Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH UNIT OPERASI PADA PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

Disusun oleh:

Kelompok 1 :

Muhammad Fakhrizal Afif 121160181

Shafira Alya Rahma Az-Zahra 121190037

Krisna Prastya Hady Negara 121190081

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA

2022

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Unit Operasi Pada Pengolahan Bahan
Galian dengan lancar. Adapun ucapan terimakasih kami berikan kepada pihak – pihak yang telah
membantu selama kegiatan kerja praktik berlangsung, anatara lain :

1. Allah SWT yang telah memberikan kelimpahan rahmat–Nya.

2. Kedua orang tua serta keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungan baik moral
maupun material serta doa yang selalu menyertai kami.

3. Bapak Ir. Danang Jaya, M.T. dan Ibu Perwitasari, S.T., M.Eng. sebagai dosen pengampu mata
kuliah Teknologi Pengolahan Mineral

4. Rekan kelompok 1 yang telah menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat berguna untuk dijadikan referensi dalam
penyusunan makalah lain yang lebih baik dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
pembaca.

Yogyakarta, September 2022


Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan

I.1. Latar Belakang

Pengolahan mineral (mineral dressing) adalah salah satu tahapan dalam kegiatan
pertambangan dimana tujuan dari pengolahan mineral adalah untuk meningkatkan kadar logam
berharga dengan cara membuang bagian-bagian dari bijih yang tidak diinginkan. Secara umum,
setelah proses mineral dressing akan dihasilkan tiga kategori produk, yaitu :
1.Konsentrat, dimana logam-logam berharga terkumpul dan dengan demikian kadarnya menjadi
tinggi.
2.Tailing, dimana bahan-bahan tidak berharga (bahan ikutan,gangue mineral)terkumpul.
3.Middling, yang merupakan bahan pertengahan antara konsentrat dan tailing.
Pada proses pengolahan, terdapat proses kominusi. Kominusi adalah proses reduksi
ukuran butir atau proses liberasi bijih. Yang dimaksud dengan proses liberasi bijih adalah proses
melepaskan bijih tersebut dari ikatannya yang merupakan gangue mineral. Pada kominusi,bijih
atau mineral dari tambang yang berukuran besar lebih daripada 1 meter dapat dikecilkan menjadi
bijih berukuran kurang daripada 100 mikron. Pada umumnya bijih, mineral atau bahan galian
dari tambang masih berukuran cukup besar. Sehingga sangat tidak mungkin dapat secara
langsung digunakan atau diolah lebih lanjut. Bijih atau mineral dalam ukuran besar biasanya
berkadar sangat rendah dan terikat dengan mineral pengotornya.
Liberasi Mineral berharga masih rendah pada ukuran bijih yang besar.Sehingga untuk
dapat diolah dan untuk dapat meningkatkan kadar mineral tertentu harus melalui operasi
pengecilan ukuran terlebih dahulu. Operasi pengecilan ukuran bijih umumnya dibagi dalam dua
tahapan yaitu:operasi peremukan(crushing)dan operasi penggerusan(grinding).

1.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain :
1.Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari kominusi.
2.Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam proses kominusi serta alat-alat yang digunakan dalam proses
tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kominusi

Kominusi adalah proses reduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. Selain
untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga untuk liberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih
dari ikatannya yang merupakan gangue mineral. Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal
dalam proses PBG yang bertujuan untuk membebaskan/meliberasi mineral berharga dari material
pengotornya. menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses
berikutnya.memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya
reagen flotasi.
Kominusi ada dua macam, yaitu :
1) Peremukan/pemecahan (crushing) untuk proses kering
2) Penggerusan/penghalusan (grinding) untuk proses basah dan kering di samping itu kominusi, baik
peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a) Tahap pertama primer (primary stage)
b) Tahap kedua sekunder (secondary stage)
c) Tahap ketiga tersier (tertiary stage)
d) Kadang-kadang ada tahap keempat kwarter (quaternary stage)

Peremukan/Pemecahan (Crushing)
Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian/bijih yang langsung dari tambang (ROM/run
of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100 cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa
sampai ukuran 2,5 cm.
Crusher adalah mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu-batu ke batu-batu kecil, kerikil, atau
debu batu. Crushers dapat digunakan untuk mengurangi ukuran, atau mengubah bentuk, bahan limbah
sehingga mereka dapat lebih mudah dibuang atau didaur ulang, atau untuk mengurangi ukuran yang solid
campuran bahan baku (seperti di batu bijih,sehingga potongan) potongan komposisi yang berbeda dapat
dibedakan. Crusher/penghancur dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan material yang akan
digiling/dihancurkan.
Ada dua macam crushing, yaitu Primary Crushing dan Secondary Crushing. Primary crushing mereduksi
ukuran dari yang berukuran kasar sekitar 1 m menjadi ukuran sampai kira-kira ½-⅜inch. Alatnya jaw
crusher,gyratory crusher, hammer mill atau impact crusher. Sedangkan secondary crusher mereduksi
ukuran dari 8-6 inch yang telah ditemukan oleh primary crusher.

1. Penggerusan/Penghalusan (Grinding)
Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran 2,5 cm menjadi
ukuran yang lebih halus. Pada proses penggerusan dibutuhkan media penggerusanyang antara lain
terdiri dari :
a. Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls).
b. Batang-batang baja (steel rods).
c. Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya sendiri yang disebut semi
autogenous mill (SAG).
d. Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau bijihnya yang saling menggerus dan
disebut autogenous mill

A. Alat-alat kominusi
1, Gyratory Crusher
Sebuah crusher mirip dalam konsep dasar untuk sebuah crusher rahang, terdiri dari
permukaan cekung dan kepala kerucut, kedua permukaan biasanya dilapisi dengan permukaan
baja mangan. Kerucut bagian dalam memiliki gerakan melingkar sedikit, tetapi tidak
memutar, gerakan ini dihasilkan oleh pengaturan eksentrik.
Seperti jaw crusher, bahan perjalanan ke bawah antara dua permukaan yang semakin
hancur sampai cukup kecil untuk jatuh keluar melalui celah antara dua permukaan. Sebuah
crusher gyratory adalah salah satu jenis utama crusher primer dalam bijih tambang atau
pabrik pengolahan. crusher Gyratory ditujukan dalam ukuran baik oleh menganga dan mantel
diameter atau ukuran pembukaan penerima.
Gyratory crusher dapat digunakan untuk primer atau sekunder menghancurkan.
Tindakan menghancurkan disebabkan oleh penutupan kesenjangan antara garis mantel (bergerak)
dipasang pada poros vertikal pusat dan garis cekung (tetap) dipasang pada bingkai utama crusher.
Kesenjangan dibuka dan ditutup oleh seorang eksentrik pada bagian bawah gelendong yang
menyebabkan poros vertikal pusat berkisar. Poros vertikal bebas berputar mengelilingi porosnya
sendiri.
Crusher digambarkan adalah poros pendek ditangguhkan tipe gelendong, yang berarti
bahwa poros utama dihentikan di bagian atas dan bahwa eksentrik dipasang di atas gigi. Desain
pendek poros telah menggantikan desain lama-poros di mana nyentrik itu dipasang di bawah gigi.
Biasanya, gyratory memiliki kapasitas yang lebih besar (hingga 8000 ton per jam) dibandingkan
dengan rahang penghancur (hingga 1500 ton per jam). Gyratories beroperasi pada kecepatan
yang lebih lambat dari crusher cone. Gyratory Crusher secara luas digunakan di
pertambangan, tambang, penanganan material.
Crusher jenis ini mempunyai kapasitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan jaw
crusher. Gerakan dari gyratory crusher ini berputar dan bergoyang sehingga proses
penghancuran berjalan terus menerus tanpa selang waktu. Berbeda dengan jaw crusher yang
proses penghancurannya tidak continue, yaitu pada waktu swing jaw bergerak ke belakang
sehingga ada material-material yang tidak mengalami penggerusan.

Berikut ini adalah bagian dari gyratory crusher beserta keterangannya :


1. Mainshaft Assembly(poros utama) adalah merupakan poros utama untuk menggerakkan
crusher agar dapat berputar.
2. Mainshaft position indicator adalah indicator poros utama untuk mengetahui apakah poros
utama berputar atau tidak.
3. Top shell Assembly adalah dinding rumah atau chasing rumah yang berfungsi untuk menumbuk
bahan galian yang akan di hancurkan.
4. Hydrolic Cylinder Assembly adalah silinder pegas yang digunakan untuk menahan poros utama
agar poros utama tidak pecah pada saat proses penghancuran

2. Hammer mill

Hammer mill adalah alat penepung yang tujuannya adalah untuk merusak atau
menghancurkan bahan baku menjadi potongan-potongan kecil dengan menggunakan pukulan
hammer secara berulang. Bahan dikecilkan ukurannya dengan pukulan antara palu (hammer) dan
dinding, dan mendorong bahan melalui plat berlubang hingga terbangkitkan panas. Hal ini
menyebabkan produk terpanaskan dan kehilangan kandungan airnya (Posner and Hibbs, 2005).
Dibutuhkan tenaga sebesar satu kilowatt (Kw) untuk menggiling satu kilogram bahan permenit
pada penggilingan sedang (Sutanto, 2006). Sebuah hammer mill pada dasarnya berupa drum baja
yang didalamnya terdapat poros. Pada poros tersebut dipasang 9 hammer (palu), dan poros
tersebut berputar secara vertikal atau horizontal didalam drum. Palu bebas untuk mengayun dan
menumbuk bahan baku. Rotor berputar pada kecepatan tinggi di dalam drum sementara bahan
dimasukkan ke hopper pakan. Bahan yang selesai dihancurkan akan dikeluarkan melalui corong
pengeluaran sesuai dengan ukuran yang dipilih.

Anda mungkin juga menyukai