Anda di halaman 1dari 6

4.

2 Desain Mercu Bendung


4.2.2.Elevasi Mercu Bendung
Elevasi mercu bendung ditentukan oleh beberapa faktor antara lain elevasi sawah tertinggi yang akan
diairi, tinggi genangan, kehilangan tekanan pada bangunan, saluran tersier maupun induk serta
eksploitasi
Elevasi sawah tertinggi = 24.00 m
Kehilangan tekanan :
Dari saluran tersier ke sawah = m
Dari saluran induk ke tersier = m
Sepanjang saluran = m
Pada bangunan ukur = m
Pada bangunan pelimpah = m
Untuk eksploitasi = 1.80 m
Tinggi genangan = 0.10 m
S= 1.90 m
Elevasi dasar di tempat bendung = 20.00 m

Sehingga elevasi bendung = 24.00 + 1.90


= 25.90 m
Jadi ketinggian mercu bendung = 25.90 - 20.00
= 5.90 m
Mercu bulat

He
+ 25.90

+ 20.00

4.2.2 Lebar Bendung

Pengertian Lebar Bendung adalah jara tembok pangkal satu dengan tembok sisi lainnya, lebar
bendung sebenarnya adalah lebar bendung total yang telah dikurangi oleh tebal pilar dan pintu
penguras. Lebar efektif adalah lebar sebenarnya yang telah diperhitungkan dengan koefisien pilar
dan koefisien kontraksi.
Rumus :

L = L' - 2 (N Kp + Ka) H L ' = B - b - St

dimana : L = Lebar bendung (m)


L' = Lebar bendung sebenarnya (m)
N = Jumlah pilar
Kp = Koefisien kontraksi pilar
Ka = Koefisien kontraksi dinding samping
H = Tinggi tekanan total diatas mercu bendung

Pada setiap bendung terdapat bangunan penguras yang berfungsi mengurangi banyaknya bahan
padat yang masuk ke pintu pengambilan (Intake)
Bangunan penguras biasanya diletakan pada sisi tegak lurus as bendung, dengan maksud supaya
air yang mengalir melewati bangunan penguras sejajar dengan mercu bendung, sehingga :

Lebar bendung = 25 m
Jumlah pilar = 2 pilar
Lebar pintu penguras = 2,5 m (1/10 x lebar bendung)
direncanakan menggunakan 2.5 m
Kp = 0.01 Untuk pilar ujung bulat
Ka = 0.10 Untuk pangkal tembok segiempat dg. Tembok
hulu pada 90o kearah aliran
(KP.02, hal.40)

Lebar bendung sebenarnya :


dimana : L' =Lebar bendung sebenarnya
B' = Lebar bendung rata-rata
b = Lebar pintu penguras
St = Jumlah tebal pilar penguras
Sehingga dengan data diatas didapatkan :
B' = (B1 + B2) = 26.25 m
L' = ( 26.25 - 2.5 )- 2 x 1
= 21.75 m
Lebar bendung efektif
L = L' -2(N Kp+ Ka)He

= 21,75 - 2 (2 . 0.01 + 0.10) He


= 21,75 - 0.24 He

4.2.3 Perhitungan Lebar Pintu Penguras

Kapasitas bangunan penguras tergantung pada banyaknya bahan padat yang dibawa air. Ukuran
minimal dari bangunan penguras minimal sebaliknya ditentukan di laboratorium Hidrolika untuk
mendapatkan hasil yang optimal optimal.
Namun yang dipakai pedoman dari lebar bendung penguras adalah :
1
1. b = x lebar bangunanutama
2
2. b = 1,5 m (min imum)
1
3. b = x lebar bendung
10

Pada perencanaan ini dipilih alternatif 3 sebagai dasar perencanaan. Jadi lebar pintu penguras :
Bpg = 1/10 x 25
= 2.5 m digunakan 2,5 m

4.2.4 Perhitungan Lebar Pintu Pembilas.


Lebar pintu pembilas diambil 60 % lebar pintu penguras
Bpb = 60% x 2.5
= 1.5 m
maka tebal pilar adalah :
Tp = Bpg - Bpb
= 2.5 - 1.5 = 1.00 m
4.2.5 Perhitungan Tinggi Air diatas Mercu
Bangunan ini direncanakan memakai type bulat, sehingga debit yang melimpah diatas mercu :
Q = Cd 2 2 g Be . He1.5
3 3
Rumus ini digunakan untuk menghitung debit yang melalui bendung tanpa memperhatikan dasar
aliran airnya.
3
Dimana : Q = Debit rencana yang melewati bendung (m /detik)
Cd = Koefisien pengaliran
Be = Lebar efektif bendung (m)
He = Total energi diatas mercu (m)

Penentuan besarnya Cd
Harga Cd dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain :
1. Kedalaman air disaluran bagian hulu
2. Tinggi puncak bendung dari dasar sungai
3. Tinggi air diatas mercu bendung

4. Kemiringan permukaan bendung dibagian hulu


5. Tinggi muka air dibagian hilir
6. Bentuk mercu bendung
3
Q = 350.000 m /dt Be = 21.75 - 0.24 He
Cd = 1.20 ( asumsi awal ) g= 9.8 m/dtk2
Nilai - nilai diatas dimasukan ke rumus debit pelimpah
350.000 . = 1,20. (2/3) (√(2/3.9,8)) . (21,75 - 0,24 He) He1,5
350 = 6.36937 x (21,75 - 0,24 He) He1,5
54.95049 .= (21,75-0,24 He) He1,5
Setelah dengan trial and error didapatkan nilai total energi diatas mercu adalah
He = 1.88812 m
Pengecekan Cd, dengan mencari koefisien C 0, C1, C2. Dimana Cd = C0 . C1 . C2
C0, Didapatkan dari grafik hal. 44, Kp.02 grafik hubungan He/r dengan C 0.
Nilai r untuk pasangan batu kali r = 0.3 - 0.7.He
r= 0.5 He
= 0.944 m
p = tinggi tekanan sampai puncak mercu
= tinggi mercu bendung dibagi dua
= 2.95 m
Pada Kp.02, hal.43 pada perencanaan p dapat diambil setengah dari jarak dari mercu sampai
ke dasar rata-rata sungai (elevasi dasar sungai).
He/r = 2.000
p/ H = 1.562 > 1.5 nilai C0 perlu dikoreksi dengan grafik koefisien C1
Dari grafik gambar 45, KP.02, hal 44 didapatkan C0 = 1.26
Dari grafik gambar 46, KP.02, hal 44 didapatkan C1 = 0.98
Dari grafik gambar 47, KP.02, hal 45 dengan kemiringan 1 : 1, p/He = 0,56 didapatkan C2 =
0.98
Cd = C0 . C1 . C2
= 1.26 x 0.98 x 0.98
= 1.210
Maka lebar efektif bendung
L = L' - 2 (N . Kp + Ka) He
= 21,75 - 2 ( 2 . 0,01 + 0,10) He
L = 21,75 - 0,24 He
= 21.297 m
4.2.5.Perhitungan Aliran Balik

Aliran balik adalah suatu aliran yang arahnya kehulu diakibatkan adanya bendung dibadan sungai.
Aliran balik ini,dapat dihtung panjangnya mulai dari tubuh bendungan sampai kehulu.
Data - data :
I = 0.00009 =
Kedalaman air sebelum dibendung ( h2 ) = 5.9000 m
Elevasi = 25.9000 m
Tinggi air mak.100 thn sth pembendungan ( He ) = 1.8881 m

h = tinggi air max. mercu + elevasi mercu - elevasi air banjir dihulu sebelum dibendung
= 1.8881 + 25.9000 - 25.9000
= 1.8881 m

Persamanaan panjang aliran balik


X2 I2
- X (I ) + h - z = 0
4h
Untuk panjang aliran balik, z = 0
Diperoleh persamaan sebagai berikut :
(9.10-5)² X2 - 0.00009 X + 1,8881 - 0 = 0
7.55
1.072E-09 X² - 0.00009 X + 1.8881 .= 0
X = 42000.00 m

+ 25.90

P= 5.90 m

+ 20.00

42000.00 m
4.2.6.Desain Penampang Lintang/Lengkung Bendung
Bentuk bendung ini direncanakan dengan type bulat dengan kemiringan bagian muka 0 atau tegak.
Bagian lereng dari mercu bendung dibrikan persamaan sebagai berikut :

Xn = k . Hdn-1. Y
dimana :
X = Jarak Horizontal (sumbu koordinat)
Y = Jarak vertikal (sumbu koordinat)
Hd = tinggi tekan rencana
k = Parameter tergantung Slope bagian depan
n = Parameter tergantung Slope bagian depan

Slope bagian Up Stream k n


Vertikal 2 1.85
3. : 1 1.936 1.836
3. : 2 1.936 1.810
3. : 3 1.873 1.776

sehingga persamaan lengkungnya :

0.282 Hd X 1.85 = 2 Hd 0.85 . Y


He Hd
0.175 Hd x

R=0.2 Hd
R=0.5 Hd Y

Persamaan kemiringan bendung


X1.85 = 2 Hd0.85 . Y
X1.85 = 2 . (1,7806)0.85 . Y
Y= X1.85
3.266

Tabel perhitungan
Titik X (m) Y (m)
1 0.5 0.085
2 1.0 0.306
3 1.5 0.648
4 2.0 1.104
5 2.5 1.668
6 3.0 2.337
7 3.5 3.108
8 4.0 3.979
9 4.5 4.948
10 5.0 6.013

Lebar tubuh bendung ( L ) adalah :


L = X + 0,282 Hd
Sehingga : pada saat tinggi mercu (y) = 5,9 m,dengan cara interpolasi diperoleh :
X = 4.447 m
maka : L = X + 0,282 Hd = 4.949 m
Penampang Lintang Bagian Muka
Ketentuan sebagai berikut :
R= 0.5 Hd = 0.890 m
r= 0.2 Hd = 0.356 m
X1 = 0.175 Hd = 0.312 m
X2 = 0.282 Hd = 0.502 m

Penampang lintang bagian belakang


Bagian belakang titik - titiknya (koordinat) telah dihitung dengan persamaan :

Untuk mementukan lengkung akhir, harus memenihu syarat Dy / Dx = 1 merupakan kemiringan dibawah
ambang rencana.1 : 1, maka
0.85
dy/dx = 1.85 . 0.156 X = 1
0.85
X = 3.465
X= 2.877
Y= 1.102 1.1019537
Jadi batas akhir lengkung belakang adalah : (2.877 : 1.102)

Anda mungkin juga menyukai