Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENDAHULUAN

GRINDING ( PENGGERUSAN)

l. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran yang terjadi dalam ball mill, demikian
juga dengan roll mill ?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keausan bola pelapis (liner) pada Ball
Mill ?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan kritis dan turunkan persamaannya
?
4. Jelaskan tiga hubungan putaran mill dengan aksi penggerusan ?

5. Kenapa penggunaan bijih pada pengolahan bahan galian umumnya dilakukan


dengan cara basah ?
1. Ball Mill Ball mill merupakan salah satu jenis unit grinding, ball mill bekerja
dengan prinsip impact, ball mill menggunakan bola besi sebagai grinding
medium. Gaya yang bekerja pada sebuah ball mill yaitu gaya gesek, tumbukan
dan gravitasi. Pengecilan ukuran pada penggerusan, grinding tergatung pada
seberapa besar peluang dari partikel bijih untuk dapat digerus. Penggerusan
terjadi oleh adanya beberapa gaya yang bekerja pada partikel bijih tersebut.
Gaya-gaya yang bekerja pada operasi penggerusan adalah impact, kompresi,
shear atau chipping dan abrasion. Gaya-gaya ini akan mengubah bentuk partikel
bijih sampai melampaui batas kekuatan yang dimilikinya dan kemudian
menyebabkan partikel bijih menjadi remuk. Pada pengolahan bijih, mineral atau
bahan galian umumnya dilakukan secara basah. Muatanmill terdiri dari grinding
media atau media gerus, bijih dan air. Muatan ini akan tercampur dengan baik
ketika mill berputar. Media gerus akan dapat mengecilkan partikel bijih dengan
satu atau beberapa gaya. Sebagian besar energi kenetik dari muatanmill akan
terbuang sebagai panas, suara dan kehilangan lainnya. Hanya sebagian kecil saja
yang termanfaatkan sebagai energi untuk pengecilan ukuran. Operasi
penggerusan berjalan secara kontinu, artinya umpan masuk ke dalammill melalui
salah satu ujungnya secara terus-menerus dengan laju tertentu. Bijih tinggal
dalam mill untuk beberapa saat agar terjadi pengecilan ukuran dan kemudian
keluar pada ujung yang lainnya. Ukuran bijih hasil pengerusan akan tergantung
pada jenis media gerus, putaran mill, tipe sirkuit dan sifat bijih yang digerus.
Saat beroperasi,mill akan berputar dan grinding media beserta bijih akan ikut
terbawa naik oleh dindingmill ke arah yang lebih tinggi sampai mencapai titik
atau posisi kesetimbangan dinamiknya. Kesetimbangan dinamiknya tercapai
ketika gaya berat sama dengan gaya centrifugal. Setelah titik kesetimbangan
terlampaui, maka muatan akan bergerak ke bawah sesuai dengan kecepatan
putarmillnya.
Mekanisme penggerusan dalam ball mill dapat dilihat pada gambar di
bawah. Berdasarkan kecepatan putaranmill terdapat dua mekanisme penggerusan
yaitu, cascading dan cataracting. Kedua mekanisme ini akan menghasilkan
distribusi ukuran produk yang berbeda.
Mekanisme Cascading. Pada putaran mill yang relatif rendah, Muatan akan
bergerak naik tidak begitu tinggi dan setelah mencapai titik kesetimbangan
muatan segera kembali menggelincir atau menggelinding di atas muatan lain
yang sedang bergerak ke atas. Pada Mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi
akibat gaya abrasi atau attrition dan shear. Produk yang dihasilkan dengan
mekanisme ini adalah sangat halus.
MekanismeCataracting. Ketikamill berputar cukup tinggi, muatan ikut
berputar dan bergerak naik relatif tinggi dengan titik kesetimbangan yang tinggi
pula. Setelah kesetimbangannya tercapai, muatan akan jatuh bebas ke dasarmill.
Pada mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi akibat pengaruh gaya impact dan
compressi. Produk yang dihasilkan berukuran relatif kasar.

Roll Mill bentuknya hampir sama dengan Ball mill, berbentuk shell silinder
dengan ukuran panjangnya lebih besar dari diameternya (1 1/3 – 3 kali), dimuati
dengan grinding media berupa batang-batang baja (stel rod) pengganti bola-bola
baja. Silinde. Pada rod mill, material akan berada di antara dua rod dan dalam
kondisi terjepit. Penggerusan terjadi akibat berat dari rod
Gulungan bekerja paralel secara otomatis dibuka dan ditutup oleh sistem
pneumatik yang digerakkan oleh sebuah unit kontrol elektronik. Gandum bersih
memasuki pabrik rol dalam cermin suatu cerat dan proses penggilingan dimulai.
Indikator tingkat Capacitive menyesuaikan jumlah butir, yang memasuki pabrik
rol dari inlet, yang mengontrol gulungan makan. Biji-bijian, yang mengalir
secara teratur melalui gulungan, mengalami pengolahan. Sistem penyesuaian,
yang menyediakan pendekatan yang sangat tepat dari gulungan satu sama lain,
dapat dengan mudah diintegrasikan dengan sistem otomatisasi. Udara, yang
tersedot melalui sistem pneumatik melalui saluran udara khusus diciptakan,
menyediakan aliran biasa gabah antara gulungan. Efisiensi dari pabrik rol
meningkat karena fitur tersebut. Produk digiling dibuang ke dalam hopper, yang
ditempatkan di bawah pabrik rol dan kemudian disampaikan melalui suatu sistem
pneumatik.

2. Faktor-faktor tersebut yaitu ukuran ball mill, tingkat kekerasan bahan, berat
bahan, kecepatan rotasi, lama penggilingan, dan berat bola penumbuk yang
digunakan.
Pada cara basah, biasanya bijih bersifat korosif terhadap liner, sehingga liner
terkorosi dan membutuhkan pelumas,
 Gesekan antara liner dengan bijih yang digiling bisa mengakibatkan abrasi
untuk liner berbahan baja.
 Kekuatan abrasi liner yang tergantung pada jenis materialnya.
 Kecepatan rotasi, ukuran umpan, bahan dasar liner, ketebalan liner, dan zona
cascading.

3. Kecepatan kritis adalah di mana perubahan perilaku aliran dari aliran laminar
menjadi aliran turbulen dan ada beberapa faktor seperti viskositas, kepadatan,
ukuran pipa, kekasaran, dll yang mempengaruhi angka ini.Untuk aliran laminar,
aliran memiliki pola diprediksi, dan tingkat geser adalah fungsi dari tegangan
geser dari fluida. Oleh karena itu, persamaan yang digunakan untuk aliran
laminar didasarkan pada model aliran fluida Newtonian, Bingham Plastik, dan
Power Hukum
V dinyatakan dalam,

disubtitusikan,

Kecepatan kritis terjadi saat α=0, sehingga nilai cos α=1,

Kecepatan kritis ini dinyatakan dalam satuan revolusi per menit (rpm).

4. Jelaskan tiga hubungan putaran mill dengan aksi penggerusan ?


a) Mekanisme Cascading
Pada putaram mill yang relatif rendah, muatan akan bergerak naik tidak
begitu tinggi dan setelah mencapai titik kesetimbangan muatan segera kembali
menggelincir atau menggelinding di atas muatan lain yang sedang bergerak ke
atas. Pada mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi akibat gaya abrasi. Produk
yang dihasilkan dengan mekanisme ini adalah sangat halus.
b) Mekanisme Cataracting
Ketika mill berputar cukup tinggi, muatan ikut berputar dan bergerak naik
relatif tinggi dengan kesetimbangan yang tinggi pula. Setelah kesetimbangan
tercapai, muatan akan jatuh bebas ke dasar mill.
Pada mekanisme ini pengecilan ukuran akibat pengaruh gaya impact dan
kompressi. Produk yang dihasilkan berukuran relatif lebih kasar.

c) Putaran kritis
Putaran mill dimana muatan mulai menempel pada dinding mill dan ikut
berputar bersama mill. Pada kondisi ini tidak terjadi mekanisme pengecilan
ukuran

5. Penggerusan cara basah menggunakan air sebagai campuran bijih, membentuk


persen solid tertentu. Persen solid menyatakan perbandingan dalam berat antara
berat padatan, atau bijih terhadap berat pulp, atau slurry, atau campuran padatan
dan air. Operasi penggerusan, grinding dapat dilakukan secara kering atau basah.
Beberapa kriteria yang digunakan untuk penentuan grinding dilakukan secara
kering atau basah adalah Pengolahan berikutnya dilakukan secara basah atau
kering. Pengolahan mineral atau bijih pada umumnya dilakukan secara basah.
Pada umumnya operasi konsentrasi atau pemisahan mineral dilakukan dengan
cara basah. Namun penggerusan klingker untuk menghasilkan semen selalu cara
kering.
a) Penggerusan cara basah memerlukan energi lebih kecil dibanding cara
kering.
b) Klasifikasi atau sizing lebih mudah dan memerlukan ruang yang lebih
kecil dibandingkan cara kering.
c) Lingkungan pada penggerusan cara basah relatif lebih bersih dan tidak
memerlukan peralatan untuk menangkap debu.
d) Penggerusan cara kering mensyaratkan bijih yang betul-betul kering.
Sehingga memerlukan operasi pengeringan terlebih dahulu.
e) Pada penggerusan cara basah, konsumsi media gerus dan bahan pelapis
relatif lebih banyak, karena terjadi korosi.
f) Penggerusan dilakukan dalam alat yang disebut penggerus atau Tumbling
Mill berbentuk tabung silinder yang berputar pada sumbu harisontalnya.
Di dalam tabung selinder terdapat media gerus, atau grinding media, bijih
yang akan digerus dan air, untuk operasi cara basah.

Anda mungkin juga menyukai