Anda di halaman 1dari 13

52

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Umur Pakai Bantalan Sisi Luar Pada Ring Hammer Coal

Crusher B Dengan Keandalan 90 %

Dalam perhitungan umur pakai bantalan ini digunakan data-data yang telah

diperoleh dari BAB 3, yaitu sebagai berikut :

Tipe bantalan C C0 Fr Fa Putaran


2120 2650 663 199
SKF 22338 Spherical roller bearing 594 rpm
kN kN kN kN

 Calculation factors (sumber : SKF.com)


e : 0,35 Y2 : 2,9

Y1 : 1,9 Y0 : 1,8

Gambar 4.1 Spesifikasi SKF 22338 CC / W33 C3 spherical roller


bearing(Sumber : http://www.skf.com)

http://digilib.mercubuana.ac.id/
53

Sebelum menghitung umur bantalan harus diketahui gaya total (Ft) yang

terjadi pada bantalan.

Beban yang terjadi pada rotor dan shaft crusher adalah sebagai berikut :

Wrotor = m x g

= 9890 x 9,8

= 96922 kg.m/s2

= 96922 N

Gaya jatuhan batu bara ( energi potensial ) yang terjadi pada rotor adalah sebagai

berikut :

Ep = ρbatubara x g x h x running hours

= 833 x 9,8 x 1,5 x 15

= 183676,5 joule

= 183676,5 N.m

Dimana :

Ep = energi potensial

ρbatubara = massa jenis batubara ( 833kg/m3)

h = tinggi jatuhan batubara (chute) = 1,5 m

running hours = 15 jam / hari

Sehingga beban total yang terjadi pada bantalan adalah sebagai berikut :

W total = W rotor + Ep batubara

= 96922 N + 183676,5 N = 280598,5 N

http://digilib.mercubuana.ac.id/
54

Sehingga untuk menghitung gaya radial ( Fr ) pada bantalan digunakan

persamaan berikut ini :

Gambar 4.2 Distribusi beban bantalan


(Sumber : JNS Nose seiko Co.,Ltd)

Keterangan :

W1W2 = Beban rotor

F1F2 = Gaya radial yang terjadi pada bantalan

a,b,c = Ltotal poros (2600 mm)

Gaya yang terjadi pada bantalan adalah sebagai berikut :

Fr =

= 237429,5 N

= 237,42 kN

http://digilib.mercubuana.ac.id/
55

Gaya aksial yang terjadi pada bantalan adalah sebagai berikut

Fa = ....................................................... (NTN bearing catalogue)

Dimana :

Fa = Gaya aksial

Fr = Gaya radial

Y = faktor gaya aksial

Jadi ; Fa =

= 40,93 kN

Berdasarkan tabel 2.1 (faktor-faktor V, X, Y dan X0,Y0) karena bantalan ini

merupakan bantalan baris ganda dengan data spesifikasi bearing menunjukkan e =

0,35 dan V = 1 (bantalan dengan cincin dalam yang berputar) dimana :

= 0,17

Berdasarkan tabel 2.1 maka jika = 0,17 ≤ e , ( 0,17 ≤ 0,35 ) maka dapat

ditentukan faktor untuk perhitungan beban ekivalen yaitu X = 1 dan Y = 2,6

http://digilib.mercubuana.ac.id/
56

Untuk menghitung beban dinamis ekivalen pada bantalan digunakan

persamaan sebagai berikut :

P = V. X Fr + Y Fa . fh

= 1 . 1(237,42) + 2,6 (40,93)

= 237,42 + 106,41

= 343,83 kN

Setelah diketahui beban yang bekerja yang terjadi pada bantalan, maka

selanjutnya adalah melakukan perhitungan teoritis umur pakai bantalan. Untuk

menghitung umur pakai bantalan ini ( spherical roller bearing ) maka digunakan

persamaan sebagai berikut :

L10 = ( ) ...................................................................jumlah putaran

= ( )

= √

= √

= 428,48 juta putaran

Perhitungan di atas merupakan perhitungan umur pakai bantalan

berdasarkan jumlah putaran dalam juta putaran. Sedangkan perhitungan umur

http://digilib.mercubuana.ac.id/
57

pakai bantalan berdasarkan jam operasinya, menggunakan persamaan sebagai

berikut :

Lh = .............................................dalam jam operasi

= 12022,44 jam operasi

Dengan menggunakan persamaan di atas , berdasarkan jam operasi maka di

dapat umur bantalan secara teoritis adalah 12022,44 jam operasi.

Jika diasumsikan operasi mesin tersebut adalah 5 jam/shift dengan total

operasi 15 jam/hari (3 shift ) dan bila dihitung dalam jangka waktu bulan dan

tahun maka seharusnya umur bantalan sisi luar tersebut adalah sebagai berikut :

Jam operasi aktual =

= 26,71 bulan

= 2,2 tahun

Jadi secara teoritis didapat bahwa umur bantalan yang seharusnya adalah

12022,44 jam operasi atau 2,2 tahun waktu operasi.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
58

4.2 Hasil Pengambilan Data Dan Grafik Analisa Vibrasi Mesin

Gambar 4.3 Spectrum data outboard bearing coal crusher B


(Sumber : CBM Engineering UJP Lontar)

http://digilib.mercubuana.ac.id/
59

Gambar 4.4 Machine time wave form outboard bearing coal crusher B
(Sumber : CBM Engineering UJP Lontar)

Tabel 4.1 Data hasil pengukuran vibrasi coal crusher B


(Sumber : : CBM Engineering UJP Lontar)

COAL CRUSHER B
MEASUREMENT POINT Overall Velocity RMS ( in/s )
MOTOR CRUSHER
1A 1H 1V 2A 2H 2V 3A 3H 3V 4A 4H 4V
0,0608 0,0983 0,101 0,0514 0,084 0,0357 0,155 0,0952 0,0635 0,229 0,0989 0,103

http://digilib.mercubuana.ac.id/
60

Hasil monitoring vibrasi motor coal crusher pada tanggal 15/08/2013 (jam 14.00

WIB), menunjukkan :

 Nilai tertinggi vibrasi crusher overall velocity ( RMS/ in/s ) pada posisi

bearing 4 axial : 0,229 in/s Warning (Machine may be operated for a limited

period in this condition)

 Dari analisa spectrum vibrasi, menunjukkan indikasi pada bearing outboard

crusher, terindikasi adanya kerusakan pada sisi outer dan cage bearing

 Rekomendasi dari hasil analisa

 Cek kondisi bearing outboard dan cek kondisi pelumasan

 Pelengkapan set up data base untuk semua peralatan, untuk memudahkan

analisa, rekomendasi dan tindak lanjut

http://digilib.mercubuana.ac.id/
61

4.3 Analisa Kerusakan Bantalan Sisi Luar (Outboard Bearing) Ring

Hammer Coal Crusher

Dari perhitungan teoritis di atas , didapat umur bantalan yang seharusnya

adalah 12022,44 jam atau 2,2 tahun waktu operasi. Sedangkan kondisi aktual

dilapangan menunjukkan bahwa umur bantalan adalah sekitar 7 bulan operasi

(3150 jam operasi). Yaitu dari penggantian pada tanggal 23 Februari 2014 – 9

September 2014.

Gambar 4.5 Daily activity penggantian bearing outboard coal crusher

(Sumber : Daily activity HMCA Februari & September 2014)

Pada tanggal 8 September 2014, muncul service request (SR) dari pihak

operator yang menunjukkan terdapat gangguan pada bantalan sisi luar (outboard

bearing) dan dilakukan pengecekan pada coal crusher.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
62

Gambar 4.6 Service request operator


( Sumber : Maximo SR PLTU Banten 3 Lontar)
Setelah dilakukan pengecheckan dan running test pada ring hammer coal

crusher ditemukan kerusakan pada bantalan sisi luarnya.

4.4 Bentuk Kerusakan Pada Bantalan

Kerusakan yang terjadi pada bantalan sisi luar mesin pemecah batu bara

tersebut ditunjukkan seperti gambar berikut ini :

Gambar 4.7 Kerusakan outboard bearing coal crusher B


(Sumber : dokumentasi pribadi)

http://digilib.mercubuana.ac.id/
63

Gambar di atas menunjukkan kerusakan bantalan crack and chips dimana

kerusakan ini berupa retak dan pecah pada elemen gelinding bagian dalam cincin

bantalan.

4.5 Insvestigasi Penyebab Kerusakan Bantalan

Setelah dilakukan investigasi dan pengecheckan secara visual (tanpa

pengujian laboratorium) pada bantalan yang mengalami kerusakan, diketahui

bahwa :

1. Penggantian terakhir bantalan luar (outboard bearing) mesin ini, yaitu pada

23 Februari 2014, sehingga bantalan pada mesin ini telah beroperasi selama

3150 jam dengan normal operasi 15 jam per hari.

2. Terlihat pada gambar 4.5 pelumas yang terdapat pada bantalan dan pedestal

berwarna hitam dan sifat pelumasan dari pelumas (grease) sudah menghilang

Gambar 4.8 Kerusakan outboard bearing coal crusher B


(Sumber : dokumentasi pribadi)

3. Kondisi lingkungan di area bantalan luar mesin tersebut terdapat tumpukan

batubara (fines),sehingga mengakibatkan pelumas (grease) yang digunakan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
64

untuk bantalan ini yaitu jenis lithium base grease merk Mobil EP 3

terkontaminasi batubara.

Gambar 4.9 Kondisi lingkungan coal crusher


(Sumber : dokumentasi pribadi)

4. Interval untuk melakukan preventive maintenance (PM) dalam hal ini adalah

untuk melakukan pelumasan kembali (regrease) tidak terkontrol, karena

jadwal PM tergabung dengan jadwal PM belt conveyor 4B, hal ini

memungkinkan terjadinya missed (PM coal crusher terlewat) . Rentang

waktu yang dijadwalkan untuk melakukan PM ini adalah per 2 minggu.

5. Jenis oil seal yang digunakan untuk bantalan ini adalah single lip seal tanpa

spring loaded yang terpotong, sehingga memungkinan grease keluar dari

pedestal sehingga dapat terkontaminasi oleh batubara.

Gambar 4.10 Oil seal tipe single lip seal tanpa spring loaded

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai