Jalan Rel
Outlines Kuliah
• Deskripsi Mengenai Fungsi dan Berbagai Jenis
Bantalan yang digunakan.
• Persyaratan Bantalan Kayu
• Persyaratan Bantalan Besi
• Persyaratan Bantalan Beton
• Perencanaan Bantalan
d1
ht
hr
Kelas Kuat
Jenis Tegangan Ijin
I II
Lentur (slt dalam kg/cm2) 125 83
Tekan Sejajar Serat ( stk// dalam kg/cm2) 108 71
Tarik Sejajar Serat ( str// dalam kg/cm2) 108 71
Tekan Tegak Lurus Serat (stk^ dalam kg/cm2) 33 21
Geser (t dalam kg/cm2) 17 10
•Pre Tension
Misal : WIKA, Adhi Karya, BSD, Bv 53 (Jerman), Dow-Mac
(Inggris).
•Post Tension
Misal : B 55 (Jerman), Franki Bagon (Belgia).
• Thosti Operation
Bantalan dicetak dalam mould 2 meter-an, terdiri dari 2 buah
bantalan, setelah shoulder diletakkan pada posisis yang benar, kabel
ditegangkan, kemudian dicor dan di-curing selama lebih 1 hari dan
baru dilepas dari cetakan.
ØUkuran Bantalan
Pada bagian lurus : L = l + 2 a Φ
l = jarak di antara dua sumbu vertikal (dalam mm)
a = konstanta 80 – 160
Φ = diameter kabel (dalam mm)
ØMutu Campuran
Kuat Tekan < 500 kg/cm2 untuk tulangan geser mutu U-24 dan baja
prategang pada tegangan putus 17000 kg/cm2
Analisis Pembebanan
Pada Bantalan
• Analisis Persamaan Momen
• Analisis Persamaan Defleksi
• Analisis Distribusi Beban pada Bantalan
Analisis Pembebanan Pada Bantalan …
(1) PERSAMAAN MOMEN :
P - lx
M( x ) = e (cos lx - sin lx )
4l
1p p 4 EI p
x1 = = 4 dan l =
4l 4 k 4 x1
Pd P × X 1
Mm = = = 0,318 PX1
4λ p
X1
M=0
BMD
Mmax
1p p
4l l
3p 3p 4 4 EI
x2 = = = 3 x1
4l 4 k
Pd l P ×p Pd
Ym = = d = 0,393
2k 8 × k × X 1 k × X1
X2
Y=0
Defleksi
Ymax
3p
4l
F = k ´ Ymaks
Pd
Jika Ymaks = 0,393 , dan diperhitungkan pengaruh superposisi gandar,
k × X1
Maka distribusi beban ke bantalan dapat dituliskan sebagai :
Pd Pd × S
Q1 = 2 ´ F ´ S = 2 ´ ( k ´ ) ´ S = 0,786
k × X1 X1
dimana : S = jarak antar bantalan (PD. No.10 Tahun 1986)
k 180
l = = = 0,0098 cm-1
( )
4 4
4 EI 4 2 ,1 × 10 (2346 )
6
1p 1æ p ö
x1 = = ç ÷ = 80,14 cm
4l 4 è 0 ,0098 ø
Pd × S Pd × 60
Q1 = 0,786 = ,786 = 0,59 Pd » 60 % Pd
x1 80,14
(Q1 : beban dari kendaraan kereta api ke bantalan)
æ V ö
Pd = [ 1 + 0,01 ´ ç - 5 ÷ Ps ] = 16.940,3 kg
è 1,609 ø
Perhitungan Dimensi
Bantalan Kayu
• Prosedur Perhitungan
• Studi Kasus
Prosedur Perhitungan Bantalan Kayu …(1)
Komponen Panjang Bantalan
Q Q dibagi atas bagian a (jarak
sumbu vertikal rel terhadap
C. O. D. bantalan ke tepi) dan c
a 2c a (setengah jarak antar sumbu
L rel).
k
l = 4
4 EI
Q 1
MC/D = [ 2 cosh2 la (cos 2lc + cosh lL) – 2 cos2 la (cosh 2lc + cos
4 l sin λL + sinh λL
lL) – sinh 2la (sin 2lc + sinh lL) – sin 2 la (sinh 2lc + sinh lL)]
Q 1
MO = - [sinh lc (sin lc + sin l(L-c)) + sin lc (sinh lc + sinh l(L-c))
2 l sin λL + sinh λL
+cosh lc cos l (L - c) – cos lc cosh l (L - c)]
M = s lt ´ W
l =
Dumping factor
Ix =
Momen inersia rel pada sumbu x – x
M =
Momen pada bantalan
Pd =
Beban dinamis dari kendaraan
Q =
Beban yang dapat diterima oleh bantalan
1
W = b ´ h2 (untuk bantalan berbentuk persegi panjang)
6
Rumus Hiperbolikus :
e x - e -x
sinh x =
2
e x + e -x
cosh x =
2
k 180
l = 4 = = 0,01729/cm
4 EI 4 æ 1 ö
4 ´ 1,25 ´ 10 5 ´ ç × 22 × 13 3 ÷
è 12 ø
• Dimensi Bantalan :
L = 200 cm Q Q
a = 45 cm C. O. D.
c = 55 cm a 2c a
L
cos 2 l c = -0.325
MOMEN CALC.:
cos l L = -0.950
sin l L = -0.311
sinh l L = 15.861 sinh l c = 1.101
cosh l a = 1.318 sin l c = 0.814
cosh 2 l c = 3.424
sin l (L-c) = 0.593
cosh l L = 15.892
cos l a = 0.712 sinh l (L-c) = 6.094
sinh 2 l a = 2.265
cosh l c = 1.487
sin 2 l c = 0.946
cos l (L-c) = -0.805
sinh 2 l c = 3.275
cos l c = 0.581
MD/C = 9.830283 Q
MO = - 4.87223 Q, dimana, Q = beban yang dapat diterima oleh bantalan
1
Mijin = s lt ´ W = 125 ´ 22 ´ 132 = 77.458,33 kg.cm
6
MD/C = Mijin
9.830283 Q = 77.458,33, dan Q = 7.879,56 kg.
Q1 = 60 % Pd = 10.164,18 kg.
sehingga :
Perhitungan Dimensi
Bantalan Beton
• Prosedur Perhitungan Bantalan Beton Monolithic.
• Prosedur Perhitungan Bantalan Beton Bi-Blok.
• Studi Kasus
Prosedur Perhitungan Bantalan Beton Monolithic
(Blok Tunggal) … (1)
1. Perhitungan Modulus Elastisitas berdasarkan nilai fcu
E = 6400 f cu (kg/cm2)
2. Perhitungan l Bantalan Beton pada Bagian di Bawah Rel dan Tengah Bantalan:
k
l = 4
4 EI
Q 1
MC/D = [ 2 cosh2 la (cos 2lc + cosh lL) – 2 cos2 la (cosh 2lc + cos
4 l sin λL + sinh λL
lL) – sinh 2la (sin 2lc + sinh lL) – sin 2 la (sinh 2lc + sinh lL)]
dimana : Q = 60 % Pd
Q 1
MO =- [sinh lc (sin lc + sin l(L-c)) + sin lc (sinh lc + sinh l(L-c)) +cosh lc
2 l sin λL + sinh λL
cos l (L - c) – cos lc cosh l (L - c)]
dimana : Q = 60 % Pd
Pinitial Pinitial ×e
s = - (sisi atas bagian bantalan bawah rel)
A W
P P ×e
s = initial + initial (sisi bawah bagian bantalan bawah rel)
A W
P P ×e
s = initial + initial (sisi atas bagian tengah bantalan)
A W
P P ×e
s = initial - initial (sisi bawah bagian tengah bantalan)
A W
Nomen Klatur,
l = Dumping factor
Ix = Momen inersia rel pada sumbu x – x
M = Momen pada bantalan
Pd = Beban dinamis dari kendaraan
Q = Beban yang dapat diterima oleh bantalan
W = Momen tahanan
205 mm
203 mm
1 200 mm 2 175 mm
253 mm
253 mm
Keterangan :
Y1 (a) = letak garis netral dari sisi atas
Y1 (b) = letak garis netral dari sisi bawah
W1 (a) = momen tahanan sisi atas
W1 (b) = momen tahanan sisi bawah
180
Bawah Rel = lr = 4
5
= 0,012 cm-1
4 ´ 1,43 ´ 10 ´ 15.139 ,09
180
Tengah Bantalan = lt = 4
5
= 0,013 cm-1
4 ´ 1,43 ´ 10 ´ 10190,02
• Dimensi Bantalan :
L = 200 cm
Q Q
a = 45 cm
c = 55 cm
C. O. D.
a 2c a
L
MO = -50.572,43389 kg-cm.
+
e
Pinitial
93,12
66,24
+
e
Pinitial
8,175
Pinitial 65,28
e
+
94,96
Catatan : + adalah tegangan tekan
s=
1 (35)2 ´ 30 = 67 kg/cm2
2 ´ 7 ,3 ´
1 ´ 30 ´ (20 )2
6
Q Ps ´ FB
t pons = =
2(bh) 2(bh)
9000 ´ 1,7
tpons = = 12,75 kg/cm2
2(30 ´ 20)
Dengan menganggap bahwa penampang tidak ditunjang oleh tulangan geser, maka :
Kontrol Tegangan Geser : tpons £ 0,65 s bk '
Untuk tpons = 12,75 kg/cm2 £ 0,65 s bk ' , maka
sbk' > 385 kg/cm2
45 110 45
70
Tipe bantalan bi-blok
• Beban luar : Q = 60 % Pd
Dari perhitungan beban kendaraan dinamik jika digunakan dalam perencanaan
adalah beban gandar maksimum (18 ton), maka Ps = 90000 kg. Untuk Kelas Jalan
Thursday, September 26, 2019 66
1 (Vrencana = 150 km/jam), beban dinamik (Pd) dapat ditentukan sebagai :
Studi Kasus
Tegangan di bawah bantalan :
• Beban luar : Q = 60 % Pd
Dari perhitungan beban kendaraan dinamik jika digunakan dalam perencanaan
adalah beban gandar maksimum (18 ton), maka Ps = 9000 kg. Untuk Kelas Jalan
1 (Vrencana = 150 km/jam), beban dinamik (Pd) dapat ditentukan sebagai :
æ V ö
Pd = [ 1 + 0,01 ´ ç - 5 ÷ Ps ] = 16.940,3 kg.
è 1,609 ø
maka, beban yang diterima bantalan dari kendaraan kereta api :
Q1 = 60 % Pd = 10.164,18 kg.
Q 10.164 ,18
• Beban merata (q) = = = 4,84 kg/cm2
luas balok (70 ´ 30)
• Momen di bawah rel = MR = 1
2 ql
2
(4,84) ´ (45)2 ´ 30 = 147.015 kg-cm.
b= 1
2
2
M 2 ql b
1
s= = 2
W 1
6 bh
147.015
s= = 73,5075 kg/cm2
2000
Kontrol tegangan normal :
s = 0,33 s bk '
untuk, s = 73,5075 kg/cm2, maka : sbk' ³ 222,75 kg/cm2
Q 10.164 ,18
t pons = = = 8,47 kg/cm2
2(bh) 2(20 ´ 30 )
Kontrol Tegangan Geser :
tpons £ 0,65 s bk '
untuk tpons = 8,47 kg/cm2 £ 0,65 s bk ' , maka : sbk' > 169,8 kg/cm2