Abstrak – Modul 1 – Pada praktikum kali ini akan mempelajari mekanisme dari proses kominusi, yaitu crushing dan grinding.
Terdapat 3 alat yang akan diamati mekanisme kerjanya pada praktikum kali ini yang berkaitan dengan peristiwa kominusi, yaitu
Jaw Crusher, Roll Crusher, dan Jar Mill. Praktikum kali ini diharapkan praktikan dapat memahami mekanisme kerja dari ketiga
alat tersebut, yaitu Jaw Crusher, Roll Crusher, dan Jar Mill, serta faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme kerja dari
ketiga alat tersebut. Kominusi merupakan proses pengecilan ukuran material. Pada praktikum kali ini digunakan bijih kapur
sebagai material umpan pengolahan bahan galian. Adapun tujuan praktikum kali ini adalah menghitung P80 dari jaw crusher,
P80 dari roll crusher, RR80 dari roll crusher, dan P80 dari proses grinding. Dan dari hasil percobaan diperoleh P80 dari jaw
crusher adalah 65,464 mm, P80 dari roll crusher adalah 18,323 mm, RR80 dari roll crusher adalah 3,573, dan P80 dari grinding
adalah 7,5 mm.
A. TINJAUAN PUSTAKA
Kominusi
Kominusi adalah proses pengecilan ukuran material.
Kominusi dilakukan dengan cara crushing dan grinding.
Kominusi merupakan tahap awal dalam proses Pengolahan
Bahan Galian. Kominusi memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material
pengotornya.
2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai Alat ini merupakan contoh paling umum dari
dengan kebutuhan pada proses berikutnya. mesin peremuk tingkat 1 dengan bentuk yang mirip rahang
3. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat atas dan rahang bawah dari seekor binatang, untuk
kontak dengan zat lain, misalnya reagen flotasi. meremukan permukaan, batuan yang mengandung mineral
dijepit di antara dua buah rahang yang terdiri dari fixed jaw
Crushing dan swing jaw, lalu dihancurkan dengan gaya tekan remuk.
Crushing adalah suatu proses pengolahan bahan galian
b. Impact Crusher
yang bertujuan untuk meliberalisasi mineral yang
diinginkan (mineral berharga) agar terpisah dengan mineral Mesin ini mengunakan impact (benturan) sebagai
pengotornya. Beberapa alat yang digunakan dalam proses mekanisme peremukannya. Tipenya ada berbagai macam.
crushing adalah sebagai berikut. Mesin ini banyak disukai karena dapat menghasilkan
produk yang relative ideal, sehingga memudahkan
1. Primary Crusher
pengangkutan dan pemakaian.
Primary crushing merupakan merupakan peremukan
tahap pertama. Umpan yang digunakan biasanya berasal
dari hasil penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm,
dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100 mm.
Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap pertama
biasanya kurang dari 200 mm.
a. Jaw Crusher
Crusher jenis ini terdiri dari dua buah jaw,di mana
satu batang bergerak (moveing jaw) ke arah jaw yang lain
(fixed jaw).
c. Gyratory crusher
Mesin ini memiliki rahang bundar (circular jaw).
Sebuah crushing head yang berbentuk kerucut berputar di
dalam sebuah funnel shaped casing yang membuka ke atas.
Crushing head tersebut berfungsi memcahkan umpan yang
masuk.
Grinding
Grinding merupakan proses suatu partikel dikecilkan
ukurannya dengan kombinasi impact dan abrasi (attrition
dan shear). Grinding merupakan tahap pengurangan ukuran
dalam batas ukuran halus yang diinginkan. Tujuan Grinding
adalah sebagai berikut.
- Mengadakan liberalisasi mineral berharga
- Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan industri
- Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses
Alat ini mempunyai kapasitas yang lebih besar selanjutnya
dibandingkan dengan jaw crusher. Gerakan alat ini adalah
Alat yang digunakan dalam proses ini adalah sebagai
kontinyu karena crushing head dari alat ini bergerak dan
berikut.
bergoyang.
a. Ball mill
2. Secondary Crusher
Mill ini merupakan sebuah silinder horizontal
Secondary Crusher adalah tahap penghancuran yang
dengan diameter sama dengan panjangnya, yang dilapisi
merupakan kelanjutan dari primary crusher, produk yang
dengan suatu plat. Alat ini memiliki suatu silinder yang
dihasilkan mempunyai ukuran 1,5“ – 2,5”. Alat yang
terisi dengan bola baja.cara kerjanya yaitu dengan diputar,
digunakan antara lain sebagai berikut.
sehingga material yang dimasukkan hancur oleh bola-bola
a.Cone Crusher baja. Biasanya diameter ball mill sama dengan panjang ball
mill.
b. % Berat
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖
%𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = × 100%
d. Impactor 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙
Berat
Fraksi (mesh) Fraksi (mm)
(gram)
+1 +25 1300 Jaw Crusher dinyalakan dengan disambungkan juga
-1 +2 -25 +12.5 800 dengan terminal listrik
-2 +3 -12.5 +6.73 400
-3 +8 -6.73 +2.38 142
-8 +14 -2.38 +1.19 96
Bijih kapur yang telah ditimbang
-14 +20 -1.19 +0.841 66 dimasukkan kedalam Jaw Crusher
-20 -0.841 228,7
Total 3032,7
Data Jaw Crusher
Wadah penampungan disediakan untuk
Berat menampung hasil crushing
Fraksi (mesh) Fraksi (mm)
(gram)
+1 +25 12,6
-1 +2 -25 +12.5 850 Hasil keluaran crushing diayak dengan ayakan
-2 +3 -12.5 +6.73 1200 berukuran 1, 2, 3, 8, 14, dan 20 mesh untuk diketahui
-3 +8 -6.73 +2.38 412,9 berat pada setiap fraksinya
-8 +14 -2.38 +1.19 178,7
-14 +20 -1.19 +0.841 120,5
-20 -0.841 338,4 Fraksi Ukuran BT BTK
Total 3113,1 BT (%)
(mm) (kg) (%)
Data Roll Crusher
+25 1,3 42,866 42,866
Grinding
-25 +12.5 0,8 26,379 69,245
Berat
Fraksi (mesh) Fraksi (mm) -12.5 +6.73 0,4 13,190 82,435
(gram)
-6.73 +2.38 0,142 4,682 87,117
+14 +1.19 2229,3
-14 +28 -1.19 +0,595 104,1 -2.38 +1.19 0,096 3,165 90,283
-28 +35 -0,595 +0,420 43,1 -1.19 +0.841 0,066 2,176 92,459
-35 +65 -0,420 +0,210 72,7 -0.841 0,2287 7,541 100,000
-65 +100 -0,210 +0,149 71,1 Total 3,0327
-100 -0,149 501,3
Total 3021,6
Data Grinding dengan Ball Mill
Roll Crusher
BLK Ukuran BLK Log Log %-
(%) (mm) (%) Ukuran BLK Hasil keluaran crushing menggunakan Jaw
Crusher digunakan kembali untuk proses
57,134 25 57,134 1,3979 1,75689 menggunakan Jaw Crusher
30,755 12,5 30,755 1,0969 1,48791
17,565 6,73 17,565 0,8280 1,24465
12,883 2,38 12,883 0,3766 1,11001 Umpan ditimbang sebelum dimasukkan
9,717 1,19 9,717 0,0755 0,98755 ke Roll Crusher
7,541 0,841 7,541 -0,0752 0,87744
0,000
Gape Roll Crusher diatur sehingga menjadi 1,25
%Berat yang hilang pada Jaw Crusher dapat dihitung cm
sebagai berikut.
Fraksi Ukuran BT %-
%-BT
(mm) (kg) BTK
Dokumentasi Praktikum
Roll Crusher di
Laboratorium
Penimbangan Material
Umpan (Bijih Kapur)
Pemasukan umpan ke
dalam Roll Crusher
Jaw Crusher di
Laboratorium
Ball Mill di
Laboratorium
Peletakan karpet
penampung hasil
peremukan
Jaw Crusher
Hasil peremukan dengan
Jaw Crusher
Roll Crusher
Ball Mill Angle of nip adalah sudut jepit. Pada jaw crusher, angle
of nip adalah sudut yang dibentuk antara fixed jaw dan
movable jaw, sedangkan pada roll crusher adalah sudut
yang dibentuk oleh tangen kedua permukaan roll pada
titik kontak dengan partikel.
Dengan
2𝜋𝑅𝑁
𝑉=
60
Sehingga jika disubtitusikan,
4𝜋 2 𝑅2 𝑁 2
cos ∝ =
602 𝑔
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
cos ∝ =
2