Anda di halaman 1dari 17

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI SIPIL

UNIVERSITAS NUKU

2023/2024

TUGAS FINAL DIMENSI BANGUNAN


PENGOLAHAN AIR BERSIH DARI MATA
KULIAH SISTEM PENYEDIAAN AIR
MUNUM
[Type
Nama
the document subtitle]
: ALMITHA DAMAYANTI

Npm : 2021 12 0012

Semester : V (Lima)
NPM
DAFTAR ISI

1. HALAMAN JUDUL
2. DAFTAR ISI
3. BANGUNAN SADAP ( INTAKE)
a. DIMENSI PIPA SADAP
b. DIMENSI BAR SCREEN
4. BANGUNAN PENGENDAP PERTAMA (BP I)
a. SUMUR PENGUMPUL ( SUMP WELL)
5. POMPA AIR BAKU
6. AERATOR
7. KOAGULATOR
a. BAK MOM ALUM
b. BAK PEMBUBUH KAPUR ( LIME SATURATOR )
8. FLOCKULATOR
9. BANGUNAN PENGENDAP KEDUA (BP II)
10. FILTER ( RAPID SAND FILTER )
a. DIMENSI FILTER
b. SISTEM UNDERDRAIN
c. KEHILANGAN TEKANAN PADA BACK WASH
d. GUTTER
e. GULLET
f. PENGONTROL FILTER
11. BAK PENAMPUNG AIR BERSIH ( GROUND RESERVOIR)
a. BAK MOM DESINFEKSI
12. RESAERVOIR PENCUCI FILTER ( BACK WASH RESERVOIR )
4.1 BANGUNAN SADAP (Intake)

Bangunan sadap direncanakan dengan kapasitas debit sesuai dengan debit rencana sebesar 70 L/dt.
Ketinggian lokasi intake dari permukaan laut dari permukaan laut ±30-54 m direncanakan dengan
saluran tertutup (pipa) untuk mengalirkan air dari intake ke bak pendapatan pertama.

4.1.1 Dimensi Pipa Sadap

Q = 20 L/dt = 0,02 m³/detik

V yang direncanakan = 0,4 m/detik

, /
𝐴𝑐 = = , /
= 0,5 m²

√ , ²
𝐷= = ,
= 0,17 m = 17 cm = ,
= 17 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖

Diameter pipa sadap = 25 Inchi kehilangan tekanan sepanjang pipa sadap ke BP 1 dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Hazen William.
, ,
V = 0,4 x C1 x 𝑅 x𝑆

Dimana :

V = Kecepata (m / dt)

C1 = Koefisien Hazen William ( untuk pipa yang lurus dan mulus = 140)

𝑅 = Jari-jari hidrolis (m)

S = Kemiringan
,
V = 0,4 m/dt , R = = 0,04 𝑚
, ,
𝑆 = , , ,

,
S = 0,00029 S = 0,00003030

Jarak dari intake ke bak pengendapan pertama = 10 m kehilangan tekanan.

Hf = S x L

= 0,00029 x 10

= 0,00377 m

Asesoris yang ada pada pipa sadap adalah satu buah hand value kehilangan tekanan pada
hand value.

ℎ𝑓 = .
= dimana harga K = 0,64

( , / )
hf = 0,64 , / )
= 0,00303084 𝑚

Total kehilangan tekanan pada pipa sadap = 0,00303084 + 0,00377 = 0,00680084 m

4.1.2 Dimensi Bak Screen

𝑄 / ,

𝑉 , /

Diameter kisi (w) = % inchi = 1,9 cm

Jarak antara kisi (d) = 1 = 2,54 cm

Kemiringan kisi (𝑎) = 70°

Faktor krichmer (𝛽) = 1,79 (bentuk bulat)

Lebar screen direncanakan = 1 m

Rumus :

L = (n x w) + (n + 1) x d

100 = (n x 1,9) + (n+1) x 2,54

n = 22…jadi banyaknya kisi (d )

Cek terhadap banyaknya kisi (d) :


( ) ( , )
D= ( )
= 100 − ( )
= 2,53 𝑐𝑚
Lebar bukan screen :

(Ls) =(n+1) x d = (22 x1) x 2,53 =58,2

Panjang screen yang terendam (Ps) :

Ps = D/sin 𝑎

Dimana :

D = Kedalaman sungai dari muka air tertinggi

Ps = 141 / sin 70° = 151 cm

Kecepatan aliran pada screen (Vc) :

, /
Vc = = ,
= 4,3941 𝑚/𝑑𝑡

Kehilangan tekanan pada screen (hfc) :


/
Hfc = 𝛽 (𝑤/𝑑) x hv sin 𝑎

Dimana :

, ²
Hv = .
= .( , )
= 0,000024 𝑚

/
Hfc = 1,79 (1,9/2,54) 𝑥 0,000024 sin 70° = 22 x 10

4.2 Bak Pengendap Pertama (BP I)

Criteria perencanaan :

- Kecepatan pengendapan / bebean permukaan (So) = 20-80 m / hari


- Waktu pengendapan td = (0,5 – 3) jam
- Kedalaman (H) = (1,5 – 2,5) meter
- Perbandingan Panjang dan leba bak L:W = 4:1-6:1
- Perbandingan Panjang dan kedalaman bak L:H = 5:1-20:1
PERHITUNGAN :

𝑄 , / , /

Beban permukaan diambil sebesar (So) = 40 m/hari

, /
Luas permukaan bak (A surface) = As = = /
= 43,2 𝑚²

As = Panjang bak x Lebar bak

Sesuai dengan kriteria perencanaan diatas, diambil perbandingan antara

Panjang dan lebar bak sebesar 4:1

Maka Panjang bak = 4L x w

√ ,
As = 4 x w x w = 4 w² = 0,4 m

Panjang L 4w = 4 x 0,4 m = 1,6 m

Kedalaman bak H diambil = 2 m

Vo = Q /w x H Ac = w x h

, /
Vo = ,
= 25 𝑥 10 𝑚/𝑑𝑒𝑡

Dimensi bak pengendap adalah :

Panjang = 16 m

Lebar = 4 m
A. Chek kecepatan penggerusan (V Scouring)

Untuk aliran laminar, kecepatan pengendapan partikel tunggal berbentuk bulat rumusnya adalah
sebagai berikut :

So = 1/8.g.v. 𝑥𝑑

. . .
𝑑= ( , )
= 18.0,8541. 10 .4,46296. 10 𝑚/𝑑𝑒𝑡

d = 2,1 x 10-5m

V scoururing = 𝑔. 𝑑

= . 1,65.9,81.10

= 6,732.10-5 m/det
V scouring > Vo = 6,732 . 10-5 m/det > 4,6875 . 10-5 OK
Dengan demikian endapan yang terjadi tidak akan terseret oleh arus air horizontal

B. Volume tampung lumpur


Pilihan sedimentasi sabagai pretreatmen bisa mereduksi kekeruhan sampai 15℅
jumlah partikel padat dalam air
BD partikel dalam air (ps) = 2650 kg/m³
Debit rencana. (p) = 5%
(Q) = 0,02 m³/det
Bila periode penguras selama satu bulan, maka kadar lumpur kering yang terjadi selama satu
bulan adalah :
0,15 x 0,05 x 0,264 kg/m³ x 0,02 m³/det x 60 det x 60 menit x 24 jam x 30 hari
= 180 kg/ 30 hari
BD lumpur basah (𝑝 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟) = = = 1052 𝑘𝑔/𝑚³

volume lumpur basah = berat lumpur kering x 100 x 1/p lumpur


= 180 kg/ 30 hari x 100 x 1/1052 kg/m³ = 17 m³

Bentuk tampungan lumpur adalah limas tebalik dengan dimensi sebagai berikut :
V = 1/3 x t x As. . ………… Dimana As adalah luar permukaan bak
15 = 1/3 x 68…………… t = 15/22,6 = 0,66 m…………dibulatkan t = 70 cm
c. Perencanaan zona Inlet dan Outlet
Pada perencanaan zona inlet dan outlet ini sekat pada zona inlet adalah 10% dari
hiasbak pengendap. Adapun dimensi pelimpah yang digunakan adalah :
Panjang pelimpah adalah selebar bak pengendap (4 m)
Rumus pelimpah :

Q= 2/3 x C x B 2𝑔 𝑥 𝐻 … … … … 𝐶 = 0,62
Dengan: C = Koefisien debit = 0,62
B = Lebar ambang = 4 m
H = Tinggi air diatas lambing
Q = Debit rencana = 0,02 m³/det
0,02 m3/det = 2/3 x 0,62 x 4 m 2(9,81) 𝑥 𝐻 /

, /
3,62 H= ,
= 0,012
,
H= ,
= 0,0331 𝑚 = 33,1 𝑚𝑚 … … … . 33 𝑚𝑚

Dengan demikian, tinggi air diatas ambang adalah 33 mm


d. Pipa Penguras
Direncanakan kecepatan pengaliran dalam pipa = 1,5 m/det .
waktu pengurasan (td) = 15 menit

Q pengurasan = = = 0,016666667 m3/det dibulatkan 0,017 m3/det

Diameter pipa penguras :


Q = v x A…………. A = Q/V
Dimana : Q = kapasitas lumpur
V = kecepatan rencana aliran dalam pipa = 1,5 m/det
A = luas potongan penampang batas pipa
, /
A = Q/V = , /
= 0,0113 m2

, / /
D= 1/2 = ,
= 0,12 m = 12 cm x 2,54 = 4,72 inchi

dibulatkan = 5 inchi
e. Sumur Pengumpul
Direncanakan sumur pengumpul dengan waktu detensi (td) = 3menit
Kapasitas bak Q x td
= 20 l/det x 3 x 60 detik = 3,600 liter = 3,6 m³
Dimensi bak - panjang = 2,5 m
Lebar = 2 m
Kedalaman = 1,6 m

3. POMPA AIR BAKU


Air di alirkan dari sump well (sumur Pengumpul) ke aerator dengan Menggunakan
pompa sntryfugal
Menghitung kehilangan tekanan :
a. Pipa hisap
Q = 20 l/det
V = 0,4 m/det
, /
𝐴𝑐 = = = 0,05 𝑚
,

,
diameter pipa = = 0,25 𝑚 = 25 𝑐𝑚 /2,54 = 10 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖

Kehilangan tekana pada pipa hisap (hf) :


,
Q = 0,2758 x C x 𝑑 𝑥 𝑆𝑜0,54 𝑥 𝐿
C = 140 (koefisian Hazen william)
d = diameter pipa
L = panjang pipa
S = Kehilangan tekanan
, ,
𝑠= , , , 𝑥 2,5 𝑚 = 0,001760 𝑚

Acesoris yang ada pada pipa hisap :


 Satu buah strainer
 Satu buah elbow
 Kehilangan tekanan pada tiap-tiap Acesoris :
 strainer
 Hf =𝐾 ……… 𝐾 = 1
,
=1 ( , )
= 0,008154943935 𝑚

Standar elbow 90°


𝐻𝑓 = 𝐾 … … … 𝐾 = 0,75
0,4
= 0,75 = 0,00611 𝑚
2(9,81)
Total kehilangan tekanan pada Pipa hisap adalah
0,01662 m + 0,008154943935 m + 0,00611 m = 0,0308849935 m

b. Static head
Beda tinggi dari sumur dengan aerator di desain dengan katinggian 3,5 m
Tenaga pompa : (P) =

Dengan : P = tenaga pompa


Q = debat
Ht = Static head
Y = berat jenis air
n = efisiensi ppomp
,
𝑃= ,
= 1,2 𝐻𝑃

3. AERATOR
Dimensi aerator sabagai berikut :
Direncanakan memakai pelimpah pada bagian dengan dimensi sebagai berikut :
/
𝑄= 𝑥 𝐶 𝑥 𝐵 (2𝑔) 𝑥 𝐻 ………….𝐶 = 0,62

Dengan : C = koefisian debit = 0,62


B = Lebar ambang = 4 m
H = Tinggi air di atas ambang
Q = debit rencana = 0,020 m³/det

0,020 = 𝑥 0,4 𝑥 4 2(9,81) 𝑥 𝐻

7,32 𝐻 = 0,02

0,020
𝐻= = 0,0608 𝑚 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑖𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = 60 𝑚𝑚
7,32
Direncanakan dimensi bak penampung aerator bagian atas sebagai berikut :
Panjang = Lebar =2m
Tinggi permukaan air dalam bak aerator atas adalah = 3,2 m
Tinggi bak tampungan aerator = 1,7 m + 0,33 m (fb) =2m
Dimensi tampungan aerator bagian bawah disesuaikan dengan lebar aerator = 2 m
Panjang =3m
Tinggi tampang bak = 0,8 m + 0,2 m (fb) =1m

4. KAGULATOR
Direncanakan menggunakan hydraulic rapid mixing (parshal flume).
Debit rencana (Q) = 0,020 m3/det = 1,728 m3/hari
Dari table 5.1 (5 : 94 )
W = 1,33 m
A = 2,45 m
B = 3,11 m
V = 1,75 m
D = 2,29 m
E = 1,31 m
F = 0,87 m
G = 0,89 m
Qo = 2,27 x W x ha 3/2…………….( 5 : 104)
/ /
, /
Ha = ,
= , ,
= 0,1637 2/3 = 0,299……..0,30 m

hb/ha = 0,60 throat < 0,30 m……..(5:94)


hb/0,20 = 0,60 hb = 0,20 x 0,60
hd/ha = 0,60……………………(5:94)
hd/0,20 = 0,60 hd = 0,20 x 0,60 = 0,12 m
kehilangan tekanan (hf) = ha – hd
= 0,20 – 0,12 = 0,08 m
Dimensi saluran kekoagulator dan dari saluran inlet = outlet
Q = 0,020 m3/det
, /
V = 0,4 m/det Ac = , /
= 0,5 m2

- Lebar saluran =0,60 m


- Kedalaman = 0,09 m (fb disesuaikan dengan ketinggian E pada koagulator )
- Ketinggian E pada kougulator = 0,60 m
Maka fb = 0,60
Hasil dimensi lihat pada gambar rencana

5. BAK MOM ALUM

PERHITUNGAN:
Q = 20 1/dt
Kebutuhan alum = 20 l/dt x 50 mg/l
= 1.000 mg/dt
Periode pelarutan direncanakan setiap 12 jam
Alum yang dibutuhkan = 1.000 mg/dt x 12 x 3600 dt
= 43.200.000 kg……43 kg
Kapasitas alum = , /
= 16 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Kapasitas bak :
- Panjang =1m
- Lebar =1m
- Kedalaman = 0,4 x 0,2 meter (fb)
Kapasitas bak = 0,40 m3
,
Kapasitas pembubuhan =

= 555,56 cc/menit < 600 cc/menit


Jadi cukup di pasang satu alat pembubuh.
%
Kosentrasin laruta alum = =4

Bak pencampur :
Direncanakan untuk keperluan satu hari.
Kapasitas bak = 2 x 0,40 m3 = 0,80 m3
Dimensi baik :
- Panjang =1m
- Lebar =1m
- Kedalaman = 0,80 + 0,40 m (fb) = 1,20 m

Tenaga motor penggerak : rumus : =


Dimana :
G = Gradient kecepatan (500 det-1)
𝜂 = Efesiensi motor (80%)
C = kapasitas (0,80 m3)
𝜇 = Viscositas, untuk temperature 27,2 C
, ,
Jadi P = ,
= 0,30 HP

Tenaga motor yang digunakan sbesar 0,30 HP

INTERPOLASI LINER

Y = Y1 + (X – X1)
w A B V D E F G Q
mm mm mm mm mm mm mm mm (m3/hari)
608 1530 1500 900 1210 900 600 900 1030
910 1680 1650 1200 1570 900 600 900 1500
1220 1830 1790 1520 1940 900 600 910 3190
1520 1680 1940 1830 2150 900 600 910 3920
1824 1830 2087 2140 2463 900 600 910 4883
2128 1980 2233 2450 2777 900 600 910 5847
2432 2130 2380 2760 3090 900 600 910 6810
2736 2280 2527 3070 3403 900 600 910 7773
3040 2430 2673 3380 3717 900 600 910 8737

Contoh perhitungan :
Jika debit perhari = 2592 m3/hari maka X1 = 1500 m3/det dan X2 = 3190 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari W maka Y1 = 910 dan Y2 = 1220
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 910 + ( 2592 – 1500)

Y = 910 + ( 1092) = 1110 …………W = 1110


PERHITUNGAN :

1. Jika debit perhari = 1728 m3/hari maka X1 =3190 m3/det dan X2 = 1500 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari W maka Y1 = 910 dan Y2 = 1220
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 910 + ( 1728 – 3190)

Y = 910 + ( 1.462) = 1330 mm

= 1330 x 0,1
W = 133 cm

2. Jika debit perhari = 1728 m3/hari maka X1 =3190 m3/det dan X2 = 1500 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari A maka Y1 = 1680 dan Y2 = 1830
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 1680 + ( 1728 – 3190)

Y = 1680 + .
( 1.462) = 2456 mm

= 2456 x 0,1
A = 245 cm

3. Jika debit perhari = 1728 m3/hari maka X1 =3190 m3/det dan X2 = 1500 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari B maka Y1 = 1650 dan Y2 = 1790
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 1650+ ( 1728 – 3190)

Y = 1650 + ( 1.462) = 3112 mm

= 3112 x 0,1
B = 311 cm
4. Jika debit perhari = 1728 m3/hari maka X1 =3190 m3/det dan X2 = 1500 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari V maka Y1 =1200 dan Y2 = 1520
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 1200 + ( 1728 – 3190)

Y = 1200 + ( 1.462) = 1754 mm

= 1754 x 0,1
V = 175 cm

5. Jika debit perhari = 1728 m3/hari maka X1 =3190 m3/det dan X2 = 1500 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari D maka Y1 =1570 dan Y2 = 1940
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 1570 + ( 1728 – 3190)

Y = 1570 + ( 1.462) = 2295 mm

= 2295 x 0,1
D = 229 cm

6. Jika debit perhari = 1728 m3/hari maka X1 =3190 m3/det dan X2 = 1500 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari E maka Y1 =900 dan Y2 = 900
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 900 + ( 1728 – 3190)

Y = 900 + ( 1.462) = 1315 mm

= 1315 x 0,1
E = 131 cm
7. Jika debit perhari = 1728 m3/hari maka X1 =3190 m3/det dan X2 = 1500 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari F maka Y1 =600 dan Y2 = 600
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 600 + ( 1728 – 3190)

Y = 600 + ( 1.462) = 877 mm

= 877 x 0,1
F = 87 cm

8. Jika debit perhari = 1728 m3/hari maka X1 =3190 m3/det dan X2 = 1500 m3/det.
Bila kita mencari nilai dari F maka Y1 =900 dan Y2 = 910
untuk mencari nilai Y digunakan rumus Y = Y1 + ( X – X1)

Y = 600 + ( 1728 – 3190)

Y = 600 + ( 1.462) = 891 mm

= 891 x 0,1
F = 89 cm

Anda mungkin juga menyukai