Disusun oleh:
Muhammad Farabbi Asral 12118004
Nur Aisyah 12118046
Fathan Rozani 12118087
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar Genesa dan Eksplorasi
Batubara dengan lancar. Laporan ini menjelaskan mengenai hasil dari rekonsiliasi data log bor,
konstruksi peta model, dan perhitungan sumberdaya batubara. Laporan ini bertujuan untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Genesa dan Eksplorasi Batubara Tahun Ajaran 2021/2022 dan
menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca terutama penulis.
Selesainya Laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan
masukan serta bimbingan selama perkuliahan berlangsung. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada,
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Komang Anggayana, M.S., selaku dosen mata kuliah TA4212 Genesa
dan Eksplorasi Batubara
2. Bapak Dr. phil. nat. Agus Haris Widayat, S.T., M.T.selaku dosen mata kuliah TA4212
Genesa dan Eksplorasi Batubara
3. Orangtua yang selalu memberikan dukungan baik moral dan materil.
4. Teman-teman mahasiswa dan mahasiswi S-1 Teknik Pertambangan angkatan 2018
yang selalu memberikan dukungan sehingga laporan ini dapat diselesaikan
Demikian laporan ini penulis susun, segala bentuk kritik dan saran yang membangun
akan penulis terima untuk perbaikan ke depannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca khususnya dan masyarakat umumnya. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Batubara terbentuk dari hasil akumulasi tumbuhan yang terdeposisi pada lingkungan tertentu.
Akumulasi ini dipengaruhi oleh sedimen yang kemudian menghasilkan batubara dengan peringkat
berbeda dan tingkat kompleksitas struktural yang berbeda pula (Hower, 2002). Proses
terbentuknya batubara akan mempengaruhi sumberdaya dan kualitas batubara itu sendiri, yang
kemudian akan berkaitan dengan keekonomisan bahan galian tersebut untuk ditambang.
Log gamma ray merekam nilai radioaktivitas alami batuan yaitu unsur uranium (U), thorium (TH) serta
potassium (K) yang terdapat dalam batuan. Sedangkan log densitas merupakan tipe log porositas yang
mengukur densitas elektron suatu batuan. Nilai yang didapatkan dari hasil pengukuran ini berdasarkan
besarnya densitas matriks batuan, porositas batuan, dan densitas kandungan yang ada dalam pori-pori
batuan (Hower, 2002).
1.3 Tujuan
Tujuan dari tugas besar ini adalah :
1. Melakukan rekonsiliasi data logging geofisika guna meningkatkan akurasi data yang
diperoleh
2. Melakukan konstruksi peta model batubara
3. Melakukan perhitungan sumberdaya batubara
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
2.1 Geomorfologi
Pengamatan geomorfologi disekitar lokasi pengeboran jika ditinjau berdasarkan peta yang telah dibuat
secara umum menunjukkan suatu daerah dengan relief datar
Dari hasil interpretasi yang telah dilakukan di dapatkan satuan litologi dominan, yaitu sandstone, claystone,
siltstone, dan coal. Seperti yang diketahui target utama pada pengeboran ini yaitu batubara (coal) yang
dapat di identifikasi dengan nilai gamma ray yang rendah dan nilai densitas yang rendah.
BAB III
PENGEBORAN EKSPLORASI
3.1 Data Logging Geofisika
Data pada tugas kali ini menggunakan data hasil pengeboran dari PT XYZ pada Pit-A West. Data
yang diberikan, yaitu data rekapitulasi well site geologist borelogs di lapangan dan hasil
pengukuran logging geofisika. Data log Geofisika (Gambar 3.1) merupakan salah satu data log
yang didalamnya terdapat kurva-kurva untuk selanjutnua diteliti mengenai jenis batuan
berdasarkan dari defleksi kurva pada data log. Dari data geophysical logging dapat menunjukkan
adanya variasi batuan, ketebalan dari masing-masing batuan, serta dapat mengetahui parting dalam
lapisan batubara. Data log yang digunakan antara lain, yaitu log gamma ray, density short log,
density long log, dan log caliper.
Data rekapitulasi well site geologist borelogs (Tabel 3.1) digunakan sebagai reconcile data dengan tujuan
untuk membandingkan dengan data log geofisika.
Metode penampang vertikal menggambarkan kondisi endapan, bijih, tanah penutup (overburden)
pada penampang-penampang vertikal. Perhitungan luas masing-masing elemen tersebut dilakukan
pada masing-masing penampang. Perhitungan tonase dan volume dilakukan dengan rumus-rumus
yang sesuai. Metode penampang vertikal dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membuat irisan-irisan penampang melintang yang memotong endapan batubara yang akan
dihitung,
c. Setelah luasan dihitung, maka volume dan tonase dihitung dengan rumusan perhitungan.
Perhitungan volume tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan satu penampang, dua
penampang, tiga penampang, atau rangkaian banyak penampang. Perhitungan volume dengan
menggunakan satu penampang digunakan jika diasumsikan bahwa satu penampang
mempunyai daerah pengaruh hanya terhadap penampang yang dihitung saja. Volume yang
dihitung merupakan volume pada areal pengaruh penampang tersebut.
Gambar 5. 1 Metode Penampang Vertikal
Gambar 5. 4 Penampang 2
Gambar 5. 5 Penampang 3
Gambar 5. 6 Penampang 4
Gambar 5. 7 Penampang 5
Gambar 5. 8 Penampang 6
Gambar 5. 9 Penampang 7
Gambar 5. 10 Penampang 8
Gambar 5. 11 Penampang 9
Gambar 5. 12 Penampang 10
Gambar 5. 13 Penampang 11
Gambar 5. 14 Penampang 12
Gambar 5. 15 Penampang 13