Anda di halaman 1dari 10

Laporan Modul I, MG-2212

Crushing (Peremukan)
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Mohammad Andi Setianegara (12514035)/I/Kamis, 25-02-2016
Program Studi Teknik Metalurgi
Institut Teknologi Bandung Asisten : Muhammad Ghofry/12513043

Abstrak Praktikum Modul I- Praktikum ini bertujuan untuk menentukan mekanisme peremukan dan cara kerja alat
remuk dan juga menentukan mekanisme pengayakan dan cara kerja alat pengayakan. Pada praktikum ini digunakan
dua alat crusher yaitu jaw crusher dan roll crusher. Pada praktikum ini, dilakukan crushing sebanyak 3 kali. Pertama
dilakukan crushing di jaw crusher, hasilnya kemudian diayak dengan ayakan 1,2,3,8,14,20 dan 50 mesh. Setelah itu,
hasil ayak disatukan kembali, bijih yang cukup besar dikumpulkan dan dibagi 2 untuk menjadi umpan pada roll
crusher. Crushing pada roll crusher pertama menggunakan gape 1 cm, dan yang kedua dengan gape 1.5 cm. Masing-
masing setelah di crushing, hasilnya diayak dengan ayakan 1,2,3,8,14,20 dan 50 mesh. Pada crushing di roll crusher
dapat ditemui choking yaitu bijih tersumbat dan tidak dapat remuk karena bentuk bijih maupun gape yang terlalu
kecil.

A Tinjauan Pustaka 1. Abrasion (Attrition)


Kominusi adalah operasi pengecilan ukuran bijih Terjadi bilamana energi yang kurang cukup
dengan peremukan dan penggerusan. Tujuannya diterapkan ke partikel, menyebabkan
adalah untuk : terjadinya localized stressing dan remuknya
1. Menghasilkan partikel yang sesuai dengan sebagian kecil area sehingga menghasilkan
kebutuhan distriusi ukuran partikel yang halus
2. Membebaskan mineral berharga dari 2. Compression (cleavage)
pengotor Energi cukup untuk membuat partikel remuk,
3. Memperbesar luas permukaan, sehingga menghasilkan ukuran partikel yang tidak jauh
kecepatan reaksi pelarutan dapat berlangsung berbeda dengan ukuran umpan
dengan lebih baik 3. Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk terjadinya
Kominusi ada dua macam yaitu : peremukan partikel, menghasilkan banyak
1. Peremukan (Crushing) partikel yang distribusi ukuran yang lebar
2. Penggerusan (Grinding)
Crushing (Peremukan)
Berdasarkan tahapannya, crushing terbagi menjadi 1. Primary crushing
1. Primary crushing; alat yang digunakan a. Peremukan ukuran bijih dari
adalah jaw crusher dan gyratory crusher tambang pada tahap pertama dan
untuk mengecilkan ukuran bijih menjadi 8- crusher dioperasikan secara terbuka
6 b. Untuk bijih yang keras dan kompak
2. Secondary crushing; alat yang digunakan biasanya digunakan jaw crusher
adalah jaw crusher, gyratory crusher, cone atau gyratory crusher
crusher dan roll crusher untuk mengecilkan Jaw Crusher
ukuran dari 8-6 menjadu 3-2 Ciri khas : dua plat yang
3. Tertiary crushing; alat yang digunakan membuka dan menutup seperti
adalah cone crusher, roll crusher, dan rahang. Salsaj satu diam yang
hammer mill untuk mengecilkan ukuran dari lainnya bergerak
3-2 menjad 3/8-1/2. Ada dua tipe
o Blake crusher
Mekanisme peremukan yang dapat terjadi antara lain : o Dodge crusher
Roll Crusher adalah mesin pereduksi ukuran
yang menggunting dan menekan material antara dua
permukaan yang keras. Permukan yang digunakan
biasanya berbentuk roll yang berputar dan besi
landasan yang diam, atau dua roll dengan diameter
sama yang berputar pada kecepatan sama dan arahnya
berlawanan. Permukaan roll bisa rata, berkerut atau
bergigi.
Roll crusher biasanya digunakan untuk
mereduksi material yang keras. Karakteristik mesin
peremuk tipe ini adalah termasuk berkecepatan rendah
dan relati memiliki rasio reduksi yang rendah, berkisar
3 : 1 sampai 8 : 1. karena memiliki kecepatan
rendah, maka laju keausan alat ini relatif rendah.

B. Data Percobaan

1. Jaw Crusher
Ukuran Ukuran W (berat yang
(mesh) (mm) tertampung)
+1 25,4 2
+2 1.5
Gyratory crusher +3 6,730 0.5
Bagian alat : sumbu tegak dimana +8 2,380 0.25
+14 1,410 1.5
terpasang unsur peremuk (mantle),
+20 0,841 0.05
digantung pada spider
+50 0,297 0.05
Sumbu tegak diputar secara eccentric
-50 0,297 0.1
dari bagian bawah menghasilkan aksi
Berat Total 5.95
gyratory
Mantle bersama sumbu tegak bergerak 2. Roll crusher dengan gape = 1 cm
secara gyratory memberikan
compression ke arah shell Ukuran Ukuran W (berat yang
(mesh) (mm) tertampung)
+1 25,4 0.05
2. Secondary crushing +2 12.5 0.25
a. Jauh lebih ringan dari primary +3 6,730 0.5
crusher +8 2,380 0.13
b. Peremukan mulai dari 8-6, yaitu +14 1,410 0.05
material yang telah melewati +20 0,841 0.02
primary crushing +50 0,297 0.01
Roll Crusher -50 0,297 0.01
Berat Total 1.02

3. Roll crusher dengan gape = 1.5 cm


Ukuran Ukuran W (berat yang
(mesh) (mm) tertampung)
+1 25,4 0.25
+2 12.5 0.45
+3 6,730 0.44
+8 2,380 0.1
+14 1,410 0.05
+20 0,841 0.03
+50 0,297 0.01 %kumulatif berat
-50 0,297 0.025 Ukuran (mm) lolos
Berat Total 1.355 25 ,4 66.3865462
-25 12,5 41.17647059
C. Pengolahan Data -12.5 6.73 32.77310924
-6.73 2.38 28.57114286
1. Langkah Kerja
-2.38 1.41 3.361344538
Jaw Crusher
1. Mesin dinyalakan dan diamati -1.41 0.841 2.521008403
bagaimana cara kerjanya -0.841 0.297 1.680672269
2. Bongkahan bijih dimasukkan kedalam 0
-0.297
mesin secara perlahan
3. Hasil peremukan diayak dengan seri
ayakan 1 mesh , 2 mesh, 3 mesh
(8,647 mm), 8 mesh (3,175 mm), 14
Jaw Crusher
80
mesh (1,1814 mesh), 0.841mm(20
mesh) dan 0,297mm(50 mesh) 70 y = 2.5134x + 7.5594
4. Hasil dari setiap fraksi ditimbang dan
dibuat grafik distribusi ukuran 60

% Berat kumulatif lolos


5. Hasil ayakan dibagi 2 dan dipisahkan
50
Roll crusher
40
1. Setting bukaan dari Roll Crusher
2. Mesin dinyalakan dan diamati 30
bagaimana cara kerjanya
3. Bongkahan bijih hasil dari jaw crusher 20
(hasil bagi dua tadi ) dimasukkan ke
10
dalam mesin secara perlahan
4. Hasil peremukan diayak dengan seri 0
ayakan 1 mesh , 2 mesh, 3 mesh (8,647 0 10 20 30
mm), 8 mesh (3,175 mm), 14 mesh Ukuran (mm)
(1,1814 mesh), 0.841mm(20 mesh) dan
0,297mm(50 mesh)
5. Hasil dari setiap fraksi ditimbang dan b. Roll Crusher dengan r = 1cm
dibuat grafik distribusi ukuran %kumulatif berat
6. Percobaan dilakukan dengan Ukuran (mm) lolos
menggunakan 2 setting gape yang 25 ,4 95.09803922
berbeda yaitu 1,5 cm dan 1 cm.
-25 12,5 9412
2. Rumus Dasar
a. Persen berat: -12.5 6.73 21.5682745
berat mineral per fraksi -6.73 2.38 8.823529412
Persen berat =
berat mineral keseluruhan -2.38 1.41 3.92158627
100%
b. Reduction Ratio: -1.41 0.841 1.960784314
ukuran feed -0.841 0.297 0.980392157
RR =
ukuran produk -0.297 0
3. Perhitungan
a. Jaw Crusher
a. P80 untuk Roll Crusher dengan r = 1.5 cm
Roll Crusher (r = 1cm) y = 1.8614x - 1.5054
120
80 = 1.8614x 1.5054
x = 43.787
y = 4.1004x + 0.1964 P80 = 43.787 mm
100
%berat kumulatif lolos

b. P80 untuk Roll Crusher dengan r = 1 cm


80
y = 4.1004x +0.1964
80 = 4.1004x +0.1964
60
x = 19.462
P80 = 19.462 mm
40

20
c. P80 untuk Jaw Crusher
y = 2.5134x+7.5594
0
0 10 20 30 80 = 2.5134x+7.5594
x = 28.82
ukuran (mm)
P80 = 28.82 mm

c. Roll Crusher dengan r = 1,5 cm d. RR80 untuk Roll Crusher dengan r = 1,5 cm
%kumulatif P80 Feed 28.82
Ukuran (mm) berat lolos RR80 = = = 0,658
P80 Produk 43.787
25 ,4 81.5498155 e. RR80 untuk Roll Crusher dengan r = 1,0 cm
P80 Feed 28.82
25 12,5 48.33948339 RR80 = = = 1.444
P80 Produk 19.9462
12.5 6.73 15.86715867
6.73 2.38 8.487084871
2.38 1.41 4.79704797
D. Analisa Hasil Percobaan
1.41 0.841 2.58302583
Pada roll crusher, semakin kecil gape (r) maka
0.841 0.297 1.84501845 semakin besar RR80 roll crusher tersebut. Semakin
0.297 0 besarnya nilai dari RR80 menunjukkan bahwa besar P80
yang dihasilkan semakin kecil yang artinya produk
Roll Crusher (r=1.5 cm) hasil dari roll crusher semakin kecil dengan semakin
mengecilnya gape.
60 Ketika penggunaan roll crusher, bisa terdapat
masalah (baik di industri maupun dalam percobaan,
50 yaitu tidak semua bijih dapat tergerus dengan baik.
% berat kumulatif lolos

y = 1.8614x - 1.5054 Beberapa bijih bahkan hanya mengalami abrasi tanpa


40 bisa masuk terhimpit oleh roll, yang biasa disebut
choking. Hal ini disebabkan roll pada crusher yang
30 seharusnya bergerigi sudah menjadi halus akibat
tertempel oleh material lain sehingga tidak dapat
20 melakukan fungsinya dengan baik. Selain itu dapat
pula disebabka bentuk bijih yang tidak sesuai maupun
10 gape yang terlalu kecil.
Pada penggunaan roll crusher material ada yang
0 terlempar dan tidak jatuh ke wadah sehingga jumlah
0 10 20 30 produk pada roll tidak sama dengan feednya yaitu
ukuran (mm) produk dari jaw crusher. Hal ini berpengaruh pada
nilai P80 dan juga RR80
Perhitungan P80 dan RR80 ini berguna sebagai partikel serta ukuran hasil remukan dan ukuran
salah satu faktor penentu efisiensi crusher dan juga ayakan.
salah satu elemen penentuan kapasitas crusher. Selain
itu, perhitungan ini juga berguna sebagai indikator 3. Ada berapa macam type jaw Crusher menurut
batasan mekanik dari kerja yang dapat dilakukan oleh desainnya dan dimana letak perbedaannya
crusher. Jawab :
Jaw Crusher memiliki empat tipe berdasarkan
desainnya, yaitu :
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas
Blake (porosnya diatas)
1. Jelaskan istilah gape, setting dan angle of nip
Jawab : Overhead Pivot,
Overhead Eccentric,
Gape adalah jarak horizontal pada mulut jaw
Dodge (porosnya dibawah)
crusher yang diukur pada bagian mulut jaw
crusher tempat umpan yang dimasukkan Perbedaan dari keempat tipe tersebut adalah
bersinggungan dengan mulut jaw crusher. ukuran, power, kecepatan putarnya, dan
Bagian mulut jaw crusher yang berfungsi karakteristik dan aplikasinya.
sebagai tempat menerima umpan disebut
mouth.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Choke
Setting adalah bagian dari jaw crusher yang
Crushing dan Arrested crushing pada operasi
mengatur agar lubang ukuran sesuai dengan
peremukan serta beri contoh alat yang
yang diinginkan
menggunakan cara tersebut
Angle of nip adalah sudut yang dibentuk
Jawab :
antara dua permukaan dari jaw plate pada
Choke crushing adalah proses penghancuran
jaw crusher. Sedangkan pada roll crusher,
material yang mana penghancuran material
angle of nip adalah sudut yang dibentuk dari
dilakukan oleh permukaan roll dan juga oleh
tangen pada permukaan roll pada titik kontak
sesama material. Contoh: Roll Crusher.
dengan partikel yang akan diremuk
Arrested crushing adalah proses
penghancuran mineral yang mana
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduction
penghancuran mineral hanya dilakukan
ratio, limiting reduction ratio, reduction ratio
dengan bantuan jaw saja. Contoh: Jaw
80%. Apakah faktor-faktoryang mempengaruhi
Crusher.
besarnya reduction ratio hasil peremukan
Jawab :
5. Jelaskan mekanisme remuknya material
Reduction Ratio adalah perbandingan antara
Jawab :
ukuran ayakan yang meloloskan sejumlah Ada 3 mekanisme remuknya material yaitu :
umpan dengan ukuran ayakan yang Abrasion terjadi bilamana energi yang
meloloskan sejumlah hasil peremukan. diterapkan kurang mencukupi untuk
Limiting Reduction Ratio adalah meremukan partikel secara signifikan
perbandingan antara ukuran ayakan terbesar sehingga terjadi tekanan yang terlokalisasi
yang dilakukan untuk meloloskan umpan (localized stressing) dan remuknya sebagian
dengan ukuran ayakan terbesar untuk kecil area dan hasilnya berupa partikel halus
meloloskan hasil peremukan. yang merata.
Reduction Ratio 80% adalah perbandingan Compression terjadi bilamana energi yang
antara ukuran ayakan yang meloloskan 80% diberikan cukup untuk membuat partikel
umpan dengan ukuran ayakan yang mencapai titik remuk, dan menghasilkan
meloloskan 80% hasil peremukan. ukuran partikel yang ukurannya tidak jauh
Faktor yang mempengaruhi besarnya reduction berbeda dengan ukuran umpan
ratio adalah ukuran dari umpan itu sendiri, Impact terjadi bilamana energi yang
kekerasan mineral yang digunakan, bentuk diberikan sangat mencukupi untuk
meremukkan partikel mineral. Pada kondisi Wills, BA. 1992. Mineral Processing
ini terbentuk partikel dengan jumlah besar Technology, 5th edition Pergamon Press Canada.
dan memiliki ukuran yang bermacam-
macam.
H. Lampiran
6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
partikel melewati permukaan ayakan Tabel Konversi
Jawab : U.S. mesh Inches Microns Millimeters
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju partikel
melewati permukaan adalah densitas bulk, 3 0.265 6730 6.73
permukaan ayak, persentase area yang terbuka, 4 0.187 4760 4.76
bentuk partikel, ukuran lubang, kelembapan
5 0.157 4000 4
permukaan, bentuk lubang, ketebalan, frekuensi
dan sudut inklinasi. 6 0.132 3360 3.36
7 0.111 2830 2.83
7. Bagaimana menyatakan ukuran dari alat Jaw
Crusher, Gyrator Crusher, Roll Crusher dan 8 0.0937 2380 2.38
pengayak getar (vibration screen) 10 0.0787 2000 2
Jawab :
12 0.0661 1680 1.68
Ukuran dari alat-alat crusher tersebut dinyatakan
dengan besarnya nilai gape, angle of nip, setting, 14 0.0555 1410 1.41
width, dan mouth. 16 0.0469 1190 1.19

F. Kesimpulan 18 0.0394 1000 1


Peremukan (crushing) pada pengolahan mineral 20 0.0331 841 0.841
berfungsi untuk mengecilkan ukuran bijih serta
25 0.028 707 0.707
membebaskan mineral berharga dari mineral
pengotor. Peremukan dapat terjadi melalui 3 30 0.0232 595 0.595
mekanime yaitu abrasion, compression and shatter.
35 0.0197 500 0.5
Pada peremukan menggunakan jaw crusher, bijih
dimasukkan melalui mouth, yang kemudian akan 40 0.0165 400 0.4
dihancurkan oleh jaw, jaw disini ada dua yaitu fixed 45 0.0138 354 0.354
jaw dan moveable jaw dan kemudian hasilnya
dikeluarkan melalui throw.. Sedangkan pada 50 0.0117 297 0.297
peremukan menggunakan roll crusher, bijih 60 0.0098 250 0.25
dimasukkan melalui feeder yang diatasnya ada
70 0.0083 210 0.21
screening terlebih dulu. Kemudian bijih dihancurkan
oleh sepsang roll yang berputar dan hasilnya akan 80 0.007 177 0.177
keluar melalui bagian bawah roll crusher.
100 0.0059 149 0.149
Pengayakan (screening adalah proses proses
pemisahan produk berdasarkan ukuran dengan 120 0.0049 125 0.125
menggunakan ayakan. Ukuran dari ayakan berbeda- 140 0.0041 105 0.105
beda disesuaikan dengan kebutuhan. Ukuran dari
ayakan biasa disebut mesh, maksud dari mesh adalah 170 0.0035 88 0.088
banyaknya lubang per inci luas ayakan. Misal, apabila 200 0.0029 74 0.074
ayakan tersebut berukuran 8 mesh, maka dalam 1 inci
230 0.0024 63 0.063
ayakan ada 8 lubang.
G. Daftar Pustaka 270 0.0021 53 0.053

Sanwani, Edy. 2016. Slide Kuliah Pengolahan 325 0.0017 44 0.044


Mineral, Departemen Teknik Metalurgi ITB 400 0.0015 37 0.037
Crusher di Industri

PT Newmont Beddington Gold Australia.

Anglo American Los Bronces copper mine

Anda mungkin juga menyukai