Abstrak – Praktikum Modul 1 – Praktikum kominusi dilakukan dengan memberikan umpan berupa kapur (SiO2) sebanyak 1,3
kg dan dilakukan crushing dua tahap dengan menggunakan Jaw Crusher kemudian Roll Crusher dengan gape 1,25cm dilakukan
pengayakan dengan alat ayak manual dan diukur massa perfraksinya, kemudian dilakukan Grinding dengan menggunakan alat
Jarr Mill selama 10 menit dan dilakukan pengayakan dengan pengayak getar (Dillon Screen) dan diukur massa perfraksinya
sehingga didapatkan data massa perfraksi dari alat ayakan yang digunakan pada percobaan dari masing-masing proses. Tujuan
dari praktikum adalah untuk menghitung %berat yang hilang pada setiap prosesnya, menghitung P80 dari setiap alat, dan
RR80.
• Persen berat:
berat mineral per fraksi
Persen berat = × 100%
berat mineral keseluruhan
• Reduction Ratio:
ukuran feed
RR =
ukuran produk
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠𝑘𝑎𝑛 80% 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛
• 𝑅𝑅80 = 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠𝑘𝑎𝑛 80% 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡
Grafik log ukuran vs log %BLK pada jaw crusher:
𝐹80
𝑅𝑅80 =
𝑃80
• % Berat yang Hilang Log-Log Roll Crusher
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 2.5
%berat hilang =
berat awal
× 100% 2
Log %BLK
Menghitung P80 dari masing-masing proses: 1.5
y = 0.9502x + 0.7083
1
a. Jaw Crusher R² = 0.9862
0.5
0
-0.5 0 0.5 1 1.5
Log Ukuran
Didapatkan persamaan :
y = 0.9502x + 0.7083 dengan R² = 0.9862
Sehingga,
Grafik log ukuran vs log %BLK pada jaw crusher:
log 80 = 0.9502x + 0.7083
x = 1.257409
Log-log Jaw Crusher x’ = 101.257409
x = P80 = 18.088767 mm
2
c. Jarr Mill
1.5
Log %BLK
Didapatkan persamaan :
y = 0.6919x + 0.766 dengan R² = 0.9821
Sehingga,
log 80 = 0,6919x + 0,766
x = 1.643431
x’ = 101.643431
x = P80 = 43.99781 mm
Grafik log ukuran vs log %BLK pada jaw crusher: Berdasarkan pengolahan data, diperoleh berat yang
hilang pada Jaw Crusher sebesar 1.061538% dan pada
Roll Crusher sebesar 3.428705%, berat yang hilang
Cumulative Direct Data
disebabkan karena terdapat material-material yang
(Grinding Jarr Mill) tersangkut di alat, baik saat proses penggerusan maupun
50 saat proses memperoleh hasil (menuangkan hasil ke
wadah yang telah disediakan), saat hasil material
40
crushing keluar dari Jaw Crusher terdapat material yang
30 hilang akibat dari tumahnya material hasil yang tidak di
%BLK
Jawab : Jawab :
• Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan bola • Abrasi, terjadi apabila putaran realtif rendah,
pelapis (liner) pada ball mill yaitu gaya gesek sehingga energi belum cukup untuk
yang terjadi pada alat ketika proses penggerusan menghasilkan penggerusan dengan cara
itu sendiri sedang berlangsung. Hal ini akan kompresi dan impact.
menyebabkan bola pelapis (liner) pada ball mill • Kompresi, semakin cepat putaran akan semakin
akan menjadi aus. Gesekan dapat berupa banyak terjadi impact asalkan tidak melebihi
gesekan antar bola-bola itu sendiri, gesekan kecepatan kritis. Hal ini disebabkan energi
antara bola dengan dinding silinder mill, dan penggerusan telah tercapai.
gesekan antara bola dengan mineral yang • Impact, semakin cepat putaran akan semakin
digrinding. banyak terjadi impact asalkan tidak melebihi
kecepatan kritis.
Jawab :
𝑚𝑉 2⁄ = 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠 ∝
𝑅
V dinyatakan dalam,
2𝜋𝑅𝑁
𝑉=
60
disubtitusikan,
4𝜋 2 𝑅2 𝑁 2
cos ∝ =
602 𝑔
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
cos ∝ =
2
Kecepatan kritis terjadi saat α=0, sehingga
nilai cos α=1,
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
1=
2
2
𝑁2 =
0,0011(𝐷 − 𝑑)
42,3
𝑁=
√(𝐷 − 𝑑)