Anda di halaman 1dari 10

Laporan Modul I, TAM 4008

KOMINUSI (Crushing dan Grinding)


Disya Syaharani (11160980000029) / Kelompok 2 / Rabu, 14 Desember 2016
Asisten : Rizky Erzal Dilaga (12512001)

Abstrak – Praktikum Modul I – Kominusi adalah salah satu tahapan dalam pengolahan bahan
galian (PBG). Kominusi terdiri dari proses crushing dan grinding. Crushing merupakan tahap
pertama dalam pengolahan bijih dengan tujuan mengecilkan ukuran bijih. Alat yang digunakan
pada percobaan ini antara lain jaw crusher dan roll crusher dengan bantuan pengayak. Sedangkan
Grinding atau penggerusan merupakan proses size reduction dalam suatu proses pengolahan
mineral yang dilakukan setelah proses crushing untuk mereduksi partikel mineral halus dengan
ukuran kurang dari 25 mm. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah ball mill. Percobaan
pada modul ini bertujuan untuk memahami mekanisme penggerusan dan cara kerja alat geru,
untuk memahami mekanisme peremukan, prinsip kerja alat crusher, dan mekanisme pengayakan
juga cara kerja alatnya, untuk mengetahui variabel operasi yang terdapat dalam peremukan serta
mengetahui Reducting Ratio alat remuk serta untuk mempelajari pengaruh waktu grinding
terhadap halusan hasil gerus.

A. Tinjauan Pustaka Disamping itu kominusi, baik peremukan


Dalam proses pengolahan bijih tahap maupun penggerusan, bisa terdiri dari
pertama yang harus dilalui adalah beberapa tahap, yaitu :
pengecilan ukuran bijih dengan cara - Tahap pertama/primer (primary stage)
mekanik yaitu peremukan dan penggerusan - Tahap kedua/sekunder (secondary stage)
atau disebut kominusi. Kominusi atau - Tahap ketiga/tersier (tertiary stage)
pengecilan ukuran merupakan tahap awal
dalam proses PBG yang bertujuan untuk :  Crushing atau Peremukan
1) Membebaskan/meliberasi (to liberate) Proses crushing dalam proses pengolahan
mineral berharga dari material mineral tempatnya dapat dilihat dalam
pengotornya. bagan di bawah:
2) Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel
yang sesuai dengan kebutuhan pada
proses berikutnya.
3) Memperluas permukaan partikel agar
dapat mempercepat kontak dengan zat
lain, misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1) Peremukan/pemecahan (crushing) untuk
proses kering
2) Penggerusan/penghalusan (grinding)
untuk proses basah dan kering

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


 Tanda (+) menyatakan material yang metallurgical industri, bahan bangunan,
oversize akan mengulangi proses jalan raya, kereta api dan industri kimia.
sebelumnya Merupakan primary crusher.
 Tanda (-) menyatakan material yang
undersize akan melalui proses
selanjutnya

Dalam proses crushing bijih dengan ukuran


diatas 2,5 cm (biasanya diameter bijih ± 1
m) diumpankan pada crusher sehingga di
reduksi menjadi ukuran sekitar 25 mm.
Proses Crushing dibagi menjadi beberapa
tahap yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Tahapan-tahapan tersebut dilakukan
bergantung pada keadaan bijih yang akan 2. Gyratory crusher
diremukan dan alat-alat yang digunakan. Gyratory crusher dibuat lebih lebar dan
Pada operasi peremukan primer alat yang luas dalam bidang dari bijih lebar yang
digunakan adalah Jaw Crusher, dan keras dan aplikasi penghancur mineral.
Gyratory Crusher, peremukan tahap dua Pada dasarnya seperti pada adukan
(sekunder) menggunakan Cone crusher,dan semen dan palu penghancur. Kepala
Roll Crusher, peremukan tahap ketiga penghancur dapat dipindahkan seperti
(tersier) menggunakan Cone Crusher. bentuk kerucut yang dipotong ujungnya
dan didalam sebuah selubung kerucut
Berdasarkan kebasahannya, semua proses
yang dipotong ujungnya. Kepala
crushing digolongkan pada proses kering
penghancur berputar secara eksentris
karena dalam pelaksanaannya tidak
dan bahan penghancur yang terjerat
melibatkan air/fluida lainnya.
diantara campuran kerucut yang keluar
Peralatan yang dipakai antara lain adalah : dan bagian dalam kerucut yang
1. Jaw crusher berputar. Merupakan primary crusher
Jaw crusher digunakan untuk
menghancurkan berbagai material,
terutama batuan jenis pertambangan
seperti batu granit, kokas, batu
bara,bijih mangan, bijih besi, ampelas,
melebur aluminium, oksida, kalsium
karbida menyatu, batu kapur, kuarsit,
paduan, dll. Kompresi terbesar
perlawanan dari material yang akan
hancur adalah 320MPa. Jaw Crusher
banyak digunakan di pertambangan, 3. Cone crusher

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


Cone Crusher cocok untuk yang diinginkan, dengan kesadaran
menghancurkan berbagai macam bijih bahwa partikel pakanterbesar hanya
dan batu dengan kekerasan menengah. dapat 4 kali kesenjangan dimensi.
Hal ini merupakan keunggulan Partikel ditarik kedalam celah antara
yangdapat diandalkan konstruksi, gulungan oleh gerakan berputar dan
produktivitas yang tinggi, penyesuaian membentuk sudut gesekan antara
yang mudah dan kurang biaya operasi. gulung dan partikel, yang disebut sudut
nip. Dua gaya gulungan partikel antara
permukaan yang berputar mereka
kedaerah kesenjangan yang lebih kecil,
dan patah tulang dari kekuatan kompresi
yang disajikan oleh gulungan berputar.
Beberapa keuntungan utama roll
crushers yang mereka berikan sangat
bagus dan distribusi ukuran produk yang
mereka hasilkan sangat sedikit debu
atau denda. Roll crushers secara efektif
digunakan dalam menghancurkan
4. Roll crusher mineral bijih di mana tidak terlalu kasar
Roll crushers memiliki maksimum dan mereka juga digunakan dalam
teoritis pengurangan rasio 4:1. Jika 2 produksi skala yang lebih kecil lebih
inci partikel diumpankan ke crusher roll abrasive pertambangan bijihlogam,
mutlak ukuran terkecilyang bisa seperti emas. Batubara mungkin adalah
diharapkan dari crusher adalah 1 / 2 pengguna terbesar roll crushers.
inci. Roll crushershanya akan Biasanya, crushers ini akan memiliki
menghancurkan materi ke ukuran bentuk gigi atau dibesarkan di muka
partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 gulungan. (Roll crushers digunakan
mm). untuk mineraldan bijih logam memiliki
gulungan dihadapi halus).

Sebuah roll crusher meremukkan


menggunakan kompresi, dengan dua rol
berputar mengenai suatu poros, terhadap
5. Impact crusher
kesenjangan antara roll. Kesenjangan
antara gulungan diatur ke ukuran produk

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


2. Liner, bagian yang menempel
pada bagian dalam shell dan
memiliki kemampuan untuk
tahan terhadap impact dan beban
berat serta tahan pula terhadap
attrition. Liner dibuat dengan
bentuk bergelombang agar
menghasilkan perputaran
 Grinding atau Penggerusan grinding media yang bagus.
merupakan proses size reduction dalam Terbuat dari baja yang kuat
suatu proses pengolahan mineral yang terhadap impact.
dilakukan setelah proses crushing untuk 3. Mill Feeder, terdiri dari :
mereduksi partikel mineral halus dengan o Spout Feeder
ukuran kurang dari 25 mm. Proses grinding o Drum Feeder
terbagi menjadi primary grinding dan fine o Scoop Feeder
grinding.
Berbeda dari proses crushing, proses
Pada proses grinding, material digerus grinding dapat dilakukan dalam kondisi
dengan menggunakan media grinding. basah ataupun kering. Faktor-faktor yang
Media grinding dapat bermacam-macam menentukan apakah penggerusan dilakukan
bentuknya seperti bola-bola baja, bola-bola dengan cara kering atau basah antara lain:
keramik, batang-batang baja, antar partikel 1. Proses pengolahan berikutnya
(autogeneous) atau campuran antara bola apakah digunakan cara kering
baja dan partikel itu sendiri (semi atau basah.
autogeneous). Ukuran dari partikel akan 2. Pada penggerusan dengan cara
tereduksi oleh kombinasi dari impact, basah memerlukan energi lebih
attrition, dan shear seperti pada mekanisme sedikit dibandingkan cara kering.
crushing. 3. Proses klasifikasi grinding cara
Alat grinding yang biasa digunakan berupa basah lebih mudah dan
silinder dihubungkan pada suatu rotor memerlukan ruang lebih kecil
sehingga berputar pada sumbu dibandingkan cara kering.
horizontalnya. Alat grinding biasa disebut 4. Lingkungan pada penggerusan
tumbling mill. cara basah lebih bersih dan tidak
Bagian-bagian utama pada mill yaitu: memerlukan alat penangkap debu
1. Shell, lempengan baja yang karena akan terbentuk pulp.
menempel pada silinder mill. 5. Proses penggerusan dengan cara
Shell didesain untuk menahan kering memerlukan material
impact dan beban yang berat. yang kering sehingga untuk
Permukaan shell dibuat untuk material yang basah perlu proses
tahan gerusan. pengeringan terlebih dahulu.

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


6. Pada proses penggerusan cara
basah, media gerus yang
digunakan dan bahan pelapis dari
silinder diperlukan lebih banyak
karena rentan terjadi korosi.
7. Dry grinding mengurangi
kebutuhan dewatering produk.
Alat-alat untuk melakukan proses Grinding
adalah: C. Hammer mill
A. Ball mill Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang
Mill ini merupakan sebuah silinder berputar dengan kecepatan tinggi dalam
horizontal dengan diameter sama dengan sebuah casing berbentuk silinder. Umpan
panjangnya,yang dilapisi dengan suatu plat. masuk dari bagian puncak casing dan
Alat ini memiliki suatu silinder yang terisi dihancurkan, selanjutnya dikeluarkan
dengan bola baja.cara kerjanya yaitu dengan melalui bukaan pada dasar casing. Umpan
diputar, sehingga material yang dimasukkan dipecahkan oleh seperangkat palu ayun yang
hancur oleh bola-bola baja. Biasanya berada pada piring rotor. Kemudian pecahan
diameter ball mill sama dengan panjang ball ini terlempar pada anvil plate di dalam
mill. sebuah casing sehingga dipecahkan lagi
menjadi bagian yang lebih kecil. Lalu
digosok menjadi serbuk. Akhirnya didorong
oleh palu ke luar bukaan.

B. Rod mill

Media grinding ini alat ini berupa batang-


batang besi/baja yang panjangnya sama
dengan panjang mill.Cara kerjanya dengan
diputar.sehingga batang baja terangkat lalu
jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam D. Impactor
rod mill sehingga hancur.
Impactor menyerupai hammer mill tetapi
tidak dilengkapi dengan ayakan. Impactor
merupakan mesin pemecah primer untuk
batuan dan biji, dengan kemampuan
mengolah sampai 600 ton/jam. Partikel yang

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


dihasilkan hampir seragam menyerupai Siapkan kerikil berukuran 4-5 cm sebanyak 5 kg
kubus. Pada impactor hanya terjadi aksi
pukulan.
Ukur setting Jaw Crusher yaitu open setting dan close
setting
E. Semi autogenous mill (SAG)
Bila media penggerusnya sebagian adalah Jalankan Jaw Crusher dalam keadaan kosong dan amati
bahan galian atau bijihnya sendiri. cara kerjanya

F. Autogenous mill Masukkan umpan perlahan-lahan dan tampung hasilnya


Bila media penggerusnya adalah bahan
galian atau bijihnya sendiri.a
Amati hasil peremukan meliputi bentuk ukuran bijih

B. Data Percobaan
 Crushing: Jaw Crusher Ambil contoh dari batu hasil peremukan Jaw Crusher kira-
kira 0.5 kg, ayak dengan seri ayakan 13,4 ; 9,4 ; dan 2,3 mm
Fraksi Ukuran Berat (gram)
+25 mm 1600
-25 mm +12,5 mm 640 Timbang dan buat grafik distribusi ukuran menentukan
ukuran ayakan yang meloloskan 80%
-12,5 mm +3# 175
-3# +8# 71,6
-8# +14# 33,3 Hasil peremukan Jaw Crusher jangan dibuang
-14# +20# 17,7
-20# +50# 9,0
-50# 36,7
Total 2583,3  Crushing: Roll Crusher
 Crushing: Roll Crusher
 Grinding: Ball Mill C. Siapkan Roll Crusher dengan baik
Berat (gram) D.
Mesh T = 10 T = 15
T = 5 menit
menit menit
E. Jalankan Roll Crusher dan amati cara kerjanya
+20 77,8 60,2 58,3
F.
-20 +45 211,1 205,5 196,5
-45 +60 101,2 83,1 87,6
G. Dengan menggunakan umpan hasil Jaw Crusher
-60 +80 146,6 164,5 105,3 umpankanlah dengan hati-hati ke Roll Crusher
-80 +100 122,5 131,5 84,3
-100 +150 27,2 34,2 94,1
Grinding
Tampung hasilnya amati ukuran dan bentuk partikel
-150 47,9 55,3 108,2
 Grinding: Ball Mill
Total 734,3 734,3 734,3

Ambil contoh sebanyak 0.5 kg dari hasil remukan ini


C. Pengolahan Data Percobaan dan kerjakan seperti langkah ke-7 di atas

Langkah percobaan
 Crushing: Jaw Crusher

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


Isi silinder gerus dengan bola gerus (1.5"( kira-kira
setengahnya) 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
reduction ratio, limitting reduction ratio
Masukkan umpan (pasir berukuran 2mm) sebanyak 1 dan reduction ratio 80%. Apakah faktor-
kg
faktor yang mempengaruhi besarnya
reduction ratio dari hasil peremukan?
Putar penggerus selama 10 menit, keluarkan isi, ayak
dengan ayakan 65, 100, 150 dan 200 mesh. Timbang
 Reduction ratio adalah perbandingan
dan catat fraksi yang terbentuk antara ukuran umpan yang masuk
dengan ukuran produk yang
dihasilkan.
Ulangi dengan umpan baru untuk waktu putar 15 menit  Limitting reduction ratio adalah
dan 20 menit
perbandingan antara ukuran bukaan
screen dimana semua feed bisa lolos
Hitung banyaknya material halus 100 mesh, minus 150
mesh dan minus 200 mes untuk setiap menit terhadap ukuran bukaan screen yang
sama dimana semua produkta bisa
D. Analisa Hasil Percobaan lolos.
E. Kesimpulan  Reduction Ratio 80% (RR 80):
F. Daftar Pustaka perbandingan antara ukuran screen
G. Lampiran yang meloloskan 80% dari feed
I. Jawaban Pertanyaan dengan ukuran bukaan screen yang
meloloskan 80% dari produkta.
Crushing
1. Jelaskan istilah gape, setting dan angle of Faktor-faktor yang mempengaruhi
nip! besarnya reduction ratio di antaranya
 Gape: Jarak mendatar pada mouth adalah kekerasan, kandungan air,
yang diukur pada bagian mouth komposisi mineral, ukuran butir,
dimana umpan yang dimasukkan porositas, selain itu juga dipengaruhi
bersinggungan dengan mouth. oleh discharge dari crusher.
 Setting: Bagian dari jaw crusher untuk
mengatur agar lubang ukuran sesuai 3. Ada berapa macam tipe Jaw Crusher
dengan yang dikehendaki. Bila setting menurut desainnya dan dimana letak
block dimajukan, maka jarak antara perbedaannya?
fixed jaw dengan swing jaw menjadi Jaw Crusher ada empat tipe berdasarkan
lebih pendek atau lebih dekat, dan desain, yaitu Blake, Overhead Pivot,
sebaliknya. Pada jaw crusher ada open Overhead Eccentric, dan Dodge.
setting dan close setting. Perbedaan dari keempat tipe tersebut
 Angle of nip: Sudut yang dibentuk adalah dalam hal ukuran umpan, power,
dengan garis singgung yang dibuat kecepatan putar, dan karakteristik, serta
melalui titik singgung antara jaw aplikasinya.
dengan batuan

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Material yang mempunyai diameter
Choke Crushing dan Arrested Crushing yang sama dengan panjangnya akan
pada operasi peremukan serta beri contoh memiliki kecepatan dan kesempatan
alat yang menggunakan cara tersebut! masuk yang berbeda bila posisinya
 Choke crushing adalah mekanisme berbeda, yaitu yang satu melintang
peremukan dimana dalam prosesnya dan lainnya membujur.
material diremukkan oleh alat serta  Pantulan dari material
tumbukan dengan material itu Pada waktu material jatuh ke screen
sendiri. Contoh alat: roll crusher. maka material akan membentur kisi-
 Arrested crushing adalah mekanisme kisi screen sehingga akan terpental
peremukan yang selama prosesnya ke atas dan jatuh pada posisi yang
material diremukkan oleh alat tidak teratur.
sampai material lolos ke zona  Kandungan air
discharge. Contoh alat: jaw crusher. Kandungan air yang banyak akan
membantu tapi bila sedikit malah
5. Jelaskan mekanisme remuknya material! akan menyumbat screen.
1) Abrasion (attrition) Faktor-faktor yang juga mempengaruhi
Terjadi bilamana energi yang kurang laju partikel melewati permukaan
mencukupi diterapkan pada partikel, diantaranya adalah densitas bulk,
menyebakan terjadinya localized
permukaan ayak, persentase area bukaan,
stressing dan remuknya sebagian kecil
area sehingga menghasilkan distribusi bentuk partikel, ukuran jarak antar
ukuran partikel yang halus. mantel, kelembapan permukaan, bentuk
2) Compression (clevage) lubang, ketebalan mantel, frekuensi, dan
Energi cukup untuk membuat partikel sudut inklinasi.
remuk, menghasilkan ukuran partikel
ukurannya tidak jauh berbeda dengan 7. Bagaimana menyatakan ukuran dari alat
ukuran umpan.
Jaw Crusher, Gyratory Crusher, Roll
3) Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk Crusher dan pengayak getar!
terjadinya peremukan partikel, Jaw crusher : gape x width
menghasilkan banyak partikel dengan Gyratory crusher : gape x mantle
distribusi ukuran yang lebar. diameter
Roll crusher : diameter x width
6. Jelaskan faktor-faktor yang Pengayak getar: banyaknya lubang dalam
mempengaruhi laju partikel melewati ukuran 1 inch linear (mesh), atau ukuran
permukaan ayakan! geometri 1 lubang (mm).
 Ukuran bukaan ayakan
Semakin besar diameter lubang Grinding
bukaan akan semakin banyak 1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran
material yang lolos. yang terjadi di dalam ball mill, demikian
 Ukuran relatif partikel juga dengan rod mill!

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


 Ball mill: Jadi bola-bola baja yang 2. Kenapa pengunaan bijih pada pengolahan
besar berada pada diameter shell bahan galian umumnya dilakukan dengan
yang besar untuk menghancurkan cara basah?
partikel besar, sedang bola-bola baja
yang kecil (sudah aus) berada pada  Penggerusan cara basah memerlukan
cone section dekat ujung energi lebih sedikit dibandingkan cara
pengeluaran untuk menghancurkan kering.
partikel yang sudah halus. Feed  Klasifikasi cara basah lebih mudah
(umpan) untuk ball mill dapat dan memerlukan ruang lebih kecil
berukuran 3 inci (max) dan digiling dibandingkan cara kering.
sampai menjadi 50 mesh (0,29 mm).  Lingkungan pada penggerusan cara
kalau feed (umpan) makin kecil, basah lebih bersih dan tidak
maka produknya dapat lebih halus memerlukan alat penangkap debu.
lagi (200 mesh = 0,074 mm). Dalam  Penggerusan cara kering memerlukan
operasi ball mill kecepatan perputan material yang betul-betul kering,
shell silinder harus dibuat setinggi maka perlu proses pengeringan lebih
mungkin, tetapi dihindarkan agar dahulu.
muatanya (grinding media dan Selain itu, agar bijih tidak lengket pada
batuan) tidak ikut berputar bersama liner, dan karena proses selanjutnya
shell silinder. Pada ball mill, bola dalam pengolahan bahan galian adalah
akan ikut berputar dengan tumbling dengan cara basah.
mill. Kemudian di suatu titik ketika
kecepatannya sama dengan nol, bola 3. Jelaskan faktor-faktor yang
akan jatuh dan menumbuk bijih di mempengaruhi keausan bola pelapis
dalam mill. (liner) pada ball mill!
 Roll mill : Roll Mill bentuknya Pada cara basah, biasanya bijih bersifat
hampir sama dengan Ball mill, korosif terhadap liner, sehingga liner
berbentuk shell silinder dengan terkorosi dan membutuhkan pelumas,
ukuran panjangnya lebih besar dari  Gesekan antara liner dengan bijih
diameternya (1 1/3 – 3 kali), dimuati yang digiling bisa mengakibatkan
abrasi untuk liner berbahan baja.
dengan grinding media berupa
 Kekuatan abrasi liner yang
batang-batang baja (stel rod) tergantung pada jenis materialnya.
pengganti bola-bola baja. Silinde.  Kecepatan rotasi, ukuran umpan,
Pada rod mill, material akan berada bahan dasar liner, ketebalan liner,
di antara dua rod dan dalam kondisi dan zona cascading.
terjepit. Penggerusan terjadi akibat
berat dari rod. 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
kecepatan kritis dan turunkan
persamaannya!
Kecepatan kritis yaitu kecepatan putar
cell pada operasi milling dimana pada

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN


saat itu grinding media menempel pada dihasilkan dengan mekanisme ini
dinding cell sehingga tidak terjadi proses adalah sangat halus.
abrasi maupun impact. b) Mekanisme Cataracting
𝑚𝑉 2⁄ = 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠 ∝ Ketika mill berputar cukup tinggi,
𝑅
muatan ikut berputar dan bergerak
V dinyatakan dalam,
2𝜋𝑅𝑁 naik relatif tinggi dengan
𝑉= kesetimbangan yang tinggi pula.
60
disubtitusikan, Setelah kesetimbangan tercapai,
4𝜋 2 𝑅 2 𝑁 2 muatan akan jatuh bebas ke dasar
cos ∝ = mill.Padamekanismeinipengecilanukur
602 𝑔
anakibatpengaruhgaya impact dan
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
cos ∝ = kompressi. Produk yang dihasilkan
2
Kecepatan kritis terjadi saat α=0, berukuran relatif lebih kasar.
sehingga nilai cos α=1, c) Putaran kritis
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2 Putaran mill dimana muatan mulai
1= menempel pada dinding mill dan ikut
2
2 berputar bersama mill. Pada kondisi
𝑁2 = ini tidak terjadi mekanisme pengecilan
0,0011(𝐷 − 𝑑)
42,3 ukuran
𝑁=
√(𝐷 − 𝑑)
Kecepatan kritis ini dinyatakan dalam
satuan revolusi per menit (rpm). II. Foto alat selama praktikum
5. Jelaskan tiga hubungan putaran mill III. Foto bersama asisten
dengan aksi penggerusan!
Berdasarkan kecepatan putaran mill
terdapat dua mekanisme penggerusan
yaitu, cascading dan cataracting. Kedua
mekanisme ini akan menghasilkan
distribusi ukuran produk yang berbeda.
a) Mekanisme Cascading
Pada putaram mill yang relatif rendah,
muatan akan bergerak naik tidak
begitu tinggi dan setelah mencapai
titik kesetimbangan muatan segera
kembali menggelincir atau
menggelinding di atas muatan lain
yang sedang bergerak ke atas. Pada
mekanisme ini pengecilan ukuran
terjadi akibat gaya abrasi. Produk yang

DISYA SYAHARANI 2016 TEKNIK PERTAMBANGAN

Anda mungkin juga menyukai