Anda di halaman 1dari 12

5.

Perencanaan Bendung :

Data-data yang digunakan :

 Lebar sungai rata-rata = 35 m


 Kemiringan dasar sungai rata-rata = 0,0066
 Debit banjir tahunan = 24,25 m3/s
 Debit banjir rencana untuk kala ulang 100 tahun = 445 m3/s
 Elevasi dasar bendung rencana = + 68,87 m
 Elevasi dasar sungai dihilir bendung = + 67,06 m
 Elevasi sawah tertinggi yang akan diairi = + 75,06 m
 Karakteristik bendung :
- Tipe mercu adalah tipe bulat dengan R = 1,50 m
- Kemiringan dinding bangunan hulu = 1 : 0,67
- Kemiringan dinding bangunan hilir =1:1
- Tipe kolam olak adalah tipe bucket tenggelam

5.1 Menghitung Lebar Permukaan Sungai (B0) :

Q
V=
A
2 /3
A 1 /2
V =K [ ] I
P

Q K A2 /3 I 1/2
= 2/ 3
A P
5 /3
A Q 24,25
2 /3
= 1 /2
= 1 /2 = 8,5285
P K.I 35 x 0,0066

Dimana :

A = (b + mh)h = (35 + h)h

P = (b + 2h √ 1+m 2 =(35 + 2,8284h )


5 /3
A
5 /3
{ (35+ h ) h }
2 /3
= 2 /3
= 9,1227
P ( 35+ 2,8284 )

Dengan cara coba-coba didapat : h = 0,8253 m

A = (35 + 0,8253) x 0,8253

= 29,5666 m2
P = (35 + 2,8284 x 0,8253)

= 37,3343

B0 =35 + (2 x 1 x 0,8253)

= 36,6506 m

5.2 Menghitung Lebar Total Bendung (B)

6
Syarat lebar bendung : B0 < B < B0
5

B0 = 36,6506 m

6/5 BO = 43,9807 m

Diambil lebar bendung B = 40 m

5.3 Menghitung Tinggi Banjir Rencana di Hilir Bendung


2 /3 1/2
Q KA I
=
A P
2/ 3

5
3
A Q 445
2
= 1 /2
= 1 /2 = 156,5020
K.I 35 x 0,0066
P 3

Dimana :

A = (b + mh)h = (35 + h)h

P = (b + 2h √ 1+m 2 = (35 + 2,8284h)


5 /3
A
5 /3
{ ( 35+h ) h }
= = 152,8585
P
2 /3 ¿¿

Dengan coba-coba didapat: h = 4,7676 m

Jadi tinggi air dihilir bendung h = 4,7676 m

Elevasi dasar sungai dihilir bendung diketahui +68,87 m

Elevasi muka air banjir dihilir bendung diketahui +67,06 m

5.4 Menghitung Elevasi Mercu Bendung

 Elevasi sawah tertinggi = + 75,06 m


 Tinggi genangan air di sawah = 0,10 m
 Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sawah = 0.10 m
 Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke saluran tersier = 0.10 m
 Kehilangan tekanan dari saluran primer ke saluran sekunder = 0.10 m
 Kehilangan tekanan dari sungai ke saluran primer = 0.20 m
 Kehilangan tekanan akibat kemiringan saluran = 0.15 m
 Kehilangan tekanan di alat ukur = 0.40 m
 Kehilangan tekanan karena eksploitasi = 0.10 m
 Kehilangan lain-lain bangunan = 0.25 m

Jumlah = 76,56 m

Elevasi mercu bendung adalah = + 76,65 m

Diketahui elevasi dasar bendung = + 68,67 m

Jadi tinggi bendung (p) = 7,89 m

5.5 Menghitung Lebar Efektif Bendung (Be)

Direncanakan menggunakan pilar pembagi dengan tebal 1m

Lebar bersih bendung (B) = lebar total – tebal pilar = 34 m

Lebar efektif bendung : Bef = B- n (2Kp + Ka)H1, dimana

- N = 1 jumlah pilar
- Kp = 0,01 untuk pilar berujung bulat
- Ka = 0,10 untuk pangkat tembok bulat

Bef = 34 – 1 (2 x 0,01 + 0,10) H1

Bef = 34 – 0,12 H1

Dimana H1 adalah tinggi energi diatas mercu.

5.6 Menghitung Tinggi Energi (H1)

Bendung direncanakan menggunakan mercu tipe bulat dengan :

 Jari-jari (r) = 1,85 m


 Tinggi (p) =7,89 m
 Kemiringan bidang hulu = 1 : 0,67
 Kemiringan bidang hilir =1:1

Tinggi energi (H1) dihitung dengan rumus debit :

2
Q= Cd
3
2
3
gBe Hi
√1,5

Dimana :
Q =445 m3/det

Cd = 1,27 (asumsi dulu, nanti dikontrol kembali)

B = (34 – 0,12 H1)

2
Q= Cd
3
2
3 √
gBe Hi
1,5

445 =
2
3
Cd
2
3√gBe Hi
1,5

445 = 2,21652H11,5 (-0,12H1 + 34)

Dengan cara coba-coba didapat : H1 = 3,1483

5.7 Kontrol Koefisien Debit (Cd)

H 1 3,1483
 = =17018  C0 = 1,3012
r 1,85

Gambar . Harga-harga koefisien C0 untuk bendung ambang bulat sebagai fungsi perbandingan

P 3,70
 = =1,1752  C1 = 0,98
H 1 3,1483

P
Gambar . Koefisien C1 sebagai fungsi perbandingan .
H1
 Dengan kemiringan hulu 1 : 0,67  C2 = 1,006

Gambar . Harga-harga koefisien C2 untuk bendung mercu tipe Ogee dengan muka hulu
melengkung (menurut USBR,1960).

 Cd = C0 . C1 . C2 = 1,3012 x 0,98 x 1,006 = 1,2828 = 1,2881 OK!!


(sesuai dengan asumsi).
 Jadi tinggi energi total diatas mercu H1 = 3,1483 m
 Lebar efektif mercu Be = 34 – 0,12 . 3,1483 = 33,6222 m

5.8 Menghitung Elevasi Muka Air banjir di Atas Mercu

1. Menghitung tinggi kecepatan (h0)

Q (m3/dt) 445 445 445


P (m) 7,89 7,89 7,89
H1 (m) 3,1483 3,1483 3,1483
Be (m) 33,6222 33,6222 33, 6222
h0 (asumsi) (m) 0,100 0135 0,138
H0 = H1 - h0 (m) 3,0483 3,0133 3,0103
H = p + H0 (m) 10,9383 10,9033 10,9003
A = H. Be (m2) 367,7697 366,5929 366,4921
Q
Vap = (m/dt) 1,2100 1,2138 1,2142
A
Vap2
h0’ = (m) 0,1210 0,1214 0,1214
2g

Tinggi energi akibat kecepatan aliran dihulu bendung

h0 = 0,1983 = 0,19 m

2. Menghitung elevasi :

 Tinggi air diatas mercu : H0 = H1 – h0


H0 = 3,1483 – 0,19 = 2,9583
 Elevasi mercu bendung = + 76,65 m
 Elevasi muka air banjir dihulu bendung : el.mercu + H0
= 76,65 + 2,9583 = 79,6083
 Elevasi garis energi : el.muka air banjir + H0
= 67,06 + 0,19 = + 67,25 m
 Elevasi tanggul di hulu bendung :
= el.muka air banjir + tinggi jagaan
= 67,06 + 1,50
= + 68,56 m
 Elevasi muka air banjir dihilir bendung = +67,06
 Elevasi tanggul dihilir bendung :
= el.muka air banjir hilir + tinggi jagaan
= 67,06 + 1,50
= + 68,56 m

3. Kontrol sifat aliran :

 Elevasi muka air banjir di hilir bendung = + 67,06 m (elevasi mercu bendung = + 76,65
m)
 Hal ini berarti aliran bersifat sempurna, sehingga rumus debit aliran bendung yang
digunakan memenuhi kriteria.

5.9 Perencanaan Kolam Olak

1. Menghitung energi yang diredam :

Tipe kolam olak (peredam energi) yang direncanakan adalah tipe bak tenggelam, mengingat
pada saat banjir sungai tersebut mengangkut batu-batu bongkah.

 Kecepatn aliran dihilir bendung (V) :


Q 445
V= = = 3,0602 m/dt
A 4,325 x 33,6222
 Tinggi energi akibat kecepatan :
2 2
V 3 , 0602
= = 0,4773 m
2g 19,62
 Elevasi energi hilir bendung :
= elevasi muka air banjir + tinggi energi
= 67,06 + 0,4773 = 67,5373 m
 Elevasi tanggul hilir :
= elevasi muka air banjir + tinggi jagaan
= 67,06 + 1,50 = 68,56 m
 Energi yang diredam oleh kolam olak (H) :
= elevasi energi hulu – elevasi energi hilir
= 68,56 - 67,5373 = 1,0227 m
2. Menghitung jari-jari bucket minimum (Rmin)

 Debit per satuan lebar (q) :


Q 445
q= = = 13,2353 m3/dt
Be 33,6222
 Kedalaman kritis :


hc=
√ √
3q2 3 13,23532 = 2,6138
g
=
9,81
Jari-jari bak minimum yang dijalankan :
H 1,02
= = 0,3902 m
hc 2,6138

Gambar . . Jari jari minimum bak

Rmin
= 1,55
hc

Rmin = 1,55 x 2,6138 = 4,0514 m

3. Menghtung bats tinggi air hilir minimum (Tmin)

- Berdasarkan ΔH/hc = 0,3902

Gambar batas minimum tinggi air hilir


T min
= 1,9
hc

Tmin = 1,9 x 2,6138 = 4,9662

- Elevasi dasar kolam olak = el. Muka air banjir hilir - Tmin
= 67,06 – 4,9662 = 62,0938 m
- Elevasi End sill
X X
Sin45 = =
R 4,0541
X = 4,0514 sin 45 = 2,8648 m
R’ = R – X = 4,0514 – 2,8648 = 1,1866 m
Elevasi End sill = elevasi dasar kolam + R’
= 62,0938 + 1,1866 = 63,2804 m
Lebar end sill (a) = 0,1 R = 0,4051 m, diambil 0,5 m.

5.10. Stabilitas Bendung

Gaya tetap adalah gaya yang tidak berubah meski terjadi perubahan kondisi, gaya-gaya
tetap adalah sebagai berikut :
1. Gaya akibat berat sendiri bendung (W)
2. Gaya akibat tekanan tanah aktif (Pa) dan pasif (Pp)
3. Gaya gempa (G)

Seketsa gaya dapat di lihat di gambar dibawah

Gambar sketsa Gaya tetap

1. Gaya Akibat Berat Sendiri Bendung


Struktur tubuh bendun dirancang menggunakan pasangan batu dengan berat jenis
(γ) = 2,2 t/m3
Luas bidang =bxh
= 7,89 x 4,5
= 35,505 m2
Gaya berat = luas bidan x γpasangan batu
= 35,505 x 2,2
= 78,111 ton
Momen = Gaya berat x Panjang lengan terhadap titik T
= 78,111 x 1,85
= - 144,5053 ton (arah momen berlawanan arah jarum jam
bernilai negatif)
2. Gaya akibat Gempa
Gempa yang dirancang hanya pada arah horizontal kea rah kanak sebagai momen
penggulingan bendung.
Gaya berat = luas bidang x γbeton siklop
=35,505 2,2
= 78,111 ton
Gaya gempa = Gaya berat x koefisien gempa
= 78,111 x 0,183
= 14,2943 ton
Momen = Gaya gempa x Panjang lengan terhadap titik T
= 14,2943 x 3,90
= - 55,7478 ton (arah mommen berlawanan arah jarum jam
bernilai negatif)
3. Gaya Akibat Tekanan Tanah Aktif dan Pasif
- Sudut geser (ϕ) = 22,453o
- Berat jenis tanah basah = 1,788 t/m3
- Tegangan ijin tanah = 37,10 t/m2
- Jenis ,tanah = pasir halus
Ada 2 (dua) macam gaya akibat tekanan tanah :
1−sin θ
1. Ka =
1+sin θ
1−sin 22,453
=
1+sin 22,453
= 0,447
Pa = 1/2 . γd Ka h2
= 1/2 . 1,788 . 0,447 . 10,502
= 44,0579
2. Tekanan tanah pasif
1+sin θ
Kp =
1−sin θ
1+sin 22,453
=
1−sin 22,453
=2,2359
Pp = 1/2 . γd Ka h2
= 1/2 . 1,788 . 2,2359 . 4,002
= 31,9823 t/m2
4. Gaya Hidrostatis
Gaya merupakan fugsi kedalaman di bawah permukaan air. Berat jenis air (γair) = 1
t/m3
Luas Bidang = 0,5 x a x t
=0,5 x 6,875 x 6,875
= 23,6328 m2
Gaya Berat = luas bidang x γair
= 23,6328 x 1,00
= 23,6328 ton
Momen = Gaya hidrostatis x Panjang lengan terhadap titik T
=23,6328 x 7,5
= 177,2461 ton (arah momen searah jarum jam bernilai positif)

Gambar Sektsa Letak Gaya Hidrostatis dan Uplift


5. Gaya Uplift Pessure
Gaya angkat adalah gaya rembesan. Gaya ini di hitung berdasarkan perhitungan aya
rembesan dan tekanan air yang telah dihitung sebelumnya. Berat jenis air (γair) = 1
t/m3
Luas bidang = (PQ + PR) x LQ-R x 0,50
= (7,14 + 5,54) x 10,00 x 0,50
= 63,42 m2
Gaya berat = luas bidang x γair
= 63,42 x 1,00
= 63,42 ton
Momen = kgaya uplift x Panjang lengan terhadap titik T
= 63,42 x 0,351
= 22,29 tm (arah momen searah jarum jam bernilai positif)
6. Rekapitulasi Gaya dan Momen Pada Kondisi Normal

RH RV Momen
No. Gaya
(ton) (ton) Guling Tahanan
1 Berat -243,213 -1131,57
Tekanan Tanah
2 -44,0579 -96,24
Aktif
Tekanan Tanah
3 -31,9823
Aktif
4 Gempa 44,508 83,65
5 Hidrostatis 23,6328 177,2461
6 Uplift 25,66 118,93
Total -7,8994 -217,55 379,8261 -1267,91

7. Stabilitas Terhadap Guling

SF =
∑ MT
∑ MG
1267,91
=
379,8261
= 3,34 > 1,50 (Aman )
8. Stabilitas Terhadap Geser

SF =
∑ RV
∑ RH
217,55
=
7,8994
= 27,5401 > 1,50 (Aman)
9. Stabilitas Terhadap Geser
Eksentrisitas

e = ()
L
2

( ∑ MT −∑ MG
∑ RV )
<
L
6

8,75 1267,91−379,826 1 L
e = − <
2 217,55 6
e =0,2 < 1,46
Tekanan tanah maksimal (σmaks)

σmaks =
RV
L (
1+
6e
L
<σ )
σmaks =
217,55
8,75
1+(6 x 0,08
8,75 )
<37,10

σmaks = 26,2268 < 37,10 t/m2 (Aman)


Tekanan tanah minimum (σmaks)

σmin =
RV
L (
1+
6e
L
>0 )
σmin =
217,55
8,75
1+(6 x 0,08
8,75
>0)
σmin = 26,2268 < 0 (Aman)

Anda mungkin juga menyukai