Anda di halaman 1dari 10

BASIC HYDRAULIC & VOLUMETRIC

Fluida Dan Tekanan ( Fluids & Pressure )

Basic Match (matematika dasar) Hydraulic dan volumetric merupakan perhitungan dasar yang
sangat diperlukan pada industri Perminyakan.

Karena semua perhitungan yang berhubungan dengan engineering berkaitan dengan rumus-rumus
dasar, baik untuk tekanan, volume (isi) dan luas area. Peserta training harus mempunyai
kemampuan dasar untuk dapat menghitung parameter tersebut, karena semua aplikasi dilapangan
dan permasalahan yang timbul selalu berhubungan dengan ketidak tahuan pemahaman dan
perhitungan memakai “Basic math” tersebut Dalam pelatihan untuk diaplikasikan dalam
pekerjaan, kita akan membicarakan bagaimana cara untuk menghitung Luas Area, Tekanan,
Volume, Perbedaan Tekanan, Daya dan dll.

Disini kami akan merefiew beberapa dari dasar – dasar perhitungan dan bagaimana
mengaplikasikan didunia kerja. Dan yang lebih penting, kita akan mengerti dasar – dasar
perhitungan yang ada korelasinya dengan fluida dan gas dalam pekerjaan di bawah tanah.

Beberapa literature yang berhubungan dengan dasar- dasar perhitungan Fluida dan Tekanan,
sangat besar pengaruhnya untuk mengurangi waktu kerja di sumur serta untuk mengurangi
kesalahan – kesalahan yang tidak diinginkan.

Luas area dalam suatu lingkaran sangat penting diketahui dalam bekerja dengan peralatan bawah
sumur. Hal ini bisa digunakan untuk menentukan perbedaan area tubing dengan besarnya tool yang
akan digunakan. Demikian juga perbedaan area akan sangat berpengaruh untuk menentukan
berapa berat tool string yang akan digunakan untuk running ke dalam sumur yang bertekanan,
karena tekanan sumur tersebut akan memberikan gaya dorong tool string ke atas.

Volume atau capasitas dari tubing atau casing sangat perlu diketahui bila kita akan memasukkan
atau menggantikan fluid yang berada di dalam tubing. Sering kali kita harus mengetahui prosedur
untuk menghitung/mengkalkulasi kapasitas dari tanki dari berbagai ukuran dan bentuk, begitu
juga untuk menghitung tekanan, perbedaan tekanan akan dibahas dalam buku ini.

Untuk menghitung hal tersebut diatas, beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang devinisi,
simbul dan beberapa hal yang dipergunakan untuk menghitung akan kami jabarkan dalam list
dibawah ini :

1.  = Pi = 3.14159265 ( biasanya dibulatkan menjadi 3.14 ). Atau 22/7.


2. Circumference  = Ukuran diameter luar dari suatu lingkaran ( Keliling lingkaran)
3. Diameter ( D ) = Panjang garis tengah dari suatu lingkaran
4. Radius ( r ) = Panjang garis dari pusat lingkaran ke luar lingkaran
Setengah dari diameter.
5. Area ( A ) = Luas suatu bidang ( bentuk )
6. Circumference =  D (  kali Diameter lingkaran )
7. Diameter ( D ) = C / (atau Keliling kali 0.3181 )
8. Radius (r) = D/2 atau Diameter / 2
9. Luas Segi empat = L x W ( Panjang kali Lebar )
10. Luas lingkaran = r2(  kali jari-jari kali jari-jari )

Page 1 of 9
11. Volume Silinder = A x H ( Luas lingkaran kali tinggi )
= r2 x Tinggi
12. Volume Tanki segi empat
= L x W x H ( Panjang x lebar x tinggi ).

13. 1 Galons = 231 Cubic Inch ( inch3 ) = 3.8 ltr

14. 1 Cubic Foot = 1,728 Cubic Inch

Page 2 of 9
15. 1 Cubic Foot = 7.481 Gallon

16. 1 Barrel = 42 Gallon = 159 ltr = 5.61 cubic foot

17. Pressure = Tekanan per satuan luas


Bar = kg/cm2
Psi = Lb/inch2

18. Density = Berat dari suatu fluida per satuan Volume. ( lbs/cubic Foot )

19. Spesific Grafity = Perbandingan Density Fluida tertentu dengan density fluida
Standard. ( Fresh Water / Air bersih ).

20. Density Air = 62.4 Lbs per cubic foot

21. Gradient Air = Kenaikan pressure setiap ketinggian 1 feet fluida


0.433 lbs/inch2/feet (0.433 Psi / feet )

22. Berat Air = 8.33 lbs/Gallon

23. Specific Gravity Air = 1

MATEMATIKA DASAR :

1. RUMUS ABC.
a. Perkalian :
A X B = C ; A = C / B ; B = C/A

Contoh Soal :
A X 4 = 40 . Berapa nilai A = …? ; B = 4 ; C = 40
Penyelesaian :
B = 4 ; C = 40
A = C / B = 40/4 = 10
Jadi A = 10

b. Pembagian :
C:B=A
B = C : A ;C = B x A
Contoh soal :
C : 10 = 4 Berapa nilai C =…..?

Penyelesaian :
B = 10 ; A = 4
C = B x A = 10 x 4 = 40.
Jadi C = 40

c. Penjumlahan :
A + B = C ; B = C – A; A = C – B

Page 3 of 9
Contoh soal :
10 + B = 14 Berapa nilai B

Penyelesaian :
A = 10; C = 14
B = C – A = 14 – 10 = 4
Jadi B = 4.

d. Pengurangan :
C – B = A; C – A = B ; C = A + B

Contoh soal :
14 - B = 4 Berapa nilai A

Penyelesaian :
A = 4; C = 14
A = C – A = 14 – 4 = 10
Jadi B = 10.

DALIL MATEMATIKA.
KALI – BAGI – TAMBAH – KURANG

Contoh soal :
10 x 30 : 5 + 15 – 50 =

Penyelesaian :
( 10 x 30 ) : 5 + 15 – 50 =
300 : 5 + 15 – 50 =
60 + 15 – 50 =
75 – 50 =
25

1. LUAS AREA
Luas Area adalah luas penampang / permukaan dari suatu bentuk benda.
Adapun luas area yang sering kita gunakan dalam perhitungan ini adalah luas segi empat
dan luas permukaan yang berbentuk lingkaran.

SEGI EMPAT :

A= PxL dimana A = Luas area


P = panjang
L = Lebar

Page 4 of 9
LINGKARAN :

A = r2 Dimana A = Luas area


 = panjang
R = Jari jari ( diameter / 2 )
A = D2 X 0.7854 D = Diameter

2. VOLUME
Volume adalah suatu luas area kali tinggi
VOLUME SEGI EMPAT ( Volume Tanki )

L
W
H

V = L x W x H dimana L = Panjang
W = Lebar
H = Tinggi
Contoh Soal :
Hitung kapasitas sebuah Mud Tank dalam satuan Barrel dengan ukuran Panajang 8 ft,
lebar 4 ft dan tinggi 8 ft.
Penyelesaian :
Volume Tanki = 8 x 4 x 8 = 256 cubic ft
= 45.6 Bbl
Contoh soal 2 :

Tanky dengan ukuran panjang 8 ft, lebar 6 ft, tinggi 8 ft.


Buat ukuran barrel counter untuk ukuran skala per barrel, berapa ukuran setiap stripnya.

Penyelesaian 1 :
Penyelesaian dengan ukuran liter :
Panjang 8 ft = 8 x 12 x 2.54 cm = 243.84 = 244 cm = 24.4 dm
Lebar 6 ft = 6 x 12 x 2.54 cm = 182.88 = 183 cm = 18.3 dm
1 barrel = 159 ltr
Luas permukaan tanky adalah :

L=PxL
L = 24.4 x 18.3 = 446.52 dm2

Diasumsikan dalam ketinggian skala 10 cm atau 1 dm dari dasar tanky volume tanky adalah :

V = P x L x T atau V = Luas X Tinggi


V = 446.52 dm2 x 1 dm = 446.52 dm = 446.52 Ltr = 446.52 / 159 = 2.80 Bbl.

Page 5 of 9
Jadi disetiap ketinggian 10 cm kapasitas tanky tersebut adalah 2.80 Barrel.
Untuk menentukan skala ketinggian setiap barrel ditanky tersebut adalah :

10 : 2.80 = 3.6 cm.


Jadi setiap barrel volume tanky tersebut mempunyai skala ketinggia 3.6 cm.

Penyelesaian 2 :
Penyelesaian dengan ukuran feet.
Panjang = 8 ft ; Lebar = 6 ft
1 barrel = 5.61 cubic foot

Diasumsikan volume tanky dalam ketinggian 1 feet adalah :

V=PxLxT
L = 8 x 6 x 1 = 48 cubic foot atau sama dengan = 48 : 5.61 = 8.6 bbl.
Dalam ketinggian 1 feet atau 12 inchi tanky tersebut berisi 8.6 bbl.
Jadi untuk volume 1 barrel ketinggian skalanya adalah :
12 : 8.6 = 1.4 inchi atau 3.6 cm

VOLUME CYLINDER
A

V=AxH dimana A = Luas penampang lingkaran (r2

H = Tinggi
Contoh Soal 1,
Hitung volume tubing production dengan inside diameter 4” dengan kedalaman 1000 ft.

Jawab :
Luas area tubing = r2
= 3.14 x (4/2) 2
= 3.14 x ( 16/4 ) inch2
= 12.56 inch2
Dengan kedalam sumur 1000 ft, maka volume di dalam tubing adalah
= 12.56 x 1000 x 12
= 150,720 inch2 atau = 652.467 Galon atau
= 15.535 Barrel

Atau dapat disederhanakan dengan memakai rumus :

_D2 X H
Volume tubing ( Barrel ) = 1029 dimana

Page 6 of 9
D = Inside Diameter dalam satuan Inchi.
H = Tinggi

Dalam penggunaan operasi, formula Volume tubing dapat dituliskan sebagasi berikut :

_D2 X MD dimana MD = Meassuring Dept


1029 atau kedalaman sumur .

Contoh Soal 2,

Sebuah sumur dengan kedalam 10.000 ft dengan ukuran casing production 7” dan tubing
production 3”. SSD di pasang di kedalaman 5000 ft. Di dalam sumur sementara terisi
dengan Oil Basemud. Rencana kita akan mengganti OBM tersebut dengan Diesel Fuel.
Berapa Bbl diesel fuel yang harus kita sediakan ? ( Data casing : ID = 7”, OD = 7.75”; data
tubing : ID = 3”, OD =3.5”)

Volume tubing = _D2 X MD


1029
= 32 X 5000 = 43.7 Bbl
- 1029

Volume Annulus = D2 cs - D2 tub (OD) X 5000


1029
= 7 – 3.52 X 5000
2

1029
= 178.57 Bbl

Total Diesel Fuel yang diperlukan = 43.7 Bbl + 178.57 Bbl = 222.3 Bbl

3. PRESSURE

Pressure adalah tekanan persatuan luas. Dalam satuannya pressure dapat dituliskan
dengan satuan Bar = Kg/cm2
Atau Psi = Lb/inch2

1 Kg = 2.20462 Lb
1 cm2 = 0.155 inch2
1 Bar = 14.222 Psi atau dibulatkan = 15 Psi

4. GRADIENT

Gradient adalah suatu kenaikan pressure yang diakibatkan oleh berat suatu fluida dengan
ketinggian 1 feet coulomb persatuan luas inch2
Sebagai acuan Gradient suatu fluida adalah dengan membandingkan gradient fluida
tersebut dengan gradient Air bersih atau fresh water.

Untuk mengetahui berapa gradient dari fresh water bisa dicari dengan cara sebagai
berikut :

Page 7 of 9
Kita asumsikan bahwa satu cubic feet adalah sebesar 12” x 12” x 12”.
Berat air dalam 1 cubic feet adalah 62.4 Lbs.
Luas dari dasar air adalah 12” x 12” = 144 inch2.
Sehingga gradient fresh water adalah : 62.4 / 144 = 0.433 ( lbs/inch2 )

Contoh :

Berapa Bottom hole pressure suatu sumur dengan kedalaman 10.000 feet yang berisi
fresh water dengan gradient 0.433.

BHp = 0.433 X 10.000 = 4.330 Psi.

Pressure gradient dapat dihitung dengan formula :

Pressure gradient ( Psi/ft ) = Mud Weight ( Lb/gl ) x 0.52

5. BOTTOM HOLE PRESSURE ( BHP )

Hydrostatic Pressure adalah besar tekanan di suatu tempat yang diakibatkan oleh tekanan
fluida di atasnya.
Hydrostatic Pressure dapat dituliskan dengan rumus :

HP = Pressure Gradient fluida x H ( ketinggian coulomb fluida ) atau


HP = MW ( berat fluida, ppg ) x 0.052 x TVD
MW = Mud Weight = berat fluida per gallon ( ppg )
TVD = True Vertical Dept ( kedalaman sumur diukur secara vertical ) ( Feet )
0.052 = constanta.

Bottom Hole Pressure adalah besarnya tekanan / pressure di bottom sumur yang
diakibatkan oleh tekanan fluida yang berada di atasnya.

Contoh Soal 1 :

Sebuah sumur dengan kedalaman 10.000 ft telah terisi dengan fluida dengan berat
5.2 ppg. Ketika dilakukan penutupan pressure di permukaan sumur menunjukan tekanan
sebesar 150 Psi. Berapa Bottom hole pressure sumur tersebut.
Penyelesaian.:

BHP = MW x 0.052 x TVD


= 5.20 x 0.052 x 10.000
= 2704 Psi
Tekanan di permukaan sumur adalah 150 PSi.
Jadi tekanan di dasar sumur adalah :
BHP = 2.704 Psi + 150 Psi
= 2.854 Psi.

Page 8 of 9
Contoh Soal 2 :

Sebuah sumur dengan kedalaman 10.000 ft terisi dengan beberapa mud. Dari surface
sampai kedalam 2000 ft terisi dengan 4.5 ppg mud. Kemudian dibawahnya terisi dengan
mud 5 ppg sampai kedalaman 6000 ft, selanjutnya sampai bottom sumur terisi dengan mud
yang mempunyai berat 5.4 ppg. Di surface pressure gauge menunjukkan pressure 50 psi.
Berapa bottom hole pressure sumur tersebut.

Penyelesaian :
HP 1 = 0.052 x MW1 x TVD 1
= 0.052 x 4.5 ppg x 2000 ft
= 468 psi
HP 2 = 0.052 x MW2 x TVD 2
= 0.052 x 5 ppg x 4000 ft
= 1040 psi
HP 3 = 0.052 x MW3 x TVD 3
= 0.052 x 5.4 ppg x 4000 ft
= 1123 psi
BHP = HP1 + HP2 + HP3 + Tb P
= 468 psi + 1040 psi + 1123 psi + 50 psi
= 2681 psi

Contoh Soal 3 :

Sebuah sumur minyak dengan kedalam 15.000 ft. Setelah running korelasi diketahui fluida
gas mengisi formasi paling atas dari sumur. Permukaan kondensat diketahui pada
kedalaman 5450 ft. Sedangkan permukaan crude oil diketahui pada kedalaman 12.500 ft.
sampai ke bottom sumur. Tekanan di surface menunjukkan 2500 Psi. Berapa botom hole
pressure sumur tersebut? SG Gas = 0.09; Sg Condensat = 0.56 Sg crude oil = 0.9.

Penyelesaian :
HP 1 = Gradient Fluida 1 x TVD
= 0.09 x 0.433 x 5450 ft
= 212.4 Psi
HP2 = Gradient Fluida 2 x TVD
= 0.56 x 0.433 x 7050
= 1709.5 Psi
HP3 = Gradient Fluida 3 x TVD
= 0.9 x 0.433 x 2500
= 974.3 Psi
BHP = Hp1 + HP2 + HP3 + SP
= 212.4 + 1709.6 + 974.3 + 2500
= 5396.3 Psi

Page 9 of 9
Contoh soal 4 :
Sebuah Well vertical dengan kedalaman 11.000 feet mempunyai bottom hole pressure
7436 Psi. Berapa minimum Mud weight yang diperlukan untuk menjaga well control
untuk convensional workover.
Penyelesaian :

P formasi 7436
MW ≥ TVD x 0.052 ≥ 11.000 x 0.052 ≥ 13 ppg

6. API GRAVITY
API Gravity adalah standard gravity dari beberapa macam minyak industri yang
dikeluarkan oleh API ( American Petrolium Institute ).
API gravity diambil dari berat standard oil dari berbagai macam dengan temperature
dasar di 60°F. Fresh water dipakai sebagai standard API gravity dengan besar 10.

Untuk menghitung persamaan dari API gravity ke Specific gravity adalah memakai
formula :

141.5………
131.5 + API Gravity

Cotoh soal :
Untuk mengetahui specific gravity dari 30° API oil adalah :

141.5
131.5 + 30 = 0.876 specific gravity.

Sedangkan untuk mengkonfersikan dengan gradient adalah dengan mengalikan specific


grafity dengan gradient dari fresh water ( 0.433 ).
Contoh soal :
Berapa hydrostatic pressure dari 30° API oil dalam kedalaman 5.000 feet ?

Penyelesaian :
SG 30° API oil = 141.5 = 0.876 specific gravity.
131.5 + 30

Gradient dari 30° API oil = 0.876 x 0.433


= 0.379
Hydrostatic pressure dari 30° API oil di kedalaman 5.000 feet adalah
= 0.0379 x 5000
= 1,895 Psi.

Page 10 of
9

Anda mungkin juga menyukai