2 INPIT DRILL
Inpit drill (pemboran) merupakan kegiatan yang dilakukan PT ANTAM Tbk. UBPN Sultra
pada area yang telah dilakukan tahap development. Tahap development ini meliputi land clearing,
pengupasan overburden sehingga yang didapatkan hanya lapisan limonit dan saprolit, yang
menyebabkan kedalaman pada pemboran inpit drill relative dangkal.
Unit inpit drill memiliki target per harinya minimal 13 meter/hari dari total setiap lubang bor
dengan jarak interval sekitar 12.5 meter. Kegiatan ini dilakukan di Bukit Strada ( Tambang Utara)
pada tanggal 26 Maret 2018.
Adapun tujuan dilakukannya inpit driil adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh sample Ore
2. Mengetahui litologi batuan
3. Mengetahui zona ketebalan yang ada
4. Mengetahui potensi ore yang berada di area tersebut
5. Untuk meminimalisir anomaly yang terjadi
Kegiatan pemboran berlokasi di Bukit Strada (Tambang Utara) dengan letak pemboran
yang dilakukan secara vertikal karena kondisi medan relatif datar. Mekanisme gerak alat yang
digunakan adalah rotary drilling. Akan tetapi, metode yang digunakan masih manual yakni
menggunakan steer atau tenaga manusia dan pada saat pemboran air sangat dibutuhkan dengan
berbagai fungsi sebagai berikut.
1. Melunakkan tanah
2. Agar mata bor tidak tumpul
3. Sebagai pendingin mata bor akibat dari gesekan batuan.
Gambar 4.2.1
2. Spindel
Spindel berfungsi sebagai tempat duduk batang bor, dimana batang bor tersebut siap untuk
dimasukkan ke dalam lubang bor.
Gambar 4.2.2
3. Steer
Steer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan batang bor pada saat running, dimana
steer ini digunakan secara manual atau tenaga manusia.
Gambar 4.2.3
4. Jaw Chuck
Jaw chuck berfungsi untuk membuka dan mengunci batang axl saat running.
Gambar 4.2.4
5. Kunci Chuck
Kunci chuck berfungsi untuk membuka dan mengunci Jawa chuck.
Gambar 4.2.5
6. Body Protector
Body protector merupakan satu set alat yang berfungsi sebagai alat yang dapat membantu
mengeluarkan core dalam tube setelah pengeboran, biasanya alat ini digunakan saat proses
penumbukan.
Gambar 4.2.6
7. Tube
Tube merupakan batang untuk mengambil dan menyimpan core saat running.
Gambar 4.2.7
8. Batang AXL
Batang axl berfungsi sebagai alat yang dapat membantu bit agar memperoleh core yang
ingin dicapai pada jarak kedalaman tertentu.
Gambar 4.2.8
Gambar 4.2.9
10. Sub
Sub berfungsi sebagai alat bantu yang dapat dihubungkan antara tube dan batang AXL.
Gambar 4.2.10
11. Pin
Pin berfungsi sebagai alat penghubung antar batang AXL.
Gambar 4.2.11
Gambar 4.2.13.
14. Hosting
Hosting berfungsi sebagai penyambung batang AXL saat ditarik dengan menggunakan
wareline.
Gambar 4.2.14
15. Wareline
Wareline berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan batang AXL.
Gambar 4.2.15
Adapun alat – alat pendukung atau tambahan yang digunakan pada pemboran sebagai
berikut :
1. Pita dan Spidol
Pita berfungsi untuk penamaan kode core. Spidol berfungsi sebagai alat tulis.
Gambar 4.2.17
2. Jergen
Jergen berfungsi sebagai wadah penampungan air untuk digunakan saat pemboran.
Gambar 4.2.18
3. Gayung
Gayung berfungsi sebagai wadah menyimpan air terhadap lubang bor.
Gambar 4.2.19
1. Cycle Time
Cycle time merupakan waktu yang dibutuhkan suatu alat bor untuk menyelesaikan satu
kali pemboran. Hal ini terdiri dari jumlah waktu pasang, waktu running, waktu cabut, dan waktu
tumbuk.
2. Kecepatan Pemboran
Kecepatan pemboran merupakan perbandingan antara kedalaman lubang bor dengan cycle
time. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pemboran antara lain:
- Tenaga mesin alat pemboran
- Kekerasan mata bor
- Struktur dan kekerasan batuan
- Keterampilan dan tenaga operator
Perhitungan kecepatan produksi pemboran menggunakan data – data yang diambil secara
langsung di lapangan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
𝐻
V=
𝐶𝑇
Dimana:
H = Kedalaman (meter)
KEC.
NAMA KEDALAMAN TOTAL CT
NO TANGGAL PEMBORAN
TITIK BOR (M) (JAM)
(M/JAM)
3. Efektivitas Pemboran
𝑤
UA = x 100%
𝑤+𝑠
Dimana:
Efektivitas Pemboran
Kode Lamanya Hambatan (Jam) UA (%)
Beroperas (Jam)
STR18003 1.59 0.40 79.87
STR18005 2.16 0.08 96.27
STR18004 2.21 0.45 83.10
STR18010 1.13 0.33 77.14
4. Produktivitas Pemboran
Produktivitas pemboran dipengaruhi oleh banyaknya waktu hambatan yang ada pada
kegiatan pemboran sehingga akan mempengaruhi efisiensi pemboran. Efisiensi dan kecepatan
pemboran merupakan faktor terpenting yang dapat mempengaruhi nilai produktivitas.
Dimana:
5. Core Recovery
Core recovery adalah perolehan core dari suatu siklus pemboran yang dinyatakan dengan
perbandingan antara panjang core dengan panjang kemajuan pemboran yang didapat. Untuk
mendapatkan Core Recovery dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Panjang 𝐶𝑜𝑟𝑒
Core Recovery = x 100%
Kemajuan Bor