2.1.1 Koagulasi
Pengertian dan Definisi Koagulasi. Koagulasi adalah proses perubahan cairan atau larutan menjadi
gumpalan-gumpalan lunak baik secara seluruhan ataupun hanya sebagian. Atau dengan kata lain,
koagulasi adalah proses penggumpalan suatu cairan atau larutan sehingga terbentuk padatan lunak
ataupun keras seperti gel. Dalam kamus besar bahasa Indonesia definisi koagulasi adalah suatu kata yang
berhubungan dengan keadaan atau perihal menjadi keras atau padat, baik secara keseluruhan ataupun
sebagian cairan sebagai akibat dari perubahan kimiawi.
2.1.2 Flokulasi
2
terletak pada nilai gradien kecepatan di mana pada proses flokulasi nilai gradien jauh lebih kecil
dibanding gradien kecepatan koagulasi.
Pada proses koagulasi - flokulasi terdiri dari dua tahap besar, yaitu :
Penambahan koagulan. Proses Penjernihan Air dengan Penambahan Koagulan Pengolahan air
bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorpsi. Adsorpsi adalah penyerapan ion
atau penyerapan listrik pada permukaan koloid.Koagulasi adalah peristiwa pengendapan atau
penggumpalan partikel koloid. Proses koagulasi terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid; yang
disebabkan penambahan zat elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Sistem koloid stabil bila koloid
tersebut bermuatan positif atau bermuatan negatif. Jika muatan pada sistem koloid tersebut dilucuti
dengan cara menetralkan muatannya, maka koloid tersebut menjadi tidak stabil lalu terkoagulasi
(menggumpal). Kegunaan koagulasi yaitu memudahkan partikel - partikel tersuspensi yang sangat lembut
dan bahan-bahan koloidal di dalam air menjadi agregat / jonjot (proses sebelum penggumpalan) dan
membentuk flok, sehingga dapat dipisahkan dengan proses pengendapan. Koagulan: zat pengendap yang
dtambahkan pada proses pengendapandan penyaringan.
Pengadukan campuran koagulan - flokulasi air umpan, yang terdiri dari :
3
A. Pengadukan cepat
Pengadukan cepat (Rapid mixing) merupakan bagian dari proses Koagulasi. Tujuan pengadukan
cepat adalah untuk mempercepat dan menyeragamkan penyebaran zat kimia melalui air yang diolah, serta
untuk menghasilkan dispersi yang seragam dari partikel - partikel koloid, dan untuk meningkatkan
kesempatan partikel untuk kontak dan bertumbukan satu sama lain
Rapid Mixing
B. Pengadukan pelan
Pengadukan pelan (pada proses flokulasi) ini bertujuan menggumpalkan partikel - partikel
terkoagulasi berukuran mikro menjadi partikel - partikel flok yang lebih besar. Flok-flok ini kemudian
akan beragregasi/berkumpul dengan partikel-partikel tersuspensi lainnya. Setelah pengadukan pelan
selesai flok - flok yang terbentuk dibiarkan mengendap. Setelah proses pralakuan koagulasi - flokulasi
selesai, derajat keasaman (pH) air umpan mikrofiltrasi akan turun. Selanjutnya air umpan jernih hasil
koagulasi dialirkan ke reservoir kedua agar terpisah dari endapan - endapan yang terbentuk. Air inilah
yang kemudian akan diumpankan pada proses mikrofiltrasi oleh membran. Untuk itu nilai gradien
kecepatan proses flokulasi dianjurkan berkisar antara 90/detik hingga 30/detik.
Slow Mixing
4
Tahapan Pada Proses Koagulasi dan Flokulasi
Penjelasan dari Proses koagulasi-flokulasi
1. Partikel koloid tidak bisa mengendap karena bersifat stabil.
2. Kestabilan koloid dapat diganggu dengan penambahan koagulan dan pengadukan cepat.
3. Partikel yang tidak stabil cenderung untuk saling berinteraksi dan bergabung membentuk flok yang
berukuran besar.
5
Sedimentasi adalah pemisahan solid dari liquid menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk
menyisihkan suspended solid. Sedangkan unit sedimentasi merupakan suatu unit operasi yang berfungsi
untuk memisahkan solid dan liquid dari suspensi untuk menghasilkan air yang lebih jernih dan
konsentrasi lumpur yang lebih kental melalui pengendapan secara gravitasi.
Proses pengendapan partikel suspensi di dalam air dimulai dari masuknya air ke kolam
pengendapan melalui bagian inlet dan disebarkan menuju ruang pengendapan. Penempatan baffle atau
adukan di belakang inlet diperlukan untuk meredam enerji aliran dan menyebarkan aliran serta
memperkecil ruang tak berguna dalam kolam.
Selanjutnya di ruang pengendapan terjadi pemisahan partikel suspensi yang terdapat di dalam air.
Partikel-partikel suspensi akan mengendap dan terkumpul di daerah kantong lumpur, sedang airnya
mengalir menuju ke bagian outlet melalui suatu sistem peluapan, sehingga hanya air lapis atas saja yang
masuk ke dalam saluran outlet untuk dibawa ke proses selanjutnya. Endapan/lumpur yang terkumpul di
dalam kantong lumpur ditarik menuju ke bagian pengeluaran lumpur dengan menggunakan sebuah
scrapper/garuk dan selanjutnya dikeluarkan dengan pompa lumpur dibawa menuju ke tempat
pemrosesan lumpur. Scrapper digerakkan dengan sangat perlahan untuk menjaga agar lumpur yang
sudah mengendap tidak terusik dan melayang lagi. Scrapper biasanya berupa sebuah plat atau rangka
gerak yang dilengkapi dengan sudu-sudu penggaruk dan digerakkan dengan motor listrik atau dapat pula
digerakkan secara manual dengan menggunakan kayuh.
2.3.2 Tujuan dan Fungsi Unit Sedimentasi pada Proses Pengolahan Air Minum
6
d. Pengendapan lumpur pada penyisihan besi dan mangan dengan oksidasi (Anonim, 2007).
2. Lingkaran (circular)
Bentuk bak ini umumnya digunakan pada instalasi pengolahan air dengan kapasitas yang lebih
kecil. Bak berbentuk lingkaran umumnya berdiameter 10,7 hingga 45,7 meter dan kedalaman 3 hingga
4,3 meter. Aliran air dapat secara horizontal ke arah radial dan umumnya menuju ke tepi lingkaran atau
dengan aliran arah vertikal.
7
Pada kapasitas yang sama, pada kolam pengendapan berbentuk lingkaran ini kemungkinan
terjadinya aliran pendek (short-circuiting) lebih besar daripada kolam pengendapan berbentuk segi empat,
terutama apabila ambang peluapan tidak level sehingga aliran air menuju ke satu sisi tertentu saja. Bentuk
ini secara hidraulika kurang baik karena tampang alirannya tidak seragam, sehingga kecepatan alirannya
tidak konstan. Karena itu timbul kesulitan dalam pengontrolan kecepatan aliran dan semakin besar
dimensi bangunan pengontrolan kecepatan menjadi lebih sulit lagi.
Pada kolam pengendapan berbentuk lingkaran kelemahan kurangnya panjang peluapan hampir
tidak pernah dijumpai karena ambang peluapan dibangun sepanjang keliling lingkaran. Namun demikian
sering dijumpai panjang peluapan agak berlebihan, sehingga aliran melewati ambang peluapan berupa
aliran yang sangat tipis. Untuk mengatasi hal tersebut maka ambang peluapan harus diperpendek dengan
cara memasang ambang peluapan yang berbentuk seperti huruf V (V-notch) atau seperti huruf U (U-
notch). Keuntungan lain dari kolam pengendapan berbentuk lingkaran adalah mekanisme pengumpulan
lumpur lebih sederhana dengan memasang scrapper yang bergerak memutar dan pemeliharaan lebih
mudah.
8
Bagian-bagian bak sedimentasi
a. Zona Inlet atau struktur influen (tempat air masuk ke dalam bak).
Zona inlet mendistribusikan aliran air secara merata pada bak sedimentasi dan menyebarkan
kecepatan aliran yang baru masuk. Jika dua fungsi ini dicapai, karakteristik aliran hidrolik dari bak akan
lebih mendekati kondisi bak ideal dan menghasilkan efisiensi yang lebih baik. Zona influen didesain
secara berbeda untuk kolam rectangular dan circular. Khusus dalam pengolahan air, bak sedimentasi
rectangular dibangun menjadi satu dengan bak flokulasi. Sebuah baffle atau dinding memisahkan dua
kolam dan sekaligus sebagai inlet bak sedimentasi. Desain dinding pemisah sangat penting, karena
kemampuan bak sedimentasi tergantung pada kualitas flok.
9
c. Zona lumpur (tempat lumpur mengumpul sebelum diambil ke luar bak).
Dalam zona ini, lumpur terakumulasi. Sekali lumpur masuk area ini, ia akan tetap disana. Kadang
dilengkapi dengan sludge collector/scapper.
d. Zona Outlet atau struktur efluen (tempat dimana air akan meninggalkan bak).
Seperti zona inlet, zona outlet atau struktur efluen mempunyai pengaruh besar dalam
mempengaruhi pola aliran dan karakteristik pengendapan flok pada bak sedimentasi. Biasanya
weir/pelimpah dan bak penampung limpahan digunakan untuk mengontrol outlet pada bak sedimentasi.
Selain itu, pelimpah tipe V-notch atau orifice terendam biasanya juga dipakai. Diantara keduanya, orifice
terendam yang lebih baik karena memiliki kecenderungan pecahnya sisa flok lebih kecil selama
pengaliran dari bak sedimentasi menuju filtrasi.
Selain bagian-bagian utama di atas, sering bak sedimentasi dilengkapi dengan settler. Settler
dipasang pada zona pengendapan, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pengendapan.
10
Sedimentasi tipe I merupakan pengendapan partikel diskret, yaitu partikel yang dapat mengendap
bebas secara individual tanpa membutuhkan adanya interaksi antar partikel. Sebagai contoh sedimentasi
tipe I adalah pengendapan lumpur kasar pada bak prasedimentasi untuk pengolahan air permukaan dan
pengendapan pasir pada grit chamber.
11
Tipe Sedimentasi
BAB III
KESIMPULAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Koagulasi – flokulasi :
Merupakan proses berkelanjutan, dimana koagulasi adalah proses awal dengan pengadukan
cepat untuk menyatukan koloid - koloid menjadi flok - flok kecil. Kemudian dilanjutkan dengan proses
12
flokulasi yaitu pengadukan lambat untuk membentuk flok menjadi lebih besar sehingga lebih mudah
untuk dipisahkan dengan air. Proses koagulasi memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih cepat, efektif dan
efisien menghilangkan bahan-bahan limbah dalam bentuk koloid, dengan menambahkan koagulan.
Sedangkan Sedimentasi :
Merupakan tahap awal dalam proses pengolahan air minum dari serangkaian prosesnya.
Sedimentasi sendiri pada prinsipnya memisahkan antara solid dan liquid yang terdapat dalam air, dengan
tujuan menyisihkan suspended solid. Terdapat empat tipe sedimentasi yang berbeda pada penggunaan
koagulan sebagai pengendap suspended solid. Dengan adanya proses sedimentasi ini sangat berguna
dalam membunuh bakteri sekitar 50% yang kita tahu bahwa adanya batasan jumlah bakteri dalam air
yang akan dikonsumsi. Tetapi dalam hal ini membutuhkan setidaknya lahan yang cukup luas untuk
melakukan proses sedimentasi air minum.
3.2. Saran
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, maka kita harus menghemat air karena tanpa air
manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Karena kita tahu bahwa untuk menghasilkan satu tetes
air minum atau air baku membutuhkan proses pengolahan yang panjang dan rumit. Oleh karena itu
keberadaan air bersih sangatlah penting bagi kehidupan manusia.
13