Jigging
Aziz Sulaiman (12519012) / Kelompok 2 / Jumat, 2 April 2021
Asisten : Fadly Muhammad Aulia (12517003)
Abstrak – Praktikum Modul 7 – Jigging merupakan suatu proses pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam
suatu medium dengan menggunakan mekanisme aliran fluida vertikal. Praktikum modul ini bertujuan untuk menentukan prinsip
kerja dari jig, kemudian untuk menentukan kadar SnO2 dan SiO2 pada feed, konsentrat, juga tailing, yang terakhir ialah untuk
menentukan recovery, kriteria konsentrasi, dan settling ratio. Prosedur praktikum kali ini dimulai dengan membuat ragging dari
bola baja, kemudian mengumpan slurry kedalam jig, sampai seluruh konsentrat yang terkumpul pada spigot akan dianalisis
sehingga diperoleh data-data yang diinginkan. Hasil dari praktikum kali ini ialah diperoleh kadar SnO 2 pada feed, konsentrat,
dan tailing berturut-turut 28,9364%, 48,7692%, dan 13,7576% kemudian untuk kadar SiO2 pada feed, konsentrat, dan tailing
ialah 71,0636%, 51,2308%, dan 86,2424%. Selain itu diperoleh data recovery, kriteria konsentrasi, juga settling ratio yakni
73,0520%, 3,6363, dan 3,6363.
ρSnO2 = 7 gram/cm3
Prosedur percobaan
Rumus-rumus yang digunakan
1. Kadar (Assay)
𝛴𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑛𝑂2 × 𝜌𝑘𝑎𝑠𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑡
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 = × 100%
𝛴𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑛𝑂2 × 𝜌𝑘𝑎𝑠𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑡 + 𝛴𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑂2 × 𝜌𝑠𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎
2. Recovery
𝜌𝑏 − 𝜌′
𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖(𝐾𝐾) =
𝜌𝑟 − 𝜌′
4. Settling ratio
𝑛
𝑟1 𝜌2 − 𝜌′
=( )
𝑟2 𝜌1 − 𝜌′
Pengolahan data
1. Perhitungan kadar
• Pada feed
Tabel 4. Perhitungan kadar pada feed D. Analisa Hasil Percobaan
Percobaan JUMLAH KADAR Pada percobaan ini didapatkan nilai kadar SnO2
Ke- H P H P pada feed 28,9364%, pada konsentrat adalah 48,7692%,
sedangkan kadar SnO2 di tailing adalah 13,7576%. Untuk
1 30 158 33,4023 66,5977
silika, (SiO2) didapat bahwa kadarnya pada feed 71,0636%,
2 24 151 29,5697 70,4303
kemudian pada konsentrat 51,2308%, terakhir kadar pada
3 24 197 24,3461 75,6539 tailing 86,2424%. Berdasarkan pada hasil percobaan
Total 78 506 28,9364 71,0636 tersebut dapat dilihat bahwa nilai kadar SnO2 yang terdapat
di konsentrat lebih tinggi dibandingkan dengan kadar SnO2
78 × 7
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑛𝑂2 = × 100% = 28,9364% di tailing. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa
78 × 7 + 506 × 2,65
proses pemisahan dengan metode jigging ini dapat
506 × 2,65 digunakan untuk memisahkan mineral berharga dari
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑖𝑂2 = × 100% = 71,0636%
78 × 7 + 506 × 2,65 pengotornya dengan cukup baik. Recovery yang diperoleh
• Pada konsentrat juga cukup tinggi yakni sebesar 73,0520%. Data percobaan
lain yang didapat pada percobaan ini adalah nilai kriteria
Tabel 5. Perhitungan kadar pada konsentrat konsentrasi untuk percobaan ini adalah 3,6363 yang mana
masuk ke dalam kategori KK > 2,5 sehingga proses
Percobaan JUMLAH KADAR pemisahan untuk mineral kasiterit dan silika pada
Ke- H P H P percobaan dapat secara mudah dilakukan pada berbagai
1 44 159 42,2294 57,7706 ukuran bahkan sampai ke ukuran 200 mesh. Sedangkan nilai
2 54 108 56,9106 43,0894 settling ratio yang didapat adalah 3,6363 sehingga dengan
3 53 152 47,9452 52,0548 data ini dapat kita tahu jika diameter silika besarnya sama
Total 151 419 48,7692 51,2308 dengan 3,6363 kali diameter timah maka partikel-partikel
silika dan timah akan mengendap dengan kecapatan yang
151 × 7 sama di dalam media air dan akan sulit dipisahkan. Oleh
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑛𝑂2 = × 100% = 48,7692%
151 × 7 + 419 × 2,65 karena itu, selang ukuran untuk silika dan timah tersebut
419 × 2,65 harus diperkecil sehingga partikel dapat dipisahkan antara
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑖𝑂2 = × 100% = 51,2308% mineral berharga yaitu timah, SnO2 dengan pengotornya,
151 × 7 + 419 × 2,65
SiO2 atau jika memungkinkan digunakan partikel yang
• Pada tailing berukuran hampir sama sehingga proses pemisahannya
hanya dipengaruhi oleh densitas dari partikel tersebut .
Tabel 6. Perhitungan kadar pada tailing
Terdapat 2 aspek yang dapat mempengaruhi proses
Percobaan JUMLAH KADAR Jigging, yaitu dari aspek bijih dan alat. Adapun faktor-
Ke- H P H P faktor dari segi bijih yang mempengaruhi proses Jigging
1 11 195 12,9684 87,0316 yaitu sebagai berikut :
2 12 185 14,6278 85,3722
1. Ukuran partikel, partikel umpan yang ingin dipisahkan
3 11 183 13,7023 86,2977
harus memiliki rentang pemisahan kurang dari settling ratio
Total 34 563 13,7576 86,2424 nya, hal ini dimaksudkan untuk menghindari jatuhnya
34 × 7 partikel konsentrat dan tailing pada kecepatan yang sama
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑛𝑂2 = × 100% = 13,7576% yang akan menyulitkan proses pemisahan feed tersebut.
34 × 7 + 563 × 2,65
563 × 2,65 2. Densitas mineral, untuk proses pemisahan yang baik,
%𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑖𝑂2 = × 100% = 86,2424%
34 × 7 + 563 × 2,65 densitas mineral berharga dan pengotornya harus memiliki
rentang yang cukup jauh dengan menggunakan media fluida
2. Recovery SnO2
yang densitasnya berada pada rentang kedua bahan tersebut.
48,7962%(28,9364% − 13,7576%)
𝑅= × 100% 3. Teknik pengumpanan, teknik pengumpan akan
28,9364%(48,7962% − 13,7576%)
mempengaruhi separasi bijih yang diumpankan.
R = 73,0520% Pengumpanan yang kurang konstan serta debit aliran
pengumpanan yang berlebihan akan menyebabkan
3. Kriteria konsentrasi penumpukan material dan kelebihan beban pada permukaan
7−1 jig sehingga akan menggangu proses pemisahan.
𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖(𝐾𝐾) = = 3,6363
2,65 − 1 4. Viskositas feed yang diumpankan, feed yang memiliki
viskositas yang tinggi akan menyebabkan penyumbatan
4. Settling ratio
pada jig karena terjadi penumpukan material sehingga akan
7−1 1 mengakibatkan kecepatan aliran pengumpanan rendah. Hal
𝑆𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = ( ) = 3,6363 ini juga berlaku sebaliknya, untuk feed dengan viskositas
2,65 − 1
yang rendah akan menyebabkan kecepatan aliran partikel yang lebih ringan akan terangkat lebih tinggi dari
pengumpanan tinggi dan akibatnya banyak konsentrat yang partikel yang berat. Sedangkan pada saat diafragma turun,
ikut terbuang ke dalam tailing partikel-partikel yang ringan tesebut akan turun kemudian
dan partikel yang berat akan turun terlebih dahulu.
Adapun dari segi alat, faktor yang mempengaruhi proses
Kemudian, pada saat melewati ragging partikel yang lebih
jigging diantaranya :
kecil akan tersaring sehingga akan terpisah antara partikel
1. Aliran air, dengan menggunakan aliran air yang diatur berat yang akan melewati ragging menuju hutch sedangkan
terlalu cepat lajunya kan menyebabkan umpan yang partikel ringan akan menuju ke overflow.
seharusnya dapat dipisahkan menjadi konsentrat dan tailing
Terdapat beberapa variabel operasi yakni sebagai berikut :
tidak punya waktu yang banyak untuk memisahkan diri
sehingga akan berpengaruh pada hasil recovery dari proses • Ketebalan lapisan ragging mempengaruhi jumlah
jigging tersebut dimana masih banyak tailing yang ikut ke material halus yang akan ikut terolah.
dalam konsentrat atau berlaku hal sebaliknya, banyak
kosentrat yang masuk ke overflow bersama tailing. • Laju pengumpanan, umpan harus diberikan secara
konstan agar terjadi mekanisme jigging yang ideal
2. Panjang stroke yang digunakan, panjang stroke sehingga bisa diperoleh recovery yang tinggi.
merupakan panjang dorongan air oleh energizing unit
sehingga dapat mengatur jauhnya partikel-partikel • Frekuensi stroke, semakin tinggi frekuensi semakin
terdorong pada saat pulsion dan jarak antar partikel saat besar gaya yang dihasilkan.
dilasi. Untuk mendapatkan hasil jigging yang baik dicari
• Amplitudo stroke, mempengaruhi ketinggian naik-
nilai panjang stroke yang optimum sesuai dengan
turunnya fluida.
kebutuhan di idustri dan pada umumnya dilakukan system
trial and error hingga didapatkan panjang stroke yang • Densitas dari mineral dan fluida, idealnya mineral
sesuai untuk operasi jigging material tersebut. memiliki densitas cukup berbeda dan fluida memiliki
densitas di antara kedua mineral.
3. Frekuensi, merupakan banyaknya stroke per menit,
frekuensi akan menentukan banyaknya pengaruh 2. Jelaskan hubungan antara panjang Stroke dan frekuensi
mekanisme percepatan diferensial. Untuk mendapatkan jigging dengan ukuran umpan.
hasil dengan recovery yang baik, dicari nilai frekuensi
optimum, dimana nilai dari frekuensi ini akan berbading Jawab :
terbalik dengan panjang stroke. Semakin kecil panjang Hubungan antara panjang stroke dengan ukuran umpan
stroke maka semakin besar frekuensinya. Dan untuk yaitu berbanding lurus dimana semakin kecil ukuran umpan
mendapatkan nilai frekuensi yang optimum juga dilakukan maka panjang stroke juga semakin kecil. Hal ini disebabkan
system trial and error di industri. oleh, dengan panjang stroke yang kecil maka gaya pulsion
4. Tebal ragging, ketebalan ragging atau banyaknya bola- dan suction akan menimbulkan amplitude yang kecil
bola (hematit) dapat mempengaruhi hasil dari proses jigging sehingga kecepatan air naik dan turun juga kecil. Hal ini
dimana semakin banyaknya jumlah ragging, maka akan untuk menghindari terjadinya pengangkatan kembali
semakin kecil rongga antara celah-celah tersebut sehingga partikel-partikel yang telah melewati ragging ke atas.
tentu hal ini akan berakibat pada banyaknya jumlah Sedangkan hubungan antara ukuran dan frekuensi stroke
konsentrat yang dapat lolos dan masuk ke hutch. adalah berbanding terbalik karena dengan peningkatan
jumlah rotasi permenit nya akan menyebabkan amplitude
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas lebih pendek. Efek peningkatan frekuensi dari stroke
terhadap umpan ini juga akan berpengaruh pada kecepatan
1. Uraikan teori jigging dan variable operasinya.
aliran vertikal ke atas dimana kecepatanya tidak boleh lebih
Jawab : besar daripada kecepatan jatuh partikel.
Jigging merupakan salah satu metode konsentrasi 3. Pada selang ukuran umpan berapakah alat jig bekerja
gravitasi yang memanfaatkan gerak fluida vertikal. Alat dengan baik dan effisien.
yang digunakan pada metode ini dinamakan jig. Jig ini
Jawab :
digunakan untuk konsentrat yang bersifat abrasif. Jika
ukuran umpan yang diumpankan memiliki densitas yang Alat jig dapat bekerja dengan baik pada selang ukuran
relatif dekat, maka mineral yang dapat dikonsentrasikan umpan hasil grinding yang berkisar antara 1 mm–450
memiliki rentang ukuan yang relatif dekat sehingga dapat mikron (10 Mesh-100 Mesh). Karena jika partikel
mempermudah proses selanjutnya. Cara kerja alat jigging berukuran terlalu besar akan dapat menyebabkan
yaitu motor dinyalakan terlebih dahulu sehingga dapat penyumbatan pada lapisan bed sedangkan jika ukuran
menggerakkan diafragma. Pada saat feed dimasukkan partikel terlalu kecil maka proses pemisahan tidak efektif
dengan laju yang konstan, diafragma akan naik turun yang karena akan banyak konsentrat yang terbuang bersama
akan menimbulkan tekanan pada air di dalam alat jigging. dengan tailing pada overflow.
Pada saat diafragma turun terjadi perubahan tekanan yang
menyebabkan air menjadi naik sehingga pada saat ini 4. Jelaskan dengan singkat aksi dari siklus jigging.
Jawab : naik sehingga pada saat ini partikel yang lebih ringan akan
terangkat lebih tinggi dari partikel yang berat. Sedangkan
Aksi dari siklus jigging, yaitu sebagai berikut :
pada saat diafragma turun, partikel-partikel yang ringan
1. Perbedaan percepatan dalam waktu yang relatif singkat, tesebut akan turun kemudian dan partikel yang berat akan
partikel dengan berat jenis lebih besar akan mempunyai turun terlebih dahulu. Kemudian, pada saat melewati
jarak tempuh yang lebih besar daripada partikel yang berat ragging partikel yang lebih kecil akan tersaring sehingga
jenisnya lebih kecil. akan terpisah antara partikel berat yang akan melewati
ragging menuju hutch sedangkan partikel ringan akan
2. Hindered settling, apabila partikel mengendap dalam menuju ke overflow.
jangka waktu yang lama, kecepatan terminal dalam tercapai
dan selanjutnya bergerak dengan kecepatan konstan. Diperoleh data sebagai berikut :
gerakan partikel pada kondisi ini sangat bergantung pada
1. Kadar
ukuran, bentuk, dan densitas.
• SnO2
3. Interstitial trickling Pada pengendapan partikel yang
-Feed = 28,9364%
bebeda densitas, ukuran,bentuk partikel pada pengendapan
-Konsentrat = 48,7692%
partikel yang berbeda densitas, ukuran, bentuk partikel pada
selang waktu tertentu akan mencapa jarak tempuh yang -Tailing = 13,7576%
berbeda-beda antara lain : • SiO2
-Feed = 71,0636%
• Partikel besar akan tiba terlebih dahulu. -Konsentrat = 51,2308%
• Partikel kecil masih terus bergerak diantara partikel -Tailing = 86,2424%
besar yang dinamakan sebagai Consolidated Trickling.
2. Recovery = 73,0520%
5. Pelajari cara kerja jig lainnya yang ada di laboratorium.
3. Kriteria konsentrasi = 3,6363
Jawab :
4. Settling ratio = 3,6363
G. Daftar Pustaka
F. Kesimpulan