He
+ 25.90
+ 20.00
Pengertian Lebar Bendung adalah jara tembok pangkal satu dengan tembok sisi lainnya, lebar
bendung sebenarnya adalah lebar bendung total yang telah dikurangi oleh tebal pilar dan pintu
penguras. Lebar efektif adalah lebar sebenarnya yang telah diperhitungkan dengan koefisien pilar
dan koefisien kontraksi.
Rumus :
Pada setiap bendung terdapat bangunan penguras yang berfungsi mengurangi banyaknya bahan
padat yang masuk ke pintu pengambilan (Intake)
Bangunan penguras biasanya diletakan pada sisi tegak lurus as bendung, dengan maksud supaya
air yang mengalir melewati bangunan penguras sejajar dengan mercu bendung, sehingga :
Lebar bendung = 25 m
Jumlah pilar = 2 pilar
Lebar pintu penguras = 2,5 m (1/10 x lebar bendung)
direncanakan menggunakan 2.5 m
Kp = 0.01 Untuk pilar ujung bulat
Ka = 0.10 Untuk pangkal tembok segiempat dg. Tembok
hulu pada 90o kearah aliran
(KP.02, hal.40)
Kapasitas bangunan penguras tergantung pada banyaknya bahan padat yang dibawa air. Ukuran
minimal dari bangunan penguras minimal sebaliknya ditentukan di laboratorium Hidrolika untuk
mendapatkan hasil yang optimal optimal.
Namun yang dipakai pedoman dari lebar bendung penguras adalah :
1
1. b = x lebar bangunanutama
2
2. b = 1,5 m (min imum)
1
3. b = x lebar bendung
10
Pada perencanaan ini dipilih alternatif 3 sebagai dasar perencanaan. Jadi lebar pintu penguras :
Bpg = 1/10 x 25
= 2.5 m digunakan 2,5 m
Penentuan besarnya Cd
Harga Cd dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain :
1. Kedalaman air disaluran bagian hulu
2. Tinggi puncak bendung dari dasar sungai
3. Tinggi air diatas mercu bendung
Aliran balik adalah suatu aliran yang arahnya kehulu diakibatkan adanya bendung dibadan sungai.
Aliran balik ini,dapat dihtung panjangnya mulai dari tubuh bendungan sampai kehulu.
Data - data :
I = 0.00009 =
Kedalaman air sebelum dibendung ( h2 ) = 5.9000 m
Elevasi = 25.9000 m
Tinggi air mak.100 thn sth pembendungan ( He ) = 1.8881 m
h = tinggi air max. mercu + elevasi mercu - elevasi air banjir dihulu sebelum dibendung
= 1.8881 + 25.9000 - 25.9000
= 1.8881 m
+ 25.90
P= 5.90 m
+ 20.00
42000.00 m
4.2.6.Desain Penampang Lintang/Lengkung Bendung
Bentuk bendung ini direncanakan dengan type bulat dengan kemiringan bagian muka 0 atau tegak.
Bagian lereng dari mercu bendung dibrikan persamaan sebagai berikut :
Xn = k . Hdn-1. Y
dimana :
X = Jarak Horizontal (sumbu koordinat)
Y = Jarak vertikal (sumbu koordinat)
Hd = tinggi tekan rencana
k = Parameter tergantung Slope bagian depan
n = Parameter tergantung Slope bagian depan
R=0.2 Hd
R=0.5 Hd Y
Tabel perhitungan
Titik X (m) Y (m)
1 0.5 0.085
2 1.0 0.306
3 1.5 0.648
4 2.0 1.104
5 2.5 1.668
6 3.0 2.337
7 3.5 3.108
8 4.0 3.979
9 4.5 4.948
10 5.0 6.013
Untuk mementukan lengkung akhir, harus memenihu syarat Dy / Dx = 1 merupakan kemiringan dibawah
ambang rencana.1 : 1, maka
0.85
dy/dx = 1.85 . 0.156 X = 1
0.85
X = 3.465
X= 2.877
Y= 1.102 1.1019537
Jadi batas akhir lengkung belakang adalah : (2.877 : 1.102)