112.0m
-
0.10m
-
: 0.10m
: 0.10m
: 0.10m
:0.40m
:0.20m
1.2
: +99m
37
38
= C.Be.He3/2
C
.Be
2/3
He
12,8509
4,03.29,5
He
He = 0,2246 m
2/3
39
C
.Be
He
12,8509
4,03.29,95
2/3
He
He = 0,2246 m
Be = 30 (0.24.0,2246) = 29,95 m 29,95 m
Nilai He diambil 0,2246 m, sehingga Be dapat dihitung:
B = 30-0.24H
B = 30-0.24.0,2246
B = 29,95 m
Tinggi tekanan, Ha ditentukan dengan persamaan:
Va
12,8509
0,4284m / det ik
30.1
Va 2
0,0094m
2.9,8
Ok
40
dengan grafik gambar 4.4 hal.43 pada KP-02 (standar perencanaan irigasi)
.g
hd
Sehingga
1
hd
0,7
= 1.9,8 = 0,4742, diperoleh
r
0,2152
0,2152
0,7
r
r = 0,3079 m
= +99 m
= 30 m
=3m
= 2.0 m
= 35 m
= 0,2246 m
= +99,2246 m
Tinggi pembendungan
= 1.0 m
=1:1
= 0,3079 m
Pemilihan Tipe
Jenis sungai di daerah ini yakni sungai alluvial dengan angkutan sediment
dominan fraksi pasir dan kerikil. Dengan memperhatikan jenis sungai
tersebut, maka bangunan peredam energi yang dipilih di sini yaitu lantai
cekung dengan ambang akhir elips atau tipe bak tenggelam.
Dalam penggunaan tipe ini ditentukan bentuk mercu bendung bulat dengan
satu jari-jari pembulatan, bidang miring tubuh bendung bagian hilir
permukaanya bentuk dengan perbandingan 1 : 1.
2.2
Perhitungan
41
hc 3
q2
g
hc 3
0,39 2
9,8
Q int
11,7
hc = 0,2494 m
dari grafik KP-02 hal 64 (gbr 4.23)
hc
T min
0,2494
hc
R min
42
3.1
Bentuk Intake
Intake didesain dengan bentuk biasa dengan lubang pengaliran terbuka
dilengkapi dengan dinding banjir. Arah intake terhadap sumbu sungai dibuat
tegak lurus. Lantai intake tanpa kemiringan dengan elevasi lantai sama
tinggi dengan elevasi plat undersluice.
3.2
2. g . z
11,7 0,85.b.0,85
2.9,8.0,2
43
3.3
0 ,5
dimana:
v = kecepatan aliran, m/dt
Qs = berat jenis partikel = 2.65
D = diameter partikel = m
Kecepatan aliran yang mendekat ke intake dihitung dengan rumus:
V Q. A
Q
A
dimana:
Q = debit intake = 11.70 m /dt
A = luas penampang basah = (2x4x0,85)m
v = kecepatan aliran = m/dt
44
Perhitungan
Kecepatan aliran:
V
11.7
1,72m / det ik
(2.4.0,85)
Diameter partikel:
V
= 11,433 mm
11,7 = 1,86.b.0,853/2
b = 8 m sesuai dengan yang direncanakan
r = 0,2 h
= 0,2.0,85
= 0,17 m
l = 1,75 h
=1,75.0,85
= 1,4875 m 1,5 m
Jadi tinggi bukaan pintu max 0,85 m
tinggi bukaan pintu min 0,17 m
45
3.6
Q 2 V
H 0, 5 0,2
x
x x
w 7,51 w
H
Dimana:
Q
= debit intake
terangkut
V kecepatan alir
Q
B.H
H = kedalaman aliran
2
65.8 11,7 x 1,2 x
0,41 7,51
H = 0,015011 m
65
8,125 8
8
OK
H .8
H 0,5 0,2
x
0,41
H
46
L = 65 m
B= 8m
4.
= 7m
lebar pilar
=1m
47
48
Dimana:
L : panjang rayapan
H: kehilangan tenaga
Perhitungan:
Perhitungan dilakukan pada saat tidak ada aliran di udik sehingga Q = 0
H = 99- 96,71 = 2,29 m
Panjang rayapan seharusnya
Lb 4x 2,29 m = 9,16 m
Berdasarkan coba ulang bentuk lantai maka:
Lv = 0,386 + 0,614 + 1,5 + 4,8 + 1,5 + (2.2) = 12,8m
Lh = 26,6 m
Lp = Lv + Lh
= 12,8 + .26,6
= 21,67 m
Lb yang dibutuhkan 9,16 m
Lp hasil hitungan 21,67 m
Lp > Lb,
OK.
49
6.
50
W14 = 0,03857.1.2,2.0,019285
= 0,00818 ton
W15 = 0,03857.1.2,2.0,019285
= 0,00163 ton
51
Jarak dari A
10,7325m
10,693m
10,836m
9,8333m
9,5m
8,5m
8m
3m
3,25m
2,25m
4,25m
0,25m
0,1978m
0,12m
0,019285m
Momen penahan
1,3812 tm
35,54 tm
3,57 tm
6,34 tm
150,77 tm
22,63 tm
253,44 tm
11,1375 tm
1.516 tm
54,45 tm
9,35 tm
0,55 tm
0,00162 tm
0.000984 tm
0,0000314 tm
Jarak
0,5
2,65
OK
OK
Momen pengulling
0,5
23,8765
52
V
6.e
1
B
B
87,46930575
6.0,68
1
11
11
OK
OK