Anda di halaman 1dari 8

Laporan Modul 3, MG 3017

Feeder, Classifier dan Uji Pengendapan


Fathan Rozani (12118087)/Kelompok 6/Kamis, 8 Oktober 2020
Asisten : Bagus Toyib Rasyidin (12516012)

Abstrak – Praktikum Modul 3 – Praktikum ini memiliki tujuan untuk menentukan laju pengupanan serta menentukan laju
pengendapan. Dalam praktikum ini hanya dilakukan dua percobaan, yaitu percobaan feeder dan uji pengendapan. Percobaan feeder
diawali dengan menyiapkan 750 gr umpan berupa pasir silika lalu diumpankan ke dalam vibrating feeder. Ada dua metode yang
digunakan dalam percobaan ini, yaitu metode komunal dan metode interval. Masing-masing metode dilakukan sebanyak dua kali
pada frekuensi 20 Hz dan 30 Hz. Pada uji pengendapan yang pertama dilakukan adalah membuat dua macam campuran, yaitu silika
250 gr dan air sebanyak 800-1000 ml, dengan campuran pertama tanpa flokulan, dan campuran kedua dengan 10 ml flokulan.
Campuran lalu diaduk hingga homogen lalu dihitung laju pengendapannya setiap 30 detik. Percobaan dilakukan sebanyak 2 kali
untuk setiap campuran.
faktor lainnya, klasifikasi mempunyai efek dan operasinya
A. Tinjauan Pustaka lebih mensortir dibandingkan dengan sizing.
Feeder merupakan alat untuk mengatur jumlah material Classifier didesain untuk menghasilkan dua produk,
dan kecepatan flow yang masuk ke crusher atau proses yaitu partikel kasar dan halus atau partikel berat dan ringan.
pengolahan bahan galian tahap selanjutnya. Feeding atau Karena produk ynag dihasilkan ada dua jenis, oleh karena itu
biasa disebut mengumpan merupakan proses pengaliran tmpat pengeluaran produknya pun ada dua jenis juga.
material bahan galian ke dalam alat selanjutnya. Feeder Underflow (atau biasa disebut sands atau oversize) untuk
dibutuhkan jika pada proses operasi terdapat tahap partikel berat atau kasar dan untuk partikel dengan kecepatan
penyimpanan (storage step). pengendapan tinggi, serta overflow atau slimes untuk partikel
Adapun tujuan lainnya adalah agar dapat dimodelkan laju ringan atau halus dan partikel dengan kecepatan pengendapan
pengumpanan dengan perolehan yang dihasilkan dalam plant rendah. Berdasarkan jenisnya, classifier dibagi menjadi dua.
pada pengolahan mineral. Berdasarkan jenis umpannnya, 1. Mechanical classifier, classifier jenis ini memisahkan
feeder dibagi menjadi dua jenis besar, yaitu belt feeder untuk partikelnya memanfaatkan fenomena gaya gravitasi. Hal
umpan kering dan diaphragm feeder untuk umpan basah atau ini dapat diartikan bahwa partikel yang mempunyai berat
slurry. Berdasarkan jenis umpan yang diberikan, feeder dibagi dan ukuran yang lebih besar akan memiliki kecepatan
menjadi dua jenis, yaitu belt feeder dan diaphragm feeder. pengendapan yang besar juga, sehingga akan tenggelam
1. Belt Feeder, yaitu feeder yang digunakan apabila dan masuk ke dalam underflow. Sedangkan partikel
umpan yang diberikan kering yang halus dan ringan akan terlambat untuk mengendap
2. Diaphragm Feeder, yaitu feeder yang digunakan atau kemungkinan besar tidak akan mengendap sehingga
apabila umpan yang diberikan basah/slurry. akan keluar melewati overflow. Contoh alat ini adalah
Feeder secara umum terdiri atas sebuah tempat kolam pengendapan.
penampung, lubang sebagai gerbang, dan conveyor. Proses 2. Centrifugal classifier atau nonmechanical classifier,
pengumpanan ini membutuhkan jarak yang relatif singkat dan adapun classifier jenis ini memisahkan partikel di
tingkat ukuran feed yang sesuai dengan alat. Kualitas kerja dalamnya memanfaatkan fenomena gaya sentrifugal.
yang dilakukan feeder dipengaruhi oleh tingkat ukuran Contoh dari classifier jenis ini yang sering dijumpai
material yang akan di proses di crusher, grinder, screen, adalah hydrocyclone.
classifier, dan lain-lain. Hasil proses yang berkualitas baik Cara kerja dari alat ini adalah umpan ditembakkan ke
akan diperoleh jika ukuran feed relatif seragam. dalam bed dengan membentuk sudut tertentu. Akibat dari
penembakkan tersebut, partikel akan masuk ke dalam bed dan
menempel pada permukaan bed dan terus mengalir ke bawah.
Untuk partikel yang kasar akan keluar langsung ke bawah
melalui underflow, untuk partikel yang halus akan terpental
ke bagian atas bed membentuk aliran sendiri dan akhirnya
akan keluar melalui overflow. Hal-hal yang menguntungkan
Klasifikasi merupakan proses pemindahan partikel dan keburukan dalam pengoperasian hydro cyclone.
berdasarkan kecepatan pengendapannya dalam satu media
(biasanya air). Alat yang biasa digunakan untuk klasifikasi
adalah classifier. Secara umum alat pemisah classifier akan
menghasilkan dua produk yaitu underflow dan overflow.
Meskipun klasifikasi pada umumnya bertujuan untuk
memisahkan partikel menurut ukuran, densitas partikel dan
Uji Pengendapan adalah uji untuk mengetahui seberapa
cepat suatu partikel untuk mengendap. Gaya-gaya yang f = 30 Hz
bekerja pada saat partikel mengendap adalah gaya Interval Berat (gram)
gravitasi/gaya berat partikel, gaya Arcchimedes dan gaya 1 96,9
gesek. Pada saat partikel mengendap, partikel awalnya 2 267
memiliki kecepatan dan percepatan akibat gravitasi. Namun, 3 255
seiring bertambahnya kecepatan partikel, maka gaya gesek 4 130
atau gaya hambat partikel tersebut makin besar. Akhirnya
partikel akan mengalami suatu keadaan konstan yaitu dimana Uji pengendapan
percepatannya adalah nol karena gaya gesek tersebut Volume 1000 ml dengan flokulan
besarnya sama dengan gaya berat partikel dan kecepetannya No Detik Tinggi Padatan
tidak akan bertambah. Kecepatan ini disebut kecepatan ke- Skala Sebenarnya ∆h
terminal. Kecepatan terminal bervariasi secara langsung (cm) (cm)
dengan rasio gaya hambat. 1 10 950 23,75 1,25
Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang 2 20 910 22,75 2,25
terkandung dalam limbah cair oleh gaya gravitasi, pada 3 30 860 21,5 3,5
umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses 4 40 820 20,5 4,5
Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk 5 50 790 19,75 5,25
memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat 6 60 750 18,75 6,25
dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Flokulan
7 70 700 17,5 7,5
merupakan senyawa yang digunakan untuk membentuk
8 80 670 16,75 8,25
senyawa dari polutan yang mudah mengendap dan atau
senyawa yang mempunyai ukuran yang lebih besar dengan 9 90 620 15,5 9,5
suatu reaksi kimia. 10 100 580 14,5 10,5
Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir 11 110 550 13,75 11,25
dari unit sistim pengolahan. Jika kekeruhan dari influent 12 120 490 12,25 12,75
tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi awal (primary 13 130 450 11,25 13,75
sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi, 14 140 420 10,5 14,5
dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment 15 150 370 9,25 15,75
berikutnya. Sedangkan secondary sedimentation yang terletak 16 160 340 8,5 16,5
pada akhir treatment gunanya untuk memisahkan dan 17 170 300 7,5 17,5
mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya (activated 18 180 270 6,75 18,25
sludge, OD, dlsb) dimana lumpur yang terkumpul tersebut
19 190 260 6,5 18,5
dipompakan keunit pengolahan lumpur tersendiri.
20 200 240 6 19
B. Data Percobaan 21 210 235 5,875 19,125
Feeder 22 220 230 5,75 19,25
Berat awal: 750 gram 23 230 225 5,625 19,375
Metode Komunal 24 240 220 5,5 19,5
f = 20 Hz
Waktu (detik) Berat Akhir (gram) Volume 1000 ml tanpa flokulan
1 8 748,5 No Detik Tinggi Padatan
2 8 748 ke- Skal Sebenarnya (cm) ∆h
3 8 747 a (cm)
1 10 980 24,5 0,5
f = 30 Hz 2 20 970 24,25 0,75
Waktu (detik) Berat Akhir (gram) 3 30 940 23,5 1,5
1 6 750 4 40 910 22,75 2,25
2 6 749,8 5 50 880 22 3
3 6 749 6 60 850 21,25 3,75
7 70 820 20,5 4,5
Metode Interval (tiap 2 detik) 8 80 790 19,75 5,25
f = 20 Hz 9 90 760 19 6
Interval Berat (gram) 10 100 730 18,25 6,75
1 142,5 11 110 700 17,5 7,5
2 230 12 120 670 16,75 8,25
3 225 13 130 640 16 9
4 150
14 140 610 15,25 9,75
15 150 580 14,5 10,5 12 120 480 12 8
16 160 550 13,75 11,25 13 130 450 11,25 8,75
17 170 520 13 12 14 140 420 10,5 9,5
18 180 490 12,25 12,75 15 150 390 9,75 10,25
19 190 460 11,5 13,5 16 160 360 9 11
20 200 430 10,75 14,25 17 170 330 8,25 11,75
21 210 400 10 15 18 180 300 7,5 12,5
22 220 370 9,25 15,75 19 190 270 6,75 13,25
23 230 340 8,5 16,5 20 200 240 6 14
24 240 310 7,75 17,25 21 210 235 5,875 14,125
22 220 230 5,75 14,25
Volume 800 ml dengan flokulan 23 230 225 5,625 14,375
No Detik Tinggi Padatan 24 240 225 5,625 14,375
ke- Skal Sebenarnya (cm) ∆h (cm)
a C. Pengolahan data percobaan
1 10 770 19,25 0,75 1. Langkah percobaan
2 20 730 18,25 1,75 Feeder
3 30 680 17 3
4 40 650 16,25 3,75
5 50 620 15,5 4,5
6 60 580 14,5 5,5
7 70 530 13,25 6,75
8 80 500 12,5 7,5
9 90 445 11,125 8,875
10 100 420 10,5 9,5
11 110 370 9,25 10,75
12 120 350 8,75 11,25
13 130 330 8,25 11,75
14 140 300 7,5 12,5
15 150 280 7 13
16 160 290 7,25 12,75
17 170 260 6,5 13,5
18 180 255 6,375 13,625
19 190 245 6,125 13,875
20 200 235 5,875 14,125
21 210 230 5,75 14,25 Metode Komunal Metode Interval
22 220 225 5,625 14,375 Uji pengendapan
23 230 220 5,5 14,5 Tanpa flokulan Dengan flokulan
24 240 220 5,5 14,5

Volume 800 ml tanpa flokulan


No Detik Tinggi Padatan
ke- Skal Sebenarnya (cm) ∆h (cm)
a
1 10 790 19,75 0,25
2 20 780 19,5 0,5
3 30 750 18,75 1,25
4 40 720 18 2
5 50 690 17,25 2,75
6 60 660 16,5 3,5
7 70 630 15,75 4,25
8 80 600 15 5
9 90 570 14,25 5,75
10 100 540 13,5 6,5
11 110 510 12,75 7,25
2 267 4 66,75
2. Rumus yang digunakan 3 255 6 42,5
Persen solid
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑 4 130 8 16,25
%𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑 = 𝑥100% Total Rata-rata 43,4875
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑 + 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑖𝑟
Laju pengendapan
𝑔(𝜌𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 )𝑑 2 Uji pengendapan
𝑣= Persen solid
18ƞ
Dilusi • Mencari volume silika
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑖𝑟 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎
𝑑𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 = 𝑉=
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎
Laju aktual Massa silika = 250 gram
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑖𝑟 ∆ℎ Volume silika = 250 / 7 = 35,71 cm3
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡 • Mencari volume air
𝑉𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝑉𝑠𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎
3. Pengolahan data
𝑉𝑎𝑖𝑟 1 = 1000-35,71 = 964,29 mL
Feeder
𝑉𝑎𝑖𝑟 2 = 800-35,71 = 764,29 mL
Metode komunal
f = 20 Hz • Mencari massa air
Perco Berat Berat Berat Wa Laju 𝑀𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟
baan awal akhir Hilang ktu pengumpan 𝑀𝑎𝑖𝑟 1 = 964,29 x 1 gr/cm3 = 964,29 gram
ke- (gr) (gr) (gr) (s) an (gr/s) 𝑀𝑎𝑖𝑟 2 = 764,29 x 1 gr/cm3 = 764,29 gram
1 750 748,5 1,5 8 93,5625 • Persen solid
2 748,5 748 0,5 8 93,5 100
%𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑1 = × 100% = 9,39%
3 748 747 1 8 93,375 100 + 964,29
100
Rata-rata 93,4791666 %𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑2 = × 100% = 11,57%
100 + 764,29
f = 30 Hz
Laju pengendapan
Perco Berat Berat Berat Wa Laju
Densitas SiO2 = 7 gr/cm3
baan awal akhir Hilang ktu pengumpan
ke- (gr) (gr) (gr) (s) an (gr/s) W SiO2 = 250 gram
1 750 750 0 6 125 Ƞ = 8,91 x 10-3 N.s/m2
D = 150 mesh = 0,0104 cm
2 750 749,8 0,2 6 124,966666
9,8 × (7 − 1)103 × (0,0104x10−2 )2
7 𝑣=
3 749,8 749 0,8 6 124,833333 18 × 8,91 × 10−3
−3
3 𝑣 = 3,965×10 m/s = 0,3965 cm/s
Rata-rata 124,933333
Dilusi
Dilusi1 = 964,29 / 100 = 9,64
Metode Interval
Dilusi2 = 764,29 / 100 = 7,64
f = 20 Hz
Berat 750 Berat 2,5
Laju aktual
awal (gr) hilang (gr)
Volume 1000 ml tanpa flokulan
Interval Berat Waktu ke- Laju
akhir (gr) (s) Pengumpanan t (s) Δh air (cm) v aktual (cm/s)
(gr/s) 10 0,5 0,05
1 142,5 2 71,25 20 0,75 0,0375
2 230 4 57,5 30 1,5 0,05
3 225 6 37,5 40 2,25 0,05625
4 150 8 18,75 50 3 0,06
Total Rata-rata 46,25 60 3,75 0,0625
f = 30 Hz 70 4,5 0,064285714
Berat 750 Berat 1,1 80 5,25 0,065625
awal (gr) hilang (gr) 90 6 0,066666667
Interval Berat Waktu ke- Laju 100 6,75 0,0675
akhir (gr) (s) Pengumpanan 110 7,5 0,068181818
(gr/s)
120 8,25 0,06875
1 96,9 2 48,45
130 9 0,069230769
Kurva Volume 1000mL dengan Flokulan
140 9,75 0,069642857
150 10,5 0,07 30

h air (cm)
20
160 11,25 0,0703125
10
170 12 0,070588235
0
180 12,75 0,070833333 0 50 100 150 200 250 300
190 13,5 0,071052632
t (s)
200 14,25 0,07125
210 15 0,071428571 Volume 800 ml tanpa flokulan
220 15,75 0,071590909 t (s) Δh air v aktual (cm/s)
230 16,5 0,07173913 (cm)
240 17,25 0,071875 10 0,25 0,025
Rata-rata 0,065283464 20 0,5 0,025
30 1,25 0,041666667
Kurva Volume 1000mL tanpa Flokulan 40 2 0,05
20 50 2,75 0,055
h air (cm)

15 60 3,5 0,058333333
10 70 4,25 0,060714286
5 80 5 0,0625
0 90 5,75 0,063888889
0 100 200 300
100 6,5 0,065
t (s) 110 7,25 0,065909091
120 8 0,066666667
Volume 1000 ml dengan flokulan 130 8,75 0,067307692
t (s) Δh air (cm) v aktual (cm/s) 140 9,5 0,067857143
10 1,25 0,125
150 10,25 0,068333333
20 2,25 0,1125
160 11 0,06875
30 3,5 0,116666667
170 11,75 0,069117647
40 4,5 0,1125
180 12,5 0,069444444
50 5,25 0,105
190 13,25 0,069736842
60 6,25 0,104166667
200 14 0,07
70 7,5 0,107142857
210 14,125 0,067261905
80 8,25 0,103125
220 14,25 0,064772727
90 9,5 0,105555556
230 14,375 0,0625
100 10,5 0,105
240 14,375 0,059895833
110 11,25 0,102272727
Rata-rata 0,060194021
120 12,75 0,10625
130 13,75 0,105769231
140 14,5 0,103571429 Kurva Volume 800mL tanpa Flokulan
150 15,75 0,105 20
h air (cm)

160 16,5 0,103125


10
170 17,5 0,102941176
0
180 18,25 0,101388889
0 100 200 300
190 18,5 0,097368421
t (s)
200 19 0,095
210 19,125 0,091071429
Volume 800 ml dengan flokulan
220 19,25 0,0875
t (s) Δh air v aktual (cm/s)
230 19,375 0,08423913 (cm)
240 19,5 0,08125 10 0,75 0,075
Rata-rata 0,102641841 20 1,75 0,0875
30 3 0,1
40 3,75 0,09375
50 4,5 0,09
60 5,5 0,091666667
70 6,75 0,096428571 gesek diabaikan. Namun dapat diamati bahwa terdapat
80 7,5 0,09375 hubungan antara laju pengendapan tanpa dan dengan
90 8,875 0,098611111 flocculant, yakni untuk percobaan tanpa flocculant laju
100 9,5 0,095 pengendapannya lebih kecil dibanding setelah ditambahkan
110 10,75 0,097727273 flocculant.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju pengumpanan
120 11,25 0,09375
ialah ukuran material umpan, densitas umpan, frekuensi
130 11,75 0,090384615
getaran atau kecepatan “belt” feeder, tinggi dinding lintasan,
140 12,5 0,089285714 dimensi alas lintasan, jumlah umpan yang masuk, material
150 13 0,086666667 penyusun feeder, dan bukaan antara feeder dan hopper.
160 12,75 0,0796875 Faktor-faktor yang mempengaruhi klasifikasi ialah ukuran
170 13,5 0,079411765 partikel, densitas partikel, tekanan aliran fluida, densitas
180 13,625 0,075694444 fluida, dimensi classifier, persen solid, viskositas, bentuk
190 13,875 0,073026316 partikel. Faktor- faktor yang mempengaruhi settling test
200 14,125 0,070625 diantaranya ialah viskositas fluida, densitas bijih dan fluida,
210 14,25 0,067857143 ukuran bijih, persen solid, dilusi, dan reagen kimia. Semakin
220 14,375 0,065340909 besar viskositas fluida, maka partikel akan semakin sulit untuk
mengendap. Faktor kedua ialah densitas bijih dan fluida,
230 14,5 0,063043478
semakin besar selisih densitas bijih terhadap fluida maka
240 14,5 0,060416667
pengendapan dapat berlangsung lebih cepat, dengan syarat
Rata-rata 0,08394266 densitas bijih lebih besar daripada fluida. Apabil densitas
fluida lebih besar maka bijih akan bergerak ke atas. Yang
Kurva Volume 800mL dengan Flokulan ketiga ialah ukuran bijih. Sesuai hukum stoke, semakin besar
ukuran bijih maka laju pengendapan pun akan semakin besar.
20 Yang keempat ialah dilusi atau keenceran suatu campuran,
h air (cm)

semakin encer maka leju pengendapan akan semakin besar.


10
Yang kelima ialah persen solid, semakin besar persen solid
0 maka laju pengendapan akan semakin lambat. Yang terakhir
0 100 200 300 ialah penambahan reagen kimia. Reagen ini dapat berupa
t (s) flokulan yang berfungsi untuk mempercepat laju
pengendapan dengan cara menggumpalkan partikel.
D. Analisa Hasil Percobaan Percobaan terbaik ialah percobaan pada campuran 250 gr
Dari hasil pengolahan data percobaan, didapatkan laju silika dengan air hingga 1000 ml dengan penambahan
pengumpanan rata-rata metode komunal sebesar 93,47 g/s flokulan sebab laju pengendapannya tercepat, yakni 0,102
untuk frekuensi 20 Hz dan 124.93 g/s untuk frekuensi 30 Hz. cm/s. Dengan laju yang lebih cepat maka proses dapat
Sedangkan untuk metode interval, diperoleh laju berlangsung lebih cepat dan kapasitas produksi pun
pengumpanan rata-rata sebesaar 46,25 g/s untuk frekuensi 20 meningkat.
Hz dan 43,48 g/s untuk frekuensi 30 Hz. Berdasarkan nilai Metode terbaik dari percobaan feeder adalah metode
yang diperoleh tersebut dapat dibandingkan antara nilai laju komunal dengan frekuensi 30 Hz, yaitu didapat laju
pengumpanan pada frekuensi 20 Hz dan 30 Hz, yakni semakin pengumpanan rata-ratanya adalah 124.93 g/s. Dengan laju
tinggi frekuensi getar vibrating feeder maka laju yang yang lebih cepat maka proses dapat berlangsung lebih cepat
dihasilkan pun semakin besar pula. Hal ini dapat dibuktikan dan kapasitas produksi pun meningkat.
karena dengan frekuensi yang lebih besar, gerak bijih atau
umpan akan semakin cepat sehingga lajunya bertambah. E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
Berdasarkan hasil perhitungan teoritis mengikuti hukum Feeder
stoke, didapatkan laju pengendapan sebesar 1,0905×10 −3 m/s
atau sebesar 0,10905 cm/s. Sedangkan berdasarkan hasil 1. Untuk apa gunanya feeder?
percobaan, didapat 4 nilai laju pengendapan, yakni 0,060 cm/s Feeder sebagai pengumpan berguna untuk
untuk percobaan 800 ml tanpa flocculant, 0,065 cm/s untuk mengalirkan material dari satu alat kealat yang
percobaan 1000 ml tanpa flocculant, 0,083 cm/s untuk berikutnya dengan menyeragamkan umpan yang
percobaan 800 ml dengan flocculant, dan 0,102 cm/s untuk masuk.
percobaan 1000 ml dengan flocculant. Terdapat perbedaan 2. Ada berapa macam feeder yang ada di laboratorium
antara laju pengendapan teoritis dan hasil percobaan, terutama yang saudara ketahui? Sebutkan masing-masing!
untuk percobaan yang tidak menggunakan flocculant. Hal ini Ada 5 macam feeder yang ada di lab, yaitu: Disc
dapat terjadi karena pada perhitungan teoritis digunakan
Feeder, belt feeder, diaphragm feeder, vibrating
asumsi seperti bentuk partikel bola pejal dan gaya-gaya yang
feeder, dan volumetric feeder.
ditinjau disederhanakan. Padahal pada kenyataannya partikel
padat belum tentu berbentuk bola pejal serta gaya-gaya yang 3. Untuk umpan yang bagaimana diaphragma feeder
bekerja pada partikel akibat adanya partikel lain dan gaya digunakan?
Diaphragma feeder dibutuhkan pengaturan otomatis
volume atau kecepatan pengumpanan. Jadi umpan Daerah aliran horizontal, di bagian permukaan
diagfragma feeder dapat disesuaikan dengan ukuran kolam, mulai dari tempat umpan masuk sampai ke
feed yang dimasukkan. umpan stone merupakan bibir overflow. Pulp di daerah ini lebih encer dari
umpan yang berada stone quary di bawah primay daerah lainnya. Classifier mendekati kondisi free
crusher. settling. Daerah hindered settling, bagian utama dari
4. Apa keburukannya apabila belt feeder dipakai untuk kolam. Partikel – partikel dapat terdorong ke atas
feeder yang kasar? masuk daerah aliran horizontal, atau partikel yang
Keburukan apabila belt feeder digunakan untuk cukup masanya tetap turun ke bawah. Klasifikasi di
feeder yang kasar adalah dapat mempercepat daerah ini berlangsung di bawah kondisi hindered
kerusakan belt akibat gaya gesek yang terlalu besar settling.
antara belt feeder dengan feeder. Dengan begini aka Daerah sempit di belakang tempat pemasukan
nada pengeluaran yang terjadi akibat dari kerusakan umpan. Semua partikel yang mencapai daerah ini
belt. praktis akan mengendap dan menjadi produk
5. Alat pengontrol apa saja untuk mengatur rate of underflow.
delivery laju pengumpan pada disc feeder? Daerah endapan yang kemudian oleh alat garu atau
Alat pengontrol yang digunakan untuk mengatur spiral ditarik ke belakang menjadi produk underflow.
rate of delivery laju pengumpan pada disc feeder Daerah abadi, suatu lapis tipis endapan yang selalu
adalah pengatur daya pada motor penggerak. berada pada tempatnya dan berfungsi melindungi
alas kolam dari gesekan dengan spiral rake.
Classifier 5. Jelaskan prinsip pemisahan yang terjadi pada
1. Classifier yang ada di laboratorium termasuk classifier!
golongan classifier yang mana? Apa ciri-cirinya? Prinsip pemisahan pada classifier :pemisahan
Classifier yang ada di lab termasuk ke dalam partikel dilakukan atas dasar perbedaan kecepatan
sentrifugal classifier pengendapan di dalam media air. Faktor yang
Ciri-ciri: berpengaruh pada pengendapan antara lain adalah
• Pemisahan antara partikel kasar dan halus di ukuran dan densitas partikel
dalam wadah vertikal dengan bagian atas 6. Mekanisme apa saja yang menyebabkan adanya
berbentuk cylindrical dan bagian bawah hindered settling dan free settling pada alat ini?
berbentuk conical, dan bagian dalam yang Free-settling diartikan sebagai partikel yang
terdapat spiral. tenggelam pada fluida.Untuk dispersi pulp dari bijih
yang baik, Free-settling dominan ketika persentase
• Klasifikasi dibantu oleh gaya sentrifugal
dari solid by weight kurang dari 15%. Rasio free-
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas
settling membesar untuk partikel kasar jika
dari classifier?
dibandingkan dengan partikel halus. Hindered-
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas dari
settling terjadi saat proporsi solid pada pulp
classifier adalah laju pengumpanan dan laju
bertambah, efek dari partikel yang padat lebih timbul
permukaan, kemiringan tangki, tinggi bibir
dan kecepatan pengendapan partikel mulai turun.
overflow, dilusi, tekanan feed, viskositas umpan,
Sistem mulai berlaku sebagai heavy liquid yang
ukuran partikel, diameter classifier, dan ukuran
densitas pulpnya lebih rendah dari carrier liquid.
lubang, serta % solid.
Kondisi inilah yang disebut hindered-settling.
3. Umpan yang bagaimanakah yang baik dikerjakan
Karena densitas yang tinggi dan viskositas slurry
oleh alat ini?
tidak berubah, partikel jatuh pada pemisahan dengan
Umpan yang baik dikerjakan oleh alat ini adalah feed
hindered-settling, resistensi untuk jatuh atau
yang mengandung 60% solid.
mengendap diakibatkan oleh pembentukan
4. Berikan gambaran tentang zona-zona pengendapan
turbulensi.
pada classifier ini!
7. Berikan gambaran gaya-gaya yang bekerja pada
Gambaran tentang zone-zone pengendapan pada
partikel-partikel sehingga terjadi pemisahan!
classifier:
Gambaran gaya-gaya yang bekerja pada partikel-
partikel sehingga terjadi pemisahan :
F. Kesimpulan
Laju pengumpanan
Metode komunal
20 Hz: 93,47 g/s
30 Hz: 124,93 g/s
Metode interval
20 Hz: 46,25 g/s
30 Hz: 43,48 g/s Mechanical classifier
Laju pengendapan https://m.made-in-china.com/product/Mechanical-Classifier-
Perhitungan teoritis: 0,3965 cm/s Grit-Removal-Wastewater-Detritor-Grit-Removal-
Tanpa flokulan 875047755.html
800 mL: 0,60 cm/s
1000 mL: 0,65 cm/s
Dengan flokulan
800 mL: 0,83 cm/s
1000 mL: 0,102 cm/s
G. Daftar Pustaka Hydrocyclone
Sanwani, Edt. Materi Kuliah MG 3017 Pengolahan Bahan http://www.ksmad.com/products/special-
Galian Bab 1. filter/hydrocyclone.html
https://www.schenckprocess.com/products/Vibrating-feeder
(diakses pada tanggal 26 Oktober pukul 13.21)
http://indonesian.mining-ballmill.com/sale-9521205-50-
3000t-d-metallurgy-coal-mine-concentrate-thickener-for-
dewatering-sludge.html (diakses pada tanggal 26 Oktober
13.42)
H. Lampiran Thickener
https://www.tenova.com/product/thickeners-clarifiers/

Appron feeder
https://www.tenova.com/product/apron-feeders/

Wobbler feeder Flokulan


https://lntkbl.fm.alibaba.com/product/105044220- https://indonesian.alibaba.com/product-detail/raw-water-
101267678/Wobbler_Feeder.html treatment-chemicals-anionic-flocculant-pam-
polyacrylamide-powder-60699185881.html

Belt feeder
https://www.indiamart.com/proddetail/belt-feeder-
1952173962.html

Tabel konversi mesh tyler

Vibrating feeder
https://www.indiamart.com/proddetail/vibrating-feeder-
7531623191.html

Anda mungkin juga menyukai