Anda di halaman 1dari 13

Sebutkan dan jelaskan mekanisme peralatan dalam pencucian batubara, dari preparasi

sampsai ke pengelolaan limbah pvencucian (minwimal 7 peralatan)

Jawab:

1. Roll Crusher

Roll Crusher adalah type crusher dengan sistem gilas rotary dengan
kecepatan rpm yang realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar 300
rpm dan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar. Unjuk kerja dari mesin
Roll Crusher ini bergantung pada jenis / kualiatas material gigi gilasnya, ukuran
shaft dan ukuran Roda nya, yang semuanya harus disesuaikan dengan raw material
dan target kapasitas produksi.
Roll Crusher biasa banyak digunakan didunia pertambangan, yaitu
untuk menghancurkan batuan dengan tingkat kekerasan & keuletan yang relatif
rendah, seperti batu bara, batu kapur, bahan semen, batu tembaga, belerang, dsb.
Roll crusher memiliki rasio MAKSIMUM pengurangan teoritis 4:1. Jika partikel 2 inci
diumpankan ke crusher melempar satu ukuran absolut terkecil bisa harapkan dari
crusher adalah 1 / 2 inci. Roll Crusher hanya akan menghancurkan materi ke
ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).
Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau crusher terseier setelah
batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll
crusher terdiri dari single roll dan double roll. Single roll digunakan untuk
memecahkan batuan yang lembap dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk
memecahkan batuan yang abrasive. Kapasitas roll crusher tergantung pada jenis
batuan, ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda dan
kecepatan roda berputar

Cara Kerja Roll Crusher


Roll Crusher atau pemecah batu jenis roll, memecah batu dengan menjepitnya
diantara satu roll, dua roll atau lebih, dimana roll-roll akan berputar berlawanan
dengan adanya berat tersendiri dan gusuran dari batu, maka batu akan pecah.
Adapun permukaan dari Roll bermacam-macam ada yang rata, bergelombang,
beralur dengan bermacam-macam, gigi-gigi dan sebagainya, sesuai dengan jenis
batu dan hasil pemecahan yang diharapkan.

2. Cyclone
Cyclone separator
adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan
tekanan rendah karena adanya perputaran untuk
memisahkan materi
berdasarkan perbedaan massa jenis dan ukuran.

Prinsip kerja
cyclone
Adapun prinsip kerja dari
cyclone
ini sebagai berikut:

Gas atau aliran fluida diinjeksikan melalui pipa input.

Bentuk kerucut
cyclone
menginduksikan aliran gas atau fluida untuk berputar,
menciptakan vortex.

Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih besar didorong ke arah luar
vortex.

Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut


menuju tempat pengeluaran.

Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian
atas dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah.

Cyclone membuat suatu gaya sentrifugal yang berfungsi untuk memisahkan


partikulat dari udara kotor.

Gaya sentrifugal timbul saat partikulat di dalam udara masuk ke puncak
kolektor silindris pada suatu sudut dan diputar dengan cepat mengarah ke
bawah seperti pusaran air. Aliran udara mengalir secara melingkar dan
partikulat yang lebih berat mengarah ke bawah setelah menabrak ke arah
dinding
cyclone
dan meluncur ke bawah.

3. Humprey Spiral

Pemisahan mineral-mineral dengan menggunakan humprey spiral dasar

utamanya adalah aliran fluida horizontal. Gaya-gaya yang berpengaruh dalam

proses ini adalah gaya dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi dan gaya

sentrifugal. Bentuk alatnya berupa lounder yang melingkar membentuk spiral,

makin panjang lounder maka konsentrat yang dihasilkan akan semakin tinggi

kadarnya.

Terjadinya pemisahan di dalam humprey spiral sebagai berikut.

1. Feed dimasukkan ke dalam feed tank


2. Melalui pompa, feed dihisap masuk ke dalam cyclone.

3. Di dalam cyclone cairan dengan yang kental dipisahkan, selanjutnya yang encer

dialirkan ke atas ke dalam lounder sebagai wash water, sedang pulp yang kental

melalui lounder dialirkan ke atas menuju feed box sebagai umpan.

4. Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah, maka

terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang ringan sebagai tailing akan

terletak dibagian luar.

5. Material yang berat ada di dalam sebagai konsetrat.

6. Mineral-mineral berat akan mengalir terus dan masuk ke dalam port

penampungan konsentrat yang dihasilkan.


Gambar. Humprey spiral
Gambar. Pemisahan material dalam humprey spiral

Proses pemisahan antara material yang ringan dan yang berat dapat dilihat

pada gambar. Dari gambar terlihat bahwa mineral yang ringan terletak di bagian

luar dari lounder, di mana mineral ringan ini akan terus terbawa oleh aliran air

sebgai tailing. Sedangakan mineral yang berat berada di bagian dalam dari

lounder, di mana mineral berat ini akan terus di alirkan dan masuk di dalam port

sebagai konsentrat. Kadar konsentrat yang dapat dihasilkan pada proses humpery

spiral ini bisa mencapai 80% konsentrat.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam mekanisme kerja humprey spiral ini

adalah :

1. diameter bukaan luonder

2. kemiringan dari lunder

3. tinggi/panjang lounder

4. keseragaman ukuran butiran material

5. kecepatan aliran air sebagai wash water


6. fluida yang digunakan sebagai media pemisahan mineral.

Kelebihan yang didapat pada pemisahan mineral dengan menggunakan alat

humprey spiral antara lain :

a. ongkos instalasi

b. ongkos perawatan rendah

c. ongkos operasi rendah

d. dapat memisahkan mineral berharga dengan mineral tidak berharga dalam

jumlah yang besar, kadar konsentrat yang diperoleh bisa mencapai 80%.

Kekurangan yang dihadapi pada pemisahan mineral dengan menggunakan alat

humprey spiral ini adalah :

a. ukuran feed yang perbolehkan terbatas, biasanya ukuran feed antara 14

dan 400 mesh, tetapi bijih besi bisa di atas 10 sampai 10 mesh.

b. diperlukan suplay air yang cukup atau sirkulasi air dan pengolahannya

yang digunakan pada proses pemisahan mineral sebagai medium wash

water.
4. Dense Medium Seprator

Pemisahan mineral berat dari pengotornya dengan menggunakan media


pemisahan dilakukan dengan cara mencelupkan batubara mentah kedalam media
yang berat jenisnya terletak diantara berat jenis batubara bersih dan berat jenis
impurities dapat digunakan untuk mengolah batubara dari ukuran 0,5-150 mm.

A. Prinsip Pemisahan
Dense medium separation (DMS) merupakan proses konsentrasi yang bertujuan
memisahkan mineral berat dari pengotornya, biasanya mineral ringan dengan menggunakan
media pemisahan yang tidak hanya terdiri dari air saja. Dua produk yang dihasilkan berupa
apungan (float) dan endapan (sink). Secara skematik pemisahan pada proses DMS ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Skema pemisahan pada proses DMC

Teknik pemisahan antara apungan dan endapan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara, antara lain :

1. Medium yang diam

2. Medium yang selalu diaduk

3. Memakai dua medium yang berbeda densitasnya

4. Pemisahan dengan bantuan gaya sentrifugal

5. Digunakan cairan berat sebagai medium

6. Autogenous media (mineral itu sendiri sebagai media).

B. Media Pemisahan

Secara umum media pemisahan yang akan digunakan harus memiliki syarat-syarat sebagai
berikut:

Stabil/ tidak bereaksi

Mudah diperoleh kembali (di-recovery)

Mudah dipisahkan dari produk sink/float


Media pemisahan ini bisa berupa campuran antara air dengan mineral-mineral (padatan)
tertentu yang mempunyai berat jenis cukup tinggi dan berukuran sangat halus sehingga
membentuk suspensi atau berupa larutan berat yang mempunyai berat jenis yang juga cukup
tinggi.

Persyaratan mineral (padatan) agar dapat digunakan sebagai media pemisahan, disamping
syarat-syarat yang telah disebutkan di atas adalah:

Mempunyai kekerasan tertentu

Tidak mudah mengendap

Tidak mengotori mineral yang akan dipisahkan

Sifat kimia stabil

Berat jenis tinggi

5. Baum Jig

Baum Jig

Prinsip dasarnya dengan memberikan udara yang dimampatkan ke dalam sebuah ruangan yang

terdapat di mesin jig yang akan menyebabkan adanya getaran dan penghisapan pada air yang

terdapat di jig. Akibat adanya getaran ini, maka batubara tersebut akan mengalami stratifikasi (

pemisahan ). Pencucian dengan alat ini didasarkan pada perbedaan spesific gravity. Proses yang

dilakukan Jig ini adalah adanya stratifikasidalam bed sewaktu adanya air hembusan. Kotoran

cenderung tenggelam dan batubara bersih akan timbul di atas.

Basic jig, Baum jig sesuai digunakan untuk pencucian batubara ukuran besar, walaupun Baum

Jig dapat melakukan pencucian pada batubara ukuran besar tetapi lebih efektif melakukan
pencucian pada ukuran 10 35 mm dengan spesifik gravity 1,5 1,6. Modifikasi Baum jig adalah

Batac jig yang biasa digunakan untuk batubara ukuran halus.

Untuk batubara ukuran sedang, prinsipnya sama yaitu pulsing (tekanan) air hembusan berasal

dari samping atau dari bawah bed. Untuk menambah bed atau mineral keras yang digunakan untuk

meningkatkan stratifikasi dan menghindari percampuran kembali, mineral yang digunakan biasanya

adalah felspar yang berupa lump silica dengan ukuran 60 mm.

6. Thickener

Thickener Pada Sistem Pengolahan Limbah

Thickener atau sering disebut pengental diterapkan untuk zat-zat yang meningkatkan
viskositas larutan atau campuran cair / padat tanpa secara substansial memodifikasi sifat-sifat
lainnya. Bentuk dari tickener dari luar hampir sama dengan kolam sedimentasi. Namun
ketinggian biasanya lebih tinggi. karena Tickener ini biasanya menampung sludge
sedimentasi dan sludge dari kolam lain

Hasil keluaran dari Tickener biasanya langsung masuk pada Filter Press yang berfungsi
menghilangkan air pada sludge untuk menghasilkan limbah padatan.

Bak Pengental Lumpur ( Thickener )

Bak pengental lumpur berfungsi untuk menampung lumpur ( sludge ) yang berasal dari bak
penjernih pertama dan bak penjernih kedua. Bak ini memiliki bentuk yanng mirip dengan bak
penjernih dengan dimensi yang jauh lebih kecil. Prinsip kerja thickener adalah mengurangi
kadar air dalam lumpur sehingga konsentrasi solid (solid content ) meningkat (kental ). Air
limpasan ( overflow ) dari thickener ini akan dialirkan kembali ke deep tank.
Thickener adalah suatu alat untuk memisahkan padatan yang tercampur dalam larutan. Di
dalam thickener terdapat suatu pengaduk (rake) yang berfungsi untuk mengumpulkan padatan
ke bagian bawah. Pengaduk ini berputar dengan kecepatan rendah ( kurang dari 1 rpm)

Thickening
1. Gravity
2. Flotation
3. Centrifugation

7. Settling Pond

Settling Pond berfungsi sebagai tempat menampung air tambang sekaligus untuk mengendapkan
partikel-partikel padatan yang ikut bersama air dari lokasi penambangan, kolam pengendapan ini
dibuat dari lokasi terendah dari suatu daerah penambangan, sehingga air akan masuk ke settling pond
secara alami dan selanjutnya dialirkan ke sungai melalui saluran pembuangan.

Dengan adanya settling pond, diharapkan air yang keluar dari daerah penambangan sudah bersih dari
partikel padatan sehingga tidak menimbulkan kekeruhan pada sungai atau laut sebagai tempat
pembuangan akhir. Selain itu juga tidak menimbulkan pendangkalan sungai akibat dari partikel
padatan yang terbawa bersama air.

Bentuk settling pond biasanya hanya digambarkan secara sederhana, yaitu berupa kolam berbentuk
empat persegi panjang, tetapi sebenarnya dapat bermacam-macam bentuk disesuaikan dengan
keperluan dan keadaan lapangannya. Walaupun bentuknya dapat bermacam-macam, namun pada
setiap settling pond akan selalu ada 4 zona penting yang terbentuk karena proses pengendapan
material padatan. Keempat zona tersebut adalah :

1. Zona masukan (inlet)


Merupakan tempat masuknya air lumpur kedalam settling pond dengan anggapan campuran padatan-
cairan yang masuk terdistribusi secara seragam.

2. Zona pengendapan (settlement zone)


Merupakan tempat partikel padatan akan mengendap. Batas panjang zona ini adalah panjang dari
kolam dikurangi panjang zona masukan dan keluaran.

3. Zona endapan lumpur (sediment)


Merupakan tempat partikel padatan dalam cairan (lumpur) mengalami sedimentasi dan terkumpul di
bagian bawah kolam.

4. Zona keluaran (outlet)


Merupakan tempat keluaran buangan cairan yang jernih. Panjang zona ini kira-kira sama dengan
kedalaman kolam pengendapan, diukur dari ujung kolam pengendapan.

8. Screening
Pengayakan (sizing/screening)
Pengayakan merupakan salah satu metode pemisahan partikel sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki. Metode ini dimaksudkan untuk memisahkan fraksi-fraksi tertentu sesuai
dengan keperluan dari suatu material yang baru mengalami grinding. Ukuran yang lolos
melalui saringan biasanya disebut sebagai undersize dan partikel yang tertahan disebut
oversize.
Beberapa jenis ayakan yang sering digunakan antara lain :
(1) Grizzly, merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti
aliran pada posisi kemiringan tertentu.
(2) Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring digerakkan
pada frekuensi 1000 sampai 7000 Hz. Ayakan jenis ini mempunyai kapasitas tinggi, dengan
efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan untuk range yang luas dari ukuran partikel
(3) Oscillating screen, ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating screen
(100-400 Hz) dengan waktu yang lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai