) dimana H = H
Dari persamaan tersebut diperoleh nilai C = 4.03 ( lihat open channel
hydraulic, V.T.Chow, hal 369 )
Dari persamaan diatas tinggi energi dapat dihitung , yaitu:
Q = C.Be .He3/2
Dimana :
Q = 12,8509 m /s
B = 30 - 0.24 H
C = 4,03 (asumsi awal jika h 1,33Hd, jika tidak C dikali factor koreksi)
Perhitungan dilakukan dengan cara trial & error
Langkah pertama diasumsikan nilai Be = 29,5 m
Q

= C.Be.He3/2

C
.Be

2/3

He

12,8509

4,03.29,5

He

He = 0,2246 m

2/3

39

Be = 30 (0,24.0,2269) = 29,9455 m 29,5 m


Langkah kedua diasumsikan nilai Be = 29,95 m
Q = C.Be .He3/2
2/3

C
.Be

He

12,8509

4,03.29,95

2/3

He

He = 0,2246 m
Be = 30 (0.24.0,2246) = 29,95 m 29,95 m
Nilai He diambil 0,2246 m, sehingga Be dapat dihitung:
B = 30-0.24H
B = 30-0.24.0,2246
B = 29,95 m
Tinggi tekanan, Ha ditentukan dengan persamaan:
Va

12,8509
0,4284m / det ik
30.1

Va 2
0,0094m
2.9,8

Hd = 0,2246 0,0094 = 0,2152 m


Tinggi bendung h = 1- 0,2152

= 0,7846 m (1,33 . Hd ) = 0,2862

Ok

Jadi penggunaan C: 4,03 benar.


Kesimpulan:
-

tinggi muka air banjir di udik bendung = Ha Hd = 0,2246 m

Elevasi muka air banjir = (+99) + 0,2246 = +99,2246 m

1.6 Penentuan Nilai Jari-jari Mercu Bendung


P = tinggi bendung diambil 1m (bendung batu menurut syarat KP-02)
= 1 kn/m3
g = 9,8 kn/m3

40

dengan grafik gambar 4.4 hal.43 pada KP-02 (standar perencanaan irigasi)

.g
hd

Sehingga

1
hd
0,7
= 1.9,8 = 0,4742, diperoleh
r
0,2152
0,2152
0,7
r

r = 0,3079 m

1.7 Resume Perhitungan Hidraulik Bendung


Elevasi mercu bendung

= +99 m

Panjang mercu bendung

= 30 m

Lebar pembilas 2x1.50 m

=3m

Lebar pilar pembilas 2x1m

= 2.0 m

Panjang bendung total

= 35 m

Tinggi muka air di udik bendung

= 0,2246 m

Elevasi muka air banjir

= +99,2246 m

Tinggi pembendungan

= 1.0 m

Kemiringan tubuh bendung

=1:1

Jari-jari mercu bendung

= 0,3079 m

2. Perhitungan Dimensi Peredam Energi


2.1

Pemilihan Tipe
Jenis sungai di daerah ini yakni sungai alluvial dengan angkutan sediment
dominan fraksi pasir dan kerikil. Dengan memperhatikan jenis sungai
tersebut, maka bangunan peredam energi yang dipilih di sini yaitu lantai
cekung dengan ambang akhir elips atau tipe bak tenggelam.
Dalam penggunaan tipe ini ditentukan bentuk mercu bendung bulat dengan
satu jari-jari pembulatan, bidang miring tubuh bendung bagian hilir
permukaanya bentuk dengan perbandingan 1 : 1.

2.2

Perhitungan

41

hc 3

q2
g

hc 3

0,39 2
9,8

Q int

11,7

dimana q = be 29,95 0,39 m3/detik

hc = 0,2494 m
dari grafik KP-02 hal 64 (gbr 4.23)

hc

T min

0,9 1 diperoleh 1,9

0,2494

9 (dianggap 9 karena kalau tidak kedalaman bak tengelam

akan diatas tanah dasar), Tmin = 2,2446m


dari grafik KP-02 hal 63 (gbr 4.22)

hc

R min

0,9 1 diperoleh 1,55


0,2494

1,55 , Rmin = 0,38657 m

42

Perhitungan Hidraulik Bangunan Intake

3.1

Bentuk Intake
Intake didesain dengan bentuk biasa dengan lubang pengaliran terbuka
dilengkapi dengan dinding banjir. Arah intake terhadap sumbu sungai dibuat
tegak lurus. Lantai intake tanpa kemiringan dengan elevasi lantai sama
tinggi dengan elevasi plat undersluice.

3.2

Dimensi Lubang Intake


Dimensi lubang intake dihitung dengan persamaan
Q = . b. a 2gz
Dimana:
Q = debit intake = 11.70 m /dt
= koefisien debit = 0.85
b = lebar bukaan, m
a = tinggi bukaan, m
g = percepatan grafitasi = 9.8 m /dt
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan,(0,2 m)
Perbandingan antara lebar bukaan dan tinggi bukaan ditetapkan 2 : 1
(pendekatan).
Tinggi bukaan sebesar 0,85 m
Perhitungan:
Q = . b . a 2gz
Q .b.a.

2. g . z

11,7 0,85.b.0,85

2.9,8.0,2

b = 8,08 m 8 m , dibuat dua bukaan a = 4 m


Kesimpulan:
Lebar bukaan pintu intake: 2 x 4.00 m
Tinggi bukaan pintu intake: 0,85 m

43

3.3

Pemeriksaan Diameter Sedimen yang Masuk ke Intake


Rumus yang digunakan untuk memperkirakan diameter partikel yang akan
masuk ke intake yaitu:
V Qs 1.d

0 ,5

dimana:
v = kecepatan aliran, m/dt
Qs = berat jenis partikel = 2.65
D = diameter partikel = m
Kecepatan aliran yang mendekat ke intake dihitung dengan rumus:
V Q. A

Q
A

dimana:
Q = debit intake = 11.70 m /dt
A = luas penampang basah = (2x4x0,85)m
v = kecepatan aliran = m/dt

44

Perhitungan
Kecepatan aliran:
V

11.7
1,72m / det ik
(2.4.0,85)

Diameter partikel:
V

= 0.396 {(Q - 1)d}

1.72 = 0.396 {(2.65 1)d}0,5


d

= 11,433 mm

Diameter partikel sediment masuk ke intake diperkirakan 11,433 mm


3.4

Perhitungan Bangunan Ukur Pada Intake


Tipe bangunan ukur pada intake yang dipilih yaitu jenis ambang lebar
Q = 11,7 m/detik
h = tinggi bukaan pada intake ( 0,85 m )
Q 1,86.b.h 3 / 2

11,7 = 1,86.b.0,853/2
b = 8 m sesuai dengan yang direncanakan
r = 0,2 h
= 0,2.0,85
= 0,17 m
l = 1,75 h
=1,75.0,85
= 1,4875 m 1,5 m
Jadi tinggi bukaan pintu max 0,85 m
tinggi bukaan pintu min 0,17 m

45

3.6

Dimensi Penangkap Pasir


Dimensi penangkap pasir didasarkan pada ketentuan di KP-02
dengan syarat L/B8. dengan rumus:
LB

Q 2 V
H 0, 5 0,2
x
x x
w 7,51 w
H

Dimana:
Q

= debit intake

= 1,2 berdasarkan perbandingan sediment yang terendap dan sediment

terangkut

V kecepatan alir

Q
B.H

H = kedalaman aliran

w = kecepatan endapan(grafik kp-02 hal 143 ) F.B = 0,7 pasir alamiah


(dimana diameter endapan dianggap 10 karena digrafik tidak ada nilai 11)
11,7

2
65.8 11,7 x 1,2 x
0,41 7,51

H = 0,015011 m
65
8,125 8
8

OK

H .8
H 0,5 0,2
x
0,41
H

46

Dimensi penangkap pasir: panjang saluran


lebar saluran

L = 65 m
B= 8m

kedalaman aliran H = 0,015011 1,5 cm

4.

DIMENSI BANGUNAN PEMBILAS


Bangunan pembilas direncanakan dengan undersluice lurus (gb 4.5).
Dimensi lubang undersluice:
lebar lubang = 1,5m
tinggi lubang = 1.5m
lebar mulut

= 7m

lebar pilar

=1m

47

PERHITUNGAN PANJANG LANTAI UDIK


Digunakan rumus Lanes :
L = L v + Lh
Dimana:
L : panjang total rayapan
Lv: panjang vertical rayapan
Lh: panjang horizontal rayapan

48

Dalam desain ini diambil:


L
4
H

Dimana:
L : panjang rayapan
H: kehilangan tenaga
Perhitungan:
Perhitungan dilakukan pada saat tidak ada aliran di udik sehingga Q = 0
H = 99- 96,71 = 2,29 m
Panjang rayapan seharusnya
Lb 4x 2,29 m = 9,16 m
Berdasarkan coba ulang bentuk lantai maka:
Lv = 0,386 + 0,614 + 1,5 + 4,8 + 1,5 + (2.2) = 12,8m
Lh = 26,6 m
Lp = Lv + Lh
= 12,8 + .26,6
= 21,67 m
Lb yang dibutuhkan 9,16 m
Lp hasil hitungan 21,67 m
Lp > Lb,

OK.

49

6.

PEMERIKSAAN STABILITAS BENDUNG

6.1 Akibat Berat Sendiri


W1 = 1/2.(1/4..0,38622).2,2.1
= 0.1287 ton
W2 = 3,914.0,386.1.2,2
= 3,3237688 ton
W3 = 1,5.0,1.1.2,2
= 0,33 ton
W4 = .2.0,307.2,2.1
= 0,6745 ton
W5 = 3,607.2.1.2,2
= 15,8708 ton
W6 = .3.0,807.1.2,2
= 2,6631 ton
W7 = 4,8.3.0,75.1.2,2
= 3,7125 ton
W8 = . 4,5.0,75.1.2,2
= 3,7125 ton
W9 = 0,03857.5,5.1.2,2
= 0,466697 ton
W10 = 5,5.2.1.2,2
= 24,2 ton
W11 = 2.0,5.1.2,2
= 2,2 ton
W12 = 2.0,5.1.2,2
= 2,2 ton
W13 = .0,19285.0,03857.1.2,2
= 0,00818 t

50

W14 = 0,03857.1.2,2.0,019285
= 0,00818 ton
W15 = 0,03857.1.2,2.0,019285
= 0,00163 ton

6.2 Akibat Gempa


Total beban dikalikan dengan 0,1
87,46893 X 0,1 = 8,745 ton.m
6.3 Akibat Lumpur
Berdasarkan KP-02 tekanan lumpur dihitung dengan rumus
Ps = 1,67.h2
= 1,67.0,0152
= 0,00037575 ton

51

6.4 Tekanan akibat banjir dan keadaan normal


Moment penahan (MP)
Berat
0.1287 ton
3,3237688 ton
0,33 ton
0,6745 ton
15,8708 ton
2,6631 ton
3,7125 ton
3,7125 ton
0,466697 ton
24,2 ton
2,2 ton
2,2 ton
0,00818 ton
0,00818 ton
0,00163 ton

Jarak dari A
10,7325m
10,693m
10,836m
9,8333m
9,5m
8,5m
8m
3m
3,25m
2,25m
4,25m
0,25m
0,1978m
0,12m
0,019285m

Momen penahan
1,3812 tm
35,54 tm
3,57 tm
6,34 tm
150,77 tm
22,63 tm
253,44 tm
11,1375 tm
1.516 tm
54,45 tm
9,35 tm
0,55 tm
0,00162 tm
0.000984 tm
0,0000314 tm

Total momen = 550,6908 ton.m


Momen penguling (MG)
Berat
1.1.1.1 = 1ton
1.1,7.5,3.1= 9,01

Jarak
0,5
2,65

Total moment = 24,3765 ton.m


MP/MG = 550,6908/24,3765
= 22,5911> 2

OK

Stabilitas tanah dasar


V = 87,46893 ton (berat sendiri)
My = -54,01654 ton m (akibat berat sendiri)
e

= -0,68 < 1/6 .11 = 1,85

OK

My = 8,745 ton.m (akibat gempa)


V = 0,00037575ton.m (akibat tekanan Lumpur)

Momen pengulling
0,5
23,8765

52

V
6.e
1

B
B

87,46930575
6.0,68
1

11
11

max =10.9 ton/m < ijin = 1,5.10 = 15 ton/m

OK

min = 5,00 ton/m > 0

OK

Anda mungkin juga menyukai