Anda di halaman 1dari 14

Proyek Akhir

Pekerjaan : Tambang Terbuka Batubara Pada Pt. Inti Bara Perdana, Job Site Taba Penanjung Bengkulu
Oleh : Vhebry Andrean A 2008/03396 Teknik Pertambangan Studi Kasus : Rancangan Sistim Penyaliran Tambang pada Pit 3 PT . Inti Bara Perdana Job Site Taba Penanjung

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Perkembangan industri semakin pesat dan kebutuhan bahan bakar sebagai sumber energi pun semakin meningkat. 2. Minyak bumi sebagai sumber energi yang potensial cadangannya mulai menipis dan sulit didapatkan. 3. Pengembangan sumber energi non migas, salah satunya adalah pengembangan sumber daya batubara. 4. PT. Inti Bara Perdana melakukan penambangan batubara di propinsi Bengkulu, tepatnya di desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK 1. Tujuan Proyek a. Memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Provinsi Bengkulu untuk mencukupi kebutuhan energi. b. Mengolah potensi batubara yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah untuk memenuhi kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. c. Meningkatkan produksi batubara yang akan digunakan sebagai bahan bakar industri. d. Untuk menambah devisa negara dari hasil penjualan batubara yang berkualitas tinggi dan siap di eksport. e. Sebagai wadah pengembangan sumber daya manusia.
2. Manfaat Proyek

a. Terpenuhinya kebutuhan energi dalam maupun luar negeri. b. Berusaha mengembangkan dan meningkatkan taraf kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar areal penambangan. c. Membuka kesempatan lapangan kerja di bidang penambangan batubara dan jasa bagi masyarakat di sekitar areal penambangan. d. Meningkatkan pendapatan daerah Bengkulu Tengah berupa pajak, retribusi dan pungutan lainnya.

BAB. II
LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN A. DESKRIPSI PERUSAHAAN Sejarah Perkembangan Perusahaan.

PT. Inti Bara Perdana bergerak dalam bidang pertambangan dan perdagangan batubara, berdiri akhir tahun 2004 di kabupaten Bengkulu Tengah. KP PT. Inti Bara Perdana merupakan bekas areal penambangan PT. Danau Mas Hitam (DMH), dimana sebagian dari blok penambangan yang ada telah ditambannoleh pemilik lama.
Stuktur Organisasi PT. Inti Bara Perdana memiliki struktur organisasi yang memiliki tugas dan wewenang sendiri sesuai jabatannya. Tenaga Kerja Jumlah karyawan di PT. Inti Bara Perdana saat ini berjumlah 110 orang (data karyawan bulan, Januari 2012). Mitra Kerja PT. Inti Bara Perdana bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang terlibat langsung dalam pelaksanaan penambangan.

B. DESKRIPSI PROYEK Lokasi Proyek PT. Inti Bara Perdana terletak pada koordinat 102 29' 55" - 102 31' 46,8" BT dan 03 44' 2,6" - 03 46' 17,2" LS Secara umum topografi di IUP PT. Inti Bara Perdana terdiri dari bukitan bergelombang rendah dengan elevasi antara +50 m s/d +100 m dari permukaan laut. Geologi regional geologi daerah Bengkulu Tengah dan sekitarnya terdiri dari Lajur Mentawai, Lajur Bengkulu, Lajur Palembang dan Lajur Bukit Barisan Stratigrafi secara regional susunan stratigrafi PT. Inti Bara Perdana dari tua ke muda yaitu: Formasi batuan paling tua adalah Hulu Simpang (Tomh), Formasi Seblat (Toms), Formasi Bal (Tmba), Formasi Lemau (Tml), Formasi Simpangaur (Tmps), Formasi Bintunan (Qtb), Batuan Gunung Api (Qv), Endapan berumur Holosen. Sumber Daya Batubara PT.Inti Bara Perdana mempunyai sumberdaya terukur dan sumberdaya tertunjuk yang terdapat pada pit 3 dengan ketebalan rata-rata >= 0.5 meter dengan kedalaman 50 meter sampai dengan 100 meter.

Kualitas Cadangan Batubara Batubara PT. Inti Bara Perdana mempunyai kalori yang cukup tinggi disebabkan kadar abu dan kadar sulfurnya yang rendah Sistem Penambangan PT. Inti Bara Perdana melakukan sistem penambangan dengan metoda back filling Iklim dan Curah Hujan Daerah penambangan PT. Inti Bara Perdana memiliki iklim tropis yang memiliki karekteristik berbeda. Intensitas curah hujan rata-rata setiap bulannya adalah 227,5009 mm/jam Peralatan penambangan. Alat Tambang Utama (ATU) adalah: Excavator, Dump truk, Bulldozer. Alat Penunjang Tambang (APT) adalah:Alat bor, Pompa, Motor grader C. Proses pelaksanaan proyek Secara umum kegiatan penambangan batubara PT.Inti Bara Perdana melalui beberapa tahap yaitu : Eksplorasi, Studi Kelayakan, Perencanaan Tambang, Persiapan Penambangan, Eksploitasi, Hauling, Pengolahan/ Peremukan (Crusher), Pemasaran, Reklamasi Lahan.

D. Pelaksanaan Kegiatan Praktek Lapangan Adapun kegiatan-kegiatan lapangan yang dilakukan selama prakek di PT. Inti Bara Perdana adalah : Pengenalan Perusahaan, Penggalian dan Pemindahan Overburden, Perawatan jalan tambang, Pembongkaran Overburden, Penggalian dan Pemuatan Batubara, Pembongkaran Batubara, Pengamatan sistem Pemompaan, Orientasi Laboratorim, Mengamati Kegiatan Survey, Mengamati kegiatan pengisian BBM E. Temuan Menarik 1. Banyaknya dijumpai batubara yang terbuang atau berserakan di sepanjang perjalanan ke lokasi penambangan. 2. Tidak maksimalnya pemakaian jam kerja karena gangguan teknis seperti kerusakan alat kerja dan nonteknis seperti gangguan cuaca. 3. Sering terjadi antrian dump truck dalam menunggu untuk dimuat dan dalam pengangkutan overburden ke disposal area. 4. Tergenangnya air ditempat penambangan karena kurang berfungsinya system penyaliran tambang.

BAB III STUDI KASUS A. Perumusan Masalah Banyaknya sumber air yang berada pada front penambangan mengakibatkan terjadinya aliran air yang membuat genangan pada area penambangan, sehingga dapat mengganggu aktifitas penambangan yang juga berpengaruh pada produktivitas, kestabilan lereng dan keselamatan kerja. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan berencana melakukan gread elevation, karna biaya yang sangat besar sehingga gread elevation tidak lakukan dan perusahaan harus melakukan solusi ke dua yaitu penambahan unit pompa agar air yang berada di kolam dapat kering dengan waktu yang telah direncanakan, sehingga kerugian waktu untuk produksi dapat di atasi.

B.

Landasan Teori Dan Metodologi Pemecahan 1. Landasan Teori a. Penyaliran Tambang Penyaliran tambang dalam hal ini tambang terbuka adalah penyaliran yang dilakukan untuk meminimalisir air yang masuk kedalam tambang dan mengeluarkan air yang masuk ke daerah penambangan. Sistem penyaliran tambang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: Rencana Penambangan, Curah Hujan, Daerah Tangkapan Hujan (Catchment Area), Air Limpasan, Air Tanah

b. Pompa Dan Klasifikasinya Pompa adalah suatu peralatan mekanik untuk memindahkan sejumlah cairan dari suatu tempat ketempat lain yaitu dengan memindahkan energi pada cairan tersebut. Klasifikasi Pompa dan Penggunaannya disesuaikan dengan: Debit atau volume air yang akan dipindahkan, Jenis air yang akan dipindahkan, dan Lokasi pemindahan air.
2. Metodologi Pemecahan Metodologi pemecahan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah pengamatan langsung ke lapangan dan pengambilan data-data Data yang dibutuhkan dalam pembahasan masalah ini penulis ambil langsung dari lapangan dan instansi-instansi lain yang terkait.Adapun data yang diambil diantaranya yaitu: Debit air yang mengalir, Luas bukaan pit 3, Catchment area, Peta Topografi pit 3, Data Curah hujan.

Perhitungan kebutuhan pompa untuk pengeringan kolam. Pompa yang sedang digunakan Waktu (t) pengeringan kolam menggunakan 2 unit pompa dengan debit 0,051 m3 / s t = Vkolam/ (Qp x 2 ) = 187.248,515 m3 / (0,051 m3 / s x 2) = 1.835.769,755 sekon = 509,9 jam = 25.49 hari = 26 hari Pompa yang direncanakan. Pemompaan air di rencanakan selesai dalam 5 hari. t perencanaan = 5 hari x 20 jam x 3600 s = 360.000 second. Volume air kolam yang mampu dialirkan oleh pompa yang ada dalam waktu 5 hari. (V1) t = V1kolam/ (Qp x 2 ) = V1 kolam/ (0,051 m3 / s x 2) = 36.720 m3 360.000 s V1 kolam

Sisa volume air kolam ( V2 ) akan dikeringkan menggunakan pompa dengan debit yang sama ( 0,051 m3/s) akan tetapi dengan jumlah yang sesuai. Sisa volume air kolam ( V2) 187.248,515 m3 - 36.720 m3= 150.528,515 m3 Jumlah pompa yang sesuai Unit = ((V2 / (Qp x Waktu perencanaan)) x 1 unit = ((150.528,515 m3 / (0,051 m3/s x 3.600 s)) x 1unit = 8,1 unit Unit = 8 unit Jadi, untuk mengeringkan keseluruhan air di pit 3 dalam waktu 5 hari digunakan pompa dengan debit 0,051 m3 / s dengan jumlah 10 unit pompa pompa dimana 2 unit pompa milik Pt. Inti Bara Perdana dan menambahkan 8 unit pompa dengan debit 0,051 m3 / s dengan cara disewa .

BAB IV
PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penambangan batubara di Pt. Inti Bara dilakukan dengan sistem tambang terbuka dengan metoda back filling untuk meminimalisir tergenangnya air di lokasi penambangan. 2. Kegiatan penambangan dilakukan dengan menggunakan alat Excavator dengan cycle time 1 menit, Dozer , Greder, dan Dumptruk dengan cycle time rata rata 7,5 menit. 3. Untuk mengeringkan kolam di front penambangan dengan luas cathment area di pit 3 adalah 13,7 ha dalam waktu 5 hari digunakan pompa dengan debit 0,051 m3 / s. dengan jumlah 10 unit dimana, 2 unit merupakan pompa milik Pt. Inti bara sedangkan 8 unit lagi merupakan pompa sewaan. 4. Sedangkan untuk mengeringkan air setelah pengeringan kolam yang mengganggu proses penambangan dalam waktu 4 hari digunakan pompa dengan debit 0,051 m3 / s dengan jumlah 9 unit pompa dimana, 2 unit pompa milik Pt. Inti bara dan menambahkan 7 unit pompa dengan debit 0,051 m3 / s dengan cara disewa 5. Penyewaan pompa dilakukan setelah memperhitungkan biaya yang lebih efisien.

B. SARAN 1. Agar proses penambangan tidak terganggu oleh aliran air yang mengalir dari dinding OB serta aliran air tanah lainnya, hendaknya air yang mengalir tersebut dialirkan menuju sump yang dibuat dengan parameter yang lebih efisien. 2. Mengenai masalah pemilihan pompa untuk mengeringkan kolam pilihlah pompa yang sesuai dengan kapasistas air yang akan dipompakan, karena apabila pompa tersebut terlalu lama memompakan air, maka akan banyak menghabiskan bahan bakar minyak, sehingga penambangan menjadi tidak ekonomis. 3. Supaya proses pelaksanaan pemompaan tetap berjalan dengan lancar, dan untuk mengatasi kemungkinan terjadi kerusakan pada pompa, sebaiknya dilakukan perawatan dengan baik atau pengecekan berkala terhadap mesin pompa tersebut. 4. Hendaknya sattling pon digunakan sebanyak tiga buah, dengan saluran antar sattling pon dibuat zikzak, dan pada kolam ke dua dan ke tiga dimasukan ikan yang hidup, agar kita dapat mengetahui kualitas air tersebut layak untuk dialirkan ke sungai.

Anda mungkin juga menyukai