Anda di halaman 1dari 10

Laporan Modul III, MG3017

Feeder, Classifier dan Uji Pengendapan


Putu Yukie Peramesti A (12116003) / Kelompok 10 / Rabu, 27 Februari 2019
Asisten : Fajar Nurbehaqi (12515065)

Abstrak – Praktikum Modul III – Praktikum Feeder, Feeder memiliki banyak jenis. Berdasarkan kondisi
Classifier dan Uji Pengendapan bertujuan untuk material yang akan diproses, jenis feeder dibedakan menjadi
memahami mekanisme kerja feeder, menentukan laju dua yaitu dry feeder dan wet feeder. Sedangkan untuk segi
pengumpanan, memahami kerja alat classifier, menentukan ukuran material yang akan diproses, feeder dibedakan
laju uji pengendapan, menentukan pengaruh bahan menjadi dua yaitu coarse feeder dan fine feeder.
penggumpal (floculating reagent), dan menentukan luas Berdasarkan letak dari feeder, alat pengumpan ini
thickener yang diperlukan. Praktikum feeder diawali dibedakan menjadi dua yaitu primary feeder dan incircuit
menyiapkan material sesuai dengan ukuran yang sudah feeder. Selain itu jenis-jenis feeder yang umum digunakan
ditentukan, kemudian langsung dituangkan ke feeder adalah wobbler feeder, belt feeder, vibrating feeder, dan
dengan metode komunal dan interval. Praktikum Classifier drum feeder.
diawali dengan mempersiapkan alat, air dan material yang Dalam kegiatan memilih dari feeder disesuaikan
ingin dipisahkan, kemudian melihat cara kerja classifier. dengan ukuran dari material. Apron feeder biasanya
Sedangkan praktikum uji pengendapan diawali dengan digunakan untuk ukuran besar dan toleran dengan sticky
menyiapkan campuran material dan air sesuai dengan material. Vibratory feeder tidak toleran dengan sticky
ukuran yang sudah ditentukan (tanpa dan dengan material. Belt feeder harus digunakan untuk material yang
floculating reagent), kemudian dilakukan pengukuran halus agar tidak merusak belt.
tinggi interface endapan setelah dilakukan pengadukan Faktor-faktor yang mempengaruhi feeder adalah
sampai didapatkan tinggi endapan sebenarnya. Hasil dari ukuran material, kondisi dari material, frekuensi getaran
praktikum ini adalah mekanisme kerja feeder yaitu atau kecepatan belt, tinggi dinding lintasan, dimensi alas
material/ feed dimasukkan ke dalam feeder yang kemudian lintasan dan jumlah umpan yang masuk.
feed akan dibawa oleh conveyor masuk ke dalam alat/mesin Karena mengumpankan material, maka dari feeder
pengolahan bahan galian. Laju pengumpanan rata-rata bisa ditentukan laju pengumpanannya. Ada dua metode
untuk metode komunal adalah 32,9473 g/s dan metode dalam menghitung laju pengumpanan yaitu metode
interval 76,2 g/s. Kerja alat classifier (hydrocyclone) komunal dan metode interval.
adalah memisahkan partikel berat dan ringan
memanfaatkan gaya sentrifugal. Laju uji pengendapan b. Classifier
teoritis 16,52 m/s, laju uji pengendapan aktual tanpa Classifier adalah alat klasifikasi adalah metode
flokulan 0,0006292 m/s , dan dengan flokulan 0,0007880 pemisahan mineral berdasarkan kecepatan pengendapan
m/s. Pengaruh flokulan adalah meningkatkan laju uji kurang dari 1 mm dengan menggunakan media aliran fluida
pengendapan. Luas thickener yang diperlukan untuk uji (biasanya air). Salah satu kegunaan dari classifier adalah
pengendapan tanpa flokulan yaitu 4,2777 x 10-5 m2 dan membantu memenuhi persyaratan ukuran partikel alat
dengan flokulan 3,1746 x 10-5 m2. operasi berikutnya. Classifier efektif digunakan pada proses
basah karena tidak menghasilkan debu yang banyak
A. Tinjauan Pustaka dibandingkan material kering, selain itu juga efektif untuk
a. Feeder atau alat pengumpan pemisahan material yang halus, dan cocok untuk klasifikasi
Feeder adalah alat pengumpan material dari kondisi material halus dan kasar.
statis menuju alat operasi pengolahan bahan galian. Prinsip Classifier memiliki banyak jenis. Berdasarkan
dari feeder adalah mengumpan material sehingga dapat kondisi material yang akan diproses, classifier dibedakan
mengontrol banyaknya material yang akan masuk ke alat/ menjadi dua jenis yaitu dry classifier dan wet classifier.
proses pengolahan bahan galian, menyeragamkan jumlah Sedangkan berdasarkan gaya yang digunakan, classifier
atau debit masuknya materual ke alat/ proses pengolahan dibedakan menjadi dua jenis yaitu yaitu gravity dan
bahan galian, dan menghubungkan antar alat pengolahan centrifugal. Selain itu, jenis-jenis classifier yang umum
bahan galian. digunakan adalah cyclonic ultrafine classifier, mechanical
classifier, hydrocyclone, cyclosizer.
Cyclonic ultrafine classifer adalah pemisahan
material yang sangat halus, alat ini biasanya digunakan pada
skala laboratorium. Mechanical classifier memisahkan
material dengan memanfaatkan fenomena gravitasi.
Sedangkan untuk hydrocyclone classifier memanfaatkan
gaya sentrifugal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
classifier adalah ukuran partikel, densitas partikel, aliran
fluida, densitas fluida, ukuran classifier, dan persen solid.
Gambar 1. Sketsa Vibrating Grizzly Feeders
yang tetap. Kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan
terminal. Hukum Stokes bisa dituliskan sebagai berikut.
2𝑔𝑟 2 (𝜌𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 )
𝑣=
9 𝜇
dengan :
v adalah kecepatan terminal (m/s)
r adalah jari-jari bola (m)
g adalah percepatan gravitasi (m/s2)
𝜌 adalah massa jenis (kg/m3)
𝜇 adalah koefisien viskositas fluida (Pa s)

Gambar 2. Hydrocyclone Classifier B. Data Percobaan


1. Feeder
c. Settling test Massa silika : 650 gram
Settling Test adalah uji untuk mengukur laju Frekuensi : 25 Hz
pengendapan dari keadaan material berupa slurry homogen
menjadi lapisan padat dan lapisan cair tepisah. Tabel 1. Data Percobaan Feeder Metode Komunal
Settling test dilakukan dengan tujuan mengetahui No. Waktu (sekon)
luas thickener yang diperlukan, pengaruh variabel-variabel 1. 17,34
dalam pengendapan, mengetahui laju aliran overflow dan 2. 22,88
underflow dalam thickener. Selain itu juga dimanfaatkan
dalam kegiatan dewatering. Bagian-bagian dewatering Tabel 2. Data Percobaan Feeder Metode Interval
yaitu thickening (pengentalan), filtering (pengawa-airan Interval 2 sekon ke- Berat (gram)
atau penapisan) dan drying (pengeringan). Thickening 1. 111,2
adalah tahapan pertama dewatering berdasarkan kecepatan 2. 137,6
jatuh material pada media sehingga didapatkan persen solid 3. 208,4
yaitu 40-50%. Filtering adalah operasi pemisahan cairan
dengan padatan dengan menggunakan saringan sehingga 2. Settling Test
didapatkan persen solid yaitu 80%. Sedangkan drying Berat jenis skarn : 7 gr/cm3
adalah operasi pemanasan material sampai 110oC sehingga Berat jenis air :1 gr/cm3
dihasilkan persen solid yaitu lebih dari 91%. Thickening Konstanta gravitasi : 10 m/s2
adalah metode dewatering yang paling murah dibandingkan Ukuran viskositas : 0,0089 x 10-2 gr/cm s
kedua metode lainnya. Alat untuk proses thickening adalah Massa skarn : 130 gram
thickener Thickener digunakan untuk meningkatkan jumlah Penambahan air hingga : 1200 ml
suspensi yang diikuti dengan pembentukan pelarut yang Dosis Flokulan CaO murni : 3 gram
semakin bersih.
Tabel 3. Data Percobaan Settling Test Tanpa Flokulan
Tinggi Tinggi
Waktu
Percobaan pulp endapan
(s)
(cm) (cm)
1 38,7 30
2 37,6 60
3 34,4 90
4 31,5 120
5 29,4 150
6 27 180
7 25,4 210
Gambar 3. Laboratory Thickener 8 22,3 240
9 20,2 270
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju 39,6
10 18,1 300
pengendapan adalah viskositas fluida, persen solid, berat 11 16,2 330
jenis material dan fluida, gaya gesek dan gaya gravitasi, 12 14 360
ukuran partikel serta ada tidaknya flokulan.
13 11 390
Hukum Stokes yang menjelaskan jika sebuah
14 8,8 420
benda yang berbentuk bola jatuh bebas dalam suatu fluida
15 5,9 450
kental maka kecepatannya akan bertambah karena pengaruh
16 5,7 480
gravitasi bumi sehingga mencapai suatu kecepatan terbesar
17 5,6 510
18 5,5 540
19 5,35 570
20 5,35 600
21 5,3 630
Metode komunal dilakukan
22 5,3 660
secara duplo.
23 5,3 690

Tabel 4. Data Percobaan Settling Test Dengan Flokulan


Tinggi Tinggi Waktu dihitung untuk setiap
Waktu
Percobaan pulp endapan proses lalu dicatat dalam
(s)
(cm) (cm) tabel data percobaan.
1 38,5 30
2 37 60
3 34 90
4 24 120 Alat feeder dibersihkan
dengan kuas sebelum mulai
5 21,5 150
digunakan.
6 18 180
7 14,6 210
8 11,5 240
9 8,3 270 Metode interval dilakukan
10 7,1 300 dengan waktu interval setiap
11 6,6 330 2 detik.
12 6,4 360
13 39,6 6,2 390
14 6 420
15 5,9 450 Silika ditampung di tempat
16 5,9 480 yang berbeda dalam selang
17 5,8 510 waktu 2 detik.
18 5,7 540
19 5,65 570
20 5,6 600 Alat feeder dimatikan dengan
21 5,5 630 mengembalikan frekuensi
22 5,5 660 menjadi 0 Hz, lalu tombol off.
23 5,4 690
24 5,4 720
25 5,4 750
Berat silika yang tertampung
C. Pengolahan Data Percobaan di tempat berbeda tersebut
1. Feeder ditimbang lalu dicatat dalam
a. Diagram Alir Percobaan tabel data percobaan

Silika ditimbang sebanyak Gambar 4. Diagram Alir Percobaan Feeder


650 gram.
b. Rumus Dasar
• Metode Komunal
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 =
Alat feeder dibersihkan 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛
dengan kuas sebelum mulai
digunakan. • Metode Interval
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛
Alat feeder dihidupkan
dengan tombol on, frekuensi
c. Perhitungan Data Percobaan
diatur yaitu 25 Hz.
• Metode Komunal
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛
650 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 1 = = 37,4856 𝑔𝑟/𝑠
17,34 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Tabel 5. Perhitungan Data Percobaan Metode Komunal
Laju Pengumpanan
No. Waktu (s) Partikel ringan yang memiliki
(gr /s)
1. 17,34 37,4856 gaya sentrifugal lebih kecil
akan dibawa oleh gaya drag
2. 22,88 28,4091
dan gaya angkat menuju ke
Rata-rata 32,9473 atas sebagai overflow.

• Metode Interval
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 Tekanan kemudian dinaikkan
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 = dan diturunkan untuk dilihat
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 perbedaannya.
111,2 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 1 = = 55,6 𝑔𝑟/𝑠
2 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

Tabel 6. Perhitungan Data Percobaan Metode Interval Setelah selesai, saluran


Laju pembuangan dibuka untuk
Interval 2 mengalirkan sisa-sisa
Berat (gram) pengumpanan
sekon ke- percobaan.
(gr/ s)
1. 111,2 55,6 Gambar 5. Diagram Alir Percobaan Classifier
2. 137,6 68,8
3. 208,4 104,2 3. Settling Test
Rata-rata 76,2 a. Diagram Alir Percobaan
Skarn ditimbang sebanyak
2. Classifier 130 gram, lalu dimasukkan
a. Diagram Alir Percobaan ke dalam gelas ukur.

Semua keran pompa


dipastikan tertutup.
Air ditambahkan hingga 1200
ml ke dalam gelas ukur yang
sudah terdapat skarn tersebut.
Tangki dibersihkan lalu air
dalam tangki dikeluarkan.

Pulp (campuran skarn dan


air) tersebut diaduk kemudian
Tangki kemudian diisikan air dimasukkan ke dalam tabung
ukur.

Pompa dinyalakan dengan


Pulp diaduk kembali.
menekan tombol power,
tekanan diatur sesuai yang
diinginkan.
Pulp dibiarkan mengendap.
Tinggi endapan dicatat pada
Hydrocyclone akan diisi oleh interval waktu 30 detik dalam
material yang akan tabel data percobaan.
dipisahkan

Pencatatan dihentikan saat


Material mulai dipisahkan tidak ada perubahan tinggi
dalam hydrocyclone. endapan selama 3 x 30 detik.

Partikel berat akan dibawa keluar oleh gaya Flokulan CaO murni 3 gram
sentrifugal yang besar dan kebawah keluar sebagai ditambahkan ke dalam pulp
underflow oleh gaya berat. tersebut di tabung ukur.
• Kecepatan pengendapan aktual tanpa flokulan
(39,6 − 38,7) 𝑥 10−2 𝑚 𝑚
𝑉𝑡 1 = = 0,0003000
30 𝑠 𝑠
Pulp diaduk kembali.
Tabel 7. Perhitungan Data Percobaan Tanpa Flokulan
Tinggi Tinggi Kecepatan
Pulp dibiarkan mengendap. Waktu (s) padatan cairan pengendapan
Tinggi endapan dicatat pada (cm) (cm) (m/s)
interval waktu 30 detik dalam 30 38,7 0,9 0,0003000
tabel data percobaan. 60 37,6 2 0,0003333
90 34,4 5,2 0,0005778
120 31,5 8,1 0,0006750
Pencatatan dihentikan saat 150 29,4 10,2 0,0006800
tidak ada perubahan tinggi 180 27 12,6 0,0007000
endapan selama 3 x 30 detik. 210 25,4 14,2 0,0006762
Gambar 6. Diagram Alir Percobaan Settling Test 240 22,3 17,3 0,0007208
270 20,2 19,4 0,0007185
b. Rumus Dasar 300 18,1 21,5 0,0007167
• Laju pengendapan hukum Stokes 330 16,2 23,4 0,0007091
2𝑔𝑟 2 (𝜌𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 ) 360 14 25,6 0,0007111
𝑣=
9 𝜇 390 11 28,6 0,0007333
dengan : 420 8,8 30,8 0,0007333
v adalah kecepatan terminal (m/s) 450 5,9 33,7 0,0007489
r adalah jari-jari bola (m) 480 5,7 33,9 0,0007063
g adalah percepatan gravitasi (m/s2) 510 5,6 34 0,0006667
𝜌 adalah massa jenis (kg/m3) 540 5,5 34,1 0,0006315
𝜇 adalah koefisien viskositas fluida (Pa s) 570 5,35 34,25 0,0006009
600 5,35 34,25 0,0005708
• Dilusi 630 5,3 34,3 0,0005444
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 (𝑔) 660 5,3 34,3 0,0005197
𝐷𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑔) 690 5,3 34,3 0,0004971
Rata-rata 0,0006292
• Kecepatan pengendapan aktual
𝑦−𝑥
𝑉𝑡 =
𝑡 TANPA FLOKULAN
dengan : 40
TINGGI CAIRAN (CM)

𝑉𝑡 adalah kecepatan pengendapan aktual (m/s) 30


y adalah tinggi pulp (m)
20
x adalah tinggi endapan (m)
10 Tinggi
t adalah waktu pengendapan (s)
0 cairan
0 500 1000
• Luas thickener
WAKTU (S)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑔)
𝐴= 𝑔 𝑚
𝑡 (𝑠) 𝑥 𝜌𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 ( 3 ) 𝑥 𝑉𝑡 ( ) Gambar 7. Grafik Tinggi Cairan Tanpa Flokulan
𝑚 𝑠

c. Perhitungan Data Percobaan • Kecepatan pengendapan aktual dengan flokulan


• Laju pengendapan hukum Stokes (39,6 − 38,5) 𝑥 10−2 𝑚 𝑚
𝑉𝑡 1 = = 0,0003667
d = 65 mesh = 0,21𝑥 10−3 𝑚 30 𝑠 𝑠
r = 0,105 𝑥 10−3 𝑚
2𝑔𝑟 2 (𝜌𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 ) Tabel 8. Perhitungan Data Percobaan Dengan Flokulan
𝑣= Tinggi Tinggi Laju
9 𝜇
𝑚 𝑔𝑟 1 𝑐𝑚3 Waktu (s) padatan cairan pengendapan
2𝑥10 2 𝑥(0,105𝑥10−3 𝑚)2 𝑥 (7 − 1) 3 𝑥 −6 3
𝑣 = 𝑠 𝑐𝑚 10 𝑚 (cm) (cm) (m/s)
𝑔𝑟 1 𝑐𝑚 30 38,5 1,1 0,0003667
9 × 0,0089 𝑥10−2 𝑥
𝑐𝑚 𝑠 10−2 𝑚 60 37 2,6 0,0004333
1,323 𝑚
𝑣= = 16,52 90 34 5,6 0,0006222
0,0801 𝑠
120 24 15,6 0,0013000
150 21,5 18,1 0,0012067 Luas thickener untuk settling test dengan flokulan :
180 18 21,6 0,0012000 130 𝑔𝑟
𝐴=
210 14,6 25 0,0011905 𝑔𝑟 1 𝑐𝑚3 𝑚
750 𝑠 𝑥7 3 𝑥 −6 3 𝑥 0,0007880
240 11,5 28,1 0,0011708 𝑐𝑚 10 𝑚 𝑠
𝐴 = 3,1746 𝑥 10−5 𝑚2
270 8,3 31,3 0,0011593
300 7,1 32,5 0,0010833
D. Analisa Hasil Percobaan
330 6,6 33 0,0010000
Pada percobaan pertama yaitu feeder. Feeder adalah
360 6,4 33,2 0,0009222
alat pada proses pengolahan mineral yang berfungsi untuk
390 6,2 33,4 0,0008564 mengontrol banyaknya material yang akan masuk ke alat/
420 6 33,6 0,0008000 proses pengolahan bahan galian, menyeragamkan jumlah
450 5,9 33,7 0,0007489 atau debit masuknya materual ke alat/ proses pengolahan
480 5,9 33,7 0,0007021 bahan galian, dan menghubungkan antar alat pengolahan
510 5,8 33,8 0,0006627 bahan galian. Mekanisme kerja dari feeder yaitu setelah
540 5,7 33,9 0,0006278 feed dimasukkan maka akan dibawa menuju conveyor yang
570 5,65 33,95 0,0005956 kemudian masuk ke alat/ mesin pengolahan bahan galian.
600 5,6 34 0,0005667 Laju pengumpanan sendiri diatur dengan tujuan agar
630 5,5 34,1 0,0005413 perolehan yang didapatkan dapat sebesar-besarnya.
660 5,5 34,1 0,0005167 Dari percobaan feeder dan perhitungan diatas,
690 5,4 34,2 0,0004957 dengan menggunakan metode komunal secara duplo
720 5,4 34,2 0,0004750 didapatkan laju pengumpanan yaitu 37,4856 g/s dan
750 5,4 34,2 0,0004560 28,4091 g/s dengan rata-rata laju pengumpanan yaitu
Rata-rata 0,0007880 32,9473 g/s. Metode lain yang digunakan adalah metode
interval selama 2 detik didapatkan laju pengumpanan yaitu
55,6 g/s, 68,8 g/s, dan 104,2 g/s dengan rata-rata laju
DENGAN FLOKULAN pengumpanan 76,2 g/s. Terdapat perbedaan hasil laju
pengumpanan antara metode komunal dan metode interval.
40
TINGGI CAIRAN (CM)

Pada percobaan di laboratorium metode yang lebih baik


30 digunakan adalah metode komunal karena lebih
mudah untuk dilakukan dan lebih presisi dibandingkan
20
dengan metode interval.
tinggi cairan
10 Faktor kesalahan pada metode komunal lebih kecil
dibandingkan dengan faktor kesalahan pada metode
0
interval. Pada metode komunal hanya menampung material
0 500 1000
sekali dan menghitung waktu sekali hingga material
WAKTU (S)
tersebut keluar seluruhnya dari alat. Sedangkan metode
interval harus menampung materialnya berkali-kali dan
Gambar 8. Grafik Tinggi Cairan Dengan Flokulan
feed yang keluar pun harus homogen terlebih dahulu baru
bisa mulai dihitung waktu intervalnya. Pada metode interval
• Dilusi terdapat faktor-faktor kesalahan seperti waktu ketika
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 (𝑔)
𝐷𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 = materialnya ditampung bisa saja lebih atau kurang dari
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑔) waktu interval yang telah ditentukan, kemungkinan material
130 𝑔𝑟 𝑔𝑟 jatuh pun lebih besar karena menggunakan cara manual dan
(1200 𝑐𝑚3 −
𝑔𝑟 ) 1 𝑐𝑚3 tempat penampungan yang kecil.
7 3
𝑐𝑚
𝐷𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 = Di industri pengolahan mineral, proses pengambilan
130 𝑔𝑟 data untuk mengetahui laju suatu pengumpan atau feeder
1181,428571 𝑔𝑟 lebih tepat menggunakan metode interval. Metode komunal
𝐷𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 = = 9,0879
130 𝑔𝑟 tidak cocok digunakan untuk industri, karena jumlah
material yang sangat banyak dan membutuhkan waktu yang
• Luas thickener lama untuk semua material diumpankan. Metode interval
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑔) tentu lebih efisien dan efektif, dilakukan secara kontinu.
𝐴= 𝑔 𝑚
𝑡 (𝑠) 𝑥 𝜌𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 ( 3 ) 𝑥 𝑉𝑡 ( ) Namun pelaksanaannya harus dilakukan dengan tepat dan
𝑚 𝑠
benar. Pengambilan sampel atau contoh dilakukan dengan
Luas thickener untuk settling test tanpa flokulan : teknik sampling yang baik agar nilai laju pengumpanan
yang diperoleh representatif dan tepat.
130 𝑔𝑟
𝐴= Pada percobaan kedua dilakukan pengamatan kerja
𝑔𝑟 1 𝑐𝑚3 𝑚
690 𝑠 𝑥7 3 𝑥 −6 3 𝑥 0,0006292 alat classifier, khususnya hydrocyclone. Mekanisme kerja
𝑐𝑚 10 𝑚 𝑠
dari hydrocyclone adalah memisahkan partikel yang masuk
𝐴 = 4,2777 𝑥 10−5 𝑚2 antara partikel berat dan ringan dengan memanfaatkan gaya
sentrifugal. Partikel berat akan memiliki gaya sentrifugal Variabel-variabel yang memengaruhi percobaan
yang lebih besar yang menyebabkan partikel bergerak classifier adalah ukuran partikel, densitas partikel, aliran
keluar dan juga gaya berat yang menyebabkan partikel fluida, densitas fluida, ukuran classifier, dan persen solid.
bergerak kebawah sehingga akan keluar sebagai Ukuran partikel dan densitas partikel memengaruhi
underflow. Partikel ringan memiliki gaya sentrifugal lebih percobaan classifier. Ukuran yang tepat digunakan adalah
kecil sehingga partikel ringan akan terbawa oleh gaya drag material yang halus agar pemisahan lebih efektif. Laju
menuju ke atas sebagai overflow. aliran tinggi maka pemisahannya akan kasar, karena
Hydrocyclone banyak digunakan di industri partikel halus yang seharusnya terbawa ke atas oleh gaya
karena memiliki beberapa kelebihan yaitu membutuhkan drag akan ikut bergerak ke bawah terbawa oleh aliran air
ruang dan tempat yang tidak terlalu besar serta tidak sehingga overflow menjadi kasar, sedangkan jika laju
membutuhkan waktu yang lama karena tidak perlu alirannya rendah maka partikel kasar akan terbawa menuju
menunggu materialnya mengendap seperti mechanical underflow sehingga tidak proses tidak akan berjalan
classifer. Namun kelemahan dari hydrocyclone memiliki dengan baik. Jika densitas padatan lebih besar daripada
biaya perawatannya cukup mahal dan tidak media liquid maka partikel akan keluar sebagai underflow,
dapat digunakan untuk partikel yang berukuran besar. begitu juga sebaliknya. Ukuran classifier juga berpengaruh
Dan pada percobaan terakhir yaitu settling test. terhadap percobaan classifier yaitu pada jumlah material
Mekanisme dari Settling Test adalah uji untuk mengukur yang akan dipisahkan. Persen solid yang tepat untuk proses
laju pengendapan dari keadaan material berupa slurry ini adalah 20%.
homogen menjadi lapisan padat dan lapisan cair tepisah Variabel-variabel yang memengaruhi percobaan
dalam selang waktu tertentu. settling test adalah viskositas fluida, persen solid, berat jenis
Dilihat dari tabel hasil percobaan didapatkan bahwa material dan fluida, gaya gesek dan gaya gravitasi, ukuran
pengendapan tanpa flokulan yaitu 690 detik dan juga partikel serta ada tidaknya flokulan. Semakin tinggi
dengan flokulan yaitu 750 detik. Namun terdapat perbedaan viskositas fluida, maka semakin cepat laju pengendapan
tinggi endapan tanpa flokulan yaitu 5,3 cm dan dengan dari partikel. Semakin besar %solid, maka laju
flokulan yaitu 5,4 cm. Setelah dilakukan perhitungan laju pengendapannya akan semakin lebih lama. Semakin tinggi
pengendapan terdapat perbedaan hasil. Laju pengendapan massa jenisnya maka semakin cepat laju pengendapannya.
aktual tanpa flokulan yaitu 0,0006292 m/s, sedangkan laju Ukuran partikel yang besar juga mempercepat dari laju
pengendapan aktual dengan flokulan yaitu 0,0007880 m/s. pengendapan karena gaya gravitasi dan gaya gesek. Dan
Hal ini disebabkan karena fungsi utama flokulan adalah terakhir dengan ditambahkan flokulan, maka laju
menggumpalkan. Partikel yang menggumpal tentu pengendapan semakin besar.
ukurannya jauh lebih besar dari partikel yang tidak
digumpalkan. Sehingga laju pengendapan lebih cepat E. Kesimpulan
daripada tanpa flokulan. Mekanisme kerja dari feeder yaitu setelah feed
Selain itu juga dilakukan perhitungan laju dimasukkan maka akan dibawa menuju conveyor yang
pengendapan dengan menggunakan Hukum Stokes yaitu kemudian masuk ke alat/ mesin pengolahan bahan galian.
16,52 m/s. Terdapat perbedaan yang cukup jauh antara Feeder akan mengontrol banyaknya material yang akan
teoritis dan aktual. Hal ini disebabkan oleh kesalahan masuk ke alat/ proses pengolahan bahan galian,
praktikan pada saat percobaan yaitu saat mengukur tinggi menyeragamkan jumlah atau debit masuknya materual ke
padatan, pembacaan skala pada gelas ukur yaang tidak alat/ proses pengolahan bahan galian, dan menghubungkan
tepat, pengadukan campuran yang kurang merata, skala antar alat pengolahan bahan galian.
pada gelas ukur yang sulit terlihat dan kurangnya cahaya Laju pengumpanan rata-rata untuk metode komunal
pada saat melakukan percobaan ini. adalah 32,9473 g/s dan metode interval 76,2 g/s.
Variabel-variabel yang memengaruhi percobaan Kerja alat classifier (hydrocyclone) adalah
feeder adalah ukuran material, kondisi dari material, memisahkan partikel berat dan ringan memanfaatkan gaya
frekuensi getaran atau kecepatan belt, tinggi dinding sentrifugal. Partikel berat akan dibawa keluar oleh gaya
lintasan, dimensi alas lintasan dan jumlah umpan yang sentrifugal yang besar dan kebawah keluar sebagai
masuk. Ukuran material memengaruhi jenis feeder yang underflow oleh gaya berat. Partikel ringan yang memiliki
digunakan, contohnya material halus bisa menggunakan gaya sentrifugal lebih kecil akan dibawa oleh gaya drag dan
belt feeder. Kondisi material kering atau basah juga gaya angkat menuju ke atas sebagai overflow.
memengaruhi jenis feeder yang digunakan. Material yang Laju uji pengendapan teoritis 16,52 m/s, laju uji
baik digunakan adalah yang cukup basah agar mengurangi pengendapan aktual tanpa flokulan 0,0006292 m/s , dan
kehilangan karena material kering biasanya terdapat banyak dengan flokulan 0,0007880 m/s.
debu. Frekuensi getaran atau kecepatan belt yang tinggi juga Pengaruh flokulan adalah meningkatkan laju uji
dapat memengaruhi recovery dan dikaitkan dengan dinding pengendapan.
lintasan dan dimensi alas lintasan yang tidak tepat sehingga Luas thickener yang diperlukan untuk uji
ada kemungkinan feed akan banyak terjatuh atau tumpah. pengendapan tanpa flokulan yaitu 4,2777 x 10 -5 m2 dan
Jumlah umpan yang masuk juga harus disesuaikan dengan dengan flokulan 3,1746 x 10-5 m2.
kapasitas feeder, jika terlalu banyak dapat mengurangi
efisiensi dari feeder.
F. Daftar Pustaka klasifikasi dibantu oleh gaya sentrifugal, gaya berat,
https://www.911metallurgist.com/equipment/laboratory- gaya drag.
hydrocyclone-testing/ diakses pada tanggal 8 Maret
2019 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas
https://www.911metallurgist.com/equipment/laboratory- dari classifier?
thickener/ diakses pada tanggal 8 Maret 2019. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas classifier
https://www.911metallurgist.com/equipment/vibrating- adalah ukuran partikel, densitas partikel, aliran fluida,
grizzly-feeders/ diakses pada tanggal 8 Maret 2019. densitas fluida, ukuran classifier, dan persen solid.
https://www.metso.com/globalassets/saleshub/documents--
-episerver/cyclonic-ultrafine-classifier-technical-data- 3. Umpan yang bagaimanakah yang baik dikerjakan oleh
sheet.pdf diakses pada tanggal 8 Maret 2019. alat ini?
Sanwani, Edy. 2019. Materi Kuliah MG3017 Pengolahan Uumpan yang berupa pulp dengan dilusi atau
Bahan Galian. Bandung : ITB. perbandingan berat air dengan padatannya sebesar 9:1
Wills, Barry A. 1992. Mineral Processing Technology 5th
edition. Pergamon Press : Canada. 4. Berikan gambaran tentang zona-zona pengendapan
pada classifier ini!

G. Lampiran
• Jawaban Pertanyaan dan Tugas
Feeder
1. Untuk apa gunanya feeder?
Feeder atau alat pengumpan berguna untuk
mengontrol banyaknya material yang akan masuk ke
alat/ proses pengolahan bahan galian, menyeragamkan
jumlah atau debit masuknya materual ke alat/ proses Gambar 9. Zona-zona di Mechanical Classifier
pengolahan bahan galian, dan menghubungkan antar
alat pengolahan bahan galian. a. Daerah aliran horizontal, di bagian permukaan
kolam, mulai dari tempat umpan masuk sampai
2. Ada berapa macam feeder yang ada di laboratorium ke bibir overflow. Pulp di daerah ini lebih encer
yang saudara ketahui? Sebutkan masing-masing! dari daerah lainnya. Classifier mendekati kondisi
Ada 2 macam feeder yang ada di laboratorium yang free settling. Daerah hindered settling, bagian
saya ketahui, yaitu: vibrating feeder dan belt feeder. utama dari kolam. Partikel-partikel dapat
terdorong ke atas masuk daerah aliran horizontal,
3. Untuk umpan yang bagaimana diaphragma feeder atau partikel yang cukup masanya tetap turun ke
digunakan? bawah. Klasifikasi di daerah ini berlangsung di
Diaphragma feeder menggunakan umpan yang dalam bawah kondisi hindered settling.
keadaan basah atau slurry. b. Daerah sempit di belakang tempat pemasukan
umpan. Semua partikel yang mencapai daerah ini
4. Apa keburukannya apabila belt feeder dipakai untuk praktis akan mengendap dan menjadi produk
feeder yang kasar? underflow.
Keburukan apabila belt feeder digunakan untuk feed c. Daerah endapan yang kemudian oleh alat garu
yang kasar adalah dapat mempercepat kerusakan belt atau spiral ditarik ke belakang menjadi produk
akibat gaya gesek yang terlalu besar antara belt feeder underflow.
dengan feed. Selain menambah biaya karena d. Daerah abadi, suatu lapis tipis endapan yang
kerusakan, recovery tidak optimum. selalu berada pada tempatnya dan berfungsi
melindungi alas kolam dari gesekan dengan
5. Alat pengontrol apa saja untuk mengatur rate of spiral rake.
delivery laju pengumpan pada disc feeder?
Pengatur daya pada motor penggerak.

Classifier
1. Classifier yang ada di laboratorium termasuk
golongan classifier yang mana? Apa ciri-cirinya?
Classifier yang ada di laboratorium adalah
hydrocyclone termasuk ke dalam centrifugal classifier
dengan ciri-ciri pemisahan antara partikel kasar dan
halus di dalam wadah vertikal dengan bagian atas
berbentuk cylindrical dan bagian bawah berbentuk
conical, dan bagian dalam yang terdapat spiral dan
Gambar 10. Distribusi ukuran dalam hydrocyclone
5. Jelaskan prinsip pemisahan yang terjadi pada Centrifugal Classifier
classifier!
Mechanical classifier pemisahannya
mengandalkan gaya gravitasi. Prinsip kerjanya adalah
partikel yang berat akan mengendap yang selanjutnya
terbuang keluar alat melalui underflow. Sedangkan
partikel halus akan mengapung di permukaan dan
selanjutnya akan terbuang keluar dari alat melalui
overflow.
Centrifugal classifier pemisahannya Gambar 12. Gaya-gaya yang Bekerja pada Partikel-
memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsipnya adalah partikel (Centrifugal Classifier)
umpan dimasukkan ke dalam bed dengan membentuk
sudut tertentu atau tangensial. Akibat dari • Dokumentasi Praktikum
penembakkan tersebut, partikel akan masuk ke dalam
bed dan menempel pada permukaan bed dan terus
mengalir ke bawah. Untuk partikel yang kasar akan
keluar langsung ke bawah melalui underflow, untuk
partikel yang halus akan terpental ke bagian atas bed
membentuk aliran overflow.

6. Mekanisme apa saja yang menyebabkan adanya


hindered settling dan free settling pada alat ini?
Free settling diartikan sebagai partikel yang
tenggelam pada fluida. Untuk dispersi pulp dari bijih
yang baik. Free settling dominan ketika persentase
dari solid by weight kurang dari 15%. Rasio free- Gambar 13. Persiapan dengan Menimbang Silika (Feed)
settling membesar untuk partikel kasar jika
dibandingkan dengan partikel halus.
Hindered settling terjadi saat proporsi solid pada
pulp bertambah, efek dari partikel yang padat lebih
timbul dan kecepatan pengendapan partikel mulai
turun. Sistem mulai berlaku sebagai heavy liquid yang
densitas pulp-nya lebih rendah dari carrier liquid.
Kondisi inilah yang disebut hindered settling. Karena
densitas yang tinggi dan viskositas slurry tidak
berubah, partikel jatuh pada pemisahan dengan
hindered settling, resistensi untuk jatuh atau
mengendap diakibatkan oleh pembentukan turbulensi.
Sehingga kesimpulannya free settling hanya
bergantung pada massa jenis sedangkan hindered
settling bergantung pada massa jenis dan ukuran
partikel.
Gambar 14. Vibrating Feeder
7. Berikan gambaran gaya-gaya yang bekerja pada
partikel-partikel sehingga terjadi pemisahan!
Mechanical Classifier

Gambar 11. Gaya-gaya yang Bekerja pada Partikel-


partikel (Mechanical Classifier)
Gambar 15. Pencampuran Skarn dan Air dalam Gelas
Ukur
Hydrocyclone

Gambar 19. Hydrocyclone


Gambar 15. Pulp di Dalam Tabung Ukur Sumber : https://www.asgco.com/

Thickener

Gambar 16. Pulp yang Sudah Mengendap


Gambar 20. Thickener
Sumber : indonesian.sludgedewateringmachine.com

• Floculant

Gambar 17. Hydroclone

• Feeder, Classifier, Thickener di Industri


Apron Feeder Gambar 21. pDADMAC Solution 10% Flocculation
Reagent
Sumber : https://www.sigmaaldrich.com

Gambar 18. Apron Feeder


Sumber : http://minerals.hazemag-group.com

Anda mungkin juga menyukai