Anda di halaman 1dari 8

Laporan Modul 04, MG 2213

Feeder dan Classifier


Laboratorioun Pengolahan Bahan Galian Muhammad Firhan Fauzi (12517029) / Kelompok 3 /
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Senin, 15-04-2019
Asisten: Ari Febiansyah Prima Nasution (12515073)

Abstrak – Praktikum Modul 04 – Pada praktikum ini akan ditentukan laju pengumpanan dari vibrating feeder dengan dua
metode serta menentukan mekanisme kerja dari classifier (Hydrocyclone). Percobaan feeder dilakukan dengan sampel sebanyak
750 gram dengan variasi frekuensi getaran (20 Hz dan 30 Hz) dan dengan dua metode. Metode pertama yaitu sampel
dimasukkan ke dalam feeder lalu dihitung waktu yang diperlukan untuk mengumpankan sampel seluruhnya. Metode kedua
adalah menghitung jumlah samepl yang keluar dari feeder dengan interval waktu tertentu sebanyak tiga kali.Untuk percobaan
classifier kami hanya mengamati mekanisme kerja dari Hydrocyclone. Hasil yang kami dapatkan dari percobaan feeder adalah
nilai laju pengumpanan untuk metode komunal 20Hz nilainya 58.588727 g/s, untuk 30Hz nilainya 111.6693 g/s. Sedangkan
untuk metode interval 20Hz nilainya 41.96667 g/s dan untuk 30Hz nilainya 39.48333 g/s.

A. Tinjauan Pustaka
Feeder adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
umpan atau transportasi umpan pada proses pengolahan
mineral dari suatu alat pada suatu proses pengolahan ke
alat yang lain dengan tujuan agar laju pengumpanan
konstan dan aliran material seragam sehingga
memudahkan pemrosesan umpan dalam proses
pengolahan mineral [1]. Proses yang dijalankan feeder
disebut feeding (pengumpanan). Ada 2 komponen
utama dalam feeder yaitu small bin (penampung) dan
conveyor[2]. Feeder tergolong atas 2 kelompok yaitu
primary feeder (apron dan vibrating feeder) dan in
circuit feeder(vibrating feeder jenis electric shaft dan Gambar 1 : Chain Feeder
unbalance motor serta belt feeder)[2]. Sumber : Will’s Mineral Processing Techology

Ada berbagai jenis dan tipe feeder seperti chain feeder,


woobler feeder, apron feeder, belt feeder [2]. Pada chain
feeder level dari feed atau umpan dikendalikan secara
otomatis atau secara manual dengan penggerak rantai
yang sedemikian rupa sehingga ketika loop rantai
bergerak dan bijih akan meluncur[2]. Wobbler Feeder
adalah feederyang bentuknya seperti elips yang juga
berfungsi sebagai scalping (memisahkan partikel yang
besar dan kecil )[1]. Feeder ini digunakan untuk mineral
logam, industri dan konstruksi yang basah dan sticky
dengan kapasitas sampai 3500 ton/jam. (5sizes) yang Gambar 2 : Apron Feeder
biasanya digunakan untuk umpan jaw crusher[1]. Apron Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/apron-
Feeder adalah feeder yang merupakan variasi dari feeder-11181192488.html
conveyor yang biasanya digunakan untuk pengumpanan
umpan yang kasar (biasanya proses grinding) dengan
ukuran umpan 1-2 meter yang sensitif terhadap partikel
5mm, feeder yang toleran terhadap material lengket
dengan kapasitas 700-5000 ton/ jam[2]. Dan Belt Feeder
adlah feeder yang bentuknya seperti conveyor biasa
yang berfungsi untuk mengumpan partikel halus dan
kering dengan ukuran maksimal 50mm[1]. Feeder ini
toleran terhadap material lengket dana kapasitas
pengumpanannya 80-350 ton/jam[1].

Gambar 3 : Woobler Feeder


Sumber : Will’s Mineral Processing Techology
Prinsip kerja feeder adalah umpan yang telah diproses
pada alat pengolahan sebelumnya dimasukkan dan 2. Hydrocyclone
ditampung ke dalam penampung atau small bin lalu Classifier ini merupakan classifier yang
kemudian umpan itu dialirkan melalui conveyor dan bekerja dengan prinsip gaya sentrifugal untuk
dialirkan dengan seragam dengan kecepatan menambah kecepatan pengendapan[3]. Pada
pengumpanan yang konstan[1]. hydrocyclone, partikel yang kasar akan bekerja
dengan gaya sentrifugal yang lebih besar dari
Classifier adalah alat yang digunakan untuk gaya drag sehingga pergerakan perputaran air
memisahkan umpan dengan media air berdasarkan dan partikelnya cenderung ke bawah yang
kecepatan pengendapannya terhadap air dengan tujuan mengakibatkan aliran underflow[3]. Untuk
untuk memisahkan umpan/partikel berdasarkan partikel halus, gaya yang bekerja lebih
ukurannya[3]. Classifier memisahkan ukuran partikel dominan gaya dragnya sehingga perputaran air
halus dan kasar. Untuk yang partikel kasar akan terbawa dan partikel cenderung ke atas yang akibatnya
ke underflow yang selanjutnya akan diproses menghasilkan aliran overflow[3].
penggerusan kembali. Sementara untuk partikel halus
terbawa ke overflow yang selanjutnya partikel tersebut
akan diproses dalam proses konsentrasi[3].

Classifier digolongkan atas dua jenis berdasarkan


prinsip gaya yang bekerja pada classifier[3]. Jenis yang
pertama adalah classifier dengan menggunakan prinsip
gaya graviitasi yaitu mechanical classifier dan classifier
dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal yaitu
hydrocyclone dan cyclosizer[3].

1. Mechanical Classifier
Classifier yang bekerja berdasarkan prinsip
gaya gravitasi yang berupa kolam
pengendapan yang berbentuk seperti bowl atau
launder[3]. Mechanical classifier terdiri atas 2 Gambar 5: Mekanisme Pemisahan
jenis yaitu Mechanical rake classifier dan
mechanical spiral classifier[3]. Faktor-faktor Sumber : Handout Kuliah Pengolahan Mineral
yang mempengaruhi kerja classifier ini adalah
stirring effect (semakin tinggi intensitas
3. Cyclosizer
stirring maka semakin banyak partikel kasar
Cyclosizer adalah classifier yang bentuknya
yang dihasilkan), High of Overlip (semkain
seperti hydrocyclone namun disusun secara
tinggi overflow lip maka luas permukaan
terbalik dan bertingkat[3]. Untuk cyclosizer
kolam semakin besar sehingga partikel yang
cara kerjanya kebalikan dari hyrocyclone,
dihasilkan semakin halus), Tank inclination
partikel yang halus akan mengalir ke bawah,
(semakin tinggi inklinasinya inklinasi
partikel yang kasar akan mengalir ke atas[3].
undeflow discharge rendah maka partikel yang
dihasilkan semakin halus dan banyak
mengandung air), Dilution of overflow
(semakin tinggi dilusinya, semakin rendah nilai
batas separasinya)[3].

Gambar 6 : Cyclosizer
Gambar 4 : Mechanical Classifier Sumber :
https://www.911metallurgist.com/blog/cyclosi
Sumber : Handout Kuliah Pengolahan Mineral zer
b. Metode Interval Waktu

B. Langkah Percobaan Timbang sampel 750gram


1. Feeder
a. Metode Komunal

Timbang sampel 750gram


Nyalakan Feeder dengan
frekuensi 20Hz

Nyalakan Feeder dengan


frekuensi 20Hz Tuangkan semua sampel
kedalam fedder

Tuangkan semua sampel


kedalam fedder Tampung sampel tiap selang
waktu tertentu selama 3
selang waktu (3wadah)

Hitung waktu yang


diperlukan hingga seluruh
sampel tertampung kembali Hitung berat sampel yang
tertampung dalam 3 wadah

Sampel yang tertampung


dihitung beratnya
Lakukan triplo

Lakukan Triplo
Ulangi dengan frekuensi
30Hz

Ulangi dengan frekuensi


30Hz
2. Classifier
2. Metode Interval
Tabel 3.3 Data Percobaan Interval 20 Hz
Berat
750 Berat Hilang 1.9
Isi tangki dengan air Awal

Berat Laju
Interval Waktu
Akhir Pengumpanan

gram second g/s


1 108.1 3 36.03333
Nyalakan pompa 2 337.6 6 56.26667
3 302.4 9 33.6
Not
0
Included
Total 748.1 Rata-Rata 41.96667

Atur tekanan air dengan Tabel 3.4 Data Percobaan Interval 30 Hz


Berat Berat
kran hingga terbentuk Awal
750
Hilang
2.6
votex primer dan sekunder
Berat Laju
Interval Waktu
Akhir Pengumpanan

Gram Second G/S


1 76 2 38
Masukan sampel 2 333.3 4 83.325
3 338.1 6 56.35
Not
0
Included
Total 747.4 Rata-Rata 59.225

Perhatikan mekanisme
D. Analisis Hasil Percobaan
pemisahan di dalam Vibrating feeder adalah alat pengumpanan material yang
hydrocyclone bekerja berdasarkan prinsip getaran, dengan getaran
diharapakan material yang diumpankan seragam untuk
C. Data Pengolahan dan Data Percobaan
masuk ke unit operasi selanjutnya. Material yang
1. Metode Komunal
diumpankan masuk tentu mempunyai gaya berat yang
Tabel 3.1 Data Percobaan 20 Hz
membuatnya jatuh, lalu saat masuk ke jalur pengumpanan
f = 20 Hz tentu disambut dengan gaya getar yang diciptakan alat
Berat Berat Berat Laju (dalam hal ini alat di lab PBG merupakan gelombang
Waktu
Awal Akhir Hilang Pengumpanan elektromagnetik) yang akan meneruskan material ke arah
Percobaan
unit operasi selanjutnya dengan laju tertentu, gaya getar ini
juga yang membuat partikel yang akan diumpankan
gram gram gram second g/s
menjadi seragam.
1 749.9 748.9 1 13.83 54.150398
2 748.9 748.5 0.4 12.51 59.832134 Hasil yang diperoleh dari percobaan feeder adalah nilai laju
3 748.5 748.2 0.3 12.11 61.78365 pengumpanan rata rata, untuk metode komunal 20Hz
Rerata 749.1 748.53 0.5667 12.8167 58.588727 nilainya 58.588727 g/s, untuk 30Hz nilainya 111.6693 g/s.
Sedangkan untuk metode interval 20Hz nilainya 41.96667
Tabel 3.2 Data Percobaan 30 Hz g/s dan untuk 30Hz nilainya 39.48333 g/s. Dari nilai laju
f = 30 Hz pengumpanan yang diperoleh dari kedua metode maka yang
frekuensi lebih besar maka diperoleh laju pengumpanan
Berat Berat Berat Laju
Waktu yang lebih cepat hal ini masuk akal, karena partikel
Awal Akhir Hilang Pengumpanan
Percobaan bergerak lebih cepat pada frekuensi getaran yang lebih
tinggi. Namun hasil yang didapatkan tentu tidak akurat
gram gram gram second g/s 100% dan dipengaruhi berbagai faktor yang membuat galat
1 750 749.7 0.3 7.19 104.26982
dalam pengambilan data seperti perbedaan ketinggian saat
2 749.7 749.5 0.2 6.83 109.73646
3 749.5 749 0.5 6.19 121.00162 menampung material yang telah diumpankan sehingga
Rerata 749.733 749.4 0.3333 6.73667 111.6693 banyak material yang hilang menjadi debu, lalu kesalahan
saat menuangkan material diawal yang membuat banyak (tak ada partikel ringan yang ternedapkan). Pada
material hilang menjadi debu. Dari kedua metode yang telah Hydrocyclone terjadi pemisahan patrikel berat dan ringan
dilakukan, maka dalam skala lab lebih baik metode pertama berdasarkan prinsip gaya sentrifugal, pada alat ini akan
lebih efisien dan cocok digunakan, faktor kesalahan pada tercipta 2 votex, yakni primer dan sekunder, partikel berat
metode pertama lebih kecil karena kita hanya menampung akan terbawa ke underflow melalui voterx primer,
material dan menghitung waktu yang diperlukan hanya sedangkan partikel ringan akan terbawa ke overflow melalui
sekali, sedangkan pada metode kedua harus menampung vortex sekunder. Partikel berat akan memiliki gaya
berkali kali dan ada jeda waktu tertentu, faktor sentrifugal yang lebih besar sehingga akan bergerak
kesalahannya tentu lebih besar, karena mungkin saja saat menempel di dinding dengan arah gerakan ke bawah
mengganti wadah penampung ada material yang hilang sehingga akan keluar sebagai underflow. Partikel ringan
menjadi debu, dan juga waktu untuk mengganti tampungan memiliki gaya sentrifugal lebih kecil sehingga partikel
tidak selalu presisi. Namun pada skala indutri dalam hal ringan akan terbawa oleh gaya drag menuju ke atas sebagai
pengumpanan tentu lebih baik menggunakan metode kedua, overflow.
hal ini disebabkan karena untuk industri jumlah umpan
yang digunakan sangat banyak, feeder yang digunakan Mechanical Classifier
sangat besar, jalur feedernya sangat panjang sehingga
apabila metode pertama diterapkan dengan mengumpankan
semua umpan ke feeder itu akan membuat kerja feeder
cukup berat. Oleh karena itu lebih baik untuk skala industri
metode kedua digunakan mengingat jumlah umpan cukup
banyak sehingga waktu yang diperlukan untuk
pengumpanan pun cukup besar pada metode kedua.
Centrifugal Classifier
Laju pengumpanan dipengaruhi beberapa faktor, yakni
ukuran partikel, semakin besar ukuran partikel maka laju
pengumpanan akan semakin lambat, namun jika terlalu
ringan juga tidak terlalu baik, karena mungkin saja ada
partikel terlalu ringan yang hilang akibat getaran pada
feeder. Frekuensi getaran juga mempengaruhi laju
pengumpanan, semakin tinggi frekuensi umumnya laju
pengumpanan semakin cepat, namun perlu diperhatikan
frekuensi yang terlalu tinggi justru malah membuat banyak
partikel hilang menjadi debu, sehingga harus dicari Gambar 7 : Forces acting on an orbiting particle in the
frekuensi optimal dalam menjalankan feeder. Panjang Hydrocyclone
lintasan juga mempengaruhi laju pengumpanan, semakin Sumber : Will’s Mineral Processing Techology
panjang maka laju pengumpanan cenderung lebih lambat,
namun aliran yang dihasilkan lebih seragam. Lalu jumlah
umpan yang masuk, jumlah umpan harus seoptimum Pada proses klasifikasi terdapat berbagai faktor yang
mungkin, jika terlalu banyak, laju pengumpanan akan mempengaruhi kinerja dari classifier, yaitu ukuran partikel,
mengecil, namun jika terlalu sedikit proses akan tidak ukuran partikel yang ingin dipisahkan harus signifikan, jika
efektif. Serta karakteristik dari material yang diumpankan tidak maka akan sulit untuk dipisahkan. Lalu densitas
juga mempengaruhi laju pengumpanan, misalnya material partikel, jika densitas padatan lebih besar daripada media
yang lengket cenderung akan membuat laju pengumpanan liquid maka partikel akan keluar sebagai underflow, begitu
lambat, atau material dengan karakteristik kasar, dan juga sebaliknya. Lalu tekanan aliran fluida, jika terlalu kecil
sebagainya, sehingga diperlukan penanganan material yang maka tidak terbentuk vortex sekunder yang akan membawa
tepat dan pemilihan jenis feeder yang tepat, agar hasil laju partikel halus menuju overflow, namun jika terlalu tinggi
pengumpanan menjadi optimum. partikel halus justru akan ada yang terbawa ke underflow.
Serta persen solid juga merupakan faktor yang perlu
Pada proses klasifikasi ada beberapa jenis alat, salah dipertimbangkan. Semakin besar nilai persen solid maka
satunya Mechanical Classifier, alat ini bekerja jumlah padatan dalam slurry semakin banyak sehingga
menggunakan prinsip pengendapan, partikel terendapkan partikel kasar yang dihasilkan pada Hydrocyclone semakin
melalui proses free settling dan hindered settling. Partikel banyak yang mengakibatkan aliran Hydrocyclone lebih
ringan dan berat akan terpisahkan, karena partikel berat banyak keluar pada aliran undeflow.
akan lebih cepat dalam pengendapan. Gaya yang bekerja
sehingga menentukan partikel mengendap atau tidak adalah Hydrocyclone banyak digunakan pada industri pengolahan
gaya apung (akibat partikel dalam fluida air), gaya berat dari mineral metalurgi karena sangat efektif dan efisien dalam
partikel, serta gaya gesek. Namun dalam alat ini diperlukan memisahkan partikel yang sangat halus sekalipun jika
perhatian dalam beberapa hal seperti laju air yang dialirkan dibandingkan dengan Mechanical Classifier, lalu biaya
harus optimum agar partikel dapat terpisahkan dengan baik yang dikeluarkan relatif lebih murah, karena membutuhkan
ruang kecil namun berkapasitas besar, dan mudah
diterapkan dalam berbagai industri. Soal-Classifier
1. Classifier yang ada di laboratorim termasuk golongan
classifier yang mana? Apa ciri-cirinya?
E. Kesimpulan 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas
Hasil yang diperoleh dari percobaan feeder adalah nilai laju dari classifier?
pengumpanan rata rata, untuk metode komunal 20Hz 4. Berikan gambaran tentang zone-zone pengendapan
nilainya 58.588727 g/s, untuk 30Hz nilainya 111.6693 g/s. pada classifier ini!
Sedangkan untuk metode interval 20Hz nilainya 41.96667 5. Jelaskan prinsip pemisahan yang terjadi pada
g/s dan untuk 30Hz nilainya 39.48333 g/s. classifier!
6. Mekanisme apa saja yang menyebabkan adanya
Mekanisme kerja hydrocyclone yaitu memisahkan partikel hindered settling dan free setling pada alat ini?
berat dan ringan dengan menggunakan prinsip gaya 7. Berikan gambaran gaya-gaya yang bekerja pada
sentrifugal, akan tercipta 2 vortex, yakni primer dan partikel-partikel sehingga terjadi pemisahan!
sekunder, partikel berat akan bergerak ke bawah terbawa Jawab
vortex primer karena gaya sentrifugal lebih besar dan akan 1. Classifier yang ada pada laboratorium termasuk jenis
keluar sebagai underflow, sedangkan partikel ringan akan classifier yang memanfaatkan gaya sentrifugal dalam
bergerak ke atas terbawa vortex sekunder karena gaya pemisahan ukuran partikel. Classifier yang terdapat dalam
sentrifugalnya kecil dan terbawa gaya drag sehingga praktikum adalah hydrocyclone dan cyclosizer. Ciri-ciri
terbawa aliran air ke atas dan keluar sebagai overflow. hidrocyclone classifier adalah bentuknya tabung seperti
cone yang runcing dibagian bawah untuk keluarnya
underflow, dan bagian atas terdapat silindris untuk tempat
keluarnya overflow. Ciri-ciri cyclosizer adalah bentuknya
F. Daftar Pustaka
kebalikan dari hidrocyclone, tersusun secara bertingkat dan
fungsinya kebalikan dari hydrocyclone.
[1] Sanwani, Edy. 2019. Handout Kuliah Operasi Teknik
Metalurgi MG2111. Bandung: ITB
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kapasitas classifier
[2] Wills' Mineral Processing Technology, Elsevier (2005), adalah dibagi kedalam dua kelompok yaitu, berdasarkan
Pergamon Press : Canada. Halaman 42-43 ukuran dan skala dari hydrocyclone (design dari
hydrocyclone) dan berdasarkan faktor operasi dari
[3] Sanwani, Edy. 2019. Handout Kuliah Pengolahan hydrocyclone. Untuk faktor desain dari hydrocyclone
Mineral MG2213. Bandung: ITB adalah opening size dari umpan, opening size overflow,
opening size dari underflow, ukuran hydocyclone dan
G. Jawaban Pertanyaan bentuk dari hydrocyclone. Untuk faktor dari operasi
hydrocyclone adalah pressure and feed flow rate, %
Soal-Feeder padatan, ukuran dan bentuk partikel padat, densitas
1. Apa kegunaan feeder? padatan, densitas dan viskositas dari media cairan.
2. Ada berapa macam feeder yang ada di laboratorium
yang saudara ketahui! Sebutkan masing-masing! 4.
3. Untuk umpan yang bagaimana diaphragma feeder
dipakai?
4. Apa keburukannya apabila belt feeder dipakai untuk
feed yang kasar?
Jawab
1. Alat yang digunakan untuk menumpankan material
kedalam suatu unit operasi dengan seragam dan dengan laju
pengumpanan yang konstan.

2. Di laboratorum terdapat 3 jenis feeder, yaitu vibrating


Gambar 8: Zona Pengendapan
feeder, magnetic feeder, dan electic feeder. Feeder yang
Sumber : Handout Kuliah Pengolahan Mineral
digunakan untuk praktikum adalah vibrating feeder.
5. Prinsip pemisahan yang terjadi pada classifier adalah
3. Untuk umpan yang basah (wet material), bisa juga
berdasarkan ukuran dan laju pengendapan umpan. Partikel
digunakan untuk slurry.
yang kasar akan terbawa ke dalam aliran underflow yang
partikelnya akan digerus kembali sementara partikel yang
4. Akan cepat rusak, karean permukaan belt feeder akan
halus atau kecil akan terbawa ke aliran overflow untuk
terkena impakk yang besar dan gaya gesek yang amat
diproses ketahap selanjutnya.
sangat besar, untuk feed yang kasar sangat disarankan
menggunkaan apron feeder.
6. Free settling (pengendapan bebas) merupakan tahap
dimana kecepatan jatuhnya relative konstan, kecepatan
sedimentasi akan linier hingga waktu tertentu. Pada saat
awal sedimentasi pertikel yang jatuh dianggap hanya satu
partikel, tidak dipengaruhi oleh partikel lain. Free settling
pada umumnya berlangsung di awal proses sedimentasi
dimana konsentrasi tumpukan partikel masih rendah sekali.
Sedangkan Hindered settling (pengendapan terintangi)
suatu keadaan dimana kecepatan jatuhnya semakin lambat
karena ada pengaruh dari partikel-partikel lain. Kecepatan
sedimentasi akan berkurang sejalan dengan waktu.
Hindered settling mulai terjadi pada keadaan akhir proses
sedimentasi dimana sudah mulai terbentuk zona dengan
tumpukan partikel yang mengendap.

7. Mechanical Classifier Cyclosizer

Centrifugal Classifier

Gambar 9 : Forces acting on an orbiting particle in the


hydrocyclone
Sumber : Will’s Mineral Processing Techology

H. Lampiran

Foto Percobaan

Hasil klasifikasi dengan hydrocyclone

Alat Hydrocyclone
Peralatan di Industri

Wobbler Feeder di Industri


Sumber :
https://www.metso.com/products/feeders/wobbler
/

Apron feeder di industri


Sumber: http://www.crushers-china.net/stone-
and-sand-production-line/apron-feeder.html

Mechanical spiral classifier di industri


Sumber:
http://www.novamining.com/knowledgebase/mineral
-processing/classifier/

Belt feeder di industri


Sumber :
http://www.directindustry.com/prod/fam/product-
7253-781453.html

Hydrocyclone di industri
Sumber : http://www.azfab.com/equipment/super-
cutter-hydrocyclone/

Anda mungkin juga menyukai