UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNIK KODE DOKUMEN
FORM PP-05
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata kuliah : Ir. Robertus Sidartawan, S.T., M.T., IPM
Pokok Bahasan : Bearing
Model Pembelajaran : Small group discussion (SGD)
IDENTITAS MAHASISWA
Kelompok 2
Nama Anggota kelompok Wisnu Jalu Pamungkas (201910101005)
Ahmad Muhajir 'azizi (201910101012)
M. Saddam Arrozaq (201910101014)
Ridho Sanubari Wahyu (201910101022)
Muhammad Rizal Miftahuddin (201910101027)
Rizal Maulana (201910101040)
Pertemuan Ke 11
Hari/Tanggal Sabtu, 21 Mei 2022
BAHAN DISKUSI
Diskusikan bersama kelompok, untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut ini:
Cara Menjawab
1. Jawaban dibuat dalam Ms. Word dengan format KELOMPOK_NAMA_NIM_TUGAS KE-…, kemudian kirim
dalam bentuk PDF ke Ketua Kelas, dan Ketua Kelas mengirim ke Email Dosen Pengampu sudah dalam
bentuk ”rar”.
2. Jawaban ditunggu paling lambat 1 hari jam 00.00 sebelum pertemuan selanjutnya.
HASIL DISKUSI
1. -Menyiapkan data sheet untuk mecatat data hasil inspeksi.
-Menggunakan alat Vibration meter untuk mengukur adanya vibrasi dalam bearing.
-Melakukan pengukuran dengan vibration meter dengan posisi vertikal horizontal, dan aksial
secara berurutan lalu mencatat datanya pada data sheet.
-Mengecek temperatur bearing menggunakan thermogun.
-Inspeksi dilakukan 2 kali dalam seminggu.
2. Pada roda motor, bearing harus diganti ketika dalam kondisi aus, tanda aus bisa dirasakan pada
saat motor dalam posisi direm ketika berjalan lalu terasa bergoyang tidak beraturan. Bearing
juga mempunyai umur pemakaian. Jadi ketika umur pemakaian atau jam kerja habis maka
harus segera diganti.
3. Misal kita ambil contoh sebuah bearing pada mesin pengupas kulit kacang hijau.
Poros mesin diketahui mempunyai diameter 1 = 25 mm dan diameter 2 = 20 mm sehingga
pemilihan bearing dipilih bearing jenis gelinding (ball – single row – deep groove) dengan
number 6204 dan 6205, dan dari pemilihan tersebut didapat datadata sebagai berikut:
Bantalan 1 Bantalan 2
D = 52 mm D = 47 mm
B = 15 mm B = 14 mm
C0 = 1610 lb C0 = 1400 lb
C = 2430 lb C = 2210 lb
Data lain yang diperlukan dalam perhitungan bantalan adalah:
V = 1 (ring dalam yang berputar)
b = 3 (untuk bantalan gelinding)
Fs = 1,0 (service factors)
Untuk menghitung umur bearing/bantalan dapat dilakukan perhitungan menggunakan rumus:
𝑐2 𝑏 106
𝐿10ℎ = ( ) ×
𝑝 60. 𝑛
dimana:
𝐿10ℎ = umur bantalan (jam kerja)
n = putaran poros (rpm) = 300 rpm
Disini bantalan 1 dan 2 yang digunakan adalah bantalan jenis gelinding (ball – single row –
deep groove) 82 sehingga nilai C = 2430 lb, sedangkan bantalan 2 memiliki nilai C = 2210 lb.
• Perhitungan Beban Equivalen
Untuk mencari beban eqivalen dapat dihitung menggunakan rumus :
𝑃 = 𝐹𝑠(𝑉.𝑋.𝐹𝑟 +𝑌.𝐹𝑎)
Mencari e
1.𝐹 1𝑥44,10
( 𝐶𝑜𝑎 ) = 1400 = 0,041 dibulatkan menjadi 0,056 pada tabel
Mencari X dan Y
𝐹𝑎
>ⅇ
𝑉. 𝐹𝑟
44,10
= 0.498 > ⅇ
1.75,52
Jadi nilai X dan Y adalah nilai yang ada pada lampiran 4 tabel D1 beban eqivalen bearing,
yaitu:
X = 0,56
Y = 1,00
Jadi besar beban eqivalen dapat diketahui:
𝑃 = 𝐹𝑠(𝑉.𝑋.𝐹𝑟 +𝑌.𝐹𝑎 )
𝑃 = 1,0 (1 . 0,56 . 72,52 𝑙𝑏𝑓 + 1,00 . 44,10 𝑙𝑏𝑓)
𝑃 = 1,0 (40, 61 𝑙𝑏𝑓 + 44,1 𝑙𝑏𝑓)
𝑃 = 84,71 𝑙𝑏𝑓
• Umur Bantalan
Bearing 1
Direncanakaan dengan diameter- dalam bearing = (25 mm)
𝑐2 𝑏 106
𝐿10ℎ = ( ) ×
𝑝 60. 𝑛
2430 𝑙𝑏 3 106
𝐿10ℎ = ( ) ×
84,71 𝑙𝑏𝑓 60. 300 𝑟𝑝𝑚
106
𝐿10ℎ = 23605,58 ×
18000
𝐿10ℎ = 1.311.421,41 jam kerja
106
𝐿10ℎ = 17757, 13 ×
18000
𝐿10ℎ = 986.507,22 𝑗𝑎𝑚 𝑘ⅇ𝑟𝑗𝑎