I. PRINSIP-PRINSIP KOMINUSI
Partikel padatan dapat dihancurkan (dikecilkan ukurannya) dengan berbagai
cara, tetapi pada umumnya hanya 4 cara saja yang seringkali dijumpai dalam mesin-
mesin pereduksi ukuran/mesin kominusi (size reduction machines), yaitu:
(1) Kompresi (penekanan) — compression
Biasanya untuk reduksi partikel yang keras dan kasar, menjadi beberapa partikel
kecil.
Contoh: pemecah kacang (nutcracke,)
(2) Impak (pembenturan) — impaction
Dipakai untuk mereduksi partikel yang keras, menjadi partiket-partikel berukuran
laebih kecil sampai partikel halus. Contoh: palu (hammer)
(3) Atrisi (penggerusan/gesekan) — attrition or rubbing
Umunya dipakai untuk menghaluskan partikel-partikel lunak dan non-abrasive.
Contoh: penggerus.
(4) Pemotongan — cutting
Digunakan untuk memotong partikel (biasanya berbentuk lempeng/tembaran)
sehingga berukuiran lebih kecil atau mempunyai bentuk tertentu. Umumnya tidak
menghasilkan partikel-partikel yang Iembut/halus. Contoh: gunting.
A.1.Jaw Crushers.
Karakteristik umum Jaw Crusher:
• Umpan masuk dan atas, diantara dua jw yang membentuk huruf V (terbuka bagian
atasnya).
• Salah satu jaw biasanya tidak bergerak (fixed), jaw
j yang lain bergerak horizontal
• Sudut antara 2 jaw antara 20°
20 sampai 30°.
• Kecepatan buka-tutup
tutup jaw antara 250 sam pai 400 kali per menit.
Ukuran standard Blake Jaw Crusher (feed opening position, daya, kapasitas) dapat
dilihat pada buku teks (Table 6 Brown (1955), atau Table 20-8 Perry 7th ed.)
Ukuran bahan yang keluar akan Iebih uniform, tetapi sangat rawan terhadap
kebuntuan (clogged/chokea) akibat lubang bukaan keluar (discharge opening) yang
tetap.
Prinsip kerja:
Perputaran sumbu eccentric mengakibatkan lengan pitman bergerak naik-turun.
Gerakan ini menyebabkan movable jaw frame sebelah atas bergerak horisontal kekiri-
kekanan menekan bongkah-bongkah padatan sampal pecah dan melepaskannya
kebawah. Movable jaw frame bagian bawah relatif tidak bergerak. Ukuran standard
Dodge Crusher dapat dilihat pada Tabel 7 Brown (1955)
Prinsip kerja:
Saat sumbu eccentric berputar,
putar, bagian atas movable jaw bergerak horisontal (kekanan
kekiri) sedangkan bagian bawah bawah movable jaw
j w bergerak dengan arah yang
berlawanan (kekiri-kekanan),
kekanan), i.e saat bagian atas movable jaw bergerak menjauh
(kekiri), maka bagian bawah movable jaw bergerak
bergerak menekan (kekanan),
membenturkan padatan dengan dinding (crushing p/ate) dan memecahnya.
Ukuran standard Roller Bearing Jaw/Overhead Eccentric Jaw dapat dilihat pada Table
20-9 Perry 7th ed.
A.2. Gyratory Crusher
Gyratory
y crusher secara sepintas terlihat seperti jaw crusher, dengan jaw berbentuk
melingkar (sirkular), diantara mana material padata dihancurkan. Kecepatan kepala
dan jaw penghancur (crushing head) umumnya antara 125 sampai 425 girasi/menit.
• Lebih efisien untuk kominusi kapasitas besar (dibandingkan dengan jaw crushers),
terutama untuk kapasitas > 900 ton/jam. Kapasitas Gyratoiy crushers bervariasi
dari 600 - 6000 ton/jam, tergantung ukuran produk yang diinginkan (antara 0.25 - 1
inch).
Kapasitas gyratory crusher terbesar mencapai 3500 ton/jam.
• Discharge dan gyratoly crusher lebih kontinyu (dibandingkan dengan jaw crushe,).
• Konsumsi tenaga per ton material lebih rendah dibanding jaw crushers.
• Perawatannya lebih mudah.
Prinsip kerja:
Roda berputar, memutar countershaft dan gearing, dan piringan
iringan C. Selanjutnya,
piringan C akan memutar main
main-shaft
shaft yang terpasang eccentric pada piringan C.
Karena main-shaft bergerak eccentric, crushing head akan bergerak eccentric
menghimpit padatan (discharge opening minimum), memecahnya dan melepaskannya
(sampai discharge opening maksimum).
Perbandingan kapasitas dan ukuran Gyratoiy Crushers dan Jaw Crushers Table 20
20-10
Perry 7th ed.
• 11 Perry 7th
Ukuran standard Gyratory Crushers Table 8 Brown (1955); Table 20-11
ed.
• Perbandingan kapasitas Gyratory Crushers dan Jaw Crushers Table 20
20-10 Perry
7th ed.
A.2.(a). Cone Crusher
Prinsip kerja:
Seperti Gyratory Crushers.. Crushing head disangga oleh beberapa eccentric journals
yang diputar oleh beberapa bevel gears. Bevel gears digerakkan
digerak an oleh sumbu utama
(main shaft).
• Biasanya, alat-alat
alat yang dirancang untuk ini juga akan menghasilkan produk
berukuran kecil (veiy fine particles) dengan jumlah cukup banyak!
Prinsip kerja:
Dua batangan logam horizontal
horizontal diputar dengan arah yang berlawanan dengan
ecepatan yang sama. Umpan masuk ke celah-celah
celah celah roll, tertekan dan pecah. Ukuran
produk dapat diatur dengan mengatur jarak antara 2 silinder.
• Sebagai alat penghancur, saat ini kurang disukai karena roll-nya
nya mudah koyak;
terutama jika digunakan untuk material keras Roll-Crusher
Crusher tidak cocok untuk
batuan keras.
• Biasanya banyak digunakan untuk penghancuran batubara; oil shale, fosfat dan
batuanbatuan dengan kandungan silikat rendah!
rend
Prinsip kerja:
Roda (Flywheel)) berputar, akan memutar toothed roll yang terhubung dengan flywheel.
Bongkahan padatan yang masuk akan tergencet pada wear plate/crushing plate dan
akan pecah. Gigi-gigi
gigi pada roll selanjutnya akan menggerus partikel-partikel
partikel partikel padatan
menjadi ukuran yang lebih kecil lagi.
• Toothed Rolled Crushers balk untuk bahan yang tidak terlalu keras. Untuk bahan
b
yang terlalu keras, gigi-gigi
gigi pada roll dapat rontok/patah!
• Ukuran standard Toothed Rolled Crushers: belum ada data pada textbook!
Gambar dibawah adalah contoh operasi single-rolled toothed crusher untuk memecah
batubara:
A.3.(c). Disintegrator/Cage
age Mills.
Cage Mills terdiri dari batang--batang
batang silinder panjang saling perputar berlawanan arah
dengan kecepatan yang sama. Sering digunakan untuk menggilas bahan tambang
(quarry rock); batuan fosfat; fertilizer (pupuk padat)
B. GRINDER/ IMPACTOR
Istilah grinder biasanya digunakan untuk mesin-mesin kominusi dengan kapasitas
sedang. Produk dan crusher, jika perlu dihaluskan lagi, biasanya dilakukan oleh
grinder.
Kapasitas:
Untuk Hammer Mll tergantung kehalusan produk yang diinginkan, misal: 0.1 sampai 15
ton/jam untuk ukuranproduk 200-mesh atau lebih halus. Untuk Impactor bisa s/d 600
ton/jam
Prinsip kerja:
Bongkahan padatan yang masuk dipecah oleh palu
palu-palu (hammers) yang terpasang
pada ujung cakram yang berputar (revolving dish). Pada non-reversible
reversible hammer-mill,
hammer
padatan yang pecah selanjutnya digerus pada dinding dan keluar melalul kisi
kisi-kisi
(grid). Pada reversible hammer-mill,
hammer butir-butir
butir padatan akan ditumbuk berkali
berkali-kali oleh
hammer ke crushing plate/breaker plate/anvils yang dibuat bergerigi. Butiran pecah
karena terpukul oleh palu,
alu, terbentur dinding (crushing plate) atau bertumbukan dengan
butir lain. Ukuran padatan keluar dapat diatur dengan memasang kisi-kisi
kisi kisi (grid) dengan
ukuran lubang kisi seperti yang diinginkan.
• Reversible hammer-mil/
mil/ Impactor arah putaran hammer dapat dibalik, tanpa
menggangu operasi.
• Non-reversible hammer-miI
miIl arah putaran palu tidak dapat dibalik!
Ukuran standard Hammer Mills dan Impactor Breakers Tabel 20-14
20 14 dan Tabel 20
20-15
Perry 7th ed.
Gambar dibawah adalah salah satu jenis hammer mill yang dilengkapi
dilengkapi dengan
saringan (screen) untuk mendapatkan partikel yang
yang Iebih halus (fine particles/ powder
powder):
Pada single runner mill, diameter cakram 10 sampai 54 in (250 sampai 1370 mm), dan
antara kecepatan putar antara 350 sampai 700 rpm. Pada double runner mill tinggi,
yaitu antara 1200 sampai 7000 rpm. Ukuran umpan maksimum sekitar 1/2 in (12 mm),
dan harus dimasukkan dengan kecepatan putar yang terkontrol. Ukuran produk,
biasanya lolos 200-mesh.
B.4.(a). Ball-Mill
Merupakan salah satu bentuk tumbling-mill. Biasanya berupa kompartemen ((shell)
yang berbentuk silinderr atau konis yang berputar pada sumbu horisontalnya.
Didalamnya berisi bola-bola
bola penggilas sebagai media penghancur. Tergantung pada
bahan yang akan dihancurkan, bola-bola
bola bola penggilas dapat terbuat dan: besi, baja,
porselen dil. Biasanya, (L/D untuk Ball-Mills
Ball ls ‘‘ 1.0 (lihat dimensi gambar dibawah).
Prinsip kerja:
Silinder/kompartemen berputar pada sumbu horisontalnya. Partikel-partikel
Partikel partikel padatan
didalam akan terlempar dan tergilas bola-bola
bola penggilas menjadi butir--butir yang
sangat halus. Produk halus dikeluarkan dengan:
• overflow melalui lubang yang terpasang pada sumbu (hollow trunnion), dan/atau
• kemiringan dan partikel keluar melalui lubang-lubang
lubang lubang pada periferi (lubang
(lubang-lubang
pada sisi bagian keluar mill), dan/atau
• dihembus oleh udara (untuk partikel
partikel-partikel yang sangat halus dan kering).
• Ukuran umpan Ball-Mills
Mills tergantung padatingkat kerapuhan umpan padatan.
- Untuk padatan yang sangat rapuh (veiy fragile): 2.5 - 4cm (1-1.5
1.5 inch) dia.
- Ukuran umum umpan: ‘s.’ 1 cm (i’ 0.5 inch)
• Ukuran bola-bola penggilas (diameter): 1 - 6 inch.
Volume bola-bola
bola penggilas: ‘S.’ 50% volume kompartemen.
• Reduction Ratio 20:1 sampai 200:1
Ball-Mill
Mill dapat dioperasikan pada keadaan kering (dry
(d y millng) maupun basah (wett
(wett-
miIIing).
ng). Operasi pada keadaan basah dapat meningkatkan
meningkatkan kapasitas maupun efisiensi
mill.
• Ruang dalam ball mill (the chambet) kadang-kadang
kadang disekat-sekat
sekat (dengan sekat
yang berlubang/grate), dan masing-masing
masing ruang/sub-kompartemen
kompartemen diisi dengan
bola-bola
bola penggilas dengan ukuran yang berbeda (lihat gambar dibawah).
dibawah). Praktek
menunjukkan bahwa semakin besar ukuran bola, semakin halus produk yang
dihasilkan.
• Dibawah ini adalah contoh sekat berlubang (grate) untuk pemisah antar
subkompartemen. Grate semacam mi juga dipasang pada sisi keluar (discharge
opening) mill. Grate ini juga berfungsi untuk membantu menaikan padatan setinggi
setinggi-
tingginya, sebelum dijatuhkan (tumbled).
(tumble
• Pada dinding-dinding
dinding kompartemen, seringkali juga dipasang liners untuk
membantu ‘pengadukan’ dan penggilasan, dengan memperbesar efek benturan
antara partikel dengan dinding. Dibawah ini adalah contoh bagian dalam dan
sebuah ball-mill.
Keadaan centrifuging harus dihindari, sebab pada kondisi ini grinding partikel padatan
akan sangat kecil terjadi.
C. ULTRAFINE GRINDER
Banyak produk-produk
produk serbuk mempersyaratkan ukuran sangat halus, sekitar 1
1-20 µm.
Mills yang dapat menghaluskan padatan sampai ukuran tersebut diatas disebut
dengan ultrafine
e grinder. Penghalusan ultra halus (ultrafine grinding) dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain dengan (a). Hammer mill berkecepatan sangat
tinggi, dilengkapi dengan kisi-kisi
kisi penyaring padatan; (b).. Fluid energy atau jet
jet-mills,
atau (c). wet-grinding
grinding dalam sebuah mill berpengaduk.
C.1. Hammer Mills
Salah satu jenis hammer mill dengan klasifikasi internal untuk mendapatkan partikel
ultra halus adalah Mikro-Atomizer
Atomizer (lihat Fig.27-11,
Fig.27 11, p.788 McCabe). Mill jenis mi dapat
menghasilkan partikel berukuran 1-20
1 m, dengan kapasitas 1 atau 2 ton/jam.
µm,
Kebutuhan energinya sekitar 40 KWh/ton.
Fluid energy mill dapat menerirna urn pan berukuran sampai dengan /2 in (13 mm),
tetapi akan lebih efektif bekerja jika umpan berukuran sekitar 100 mesh, dengan
kapasitas mencapai 1 ton/jam (non-sticky
(non sticky solids). Ukuran produk dapat mencapai /2
sampai 10 µm.
Gambar
ar dibawah adalah contoh dan fluid energy miIl.
miI
Gas pembawa biasanya udara tekan atau steam lewat panas (superheated steam)
yang dilewatkan melalul sebuah energizing
energ nozzle.
Gambar dibawah ini merupakan contoh lain dan fluid energy miIl.
miI
Energi permukaan
ukaan yang tercipta oleh pecahnya partikel kecil dibandingkan dengan
total energy mekanis yang tersimpan dalam padatan pada saat partikel pecah, dan
sebagian besar mekanis ini berubah menjadi panas. Oleh karena
karena itu, efisiensi crushing
pada umumnya Sangat rendah. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa efisiensi
crushing, 0,06% sampai 1%.
Total energi yang diberikan, W, digunakan untuk mengatasi friksi pada alat kominusi a
pada bagian-bagian yang bergerak), sisanya digunakan untuk crushing. Jika
didefinisikan efisiensi mekanis, m , sebagai rasio antara energi yang diserap dengan
energi diberikan, maka:
Wn es ( Awa − Awb )
W= =
ηm η cη m
Jika laju umpan adalah m (massa per satuan waktu), maka total tenaga yang
diperlukan mesin adalah:
es .m.( Awa − Awb )
P = W .m =
η cη m
Jika luas persatuan massa:
6
Aw = ,
Ds .Φ s .ρ p
Dengan : Ds = volume –surface mean diameter (diameter rata-rata volume-
permukaan)
s = sphericityfactordari partikel.
p = rapat massa padatan,
6.m.es 1 1
maka : P = −
η cη m ρ p Φ sa Dsa Φ sb Dsb
1 1
P = Kr −
Dsa Dsb
• Hukum Kick
Hukum Kick (1885) menyatakan bahwa kerja diferensial yang diperlukan untuk
memecah partikel padatan hampir mirip dengan kerja yang dibutuhkan untuk
deformasi plastik, yaitu sebanding dengan rasio ukuran partikel
partikel sebelum dan
sesudah pecah:
P dDs
d =K ,
m Ds
P D
menghasilkan persamaan Kick : = − K k In sb
m Dsa
(c) Pendekatan Empirik: Hukum Bond
Hukum Bond (1952) sejauh ini merupakan pendekatan yang paling realistik untuk
perkirakan kebutuhan energi untuk crushing dan grinding. Menurut Bond, kerja
yang bahkan
hkan untuk membentuk partikel ukuran Dp dari suatu padatan yang sangat
besar adalah sebanding dengan akar pangkat dua dan perbandingan luas muka
dengan volume jk, s,Jv,,, dimana s,2!v = 6/(5.D). Bentuk akhir dan Hk. Bond
adalah:
P K
= b
m Dp
yang dlpecah. Nilai Kb terhubungkan dengan nilai indeks kerja (work inde
index) Wi. W i
didefinisikan sebagai
ai total energi
ener i kotor yang diperlukan untuk (dalam KWh/ton
Catatan:
Persamaan untuk mengestimasi kebutuhan energi untuk kominusi secara umum
dapat dituliskan dalam bentuk:
Dimana untuk:
• n=1 Kick’s law (bentuk persamaan logaritmik)
• n=2 Rittinger’s law (bentuk persamaan berbanding terbalik linier)
• n = 1.5 Bond’s law (bentuk persamaan berbanding terbalik dengan akar
kuadrat).