Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL - 1

(Prodi T. Sipil FT. Unilak)

Nama : Mateus Parlin Pasaribu


NIM : 2122201030

I. Pada suatu alur sungai dengan:


1. Lebar antara 23 m
2. Kemiringan dasar: 1,7 x 10-4
3. Debit banjir antara: 89 m3/dt
4. Perbandingan kemiringan tebing : 1 : 0,25,
5. Koefisien kekasaran : 0,016

II. Akan dibuat bendung dengan elevasi dihulu bendung: + 17,0 m dengan satu pilar dan
satu pintu pembilas dengan masing-masing lebar 1,0 m (Kp = 0,01 dan Ka = 0,1).

III. Untuk mengalirkan air ke sawah dengan elevasi sawah tertinggi berada pada
ketinggian: + 16,5 yang nantinya akan diberi juga genangan air untuk konsumsi padi
setinggi: 0,1 m, dibuat saluran primer yang ekonomis berpenampang trapezium
sepanjang 3000 m dengan:
1. Perbandingan kemiringan tebing: 1 : 1
2. Kemiringan dasar saluran: 0,0007
3. Kecepatan aliran: 0,36 m/dt
4. Debit: 1,07 m3/dt
5. Kehilangan energy: 0,3 m
6. Faktor keamanan: 0,1 m

IV. Elevasi dasar sungai dihilir bendung : + 16,8 m

Buat perencanaan bendung pada gambar terlampir, dengan data-data yang diketahui seperti
yang tertulis di atas.
Pekanbaru, . . . . . . . . . . . .
Dosen Pengampu
Ir. Virgo Trisep Haris, MT
1. Perhitungan dimensi untuk penampang ekonomis :
a) Perbandingan kemiringan tebing :1:1
b) Kemiringan dasar saluran : 0.0007
c) Kecepatan aliran : 0.36 m3/det
d) Debit : 1.07 m3/det
e) Menghitung ketinggian air di saluran untuk penampang ekonomis :
b + 2my = 2y√(1+𝑚^2 )
b + 2(1)y = 2y√(1+1^2 )
b + 2y = 2y√2
b = 2y√2 - 2y
b = 2.828 y - 2y
b = 0.828 y
A= Q/V = (b + my)y
1.07/0.36 = (0.828y + y)y
2.97 = (0.828y + y)y
2.97 = 1.828 y^2
y = √ 2.97 / 1.828
y = 1.63 m
b = 0.828 y
b = 0.828 * 1.63
b = 1.35 m
Ta = b + 2my
Ta = 1.35 + 2 (1) (1,63)
Ta = 4.61 m
2. Menentukan Tinggi Mercu Bendung
Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan elevasi mercu bendung adalah :
1) Elevasi Sawah Tertinggi = 16.5 m
2) Genangan Air Konsumsi Padi = 0.1 m
3) Kehilangan Energi = 0.3 m
4) Panjang dan kemeringan saluran = 2.10 m
5) Tinggi air di saluran = 1.63
6) Faktor keamanan = 0.1 m
Elevasi Rencana mercu bendung = 20.73 m
Elevasi dasar sungai = 17.0 m
P = Tinggi Bendung = Elevasi mercu bendung - elevasi dasar sungai
P = 20.73 - 17.0
P = 3.73 m

3. Menghitung Tinggi Energi diatas bendung (H1)


a) Debit banjir rencana (Q) = 89 m3/det
b) Lebar Sungai pada as bendung (B) = 23 m
c) Lebar pintu pembilas (B3) =1m
d) Lebar pilar (Bp) =1m
e) Elevasi Dihulu Bendung = 17.0 m
f) Elevasi mercu bendung = 20.73 m
g) Pilar berujung bulat (Kp) = 0.01
h) Abutment berpangkal bulat (Ka) = 0.1
Lebar mercu bendung (B1)
B1 = B - B3 - BP
B1 = 23 – 1- 1 = 21 m
Lebar efektif mercu bendung (B1e)
B1e = B1 - 2(n.Kp+Ka)H1
B1e = 21 – 2 (1 x 0.01 + 0.1)H1
B1e = 21 – 2 (0.11)H1
B1e = 21 - 0.22 H1
4. Tinggi Energi Diatas Mercu Bendung
Untuk mendapatkan harga H1 yang sesuai dengan Q rencana dicoba dengan mengambil
harga Cd= 1,4
H1

0.50
Beff
20.89
00
g

9.8
Cd

1.4
Q

17.62
Q = C d.
2
3
.B1e.
2
3√. g . H 1.5

20.78
1.00 00 9.8 1.4 49.57
20.67
1.48 37 9.8 1.4 89.07
20.45 190.9
2.48 37 9.8 1.4 2
20.23 313.7
3.48 37 9.8 1.4 7
20.01 453.2
4.48 37 9.8 1.4 0

Didapat kan nilai H1 yakni 1,480


Perhitungan angka koreksi Cd.
r = Jari-jari mercu bulat type Ogee, berkisar 0.1-0.7 H1. Dalam hal diambil nilai r = 1 m
p = tinggi bendung (Elv. mercu - Elv. dasar sungai)
sehingga :
r = 1.00 m H1/r = 1.48 --->Co = 1.25
p = 3.73 m p/H1 = 2.51 --->C1 = 0.99
Kemiringan mercu = 1 --->C2 =1
Tabel Koefisien Co :
Tabel Koefisien Co1:

Tabel Koefisien C2 :

Cd koreksi = Co.C1.C2
Cd koreksi = 1.28 x 0.99 x 0.992
= 1.26
H1 B1e g Cd Q
1 20.78 9.8 1.26 44.51
1.25 20.725 9.8 1.26 62.04
1.50 20.67 9.8 1.26 81.34
1.594 20.6493 9.8 1.26 89.02
2 20.56 10.8 1.26 130.77

Didapat H1 setelah koreksi ialah


H1 = 1.59
B1e = 20.64932
g = 9.8
Cd = 1.26
Q = 89.02
Maka Elevasi muka air banjir di hulu bendung = Elev. Mercu + H1
= 20.73 + 1.59
= 22.32 m
5. Tinggi muka air banjir di Hilir Bendung
a) Elevasi dasar sungai dihilir bendung = 16.8 m
b) Debit banjir rencana (Q) = 89 m3/det
c) Kemiringan dasar sungai = 0.00017
d) Lebar rata-rata sungai = 23 m
e) Kemiringan tebing = 1 : 0.25
f) Koefisien kekasaran tebing sungai (n)= 0.016

Dilakukan perhitungan trial & error, nilai h dicoba-coba dimasukkan sampai mendapatkan
(mendekati) nilai debit banjir rencana (Q).
h B A P R V Q
1 23 23.250 25.062 0.928 0.775 18.022
2 23 47.0 27.123 1.733 1.176 55.255
2.698 23 63.874 28.562 2.236 1.394 89.012
3 23 71.250 29.185 2.441 1.477 105.271

Didapat h = 2.71 m
Elevasi muka air banjir di hilir bending
'= Elev. Dasar sungai + h = 19.51 m
h = 2.71
B = 23
A = 64.166
P = 28.587
R = 2.245
V = 1.397
Q = 89.640
6. Tinggi Muka Air di Hulu Hendung (ho), Tinggi Kecepatan (ko), Tinggi Muka Air
diatas Mercu Bendung (hc)
V = 1.40 m/det
g = 9.8 m/dt2
H1 = 1.61 m
Tinggi kecepatan (ko) :
ko = V^2 : 2 x g
= 1.40^2 : 2 x 9.8
= 0.10 m
Tinggi muka air di hulu bendung (ho) :
ho = H1-Ko
= 1.61 - 0.10
= 1.51 m
Tinggi muka air diatas mercu bendung (hc)
hc = 2 : 3 * ho
= 2 : 3 * 1.51
= 1.01
7. Perencanaan Kolam Olak
a) Tinggi Energi di atas bendung (H1) = 1.61 m
b) Debit banjir rencana (Q) = 89 m3
c) Elevasi muka air banjir di hulu bendung = 17 m
d) Elevasi muka air banjir di hilir bendung = 16.8 m
e) z = Beda tinggi muka air banjir di hulu dan hilir = 0.20 m
f) Lebar Efektif Mercu bendung (B1e) = 20.6458 m
g) Tinggi muka air diatas mercu bendung (hc) = 1.01 m
h) Nilai g = 9.8
Pada awal loncatan :
V = √(2g(0,5 H1+Z))
V = √2 x 9,8 (0,5 x H1 + 0,20)
V = 4.441 m/s

Kedalaman air diawal loncatan Y1 :


Y1 = Q / V x Ble
Y1 = 89 / 4.441 x 20.6458
Y1 = 0.97 m
Fr = V / √g x Y
Fr = 4.441 / √ 9.8 x 0.971
Fr = 1.44
(Untuk 1.5< Fr < 4,5 tidak diperlukan perencanaan kolam olak)
Perencanaan Kolam Olak apabila diperlukan :
L = 5(a + Y2)
a = 0.28* hc * √ hc / z
a = 0.28 * 1.01 √ 1.01 / 0.20
a = 0.63 m
Y2 = Y1 / 2 * (√1 +8Fr^2 - 1)
Y2 = 0.971 / 2 * (√ 1 + 8 1.440 - 1 )
Y2 = 1.55 m
L = 5 ( 0.632639096 + 1.549836902 )
= 10.91 m
D = H1 + 1.1 z
= 1.61 + 1.1 x 0.20
= 1.83 m
R = 2H1
= 2 x 1.61
= 3.22 m

8. Perencanaan Kantong Lumpur


a) Diameter butiran sedimen (D) = 0.007 mm
b) Berat Jenis Sedimen (Gs) = 2.7 ton/m3
c) Berat Jenis Air (Gw) = 1 ton/m4
d) Kemiringan tebing/talud (z) =1
e) Debit untuk irigasi (Qn) = 1.07 m3/dtk
f) Debit untuk pengurasan (Qp) = 1.284 m3/dtk
g) Gravitasi (g) = 9.81 m/dtk

Menghitung dimensi kantong lumpur

w = 0.04 (Kecepatan endap)


L.B = 1.07 : 0.04 = 26.75
Untuk mencegah agar aliran tidak meander dalam kantong, maka: L/B > 8, dapat
dihitung: L > 8B, sehingga : 8B.B < 26 m2
Jadi :
8B.B < 26.75
8B² < 26.75
B < 26.75 : 8
B < 1.829
L > 8 x B
L > 8 x 1.829
L > 14.629

Menentukan kemiringan permukaan sedimen pada saat kondisi kantong lumpur penuh
(In):Vn = 0.36 m3/det

Qn = 1.07 : 0.36 = 2.97 m^2

Dari B < 1,829, diambil B = 1.07 m


Luas trapesium
An = ( B + z Yn ) Yn = 2.97
= ( 1.07 + 1 Yn ) Yn = 2.97
Yn = 1.07 Yn + Yn² = 2.97

Yn² + 1.07 Yn = 2.97


1 Yn² + 1.07 Yn -2.97 = 0
a b c
Mencari nilai Yn dengan rumus abc

Yn1= 1.270116955 Maka diambil nilai Yn


Yn2= -2.340116955
Menghitung dimensi Kantong Lumpur Keliling basah (Pn) :

Pn= 1.07 + 2*1.270116955 1+1


Pn= 4.662
Maka :
= 2.97 : 4.662 = 0.637 m

Sehingga permukaan In dapat dihitung : n= 0.016


= 0.000060

Menentukan kemiringan dasar kantong lumpur pada saat kondisi kantong lumpur kosong
(Ip):
Debit pembilas (Qp) = Qn x 1,2 = 1.07 x 1.2
= 1.284 m3/dtk
Kecepatan pembilasan Vp = 1.8 m/dtk (Kecepatanminimal untuk penggelontoran)

= 1.284 : 1.8 = 0.713

Lebar dasar kantong lumpur (B) = 1.07 m


Ap = B x Yp
Yp = Ap : B = 0.713 : 1.07 = 0.6667
Pp = B + 2.Yp
= 1.07 + 2 x 0.6667
= 2.403
Rp = Ap : Pp = 0.713 : 2.403 = 0.297

= 0.0042

Agar pembilasan dapat dilakukan dengan baik,


maka kecepatan aliran harus dijaga agar tetap sub-kritis, yaitu aliran dengan Fr < 1

= 1.8 = 0.70 < 1


9.81 x 0.6667
Panjang kantong lumpur :
= 1.270116955 : 0.004 x 0.36 = 114.310526 m > 14.629 m

Anda mungkin juga menyukai